Jakarta, 30 Januari 2019

LANDASAN YURIDIS FUNGSI

KEPOLISIAN

1. UUD 1945 PASAL 30 ayat 4 “Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai

alat negara yang menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat bertugas
melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat, serta menegakkan
hukum.”

2. TAP MPR NO 6 THN 2000 TENTANG PEMISAHAN TENTARA NASIONAL

INDONESIA DAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA terkait
peran Tentara Nasional Indonesia adalah alat negara yang berperan
dalam pertahanan negara dan peran Kepolisian Negara Republik Indonesia
adalah alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan.
 LANDASAN YURIDIS FUNGSI
KEPOLISIAN

3. UU NO 2 THN 2002 TENTANG KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK

INDONESIA
Fungsi kepolisian adalah salah satu fungsi pemerintahan negara di bidang
pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum,
perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.
(1) Pengemban fungsi kepolisian adalah Kepolisian Negara Republik
Indonesia yang dibantu oleh :
• Kepolisian Khusus
• Penyidik Pegawai Negeri Sipil; dan/Atau.
• Bentuk-bentuk Pengamanan Swakarsa.
(2) Pengemban fungsi kepolisian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
huruf a, b, dan c, melaksanakan fungsi kepolisian sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang menjadi dasar hukumnya masing-
masing.
 LANDASAN YURIDIS FUNGSI
KEPOLISIAN

4. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR

16 TAHUN 2O18 TENTANG SATUAN POLISI PAMONG
PRAJA
Pasal 19
1) Pol PP wajib mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar.
2) Selain mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), pejabat fungsional Pol PP dan pejabat
PPNS wajib mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan teknis
dan fungsional.
3) Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan dasar, teknis, dan
fungsional dilaksanakan oleh kementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri.
 LANDASAN YURIDIS FUNGSI
KEPOLISIAN

4) Pemerintah Daerah dapat memfasilitasi penyelenggaraan

pendidikan dan pelatihan sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) dengan berkoordinasi dengan Menteri.
5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pendidikan dan
pelatihan dasar, teknis, dan fungsional diatur dengan
Peraturan Menteri.
 KONSEPSI POLRI
TENTANG KEAMANAN TATA TENTREM KERTA
RAHARJA

AMAN
4 UNSUR

1. SECURITY = TERBEBAS DARI GANGUAN FISIK MAUPUN PSIKIS

2. SURETY = TERBEBAS DARI KEKHAWATIRAN
3. SAFETY = TERBEBAS DARI RESIKO
4. PEACE = PERASAAN DAMAI TENTERAM LAHIR BATIN
 PENDAHULUAN

• Keamanan merupakan fungsi klasik suatu negara dalam rangka mewujudkan

postur-profil masyarakat yang diidamkan atau yang ideal dengan tujuan
terbentuknya kehidupan masyarakat yang tata tentrem karta raharja
• Harfiah fungsi keamanan adalah untuk kegiatan-kegiatan preemtif maupun
preventif yang sasarannya adalah masyarakat dan tujuannya adalah mengubah
prilaku masyarakat dari sikap tidak tertib dan tidak peduli terhadap tatanan sosial
dan peraturan yang telah memiliki kekuatan hukum
 TUGAS
WEWENANG

POLRI SATPOL PP/SAT LINMAS

1. HANKAMTIBMAS HARTIBUM
2. GAKKUM GAKKUM (PERDA)
3. LINYOMYAM LIN,YAM

PELAKSANAAN DIATUR LEBIH LANJUT DENGAN

PERATURAN PEMERINTAH
 KAPASITAS ANGGOTA SATPOL PP DAN
SAT LINMAS

TERMINOLOGI KAPASITAS TUPOKSI SAT POL PP-SATLINMAS

1. KECAKAPAN HARTIBUM
2. KELAUTAN GAKUM
3. KEMAMPUAN LINYAM
Agar
DIPEROLEH MELALUI DIKLAT PROFESIONAL,
PROPORSIONAL

LEGIMITASI MASYARAKAT
 DIKLAT YANG DIBUTUHKAN DALAM PENINGKATAN KAPASITAS
SAT POL PP DAN SAT LINMAS

1. Pembentukan Karakter Disiplin

2. Pembentukan Karakter sebagai Pelindung Masyarakat
3. Pembentukan Karakter sebagai Pelayanan Masyarakat
4. Pembinaan Masyarakat
5. Manajemen Keamanan Diskresi Kepolisian
6. Manajemen Intelkam
7. Manajemen Penyidik
 MATERI PELAJARAN PEMBENTUKAN PPNS
1. KODE ETIK PPNS
2. SISTEM PERADILAN PIDANA
3. HUKUM PEMBUKTIAN
4. PRAPERADILAN
5. MANAJEMEN PENYIDIKAN OLEH
PPNS
6. KORWAS DAN PEMBINAAN
PENYIDIKAN BAGI PPNS
7. TATA CARA PEMBUATAN
LAPORAN KEJADIAN
8. PROSES PENYIDIKAN TINDAK
PIDANA OLEH PPNS
9. WASMAT LITRIK
10. PENANGANAN TKP DAN BARANG
BUKTI
11. PENINDAKAN
12. PEMERIKSAAN TERSANGKA DAN
SAKSI
13. PEMBERKASAN DAN PENYERAHAN
BERKAS PERKARA
14. ADMINISTRASI PENYIDIKAN
15. GELAR PERKARA
16. HTCK PPNS DAN POLRI
17. DASAR HUKUM PPNS
18. BELADIRI POLRI
19. KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM
ACARA PIDANA (KUHAP)
20. KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM
PIDANA (KUHP)
21. HAK ASASI MANUSIA (HAM)
22. PSIKOLOGI KRIMINAL
23. PERAN LABFOR DALAM PENYIDIKAN
TINDAK PIDANA
24. ORIENTASI PERADILAN
 LEMBAGA SERTIFIKASI POLRI (LSP)

Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) adalah lembaga

pelaksana kegiatan sertifikasi profesi yang
memperoleh lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi
Profesi (BNSP).

LSP Polri dibentuk oleh otoritas kompeten (Polri

& BNSP) untuk mewajibkan sertifikasi kepada
jejaring otoritas di bawahnya sebagai acuan dalam
memastikan dan memelihara kompetensi para
pelaksana kebijakan negara di bidang fungsi
kepolisian.
 LEMBAGA SERTIFIKASI POLRI (LSP)

DASAR HUKUM
1. UU NO.2 TH 2002 TTG POLRI PSL 3 (1), 9 (1),14 (1) F & 15 (2) G
A. Pengemban fungsi kepolisian adl Polri dibantu oleh :
a. POLSUS;
b. PPNS; dan/atau
c. Bentuk2 Pam Swakarsa
B. TUGAS POLRI MELAKUKAN KORWAS, DAN PEMBINAAN TEKNIS TERHADAP
POLSUS, PPNS, & PAM SWAKARSA

C. KAPOLRI M’TAPKAN, SELENGGARAKAN, & KENDALIKAN BIJAK TEKNIS

KEPOLISIAN
 LEMBAGA SERTIFIKASI POLRI (LSP)

2. PP 43 TAHUN 2012 ttg KORWAS & BINTEK POLSUS, PPNS & PAM
SWAKARSA
 PSL 7a, 8, 11,12, 13, 16a & 17
POLRI BERKEWAJIBAN MELAKS TUGAS & FUNGSINYA UTK MKOORDINASI,
M’AWASI & MBINA TEHKNIS POLSUS (DIKLAT CALON & KATPUAN ANGGOTA
POLSUS) UTK MENINGKATKAN KOMPETENSI DIBID TEHKNIS KEPOLISIAN

3. UU NO.13 TH 2003 TTG KETENAGAKERJAAN

 Pasal 18 :
(4) Utk melaks sertifikasi kompetensi kerja dibentuk BNSP yang independen.
(5) Pbentukan BNSP yang independen sbgmana dimaksud pd ayat (4) diatur
dgn Peraturan Pemerintah
 LEMBAGA SERTIFIKASI POLRI (LSP)

4. PP NO. 10 TH 2018 TTG BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI

(BNSP)
 Pasal 3 :
BNSP mempunyai tugas melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja

 Pasal 4 “
(1) BNSP mberikan lisensi kepada LSP yg memenuhi persyaratan utk.
melaks sertifikasi kompetensi kerja.

5. KEP KA BNSP NO: KEP. 0488/ BNSP/ V/ 2018 TGL 3 MEI 2018 TTG
PERUBAHAN LSP POLRI DR LSP P1 MENJADI LSP POLRI P2
 SBG LSP P2 MAKA LSP POLRI BERTUGAS UTK MESERTIFIKASI
KOMPETENSI SDM INDUK ORGANISASINYA (SDM POLRI) & SDM
PENGEMBAN FUNGSI KEPOL LAINNYA (POLSUS, PPNS, DAN
SATPAM) SBG MITRA KERJANYA
 LEMBAGA SERTIFIKASI POLRI (LSP)

7. UU No. 20/2003 ttg SISDIKNAS

SERTIFIKAT PENDIDIKAN & SERTIFIKAT KOMPETENSI

8. PERKAP NO. 06/2017 TTG SOTK POLRI

KEDUDUKAN, TUGAS & FUNGSI LSP POLRI
 UNSUR P’BANTU PIMP & PELAKS STAF DBAWAH KALEMDIKLAT
 FASILITASI GIAT IDENT KEBUT JNS KOMPETENSI,
 SUN MUK & KUALIFIKASI
 BANG SISJEMEN MUTU LSPP-1 & P-2
 FAS IDENT KEBUT KOMP GADIK/GADIKAN/PENGASUH & LLS DIKLAT
 ASESMEN, VERIFIKASI & REKRUET ASESOR
 LEMBAGA SERTIFIKASI POLRI (LSP)

 KEP KETUA BNSP NO. KEP .0488/ BNSP/ V/ 2018 TTG LISESNSI PENAMBAHAN RULING KPD LSP
POLRI
MENETAPKAN : LISENSI PENAMBAHAN RULING KPD LSP POLRI SBG LEMBAGA SERTIFIKASI
PROFESI PIHAK KEDUA
 LSP ADL LEMBAGA PELAKS GIAT SERTIFIKASI KOMPETENSI KERJA YG MDAPATKAN LISENSI DR
BNSP ( PBNSP 202)
 LSP DLM KBANGKAN SKEMA SERTIF HRS MBENTUK KOMITE SKEMA YG TERDIRI DR PAKAR
DIBIDNYA & PMANGKU KPENTINGAN YG TDK SALING MDOMINASI (PBNSP 210)
 LSP HRS MRUPAKAN BDN HUKUM, BAG DR BDN HUKUM, / BDN USAHA LEGAL. BDN / LEMB
SERTIFIKASI YG DBENTUK O/ SUATU LEMB PMERINTAH DGN SENDIRINYA MRPAKAN BDN HKM
SESUAI STATUS LEMB PMRINTAH TSB ( PBNSP 202 ; 4.1)
 LSP TAPKAN SKEMA SERTIFIKASI U/ PENUHI PERMINTAAN PEMANGKU KEPENTINGAN, YG
KMUDIAN DIAJUKAN KE BNSP U/ DMINTAKAN LISENSI. BNSP MVERIFIKASI THDP SKEMA SERTIF YG
DI AJUKAN LSP (PBNSP 202 ; 5.1.1)
 LSP (LEMBAGA SERTIFIKASI POLRI)

 LSP SUSUN KERMA PENYELENGGARAAN SERTIFIKASI KOMPETENSI

POLSUS
 LSP SUSUN STANDAR KOMPETENSI KERJA KHUSUS (SK3) POLSUS
 LSP MENGHADIRI VERIFIKASI EKSTERNAL & REG KEMENAKER RI
 LSP SUSUN SKEMA SERTIFIKASI DGN MEMBENTUK KOMITE SKEMA
 LSP MELAKUKAN REKRUETMEN ASESOR, SUN MUK, SERTIFIKASI
PERDANA DAN WITNES
 LSP MELAKSANAKAN SIDANG KOMITE SERTIFIKASI
 SARPRAS LEMDIKLAT PENGEMBANGAN KAPASITAS
JUMLAH SPN SEBANYAK 32
NO SPN POLDA NO SPN POLDA
1 SPN SEULAWAH ACEH 17 SPN KAROMBASAN SULUT
2 SPN SAMPALI SUMUT 18 SPN JAYAPURA PAPUA
3 SPN PADANG BESI SUMBAR 19 SPN JAMBI JAMBI
4 SPN PEKANBARU RIAU 20 SPN TJILIK RIWUT KALTENG
5 SPN PONTIANAK KALBAR 21 SPN LABUAN PANIMBA SULTENG
6 SPN BETUNG SUMSEL 22 SPN KEMILING LAMPUNG
7 SPN LIDO PMJ 23 SPN BELANTING NTB
8 SPN CISARUA JABAR 24 SPN PASSO MALUKU
9 SPN PURWOKERTO JATENG 25 SPN ANGGOTOA SULTRA
10 SPN SELOPAMIORO DIY 26 SPN MANDALAWANGI BANTEN
11 SPN MOJOKERTO JATIM 27 SPN BUKIT KABA BENGKULU
12 SPN SINGARAJA BALI 28 SPN LUBUK BUNTER BABEL

13 SPN KUPANG NTT 29 SPN KEPRI KEPRI

14 SPN BALIKPAPAN KALTIM 30 SPN GORONTALO GORONTALO
15 SPN BANJARBARU KALSEL 31 SPN MALUT MALUT
16 SPN BATUA SULSEL 32 SPN KALTARA KALTARA
 SARPRAS LEMDIKLAT PENGEMBANGAN KAPASITAS
JUMLAH PUSDIK LEMDIKLAT POLRI SEBANYAK 14

NO LEMDIK SEK/PSDK KET

1 SELAPA
2 SETUKPA
3 SEPOLWAN
4 SEBASA
5 PUSDIK BRIMOB
6 PUSDIK GASUM
7 PUSDIK POL AIR
8 PUSDIK LANTAS
9 PUSDIK MIN
10 PUSDIK INTELIJEN
11 PUSDIK RESKRIM
12 PUSDIK BINMAS
13 PUSLAT POL UDARA
14 KASUBDIT SATWA
 DIKLAT PPNS KEMENDAGRI YANG TELAH DILAKSANAKAN

POL JML JML LAMA PELAKSANAAN

NO JENIS DIK A SISW SISWA DIK/
(JP) A HADIR BULAN BUKA TUTUP

1. PERDA GEL. I 300 30 28 1.5 21 MARET 18 4 MEI 18

2. PERDA GEL. II 300 30 30 1.5 4 APRIL 18 18 MEI 18
3. PERDA GEL. III 300 30 30 1.5 11 APRIL 18 25 MEI 18
4. PERDA GEL. IV 300 30 27 1.5 18 APRIL 18 1 JUNI 18
5. PERDA GEL. V 300 30 30 1.5 25 APRIL 18 8 JUNI 18
6. PERDA GEL. VI 300 30 29 1.5 11 JULI 18 24 AGSTS 18
7. PERDA GEL. VII 300 30 26 1.5 12 SEP 18 26 OKT 18
8. PERDA GEL. VIII 300 30 30 1.5 2 OKT 18 15 NOV 18
9. PERDA GEL. IX 300 30 30 1.5 17 OKT 18 30 NOV 18
10. PERDA GEL. X 300 30 30 1.5 29 OKT 18 12 DES 18
11. PERDA GEL. XI 300 30 30 1.5 31 OKT 18 14 DES 18
12. PERDA GEL. XII 300 30 30 1.5 1 NOV 18 15 DES 18
DIKLAT PPNS KEMENDAGRI YANG TELAH DILAKSANAKAN
DIKLAT PPNS KEMENDAGRI YANG TELAH DILAKSANAKAN
DIKLAT PPNS KEMENDAGRI YANG TELAH DILAKSANAKAN
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI