Anda di halaman 1dari 32

TUGAS

PERENCANAAN DAN PERAMALAN BISNIS

“PROPOSAL USAHA 3 IDE BISNIS MINUMAN”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK III

KETUA KELOMPOK :

EVI OKTAFIANI (219401016)

ANGGOTA :

REIN CITRA (219401041)

FITRIYANI DWITASYARI (219401018)

MADE MAHENDRI (219401034)

HESTIN (219401022)

ANGGY FEBRIYANTI. K (219401006)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS LAKIDENDE

TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN

Proposal Usaha Bisnis Kuliner

Dalam rangka memenuhi tugas MID Mata Kuliah “Perencanaan dan


Peramalan Bisnis”

Universitas Lakidende

Tahun Ajaran 2021/2022

Oleh

Kelompok III

EVI OKTAFIANI (219401016)

REIN CITRA (219401041)

FITRIYANI DWITASYARI (219401018)

MADE MAHENDRI (219401034)

HESTIN (219401022)

ANGGY FEBRIYANTI. K (219401006)

Mengetahui/Menyetujui

Dosen Pengampuh Ketua Kelompok

Heriswanto, S.E., M.M Evi Oktafiani

NIDN : 0922059001 NIM : 219401016


DAFTAR ISI

Halaman Sampul...............................................................................................................

Halaman Pengesahan........................................................................................................

Datar Isi..............................................................................................................................

Ringkasan...........................................................................................................................

Profil Usaha

Es Jelly Nanas

BAB I PENDAHULUAN

1.1............................................................................................................................... Latar Belak


1.2............................................................................................................................... Ruang Ling
1.3............................................................................................................................... Visi dan M

BAB II GAMBARAN UMUM DAN RENCANA USAHA

2.1. Aspek Manajemen Usaha

2.2. Aspek Produksi

2.3. Aspek Pemasaran

2.4. Aspek Finansial

BAB III METODE PELAKSANAAN

3.1. Jdwal Kegiatan

BAB IV PENUTUP

4.1. Kesimpulan
PROFIL USAHA 1

Nama Usaha : Es Jelly Nanas

Jenis Usaha : Minuman

Produk : Es

Alamat Usaha : Perumnas Klender, Jakarta Timur.

Gambaran Produk
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Ketersediaan minuman yang dijual di pasaran sangat memprihatinkan
karena minuman yang dijual di pasaran rentan terhadap bahan pengawet,
padahal masyarakat yang meminati minuman seperti es misalnya sangat
banyak. Melihat hal ini menjadikan saya terdorong untuk membuat minuman
yang sehat dan berkualitas tanpa bahan pengawet bagi masyarakat
Biasanya masyarakat lebih suka membeli minuman seperti es dari pada
membuatnya sendiri, oleh karena itu dimanfaatkanlah usaha minuman untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan, dari pemikiran inilah saya mempunyai ide
untuk membuat bisnis minuman.

1.2. Ruang Lingkup usaha


Proposal usaha merupakan bentuk pengajuan atau permohonan,
penawaran baik itu berupa ide, gagasan, pemikiran maupun rencana kepada
pihak lain untuk mendapatkan dukungan baik itu yang sifatnya izin,
persetujuan, dana dan lain - lain. Proposal juga dapat diartikan sebagai sebuah
tulisan yang dibuat oleh si penulis yang bertujuan untuk menjabarkan atau
menjelaskan sebuah rencana dan tujuan suatu kegiatan kepada pembaca.
Terdapat dua aspek penting yang mendasari dibuatnya proposal ini yaitu:
1. Aspek Edukasi
 Proposal ini dibuat sebagai pengganti ujian akhir mata kuliah
Kewirausahaan

 Untuk mengukur kemampuan mahasiswa dalam berwirausaha

2. Aspek Bisnis

 Membuka lapangan pekerjaan.

 Mencari keuntungan atau laba.


 Menarik minat konsumen untuk merasakan makanan yang sudah
cukup terkenal.

 Mencapai target penjualan.

 Berguna merencanakan pembangunan usaha kecil menengah yang


bergerak dalam bidang produksi sekaligus penjualan minuman
segar yang sehat dan bergizi.

1.3. Visi dan Misi

Visi : Menjadikan Es JENAS (jelly nanas) sebagai pusat penjualan


dan penguasa pasar minuman es jenas bagi masyarakat

Misi : Memberikan pelayanan terbaik dengan menjual es jenas yang


sehat berkualitas tanpa bahan pengawet.
BAB II

GAMBARAN UMUM DAN RENCANA USAHA

2.1. Aspek Manajemen Usaha


1. Nama Perusahaan
Nama perusahaan yang akan saya gunakan untuk usaha ini adalah “ES
JENAS MBOK VERA”. Alasan saya memakai nama perusahaan ini
karena nama ibu saya Vera dan ayah saya merupakan orang Jawa, serta
produk yang saya jual adalah minuman es jelly nanas.
2. Lokasi Usaha
Lokasi usaha yang saya pilih bertempat di rumah saya, Perumnas
Klender, Jakarta Timur.
3. Sruktur Organisasi

Struktur organisasi dari perusahaan ini direncanakan hanya


memiliki 4 orang karyawan dan 1 bendahara. Adapun perincian tugas-
tugas karyawan-karyawan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Pemimpin bertugas untuk mengatur,mengawasi, dan ngecek tugas-


tugas tiap tim.

b. Bendahara, bertugas menyimpan mencatat, dan melaporkan semua


hasil penjualan kepada pemimpin.
c. Tim Kreatif bertugas untuk mengembangkan usaha es Jenas

d. Tim Riset bertugas untuk mempelajari tren macam-macam


minuman, karakteristik dan permintaan konsumen.

e. Tim Pemasaran bertugas untuk menangani aktivitas penjualan dan


pemasaran.

f. Tim produksi bertugas untuk memproduksi produk minuman


Jenas.

Struktur ini hanya digunakan di tahun pertama sejak


perusahaan beroperasi. Setelah itu, kemungkinan akan ada
penambahan karyawan sesuai dengan perkembangan usaha ini,
sehingga struktur akan berubah sesuai dengan jumlah karyawan
yang dibutuhkan.

4. Bentuk Badan Usaha


Bentuk badan usaha yang saya dirikan adalah bentuk badan usaha
perseorangan.
2.2. Aspek Produksi
1. Nama Produk
Nama produk yang saya buat dan saya jual adalah Es Jenas.
Alasannya karena produk yang saya produksi ini adalah es yang terbuat
dari campuran jelly cocopandan dan duah nanas.
2. Bahan dan Peralatan

BAHAN BAHAN TIDAK


PERALATAN
LANGSUNG LANGSUNG
Buah nanas Gelas pelastik Pisau
Jelly cocopandan Sedotan pelastik Talenan
Sirup nanas Minyak tanah Termos Es
Gula   Sendok
Susu kental manis    
Air    
Es batu    
3. Proses Produksi
 Kupas buah nanas, bersihkan dari kulit luarnya, kemudian potong
kecil-kecil berbentuk dadu.
 Rebus air, dan masukkan gula kedalam air rebusan yang telah
mendidih, aduk gula hingga mencair, kemudian dinginkan air rebusan
gula.
 Campurkan sirup nanas ke dalam air rebusan gula yang telah dingin,
campurkan juga buah nanas dan jelly cocopandannya. Serta capurkan
pula susu kental manis, aduk sampai semuanya menyatu.
 Terakhir, masukan es batu sebagai penyejuk
2.3. Aspek Pemasaran
Analisis SWOT

 Strength (Kekuatan)

Es Jenas ini sangat lezat berbeda dengan es yang lainnya dan bukan
hanya rasanya saja yang lezat namun namun juga mengenyangkan dan
segar.

 Weakness (Kelemahan)

Es Jenas ini tidak tahan lama, sehingga setelah lewat sehari, rasanya
menjadi berbeda.

 Opportunity (Peluang)

Es Jenas ini akan sangat berpeluang masuk dihati para konsumennya, cita
rasa yang menggoda dan warna kuning menyalanya serta jelly dan nanas
yang menarik menjadi daya tarik utama konsumen untuk mencobanya.

 Threatment (Ancaman)

Es Jenas sangat mudah untuk memasuki pasar, namun saingan dari pada
Es Jenas pun terbilang banyak.Karena banyak penjual minuman yang
menjual berbagai macam jenis minuman lainnya.Selain pesaing pasar,
cuaca juga merupakan ancaman.Karena pada saat cuaca hujan atau
mendung kami tidak bisa berjualan.

2.4. Aspek Finansial


1. Permodalan
Modal awal : Rp 450.000,-
2. Rencana anggaran biaya ( RAB )
Biaya bahan baku selama 5 kali produksi (1bulan)

No Keterangan Q P Q.P

1. Gula pasir 2 kg Rp 15.000 Rp 30.000

2. Buah nanas 5 bh Rp 15.000 Rp 75.000

3. Jelly cocopandan 5 bks Rp 10.000 Rp 50.000

4. Susu kental manis 5 klg Rp 8.800 Rp 44.000

5. Es batu 10 blk Rp 1.000 Rp 10.000

6. Sirup nanas 5 btl Rp 19.000 Rp 95.000

7. Minyak tanah 2 ltr Rp 5.000 Rp 10.000

8 Gelas minum pelastik 5 bks Rp 20.000 Rp 100.000

9. Sedotan pelastik 5 bks Rp 4.000 Rp 20.000

Jumlah Rp 434.000

3. Harga pokok penjualan

Harga pokok = biaya bahan baku


jumlah produksi
= Rp 434.000
300

= Rp 1.447

4. Harga jual produk

Harga jual = harga pokok + ( % laba x harga pokok )

= Rp 1.447 + ( 300 % x Rp 1.447)

= Rp 1.447 + Rp 4.341

= Rp 5.788 / gelas

= (Rp 6.000 / gelas) terlaksana

5. Keuntungan yang Tercapai

Pendapatan sebulan (5x produksi)

= ( harga jual x jumlah produksi ) – bahan baku

= (Rp 6.000 x 300 ) – Rp 434.000

= Rp 1.366.000

6. Pembuktian BEP
Perhitungan BEP
BEP Unit= (Biaya Tetap)/ (Harga per unit – Biaya Variabel per unit)
=Rp 16.000,- / (Rp 6.000,- - Rp 1.447,-)

=3,5 gelas

Dengan demikian, kami harus menjual 3,5 gelas untuk mencapai unit
titik impas. Berikut ini kami tampilkan perhitungan laporan laba/rugi BEP.

Pembuktian BEP

Laporan laba/rugi BEP


Penjualan 300 unit

3,5 x 6000
Rp 21.000,-

Dikurangi: Beban variabel

3,5 x 1447
( 5.065,-)

Margin Kontribusi
Rp 16.000,-

Dikurangi: Beban Tetap


( 16.000,-)

1.800.000
1.366.0000
0
400.000
21.000
16.000

0 3,5 30 300

1. Laporan Keuangan
a. Laporan Laba/Rugi

ES JENAS
PROYEKSI LAPORAN LABA/RUGI

PER JANUARI 2015

PENDAPATAN

Penjualan
Rp 1.800.000,-

Total Penjualan
Rp 1.800.000,-

BIAYA-BIAYA

Biaya Bahan Baku (by variabel)


(Rp 434.000,-)

LABA KOTOR
Rp 1.366.000,-

Biaya Tetap (Rp


16.000,-)

LABA BERSIH
Rp 1.350.000,-

b. Laporan Perubahan Ekuitas

ES JENAS
PROYEKSI LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

PER JANUARI 2015

Modal Awal
Rp 450.000,-

Penarikan
-

Laba Bersih
Rp 1.350.000,-

Modal Akhir
Rp 1.800.000,-

c. Neraca Awal

ES JENAS

NERACA

PER OKTOBER 2014

AKTIVA PASIVA

Kas Rp 450.000,- Modal:

Modal Shabrina Rp 450.000,-

d. Neraca Akhir

ES JENAS

NERACA
PER OKTOBER 2014

AKTIVA PASIVA

Kas Rp 1.350.000,- Modal:

Modal ShabrinaRp 1.350.000,-

BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1. Jadwal Kegiatan


TANGGAL HARI JAM KETERANGAN

3 Januari 2014 Sabtu 09:00-12:00 Membuat Produk

    13:00-17:00 Menjual Produk

10 Januari 2014 Sabtu 09:00-12:00 Membuat Produk

    13:00-17:00 Menjual Produk

17 Januari 2014 Sabtu 09:00-12:00 Membuat Produk

    13:00-17:00 Menjual Produk

24 Januari 2014 Sabtu 09:00-12:00 Membuat Produk

    13:00-17:00 Menjual Produk

31 Januari 2014 Sabtu 09:00-12:00 Membuat Produk

    13:00-17:00 Menjual Produk

Alasan saya menjual setiap hari sabtu, agar konsumen tidak pada bosan
untuk membeli dan menikmati es Jenas yang saya jual.

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan
Berwirausaha merupakan peluang mengembangkan usaha sesuai
kemampuan pribadi masing-masing, namun seorang wirausaha harus
mempunyai kecakapan dalam melihat analisis SWOT, sehingga dapat
mengembangkan usaha dengan baik dan lancar, tidak menimbulkan
kegagalan produksi ditengah jalan, maka seorang wirausaha harus
merencanakan usaha semaksimal mungkin, agar usaha berkembang dengan
cepat seorang wirausaha harus menjalin partner usaha dengan pengusaha lain,
tidak hanya mendirikan usaha sendiri, tapi rintislah usaha bercabang agar
kelangsungan usaha berpotensi meluas.
Laporan Akhir tugas kewirausahaan ini dibuat untuk ujian akhir semester
Mata Kuliah kewirausahaan. Penulisan laporan akhir tugas kewirausahaan
juga bertujuan untuk penilaian objektif mata kuliah kewirausahaan agar dapat
memberikan nilai akhir yang akan diperoleh oleh mahasiswa.
Penulis sudah menyelesaikan semua tugas-tugas yang diberikan dan sangat
merasakan manfaat dari tugas yang diberikan, yaitu penulis dapat mengetahui
cara berwirausaha, membuat artikel atau proposal dan dapat melakukan
usaha. Kemudian manfaat yang lebih penting adalah membuat penulis dan
anggota kelompok lainnya menjadi lebih bertanggung jawab terhadap tugas
yang diberikan.
Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya
kepada Dosen pembimbing yang telah membimbing dan semua pihak yang
turut membantu menyelesaikan laporan akhir proyek wirausaha ini.

PROFIL USAHA 2

Nama Usaha : Boba Tea

Jenis Usaha : Minuman

Produk : Boba

Alamat Usaha : Summarecon Mall Bekasi Lantai 3. Jl. Bulevard Ahmad Yani.
Gambaran Produk

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Boba yang awalnya dikenal dengan “bubble tea” adalah minuman yang
berbasis the khas taiwan yang ditemukan pertama kali di tainan dan thaichan
pada tahun 1980an. Berbahan dasar susu, krimer, seduhan the, gula, dan
perasa, boba merupakan minuman yang ditambah dengan butiran “mutiara”
kenyal yang terbuat dari tapioka, yang biasanya berwarna hitam. Pada awal
ditemukan, boba sering disebut dengan “bubble tea” dikarnakan lapiran tebal
busa yang terbentuk pada bagian teratas dari minuman setelah minuman
tersebut dikocok.
Seiring berjalannya waktu, mulailah bermunculan variasi baru dari
minuman ini, varian baru yang sudah cukup terkenal dan diminati oleh orang-
orang adalah minuman yang dicampur seperti kopi dan jus buah. Selain boba
tapioka hitam, ada berbagai macam toping atau tambahan lain pada bubble tea,
seperi toping boba, jelly buah, grass jelly, puding dan lain-lain. Namun pada
saat ini, “Bubble” pada bubble lebih dipahami sebagai butiran tapioka sama
seperti boba.

1.2. Tujuan Usaha


Tujuan di buatnya usaha minuman siap saji ini yaitu :
1. Sebagai bentuk pembelajaran kami dalam berwirausaha.
2. Memanfaatkan tepung tapioka, susu, dan teh sebagai minuman cepat saji.
3. Memberikan minuman yang memiliki rasa unik, dengan kombinasi banyak
rasa.

BAB II

GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1. Proses Produksi

Boba Tea dibuat dengan proses sebagai berikut :
1. Tahap pertama, kamu buat boba atau bubble terlebih dahulu. Caranya ma
sukkantepung kanji, jelly bubuk, dan pasta coklat.
2. Tuangkan sedikit air saja, sambil terus diaduk dan adonan bisa digulung. 
Janganterlalu encer, uleni terus sampai adonan jadi.
3. Bentuklah adonan menjadi bulat kecil-kecil seukuran kelereng atau lebih 
kecil.
4. Kemudian rebus terlebih dahulu adonan boba atau bubble hingga mengap
ung kepermukaan.
5. Sambil menunggu, kamu bisa membuat teh susunya. 
6. Masukkan air panas setengah gelas saja, lalu tambahkan teh celup, gula p
asir, dan susu. Aduk sampai larut.
7. Setelah boba atau bubble siap, campurkan ke dalam teh susu dan tambah
kan esbatu.

2.2. Aspek Pemasaran

Analisis SWOT

1. Strength
a. Boba Tea dapat dikonsumsi oleh semua kalangan dan semua umur.
b. Sedikitnya pesaing yang memproduksi boba tea dengan untuk
(bubble) yang unik.

2. Weakness
a. Harga tinggi selalu menjadi pertimbangan konsumen.
b. Banyaknya pesaing yang menggunakan boba beroprasi di daerah
yang sama.

3. Opportunities
a. Bahan yang digunakan mudah didapat.
b. Pengelolaannya cukup mudah.
c. Mendatangkan keuntungan yang cukup banyak.

4. Threath
a. Munculnya produk pesaing Boba Tea dengan merk lain.
b. Pesaing yang beroperasi di satu lokasi yang sama.

2.3. Tempat Produksi
Tempat produksi dilakukan Summarecon Mall Bekasi Lantai 3. Jl.
Bulevard Ahmad Yani Blok M. Sentra Summarecon Bekasi, Bekasi 17142.
Lokasi ini dipilih karena merupakan pusat perbelanjaan yang banyak
didatangi oleh para kalangan kaum muda mudi.

2.4. Strategi Pemasaran
1. Menyebarkan leaflet
2. Menempelkan potser ke berbagai tempat
3. Word of mouth

2.5. Rencana Biaya Usaha
Rencana biaya usaha yang akan saya lakukan adalah sebagai berikut:
1. Biaya Operasi
a. Bahan Baku
No Uraian Vol Satuan Harga/Sat Jumlah
(Rp) (Rp)
1 Tepung tapioka 1 Kilogram 10.500,- 10.000,-

2 Jelly bubuk 1 Pcs 3.500,- 3.500,-


3 Coklat bubuk 1 ½ kilogram 12.000,- 12.000,-
4 Teh celup 1 Pack 6.500,- 6.500,-
5 Gula pasir putih 1 kilogram 13.000,- 13.000,-
6 Susu kental manis 1 Pcs 3.000,- 3.000,-
putih
7 Es batu 1 Pcs 1.000,- 1.000,-
Total 49.500,-

2. Bahan Pembantu
No Uraian Vol Satuan Harga/Sat (Rp) Jumlah (Rp)
1 Gelas Plastik 20 Pcs 7.000,- 140.000,-
(cup)
2 Sedotan 20 Pcs 1.000,- 20.000,-
3 Plastic 20 Pcs 500,- 10.000,-
4 Ice Box 2 Pcs 150.000,- 300.000,-
5 Alat press up 1 Pcs 2.000.000,- 2.000.000,-
6 Kabel roll 5 Meter 5.000,- 25.000,-
7 Gerobak 1 Buah 3.500.000,- 3.500.000,-
8 Poster 1 Buah 15.000,- 15.000,-
9 Leaflet 100 Lembar 2.000,- 200.000,-
10 Fotocopy 100 Lembar 200,- 20.000,-
Total 6.230.000,-

Jumlah biaya produksi per hari 49.500,-

2. Menghitung Harga Jual
No Uraian Jumlah Kapasitas Biaya Per Unit
Biaya (Rp) Produk
1 Biaya bahan baku 49.500,- 30 15.000,-
perhari
2 Biaya perlengkapan 170.000,- 20 8.500,-
per hari
Total biaya operasi per hari 219.500,-
Total biaya per unit 23.000,-
Margin keuntungan yang diharapkan 10%
Harga jual produk per unit 23.000,- + 2.300,- = 26.000

BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1. Aspek Teknis


Uraian pelaksanaan produksi antara lain :
1. Persiapan lokasi dimulai pada bulan pertama diminggu kesatu hingga
minggu keempat. Lokasi yang dipilih adalah Summarecon Mall Bekasi,
dimana mall tersubut selalu ramai pengunjung dan merupakan lokasi
yang strategis.
2. Persiapan peralatan dimulai pada bulan pertama di minggu ketiga hingga
bulan kedua minggu ketiga. Persiapan peralatan merupakan persiapan
bahan pembantu seperti gelas, sedotan, gerobak, dan lain-lain.
3. Persiapan bahan baku dimulai dari bulan kedua diminggu pertama
hinggu bulan kedua kedua minggu keempat. Persiapan bahan baku
merupakan persiapan bahan seperti tepung tapioca, the celup, coklat
bubuk, dan lain-lain.
4. Produksi, pengemasan, dan pemasaran dimulai pada jadwal yang sama
yaitu bulan ketiga diminggu pertama hingga bulan ke lima minggu ke
empat. Produksi, pengemasan, dan pemasaran dilakukan pada waktu
yang bersamaan karena merupakan suatu agenda yang berkaitan.
5. Promosi dimulai pada bulan ketiga di minggu pertama sampai minggu
keempat, dan dilakukan promosi lagi pada bulan keempat minggu
keempat hingga bulan kelima minggu keempat. Promosi ditujunkan
untuk menarik minat pelanggan.
6. Evaluasi dimulai pada bulan keempat diminggu pertama dan kedua, dan
dilakukan evaluasi lagi pada bulan kelima minggu pertama dan kedua.
Evaluasi dilakukan untuk mengukur apakah penjualan sudah memenuhi
target yang diinginkan atau belum dan dilakukan penyelesaiannya.
7. Penyusunan laporan akhir dimulai pada bulan kelima pada minggu
kedua sampai minggu keempat. Penyusunan dilakukan sebagai untuk
pertanggungjawaban.

BAB IV
PENUTUP

4.1. Kesimpulan
PROFIL USAHA 3

Nama Usaha : Es Sumpit


Jenis Usaha : Minuman
Produk : Jelly dan Leci
Alamat Usaha : Kota Tangerang Selatan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Indonesia adalah negara kepulauan dengan iklim tropisnya sangat
cocok untuk pemasaran minuman dingin segar. Namun, ketersediaan
minuman yang dijual di pasaran sangat memprihatinkan karena minuman
yang dijual di pasaran rentan terhadap bahan pengawet, padahal masyarakat
yang meminati minuman seperti es misalnya sangat banyak. Melihat hal ini
menjadikan kami terdorong untuk membuat minuman yang sehat dan
berkualitas tanpa bahan pengawet bagi masyarakat
Biasanya masyarakat lebih suka membeli minuman seperti es dari pada
membuatnya sendiri, oleh karena itu dimanfaatkanlah usaha minuman untuk
memenuhi kebutuhan pelanggan, dari pemikiran inilah kami mempunyai ide
untuk membuat bisnis minuman.
Kami mencoba menciptakan sebuah produk yang menarik,
menyegarkan sekaligus menyehatkan baik itu itu untuk pangsa pasar anak-
anak pada khususnya maupun dewasa pada umumnya sehingga terciptalah
Es Sumpit dimana bahan yang dipergunakan sebagian besar merupakan
bahan makanan yang sehat.

1.2. Tujuan dan Potensi Usaha


Pada dasarnya, tujuan didirikannya usaha ini adalah untuk memenuhi
kebutuhan serat para pelanggan yang tidak sempat untuk membuat minuman
jeli sendiri, tentu saja minuman jeli yang berbeda dari yang lain. Karena itu,
inovasi minuman jeli yang kami  coba hadirkan juga bertujuan untuk
mehilangkan rasa bosan pada minuman jeli biasa, sehingga minuman jeli
dapat tetap dinikmati demi terpenuhinya kebutuhan serat bagi kesehatan
tubuh. Sedangkan konsep booth sebagai tempat penjualan Es Sumpit ini
bertujuan untuk memudahkan proses pemasaran dan pelayanan pelanggan.
Potensi usaha ini ke depan adalah dengan semakin meningkatnya
jumlah konsumen atau pelanggan Es Sumpit ini, maka diharapkan akan
terbuka kesempatan untuk melakukan ekspansi atau perluasan  usaha
dengan  membuka cabang-cabang di daerah yang cukup strategis dan mudah
dijangkau oleh konsumen.

1.3. Keunikan Pelayanan


Keunikan pelayanan yang ditawarkan oleh Es Sumpit ini
adalah  sensasi miuman dingin yang berbeda dari yang dijual pada
umumnya. Campuran  jelly dan leci yang bentuknya di buat seperti mie
pangsit akan membuat pelanggan merasakan sensasi meminum es
menggunakan sumpit. Keunikan lain adalah harganya yang terjangkau.
Sehingga mereka yang memiliki uang  terbatas tetap dapat meminum  Es
Sumpit yang baik bagi kesehatan.
BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

2.1. Analisis Pasar


Aspek pasar merupakan salah satu aspek yang berkenaan mengenai
kondisi pasar dari bidang usaha yang di jalankan, dan merupakan urutan
pertama bila akan menyusun suatu proposal usaha.
a. Segmentasi, Targeting dan Positioning
 Segmentasi Pasar
Sasaran pasar konsumen produk Es Sumpit adalah konsumen
segmen menengah kebawah.
 Target Pasar
Target pasar yang dituju adalah Pegawai Kantor, Mahasiswa,
Komunitas, Wisatawan.
 Posittioning
Kami ingin menciptakan image/citra produk Es Sumpit dibenak
konsumen sebagai penyedia minuman jelly sehat berkualitas tinggi
dengan harga yang kompetitif.
b. Permintaan
1. Omset Penjualan
Jika harga 1 cup Es Sumpit seharga Rp.6.000,- dan terjual
sebanyak 50 cup. Maka, perkiraan penjualan perhari :
= Rp.6.000,- x 50 cup = rp.300.000,-/hari
Maka, perkiraan omset penjualan perbulan :
= rp.300.000,- x 30 hari = Rp.9.000.000,-/bulan.

2.         Volume Penjualan
Perkiraan Volume Penjualan
Periode Penjualan (unit) Harga/unit Volume
(Rp/unit) penjualan
Bulan ke-1 1500 Rp 6.000,- Rp 9.000.000,-
Bulan ke-2 1650 Rp 6.000,- Rp 9.900.000,-
Bulan ke-3 1815 Rp 6.000,- Rp 10.890.000,-
Bulan ke-4 1996 Rp 6.000,- Rp 11.976.000,-
Bulan ke-5 2196 Rp 6.000,- Rp 13.176.000,-
Bulan ke-6 2416 Rp 6.000,- Rp 13.176.000,-

c. Pesaing
Pesaing usaha kami tentunya usaha dibidang yang sama yaitu penyedia
minuman jeli seperti Es Mie Cool Jelly “DELI COOL” dan Es Mie
Biyung. Namun, belum adanya pesaing di sekitar lokasi penjualan
menjadi peluang tersendiri bagi Es Sumpit.
d. Harga
Dengan harga Rp 6.000,- per cup sehingga menjangkau komsumen
kalangan manapun terutama target pasar yang dituju, yaitu mahasiswa
disekitar lokasi penjualan Es Sumpit.

2.2. Strategi Pemasaran


Produk yang kami tawarkan lebih ditujukan kepada kalangan
masyarakat menengah kebawah, terutama masyarakat yang sangat menyukai
es dan berbagai macam dan rasa dari minuman dingin. Karena diperuntukan
untuk masyarakat kalangan menengah kebawah maka kami lebih
mengedepankan harga yang relatif terjangkau.
Adapun strategi pemasaran yang akan dilakukan adalah dengan :
a. Pemasangan papan reklame dan banner, di depan tempat usaha.
b. Pada awal tahap pengenalan produk, melakukan promosi penjualan
seperti paket pembelian 4 cup gratis 1 Cup.
c. Produk yang kami tawarkan memiliki harga yang relatif terjangkau dan
bersaing dengan kios-kios minuman dingin dan jauh lebih murah jika
dibandingan dengan  minuman jeli yang dijual di cafe mall.

2.3. Analisis SWOT


Analisis SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan juga kondisi
yang bersifat deskriptif (memberi suatu gambaran). Analisa ini
menempatkan situasi dan juga kondisi sebagai sebagai faktor masukan, lalu
kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing. Satu hal
yang perlu diingat baik-baik oleh para pengguna analisa ini, bahwa analisa
SWOT ini semata-mata sebagai suatu sebuah analisa yang ditujukan untuk
menggambarkan situasi yang sedang dihadapi, dan bukan sebuah alat analisa
ajaib yang mampu memberikan jalan keluar yang bagi permasalahan yang
sedang dihadapi.
1. Strength (Kekuatan)
 Kualitas produk yang terjamin
 Proses pembuatan yang mudah
 Harganya terjangkau
 Terbuat dari bahan baku yang sehat
 Praktis untuk dimakan

2. Weakness (Kelemahan)
 Harga bahan baku yang tidak stabil
 Masih sangat pemula bagi penjual untuk menjalankan usaha
 Pemasaran masih belum luas, masih dalam lingkup kecil
3. Opportunity (Peluang)
 Budaya masyarakat yang konsumtif
 Cocok untuk semua kalangan mulai dari anak-anak sampai orang tua
 Masyarakat yang senang dengan makanan ringan, praktis dan tidak
ribet
4. Threat (Ancaman)
 Banyaknya pesaing yang sudah berjualan minuman dingin
 Perubahan selera masyarakat atau sifat manusia yang cepat bosan
 Munculnya pesaing-pesaing baru

BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1. Lokasi Usaha


Lokasi yang kami pilih untuk menjalankan usaha Es Sumpit ini berada
di di jalan Akses UI, Depok, Jawa Barat. Lokasi ini sangat potensial bagi
usaha kuliner sebab terletak di kawasan perumahan penduduk yang padat
serta banyaknya kampus yang tersebar di kawasan ini. Selain itu menjelang
sore dan malam kawasan ini banyak dilewati orang pulang bekerja.
Kelebihan dari lokasi usaha kami diantaranya adalah :
 Berada dekat dengan pasar konsumen, dimana di wilayah Kelapa Dua
banyak sasaran konsumen potensial seperti masyarakat dan mahasiswa.
 Berada dekat dengan bahan baku, dimana lokasi usaha kami dekat
dengan Pasar Pal yang berjarak 1 km.
 Dekat dengan tenaga kerja, dimana tempat usaha kami berada di
kawasan pemukiman penduduk dan akses ke lokasi usaha kami sangat
mudah.
 Tersedia sarana dan prasarana yang memadai, Karena lokasi kami berada
di kota Depok.

3.2. Kebutuhan Bahan Baku dan Peralatan


a. Bahan Baku
Tabel Kebutuhan Bahan Baku Produksi Per Bulan
Nama Bahan Makanan Jumlah
Susu kental manis 4 kaleng @560 gr
Mie Jelly 5 kg
Jelly Telur 2 kg
Jelly Bola 2 kg
Leci 3 kaleng
Biji Selasih 250 gram
Es Batu 10 bungkus
Air mineral 5 liter

b. Peralatan
Nama Peralatan Jumlah
Toples Kaca 4 buah
Cooler Box 1 buah
Sendok Sirop 1 buah
Sendok Jelly 3 buah
Kotak Jelly 3 buah

Booth 1 buah
Cup+Sumpit+Sedotan 100 buah

3.3. Proses Produksi


1. Bahan Yang Dibutuhkan
 Susu Kental Manis
 Mie Jelly
 Jelly Bentuk Telur
 Jelly Bentuk Bola
 Leci
 Biji selasih
 Es batu
 Air Mineral
2. Alat Yang Dibutuhkan
 Sendok Sirup
 Sendok Jelly
 Cup+Sumpit+Sedotan
3. Cara Pembuatan
 Siapkan cup, kemudian masukan semua bahan, seperti es batu jelly motif
berbeda, mie jelly, leci, serta biji selasih
 Kemudian tambahkan es batu serta jelly telur di atasnya
 Lalu lumuri dengan susu kental manis di atasnya
 Sekarang Es Sumpit siap untuk disajikan

BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Bisnis kuliner yang semakin menjamur di kota Depok membuat
konsumen memiliki beragam pilihan makanan dan minuman untuk dijadikan
santapan, namun hal ini tidak dibarengi dengan kesadaran konsumen akan
kandungan gizi pada makanan dan minuman tersebut. Disamping itu,
meningkatnya produktivitas menuntut masyarakat untuk selalu dalam
kondisi prima namun tidak mempunyai waktu yang cukup untuk
menyiapkan makanan dan minuman dengan kebutuhan gizinya masing-
masing.
Selain mengandung banyak manfaat, Es Sumpit juga memiliki bentuk
dan cita rasa yang tidak kalah unik. Bentuknya dicetak panjang-panjang
berdiameter kecil, sama persis dengan bentuk mie dan berwarna kuning
(dengan menggunakan pewarna makanan). Setiap mie yang disajikan
ditambahkan pula dengan siraman susu kental manis serta leci, dan beragam
bentuk jeli lainnya.
Demikian proposal usaha Es Sumpit yang kami buat. Harapan kami
untuk produk Es Sumpit ini semoga dikenal baik oleh masyarakat luas agar
bisa lebih berkembang dengan pesat dan maju. Seorang pengusaha harus
dapat mengetahui manfaat apa usaha yang mereka akan jual untuk
kepentingan orang banyak dan pribadi tanpa merugikan orang lain juga.

Anda mungkin juga menyukai