Anda di halaman 1dari 45

BAB I PENDAHULUAN

a. Latar Belakang
Geometri berasal dari bahasa Yunani (“geo-metric”) yang artinya “mengukur bumi”.
Pada awalnya geometri kuno digunakan untuk pertanian dari jaman Babylonia dan
Mesir. Peradaban ini ”diketahui sebagai kemajuan teknologi dalam mengatur pengairan,
irigasi, pengaturan banjir, dan mendirikan bangunan besar dan struktur. Hasilnya
merupakan serangkaian instruksi aritmatika untuk mengukur panjang segmen garis, luas
dan volume. Perkembangan geometri kuno tercatat sejak Thales (546 S.M.), Pythagoras
(480 S.M.), Hippocrates (380 S.M.), Plato (348 S.M.), Eudoxus (347 S.M.), Euclid (270
S.M.).
Euclid mengarahkan hubungan dengan metode aksioma. Metode aksioma adalah
cara untuk memperoleh atau membuktikan hasil yang diperoleh (teorema dan
sebagainya) dengan cara percobaan, pengamatan, uji coba, atau “pemahaman secara
intuisi”. Metode aksioma ini yang mengawali standar modern.
Euclid menggabungkan geometri yang telah diketahui pada jaman tersebut dan
merumuskannya secara aksiomatik. Geometri disertakan dalam mempelajari bentuk dari
permukaan dan topologi. Dalam fisika, Einstein dan Minkowski mengenali bahwa
hukum fisika seharusnya dirumuskan dalam bentuk geometri ruang waktu. Dalam
Aljabar, satu cara yang menghasilkan untuk mempelajari grup adalah untuk menyatakan
mereka sebagai grup simetri dari objek geometri. Dalam kasus ini, geometri yang sering
diperlukan geometri non-Euclid terutama geometri hiperbolik.
Felix Klein (1849 - 1925) mensintesis berbagai geometri dengan idenya yang
dikenal sebagai Erlanger Program, dan merupakan sebuah revolusi dalam bidang
matematika yang menyediakan sebuah bingkai kerja yang secara akurat menjelaskan
banyak geometri. Erlanger Program memungkinkan pengembangan seragam dan
perbandingan geometri yang berbeda.
Bernhard Riemann pada tahun 1854, dalam kuliahnya sebuah geometri umum
mempunyai dimensi yang berbeda dan variabel kurva - sebuah pengembangan yang
memainkan peranan penting dalam pengembangan teori relativitas umum pada tahun
1868 Eugenio Beltrami dengan ide dasar untuk bukti dari konsistensi relativitas dari
geometri non-Euclidean. Pada awalnya dipergunakan geometri dari pseudosphere
sebagai sebuah model, kemudian dikembangkan bidang upper half dan model cakram
lingkaran. Pada tahun 1871, Klein memberikan model disk Beltrami sebuah interpretasi

1
baru dalam bidang proyeksi. (Konstruksi ini dikenal sebagai model Beltrami-Klein).
Kemudian, pada tahun 1882, H. Poincare mengenalkan kembali model disk Beltrami
dalam hubungannya dengan grup transformasi dari bilangan kompleks, dikenal sebagai
model Poincare.

b. Tujuan Pembelajaran
Memperkenalkan kepada mahasiswa model geometri Euclidean dan
memperkenalkan bentuk transformasi pada geometri Euclidean.
c. Peta Konsep
Geometri Euclide
Perbandingan geometri denga cara aksioma, analitik, dan empirik.

BAB II GEOMETRI EUCLIDEAN

a. Ruang Vektor
Misalkan pasangan berurut ( ) menentukan tepat satu koordinat titik pada
bidang, dengan koordinat titik asal ( ). Pasangan berurut ( ) juga biasanya
dipergunakan untuk menyatakan vektor yang berawal dari titik asal dan berujung di
titik ( ). Himpunan semua vektor ( )adalah .
Misalkan , dengan ( ), ( ) dan bilangan real,
didefinisikan operator penjumlahan dan perkalian sebagai berikut
( )
dan
( )
Contoh:
Misal ( ), ( ),
( ) ( ) ( ( ) ) ( )
( ) ( ) ( )

2
X+Y
X

Y
Gambar (2.1) ( ) ( ) ( )

2X

Gambar (2.2) ( ) ( )

Himpunan dengan operator penjumlahan dan operator perkalian membentuk


suatu ruang vektor yang memenuhi sifat berikut.

Teorema 2.1
i. Misal untuk setiap , maka ( ) ( ). (Asosiatif terhadap
penjumlahan)
ii. Misal untuk setiap , maka (Komutatif terhadap penjumlahan)
iii. Untuk setiap , terdapat sehingga . (Mempunyai
identitas penjumlahan)
iv. Terdapat , untuk suatu , sehingga ( ) ( ) .
(Mempunyai invers penjumlahan)
v. Untuk setiap , terdapat sehingga . (Mempunyai identitas
perkalian)
vi. Misal untuk setiap dan , maka ( ) .
vii. Misal untuk setiap dan , maka ( ) .

3
viii. Misal untuk setiap dan , maka ( ) ( ) .

Contoh:
Misal ( ), ( ), ( ), ,
Z
)+
+Y
X+Y
(X

X
Y

Gambar (2.3a) ( )
)
+Z
(Y
X+
Z
Y+

X
Y

Gambar (2.3b) ( ).

4
X+Y
X

Y
Gambar (2.4a)

Y+X
X
Y

Gambar (2.4b)

X
-X

Gambar (2.5) dan –


2y
2x

+2y
=2x
+y)
2(x

2x
Y+X
2y

X
Y

Gambar (2.6) ( )

5
x
2X
Gambar (2.7) ( )

2X
x

Gambar (2.8) ( ) ( )

Ruang vektor ( ), selanjutnya ditulis , dilengkapi dengan hasil kali dalam


yang didefinisikan sebagai berikut
〈 〉
dengan .
Hsil kali dalam memenuhi sifat berikut ini:

Teorema 2.2
i. 〈 〉 〈 〉 〈 〉 untuk setiap .
ii. 〈 〉 〈 〉 untuk setiap dan untuk setiap .
iii. 〈 〉 〈 〉 untuk setiap .
iv. 〈 〉 untuk setiap , maka haruslah vektor nol.

Untuk setiap didefinisikan panjang vektor adalah

6
| | √
Perhatikan bahwa | | 〈 〉.

Teorema 2.3
Fungsi jarak memenuhi sifat sebagai berikut:
i. | | untuk setiap .
ii. Jika | | maka .
iii. | | | || | untuk setiap dan .

Teorema 2.4 (Pertidaksamaan Cauchy-Schwarz)


Misalkan sebarang vektor diperoleh
|〈 〉| | || |
Persamaan terpenuhi jika dan hanya jika dan saling berkelipatan (bergantung linear).

Bukti:
Misalkan bukan vektor tak nol, pertidaksamaan di atas benar untuk atau adalah
vektor nol.
Misalkan fungsi bernilai rel didefinisikan sebagai
( ) | | untuk .
Dengan menggunakan sifat di atas, perhatikan bahwa ( ) adalah fungsi nonnegative
untuk setiap dan bahwa ( ) diasumsikan bernilai 0 jika dan hanya jika merupakan
kelipatan dari .
Dilain pihak, adalah polinom berderajat 2. Terutama,
( ) | | untuk .
Dengan menggunakan sifat persamaan di atas, perhatikan bahwa ( ) adalah fungsi
nonnegative untuk setiap dan ( ) diasumsikan bernilai 0 jika dan hanya jika
kelipatan dari .
Dilain pihak, adalah polinom berderajat 2. Terutama,
( ) | | 〈 〉 | |
dan karena fungsi nonnegative hanya jika 〈 〉 | | | | , yakni |〈 〉| | || |.

7
Lebih lanjut, ( ) diasumsikan bernilai 0 hanya jika |〈 〉| | || |. Jadi , |〈 〉|
| || | jika dan hanya jika dan saling berkelipatan.■

Akibat 2.5
Misalkan sebarang vektor diperoleh
| | | | | |
Persamaan diperoleh jika dan hanya jika dan saling berkelipatan dengan factor
perkalian yang nonnegative.

Bukti:
| | | | 〈 〉 | |
| | | || | | |
(| | | |)
berarti,| | | | | |.
Jika persamaan terpenuhi, maka diperoleh
〈 〉 | || |
Dari pertidaksamaan Cauchy-Schwarz, perhatikan bahwa dan saling berkelipatan.
Tetapi berarti
〈 〉 〈 〉 | |
dan
| || | | || || | | || |
Jadi, haruslah sama dengan | |, sehingga .■

8
b. Bidang Euclidean
Bidang Euclidean memiliki aspek aljabar dan geometri. Aspek aljabar pada bidang
Euclidean mempunyai sifat yang sama dengan aspek aljabar pada ruang vektor .
Sedangkan aspek geometri hanya dimiliki oleh geometri Euclide, yaitu dengan
menambahkan fungsi jarak. Misalkan dan adalah titik pada , didefinisikan jarak
antara dan adalah
( ) | |

Contoh.
Misal ( ) dan ( ), tentukan jarak antara P dan Q. Maka jarak antara P dan Q
adalah
( ) | |
|( ) ( )|
|( )|
|( )|


Jadi jarak antara titik dan adalah √ .
,5 )
Q(2
),2
P(1

Gambar (2.9) Jarak titik P dan Q

Nilai ini juga sama dengan panjang vektor ⃗⃗⃗⃗⃗ pada ruang vektor , hanya saja
pada geometri Euclidean nilai tersebut terikat dengan koordinat titik.

9
Q
⃗⃗⃗⃗⃗

Gambar (2.10) Jarak antara titik dan serta panjang vektor ⃗⃗⃗⃗⃗

Jarak pada geometri Euclidean memenuhi sifat pada teorema berikut.

Teorema 2.6
Misal , maka
i. ( ) .
ii. ( ) jika dan hanya jika .
iii. ( ) ( ).
iv. ( ) ( ) ( ).
Tugas: Buktikan teorema di atas!

c. Garis
Jika adalah sebuah garis dan adalah sebuah titik, berikut ini merupakan
pernyataan yang sama
i. .
ii. memuat .
iii. berada pada .
iv. melalui .
v. dan berincident.
vi. berincident dengan .
vii. berincident dengan .

10
X

Gambar (2.11) Titik berada pada garis


Garis secara geometri analitik ditentukan dengan sebuah vektor dan sebuah titik.
Didefinisikan arah merupakan semua vektor yang searah dengan vektor tertentu yang tak
nol.
Misalkan untuk suatu vektor maka
, - * | +
Untuk selanjutnya , - dan merupakan vektor satuan. Jika adalah sebarang titik dan
adalah vektor tak nol, maka
* | , -+
disebut garis melalui dengan arah , -. Persamaan garis di atas dapat juga ditulis
sebagai berikut.
, -
Sifat dasar dari sebuah garis secara khusus ditentukan oleh dua titik yang berada pada
garis tersebut.

Contoh:
Misal garis l melalui titik ( ) dan arah , -. Tentukan apakah titik
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) berada pada garis l ?

Jawab.
Sebuah titik berada pada garis jika , -.

Akan ditunjukkan titik A tidak berada pada garis l.


( ) ( ) ( ), tidak terdapat t sehingga , jadi A tidak
berada pada garis l.

Akan ditunjukkan titik B tidak berada pada garis l.


( ) ( ) ( ), tidak terdapat t sehingga , jadi B tidak
berada pada garis l.

Akan ditunjukkan titik C berada pada garis l.

11
( ) ( ) ( ), terdapat sehingga , akibatnya
, -. Jadi C berada pada garis l.

Akan ditunjukkan titik D berada pada garis l.


( ) ( ) ( ), terdapat sehingga , akibatnya
, -. Jadi D berada pada garis l.

Akan ditunjukkan titik E berada pada garis l.


( ) ( ) ( ), terdapat sehingga , akibatnya
, -. Jadi E berada pada garis l.

Teorema 2.7
Misal P dan Q adalah titik yang berbeda pada . Maka terdapat tepat satu garis yang
melalui P dan Q, dinotasikan garis ⃡⃗⃗⃗⃗ .

Bukti:
Misalkan v adalah vektor tak nol. Garis , - melalui Q jika dan hanya jika
, -. Ini berarti , - , -. Oleh karena itu, , - tepat satu garis yang
diharapkan. ■

P v

Gambar (2.12) Garis ⃡⃗⃗⃗⃗ dengan vektor arah v

Kemudian, sebuah titik X yang berada pada garis ⃡⃗⃗⃗⃗ dapat dituliskan dalam bentuk
parameter, berikut ini
( ) ( ) ( )
Dengan t sebarang bilangan real, peta ( ) berada pada sepanjang garis.

12
Q
)
α(t
P

t
1-t

Gambar (2.13) ( ) ( )
Persamaan parameter tersebut berkaitan dengan persamaan jarak sepanjang l dengan
persamaan
( ( ) ( )) | || |
Jika ( ) , dengan , maka X berada di antara P dan Q.
Karakteristik dari pernyataan tersebut ekivalen dengan teorema berikut.

Teorema 2.8
Misal P, X, dan Q adalah titik yang berbeda di . Maka X berada di antara P dan Q jika
dan hanya jika
( ) ( ) ( )

Bukti.
Diketahui P, X, dan Q adalah titik yang berbeda di .
[]
Misalkan X berada di antara P dan Q. Maka terdapat suatu ( ), yang memenuhi
persamaan
( )
Maka
( ) | | |( ) |
|( )|
| |.
Begitu juga,
( ) | | | (( ) )|
|( )( )|

13
( )| |
berarti,
( ) ( ) | | ( )| |
| | ( )
[]
Misalkan X adalah titik di yang memenuhi ( ) ( ) ( ). Maka
dan mempunyai vektor arah yang sama, sehingga memenuhi
( )

( )

Misalkan , sehingga , sedangkan . Oleh karena itu,

memenuhi ( ) . Jadi X berada di antara P dan Q. ■

Teorema 2.9
Dua garis yang berbeda paling banyak mempunyai satu titik potong.

d. Pasangan Orthonormal

Dua vektor v dan w disebut orthogonal jika memenuhi 〈 〉 . Jika


( ), maka didefinisikan vektor yang tegak lurus terhadap v, ( ), adalah
( ), dan memenuhi . Vektor dengan panjang satu disebut vektor satuan.
Pasangan vektor yang saling tegak lurus dan berukuran satu disebut pasangan vektor
orthonormal.

X
w

Gambar(2.14) Garis yang melalui titik X dengan arah v dan vektor w yang tegak lurus v

Persamaan garis , -, dapat dinyatakan dengan

14
* |〈 〉 +
Dengan adalah vektor normal garis (vektor yang tegak lurus terhadap vektor garis),
dan * + merupakan pasangan vektor yang orthonormal.
Jika ( ) maka persamaan garis dapat dinyatakan sebagai dengan
*( )| +
dengan dan ( ) adalah vektor normal dari garis .

P
v

Gambar (2.15) Garis dengan vektor arah dan vektor normal

Contoh.
1. Tentukan persamaan garis (yang berbentuk ke empat persamaan garis di atas) yang
melalui ( ) dan mempunyai vektor arah , -.

Jawab.

Vektor arah , - [, -] [0 1]

l: (2,3)+[3,4]

Gambar (2.16) Garis ( ) 0 1

 2 | ( ) 0 13

 ( ) 0 1

Vektor normal dari 0 1 adalah 0 1

15
 2 |〈 ( )0 1〉 3

Misal ( ), maka 〈 ( )0 1〉

〈( ) ( )[ ]〉

〈( )[ ]〉

( ) ( )( )

 2 ( )| 3

2. Tentukan vektor arah dan vektor normal dari persamaan garis .


Jawab.

3x
N

+4
y-6
= 0

Gambar (2.17) garis dan vektor normal garis

Vektor normal dari persamaan adalah

[, -] 6[ ]7

Dan vektor arahnya adalah 0 1.

Tugas.
1. Tentukan vektor normal dan pasangan orthonormalnya dari .

2. Jika ( ) dan . /, tentukan persamaan garis dalam bentuk

dan sketsa garisnya.

Teorema 2.10
Misal . Maka *( )| + adalah salah satu dari:

16
i. Himpunan kosong jika dan .
ii. Seluruh bidang jika dan .
iii. Sebuah garis dengan vektor normal ( )

Bukti:
Untuk i. dan ii. Jelas. Misalkan untuk . Dapat diperiksa bahwa
*( )| + bukan merupakan himpunan kosong. Bahkan paling sedikit

terdapat titik . / dan . / yang memenuhi persamaan.

Misal ( ) adalah sebarang titik yang memenuhi persamaan. Maka


( ). Jadi jika dan hanya jika ( ) ( ) .
Misal ( ), maka himpunan di atas merupakan garis yang melaui titik P dengan
vektor normal N.■

e. Garis Tegak Lurus


Dua buah garis l dan m disebut saling tegak lurus jika l dan m mempunyai vektor
arah yang saling tegak lurus (ditulis ).
m

l
w

Gambar(2.18) Garis l dan m saling tegak lurus dengan vektor arahnya

Teorema 2.11 (Pythagoras)


Misal P, Q, dan R tiga titik yang berbeda. Maka
| | | | | |

17
Jika dan hanya jika ⃡⃗⃗⃗⃗ dan ⃡⃗⃗⃗⃗ saling tegak lurus.

Bukti:
Diketahui dari pertidaksamaan Cauchy-Schwarz bahwa
| | | | 〈 〉 | |
Diketahui bahwa | | | | | |

Teorema 2.12
Misal X adalah sebarang titik, dan missal l adalah garis. Maka terdapat tepat satu garis m
yang melalui X yang tegak lurus terhadap l. Lebih jauh,
i. , -, dengan N adalah vektor normal garis l.
ii. l dan m berpotongan pada titik 〈 〉 , dengan P adalah sebarang
titik pada l.
iii. ( ) |〈 〉|.

l
F

Gambar (2.19) Garis l dan m saling tegak lurus berpotongan di titik F

Contoh:

Misal garis ( ) 0 1 dan titik ( ). Tentukan garis m yang melalui X dan

tegak lurus l, titik potong garis l dan garis m (titik F), ( ).

Definisi 2.13
Bilangan ( ) adalah jarak titik X terhadap garis l dan ditulis ( ).
Akibat 2.14

18
Misal l adalah garis dengan vektor normal N. Misal X adalah sebarang titik pada .
Jika P adalah sebarang titik pada l, maka
( ) |〈 〉|

f. Garis Paralel dan Berpotongan

Dua buah garis l dan m disebut parallel jika kedua garid tersebut tidak
berpotongan (ditulis ).

Teorema 2.15
Garis l dan m dengan disebut parallel jika dan hanya jika l dan m mempunyai
vektor arah yang sama.

Bukti:

[]
Misalkan , - dan , - dengan dan v dan w bukan vektor nol.
Misalkan garis l dan m mempunyai titik potong F. Maka garis l dan m dapat ditulis
dngan cara , - dan , -. Karena maka haruslah , - , -.
Terjadi kontraposisi.
[]
Misalkan garis l dan m mempunyai vektor arah yang berbedayakni, , - dan , -.
Misalkan P adalah sebarang titik pada l, dan misalkan Q adalah sebarang titik pada m.
Karena v dan w tidak saling berkelipatan maka terdapat t dan s sehingga
. Berarti . Misalkan . Maka F adalah titik
potong garis l dan m.■

Teorema 2.16
i. Jika dan , maka atau .
ii. Jika dan , maka .
iii. Jika dan , maka atau .

19
l m n

Gambar (2.20) dan , dan .

l m

Gambar (2.21) Jika dan , maka .

l m

Y d(l,m) X

Gambar (2.22) Jika dan , maka , ( ) ( ) ( )

Teorema 2.17
Misal garis l pararel dengan garis m dengan . Maka terdapat tepat satu bilangan
( ) sedemikian sehingga
( ) ( ) ( )
untuk setiap dan setiap . Lebih jauh, jika N adalah vektor normal terhadap l
dan m, maka untuk setiap X pada m dan Y pada l,

20
|〈 〉| ( )

21
BAB III TRANSFORMASI

Transformasi dalam geometri absolut adalah fungsi ( atau pemetaan yang


memetakan setiap titik dalam suatu bidang dengan suatu titik lain pada bidang
tersebut, dinotasikan dengan ( ) , sehingga
i. adalah pemetaan satu-satu: Jika maka ( ) ( )
ii. adalah pemetaan pada: Setiap titik pada bidang mempunyai prapeta terhadap
, yakni, terdapat paling sedikit satu titik sehingga ( ) .
Jika transformasi mengawetkan kolinear, yakni, jika peta sebarang tiga titik yang
kolinear ke tiga titik kolinear yang lain, disebut transformasi linear.
Jadi, sebuah transformasi linear memetakan sebuah garis ke garis. Sifat yang lebih
jauh dari sebuah transformasi (karena transformasi merupakan pemetaan yang satu-satu
dan pada) adalah selalu mempunyai invers: Jika sebarang titik mempunyai prapeta
dengan pemetaan ( ), dengan merupakan transformasi yang baru. Sehingga
untuk setiap titik , jika memetakan ke , maka memetakan ke . Oleh
karena itu, pemetaan invers dari suatu transformasi linear adalah suatu transformasi
linear.
Koordinat akan selalu digunakan dalam contoh transformasi dalam koordinat
geometri. Oleh karena itu ( ) lebih baik ditulis sebagai berikut
( ) ( )
Dengan ( ) dan ( ). Hal ini sama seperti mempunai dua persamaan,
yakni dan , untuk menentukan koordinat , sebagai berikut
( )
{
( )
Dan invers transformasi diperoleh dengan menyelesaikan persamaan dan dalam
bentuk dan , persamaan dalam bentuk berikut
( )
{
( )

Contoh:
Sebuah transformasi diberikan sebagai berikut

a. Tentukan peta dari tiga titik ( ), ( ), dan ( ) terhadap .

22
b. Tentukan prapeta dari titik ( ).
c. Tentukan invers transformasi.

Jawab.
a. Substitusikan koordinat yang diberikan ke persamaan diperoleh

( ) { jadi ( ) ( ).

( ) { jadi ( ) ( )

( ) { jadi ( ) ( ).

f C’
C
P B’
B
D A’
A

Gambar (3.1) Transformasi titik A, B,C

b. Diketahui dan , untuk mencari prapetanya, substitusi ke persamaan


fungsi.

Dengan cara eliminasi diperoleh dan .


Jadi prapeta dari ( ) adalah ( ).

D(2,2)

Gambar (3.2)

23
c. Untuk mencari invers transformasi, selesaikan persamaan sehingga diperoleh dalam
bentuk dan .

Elinimasi kedua persamaan di atas sehingga diperoleh atau


. Kemudian substitusi ke persamaan yang ke dua
( )
Sehingga diperoleh
Jadi invers transformasi yang dicari adalah

Setiap transformasi linear memetakan garis ke garis dalam koordinat dan bidang
vektor harus mengawetkan parallelogram, seperti penjumlahan vektor, dan perkalian
skalar terhadap vektor. Jika ( ) ( ) adalah sebarang transformasi linear, maka
untuk suatu konstanta dan didefinisikan bentuk koordinat untuk
transformasi linear umum

{ ( )

Kondisi adalah sifat satu-satu dari transformasi linear . Perhatikan bahwa


pemetaan di atas merupakan komposisi dari dua transformasi linear yang lebih
sederhana yaitu

{ dan {

Translasi adalah translasi yang memetakan titik pusat ke ( ), dan disebut bagian
translasi dari . Perhatikan bahwa matriks yang mendefinisikan adalah

0 1

dengan determinan

| | | |

Sehingga behaviour geometri dari ditentukan oleh matriks ini.


Pada umumnya transformasi linear dalam bentuk koordinat di atas dapat dituliskan
dalam bentuk matriks sebagai berikut
| |

24
dengan 0 1, 0 1 dan [ ]. Secara eksplisit kesamaan di atas mempunyai

bentuk yang sama seperti berikut

[ ] 0 10 1 0 1, dengan | | .

Misalkan sebuah garis , dengan slope , ditransformasikan sehingga hasil

transformasinya mempunyai slope .

Teorema 3.1
Transformasi linear memetakan garis paralel ke garis paralel.

Bukti
Jika dua garis paralel mempunyai slope dan , maka berarti .
Jika kedua garis vertikal, maka dan bayangan garis tidak vertikal, dengan slope

, atau dan bayangan garis keduanya vertikal.■

Lemma 3.2
Misalkan sifat berikut terpenuhi untuk bilangan real dan :
(a)
(b)
(c)
Maka dan , atau dan .

Bukti
(1) Misalkan . Maka substitusi pada (a) diperoleh sehingga dan
.Substitusi pada (b) sehingga diperoleh . Substitusi pada (c)
diperoleh –
Karena maka , sehingga atau .
Jadi dan , atau dan
(2) Misalkan dan maka substitusi pada (a) diperoleh sehingga
.Substitusi pada (b) sehingga diperoleh . Substitusi pada (c)
diperoleh

25
Karena dan maka , sehingga atau . Jadi
dan , atau dan .

(3) Misalkan dan . Misal , . Sehingga, dan .

Substitusi ke (b) dan (c) diperoleh

( )

Jika , maka dan , dan jika , dan .■

Bentuk matriks berdasarkan lemma adalah: jika , , dan


, maka

0 1 0 1 atau 0 1 0 1

Kedua bentuk matriks di atas dapat dituliskan sebagai berikut

0 1 0 1 dengan

Sehingga, diperoleh bentuk koordinat untuk orthomap

{ dengan

Atau dalam bentuk matriks

[ ] 0 1 0 1 dengan

Karena similitude mengawetkan sudut, dan dengan menempatkan bagian translasi


diperoleh bentuk koordinat similitude dengan faktor dilatasi √

{ dengan

Atau dalam bentuk matriks

[ ] 0 10 1 0 1 dengan

Bentuk istimewa diperoleh dengan dan . Bentuk koordinat untuk dilatasi


dengan pusat ( ) dengan faktor dilatasi

26
{ dengan ,

Atau dalam bentuk matriks

[ ] 0 10 1 0 1

Sekarang perhatikan untuk transformasi yang mengawetkan jarak. Jika adalah isometri
maka mengawetkan sudut, karena mengawetkan jarak maka sehingga
bentuk koordinat dari isometri

{ dengan dan

Atau dalam bentuk matrik

[ ] 0 10 1 0 1 dengan dan

Jika dan adalah sebarang transformasi, maka komposisi transformasi dan , ,


untuk sebarang titik adalah
( ) ( ) ( ( ))

Contoh
Misalkan dua transformasi linear dan berikut

{ dan {

Tentukan dan .

Jawab
Untuk transformasi

( ( )) {

( ) ( )
( ) ( )
Sehingga diperoleh

Untuk transformasi

( ( )) {

27
( ) ( )
( ) ( )
Sehingg diperoleh

Dari contoh di atas komposisi transformasi tidak bersifat komutatif, .

Tugas
1. Misalkan diberikan sebuah transformasi

Dan segmen garis ̅̅̅̅ dan ̅̅̅̅ dengan titik ujung ( ), ( ), ( ) dan
( ).
a. Tentukan titik , berturut-turut adalah titik tengah segmen garis ̅̅̅̅ dan ̅̅̅̅ .
b. Hitung peta dari , , , dan terhadap .
c. Hitung titik tengah ̅̅̅̅̅̅ dan ̅̅̅̅̅̅ (dengan dan ).

d. Apakah titik tengah ̅̅̅̅̅̅ dan ̅̅̅̅̅̅ berturut-turut sama dengan ( ) dan ( )?
2. Gambarkan kurva dan bayangannya terhadap

Dengan jika dan jika . Apakah pemetaan tersebut


merupakan transformasi?
3. Tunjukkan, dengan substitusi, bahwa garis tegak lurus dan

. / memetakan garis tegak lurus terhadap transformasi yang inversnya

4. Tentukan garis sehingga setiap titik pada bidang dipetakan, dengan pemetaan

Apakah merupakan sebuah transformasi?

a. Refleksi (Pencerminan)

28
Jika sebuah transformasi terhadap suatu garis tetap , selalu membagi dua tegak
lurus setiap segmen ̅̅̅̅̅ untuk sebarang titik pada bidang, dengan ( ), maka
adalah refleksi (pencerminan) pada garis (disebut garis pencerminan). Pencerminan
terhadap garis dinotasikan .
Jika titik adalah selalu titik tengah dari segmen ̅̅̅̅̅ untuk setiap , maka adalah
pencerminan terhadap titik (disebut pusat pencerminan), dinotasikan dengan .

Gambar (3.3) Pencerminan segitiga terhadap garis

Gambar (3.4) pencerminan segitiga terhadap titik

Dari definisi di atas pencerminan dapat di artikan sebagai berikut. Misalkan sebuah
garis , pencerminan suatu titik ( ) terhadap garis adalah
transformasi dari ke yang memenuhi
〈 〉
dengan adalah vektor normal satuan terhadap dan adalah sebarang titik pada .
Persamaan , di atas bila dibentuk ke dalam bentuk transformasi koordinat.
Cara pertama
( ) ( ) 〈( ) ( )( )〉 ( )
√ √ √ √

( ) ( ) (( ) ( ) )( )
√ √ √ √

( ) ( ) 4 5

( ) 4 5

29
( ) ( ) ( ) ( )
( ) 4 5

( ) ( )
( ) [ ]. / ( )
( ) ( )

atau
( )
( ) [ ]. / . /
( )

Dengan dan .

Cara kedua
Misalkan persamaan garis , dengan titik ( ) dan peta titik terhadap
garis yaitu ( )
. Kemudian misalkan membagi dua tegak lurus segmen ̅̅̅̅̅,
sehingga
( )
Gradien ⃡⃗⃗⃗⃗⃗ ( ) ( ⁄ )
.

Dari persamaan ke dua dan terakhir diperoleh


( )
( )
( ) ( )
*
Mislakan ( ) adalah titik tengah dari segmen ̅̅̅̅̅ dengan koordinat
( ) dan ( ) dan termuat pada garis , sehingga memenuhi

persamaan garis diperoleh

( ) ( )

**
Dari * dan ** diperoleh sistem persamaan sebagai berikut:

Sehingga diperoleh persamaan matrik sebagai berikut

0 1[ ] [ ]

Dengan metode Cramer diperoleh

30
[ ]

0 1

( ) ( )( )

Misalkan sehingga diperoleh

Atau
( )
dan

[ ]

0 1

( ) ( )

Misalkan sehingga diperoleh

Atau
( )
Jadi diperoleh sistem transformasi koordinat sebagai berikut (untuk pencerminan
terhadap garis dengan
( )
{
( )
atau jika dalam bentuk matriks

. / 0 1. / 0 1

Contoh
Diketahui persamaan garis , tentukan hasil pencerminan dari ( )
terhadap garis .(dengan cara hasil kali dalalm vektor dan transformasi koordinat)

Jawab.
Diketahui sehingga terdapat titik ( ) dan vektor normal satuan

garis adalah 0 1.
√ √

31
Peta dari dengan cara perkalian dalam vektor
〈 〉

( ) ( ) 〈( ) ( )[ ]〉 [ ]
√ √ √ √

( ) ( ) ( )[ ]
√ √ √

( ) ( ) ( )

( ) ( )

Peta dari dengan cara tranformasi koordinat, dengan , diperoleh


( ) dan
( )
{
( )
( ( ) ) ( ) ( )( )
{
( ) ( ( ) ) ( )

Sehingga diperoleh . /.
y=3
x-3

X(1,2)
X’(2,2;1,6)

Gambar (3.5) pencerminan titik terhadap garis

Contoh
Diketahui persamaan garis , tentukan hasil pencerminan dari
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) terhadap garis .(transformasi
koordinat)
Jawab:

32
( )
{
( )

, - 0 10 1 0 1

, - 0 1 0 1

, - 0 1

Tugas
1.
a. Tentukan persamaan percerminan garis dengan perkalian hasilkali
dalam vektor dan transformasi koordinat.
b. Tentukan hasil pencerminan ( ) terhadap garis dan titik tengah segmen
̅̅̅̅̅ (kaki segmen ̅̅̅̅̅= yang berada pada garis )

2. Tunjukkan bahwa transformasi

Adalah pencerminan terhadap titk ( ).

b. Translasi (Pergeseran)

Definisi 3.3
Sebuah translasi pada bidang adalah hasil dari komposisi refleksi , dengan dan
adalah garis yang paralel.

Bentuk transformasi koordinat untuk translasi adalah

Dalam bentuk matrik

[ ] 0 10 1 0 1

33
A A’

Gambar (3.6) Translasi bentuk A

Contoh
Misalkan sebuah translasi

, tentukan hasil translasi untuk titik ( ) dan garis

Jawab
Peta dari ( ) adalah

( ), dan peta dari adalah


( )

X’(5,9)
l’:y=
3x-3

X(2,4)
3x+
l:y=
1

Gambar (3.7)

Tugas
Misalkan dan adalah dua garis yang paralel. Buktikan
bahwa komposisi refleksi terhadap garis dan merupakan tranlasi.

Jawab

34
Diketahui sistem transformasi koordinat (untuk pencerminan terhadap garis
dengan )
( )
{
( )
Dan sistem transformasi koordinat (untuk pencerminan terhadap garis
dengan )
( )
{
( )
Sehingga untuk komposisi refleksi terhadap garis dan diperoleh
( )
( ( )) {
( )
( )
( )
( )

( )

( ) ( ) ( ) ( )

( ) ( )

( )

( )
Misalkan , sehingga diperoleh

dan
( )
( )

( )
( )

35
( ) ( )

( )

( )
Misalkan , sehingga diperoleh

Jadi bentuk transformasi koordinat untuk komposisi refleksi terhadap garis dan

( ( )) {

( ) ( )
Dengan dan .

c. Rotasi (Perputaran)

Definisi 3.6
Rotasi adalah hasil dari komposisi dua refleksi , dengan dan berpotongan di
titik , titik perpotongan dan merupakan pusat rotasi.

Bentuk transformasi koordinat untuk rotasi sejauh dengan pusat ( ) adalah

Dalam bentuk matrik

[ ] 0 10 1
A’

Gambar (3.8) Rotasi bentuk A

Bentuk transformasi koordinat untuk rotasi sejauh dengan pusat ( ) adalah


( ) ( ) ( )
{
( ) ( ) ( )

36
Dalam bentuk matrik

[ ] 0 1[ ] 0 1

Contoh
Misalkan sebuah titik ( ) dan garis
tentukan hasil rotasinya jika dirotasi sejauh dengan pusat dan pusat ( )
Jawab
Hasil rotasi dengan pusat dari ( ) adalah

√ ( )
{
√ ( )


8

( ), dan hasil rotasi dengan pusat dari adalah

√ ( ) √ ( )


3x-3

X(2,4)
l:y=

x-3
½
2)^
45 '
45'
y=(

(2)
l’: 2

Gambar (3.9)
Hasil rotasi dengan pusat ( ) dari ( ) adalah
( ) ( ) ( )
{
( ) ( ) ( )

√ ( )
{
√ ( ) √

37

8

( ), dan hasil rotasi dengan pusat ( ) dari adalah

√ ( ) √ 4 √ ( )5

√ √ √

Gambar (3.10)

Tugas
1. Buktikan bahwa rotasi merupakan komposisi dari pencerminan (rotasi dengan titik
pusat dan rotasi dengan pusat titik ( )).
2. Transformasikan ( ) dengan translasi ( ) ( ) (Gambarkan
dan )
3. Tentukan transformasi koordinat untuk translasi dari ( ) menjadi ( ).
4. Jika hasil komposisi translasi adalah tranlasi, tentukan jika

{ dan {

5. Refleksikan titik ( ) terhadap sumbu-y, kemudian refleksikan terhadap garis


.
a. Tentukan bayangan ( ).
b. Terjadi rotasi dengan pusat? Rotasi dengan sudut berapa?
6. Misalkan adalah sebuah translasi dan adalah sebuah rotasi.
Tentukan komposisi dari . (transformasi invers untuk refleksi terhadap garis
adalah refleksi itu sendiri, sehingga ( ) ) Mulai dengan titik A pada
gambar dan tentukan bayangan A setiap setelah mengalami transformasi.

38
n
m

l
A

Gambar (3.11)

d. Glide Reflection

Definisi 3.7
Glide relection adalah transformasi pencerminan yang dilanjutkan dengan translasi.
A’
A’

Gambar(3.12) Glide refleksi bentuk A

Contoh
Tunjukkan bahwa jika dan , maka adalah refleksi atau glide
refleksi.

Contoh
Tentukan persamaan untuk refleksi dalam glide refletion berikut ini.

(Petunjuk: Tentukan invers dan substitusikan ke ; tentukan m dan b


sehingga garis tersebut tetap terhadap pemetaan ini)

Contoh
Jika sumbu- y adalah garis pencerminan dalam glide reflektion dan setiap 5 langkah ke
depan (paralel terhadap sumbu-y),diperoleh persamaan transformasi ini. ( )

39
e. Kongruen dan Isometri

Definisi 3.8
Pemetaan dari pada disebut isometri jika untuk sebarang dan di , maka
( ) ( )
Isometri disebut juga transformasi yang mengawetkan jarak.

Definisi 3.9
Dua bentuk dan disebut kongruen jika terdapat isometri sehingga .

Gambar (3.13) Bentuk isometri dengan bentuk

Contoh isometri adalah pencerminan, rotasi, translasi, glide refleksi.

Teorema 3.10
i. ( ) ( ) untuk setiap titik .
ii. untuk setiap titik .
iii. adalah bijektif.
Bukti:
i. 〈 〉 ( 〈 〉 )
(〈 〉 〈 〉)
(〈 〉 〈 〉 〈 〉 〈 〉)
(〈 〉 〈 〉)
〈 〉
Jadi
| | 〈 〉
〈 〈 〉 〈 〉 〉

40
〈 〈 〉 〉 〈 〈 〉 〈
〉 〉
〈 〉 〈 〉〈 〉 〈 〉〈
〈 〉 〉
〈 〉 〈 〉〈 〉 〈 〉(〈 〉
〈 〉〈 〉)
〈 〉 〈 〉〈 〉 〈 〉〈 〉
〈 〉
| |
ii. Misalkan , dengan 〈 〉. Maka
〈 〉
( ) 〈( ) 〉
( ) 〈( ) 〉
( ) 〈( ) 〉 〈 〉
〈 〉

iii. Akan ditunjukkan bahwa adalah satu-satu. Jika , maka


dan .
Untuk menunjukkan bahwa adalah pada, misal sebarang titik pada . Misal
. Maka , sehingga adalah range dari .■

Lemma 3.11
Sebuah isometri mengawetkan kolinear, betwenness, dan ukuran sudut.

Bukti.
Misal berurutan adalah peta dari terhadap transformasi yang
mengawetkan jarak, dan misalkan bahwa berada di antara dan . Maka ( )
( ) ( ). Karena pemetaan mengawetkan jarak sehingga ( )
( ) ( ). Oleh karena itu, berada di antara dan (definisi betwenness
dan pertidaksamaan segitiga). Berarti, betwenness dan kolinear dari sebarang tiga titik
diawetkan. Akhirnya, misalkan dan , dengan SSS (Kriteria sebangun SSS

Jika dua segitiga dan memenuhi , maka , ,

41
dan ), . Oleh karena itu, ,
dan ukuran sudut terawetkan.■

Definisi 3.12
Transformasi linear dari bidang disebut direct (langsung) jika dan hanya jika
mengawetkan arah dari sebarang segitiga, dan opposite (berbalik) jika dan hanya jika
membalikkan arah dari setiap segitiga.

Teorema 3.13
Komposisi dari sejumlah genap transformasi linear adalah direct, dan komposisi dari
sejumlah ganjil transformasi linear adalah opposite.

Definisi 3.14
Sebuah grup ( ) adalah sebuah himpunan G dengan operasi yang memenuhi sifat
i. (Tertutup) Jika maka .
ii. (Asosiatif) Jika maka ( ) ( ).
iii. (Identitas) Terdapat sedemikian sehingga .
iv. (Invers) Untuk setiap terdapat sedemikian sehingga

Teorema 3.15
i. Jika dan adalah isometri, maka adalah isometri.
ii. Jika adalah isometri, maka adalah isometri.
iii. Pemetaan identitas adalah isometri.

Bukti
i. Jika dan adalah isometri, maka
( ) ( ) ( )
Sehingga adalah isometri.
ii. Jika adalah isometri, pemetaan invers ada, dengan
( ) ( ) ( )
sehingga juga merupakan isometri.
iii. Pemetaan identitas adalah isometri.
Jelas.
Himpunan semua isometri adalah grup, yang disebut grup isometri.

42
Definisi 3.16
Sebuah isometri adalah hasil dari sejumlah finite pencerminan disebut motion.

Meskipun tidak setiap isometri adalah pencerminan tetapi isometri adalah hasil
komposisi paling banyak tiga pencerminan.

Teorema 3.17
Setiap motion adalah hasil dari satu atau beberapa refleksi.

Bukti.
Misalkan diberikan sebarisan refleksi. Jika barisan refleksi lebih banyak dari tiga, dipilih
sebarang empat elemen yang adjacent. (Sehingga sebarang tiga refleksi terhadap garis
yang tidak concurrent dan tidak paralel adalah glide reflection. Atau komposisi dari
glide reflection dan refleksi adalah translasi atau rotasi. Tugas buktikan) sehingga hasil
dari empat refleksi sebagai dua transformasi. Prosedur ini dilakukan sampai diperoleh
transformasi kurang dari empat transformasi. ■

Akibat 3.18
Grup motion terdiri atas semua translasi, rotasi, refleksi, dan glide reflection.
Bukti
Motion merupakan himpunan bagian dari isometri yakni isometri yang berasal dari
refleksi ( refleksi atau komposisi refleksi – rotasi, traslasi, glide refleksi - ) karena
refleksi sendiri adalah grup (begitu juga dengan rotasi, translasi dan glide refleksi) maka
motion merupakan grup. (buktikan masing-masing himpunan merupakan grup dan
gabungannya juga merupakan grup)■

Tugas
1. Buktikan sebarang tiga refleksi terhadap garis yang tidak concurrent dan tidak
paralel adalah glide reflection.
2. Buktikan komposisi dari glide reflection dan refleksi adalah translasi atau rotasi.
3. Buktikan refleksi, rotasi, translasi, dan glide refleksi masing-masing merupakan
grup dan gabungannya juga merupakan grup.

Definisi 3.19

43
Sebuah transformasi pada bidang mempunyai titik tetap jika dan hanya jika
( ) .

Teorema 3.20
i. Translasi nontrivial tidak mempunyai titik tetap.
ii. Translasi nontrivial mempunyai tepat satu tititk tetap, yakni pusat rotasi.
iii. Pencerminan mempunyai titik tetap berupa garis, yakni garis cerminnya.
iv. Glide refleksi nontrivial tidak mempunyai titik tetap.
v. Transformasi idntitas mempunyai bidang sebagai titik tetap.

Akibat 3.21
Himpunan titik tetap dari isometri memenuhi salah satu dari:
i. Titik (rotasi)
ii. Garis (pencerminan)
iii. Himpunan kosong (translasi atau glide refleksi)
iv. Seluruh bidang (identitas)

Contoh.
Tentukan nilai parameter untuk sebuah transformasi linear

Sehingga mempunyai titik tetap yang tidak trivial (titik yang berbeda dengan titik
asal ( )) untuk setiap titik .

Jawab
Karena ditentukan titik tetap sehingga dan .
( )
{ atau {
( )
Selesaikan persamaan ke dua sehingga diperoleh ( ) , kemudian
substitusikan ke persamaan satu sehingga diperoleh
( )( )
Jika maka diperoleh , sehingga dimisalkan , kemudian bagi ke dua
ruas dengan . Maka
( )( ) atau

44
Sehingga diperoleh atau . Untuk disubstitusikan ke

diperoleh atau (merupakan persamaan garis). Untuk

disubstitusikan ke diperoleh . / atau (merupakan

persamaan garis). Jadi titik tetap dari presamaan transformasi di atas merupakan garis.

45

Anda mungkin juga menyukai