Anda di halaman 1dari 2

Nama : Rienry Silvy Novita

Nim : 043731476
Tugas 1 : Filsafat Bisnis
1. Salah satu pebisnis sukses yang mampu menginspirasi saya yaitu Gibran Rakabuming.
Gibran Rakabuming
Gibran Rakabuming yang tak lain adalah putra dari Presiden Republik Indonesia Joko
Widodo. Bahkan seluruh masyarakat Indonesia pasti mengenalnya.
Gibran adalah pemilik sebuah bisnis di bidang catering dan wedding organizer dengan nama
Chili Pari.
Sebelum menjabat menjadi Walikota Solo, kemudian Gubernur DKI jakarta, dan akhirnya
Presiden RI, ayahnya, Joko Widodo merupakan pengusaha mebel. Namun, Gibran memilih
untuk merintis usaha sendiri tanpa campur tangan ayahnya. Ia memulai usahanya dengan
mengajukan pinjaman ke bank untuk modal.
Meski sempat ditolak beberapa kali, akhirnya ia mendapatkan persetujuan dari salah satu
bank dan dengan modal pinjaman tersebut ia pun memulai Chili Pari dengan melayani
pesanan partai kecil. Berkat kemampuan dan keuletannya sendiri, sekarang Chili Pari sudah
banyak menangani order besar dengan jumlah tamu hingga ribuan orang. Akibatnya usaha
Gibran pun semakin berkembang.
Nilai-nilai yang saya dapat dari kisah Gibran Rakabuming yaitu :
1. Gibran seorang yang pekerja keras, dan mau berusaha sendiri tanpa membebankan
ayahnya meski jika dilihat ayahnya sangat mampu membantu.
2. Semangat pantang menyerah Gibran terhadap sesuatu yang ingin ia capai sangat
memotivasi.
3. Tetap rendah hati, tekun dan telaten dengan usaha yang saat ini digeluti.

2. Karena manusia adalah pelaku bisnis. Dalam kegiatan bisnis. Dalam konsepsi dasar
manusia sebagai makhluk rasional dan sosial yang memiliki kebutuhan dan keinginan
dalam hidupnya, sehingga manusia satu dengan yang lainnya saling berinteraksi dan
saling menyesuaikan perilakunya secara terus-menerus. Dari hasil interaksi tersebut
manusia menciptakan sarana-sarana, aturan-aturan, nilai dan norma yang dianggap dapat
memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Dalam hal ini mutlak bahwa kegiatan bisnis
tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia.
Hakikat manusia dalam kegiatan bisnis adalah manusia sebagai makhluk sosial, yakni
makhluk yang senantiasa membutuhkan orang lain dalam kehidupannya.
Konsekuensi dari konsepsi manusia sebagai makhluk rasional maupun makhluk sosial dalam
kegiatan bisnis adalah :
1) bisnis merupakan kegiatan rasional manusia untuk memupuk keuntungan ;
2) bisnis merupakan kegiatan sosial untuk membantu sesama ;
3) perpaduan dari kedua konsepsi sebelumnya melahirkan seorang pembisnis dengan jiwa
yang seimbang.

3. – konsep ingenuitas yaitu konsep yang menuntut seorang pemimpin untuk membebaskan
diri dari kebiasaan-kebiasaan dan prasangka-prasangka yang tertanam dalam dirinya.
Contoh dalam penerapannya yaitu :
Seorang tokoh yang digambarkan oleh Lowney dalam bukunya, bernama Fransiskus
Xaverius. Dia ditunjuk untuk pergi ke sebuah tempat yang belum pernah dia kunjungi.
Kemudian jawaban yang ia berikan adalah “Baik, saya siap!”. Hal tersebut menunjukkan
bahwa Fransiskus Xaverius memiliki ingenuitas. Dia yakin bahwa ditempat yang baru
beradaptasi dan memberikan kontribusi pada organisasinya. Baginya bukan tempat yang
perlu dicemaskan, tapi yang terpenting adalah apa yang dia perbuat. Ingenuitas membuat
tokoh mampu untuk melihat peluang dan memanfaatkan peluang yang tersedia.
- Konsep cinta yaitu suatu kemampuan untuk melihat potensi dan bakat yang dimiliki
orang lain.
Contoh penerapannya yaitu :
Sebuah perusahaan tidak akan menolak orang berbakat berdasarkan latar belakangnya.
Apapun latar belakangnya, apabila orang tersebut berkualitas dan dapat berkontribusi ada
perusahaan maka orang tersebut akan diterima.
- Konsep Heroisme yaitu mentalitas yang diperlukan untuk penaklukan dunia, dengan kata
lain adalah kemampuan seorang pemimpin untuk membayangkan masa depan yang
inspiratif dan berjuang untuk mewujudkannya ketimbang secara pasif hanya menyaksikan
masa depan yang akan terjadi di sekelilingnya.
Contoh penerapannya yaitu :
Pemimpin berjuang keras di masa pandemi agar karyawannya tidak mengalami PHK, Ia
menggunakan dana pribadi untuk menggaji karyawan di masa ini karena ia yakin bahwa
karyawan yang selama ini bersamanya memiliki kemampuan dan kesetiaan yang tinggi jika ia
melepasnya begitu saja maka itu akan menjadi penyesalan di masa depan.

Sumber Referensi :
BMP ADBI4449/ Filsafat Bisnis
https://msfmusafir.wordpress.com/2007/04/10/mendidik-dan-membangun-di-atas-empat-
pilar/

Anda mungkin juga menyukai