Anda di halaman 1dari 12

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH KALIMANTAN TIMUR


DIREKTORAT INTELIJEN KEAMANAN

PERATURAN DIREKTUR INTELIJEN KEAMANAN


KEPOLISIAN DAERAH KALIMANTAN TIMUR
NOMOR

TAHUN 2012

TENTANG
STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR
PELAYANAN SURAT KETERANGAN CATATAN KEPOLISIAN (SKCK)
DI LINGKUNGAN DIREKTORAT INTELKAM POLDA KALTIM DAN
PENGEMBAN FUNGSI INTELKAM JAJARAN POLDA KALTIM

Balikpapan,

April 2012

PERATURAN DIREKTUR INTELIJEN KEAMANAN


KEPOLISIAN DAERAH KALIMANTAN TIMUR
NOMOR

TAHUN 2012
TENTANG

STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR


PELAYANAN SURAT KETERANGAN CATATAN KEPOLISIAN (SKCK)
DI LINGKUNGAN DIREKTORAT INTELKAM POLDA KALTIM DAN
PENGEMBAN FUNGSI INTELKAM JAJARAN POLDA KALTIM
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DIREKTUR INTELIJEN KEAMANAN
KEPOLISIAN DAERAH KALIMANTAN TIMUR,
Menimbang : a.

bahwa Direktorat Intelijen Keamanan Polda Kalimantan Timur adalah


unsur pelaksana tugas pokok yang berada di bawah Kapolda yang
bertugas membina dan menyelenggarakan kegiatan Intelijen dalam
bidang keamanan, termasuk persandian dan produk Intelijen,
pembentukan dan pembinaan jaringan Intelijen Kepolisian baik sebagai
bagian dari kegiatan satuan-satuan atas maupun sebagai bahan
masukan penyusunan rencana kegiatan operasional dan peringatan dini
(early warning), memberikan pelayanan administrasi dan pengawasan
senjata api, bahan peledak dan orang asing dan kegiatan sosial politik
masyarakat sesuai peraturan perundang-undangan dan mengumpulkan
dan mengolah data serta menyajikan informasi dan dokumentasi
kegiatan Dit Intelkam;

b.

bahwa dalam rangka menyelenggarakan tugas, fungsi dan peran


Direktorat Intelijen Keamanan Polda Kalimantan Timur khususnya
pemberian pelayanan SKCK dapat dilaksanakan secara efektif, efisien
dan mencapai sasaran yang telah ditetapkan, diperlukan piranti lunak
yang mengatur tentang Standar Operasional Prosedur pelayanan SKCK
dilingkungan Direktorat Intelkam Polda Kaltim dan pengemban fungsi
Intelkam jajaran Polda Kaltim;

c.

bahwa Standar Operasional Prosedur pelayanan SKCK di lingkungan


Direktorat Intelijen Keamanan Polda Kaltim dan pengemban fungsi
Intelkam jajaran Polda Kaltim diharapkan dapat melancarkan
pelaksanaan tugas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
berupa pemberian SKCK sehingga terlaksana pelayanan yang
profesional, efektif, efisien, transparan dan akuntabel;
d. bahwa berdasarkan . . . . . . .

Mengingat

d.

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf


a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Direktur Intelijen
Keamanan Kepolisian Daerah Kalimantan Timur tentang Standar
Operasional Prosedur pelayanan Surat Keterangan Catatan Kepolisian
(SKCK) di lingkungan Direktorat Intelkam Polda Kaltim dan pengemban
fungsi Intelkam jajaran Polda Kaltim;

: 1.

Undang - Undang No. 2 tahun 2002, tentang Kepolisian Negara


Republik Indonesia ( Lembaran Negara tahun 2002, No.2, tambahan
Lembaran Negara No. 4168 );

Peraturan Kapolri nomor : 22 tahun 2010 tanggal 28 september 2010


tentang susunan organisasi dan tata kerja pada tingkat Kepolisian
Daerah;

3.

Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 26


Tahun 2010 tentang Tata Cara Pembentukan Peraturan kepolisian;

4.

Peraturan Pemerintah nomor 50 tahun 2010 tentang Penerimaan


Negara Bukan Pajak; dan

5.

Skep Kapolri No. Pol : Skep/816/IX/2003 tanggal 17 September 2003


tentang Naskah Sementara Petunjuk Lapangan Penerbitan Surat
Keterangan Catatan Kepolisian.

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

PERATURAN DIREKTUR INTELIJEN KEAMANAN KEPOLISIAN


DAERAH KALIMANTAN TIMUR TENTANG STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR PELAYANAN SKCK DI LINGKUNGAN DIREKTORAT INTELIJEN
KEAMANAN
DAN PENGEMBAN
FUNGSI INTELKAM JAJARAN
KEPOLISIAN DAERAH KALIMANTAN TIMUR.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1

Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan :


1.

Kepolisian Daerah Kalimantan Timur yang selanjutnya disingkat Polda adalah


pelaksana tugas dan wewenang Polri di wilayah administrasi Provinsi Kalimantan
Timur yang dipimpin oleh Kapolda Kaltim.

2. Direktorat Intelijen . . . . . . . .

2.

Direktorat Intelijen Keamanan Kepolisian Daerah Kalimantan Timur yang selanjutnya


disingkat Dit Intelkam Polda Kaltim adalah unsur pelaksana tugas pokok pada tingkat
Kepolisian Daerah.

3.

Pengemban fungsi Intelkam jajaran Polda Kaltim adalah Sat Intelkam Polres/Ta dan
Unit Intelkam Polsek/Ta jajaran Polda Kaltim.

4.

Surat Keterangan Catatan Kepolisian ( SKCK ) adalah surat keterangan resmi yang
diberikan oleh Polri kepada seseorang warga masyarakat memenuhi permohonan
dari yang bersangkutan untuk suatu keperluan karena adanya ketentuan yang
mempersyaratkan berdasarkan hasil penelitian biodata anteseden orang tersebut.

5.

Anteseden adalah data tentang perilaku seseorang dalam kaitannya dengan tindak
pidana dan ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya serta pelanggaran
norma-norma kehidupan yang berlaku dalam masyarakat, termasuk keterkaitanya
dengan organisasi terlarang.
Pasal 2

Tujuan Peraturan ini :


a.

sebagai pedoman kerja bagi pejabat / personel di lingkungan Direktorat Intelijen Keamanan dan
pengemban fungsi Intelkam jajaran Polda kaltim dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi
khusunya dalam memberikan pelayanan administrasi penerbitan Surat Keterangan Catatan
Kepolisian (SKCK) / Police Record.

b.

terwujudnya peningkatan kualitas dan keberhasilan Polri dalam memberikan


pelayanan kepada masyarakat secara efektif, efisian, transparan dan akuntabel.

Pasal 3
Prinsip-prinsip peraturan ini :
a.

profesional, yaitu dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi di lingkungan Direktorat
Intelkam Polda kaltim sesuai dengan kemampuan dan kompetensi yang dimiliki;

b.

prosedural, yaitu hubungan kerja dan koordinasi dilaksanakan sesuai dengan mekanisme, tata
cara, kaidah-kaidah dan norma-norma yang berlaku di lingkungan Direktorat Intelkam Polda
Kaltim;

c.

akuntabel, yaitu dalam pelaksanaan penerbitan SKCK dapat dipertanggungjawabkan sesuai


perundang undangan;

d.

transparan, yaitu proses penerbitan SKCK dilaksanakan secara terbuka, mudah dan dapat
diakses oleh semua pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai
serta mudah dimengerti; dan

e. efektif dan efisien . . . . . .

4
e.

efektif dan efisien, yaitu proses penerbitan SKCK dilakukan secara cepat, tepat dan dapat
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.

BAB II
PENGGOLONGAN TINGKAT PELAKSANA
DAN KEWENANGAN PENANDATANGAN
PENERBITAN SKCK/POLICE RECORD
Bagian Kesatu
Penggolongan Tingkat Satuan Wilayah
Penerbitan SKCK/Police Record
Pasal 4
Direktorat Intelkam adalah pelaksana pada tingkat Polda dalam proses penerbitan Surat
Keterangan Catatan Kepolisian/Police Record untuk keperluan :
a.
b.
c.

sebagai persyaratan / kepentingan pejabat Negara (Eksekutif, Legislatif) pada daerah


Provinsi;
sebagai persyaratan yang diperlukan untuk melaksanakan suatu kegiatan dan
persyaratan lainnya di lingkup wilayah Polda; dan
sebagai persyaratan untuk memperoleh Pasport / Exit Permit.

Pasal 5
Satuan Intelkam adalah pelaksana pada tingkat Polres/Ta dalam proses penerbitan Surat
Keterangan Catatan Kepolisian/Police Record untuk keperluan :
a.

b.
c.
d.

sebagai persyaratan menjadi calon pegawai / anggota lembaga-lembaga / Badan


badan / Instansi instansi / Dinas dinas Pemerintahan dan Perusahaannya serta
perusahaan perusahaan vital yang ditetapkan oleh Pemerintah;
sebagai persyaratan pendaftaran masuk pendidikan yang diselenggarakan oleh
pemerintah untuk menjadi pegawai negeri dan TNI/Polri;
sebagai persyaratan nikah dengan anggota TNI/Polri; dan
sebagai persyaratan yang diperlukan untuk melaksanakan suatu kegiatan lainnya di
lingkup wilayah Polres.
Pasal 6

Unit Intelkam adalah pelaksana pada tingkat Polsek/Ta dalam proses penerbitan Surat
Keterangan Catatan Kepolisian/Police Record untuk keperluan :
a.
b.

sebagai persyaratan masuk bekerja pada perusahaan / lembaga / badan swasta; dan
Sebagai persyaratan yang diperlukan untuk melaksanakan suatu kegiatan tertentu
dalam lingkup wilayah Polsek.
Bagian Kedua . . . . . .

Bagian Kedua
Kewenangan Penandatanganan SKCK/Police Record
Pasal 7
pejabat yang berwenang menandatangani SKCK yang diterbitkan oleh Dit Intelkam Polda
Kaltim sebagaimana dimaksud pada pasal 4 adalah Direktur Intelkam atau Wadir Intelkam
atas nama Direktur Intelkam atau Kasi Yanmin atas nama Direktur Intelkam.
Pasal 8
pejabat yang berwenang menandatangani SKCK yang diterbitkan oleh Polres/Ta
sebagaimana dimaksud pada pasal 5 adalah Kapolres/Ta atau Waka Polres/Ta atas nama
Kapolres/Ta atau Kasat Intelkam atas nama Kapolres/Ta.
Pasal 9
pejabat yang berwenang menandatangani SKCK yang diterbitkan oleh Polsek
sebagaimana dimaksud pada pasal 6 adalah Kapolsek atau Wakapolsek atas nama
Kapolsek.

BAB III
PROSEDUR DAN TATACARA
PENERBITAN SKCK/POLICE RECORD
Bagian Kesatu
Persiapan
Pasal 10
Kesatuan penerbit SKCK/Police Record ( Dit Intelkam Polda Kaltim, Polres/Ta dan
Polsek/Ta jajaran Polda kaltim ) dalam persiapan penerbitan SKCK wajib melakukan
kegiatan :
a.

pengumpulan bahan keterangan dan inventarisasi para pelaku tindak pidana yang
bertempat tinggal/berdomisili di wilayahnya dari perkara-perkara pidana yang
sedang dalam proses penanganan hukum baik pada tingkat penyelidikan,
penuntutan, pengadilan maupun pemasyarakatan; dan

b. pengumpulan . . . . . . .

b.

pengumpulan bahan keterangan dan inventarisasi dari orang-orang yang bertempat


tinggal/berdomisili di wilayahnya yang pernah dan atau sedang terlibat organisasi
terlarang ( daftar OT, G.30.S/PKI dan gerakan terlarang lainnya).

c.

menyiapkan Sarana pendukung antara lain :


1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)

d.

Buku agenda surat permohonan SKCK/Police Record;


Buku Agenda penerbitan SKCK;
Formulir daftar pertanyaan;
Formulir Kartu Induk perorangan / Kartu Tik;
Formulir SKCK / Police Record asli;
Formulir SKCK / Police Record arsip;
Formulir Rekomendasi catatan kriminil; dan
Buku SSBP

formulir sebagaimana dimaksud pada huruf c angka 3,4,5,6 dan 7 tercantum pada
lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari peraturan ini.
Bagian Kedua
Permintaan Penerbitan SKCK
dan Persyaratan Administrasi
Pasal 11

permintaan penerbitan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) / Police Record dapat
diajukan oleh setiap anggota masyarakat.
Pasal 12
surat permintaan penerbitan sebagaimana dimaksud
dengan :
a.
b.
c.
d.
e.
f.

pada pasal 11 harus dilampiri

surat keterangan dari Ketua RT yang disahkan oleh Lurah/Kepala Desa dan Camat
setempat;
foto copy Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau kartu identitas bagi yang belum
memenuhi syarat untuk mendapatkan Kartu Tanda Penduduk (KTP);
foto copy Kartu Keluarga ( KK );
hasil rumus sidik jari (setelah dilakukan identifikasi oleh petugas pelayanan);
foto berwarna 4 X 6 sebanyak 6 (enam) lembar;
mengisi formulir isian permohonan SKCK

Bagian Ketiga . . . . . . . . .

7
Bagian Ketiga
Pencatatan dan Identifikasi
Pasal 13
untuk kepentingan administrasi dan pendataan, petugas pelayanan wajib melakukan
pencatatan pada buku agenda surat permohonan penerbitan SKCK / Police Record yang
memuat keterangan-keterangan :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

nomor urut agenda;


nomor dan tanggal surat permohonan;
nama (nama kecil/nama keluarga dan atau alias);
tempat dan tanggal lahir;
alamat (Desa/Kelurahan/Kecamatan/Kabupaten, lengkap dengan jalan, gang, nomor
rumah dan atau RT/RW);
pekerjaan;
keperluan permohonan; dan
keterangan lain
Pasal 14

untuk kepentingan Identifikasi, petugas pelayanan wajib melakukan:


a.
b.

pengambilan sidik jari; dan


membuat kartu Tik perorangan atau mengisi kartu induk perorangan.

Bagian Keempat
Penelitian
Pasal 15
Petugas pelayanan wajib melakukan penelitian terhadap berkas permohonan penerbitan
Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) meliputi :
a.
b.
c.
d.
e.
f.

penelitian terhadap materi surat khususnya mengenai keperluan / penggunaan dari


SKCK / Police Record yang dimohonkan;
penelitian terhadap keabsahan dan keaslian lampiran persyaratannya (otentikasi);
fotokopi KTP, Kartu Keluarga dan Pas foto dicocokan dengan aslinya;
dalam hal materi surat lampirannya tidak lengkap dan tidak sesuai dengan keadaan
sebenarnya, permohonan dikembalikan untuk dilengkapi dan atau diperbaiki;
penelitian terhadap daftar pertanyaan yang telah diisi oleh pemohon (apakah sudah
lengkap dan benar);
penelitian terhadap data pendukung yang telah ada, menyangkut :
1)
sedang tersangkut atau tidaknya pemohon dalam perkara pidana dan norma
sosial yang berlaku;
2)
pernah/tidak pernah dan atau sedang/tidak sedang terlibatnya pemohon
dalam gerakan terlarang.
g. apabila terdapat . . . . .

h.

apabila terdapat keragu-raguan dalam penelitian, agar petugas melakukan


pengecekan dan atau dikoordinasikan dengan Kesatuan atas, Kesatuan samping
dan Instansi yang terkait lainnya.

Bagian Kelima
Koordinasi
Pasal 16
dalam rangka memperoleh kelengkapan data pendukung satuan wilayah penerbit SKCK /
Police Record wajib melaksanakan koordinasi dengan Instansi lain.
Pasal 17
pelaksanaan koordinasi dengan instansi lain sebagaimana dimaksud dalam pasal 16
meliputi:
a.

Direktorat Intelkam Polda Kaltim berkoordinasi dengan :


1)
2)
3)
4)
5)

b.

Polres/Ta berkoordinasi dengan :


1)
2)
1)
2)
3)

c.

Kesatuan atasan yaitu Mabes Polri;


Korem/Kodam setempat;
Kantor Pemerintah Daerah Provinsi setempat;
Kejaksanaan Tinggi setempat; dan
Pengadilan Tinggi setempat

Kesatuan atas yaitu Polda;


Kodim setempat;
Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota setempat;
Kejaksanaan Negeri setempat; dan
Pengadilan Negeri setempat

Polsek/Ta berkoordinasi berkoordinasi dengan :


1)
2)
3)
4)
5)

Kesatuan atas yaitu Polres;


Koramil setempat;
Kantor Kecamatan setempat;
Kejaksanaan Negeri setempat; dan
Pengadilan Negeri setempat

Bagian Keenam . . . . . . . .

Bagian Keenam
Penerbitan, Proses Administrasi dan Pendataan
Pasal 18
SKCK/Police Record diterbitkan rangkap 2 (dua) dengan ketentuan :
a.
b.
c.
d.

lembar asli untuk pemohon


lembar lainnya untuk arsip
diperlukan tanda tangan pemohon
cap dinas mengenai sebagian daripada pas foto pemohon
Pasal 19

materi / isian SKCK/Police Record yang diterbitkan sebagaimana pada pasal 18 meliputi :
a.
b.
c.
d.

e.

identitas pemohon;
keperluan permohonan;
pernyataan / catatan Kepolisian dari hasil penelitian;
masa berlaku dan tanggal dikeluarkan SKCK (penentuan masa berlaku SKCK/Police
Record didasarkan kepada maksud keperluan pemohon dengan ketentuan
sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan dan paling lambat selama 6 (enam) bulan); dan
pada sudut kiri bawah direkatkan sebuah pas photo pemohon, yang dalam rangka
otentikasi dilintasi dan atau tertutup sebagian oleh tanda tangan dan cap dinas.
Pasal 20

untuk kepentingan pendataan petugas pelayanan wajib melaksanakan pencatatan dalam


buku agenda penerbitan yang memuat keterangan-keterangan :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.

nomor urut agenda


nomor dan tanggal SKCK/Police Record diterbitkan
nama (nama kecil/nama keluarga dan ataun alias)
tempat dan tanggal lahir
alamat (Desa/Kelurahan/Kecamatan/Kabupaten lengkap dengan jalan, gang, nomor
rumah atau Rt/RW)
pekerjaan
keperluan pemohon
pas photo pemohon
Pasal 21

petugas pelayanan wajib melaksanakan pengarsipan (filing dan dokumentasi) sesuai


dengan ketentuan administrasi produk Intelijen yang berlaku.

Pasal 22 . . . . . . .

10

Pasal 22
pembantu bendahara penerimaan SKCK wajib melaksanaan pungut setor terhadap
kegiatan Pelayanan SKCK sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor 50 tahun 2010
tentang jenis dan tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada
Kepolisian Negara Republik Indonesia.
BAB IV
PELAPORAN
Pasal 23
Kesatuan penerbit SKCK/Police Record wajib melaporkan pelaksanaan penerbitan
SKCK/Police Record secara berjenjang kepada Kesatuan Polri atasan setiap bulan yang
memuat data/keterangan mengenai :
a.
b.

jumlah SKCK yang telah diterbitkan; dan


permasalahan dan hambatan yang dihadapi
BAB V
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN
Pasal 24

pengawasan dan pengendalian pelaksanaan pelayanan SKCK di tingkat Polda, Polres dan
Polsek jajaran Polda Kaltim dilakukan sebagai berikut:
a.

Direktur Intelijen Keamanan Polda Kaltim melaksanakan pengawasan dan


pengendalian terhadap Kasi Yanmin dan secara berjenjang Kasi Yanmin mengawasi
dan mengendalikan seluruh unsur-unsur pelaksanaan tugas yang berada dibawah
tugas dan tanggung jawabnya.

b.

Kapolres/Ta jajaran Polda Kaltim melaksanakan pengawasan dan pengendalian


terhadap Kasat Intelkam dan para Kapolsek dijajarannya dan secara berjenjang
Kasat Intekam dan para Kapolsek mengawasi dan mengendalikan seluruh unsurunsur pelaksanaan tugas yang berada dibawah tugas dan tanggung jawabnya.

c.

Direktur Intelkam Polda Kaltim selaku pembina fungsi Intelkam di jajaran Polda
Kaltim dapat melakukan supervisi, analisis dan evaluasi terhadap pelaksanaan
pelayanan dan penerbitan SKCK oleh Kapolres dan Kapolsek jajaran Polda Kaltim.

d. pengawasan . . . . . .

11

d.

Pengawasan dan pengendalian dilakukan secara periodik dan atau insidentil


disesuaikan dengan kebutuhan masing masing Direktorat , Kesatuan atau
komponen organisasi.

BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 25
Peraturan Direktur Intelkam Polda Kaltim ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Paraf :
1. Kabidkum
2. Kasetum
3. Wakapolda

:
:
:

Ditetapkan di Balikpapan
pada tanggal
april 2012
DIREKTUR INTELIJEN KEAMANAN POLDA KALTIM,

Drs. JUHARTANA, M.Si


KOMISARIS BESAR POLISI NRP 62010947

Disahkan di Balikpapan
Pada tanggal
april 2012
{{{
BERITA,
........ DAERAH KALIMANTAN TIMUR,
KEPALA
KEPOLISIAN

Drs. BAMBANG WIDARYATMO


INSPEKTUR JENDERAL POLISI

REGISTRASI SETUM POLDA KALTIM NOMOR


Paraf :
1. Ps. Ksb. Renmin
:
2. Direktur Intelkam :
3. Kasetum
:
4. Waka Polda Kaltim :

TAHUN 2012

Anda mungkin juga menyukai