Universitas Suryakancana
FILSAFAT HUKUM Yudi Junadi
DARIMANA KITA TAHU HUKUM ?
1.Gejala Hukum :
Melalui Pengalaman sehari-hari
-Hukum Obyektif : Kaedah Imperatif,-fakultatif
-Hukum subyektif : Hukum yang hidup dalam masyarakat
tertentu. Misalnya : masyarakat adat, politik, bisnis dan
Negara yang mengatur hidup secara bersama.
Hukum dipahami sebagai cita-cita keadilan. Misal
gugat ke Pengadilan untuk mencari keadilan.
Kaedah moral (agama-wahyu) dan kaedah sopan santun
(adat istiadat) berbeda dengan kaedah hukum. Bedanya:
sanksi.
2.ILMU HUKUM:
MELALUI STUDI
Mempelajari hukum secara metodis dan sistematis.
Metodis : menggunakan metoda yang tepat sesuai dengan obyek
yang dipikirkan.
Sistematis: memisahkan dan mengabungkan pengertian-pengertian.
Ada 2 jenis ilmu hukum :
1. ilmu hukum dalam rangka sistem Tata hukum tertentu. Misalnya
Sistem Hukum Indoensia, USA dsb
(apa yang termasuk hukum?)
2. Tidak mengenai sistem hukum tertentu: Hukum sebagai hukum.
( hukum itu apa ?)==== Filsafat Hukum
3. AGAMA : WAHYU ILAHI
Hukum agama berasal dari wahyu Tuhan, diturnkan kepada Nabi
(“human agency”) .Mempunyai kitab Suci sebagai pedoman.
Misalkan : Syariah,Fiqig, (Islam ) Hukum Kanonik (Katolik). Dst
PENGERTIAN HUKUM
ZAMAN KLASIK
1. Yunani Kuno.
HK sebagai keharusan alamiah (nomos). Nasib manusia tunduk alam
yang tak terelakan.
Sorates :Penegak hukum harus mengindahkan keadilan
Plato memilah mana keadilan yang harus dituju oleh hukum.Negara
harus diatur sesuai bagian-bagiannya.
Aritoteles :zoon polikon –semua orang harus taat pada hukum polis
2.Hukum Romawi
Hukum dipahami sebagai sesuatu yang ideal atau sebagai yang dianggap
penting oleh tokoh polittik dan yuris zaman itu.
Hukum itu IUS (yang dicita-citakan )
Kodifikasi Hukum -- Code civil (hukum perdata )
Ketiga asas hukum kodrat itu menjadi standar regulatif bagi hukumpositif.
Hukum kodrat dapat menjadi alat kritik dan evaluatif bagi putusan yudisial,
pemerintah dan legislator bila putusan itu tidak mendatangkan kebaikan
umum,melampauai batas kewenangan dan memberikan beban subyek secara
tidak proporsional.Hukum yang tidak adil dan melanggar prinsip moral
bukanlah hukum.
LON FULLER (1964)
1.Peraturan harus dibuat dalam istilah umum
2. Peraturan harus diberitahukan pada publik
3.efek peraturan harus prospektif
4.Peraturan dibuat dengan istilah yang mudah dipahami
5.Peraturan yang satu harus konsisten dengan peraturan yang lain
6.Peraturan tidak boleh berada dibawah pihak-pihak yang bertikai/konflik
7.Peraturan tidak boleh berubah terlalu sering sehingga tidak bisa
diandalkan subyek hukum
8.Pewraturan harus dibuat secara konsisten antara norma dan
pelaksanaannya.
Delapan prinsip itu menurut Fuller bersift “internal” karena prinsip itu syarat
internal hukum.
Misalkan: prinsip 2 dan 4 tidak terpenuhi tidak akan jadi panduan masyarakat
karena masyarakat tidak mengetahui apa maksud dari hukum itu.
Bila prinsip itu diabakan sistem hukum akan rusak dan tidak layak disebut
hukum.
CATATAN KRITIS ATAS
HUKUM KODRAT
1.Isi Hukum kodrat dan keadilan tidak jelas
2.Bila hukum dikaitkan dengan etika, moral dan keadilan tidak ada
jaminan kepastian hukm
Austin bedakan :
Pokok Pikiran :
1. Hukum salah satu faktor dalam kehidupan bangsa,
seperti adat istiadat, budaya dan bahasa .moral, tata
negara.
2.Hukum itu supra individual, suatu gejala masyarakat.
3Hukum lahir, berkembang dan lenyap dalam dinamika
sejarah
SOCIOLOGICAL
JURISPRUDENCE
Eksponen (Perintis) :
1. Eugen Ehrilch
2.Roscoe Pound
3.Banyamin Cordozo,
4.Gurvitch