a. Latar Belakang
Geometri berasal dari bahasa Yunani (“geo-metric”) yang artinya “mengukur bumi”.
Pada awalnya geometri kuno digunakan untuk pertanian dari jaman Babylonia dan
Mesir. Peradaban ini ”diketahui sebagai kemajuan teknologi dalam mengatur pengairan,
irigasi, pengaturan banjir, dan mendirikan bangunan besar dan struktur. Hasilnya
merupakan serangkaian instruksi aritmatika untuk mengukur panjang segmen garis, luas
dan volume. Perkembangan geometri kuno tercatat sejak Thales (546 S.M.), Pythagoras
(480 S.M.), Hippocrates (380 S.M.), Plato (348 S.M.), Eudoxus (347 S.M.), Euclid (270
S.M.).
Euclid mengarahkan hubungan dengan metode aksioma. Metode aksioma adalah
cara untuk memperoleh atau membuktikan hasil yang diperoleh (teorema dan
sebagainya) dengan cara percobaan, pengamatan, uji coba, atau “pemahaman secara
intuisi”. Metode aksioma ini yang mengawali standar modern.
Euclid menggabungkan geometri yang telah diketahui pada jaman tersebut dan
merumuskannya secara aksiomatik. Geometri disertakan dalam mempelajari bentuk dari
permukaan dan topologi. Dalam fisika, Einstein dan Minkowski mengenali bahwa
hukum fisika seharusnya dirumuskan dalam bentuk geometri ruang waktu. Dalam
Aljabar, satu cara yang menghasilkan untuk mempelajari grup adalah untuk menyatakan
mereka sebagai grup simetri dari objek geometri. Dalam kasus ini, geometri yang sering
diperlukan geometri non-Euclid terutama geometri hiperbolik.
Felix Klein (1849 - 1925) mensintesis berbagai geometri dengan idenya yang
dikenal sebagai Erlanger Program, dan merupakan sebuah revolusi dalam bidang
matematika yang menyediakan sebuah bingkai kerja yang secara akurat menjelaskan
banyak geometri. Erlanger Program memungkinkan pengembangan seragam dan
perbandingan geometri yang berbeda.
Bernhard Riemann pada tahun 1854, dalam kuliahnya sebuah geometri umum
mempunyai dimensi yang berbeda dan variabel kurva - sebuah pengembangan yang
memainkan peranan penting dalam pengembangan teori relativitas umum pada tahun
1868 Eugenio Beltrami dengan ide dasar untuk bukti dari konsistensi relativitas dari
geometri non-Euclidean. Pada awalnya dipergunakan geometri dari pseudosphere
sebagai sebuah model, kemudian dikembangkan bidang upper half dan model cakram
lingkaran. Pada tahun 1871, Klein memberikan model disk Beltrami sebuah interpretasi
1
baru dalam bidang proyeksi. (Konstruksi ini dikenal sebagai model Beltrami-Klein).
Kemudian, pada tahun 1882, H. Poincare mengenalkan kembali model disk Beltrami
dalam hubungannya dengan grup transformasi dari bilangan kompleks, dikenal sebagai
model Poincare.
b. Tujuan Pembelajaran
Memperkenalkan kepada mahasiswa model geometri Euclidean dan
memperkenalkan bentuk transformasi pada geometri Euclidean.
c. Peta Konsep
Geometri Euclide
Perbandingan geometri denga cara aksioma, analitik, dan empirik.
a. Ruang Vektor
Misalkan pasangan berurut ( ) menentukan tepat satu koordinat titik pada
bidang, dengan koordinat titik asal ( ). Pasangan berurut ( ) juga biasanya
dipergunakan untuk menyatakan vektor yang berawal dari titik asal dan berujung di
titik ( ). Himpunan semua vektor ( )adalah .
Misalkan , dengan ( ), ( ) dan bilangan real,
didefinisikan operator penjumlahan dan perkalian sebagai berikut
( )
dan
( )
Contoh:
Misal ( ), ( ),
( ) ( ) ( ( ) ) ( )
( ) ( ) ( )
2
X+Y
X
Y
Gambar (2.1) ( ) ( ) ( )
2X
Gambar (2.2) ( ) ( )
Teorema 2.1
i. Misal untuk setiap , maka ( ) ( ). (Asosiatif terhadap
penjumlahan)
ii. Misal untuk setiap , maka (Komutatif terhadap penjumlahan)
iii. Untuk setiap , terdapat sehingga . (Mempunyai
identitas penjumlahan)
iv. Terdapat , untuk suatu , sehingga ( ) ( ) .
(Mempunyai invers penjumlahan)
v. Untuk setiap , terdapat sehingga . (Mempunyai identitas
perkalian)
vi. Misal untuk setiap dan , maka ( ) .
vii. Misal untuk setiap dan , maka ( ) .
3
viii. Misal untuk setiap dan , maka ( ) ( ) .
Contoh:
Misal ( ), ( ), ( ), ,
Z
)+
+Y
X+Y
(X
X
Y
Gambar (2.3a) ( )
)
+Z
(Y
X+
Z
Y+
X
Y
Gambar (2.3b) ( ).
4
X+Y
X
Y
Gambar (2.4a)
Y+X
X
Y
Gambar (2.4b)
X
-X
+2y
=2x
+y)
2(x
2x
Y+X
2y
X
Y
Gambar (2.6) ( )
5
x
2X
Gambar (2.7) ( )
2X
x
Gambar (2.8) ( ) ( )
Teorema 2.2
i. 〈 〉 〈 〉 〈 〉 untuk setiap .
ii. 〈 〉 〈 〉 untuk setiap dan untuk setiap .
iii. 〈 〉 〈 〉 untuk setiap .
iv. 〈 〉 untuk setiap , maka haruslah vektor nol.
6
| | √
Perhatikan bahwa | | 〈 〉.
Teorema 2.3
Fungsi jarak memenuhi sifat sebagai berikut:
i. | | untuk setiap .
ii. Jika | | maka .
iii. | | | || | untuk setiap dan .
Bukti:
Misalkan bukan vektor tak nol, pertidaksamaan di atas benar untuk atau adalah
vektor nol.
Misalkan fungsi bernilai rel didefinisikan sebagai
( ) | | untuk .
Dengan menggunakan sifat di atas, perhatikan bahwa ( ) adalah fungsi nonnegative
untuk setiap dan bahwa ( ) diasumsikan bernilai 0 jika dan hanya jika merupakan
kelipatan dari .
Dilain pihak, adalah polinom berderajat 2. Terutama,
( ) | | untuk .
Dengan menggunakan sifat persamaan di atas, perhatikan bahwa ( ) adalah fungsi
nonnegative untuk setiap dan ( ) diasumsikan bernilai 0 jika dan hanya jika
kelipatan dari .
Dilain pihak, adalah polinom berderajat 2. Terutama,
( ) | | 〈 〉 | |
dan karena fungsi nonnegative hanya jika 〈 〉 | | | | , yakni |〈 〉| | || |.
7
Lebih lanjut, ( ) diasumsikan bernilai 0 hanya jika |〈 〉| | || |. Jadi , |〈 〉|
| || | jika dan hanya jika dan saling berkelipatan.■
Akibat 2.5
Misalkan sebarang vektor diperoleh
| | | | | |
Persamaan diperoleh jika dan hanya jika dan saling berkelipatan dengan factor
perkalian yang nonnegative.
Bukti:
| | | | 〈 〉 | |
| | | || | | |
(| | | |)
berarti,| | | | | |.
Jika persamaan terpenuhi, maka diperoleh
〈 〉 | || |
Dari pertidaksamaan Cauchy-Schwarz, perhatikan bahwa dan saling berkelipatan.
Tetapi berarti
〈 〉 〈 〉 | |
dan
| || | | || || | | || |
Jadi, haruslah sama dengan | |, sehingga .■
8
b. Bidang Euclidean
Bidang Euclidean memiliki aspek aljabar dan geometri. Aspek aljabar pada bidang
Euclidean mempunyai sifat yang sama dengan aspek aljabar pada ruang vektor .
Sedangkan aspek geometri hanya dimiliki oleh geometri Euclide, yaitu dengan
menambahkan fungsi jarak. Misalkan dan adalah titik pada , didefinisikan jarak
antara dan adalah
( ) | |
Contoh.
Misal ( ) dan ( ), tentukan jarak antara P dan Q. Maka jarak antara P dan Q
adalah
( ) | |
|( ) ( )|
|( )|
|( )|
√
√
Jadi jarak antara titik dan adalah √ .
,5 )
Q(2
),2
P(1
Nilai ini juga sama dengan panjang vektor ⃗⃗⃗⃗⃗ pada ruang vektor , hanya saja
pada geometri Euclidean nilai tersebut terikat dengan koordinat titik.
9
Q
⃗⃗⃗⃗⃗
Gambar (2.10) Jarak antara titik dan serta panjang vektor ⃗⃗⃗⃗⃗
Teorema 2.6
Misal , maka
i. ( ) .
ii. ( ) jika dan hanya jika .
iii. ( ) ( ).
iv. ( ) ( ) ( ).
Tugas: Buktikan teorema di atas!
c. Garis
Jika adalah sebuah garis dan adalah sebuah titik, berikut ini merupakan
pernyataan yang sama
i. .
ii. memuat .
iii. berada pada .
iv. melalui .
v. dan berincident.
vi. berincident dengan .
vii. berincident dengan .
10
X
Contoh:
Misal garis l melalui titik ( ) dan arah , -. Tentukan apakah titik
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) berada pada garis l ?
Jawab.
Sebuah titik berada pada garis jika , -.
11
( ) ( ) ( ), terdapat sehingga , akibatnya
, -. Jadi C berada pada garis l.
Teorema 2.7
Misal P dan Q adalah titik yang berbeda pada . Maka terdapat tepat satu garis yang
melalui P dan Q, dinotasikan garis ⃡⃗⃗⃗⃗ .
Bukti:
Misalkan v adalah vektor tak nol. Garis , - melalui Q jika dan hanya jika
, -. Ini berarti , - , -. Oleh karena itu, , - tepat satu garis yang
diharapkan. ■
P v
Kemudian, sebuah titik X yang berada pada garis ⃡⃗⃗⃗⃗ dapat dituliskan dalam bentuk
parameter, berikut ini
( ) ( ) ( )
Dengan t sebarang bilangan real, peta ( ) berada pada sepanjang garis.
12
Q
)
α(t
P
t
1-t
Gambar (2.13) ( ) ( )
Persamaan parameter tersebut berkaitan dengan persamaan jarak sepanjang l dengan
persamaan
( ( ) ( )) | || |
Jika ( ) , dengan , maka X berada di antara P dan Q.
Karakteristik dari pernyataan tersebut ekivalen dengan teorema berikut.
Teorema 2.8
Misal P, X, dan Q adalah titik yang berbeda di . Maka X berada di antara P dan Q jika
dan hanya jika
( ) ( ) ( )
Bukti.
Diketahui P, X, dan Q adalah titik yang berbeda di .
[]
Misalkan X berada di antara P dan Q. Maka terdapat suatu ( ), yang memenuhi
persamaan
( )
Maka
( ) | | |( ) |
|( )|
| |.
Begitu juga,
( ) | | | (( ) )|
|( )( )|
13
( )| |
berarti,
( ) ( ) | | ( )| |
| | ( )
[]
Misalkan X adalah titik di yang memenuhi ( ) ( ) ( ). Maka
dan mempunyai vektor arah yang sama, sehingga memenuhi
( )
( )
Teorema 2.9
Dua garis yang berbeda paling banyak mempunyai satu titik potong.
d. Pasangan Orthonormal
X
w
Gambar(2.14) Garis yang melalui titik X dengan arah v dan vektor w yang tegak lurus v
14
* |〈 〉 +
Dengan adalah vektor normal garis (vektor yang tegak lurus terhadap vektor garis),
dan * + merupakan pasangan vektor yang orthonormal.
Jika ( ) maka persamaan garis dapat dinyatakan sebagai dengan
*( )| +
dengan dan ( ) adalah vektor normal dari garis .
P
v
Contoh.
1. Tentukan persamaan garis (yang berbentuk ke empat persamaan garis di atas) yang
melalui ( ) dan mempunyai vektor arah , -.
Jawab.
Vektor arah , - [, -] [0 1]
l: (2,3)+[3,4]
2 | ( ) 0 13
( ) 0 1
15
2 |〈 ( )0 1〉 3
Misal ( ), maka 〈 ( )0 1〉
〈( ) ( )[ ]〉
〈( )[ ]〉
( ) ( )( )
2 ( )| 3
3x
N
+4
y-6
= 0
[, -] 6[ ]7
Tugas.
1. Tentukan vektor normal dan pasangan orthonormalnya dari .
Teorema 2.10
Misal . Maka *( )| + adalah salah satu dari:
16
i. Himpunan kosong jika dan .
ii. Seluruh bidang jika dan .
iii. Sebuah garis dengan vektor normal ( )
Bukti:
Untuk i. dan ii. Jelas. Misalkan untuk . Dapat diperiksa bahwa
*( )| + bukan merupakan himpunan kosong. Bahkan paling sedikit
l
w
17
Jika dan hanya jika ⃡⃗⃗⃗⃗ dan ⃡⃗⃗⃗⃗ saling tegak lurus.
Bukti:
Diketahui dari pertidaksamaan Cauchy-Schwarz bahwa
| | | | 〈 〉 | |
Diketahui bahwa | | | | | |
■
Teorema 2.12
Misal X adalah sebarang titik, dan missal l adalah garis. Maka terdapat tepat satu garis m
yang melalui X yang tegak lurus terhadap l. Lebih jauh,
i. , -, dengan N adalah vektor normal garis l.
ii. l dan m berpotongan pada titik 〈 〉 , dengan P adalah sebarang
titik pada l.
iii. ( ) |〈 〉|.
l
F
Contoh:
Definisi 2.13
Bilangan ( ) adalah jarak titik X terhadap garis l dan ditulis ( ).
Akibat 2.14
18
Misal l adalah garis dengan vektor normal N. Misal X adalah sebarang titik pada .
Jika P adalah sebarang titik pada l, maka
( ) |〈 〉|
Dua buah garis l dan m disebut parallel jika kedua garid tersebut tidak
berpotongan (ditulis ).
Teorema 2.15
Garis l dan m dengan disebut parallel jika dan hanya jika l dan m mempunyai
vektor arah yang sama.
Bukti:
[]
Misalkan , - dan , - dengan dan v dan w bukan vektor nol.
Misalkan garis l dan m mempunyai titik potong F. Maka garis l dan m dapat ditulis
dngan cara , - dan , -. Karena maka haruslah , - , -.
Terjadi kontraposisi.
[]
Misalkan garis l dan m mempunyai vektor arah yang berbedayakni, , - dan , -.
Misalkan P adalah sebarang titik pada l, dan misalkan Q adalah sebarang titik pada m.
Karena v dan w tidak saling berkelipatan maka terdapat t dan s sehingga
. Berarti . Misalkan . Maka F adalah titik
potong garis l dan m.■
Teorema 2.16
i. Jika dan , maka atau .
ii. Jika dan , maka .
iii. Jika dan , maka atau .
19
l m n
l m
l m
Y d(l,m) X
Teorema 2.17
Misal garis l pararel dengan garis m dengan . Maka terdapat tepat satu bilangan
( ) sedemikian sehingga
( ) ( ) ( )
untuk setiap dan setiap . Lebih jauh, jika N adalah vektor normal terhadap l
dan m, maka untuk setiap X pada m dan Y pada l,
20
|〈 〉| ( )
21
BAB III TRANSFORMASI
Contoh:
Sebuah transformasi diberikan sebagai berikut
22
b. Tentukan prapeta dari titik ( ).
c. Tentukan invers transformasi.
Jawab.
a. Substitusikan koordinat yang diberikan ke persamaan diperoleh
( ) { jadi ( ) ( ).
( ) { jadi ( ) ( )
( ) { jadi ( ) ( ).
f C’
C
P B’
B
D A’
A
D(2,2)
Gambar (3.2)
23
c. Untuk mencari invers transformasi, selesaikan persamaan sehingga diperoleh dalam
bentuk dan .
Setiap transformasi linear memetakan garis ke garis dalam koordinat dan bidang
vektor harus mengawetkan parallelogram, seperti penjumlahan vektor, dan perkalian
skalar terhadap vektor. Jika ( ) ( ) adalah sebarang transformasi linear, maka
untuk suatu konstanta dan didefinisikan bentuk koordinat untuk
transformasi linear umum
{ ( )
{ dan {
Translasi adalah translasi yang memetakan titik pusat ke ( ), dan disebut bagian
translasi dari . Perhatikan bahwa matriks yang mendefinisikan adalah
0 1
dengan determinan
| | | |
24
dengan 0 1, 0 1 dan [ ]. Secara eksplisit kesamaan di atas mempunyai
[ ] 0 10 1 0 1, dengan | | .
Teorema 3.1
Transformasi linear memetakan garis paralel ke garis paralel.
Bukti
Jika dua garis paralel mempunyai slope dan , maka berarti .
Jika kedua garis vertikal, maka dan bayangan garis tidak vertikal, dengan slope
Lemma 3.2
Misalkan sifat berikut terpenuhi untuk bilangan real dan :
(a)
(b)
(c)
Maka dan , atau dan .
Bukti
(1) Misalkan . Maka substitusi pada (a) diperoleh sehingga dan
.Substitusi pada (b) sehingga diperoleh . Substitusi pada (c)
diperoleh –
Karena maka , sehingga atau .
Jadi dan , atau dan
(2) Misalkan dan maka substitusi pada (a) diperoleh sehingga
.Substitusi pada (b) sehingga diperoleh . Substitusi pada (c)
diperoleh
25
Karena dan maka , sehingga atau . Jadi
dan , atau dan .
( )
0 1 0 1 atau 0 1 0 1
0 1 0 1 dengan
{ dengan
[ ] 0 1 0 1 dengan
{ dengan
[ ] 0 10 1 0 1 dengan
26
{ dengan ,
[ ] 0 10 1 0 1
Sekarang perhatikan untuk transformasi yang mengawetkan jarak. Jika adalah isometri
maka mengawetkan sudut, karena mengawetkan jarak maka sehingga
bentuk koordinat dari isometri
{ dengan dan
[ ] 0 10 1 0 1 dengan dan
Contoh
Misalkan dua transformasi linear dan berikut
{ dan {
Tentukan dan .
Jawab
Untuk transformasi
( ( )) {
( ) ( )
( ) ( )
Sehingga diperoleh
Untuk transformasi
( ( )) {
27
( ) ( )
( ) ( )
Sehingg diperoleh
Tugas
1. Misalkan diberikan sebuah transformasi
Dan segmen garis ̅̅̅̅ dan ̅̅̅̅ dengan titik ujung ( ), ( ), ( ) dan
( ).
a. Tentukan titik , berturut-turut adalah titik tengah segmen garis ̅̅̅̅ dan ̅̅̅̅ .
b. Hitung peta dari , , , dan terhadap .
c. Hitung titik tengah ̅̅̅̅̅̅ dan ̅̅̅̅̅̅ (dengan dan ).
d. Apakah titik tengah ̅̅̅̅̅̅ dan ̅̅̅̅̅̅ berturut-turut sama dengan ( ) dan ( )?
2. Gambarkan kurva dan bayangannya terhadap
4. Tentukan garis sehingga setiap titik pada bidang dipetakan, dengan pemetaan
a. Refleksi (Pencerminan)
28
Jika sebuah transformasi terhadap suatu garis tetap , selalu membagi dua tegak
lurus setiap segmen ̅̅̅̅̅ untuk sebarang titik pada bidang, dengan ( ), maka
adalah refleksi (pencerminan) pada garis (disebut garis pencerminan). Pencerminan
terhadap garis dinotasikan .
Jika titik adalah selalu titik tengah dari segmen ̅̅̅̅̅ untuk setiap , maka adalah
pencerminan terhadap titik (disebut pusat pencerminan), dinotasikan dengan .
Dari definisi di atas pencerminan dapat di artikan sebagai berikut. Misalkan sebuah
garis , pencerminan suatu titik ( ) terhadap garis adalah
transformasi dari ke yang memenuhi
〈 〉
dengan adalah vektor normal satuan terhadap dan adalah sebarang titik pada .
Persamaan , di atas bila dibentuk ke dalam bentuk transformasi koordinat.
Cara pertama
( ) ( ) 〈( ) ( )( )〉 ( )
√ √ √ √
( ) ( ) (( ) ( ) )( )
√ √ √ √
( ) ( ) 4 5
( ) 4 5
29
( ) ( ) ( ) ( )
( ) 4 5
( ) ( )
( ) [ ]. / ( )
( ) ( )
atau
( )
( ) [ ]. / . /
( )
Dengan dan .
Cara kedua
Misalkan persamaan garis , dengan titik ( ) dan peta titik terhadap
garis yaitu ( )
. Kemudian misalkan membagi dua tegak lurus segmen ̅̅̅̅̅,
sehingga
( )
Gradien ⃡⃗⃗⃗⃗⃗ ( ) ( ⁄ )
.
( ) ( )
**
Dari * dan ** diperoleh sistem persamaan sebagai berikut:
0 1[ ] [ ]
30
[ ]
0 1
( ) ( )( )
Atau
( )
dan
[ ]
0 1
( ) ( )
Atau
( )
Jadi diperoleh sistem transformasi koordinat sebagai berikut (untuk pencerminan
terhadap garis dengan
( )
{
( )
atau jika dalam bentuk matriks
. / 0 1. / 0 1
Contoh
Diketahui persamaan garis , tentukan hasil pencerminan dari ( )
terhadap garis .(dengan cara hasil kali dalalm vektor dan transformasi koordinat)
Jawab.
Diketahui sehingga terdapat titik ( ) dan vektor normal satuan
garis adalah 0 1.
√ √
31
Peta dari dengan cara perkalian dalam vektor
〈 〉
( ) ( ) 〈( ) ( )[ ]〉 [ ]
√ √ √ √
( ) ( ) ( )[ ]
√ √ √
( ) ( ) ( )
( ) ( )
Sehingga diperoleh . /.
y=3
x-3
X(1,2)
X’(2,2;1,6)
Contoh
Diketahui persamaan garis , tentukan hasil pencerminan dari
( ) ( ) ( ) ( ) ( ) terhadap garis .(transformasi
koordinat)
Jawab:
32
( )
{
( )
, - 0 10 1 0 1
, - 0 1 0 1
, - 0 1
Tugas
1.
a. Tentukan persamaan percerminan garis dengan perkalian hasilkali
dalam vektor dan transformasi koordinat.
b. Tentukan hasil pencerminan ( ) terhadap garis dan titik tengah segmen
̅̅̅̅̅ (kaki segmen ̅̅̅̅̅= yang berada pada garis )
b. Translasi (Pergeseran)
Definisi 3.3
Sebuah translasi pada bidang adalah hasil dari komposisi refleksi , dengan dan
adalah garis yang paralel.
[ ] 0 10 1 0 1
33
A A’
Contoh
Misalkan sebuah translasi
Jawab
Peta dari ( ) adalah
X’(5,9)
l’:y=
3x-3
X(2,4)
3x+
l:y=
1
Gambar (3.7)
Tugas
Misalkan dan adalah dua garis yang paralel. Buktikan
bahwa komposisi refleksi terhadap garis dan merupakan tranlasi.
Jawab
34
Diketahui sistem transformasi koordinat (untuk pencerminan terhadap garis
dengan )
( )
{
( )
Dan sistem transformasi koordinat (untuk pencerminan terhadap garis
dengan )
( )
{
( )
Sehingga untuk komposisi refleksi terhadap garis dan diperoleh
( )
( ( )) {
( )
( )
( )
( )
( )
( ) ( ) ( ) ( )
( ) ( )
( )
( )
Misalkan , sehingga diperoleh
dan
( )
( )
( )
( )
35
( ) ( )
( )
( )
Misalkan , sehingga diperoleh
Jadi bentuk transformasi koordinat untuk komposisi refleksi terhadap garis dan
( ( )) {
( ) ( )
Dengan dan .
c. Rotasi (Perputaran)
Definisi 3.6
Rotasi adalah hasil dari komposisi dua refleksi , dengan dan berpotongan di
titik , titik perpotongan dan merupakan pusat rotasi.
[ ] 0 10 1
A’
36
Dalam bentuk matrik
[ ] 0 1[ ] 0 1
Contoh
Misalkan sebuah titik ( ) dan garis
tentukan hasil rotasinya jika dirotasi sejauh dengan pusat dan pusat ( )
Jawab
Hasil rotasi dengan pusat dari ( ) adalah
√ ( )
{
√ ( )
√
8
√
( ), dan hasil rotasi dengan pusat dari adalah
√ ( ) √ ( )
√
3x-3
X(2,4)
l:y=
x-3
½
2)^
45 '
45'
y=(
^½
(2)
l’: 2
Gambar (3.9)
Hasil rotasi dengan pusat ( ) dari ( ) adalah
( ) ( ) ( )
{
( ) ( ) ( )
√ ( )
{
√ ( ) √
37
√
8
√
( ), dan hasil rotasi dengan pusat ( ) dari adalah
√ ( ) √ 4 √ ( )5
√ √ √
Gambar (3.10)
Tugas
1. Buktikan bahwa rotasi merupakan komposisi dari pencerminan (rotasi dengan titik
pusat dan rotasi dengan pusat titik ( )).
2. Transformasikan ( ) dengan translasi ( ) ( ) (Gambarkan
dan )
3. Tentukan transformasi koordinat untuk translasi dari ( ) menjadi ( ).
4. Jika hasil komposisi translasi adalah tranlasi, tentukan jika
{ dan {
38
n
m
l
A
Gambar (3.11)
d. Glide Reflection
Definisi 3.7
Glide relection adalah transformasi pencerminan yang dilanjutkan dengan translasi.
A’
A’
Contoh
Tunjukkan bahwa jika dan , maka adalah refleksi atau glide
refleksi.
Contoh
Tentukan persamaan untuk refleksi dalam glide refletion berikut ini.
Contoh
Jika sumbu- y adalah garis pencerminan dalam glide reflektion dan setiap 5 langkah ke
depan (paralel terhadap sumbu-y),diperoleh persamaan transformasi ini. ( )
39
e. Kongruen dan Isometri
Definisi 3.8
Pemetaan dari pada disebut isometri jika untuk sebarang dan di , maka
( ) ( )
Isometri disebut juga transformasi yang mengawetkan jarak.
Definisi 3.9
Dua bentuk dan disebut kongruen jika terdapat isometri sehingga .
Teorema 3.10
i. ( ) ( ) untuk setiap titik .
ii. untuk setiap titik .
iii. adalah bijektif.
Bukti:
i. 〈 〉 ( 〈 〉 )
(〈 〉 〈 〉)
(〈 〉 〈 〉 〈 〉 〈 〉)
(〈 〉 〈 〉)
〈 〉
Jadi
| | 〈 〉
〈 〈 〉 〈 〉 〉
40
〈 〈 〉 〉 〈 〈 〉 〈
〉 〉
〈 〉 〈 〉〈 〉 〈 〉〈
〈 〉 〉
〈 〉 〈 〉〈 〉 〈 〉(〈 〉
〈 〉〈 〉)
〈 〉 〈 〉〈 〉 〈 〉〈 〉
〈 〉
| |
ii. Misalkan , dengan 〈 〉. Maka
〈 〉
( ) 〈( ) 〉
( ) 〈( ) 〉
( ) 〈( ) 〉 〈 〉
〈 〉
Lemma 3.11
Sebuah isometri mengawetkan kolinear, betwenness, dan ukuran sudut.
Bukti.
Misal berurutan adalah peta dari terhadap transformasi yang
mengawetkan jarak, dan misalkan bahwa berada di antara dan . Maka ( )
( ) ( ). Karena pemetaan mengawetkan jarak sehingga ( )
( ) ( ). Oleh karena itu, berada di antara dan (definisi betwenness
dan pertidaksamaan segitiga). Berarti, betwenness dan kolinear dari sebarang tiga titik
diawetkan. Akhirnya, misalkan dan , dengan SSS (Kriteria sebangun SSS
41
dan ), . Oleh karena itu, ,
dan ukuran sudut terawetkan.■
Definisi 3.12
Transformasi linear dari bidang disebut direct (langsung) jika dan hanya jika
mengawetkan arah dari sebarang segitiga, dan opposite (berbalik) jika dan hanya jika
membalikkan arah dari setiap segitiga.
Teorema 3.13
Komposisi dari sejumlah genap transformasi linear adalah direct, dan komposisi dari
sejumlah ganjil transformasi linear adalah opposite.
Definisi 3.14
Sebuah grup ( ) adalah sebuah himpunan G dengan operasi yang memenuhi sifat
i. (Tertutup) Jika maka .
ii. (Asosiatif) Jika maka ( ) ( ).
iii. (Identitas) Terdapat sedemikian sehingga .
iv. (Invers) Untuk setiap terdapat sedemikian sehingga
Teorema 3.15
i. Jika dan adalah isometri, maka adalah isometri.
ii. Jika adalah isometri, maka adalah isometri.
iii. Pemetaan identitas adalah isometri.
Bukti
i. Jika dan adalah isometri, maka
( ) ( ) ( )
Sehingga adalah isometri.
ii. Jika adalah isometri, pemetaan invers ada, dengan
( ) ( ) ( )
sehingga juga merupakan isometri.
iii. Pemetaan identitas adalah isometri.
Jelas.
Himpunan semua isometri adalah grup, yang disebut grup isometri.
42
Definisi 3.16
Sebuah isometri adalah hasil dari sejumlah finite pencerminan disebut motion.
Meskipun tidak setiap isometri adalah pencerminan tetapi isometri adalah hasil
komposisi paling banyak tiga pencerminan.
Teorema 3.17
Setiap motion adalah hasil dari satu atau beberapa refleksi.
Bukti.
Misalkan diberikan sebarisan refleksi. Jika barisan refleksi lebih banyak dari tiga, dipilih
sebarang empat elemen yang adjacent. (Sehingga sebarang tiga refleksi terhadap garis
yang tidak concurrent dan tidak paralel adalah glide reflection. Atau komposisi dari
glide reflection dan refleksi adalah translasi atau rotasi. Tugas buktikan) sehingga hasil
dari empat refleksi sebagai dua transformasi. Prosedur ini dilakukan sampai diperoleh
transformasi kurang dari empat transformasi. ■
Akibat 3.18
Grup motion terdiri atas semua translasi, rotasi, refleksi, dan glide reflection.
Bukti
Motion merupakan himpunan bagian dari isometri yakni isometri yang berasal dari
refleksi ( refleksi atau komposisi refleksi – rotasi, traslasi, glide refleksi - ) karena
refleksi sendiri adalah grup (begitu juga dengan rotasi, translasi dan glide refleksi) maka
motion merupakan grup. (buktikan masing-masing himpunan merupakan grup dan
gabungannya juga merupakan grup)■
Tugas
1. Buktikan sebarang tiga refleksi terhadap garis yang tidak concurrent dan tidak
paralel adalah glide reflection.
2. Buktikan komposisi dari glide reflection dan refleksi adalah translasi atau rotasi.
3. Buktikan refleksi, rotasi, translasi, dan glide refleksi masing-masing merupakan
grup dan gabungannya juga merupakan grup.
Definisi 3.19
43
Sebuah transformasi pada bidang mempunyai titik tetap jika dan hanya jika
( ) .
Teorema 3.20
i. Translasi nontrivial tidak mempunyai titik tetap.
ii. Translasi nontrivial mempunyai tepat satu tititk tetap, yakni pusat rotasi.
iii. Pencerminan mempunyai titik tetap berupa garis, yakni garis cerminnya.
iv. Glide refleksi nontrivial tidak mempunyai titik tetap.
v. Transformasi idntitas mempunyai bidang sebagai titik tetap.
Akibat 3.21
Himpunan titik tetap dari isometri memenuhi salah satu dari:
i. Titik (rotasi)
ii. Garis (pencerminan)
iii. Himpunan kosong (translasi atau glide refleksi)
iv. Seluruh bidang (identitas)
Contoh.
Tentukan nilai parameter untuk sebuah transformasi linear
Sehingga mempunyai titik tetap yang tidak trivial (titik yang berbeda dengan titik
asal ( )) untuk setiap titik .
Jawab
Karena ditentukan titik tetap sehingga dan .
( )
{ atau {
( )
Selesaikan persamaan ke dua sehingga diperoleh ( ) , kemudian
substitusikan ke persamaan satu sehingga diperoleh
( )( )
Jika maka diperoleh , sehingga dimisalkan , kemudian bagi ke dua
ruas dengan . Maka
( )( ) atau
44
Sehingga diperoleh atau . Untuk disubstitusikan ke
persamaan garis). Jadi titik tetap dari presamaan transformasi di atas merupakan garis.
45