Jawaban :
Teori Hukum Responsif
Merupakan teori hukum yang menawarkan suatu yang lebih daripada sekedar keadilan
procedural, tetapi mampu berfungsi sebagai fasilitator dari respon terhadap kebutuhan dan
aspirasi social. Hukum yang lebih baik harus berkompeten dan juga adil, hukum semacam itu
seharusnya mampu mengenali keinginan publik dan komitmen bagi tercapainya keadilan
substantif1
Pandangan tentang hukum responsif (responsive law) merupakan salah satu teori bersifat
sosiologis tentang hukum. Teori ini berawal pada tahun 1978 ketika diterbitkan buku Philippe
Nonet dan Philip Selznick, Law & Society in Transition: Toward Responsive Law. 34 Dalam
teori yang dikemukakan dalam buku ini Nonet dan Selznick mencoba memasukkan unsur-unsur
dan pengaruh ilmu sosial ke dalam ilmu hukum
hukum responsif yang memiliki kapasitas beradaptasi yang bertanggungjawab, dan dengan
demikian, adaptasi yang selektif dan tidak serampangan. Dalam hukum responsif, tatanan hukum
dinegosiasikan, bukan dimenangkan melalui subordinasi. Ciri khas hukum responsif adalah
mencari nilai-nilai tersirat yang terdapat dalam peraturan dan kebijakan.
1
Telly Sumbu, dkk, 2016, Buku Ajar Filsafat Hukum, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Universitas Samratulangi 2016, Hal. 36
2
Soedjono,B. (2000) Hukum Refresif Dan Sistem Produksi Hukum yang Tidak Demokratis, Jurnal Hukum IUS QUIA
IUSTUM,7(13),58
Karakteristik hukum represif adalah bahwa hukum disubordinasikan di bawah kekuasaan politik
(Law is subordinated to power politics)
Tanggapan
Melihat dari arti atau definisi terkait rekonstruksi hukum merupakan suatu proses untuk
membangun kembali atau menata ulang gagasan, ide atau konsep tentang hukum, dimana hal ini
menurut saya yang paling dapat digunakan untuk rekonstruksi hukum adalah teori hukum
resposif, dimana teori ini meskipun memiliki resiko yang tinggi dan menimbulkan banyak
tanggapan negatif, namun teori inilah yang sebaiknya digunakan karena teori ini bersifat
responsif dengan kata lain melihat menyesuaikan peraturan dengan kebutuhan masyarakat yang
terus berkembang maka diperlukan hukum yang selalu merespon terkait kebutuhan tersebut
meskipun aturan tersebut memiliki resiko yang cukup tinggi dengan fleksibelnya dan bersifat
memaksa namun guna mengatur, menggagas dan mengkunsep tentang hukum teori dirasa paling
pas untuk merekonstruksi hukum