Anda di halaman 1dari 12

PENELITIAN ILMIAH

KELOMPOK 7
Nama Anggota:
A.A Gede Rama Sayudha 5(P)
Giovaninho Ferreira Da Costa 7(P)

Program Reguler
2019
Daftar Isi

Cover 1

Daftar Isi 2

Peta Konsep 3

Pembahasan 4

Penelitian Ilmiah 4

Ilmu Pengetahuan dan Pendekatan Ilmiah (Deduktif dan Induktif) 4

Pendekatan Non Ilmiah 5

Cara Berfikir Ilmiah 5

Arti/Defisi Riset 7

Pentingnya Metodologi Penelitian 8

Penelitian Kuantitatif dan kualitatif 8

Etika dalam penelitian 9

Kesimpulan 11

Daftar Pustaka 12
PETA KONSEP

Penelitian ilmiah adalah rangkaian pengamatan yang samb


ung menyambung, berakumulasi dan melahirkan teori-
teori yang mampu menjelaskan dan meramalkan fenomena
-fenomena.

Pendekatan non Ilmiah Pendekatan ilmiah merupakan bentuk sistematis yang khusus
bergantung pada tradisi, dari seluruh pemikiran dan telaah reflektif. Pola pikir
pengalaman pribadi, pendekatan ilmiah, yaitu:
intuisi, logika dan Penelitian deduktif: adalah tipe penelitian yang bertujuan
otoritas untuk sampai untuk menguji (testing) hipotesis melalui validasi teori atau
pada kesimpulan. pengujian aplikasi teori pada keadaan tertentu. Dan
Penelitian Induktif: adalah tipe penelitian yang mempunyai
tujuan untuk mengembangkan (generating) teori atau
hipotesis melalui pengungkapan fakta.

Cara berpikir ilmiah melalui: merumuskan


masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan
data, menguji hipotesis dan merumuskan
kesimpulan

Menurut Fellin, Tripodi dan Meyer (1969):


Riset adalah suatu cara sistematik untuk maksud
meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan
pengetahuan yang dapat disampaikan
(dikomunikasikan) dan diuji (diverifikasi) oleh peneliti
lain.

metode penelitian kualitatif adalah metode


penelitian yang dikembangkan berdasarkan
Metode penelitian kualitatif adalah metode
hasil penelitian di lapangan, secara
penelitian yang sistematis, jelas, terencana
langsung peneliti melakukan penelitian
sejak awal hingga akhir penelitian.
kepada sumber data/responden.

Etika penelitian adalah sebuah


integritas ilmiah, suatu prinsip
pemikiran ilmiah yang
mengedepankan kejujuran
PEMBAHASAN

Definisi Penelitian

Penelitian dapat digambarkan sebagai suatu kegiatan yang dimulai dengan pengamatan
terhadap fakta yang menarik perhatian dan menimbulkan pertanyaan – pertanyaan. Pengamatan
terhadap fakta, identifikasi masalah, dan usaha untuk menjawab masalah dengan menggunakan
pengetahuan, merupakan esensi dari kegiatan penelitian. Menurut Nur Indriantoro (2009),
Penelitian merupakan penyelidikan yang sistematis dengan tujuan untuk memperoleh
pengetahuan yang bermanfaat untuk menjawab pertanyaan atau memecahkan masalah dalam
kehidupan sehari-hari.

1. PENELITIAN ILMIAH

Penelitian ilmiah adalah rangkaian pengamatan yang sambung menyambung, berakumulasi


dan melahirkan teori-teori yang mampu menjelaskan dan meramalkan fenomena-
fenomena. Penelitian ilmiah juga adalah penyelidikan sistematis atas teori dan hipotesis ilmiah.
Hipotesis adalah pernyataan tunggal, penjelasan yang diajukan tentang sesuatu berdasarkan
pengetahuan yang tersedia, untuk sesuatu yang belum dijelaskan. Salah satu yang harus diuji
lebih lanjut.

1.1 Ilmu Pengetahuan dan Pendekatan Ilmiah (deduktif, induktif)

Pengetahuan merupakan persepsi subyek (manusia) atas obyek (riil dan gaib) atau fakta. Ilmu
Pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan yang benar disusun dengan sistem dan metode
untuk mencapai tujuan yang berlaku universal dan dapat diuji/diverifikasi kebenarannya.
Pengetahuan yang terkandung dalam ilmu dinilai sebagai pengetahuan yang benar untuk
menjawab masalah-masalah dalam kehidupan manusia. Ilmu sebagai pengetahuan yang
tersusun berdasarkan segala sesuatu yang berada dalam jangkauan pengalaman manusia.

Pendekatan ilmiah merupakan bentuk sistematis yang khusus dari seluruh pemikiran dan telaah
reflektif. Pendekatan ilmiah adalah mekanisme atau cara mendapatkan pengetahuan dengan
prosedur yang didasarkan pada suatu struktur logis yang terdiri atas tahapan kerja: adanya
kebutuhan objektif, perumusan masalah, pengumpulan teori, perumusan hipotesis,
pengumpulan data/ informasi/ fakta, analisis data, dan penarikan kesimpulan

Sifat pendekatan ilmiah berupa:

● Efisien dalam penggunaan sumber daya (tenaga, biaya, dan waktu)


● Terbuka (dapat dipakai oleh siapa saja)
● Teruji (prosedurnya logis dalam memperoleh keputusan)
Pola pikir pendekatan ilmiah, yaitu:
● Penelitian deduktif: adalah tipe penelitian yang bertujuan untuk menguji (testing)
hipotesis melalui validasi teori atau pengujian aplikasi teori pada keadaan tertentu. Tipe
penelitian ini menggunakan hipotesis a priori (berdasarkan teori, bukan berdasarkan
fakta) sebagai pedoman atau arah untuk memilih, mengumpulkan dan menganalisis
data.
● Penelitian Induktif: adalah tipe penelitian yang mempunyai tujuan untuk
mengembangkan (generating) teori atau hipotesis melalui pengungkapan fakta. Tipe
penelitian ini menekankan pada kebenaran dan realitas fakta untuk mengindari adanya
teori-teori atau opini-opini yang membingungkan.
1.2 Pendekatan Non Ilmiah
Pendekatan non ilmiah merupakan kegiatan manusia dalam usaha mencari ilmu pengetahuan dan
mencari kebenaran, terutama sebelum diketemukannya metode ilmiah, dilakukan dengan
berbagai cara, di antaranya adalah penemuan ilmu pengetahuan secara kebetulan, penemuan
ilmu pengetahuan dengan menggunakan akal sehat (common sense), penemuan ilmu
pengetahuan dengan menggunakan intuisi, penemuan kebenaran melalui usaha coba-coba
(trial and error), dan lain sebagainya.
1.3 Cara Berfikir Ilmiah
Cara berpikir ilmiah tidak lepas dari fakta kejadian alam yang kebenarannya selalu adahubungannya
dengan hasil uji eksperimental. Jika suatu teori tidak bisa dibuktikan dengan ujieksperimental
maka dikatakan bahwa teori itu tidak bisa diyakini kebenarannya karena tidakmemenuhi
kriteria sebagai sains. (Goldstein, 1980).
Metode ilmiah atau dalam bahasa inggris dikenal sebagai scientific method adalah proses berpikir
untuk memecahkan masalah secara sistematis, empiris, dan terkontrol. Cara berpikir ilmiah
yaitu dengan:

● Merumuskan Masalah: Berpikir ilmiah melalui metode ilmiah didahului dengan


kesadaran akan adanya masalah. Permasalahan ini kemudian harus dirumuskan dalam
bentuk kalimat tanya. Dengan penggunaan kalimat tanya diharapkan akan
memudahkan orang yang melakukan metode ilmiah untuk mengumpulkan data yang
dibutuhkannya, menganalisis data tersebut, kemudian menyimpulkannya. Permusan
masalah adalah sebuah keharusan. Bagaimana mungkin memecahkan sebuah
permasalahan dengan mencari jawabannya bila masalahnya sendiri belum
dirumuskan?
● Merumuskan Hipotesis: Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah
yang masih memerlukan pembuktian berdasarkan data yang telah dianalisis.
Dalam metode ilmiah dan proses berpikir ilmiah, perumusan hipotesis sangat
penting. Rumusan hipotesis yang jelas dapat membantu mengarahkan pada proses
selanjutnya dalam metode ilmiah. Seringkali pada saat melakukan penelitian,
seorang peneliti merasa semua data sangat penting. Oleh karena itu melalui rumusan
hipotesis yang baik akan memudahkan peneliti untuk mengumpulkan data yang benar-
benar dibutuhkannya. Hal ini dikarenakan berpikir ilmiah dilakukan hanya untuk
menguji hipotesis yang telah dirumuskan.
● Mengumpulkan Data: Pengumpulan data merupakan tahapan yang agak berbeda dari
tahapan-tahapan sebelumnyadalam metode ilmiah. Pengumpulan data dilakukan di
lapangan. Seorang peneliti yang sedang menerapkan metode ilmiah perlu
mengumpulkan data berdasarkan hipotesis yang telah dirumuskannya. Pengumpulan
data memiliki peran penting dalam metode ilmiah,
sebab berkaitan dengan pengujian hipotesis. Diterima atau ditolaknya sebuah hipotes
is akan bergantung pada data yang dikumpulkan.
● Menguji Hipotesis: sudah disebutkan sebelumnya bahwa hipotesis adalah jawaban
sementara dari suatu permasalahn yang diajukan. Berpikir ilmiah pada hakekatnya
merupakan sebuah proses pengujian hipotesis. Dalam kegiatan atau langkah menguji
hipotesis, peneliti tidak membenarkan atau menyalahkan hipotesis, namun menerima
atau menolak hipotesis tersebut. Karena itu,sebelum pengujian hipotesis dilakukan,
peneliti harus terlebih dahulu menetapkan taraf signifikansinya. Semakin tinggi taraf
signifikansi yang tetapkan maka akan semakin tinggi pula derajat kepercayaan
terhadap hasil suatu penelitian. Hal ini dimaklumi karena taraf
signifikansi berhubungan dengan ambang batas kesalahan suatu pengujian hipotesis
itu sendiri.
● Merumuskan Kesimpulan: Ini merupakan langkah paling akhir dalam cara berfikir
ilmiah. Rumusan simpulan harus bersesuaian dengan masalah yang telah diajukan
sebelumnya. Kesimpulan atau simpulan ditulis dalam bentuk kalimat deklaratif secara
singkat tetapi jelas. Harus dihindarkan untuk menulis data-data yang tidak relevan
dengan masalah yang diajukan, walaupun dianggap cukup penting. Ini perlu
ditekankan karena banyak peneliti terkecog dengan temuan yang dianggapnya
penting, walaupun pada hakikatnya tidak relevan dengan rumusan masalah yang
diajukannya.
1.4 Arti/Definisi Riset
Riset berasal dari bahasa Inggris, research, menurut The Advanced Learner’s Dictionary of Current
English (1961) ialah penyelidikan atau pencarian yang seksama untukmemperoleh fakta baru
dalam cabang ilmu pengetahuan. Dan berikut beberapa pendapat mengenai definisi riset:
● Menurut Fellin, Tripodi dan Meyer (1969): Riset adalah suatu cara sistematik untuk
maksud meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan yang dapat
disampaikan (dikomunikasikan) dan diuji (diverifikasi) oleh peneliti lain.
● Keputusan SA-ITB no.032/sk/k01-SA/2002: Penelitian (Riset) adalah kegiatan
eksplorasi untuk menggali ilmu dan pengetahuan baru yang dilakukan menurut kaidah
dan metodologi yang absah untuk memperoleh informasi, teori, model melalui
eksperimen, ekspedisi, proses penemuan (discovery & invention).
● Hopkins WG (2002): Riset adalah mengirimkan sebuah isu atau pertanyaan serta
menjawab sebuah pertanyaan atau memecahkan masalah. Hopkins didalam definisi
diatas memberikan key word mengenai apa yang dimaksud dengan Riset atau
penelitian. Ada dua kunci penting dalam sebuah riset yaitu memunculkan sebuah
pertanyaan(addressing issue) dan bagaimana menjawab dan memecahkan masalah
tersebut(solving problem).
Kesimpulannya secara umum suatu riset dilakukan untuk menjawab pertanyaan, dengan
memberlakukan kriteria sebagai berikut :
a. Dilakukan dengan sebuah kerangka kerja berkaitan dengan disiplin akademik dari
pelaku riset dapat dinyatakan dalam dua kategori paradigm yaitu positivism dan
naturalism. Setiap bidang ilmu memiliki kerangka acuan sendiri dalam melakukan
kegiatan riset. Kerangka kerja dan panduan tahapan itu akan menyediakan para
periset, apa yang akan melibatkan periset dalam risetnya, dari bagaimana riset itu
dilaksanakan, dan tipe macam apa gangguan yang akan mempengaruhi data yang
dikumpulkan.
b. Menggunakan prosedur, metoda dan tehnik yang telah teruji dalam hal validitas dan
reabilitas Konsep validitas dapat diaplikasikan pada setiap aspek dari proses
penelitian. Hal tersebut untuk meyakinkan bahwa di dalam riset prosedur yang benar
(correct) telah digunakan untuk menjawab suatu pertanyaan sebagai titik tolak riset
yang dilakukan. Reliability merujuk pada kualitas dari prosedur pengukuran atau
pengambilan data. Unbiased dan objective memberikan pengertian bahwa setiap
langkah yang diambil serta setiap konklusi yang diambil / ditarik mencerminkan
kemampuan terbaik dari periset tanpa mengikutsertakan tujuan pribadi / golongan
(vested interest) dari peneliti.
c. Dirancang agar tidak kabur (bias) dan objektif. Sedangkan subjectivity adalah bagian
integral dari cara berfikir peneliti, yang terkondisi oleh latar belakang pendidikannya,
disiplin ilmunya, filosofinya, pengalaman serta ketrampilannya, jadi diperlukan
keterkaitannya dengan disiplin ilmu periset terhadap masalah apa yang diriset.

1.5 Pentingnya Metodologi Penelitian


Dengan mempelajari dan memahami metodologi penelitian, maka dapat diperoleh
manfaat berupa:
a. Mampu menyusun laporan/ulisan/karya ilmiah baik dalam bentuk paper,
skripsi, maupun lainnya.
b. Mengetahui arti pentingnya riset, sehingga keputusan-keputusan yang dibuat
dapat dipikirkan dan diatur sebaik-baiknya.
c. Dapat menilai hasil-hasil penelitian yang sudah ada yaitu untuk mengukur
seberapa jauh suatu hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya.

1.6 Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif


Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang
spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga
pembuatan desain penelitiannya. Definisi lain menyebutkan penelitian kuantitatif adalah
penelitian yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data,
penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian pula pada
tahap kesimpulan penelitian akan lebih baik bila disertai dengan gambar, table, grafik, atau
tampilan lainnya.
Menurut Sugiyono, metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada
populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan
secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data
bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan
(Sugiyono, 2012: 7).
Metode penelitian kualitatif, beberapa metodologi seperti Kirk dan Miller (1986),
mendefinisikan metode kualitatif sebagai tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial
yang secara fundamental bergantung pada pengamatan terhadap manusia dalam
kawasanya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan
dalam peristilahanya. Sedangkan menurut Bogdan dan Taylor (1975) dalam buku
Moleong (2004:3) mengemukakan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang dapat diamati. Miles and Huberman (1994) dalam Sukidin (2002:2) metode kualitatif
berusaha mengungkap berbagai keunikan yang terdapat dalam individu, kelompok,
masyarakat, dan/atau organisasi dalam kehidupan sehari-hari secara menyeluruh, rinci,
dalam, dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Metode penelitian kualitatif juga merupakan metode penelitian yang lebih
menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah dari pada
melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi. Metode penelitian ini lebih suka
menggunakan teknik analisis mendalam ( in-depth analysis ), yaitu mengkaji masalah
secara kasus perkasus karena metodologi kulitatif yakin bahwa sifat suatu masalah satu
akan berbeda dengan sifat dari masalah lainnya.
Menurut teori penelitian kualitatif, agar penelitinya dapat betul-betul berkualitas,
maka data yang dikumpulkan harus lengkap, yaitu berupa data primer dan data sekunder.
Data primer adalah data dalam bentuk verbal atau kata-kata yang diucapkan secara
lisan,gerak-gerik atau perilaku yang dilakukan oleh subjek yang dapat dipercaya, dalam
hal ini adalah subjek penelitian (informan) yang berkenaan dengan variabel yang diteliti.
Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen-dokumen grafis (tabel,
catatan, notulen rapat, dll), foto-foto, film, rekaman video, benda-benda, dan lain-lainyang
dapat memperkaya data primer.
1.7 Etika Penelitian
Etika penelitian adalah sebuah integritas ilmiah, suatu prinsip pemikiran ilmiah yang
mengedepankan kejujuran. Sebagai contoh, jika anda melakukan percobaan, anda harus
melaporkan segala sesuatu yang anda pikir mungkin pembuatannya tidak valid maupun
tidak terpercaya kebenarannya.
Hal-hal lain yang harus diperhatikan dalam etika penelitian adalah:
a. Peneliti membaktikan diri pada pencarian kebenaran ilmiah untuk memajukan
ilmu pengetahuan, menemukan teknologi, dan menghasilkan inovasi bagi
peningkatan peradaban dan kesejahteraan manusia
b. Peneliti melakukan kegiatannya dalam cakupan dan barisan yang
diperkenankan oleh hukum yang berlaku, bertindak dengan mendahulukan
kepentingan dan keselamatan semua pihak yang terkait dengan penelitiannya,
berlandaskan tujuan mulia berupa penegakan hak-hak asasi manusia dengan
kebebasan-kebebasan mendasarnya
c. Peneliti mengelola sumber daya keilmuan dengan penuh rasa tanggung jawab,
terutama dalam pemanfaatannya, dan mensyukuri nikmat anugerah
tersedianya sumber daya keilmuan baginya
d. Peneliti mengelola jalannya penelitian secara jujur, bernurani, dan berkeadilan
terhadap lingkungan penelitiannya; menghormati obyek penelitian manusia,
sumber daya alam hayati dan non-hayati secara bermoral; berbuat sesuai
dengan perkenan kodrat dan karakter objek penelitiannya, tanpa diskriminasi
dan tanpa menimbulkan rasa merendahkan martabat sesama ciptaan Tuhan
e. Peneliti membuka diri terhadap tanggapan, kritik, dan saran dari sesama
peneliti terhadap proses dan hasil penelitian, yang diberinya kesempatan dan
perlakuan timbal balik yang setara dan setimpal; saling menghormati melalui
diskusi dan pertukaran pengalaman dan informasi ilmiah yang objektif
Kesimpulan

Penelitian ilmiah adalah rangkaian pengamatan yang sambung menyambung, berakumulasi


dan melahirkan teori-teori yang mampu menjelaskan dan meramalkan fenomena-fenomena.
Pendekatan ilmiah adalah mekanisme atau cara mendapatkan pengetahuan dengan prosedur
yang didasarkan pada suatu struktur logis yang terdiri atas tahapan kerja: adanya kebutuhan
objektif, perumusan masalah, pengumpulan teori, perumusan hipotesis, pengumpulan data/
informasi/ fakta, analisis data, dan penarikan kesimpulan. Pendekatan non ilmiah merupakan
kegiatan manusia dalam usaha mencari ilmu pengetahuan dan mencari kebenaran, terutama
sebelum diketemukannya metode ilmiah.

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang sistematis, jelas, terencana sejak
awal hingga akhir penelitian. Di mulai dari peneliti yang menemukan sebuah masalah dan
mengembangkan masalahnya melalui membaca beberapa referensi yang nantinya akan
memunculkan hipotesis yang akan di buktikan melalui kuesioner/angket yang diberikan
kepada responden atau sampel dari beberapa populasi yang dipilih melalui random. Hasil
penelitian dari metode kuantitatif secara umum akan berupa data-data/angka-angka. Pada
metode ini analisis data akan dilakukan setelah semua data terkumpul. Sedangkan metode
penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang dikembangkan berdasarkan hasil penelitian
di lapangan, secara langsung peneliti melakukan penelitian kepada sumber data/responden.
Hasil yang diperoleh dalam metode penelitian kualitatif ini akan berupa dokumen-dokumen,
baik dokumen pribadi peneliti, catatan lapangan, ucapan dan tindakan responden, dll. Analisis
dilakukan sejak awal hingga akhir penelitian.
Daftar Pustaka

Nur Indriantoro dan Supomo Bambang. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi

dan Bisnis. Penerbit: BPFE-Yogyakarta.

Hartono Jogiyanto. 2009. Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi 6. Penerbit: BPFE-Yogyakarta.

https://www.academia.edu/6886898/Metode_and_Langkah_Langkah_Berpikir_Ilmiah

(diakses pada tanggal 13 Februari 2019)

https://www.academia.edu/8428011/METOD_1 (daikses pada tanggal 13 Februari 2019)

https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/05/21/penelitian-kuantitatif-dan-kualitatif/
(daikses pada tanggal 13 Februari 2019)

Anda mungkin juga menyukai