Tidak bisa kita beriman tanpa ada islam, tanpa ada islam tidak mungkin kita menjadi orang yang bertakwa kepada Allah SWT. Iman, islam, dan taqwa itu bagaikan sebuah pohon yang besar. Segala sesuatu memiliki makna. Iman, islam dan takwa kalau dianalogikan dalam pohon tadi yaitu: 1. Iman Iman itu adalah akarnya, akar ada di dalam, tidak ada yang mengetahui seberapa besar akarnya, sama halnya dengan keimanan yaitu ada di dalam hati kita tidak ada yang tahu seberapa besarnya. Keyakinan kepada allah SWT itu ada di dalam hati dan sepenuh jiwa kita, meyakini bahwa Allah adalah Tuhan kita. 2. Batang Batang itu pasti ada satu tidak mungkin dua. Batang papaya juga akan menjadi batang papaya,batang mangga pasti akan tumbuh menjadi batang mangga, tidak mungkin batang mangga akan tumbuh menjadi batang papaya, walaupun bercabang sekalipun tetapi tetap akan tumbuh menjadi batang mangga. Hati kita yakin kepada Allah berarti cabangnya kita adalah islam. Yakin ada Allah maka akan tumbuh islam. Dikala kita yakin pada Allah maka keyakinan kita akan dikeluarkan dalam syahadat. Setelah bersyahadat maka pohon akan memiliki cabang sholat yaitu sholat,zakat,puasa, naik haji. Seseorang yang beragama Islam wajib untuk melaksanakan shalat. 3. Ranting Cabang pasti memiliki ranting. Maksud dari ranting itu adalah sunnah-sunnah. Sunnah itu adalah seperti bonus. Orang yang rajin shalat akan mendapat predikat taqwa. Orang yang taqwa adalah orang yang menjalankan perinah dan sunnahnya. Orang shodaqoh jangan sombong. Sombong/ riya’ samadengan benalu. Kalau sudah menguasai dia kan menjadi lebat padahal dia hannya benalu. Jika pohonnya mati dia akan mati juga. Kesombongan bila tidak dibuang maka ibadah kita kepada Allah tidak akan sempurna. Riya’ membuat ibadah dikikis habis, walaupun ibadah kita sudah dari kecil dan sebanyak apapun. 4. Buah Buah ini artinya adalah ketaqwaan. Jika iman kuat maka kita akan rela melakukan apapun untuk islam dan Allah. Buah itu dapat dianalogikan sebagai bonus, karea iman kita bagus maka oleh Allah akan dikasih bonus. Bonusnya bukan buat diri sendiri tetapi akan memberi manfaat kepada orang lain. Contohnya kyai, dimintai air buat anak sakit bisa sembuh. Berbeda dari orang biasa, dia sendiri belum tentu bisa menjaga diri sendiri apalagi orang lain. Definisi iman Iman secara bahasa berarti percaya. Menurut ibnu majah at tabrani, Iman adalah kesatuan atau keselarasan antara hati, ucapan, dan perbuatan. Hati kita yakin kepada Allah, ucapan kita itu mengucap syahadat, dan perbuatannya dengan melakukan hal-hal yang diperintahkan oleh allah SWT dan menjauhi segala larangannya. Ucapan harus selaras dngan perbuatan kita. Secara sederhananya, iman itu yakin. Seseorang dinyatakan iman bukan hanya percaya sesuatu, melainkan kepercayaannya itu mendorongnya untuk mengucapkan dan melakukan sesuatu sesuai dengan keyakinannya. Apapun yang terjadi tetap yakin bahwa Allah tuhan kita. Boleh di bumi kita dirusak karena mempercayai allah, tetapi di akhirat pasti allah akan membalas dengan sangat dahsyat. Rukun Iman 1. Iman kepada Allah SWT Iman kepada Allah SWT dilakukan dengan mempercayai dan meyakini bahwa Allah itu benar-benar ada, kendati seseorang tidak pernah melihat wujud-Nya atau mendengar suara-Nya. 2. Iman kepada malaikat Allah SWT Iman kepada malaikat Allah SWT dilakukan dengan mempercayai bahwa malaikat itu benar-benar ada. Seorang muslim mesti meyakini adanya malaikat kendati tidak pernah melihat wujudnya, mendengar suaranya, atau menyentuh zatnya. Nama nama malaikat yang wajib diketahui dan tugasnya: 1. Malaikat Jibril tugasnya menyampaikan wahyu Allah SWT 2. Malaikat Mikail, Tugasnya Mengatur Rezeki 3. Malaikat Israfil, Tugasnya Meniup Sangkakala 4. Malaikat Izrail, Tugasnya Mencabut Nyawa 5. Malaikat Munkar, Tugasnya Bertanya di Alam Kubur 6. Malaikat Nakir, Tugasnya Memberikan Pertanyaan di Alam Kubur 7. Malaikat Raqib, Tugasnya Mencatat Amal Baik Manusia 8. Malaikat Atid, Tugasnya Mencatat Amal Buruk Manusia 9. Malaikat Malik, Tugasnya Menjaga Pintu Neraka 10. Malaikat Ridwan, Tugasnya Menjaga Pintu Surga 3. Iman kepada kitab-kitab Allah SWT Iman kepada kitab-kitab Allah SWT dilakukan dengan mempercayai bahwa Allah menurunkan kitab kepada utusan-Nya. Kitab ini merupakan pedoman, petunjuk kebenaran dan kebahagiaan, baik itu di dunia maupun akhirat. 4. Iman kepada rasul-rasul Allah SWT Iman kepada rasul-rasul Allah SWT dilakukan dengan mempercayai bahwa Allah benar- benar menurunkan rasul-Nya kepada suatu masyarakat tertentu untuk menyampaikan ajaran-Nya. Siapa saja yang mengikuti rasul-rasul itu akan memperoleh hidayah dan petunjuk. Sebaliknya, yang mengingkari Rasul-Nya akan tersesat. 5. Iman kepada hari kiamat Iman kepada hari kiamat dilakukan dengan mempercayai bahwa suatu hari kehidupan di semesta akan musnah. Selepas itu, manusia akan dibangkitkan dari kubur, dikumpulkan di padang mahsyar, dan diputuskan ke surga atau neraka. 6. Iman kepada Qada’ dan Qodar Iman kepada qada dan qadar dilakukan dengan mempercayai bahwa Allah SWT telah menetapkan takdir manusia, baik itu yang buruk maupun yang baik. Pertama, qada’ merupakan takdir atau ketetapan yang tertulis di lauh al-mahfuz sejak zaman azali. Kedua, qadar adalah realisasi dari qada itu sendiri. Artinya, adalah ketetapan atau keputusan Allah SWT yang memiliki sifat Maha Kuasa (qudrah dan qadirun) atas segala ciptaan-Nya, baik berupa takdir yang baik, maupun takdir yang buruk. Jika qada itu ketetapan yang belum terjadi, maka qadar adalah terwujudnya ketetapan yang sudah ditentukan sebelumnya itu. Terbentuknya iman 1. Sejak dalam kandungan (Al-A’raf 172). Sejak ditiupkan ruh sejak itu kita beriman kepada Allah SWT. 2. Melalui pendidikan keluarga Jika mayoritas anggota keluarganya adalah beragama islam, maka seseorang akan diajari pendidikan agama islam oleh kedua orang tuanya sejak kecil. Sehingga nantinya dia akan tumbuh menjadi orang islam. 3. Melalui proses pembiasaan Karena sejak kecil dibiasakan melakukan ajaran ajaran islam, maka akan menjadi terbiasa. Tanda-tanda orang beriman Al-baqoroh ayat 177 1. Memberikan harta yang dicintai 2. Menunaikan zakat 3. Menepati janji 4. Sabar