RESUME:
KONSELING EGO (KONEGO)
DOSEN PENGAMPU:
Prof. Dr. Herman Nirwana, M.Pd., Kons
d. Fungsi ego
Apabila diuraikan fungsi ego yang terdapat dalam diri individu tersebut dapat
dibagi menjadi tiga bagian yaitu: fungsi “impulse economic” (dorongan yang
menguntungkan), fungsi kognitif dan fungsi kontrol. Berikut ini diuraikan ketiga
fungsi ego tersebut satu persatu.
a. Fungsi Impulse Economic
Fungsi ego economic, maksudnya adalah dorongan-dorongan yang
menguntungkan disalurka dengan cara yang baik dan normatif. Pada diri individu
terdapat bermacam-macam dorongan yang setiaap saat muncul, misalnya dorongan
untuk bekerja, berbicara, melakukan sesuatu dan sebagainya. Fungsi ego ini di sini
adalah menyalurkan dengan cara mewujudkan dalam bentuk tingkah laku secara baik
yaaitu yang baik dan dapat diterima oleh lingkungan, berguna dan menguntungkan
baik bagi diri individu itu sendiri maupun bagi orang lain di lingkungannya.
Sebaliknya, apabila ego ini tidak berfungsi secara impuls economic ini, maka individu
cenderung bertingkah laku tanpa mempertimbangkan untung ruginya tingkah lakunya
serta mungkin hanya semata-mata untuk memenuhi kesenangan atau menyalurkan
dorongan yang ada pada dirinya secara membabi buta. Keadaan semacam ini akan
berpengaruh negatif bagi penyesuaian diri yang bersangkutan dengan lingkungannya.
b. Fungsi Kognitif
Fungsi ego kognitif maksudnya adalah fungsinya ego pada diri individu untuk
menerima rangsangan dari luar kemudian menyimpannya dan setelah itu dapat
mempergunakannya untuk sesuatu keperluan coving behavior. Dalam hal ini individu
yang disertai oleh pertimbangan-pertimbangan akal dan menalar. Individu yang
memiliki fungsi kognitifnya dalam bertingkah laku selalu menggunakan aspek
pikiran, dan selalu diiringi dengan kemampuan mengingat dan memutuskan.
Sebaliknya apabila tidak berfungsi aspek kognitif ego ini maka tingkah laku individu
nampak agak sembrono, impulsif dan kekanak-kanakan.
c. Fungsi Pengawasan
Fungsi pengawasan disebut juga dengan fungsi kontrol, maksudnya ego tidak
membiarkan tingkah laku seseorang itu sembarangan atau acak tetapi tingkah laku
yang dilahirkan itu hendaknya merupakan tingkah laku yang berpola dan menurut
aturan terrentu. Secara khusus fungsi ego yang mengontrol ini termasuk juga
mengonrol perasaan dan emosi terhadap tingkah laku yang dimunculkan Tingkah laku
yang baik adalah penampilan tingkah laku tersebut tidak begitu saja dicakari oleh
emosi, dan sebagai sifat kerasionalannya tingkah laku lebih tampak. Makin cepat
seseorang emosional semakin nampak bahwa fungsi kontrolnya menjadi lemah. Ciri
dari fungsi kontrol ini adalah individu yang bertingkah laku tanpa diganggu oleh
emosinya, orang yang paling tidak ada kontrolnya adalah “manic depressive”.
(Taufik. 2014)
DAFTAR PUSTAKA