NPM : 2029061017
GADAI
Pengertian Gadai
Gadai adalah suatu hak yang diperoleh seseorang yang berpiutang atas suatu
barang bergerak atau tidak bergerak ( motor,mobil,tanah sawah, rumah ) yang
diserahkan kepadanya oleh seorang yang berutang atau oleh seorang lain atas
namanya, dan memberikan kekuasaan kepada orang yang berpiutang itu untuk
mengambil pelunasan dari barang tersebut secara didahulukan daripada orang-
orang yang berpiutang lainnya; dengan pengecualian biaya untuk melelang barang
tersebut. Dimana seseorang itu harus menggadaikan barangnya untuk mendapatkan
uang.
Definisi gadai dalam Islam disebut dengan Rahn, yaitu suatu perjanjian untuk
menahan suatu barang yang digunakan sebagai jaminan atau tanggungan utang.
Rahn juga merupakan suatu akad utang piutang dengan menjadikan barang yang
mempunyai nilai ekonomis menurut pandangan syara’ sebagai jaminan, shingga
pihak yang menahan memperoleh jaminan untuk dapat mengambil kembali seluruh
atau sebagian piutangnya.
Jenis-Jenis Gadai
Gadai terbagi ke dalam 2 jenis, yaitu gadai konvensional dan gadai syariah.
Konvensional
Gadai konvensional merupakan salah satu jenis gadai yang lazim ditemui di
masyarakat serta memiliki aturan yang jelas, sesuai dengan ketetapan Otoritas Jasa
Keuangan (OJK).
Cara kerjanya yaitu calon peminjam atau debitur menyerahkan jaminan berupa
barang kepada kreditur dengan nilai barang yang sudah ditaksir untuk selanjutnya
dilakukan pengecekan sebelum adanya pencairan uang pinjaman.
Syariah
1. Al Murhun
Artinya barang yang digadaikan merupakan barang halal dan bisa diperjual belikan.
2. Al Marhunbih
Besaran uang pinjaman yang wajib dilunasi sesuai dengan jumlah pinjaman. Hal ini
menandakan bahwa tidak ada bunga atau biaya tambahan.
3. Sighat
Kedua belah pihak, baik itu peminjam (Rahin) dan pemberi pinjaman (Murtahin)
haruslah orang yang sudah baligh dan berakal sehat.
SIFAT GADAI
Merujuk pada Badrul Zaman (1991), gadai memiliki enam sifat umum yaitu:
Tidak hanya mengetahui informasi dasar terkait apa itu gadai,kelebihan dan
kekurang pun sangat penting untuk kita ketahuai. Kelebihan gadai yaitu adanya
lembaga resmi yang mengatur ketetapan hukum yang berlaku. Contohnya aturan-
aturan yang ditetapkan oleh OJK (otoritas Jasa Keuangan). Hal ini memungkinkan
siapa saja untuk menghindari hal yang tidak diinginkan seperti penyelewengan atau
tindak pemerasan.
1. Logam Mulia
2. Kendaraan
Kendaraan menjadi salah satu barang yang dapat digadaikan karena memiliki nilai
jual beli. Untuk menjadikan kendaraan sebagai jaminan atau digadaikan, Anda dapat
menyertakan surat-surat kendaraan seperti STNK (Surat Tanda Nomer Kendaraan),
BPKB ( Buku Pemilik Kendaraan Bermotor), dan juga faktur pembelian.
3. Sertifikat
Barang yang memiliki nilai jual beli selanjutnya yang dapat digadaikan yaitu
dokumen berharga. Contohnya sertufikat tanah, yang mana nilai pinjaman yang
akan diperoleh nantinya dihitung dari nilai Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan
seberapa strategis posisi rumah tersebut.
4. Peralatan Elektronik
5. Saham
6. Mesin
Mesin tertentu dapat dijadikan jaminan untuk digadaikan. Seperti halnya traktor,
generator, pompa air, dan masih banyak lagi.
7. Tekstil
8. Aksesoris
Di luaran sana terdapat aksesoris dengan nilai jual yang tinggi. Aksesoris dalam
kategori ini dapat ikut digadaikan. Antara lain yaitu tas, sepatu, jam tangan, dompet,
dan lain-lain.
Untuk barang yang tidak dapat digadaikan atau dijadikan jaminan diantaranya
sebagai berikut.
Semua hal memiliki resikonya tersendiri termasuk gadai. Saat Anda menggadaikan
barang berharga, Anda berisiko besar kehilangan barang tersebut bila Anda tidak
mampu melunasi pinjaman sesuai waktu yang disepakati.
Sebelum menggadaikan barang sebagai jaminan pinjaman, barang yang ada harus
memenuhi salah satu syarat wajib gadai yaitu memiliki nilai jual beli. Hal ini didasari
dari ketetepan gadai yang mana bila Anda tidak dapat melunasi pinjaman sesuai
masa jatuh tempo, maka barang yang digadaikan akan dilelang.
Secara praktiknya, kita hanya perlu memberikan benda jaminan untuk memperoleh
pinjaman. Namun, perlu kita cermati juga bahwasannya ada prosedur-prosedur lain
yang wajib diikuti sebelum memperoleh dana pinjaman.
Antara lain: berapa lama waktu yang diberikan untuk pelunasan, sistem
pengembalian dana, dan apakah ada kewajiban lain yang harus diikuti bagi
peminjam atau debitur.
Sebagai pemegang gadai, terdapat beberapa hak yang dimiliki. Diantaranya yaitu
berupa hak menjual barang gadai baik secara mandiri atau pun diwakilkan oleh
hakim, menguasai sepenuhnya benda gadai atas izin dari hakim, serta memperoleh
restorsi, ganti rugi, dan hak undang-undang untuk didahulukan.
Sedangkan untuk pemegang gadai, hak yang dimiliki diantaranya meliputi tanggung
jawab atas kerusakan maupun kehilangan barang gadai dan bertanggung jawab
atas hasil penjualan. Kewajiban lainnya yaitu ikatan atau perjanjian terkait
kesepakatan peminjaman uang.
1) Shigat, yaitu lafadz ijab dan qabul pada saat akad. Shigat (lafal), menurut
ulama Hanafiyyah, Apabila akad itu dibarengi dengan syarat tertentu atau
dikaitkan dengan masa yang akan datang, maka syaratnya batal, sedangkan
akadnya sah.
2) Orang yang berakad (ar-rahin dan al-murtahin) harus cakap dalam bertindak
hukum, menurut jumhur ulama orang dianggap cakap bertindak hukum
adalah orang yang sudah baligh dan berakal.
3) Barang yang digadaikan (al-murhun), barang jaminan merupakan barang
yang memiliki nilai ekonomis secara hukum syara’ artinya barang itu dapat
diperjual-belikan, dan merupakan barang yang halal dan milik sah orang yang
berutang.
4) Utang (al-marhunbih), merupakan hak wajib yang harus dikembalikan kepada
orang tempat berutang; utang itu dapat dilunasi dengan barang jaminan
sesuai dengan kesepakatan.