KELOMPOK 7
Nama Anggota:
Program Reguler
2019
Daftar Isi
Cover ....................................................................................................................................... 1
Pembahasan............................................................................................................................. 4
2
PETA KONSEP
3
I. MACAM-MACAM METODE ANALISIS DATA
Ada dua metode secara umum yang dapat digunakan dalam penelitian yaitu analisis data
secara kualitatif yang digunakan pada penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif.
Pada analisis ini tidak menggunakan alat statistik, akan tetapi dilakukan dengan membaca
tabel-tabel, grafik-grafik, atau angka-angka yang tersedia kemudian melakukan uraian dan
penafsiran.
Analisis data secara kuantitatif digunakan pada penelitian dengan pendekatan kuantitatif.
Pada pendekatan seperti ini menggunakan alat statistik. Bila pendekatan menggunakan alat
statistik berarti analisis data dilakukan menurut dasar-dasar statistik. Ada dua macam alat
statistik yang digunakan yaitu: Statistik Deskriptif dan Statistik Inferensial.
Jika dilihat dari jumlah variabel yang dianalisis ada 3 jenis analisis data yaitu:
1. Analisis Univariat, analisis yang menggunakan 1 variabel.
2. Analisis Bivariat, analisis yang menggunakan 2 variabel.
3. Analisis Multivariat, analisis yang menggunakan 3 atau lebih variabel
Jika dengan menganalisis data kualitatif diperoleh gambaran yang teratur tentang suatu
peristiwa atau kejadian maka statistik ini disebut “Deskriftif” misalnya pengukuran nilai sentral
(Rata-rata, Median, Modus), deviasi, perhitungan angka indeks, ukuran korelasi, dan trend.
Metode lebih lanjut dimana dalam analisis tersebut memberikan cara bagaimana menarik
kesimpulan mengenai ciri-ciri populasi tertentu berdasarkan hasil dari analisis serangkaian
sampel yang diambil dari populasi tersebut dinamakan “Metode Statistik Inferensial”.
4
yang bersangkutan untuk memperoleh pola yang berlaku, dan pola tersebut dianalisis dengan
teori yang objektif.
Penelitian kualitatif mampu mengungkapkan gejala yang ada di masyarakat secara
sistematis. Oleh karena itu urutan atau sistimatika yang ada dalam penelitian memberikan
urutan serta pola berfikir secara sistematis dan komplek. Penelitian dengan pendekatan
kualitatif ini mampu mengungkap gejala yang ada di masyarakat secara sistematis secara
mampu mengungkapkan kejadian yang sebenarnya sehingga akan sulit ditolak kebenarannya.
Dalam memilih metode analisis perlu dipertimbangkan:
Kecocokan/kesesuaian metode.
Kehandalan/ketangguhan.
Kepekaan
Kecepatan/kemudahan.
Kepraktisan / fleksibel.
Keamanan.
Cara menentukan metode analisis yang akan digunakan:
Menetapkan tujuan.
Jenis metode.
Kemungkinan penggunaan metode.
Macam atribut metode yang digunakan.
Pemilihan metode alternative.
Faktor lain yang menjadi pertimbangan dalam memilih metode analisis adalah:
Apakah analisis dilakukan untuk 1 sampel, jarang atau sering dengan contoh
yang sama
Pereaksi apa saja yang harus tersedia.
Berapa lama waktu yang diperlukan.
Apa jenis matriks sampel yang dianalisis.
Berapa tingkat ketelitian yang diharapkan.
Apa ada zat pengganggu.
Apa ada badan khusus atau persyaratan peraturan, batas tindakan, atau batas
pelaporan.
Apakah diperlukan prosedur yang mampu menseleksi,mendeteksi, dan
identifikasi untuk campuran.
Berapa biaya yang harus dibayar pelanggan.
5
Jika menggunakan metode yang dikembangkan sendiri harus:
Merupakan kegiatan yang direncanakan
Ditugaskan kepada personil yang memenuhi persyaratan
Dilengkapi dengan sumber daya laboratorium yang memadai.
Apabila menggunakan metode non standar, maka harus :
Mendapat persetujuan pemilik sampel
Memenuhi spesifikasi yang dipersyaratkan oleh pemilik sampel
Sesuai dengan tujuan analisis.
6
Macam Bentuk Hipotesis
data Deskriptif Komparatif (2 sampel) Komparatif (lebih dari Asosiatif
(satu dua sampel)
variabel Relatif Independen Relatif Independen
atau satu
sample)
Nominal Binomial Mc Fisher Exact Cochran Q X2 untuk k Contingency
2
X satu Memar Probability sampel Coefficient
2
sampel X dua
sampel
Ordinal Run Test Sign Test Median Test Priedman Median Spearman
Wilcoxon Mann Two Way Extension Rank
Matched Whitney Anova Kruskal Correlation
Pairs Test Wallis one Kendall
Kormogorov Way Anova Tahu
Semmirnov
Wald
Wolfowitz
Interval t-test t-test of t-test One-Way One-Way Korelasi
Rasio relative independent Anova Anova product
moment
Two- Two-Way Korelasi
Way Anova Anova parsial
Korelasi
ganda
Regresi
sederhana
dan ganda
Pemilihan metode statistik juga dipengaruhi oleh tipe skala pengukuran yang digunakan
(skala nominal, skala ordinal, skala interval, skala rasio). Tipe skala pengukuran menjadi
pertimbangan peneliti untuk menetukan pemilihan metode parametrik dan non parametrik
dalam statistik inferensial. Jika suatu penelitian menggunakan skala interval dan skala rasio
dengan ukuran sampel relative besar (n>30) statistik parametrik merupakan metode analisis
data yang tepat, dengan asumsi bahwa distribusi populasi datanya normal. Jika peneliti tidak
menggunakan asumsi normalitas, penggunaan statistik non parametrik merupakan metode
analisis yang tepat.
IV. INTERPRETASI HASIL ANALISIS DATA
Untuk interpretasi yang didasarkan atas statistik deskriptif khususnya tabulasi silang ada
ketentuan atau aturan yang perlu diperhatikan. Jika diasumsikan ada satu variabel yang
bertindak sebagai variabel pengaruh dan satunya lagi sebagai variabel terpengaruh maka arah
perhitungan untuk tabulasi silang selalu dihitung searah dengan variabel pengaruhnya. Dalam
7
menginterpretasikan tabulasi silang tersebut dengan membandingkan angka persen pada sel
tabel searah dengan variabel pengaruhnya.
Interpretasi hasil penelitian dilakukan untuk mencari makna dan implikasi yang lebih luas
dari hasil-hasil penelitian. Interpretasi hasil analisis dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
sebagai berikut:
1. Interpretasi secara terbatas karena peneliti hanya melakukan interpretasi atas data dan
hubungan yang ada dalam penelitiannya.
2. Peneliti mencoba mencari pengertian yang lebih luas tentang hasil-hasil yang telah
didapatkannya dari analisis.
Interpretasi secara terbatas karena peneliti hanya melakukan interpretasi atas data dan
hubungan yang ada dalam penelitiannya. Interpretasi ini dalam pengertian sempit tetapi paling
sering dilakukan.
Pada waktu menganalisis data penelitian, secara otomatis peneliti membuat interpretasi
dimana analisis dan interpretasi yang dilakukan sangat erat hubungannya karena keduanya
dilakukan hampir bersamaan.
Apabila peneliti mencoba mencari pengertian yang lebih luas tentang hasil-hasil yang telah
didapatkannya dari analisis. Hal ini dilakukan oleh peneliti dengan cara membandingkan hasil
analisis dengan kesimpulan peneliti lain dan dengan menghubungkan kembali interpretasinya
dengan teori. Tahap ini sangat penting dilakukan, namun sering tidak dilakukan oleh peneliti
social.
Misalnya suatu penelitian menggunakan teknik korelasi untuk mencari hubungan dua
variabel. Setelah dihitung diperoleh hasil koefisien korelasi yang cukup tinggi (r = 0,85)
dengan tingkat signifikansi 0,001, tahap inilah yang dinamakan analisa. Proses analisa
kemudian dilanjutkan dengan menginterpretasikan koefisien korelasi yang diperoleh tersebut.
Dalam proses interpretasi ada serangkaian pertanyaan yang harus dijawab oleh seorang peneliti
yaitu sebagai berikut ini:
1. Apakah arti koefisien korelasi 0,85 tersebut?
2. Apakah arti yang lebih luas dari penemuan tersebut bila dibandingkan dengan hasil
penelitian-penelitian terdahulu?
Arti koefisien korelasi 0,85 ini adalah karena nilainya tinggi dan signifikan dapat dikatakan
bahwa korelasi yang tinggi dapat disimpulkan bahwa hubungan yang tinggi antara variabel
yang satu dengan variabel yang lainnya bukan terjadi secara kebetulan tetapi secara sistematis.
Maka dapat dikatakan hipotesis tersebut didukung oleh observasi atau realitas, dengan
demikian hasil ini dapat dikatakan mendukung teori dengan konsisten.
8
Pada garis besarnya analisis dalam penelitian sosial dapat dibagi kedalam dua (2)
kelompok yaitu sebagai berikut:
1. Analisis untuk katagorikal.
2. Analisis untuk data bersambung.
Metode analisis dengan data katagorikal ini menggunakan metode tabulasi silang.
Sedangkan data yang berkesinambungan biasanya menggunakan alat statistik seperti distribusi
frekwensi, ukuran kecenderungan sentral, analisis perbedaan, analisis varians, analisis multi
variat dan sebagainya.
9
REFERENSI
10