TAHUN 2012
TENTANG
STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR
PELAYANAN SURAT KETERANGAN CATATAN KEPOLISIAN (SKCK)
DI LINGKUNGAN DIREKTORAT INTELKAM POLDA KALTIM DAN
PENGEMBAN FUNGSI INTELKAM JAJARAN POLDA KALTIM
Balikpapan,
April 2012
TAHUN 2012
TENTANG
b.
c.
Mengingat
d.
: 1.
3.
4.
5.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
2. Direktorat Intelijen . . . . . . . .
2.
3.
Pengemban fungsi Intelkam jajaran Polda Kaltim adalah Sat Intelkam Polres/Ta dan
Unit Intelkam Polsek/Ta jajaran Polda Kaltim.
4.
Surat Keterangan Catatan Kepolisian ( SKCK ) adalah surat keterangan resmi yang
diberikan oleh Polri kepada seseorang warga masyarakat memenuhi permohonan
dari yang bersangkutan untuk suatu keperluan karena adanya ketentuan yang
mempersyaratkan berdasarkan hasil penelitian biodata anteseden orang tersebut.
5.
Anteseden adalah data tentang perilaku seseorang dalam kaitannya dengan tindak
pidana dan ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya serta pelanggaran
norma-norma kehidupan yang berlaku dalam masyarakat, termasuk keterkaitanya
dengan organisasi terlarang.
Pasal 2
sebagai pedoman kerja bagi pejabat / personel di lingkungan Direktorat Intelijen Keamanan dan
pengemban fungsi Intelkam jajaran Polda kaltim dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi
khusunya dalam memberikan pelayanan administrasi penerbitan Surat Keterangan Catatan
Kepolisian (SKCK) / Police Record.
b.
Pasal 3
Prinsip-prinsip peraturan ini :
a.
profesional, yaitu dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi di lingkungan Direktorat
Intelkam Polda kaltim sesuai dengan kemampuan dan kompetensi yang dimiliki;
b.
prosedural, yaitu hubungan kerja dan koordinasi dilaksanakan sesuai dengan mekanisme, tata
cara, kaidah-kaidah dan norma-norma yang berlaku di lingkungan Direktorat Intelkam Polda
Kaltim;
c.
d.
transparan, yaitu proses penerbitan SKCK dilaksanakan secara terbuka, mudah dan dapat
diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai
serta mudah dimengerti; dan
4
e.
efektif dan efisien, yaitu proses penerbitan SKCK dilakukan secara cepat, tepat dan dapat
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.
BAB II
PENGGOLONGAN TINGKAT PELAKSANA
DAN KEWENANGAN PENANDATANGAN
PENERBITAN SKCK/POLICE RECORD
Bagian Kesatu
Penggolongan Tingkat Satuan Wilayah
Penerbitan SKCK/Police Record
Pasal 4
Direktorat Intelkam adalah pelaksana pada tingkat Polda dalam proses penerbitan Surat
Keterangan Catatan Kepolisian/Police Record untuk keperluan :
a.
b.
c.
Pasal 5
Satuan Intelkam adalah pelaksana pada tingkat Polres/Ta dalam proses penerbitan Surat
Keterangan Catatan Kepolisian/Police Record untuk keperluan :
a.
b.
c.
d.
Unit Intelkam adalah pelaksana pada tingkat Polsek/Ta dalam proses penerbitan Surat
Keterangan Catatan Kepolisian/Police Record untuk keperluan :
a.
b.
sebagai persyaratan masuk bekerja pada perusahaan / lembaga / badan swasta; dan
Sebagai persyaratan yang diperlukan untuk melaksanakan suatu kegiatan tertentu
dalam lingkup wilayah Polsek.
Bagian Kedua . . . . . .
Bagian Kedua
Kewenangan Penandatanganan SKCK/Police Record
Pasal 7
pejabat yang berwenang menandatangani SKCK yang diterbitkan oleh Dit Intelkam Polda
Kaltim sebagaimana dimaksud pada pasal 4 adalah Direktur Intelkam atau Wadir Intelkam
atas nama Direktur Intelkam atau Kasi Yanmin atas nama Direktur Intelkam.
Pasal 8
pejabat yang berwenang menandatangani SKCK yang diterbitkan oleh Polres/Ta
sebagaimana dimaksud pada pasal 5 adalah Kapolres/Ta atau Waka Polres/Ta atas nama
Kapolres/Ta atau Kasat Intelkam atas nama Kapolres/Ta.
Pasal 9
pejabat yang berwenang menandatangani SKCK yang diterbitkan oleh Polsek
sebagaimana dimaksud pada pasal 6 adalah Kapolsek atau Wakapolsek atas nama
Kapolsek.
BAB III
PROSEDUR DAN TATACARA
PENERBITAN SKCK/POLICE RECORD
Bagian Kesatu
Persiapan
Pasal 10
Kesatuan penerbit SKCK/Police Record ( Dit Intelkam Polda Kaltim, Polres/Ta dan
Polsek/Ta jajaran Polda kaltim ) dalam persiapan penerbitan SKCK wajib melakukan
kegiatan :
a.
pengumpulan bahan keterangan dan inventarisasi para pelaku tindak pidana yang
bertempat tinggal/berdomisili di wilayahnya dari perkara-perkara pidana yang
sedang dalam proses penanganan hukum baik pada tingkat penyelidikan,
penuntutan, pengadilan maupun pemasyarakatan; dan
b. pengumpulan . . . . . . .
b.
c.
d.
formulir sebagaimana dimaksud pada huruf c angka 3,4,5,6 dan 7 tercantum pada
lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari peraturan ini.
Bagian Kedua
Permintaan Penerbitan SKCK
dan Persyaratan Administrasi
Pasal 11
permintaan penerbitan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) / Police Record dapat
diajukan oleh setiap anggota masyarakat.
Pasal 12
surat permintaan penerbitan sebagaimana dimaksud
dengan :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
surat keterangan dari Ketua RT yang disahkan oleh Lurah/Kepala Desa dan Camat
setempat;
foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau kartu identitas bagi yang belum
memenuhi syarat untuk mendapatkan Kartu Tanda Penduduk (KTP);
foto copy Kartu Keluarga ( KK );
hasil rumus sidik jari (setelah dilakukan identifikasi oleh petugas pelayanan);
foto berwarna 4 X 6 sebanyak 6 (enam) lembar;
mengisi formulir isian permohonan SKCK
Bagian Ketiga . . . . . . . . .
7
Bagian Ketiga
Pencatatan dan Identifikasi
Pasal 13
untuk kepentingan administrasi dan pendataan, petugas pelayanan wajib melakukan
pencatatan pada buku agenda surat permohonan penerbitan SKCK / Police Record yang
memuat keterangan-keterangan :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Bagian Keempat
Penelitian
Pasal 15
Petugas pelayanan wajib melakukan penelitian terhadap berkas permohonan penerbitan
Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) meliputi :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
h.
Bagian Kelima
Koordinasi
Pasal 16
dalam rangka memperoleh kelengkapan data pendukung satuan wilayah penerbit SKCK /
Police Record wajib melaksanakan koordinasi dengan Instansi lain.
Pasal 17
pelaksanaan koordinasi dengan instansi lain sebagaimana dimaksud dalam pasal 16
meliputi:
a.
b.
c.
Bagian Keenam . . . . . . . .
Bagian Keenam
Penerbitan, Proses Administrasi dan Pendataan
Pasal 18
SKCK/Police Record diterbitkan rangkap 2 (dua) dengan ketentuan :
a.
b.
c.
d.
materi / isian SKCK/Police Record yang diterbitkan sebagaimana pada pasal 18 meliputi :
a.
b.
c.
d.
e.
identitas pemohon;
keperluan permohonan;
pernyataan / catatan Kepolisian dari hasil penelitian;
masa berlaku dan tanggal dikeluarkan SKCK (penentuan masa berlaku SKCK/Police
Record didasarkan kepada maksud keperluan pemohon dengan ketentuan
sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan dan paling lambat selama 6 (enam) bulan); dan
pada sudut kiri bawah direkatkan sebuah pas photo pemohon, yang dalam rangka
otentikasi dilintasi dan atau tertutup sebagian oleh tanda tangan dan cap dinas.
Pasal 20
Pasal 22 . . . . . . .
10
Pasal 22
pembantu bendahara penerimaan SKCK wajib melaksanaan pungut setor terhadap
kegiatan Pelayanan SKCK sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor 50 tahun 2010
tentang jenis dan tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada
Kepolisian Negara Republik Indonesia.
BAB IV
PELAPORAN
Pasal 23
Kesatuan penerbit SKCK/Police Record wajib melaporkan pelaksanaan penerbitan
SKCK/Police Record secara berjenjang kepada Kesatuan Polri atasan setiap bulan yang
memuat data/keterangan mengenai :
a.
b.
pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pelayanan SKCK di tingkat Polda, Polres dan
Polsek jajaran Polda Kaltim dilakukan sebagai berikut:
a.
b.
c.
Direktur Intelkam Polda Kaltim selaku pembina fungsi Intelkam di jajaran Polda
Kaltim dapat melakukan supervisi, analisis dan evaluasi terhadap pelaksanaan
pelayanan dan penerbitan SKCK oleh Kapolres dan Kapolsek jajaran Polda Kaltim.
d. pengawasan . . . . . .
11
d.
BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 25
Peraturan Direktur Intelkam Polda Kaltim ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Paraf :
1. Kabidkum
2. Kasetum
3. Wakapolda
:
:
:
Ditetapkan di Balikpapan
pada tanggal
april 2012
DIREKTUR INTELIJEN KEAMANAN POLDA KALTIM,
Disahkan di Balikpapan
Pada tanggal
april 2012
{{{
BERITA,
........ DAERAH KALIMANTAN TIMUR,
KEPALA
KEPOLISIAN
TAHUN 2012