Anda di halaman 1dari 8

Tugas Kewirausahaan

"Kepribadian, temperamen, dan watak"

Nama : Fajar Patimah Ariyanti

Nim : 601210004

Prodi : Matematika

UNIVERSITAS BALE BANDUNG

Jl. R.A.A Wiranata Kusumah No.7, Baleendah,Kec. Baleendah,


Bandung, Jawa Barat 40375
Pendahuluan

A. Latar Belakang

Pada zaman sekarang, wirausaha bukan hal yang asing. Keberadaan seorang wirausaha sangat penting
karena mereka adalah penggerak pembangunan ekonomi. Selama beberapa tahun terakhir ini,
kewirausahaan mengalami perkembangan yang cukup pesat. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan
memiliki andil dalam mendorong praktik-praktik entrepreneurial yang pada akhirnya mampu
menciptakan berbagai penemuan-penemuan produk dan jasa baru. Dewasa ini banyak orang yang
belum mendapatkan pekerjaan untuk mencukupi kebutuhan hidup. Ada beberapa hal yang
melatarbelakangi hal tersebut, diantaranya minimnya pendidikan, tidak memiliki keterampilan yang
cukup, sempitnya lapangan pekerjaan, serta kurang adanya perhatian dari pemerintah untuk
mendapatkan lapangan pekerjaan. Generasi penerus bangsa harus mampu menciptakan peluang usaha
agar tidak menambah jumlah pengangguran di Indonesia. Para pemuda harus memiliki pola pikir yang
dinamis dan kreatif dalam upaya meminimalisasi adanya krisis ekonomi dan berusaha untuk
mengembangkan kewirausahaan dalam rangka menyejahterakan masyarakat. Menurut data BPS (Badan
Pusat Statistik) jumlah pengangguran terbuka di Indonesia per Februari 2017 mencapai 7,01 juta orang.
Turun sekitar 20 ribu orang dibanding Agustus 2016 dan berkurang 10 ribu dibandingkan periode yang
sama 2016. Kewirausahaan terbukti dapat membuka peluang kerja, membuka pasar baru, dan dalam
jangka panjang mampu menciptakan stabilitas perekonomian secara menyeluruh sebagai dampak dari
pertumbuhan usaha di berbagai sektor.

Pembahasan
1. Kepribadian

Kepribadian seseorang tidak persis sama dengan kepribadian orang lain. Kepribadian ini adalah sangat ,
dinyatakan oleh para ahli. Dengan kepribadian yang dimiliki oleh seseorang dia dapat memikat orang
lain, orang menjadi Simpati padanya, orang tertarik dengan pembicaraannya, orang terkesima olehnya.
Wirausahawan yang memiliki kepribadian seperti ini seringkali berhasil dalam menjalankan usahanya.
Ada pula wirausahawan yang secara fisik tidak meyakinkan, tidak menarik, tetapi setelah mengobrol
(lobby) rasanya tersimpan suatu daya tarik, Sehingga calon relasi tadi makin tertarik, akhirnya menjurus
ke arah hubungan lebih dekat dan saling memberi harapan. Kepribadian semacam inilah yang perlu
dikembangkan oleh wirausaha. Sekarang timbul pertanyaan, Apakah kepribadian itu? Dapatkah
kepribadian itu diperbaiki? Bagian-bagian manakah dari unsur kepribadian yang dapat diperbaiki dan
manakah yang sudah pembawaan sejak lahir. Uraian ini kami kemukakan dengan menampilkan sebuah
definisi kepribadian yang dalam bahasa Inggris disebut personality dikemukakan oleh Erich From (1975) :
By para peneliti I understand the totality of inherited aquired psycihic which are characteristic of one
individual and which make the individual unique. Bila diartikan secara bebas rumusan diatas berbunyi:
kepribadian adalah merupakan keseluruhan kualitas psikis yang diwarisi atau diperoleh yang khas pada
seseorang yang membuatnya unik. Mengenai bagian mana dari kepribadian yang diwarisi dan bagian
mana yang diperoleh akan dibahas pada bagian selanjutnya. Sutan Takdir Alisjahbana mencoba
membedakan pengertian personaliti dengan pengertian individu dan person. Perkataan individu berasal
dari individu (Latin) = atom on yang diartikan sebagai indivisible entity, the living organism neutrality as
unit. Jadi, individu itu.

Seorang wirausaha adalah seorang yang memiliki kepribadian yang produktif. Produktif ialah kegiatan
yang menimbulkan atau meningkatkan kegunaan (utility). Ada empat macam utility, yaitu : 1. Utility of
place (kegunaan tempat) 2. Utility of time (kegunaan waktu) 3. Utility of form (kegunaan bentuk) 4.
Utility of ownership/possesion (kegunaan kepemilikan) Jadi segala bentuk kegiatan yang meningkatkan
kegunaan suatu benda disebut produktif. Misalnya beras diangkut dari desa ke kota (nilainya
bertambah), kursi diruang kuliah berserakan, lalu disusun rapi (nilai gunanya bertambah), ini disebut
place utility. Bahan makanan disimpan untuk menghadapi musim paceklik (time utility). Karet mentah
diubah bentuk menjadi ban mobil (from utility). Kepemilikan barang berpindah dari penjual ke pembeli
(ownership utility). Gilmore menyatakan bahwa pribadi yang produktif (productive person) ialah individu
yang menghasilkan kontribusi bermanfaat bagi lingkungannya. Seorang wirausaha selalu memberi
kontribusi positif bagi lingkungannya, antara lain menampung tenaga kerja, memberi sumbangan social,
menjaga kebersihan, bergaul dengan sesama, memiliki perasaan tanggung jawab tinggi terhadap
lingkungannya.

Ciri-ciri pribadi yang matang ialah:

1.Tidak banyak tergantung pada orang lain

2.Memiliki rasa tanggung jawab


3.Objektif dan kritis (tidak asal terima isu)

4.Emosinya stabil

5.Sociability, artinya dalam lingkungan yang cocok dia akan tampil ke depan. Dalam lingkungan yang
tidak cocok, ia akan menjaga jarak.

6.Keyakinan agama. Yang terakhir ini adalah aspek paling tinggi dalam jenjang kematangan yang dicapai
seseorang, yaitu pengakuan akan pertolongan dan kekuasaan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Selanjutnya
jika ada pribadi yang produktif, tentu ada pula pribadi.

Ciri pribadi yang non produktif ialah:

1.Pribadi yang hanya senang mendengar saja, dia pendengar yang baik tidak pernah mengemukakan ide
titik dia tidak bisa mengatakan "tidak" dia lebih senang mengatakan "Ya".

2.Dia lebih senang mengeksploitasi orang lain untuk keuntungan pribadinya.

3.Dia lebih senang menyimpan segala macam informasi, tidak pernah Ia keluarkan kembali .

4.Sifatnya sentimentil, suka merenung masa lalu.

5.Dia banyak mengetahui segala sesuatu, tetapi tidak bisa mengungkapkan buah pikirannya.

6.Dia suka memasarkan pribadinya dengan memperoleh imbalan/balas jasa/honor.

7.Self-esteem nya goyang, dia lebih senang mengikuti anggapan orang lain terhadapnya. I am as you
desire me! Tipe pribadi non produktif ini adalah pribadi yang immaturity ( belummatang)

Pribadi immaturity mempunyai ciri-ciri:

1.Lebih bersikap pasif

2.Ketergantungan kepada orang lain

3.Tidak punya pandangan kedepan

4.Posisinya selalu dibawah

5.Kurang menghargai dirinya, kurang mencintai dirinya. Seseorang tidak akan bisa mencintai orang lain
apabila ia tidak respek

dan tidak mencintai dirinya sendiri titik konsep cinta yang dikemukakan di sini ialah konsep cinta yang
disebut erotic love, Maternal love, the feeling of human solidarity, and also self love. Jelas tipe pribadi
yang non produktif ini bukan tipe seorang wirausaha. Pribadi wirausaha adalah mutlak tipe pribadi
produktif sebagaimana yang telah diuraikan diatas.
2. Temperamen

Istilah temperamen menunjukkan cara bereaksi atau bertingkah laku yang bersifat tetap, sedangkan
istilah watak dibentuk oleh pengalaman pengalaman semasa kanak-kanak dan dapat berubah pada
batas-batas tertentu karena diperolehnya pengalaman-pengalaman baru. Hippocrates membedakan
empat macam temperamen:
1. Choleric

2. Sanguine

3. Melancholic

4. Phlegmatic (Erich Fromm, 1975). Secara simbolik dapat disamakan: Choleric = Api, panas, cepat, dan
kuat = easily angered = gampang marah.

Sanguine= udara, panas dan lembab, cepat dan lemah, dalam istilah lain = over estimated = terlalu
optimis. Melancholic disimbolkan dengan bumi, dingin, kering, lemah dan kuat, dan pendiam. Jadi tipe
ini kuat dalam kelemahannya yang bersifat pendiam (depressed). Phlegmatic, simbolnya air, dingin,
lembap dan lemah ( too slow ) Temperamen ini menunjukkan pada cara bereaksi yang bersifat tetap dan
tidak berubah titik tempramen ini akan diimbangi oleh watak, yaitu suatu pola tingkah laku yang khas
yang terdapat pada seseorang. Berbagai bentuk temperamen di atas tidak boleh didekatkan ini jelek, itu
bagus. Temperamen ini akan diimbangi oleh watak. Seorang bertemperamen choleric bereaksinya
sangat cepat. Bila ia berwatak produktif dan pencinta keadilan maka ia akan mencintai dan berlaku adil.
Tetapi bila wataknya sadistik maka ia cepat menganiaya dan merusak.

3. Watak

Character is defined as the pattern of Behavior characteristic for a a Beyonce given Individual (Leland E.
Hinsie, Jacob Satzky). Menurut ahli psikologi behavioristik, sifat sifat watak dapat disamakan dengan
sifat tingkah laku (behavior) . Sedangkan menurut socio-psikologis manusia selalu berhubungan dengan
sesamanya, berhubungan dengan alam, dan berhubungan dengan dirinya sendiri. Cara manusia
berhubungan itu bermacammacam, enam, marah, kasihan, benci, sayang, cinta, bekerjasama, bersaing,
dan sebagainya. bersaing, dan sebagainya. Dengan segala cara berhubungan itu, manusia berusaha
menyesuaikan diri kau mencoba beriorientasi dengan sesama mencoba beriorientasi dengan sesama,
dengan alam, bahkan dengan diri sendiri. dengan diri sendiri. Oleh sebab itu, dikatakan bahwa inti dari
watak ialah orientasi.

Seorang wirausahawan yang sukses, sebagai salah satu kuncinya ia harus mempunyai kepribadian yang
menarik. Dengan melihat adanya kekurangan yang terdapat pada dirinya, ia harus berusaha belajar dari
sesama manusia atau lingkungannya. Bahkan seorang wirausaha akan bertambah dan berkembang
berkat pengetahuan pengalaman yang diperoleh dari hasil interaksi dengan lingkungan. Faktor-faktor
yang dapat dipelajari untuk mengembangkan bakat yang kita miliki diantaranya: a. Pikiran b. Perasaan c.
Pertambangan d. Sikap Dengan cara mengasah pikiran, diharapkan daya ingat menjadi tajam dan kreatif,
berwujud menjadi cepat berpikir sistematis dan terarah pada tujuan disamping terbukanya
kemungkinan bertambahnya pengetahuan. Perasaan akan berkembang menjadi lapang dan leluasa,
memiliki jiwa besar, sehingga tumbuh daya energi yang agresif, berani, sabar dan penuh perhitungan
dalam menguji perasaan orang lain. Setiap wirausaha harus dapat memberikan keterangan keterangan
kepada relasi dengan jelas dan menarik. Setiap kata dan kalimatnya harus meyakinkan dan setiap
keberatan orang lain harus dapat dijawab dengan tepat dan memuaskan titik memang seorang
wirausaha itu perlu mempunyai kecakapan untuk memberikan pertimbangan-pertimbangan ke arah
proses lancarnya pembicaraan. Sikap yang serius dibubuhi dengan humor pada tempatnya, maka
seorang wirausaha sudah menempatkan dirinya untuk mendapatkan perhatian titik pada saat saat
menentukan ia harus dapat mengambil keputusan yang matang. sehingga, Setiap keputusan yang
diambil dapat memuaskan kedua belah pihak dan hubungan dengan relasi akan semakin harmonis.
Dengan demikian, wirausaha dapat membuka hati dan pikirannya lebar-lebar dalam menerima
tambahan pengetahuan

Penutup

A. Kesimpulan

Kepribadian merupakan keseluruhan kualitas psikis yang diwarisi atau diperoleh yang khas pada
seseorang yang membuatnya unik. Seorang wirausaha adalah seorang yang memiliki kepribadian yang
produktif. Produktif ialah kegiatan yang menimbulkan atau meningkatkan kegunaan (utility). Selain
kepribadian, juga ada yang dinamakan temperamen dan watak. Istilah temperamen menunjukkan cara
bereaksi atau bertingkah laku yang bersifat tetap, sedangkan istilah watak dibentuk oleh pengalaman
pengalaman semasa kanak-kanak dan dapat berubah pada batasbatas tertentu karena diperolehnya
pengalaman-pengalaman baru. Ketiga hal tersebut, yaitu kepribadian, temperamen, dan watak sangat
penting dalam menentukan kesuksesan seseorang dalam berwirausaha.

Anda mungkin juga menyukai