c. Kepolisian Negara Republik Indonesia telah memiliki jenis dan tarif atas
jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak sebagaimana diatur dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2004 tentang Tarif atas Jenis
Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kepolisian Negara
Republik Indonesia. Dalam rangka mengoptimalkan Penerimaan Negara
Bukan Pajak guna menunjang pembangunan nasional, Penerimaan
Negara Bukan Pajak pada Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai
salah satu sumber penerimaan negara perlu dikelola dan dimanfaatkan
untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat melalui Sistem
Manajemen Regident Ranmor, merupakan suatu kesatuan yang saling
terkait antara sumber daya manusia, sarana dan prasarana, dana,
kegiatan, data dan informasi, serta pengawasan untuk mewujudkan tujuan
penyelenggaraan Regident Ranmor.
d. Berdasarkan hal tersebut di atas, perlu dibuat SOP penyelenggaraan
administrasi materiil SBST dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan
matriil SBST di wilayah hokum Polda D.I.Yogyakarta.
B. Dasar
Standar Operasional Prosedur (SOP) ini untuk dijadikan pedoman oleh para
pelaksanaan dalam menyelenggarakan administrasi materiil Surat Izin Mengemudi
(SIM), SIM Internasional, Buku pemilik kendaraan Bermotor (BPKB), Surat Tanda
Coba Kendaraan Bermotor (STCK), Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor
(STNK), Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB), Mutasi dan Surat Uji
Ketrampilan Pengemudi (SKUKP).
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Standar Operasional Prosedur (S.O.P) ini meliputi tugas pokok
penyelenggaraan material SBST.
E. Tata Urut
I. PENDAHULUAN
III. PELAKSANAAN
IV. PENUTUP
BAB II
KETENTUAN UMUM
Pengertian
1. Surat Izin Mengemudi yang selanjutnya disingkat SIM adalah tanda bukti
legitimasi kompetensi, alat kontrol, dan data forensik Kepolisian bagi seseorang
yang telah lulus uji pengetahuan, kemampuan, dan ketrampilan untuk
mengemudikan Ranmor di jalan sesuai dengan persyaratan yang ditentukan
berdasarkan Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;
3. Surat Tanda Coba Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disebut STCK adalah
dokumen yang berfungsi sebagai bukti legitimasi pengoprasian ranmor sementara
berbentuk surat atau bentuk lain yang diterbitkan Polri yang berisi identitas badan
usaha dibidang penjualan, pembuatan, perakitan, impor ranmor dan Lembaga
penelitian, yang memuat identitas pemilik, identitas ranmor, pemilik, nomor
registrasi, dan masa berlaku;
4. Surat Tanda Nomor Kendaraan Bermotor yang selanjutnya disebut STNK adalah
dokumen yang berfungsi sebagai bukti legitimasi pengoprasian ranmor yang
berbentuk surat atau bentuk lain yang diterbitkan Polri yang berisi identitas
pemilik, identitas ranmor dan masa berlaku termasuk pengesahanya;
6. Tanda Coba Nomor Kendaraan bermotor yang selanjutnya disebut TCKB adalah
tanda pemberi legitimasi pengoprasian ranmor sementara berupa pelat dengan
spesifikasi tertentu yang diterbitkan Polri dan berisikan kode wilayah, nomor
registrasi dan dipasang pada ranmor;
7. Mutasi luar daerah adalah proses registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor
yang meliputi perubahan karena pindah ke wilayah registrasi lain baik masih
dalam satu Polda maupun antar Polda;
8. Surat Uji Keterampilan Pengemudi (SKUKP) adalah surat keterangan hasil uji
yang diberikan oleh Polri kepada setiap orang pada proses pelaksanaan ujian
praktek SIM dengan menggunakan alat simulasi;
10. Rencana Pendistribusian (RENDIS) adalah surat yang dikeluarkan Ditlantas untuk
Kepala Gudang agar mendistribusikan materiil ke Polres/ta/tabes;
11. Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) adalah penerimaan yang didapat oleh
kas Negara dari pemohonan/masyarakat yang sesuai dengan harga indek;
12. Bukti Pengeluaran (BP) adalah surat yang dikeluarkan oleh Kepala Gudang
bahwa materiil yang tercantum telah dikirim;
13. Surat Perintah Pengeluaran Materiil (SPPM) adalah surat yang dikeluarkan oleh
Dirlantas Polda D.I.Yogyakarta kepada Kepala Gudang agar mengirimkan materiil
ke Porles/ta/tabes;
14. Berita Acara Penerimaan Pengujian Materiil (BAPPM) adalah surat yang dibuat
oleh Tim Komisi yang sesuai dengan spektek, kualitas mutu dan kelengkapan
sesuai dengan jumlah, anggota Tim Komisi yang terdiri dari anggota fungsional,
minimal 3 orang (jumlah ganjil);
BAB III
PELAKSANAAN
1. Sarana
2. Prosedur
A. Perencanaan
B. Penyimpanan
1.) Pelaksanaan penyimpanan didalam Gudang Tingkat Polda,
Polres/ta/tabes
a) Ditlantas Polda D.I.Yogyakarta mendistribusikan Materiil Alut
Fungsi Teknis Lalu Lintas SBST ke gudang Polres/ta/tabes;
b) Bintara Materiil Polres/ta/tabes menerima, mencatat dan
membukukan materiil yang sesuai dengan kebutuhan ke
dalam “Kartu Stock/Kartu persediaan Materiil, serta
menolak/mengembalikan materiil yang tidak sesuai dengan
Spektek;
c) Barang Materiil yang sudah datang dimasukan kedalam
gudang Polres/ta/tabes dan disusun diatas valet sesuai
dengan jenis materiil untuk menjaga mutu dan keamanan
materiil selama disimpan di dalam gudang;
d) Keamanan gudang dilengkapi dengan alat pemadam
kebakaran, CCTV dan pintu besi.
e) pendistribusian dan pengendalian penyimpanan materiil
dilakukan oleh Bamat Polda dan diawasi oleh Pamat dan
bertanggung jawab kepada Kasubdit Regident.
C. Pendistribusian
1) Rencana Pendistribusian
Rencana pendistribusian di susun dan ditetapkam oleh Sie Fasmat
Subdit Regident Polda;
2) Pelaksanaan pendistribusian
Setelah Rencana distribusi telah selesai disusun dan ditetapkan
Ditlantas Polda mengeluarkan bukti pengluaran kepada Bamat
Polres/ta/tabes sesuai dengan jenis dan jumlah materiil yang telah
di tentukan;
D. Pelaporan
1) Untuk kepentingan laporan dan pertanggung jawaban, satuan pelaksana
diwajibkan menyelenggarakan/menyusun pembukaan penerimaan,
penyimpanan, dan penggunaan materiil;
2) Satuan pelaksana kewilayahan dalam melaksanakan administrasi
materiil membuat Laporan Bulanan secara tertulis, yang meliputi
penerimaan biaya administrasi, penggunaan materiil dalam bulan
tersebut, dan sisa stock yang terdapat di Satker masing-masing Polda,
Polres/ta/tabes;
3) Satlantas Polres/ta/tabes agar membuat laporan materiil yang
rusak/salah cetak/tidak sesuai dengan spesifikasi teknis ke Ditlantas
Polda D.I.Yogyakarta untuk bahan pelaporan ke Korlantas Polri terhadap
materiil tersebut;
4) Laporan penerimaan biaya administrasi berikut penggunaan materiil dan
sisa stock materiil alut fungtek lantas, dilaksanakan setiap minggu sekali
dalam satu bulan secara berjenjang;
D. Pengawasan
1) Pengawasan dilaksanakan secara fungsional oleh Ditlantas Polda
D.I.Yogyakarta cq Subdit Regident;
BAB IV
MELAKUKAN
MENERIMA MAT SBST MELAKUKAN
PENGUJIAN MEMBUAT
DARI KORLANTAS POLRI PENYIMPANAN MAT
MATERIAL
SBST
SBST KE GUDANG BAPPM
BAPPM DI KIRIM KE
MEMBUAT BUKTI
PENGLUARAN BERDASARKAN MEMBUAT SPPM KORLANTAS BAHWA
SPPM YANG SUDAH DI TANDA BERDSARKAN
PERMOHONAN MAT SBST BARANG YANG SUDAH
TANGANI DIR/KASUBDIT
REGIDENT POLRES/TA/TABES DITERIMA SESUIA DENGAN
BARANG YANG DITERIMA
DARI KORLANTAS
POLRES MENERIMA
MENGELUARKAN BARANG DAN MELAKUKAN
BARANG DAN DI TERIMA OLEH PELAPORAN ADMINISTRASI
DISERAHKAN KE POLRES/TA/TABES SETIAP MINGGU DAN
POLRES/TA/TABES BULAN
BAB V
PENUTUP