DISUSUN OLEH :
KELOMPOK III
KETUA KELOMPOK :
ANGGOTA :
HESTIN (219401022)
UNIVERSITAS LAKIDENDE
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN
Universitas Lakidende
Oleh
Kelompok III
HESTIN (219401022)
Mengetahui/Menyetujui
Halaman Sampul...............................................................................................................
Halaman Pengesahan........................................................................................................
Datar Isi..............................................................................................................................
Ringkasan...........................................................................................................................
Profil Usaha
Es Jelly Nanas
BAB I PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan
PROFIL USAHA 1
Produk : Es
Gambaran Produk
BAB I
PENDAHULUAN
2. Aspek Bisnis
Strength (Kekuatan)
Es Jenas ini sangat lezat berbeda dengan es yang lainnya dan bukan
hanya rasanya saja yang lezat namun namun juga mengenyangkan dan
segar.
Weakness (Kelemahan)
Es Jenas ini tidak tahan lama, sehingga setelah lewat sehari, rasanya
menjadi berbeda.
Opportunity (Peluang)
Es Jenas ini akan sangat berpeluang masuk dihati para konsumennya, cita
rasa yang menggoda dan warna kuning menyalanya serta jelly dan nanas
yang menarik menjadi daya tarik utama konsumen untuk mencobanya.
Threatment (Ancaman)
Es Jenas sangat mudah untuk memasuki pasar, namun saingan dari pada
Es Jenas pun terbilang banyak.Karena banyak penjual minuman yang
menjual berbagai macam jenis minuman lainnya.Selain pesaing pasar,
cuaca juga merupakan ancaman.Karena pada saat cuaca hujan atau
mendung kami tidak bisa berjualan.
No Keterangan Q P Q.P
Jumlah Rp 434.000
= Rp 1.447
= Rp 1.447 + Rp 4.341
= Rp 5.788 / gelas
= Rp 1.366.000
6. Pembuktian BEP
Perhitungan BEP
BEP Unit= (Biaya Tetap)/ (Harga per unit – Biaya Variabel per unit)
=Rp 16.000,- / (Rp 6.000,- - Rp 1.447,-)
=3,5 gelas
Dengan demikian, kami harus menjual 3,5 gelas untuk mencapai unit
titik impas. Berikut ini kami tampilkan perhitungan laporan laba/rugi BEP.
Pembuktian BEP
3,5 x 6000
Rp 21.000,-
3,5 x 1447
( 5.065,-)
Margin Kontribusi
Rp 16.000,-
1.800.000
1.366.0000
0
400.000
21.000
16.000
0 3,5 30 300
1. Laporan Keuangan
a. Laporan Laba/Rugi
ES JENAS
PROYEKSI LAPORAN LABA/RUGI
PENDAPATAN
Penjualan
Rp 1.800.000,-
Total Penjualan
Rp 1.800.000,-
BIAYA-BIAYA
LABA KOTOR
Rp 1.366.000,-
LABA BERSIH
Rp 1.350.000,-
ES JENAS
PROYEKSI LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Modal Awal
Rp 450.000,-
Penarikan
-
Laba Bersih
Rp 1.350.000,-
Modal Akhir
Rp 1.800.000,-
c. Neraca Awal
ES JENAS
NERACA
AKTIVA PASIVA
d. Neraca Akhir
ES JENAS
NERACA
PER OKTOBER 2014
AKTIVA PASIVA
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Alasan saya menjual setiap hari sabtu, agar konsumen tidak pada bosan
untuk membeli dan menikmati es Jenas yang saya jual.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Berwirausaha merupakan peluang mengembangkan usaha sesuai
kemampuan pribadi masing-masing, namun seorang wirausaha harus
mempunyai kecakapan dalam melihat analisis SWOT, sehingga dapat
mengembangkan usaha dengan baik dan lancar, tidak menimbulkan
kegagalan produksi ditengah jalan, maka seorang wirausaha harus
merencanakan usaha semaksimal mungkin, agar usaha berkembang dengan
cepat seorang wirausaha harus menjalin partner usaha dengan pengusaha lain,
tidak hanya mendirikan usaha sendiri, tapi rintislah usaha bercabang agar
kelangsungan usaha berpotensi meluas.
Laporan Akhir tugas kewirausahaan ini dibuat untuk ujian akhir semester
Mata Kuliah kewirausahaan. Penulisan laporan akhir tugas kewirausahaan
juga bertujuan untuk penilaian objektif mata kuliah kewirausahaan agar dapat
memberikan nilai akhir yang akan diperoleh oleh mahasiswa.
Penulis sudah menyelesaikan semua tugas-tugas yang diberikan dan sangat
merasakan manfaat dari tugas yang diberikan, yaitu penulis dapat mengetahui
cara berwirausaha, membuat artikel atau proposal dan dapat melakukan
usaha. Kemudian manfaat yang lebih penting adalah membuat penulis dan
anggota kelompok lainnya menjadi lebih bertanggung jawab terhadap tugas
yang diberikan.
Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya
kepada Dosen pembimbing yang telah membimbing dan semua pihak yang
turut membantu menyelesaikan laporan akhir proyek wirausaha ini.
PROFIL USAHA 2
Produk : Boba
Alamat Usaha : Summarecon Mall Bekasi Lantai 3. Jl. Bulevard Ahmad Yani.
Gambaran Produk
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
2.1. Proses Produksi
Boba Tea dibuat dengan proses sebagai berikut :
1. Tahap pertama, kamu buat boba atau bubble terlebih dahulu. Caranya ma
sukkantepung kanji, jelly bubuk, dan pasta coklat.
2. Tuangkan sedikit air saja, sambil terus diaduk dan adonan bisa digulung.
Janganterlalu encer, uleni terus sampai adonan jadi.
3. Bentuklah adonan menjadi bulat kecil-kecil seukuran kelereng atau lebih
kecil.
4. Kemudian rebus terlebih dahulu adonan boba atau bubble hingga mengap
ung kepermukaan.
5. Sambil menunggu, kamu bisa membuat teh susunya.
6. Masukkan air panas setengah gelas saja, lalu tambahkan teh celup, gula p
asir, dan susu. Aduk sampai larut.
7. Setelah boba atau bubble siap, campurkan ke dalam teh susu dan tambah
kan esbatu.
Analisis SWOT
1. Strength
a. Boba Tea dapat dikonsumsi oleh semua kalangan dan semua umur.
b. Sedikitnya pesaing yang memproduksi boba tea dengan untuk
(bubble) yang unik.
2. Weakness
a. Harga tinggi selalu menjadi pertimbangan konsumen.
b. Banyaknya pesaing yang menggunakan boba beroprasi di daerah
yang sama.
3. Opportunities
a. Bahan yang digunakan mudah didapat.
b. Pengelolaannya cukup mudah.
c. Mendatangkan keuntungan yang cukup banyak.
4. Threath
a. Munculnya produk pesaing Boba Tea dengan merk lain.
b. Pesaing yang beroperasi di satu lokasi yang sama.
2.3. Tempat Produksi
Tempat produksi dilakukan Summarecon Mall Bekasi Lantai 3. Jl.
Bulevard Ahmad Yani Blok M. Sentra Summarecon Bekasi, Bekasi 17142.
Lokasi ini dipilih karena merupakan pusat perbelanjaan yang banyak
didatangi oleh para kalangan kaum muda mudi.
2.4. Strategi Pemasaran
1. Menyebarkan leaflet
2. Menempelkan potser ke berbagai tempat
3. Word of mouth
2.5. Rencana Biaya Usaha
Rencana biaya usaha yang akan saya lakukan adalah sebagai berikut:
1. Biaya Operasi
a. Bahan Baku
No Uraian Vol Satuan Harga/Sat Jumlah
(Rp) (Rp)
1 Tepung tapioka 1 Kilogram 10.500,- 10.000,-
2. Bahan Pembantu
No Uraian Vol Satuan Harga/Sat (Rp) Jumlah (Rp)
1 Gelas Plastik 20 Pcs 7.000,- 140.000,-
(cup)
2 Sedotan 20 Pcs 1.000,- 20.000,-
3 Plastic 20 Pcs 500,- 10.000,-
4 Ice Box 2 Pcs 150.000,- 300.000,-
5 Alat press up 1 Pcs 2.000.000,- 2.000.000,-
6 Kabel roll 5 Meter 5.000,- 25.000,-
7 Gerobak 1 Buah 3.500.000,- 3.500.000,-
8 Poster 1 Buah 15.000,- 15.000,-
9 Leaflet 100 Lembar 2.000,- 200.000,-
10 Fotocopy 100 Lembar 200,- 20.000,-
Total 6.230.000,-
2. Menghitung Harga Jual
No Uraian Jumlah Kapasitas Biaya Per Unit
Biaya (Rp) Produk
1 Biaya bahan baku 49.500,- 30 15.000,-
perhari
2 Biaya perlengkapan 170.000,- 20 8.500,-
per hari
Total biaya operasi per hari 219.500,-
Total biaya per unit 23.000,-
Margin keuntungan yang diharapkan 10%
Harga jual produk per unit 23.000,- + 2.300,- = 26.000
BAB III
METODE PELAKSANAAN
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
PROFIL USAHA 3
BAB I
PENDAHULUAN
2. Volume Penjualan
Perkiraan Volume Penjualan
Periode Penjualan (unit) Harga/unit Volume
(Rp/unit) penjualan
Bulan ke-1 1500 Rp 6.000,- Rp 9.000.000,-
Bulan ke-2 1650 Rp 6.000,- Rp 9.900.000,-
Bulan ke-3 1815 Rp 6.000,- Rp 10.890.000,-
Bulan ke-4 1996 Rp 6.000,- Rp 11.976.000,-
Bulan ke-5 2196 Rp 6.000,- Rp 13.176.000,-
Bulan ke-6 2416 Rp 6.000,- Rp 13.176.000,-
c. Pesaing
Pesaing usaha kami tentunya usaha dibidang yang sama yaitu penyedia
minuman jeli seperti Es Mie Cool Jelly “DELI COOL” dan Es Mie
Biyung. Namun, belum adanya pesaing di sekitar lokasi penjualan
menjadi peluang tersendiri bagi Es Sumpit.
d. Harga
Dengan harga Rp 6.000,- per cup sehingga menjangkau komsumen
kalangan manapun terutama target pasar yang dituju, yaitu mahasiswa
disekitar lokasi penjualan Es Sumpit.
2. Weakness (Kelemahan)
Harga bahan baku yang tidak stabil
Masih sangat pemula bagi penjual untuk menjalankan usaha
Pemasaran masih belum luas, masih dalam lingkup kecil
3. Opportunity (Peluang)
Budaya masyarakat yang konsumtif
Cocok untuk semua kalangan mulai dari anak-anak sampai orang tua
Masyarakat yang senang dengan makanan ringan, praktis dan tidak
ribet
4. Threat (Ancaman)
Banyaknya pesaing yang sudah berjualan minuman dingin
Perubahan selera masyarakat atau sifat manusia yang cepat bosan
Munculnya pesaing-pesaing baru
BAB III
METODE PELAKSANAAN
b. Peralatan
Nama Peralatan Jumlah
Toples Kaca 4 buah
Cooler Box 1 buah
Sendok Sirop 1 buah
Sendok Jelly 3 buah
Kotak Jelly 3 buah
Booth 1 buah
Cup+Sumpit+Sedotan 100 buah
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Bisnis kuliner yang semakin menjamur di kota Depok membuat
konsumen memiliki beragam pilihan makanan dan minuman untuk dijadikan
santapan, namun hal ini tidak dibarengi dengan kesadaran konsumen akan
kandungan gizi pada makanan dan minuman tersebut. Disamping itu,
meningkatnya produktivitas menuntut masyarakat untuk selalu dalam
kondisi prima namun tidak mempunyai waktu yang cukup untuk
menyiapkan makanan dan minuman dengan kebutuhan gizinya masing-
masing.
Selain mengandung banyak manfaat, Es Sumpit juga memiliki bentuk
dan cita rasa yang tidak kalah unik. Bentuknya dicetak panjang-panjang
berdiameter kecil, sama persis dengan bentuk mie dan berwarna kuning
(dengan menggunakan pewarna makanan). Setiap mie yang disajikan
ditambahkan pula dengan siraman susu kental manis serta leci, dan beragam
bentuk jeli lainnya.
Demikian proposal usaha Es Sumpit yang kami buat. Harapan kami
untuk produk Es Sumpit ini semoga dikenal baik oleh masyarakat luas agar
bisa lebih berkembang dengan pesat dan maju. Seorang pengusaha harus
dapat mengetahui manfaat apa usaha yang mereka akan jual untuk
kepentingan orang banyak dan pribadi tanpa merugikan orang lain juga.