Anda di halaman 1dari 51

PERATURAN ASISTEN KAPOLRI BIDANG LOGISTIK

NOMOR 1 TAHUN 2018


TENTANG
PENGELOLAAN BAHAN BAKAR MINYAK DAN PELUMAS
DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ASISTEN KAPOLRI BIDANG LOGISTIK,

Menimbang : a. bahwa Bahan Bakar Minyak dan Pelumas


di lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia
merupakan unsur penting untuk menjamin kesiapan
sarana dan prasarana Kepolisian Negara Republik
Indonesia dalam rangka mendukung pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi Kepolisian Negara Republik
Indonesia;
b. bahwa Bahan Bakar Minyak dan Pelumas
di lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia
harus dikelola secara tertib untuk mendapatkan hasil
yang optimal dalam mencapai sasaran yang telah
ditetapkan;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu
menetapkan Peraturan Asisten Kapolri bidang Logistik
tentang Pengelolaan Bahan Bakar Minyak dan
Pelumas di lingkungan Kepolisian Negara Republik
Indonesia;
-2-

Mengingat : Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian


Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4168);

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN ASISTEN KAPOLRI BIDANG LOGISTIK
TENTANG PENGELOLAAN BAHAN BAKAR MINYAK DAN
PELUMAS DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA
REPUBLIK INDONESIA.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Asisten Kapolri bidang Logistik ini yang
dimaksud dengan:
1. Kepolisian Negara Republik Indonesia yang
selanjutnya disebut Polri adalah alat negara yang
berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban
masyarakat, menegakkan hukum serta memberikan
perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada
masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan
dalam negeri.
2. Kepala Polri yang selanjutnya disebut Kapolri
adalah pimpinan Polri dan penanggung jawab
penyelenggaraan fungsi Kepolisian.
3. Markas Besar Polri yang selanjutnya disebut Mabes
Polri adalah kesatuan organisasi Polri pada tingkat
pusat.
4. Staf Logistik Polri yang selanjutnya disebut Slog Polri
adalah unsur pengawas dan pembantu pimpinan
dalam bidang manajeman logistik pada tingkat Mabes
Polri yang berada di bawah Kapolri.
5. Bahan Bakar Minyak dan Pelumas yang selanjutnya
disebut BMP adalah hasil bumi/nabati yang diperoleh
dari pengelolaan langsung bahan dasar atau produk
-3-

campuran dengan bahan kimia yang menghasilkan


bahan untuk digunakan sebagai bahan bakar, bahan
bakar minyak dan pelumas mesin, bahan pelumas dan
senyawa lain yang perlu bagi pemakaian dan/atau
pemeliharaan alat/mesin.
6. Alat Material Khusus Polri selanjutnya disebut
Almatsus Polri adalah peralatan yang digunakan
untuk kepentingan penyelenggaraan keamanan dan
ketertiban masyarakat yang ditetapkan oleh Kepala
Kepolisian Negara Republik Indonesia.
7. Alat Perlengkapan Keamanan Polri yang
selanjutnya disebut Alpalkam adalah peralatan
Polri yang dimiliki/digunakan untuk kepentingan
penyelenggaraan keamanan dan ketertiban
masyarakat.
8. Norma Indeks BMP adalah kebutuhan ideal Bahan
Bakar Minyak dan Pelumas bagi Almatsus/Alpalkam
Polri berdasarkan buku petunjuk teknis tiap Almatsus
Polri atau observasi lapangan.
9. Hari Bekal adalah satuan waktu yang digunakan
untuk Almatsus Polri dalam kurun waktu tertentu
berkaitan dengan dukungan BMP.
10. Jam Terbang adalah waktu yang digunakan pesawat
udara untuk melaksanakan penerbangan dan dihitung
mulai dari mesin hidup sampai dengan mesin mati.
11. Jam Layar adalah waktu yang digunakan Kapal laut
untuk melaksanakan pelayaran dan dihitung mulai
dari mesin hidup sampai dengan mesin mati.
12. Rencana Kebutuhan BMP yang selanjutnya disebut
Renbut adalah perumusan rincian kebutuhan BMP
yang diajukan dengan mencantumkan jumlah
Almatsus Polri, kebutuhan (sesuai Norma Indek), Hari
Bekal, Jam Terbang dan Jam Layar.
13. Satuan Pemakai yang selanjutnya disebut Satkai
adalah satuan pelaksana pengelola BMP di lingkungan
Mabes Polri yang ditunjuk/ditetapkan berdasarkan
Keputusan Kapolri.
-4-

14. Penerima DIPA adalah Eselon tertinggi dalam


pelaksanaan pengelolaan BMP untuk tingkat satuan
kerja dan tingkat kewilayahan yang ditunjuk
berdasarkan surat perintah.
15. Penyedia barang/jasa pemerintah yang selanjutnya
disebut Penyedia adalah pelaku usaha yang
menyediakan barang/jasa berdasarkan kontrak.
16. Terminal Bahan Bakar Minyak yang selanjutnya
disingkat TBBM adalah tempat penyimpanan bahan
bakar minyak dan pelumas milik Penyedia.
17. Stasiun Pengisian Bahan Bakar Polri yang selanjutnya
disebut SPBP adalah sarana penyimpanan dan
pelayanan pengisian bahan bakar minyak milik Polri.
18. Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum disebut SPBU
adalah sarana penyimpanan dan penyaluran bahan
bakar minyak yang ditunjuk oleh penyedia untuk
memberikan pelayanan pengisian bahan bakar
minyak.
19. Loading Order selanjutnya disebut LO adalah dokumen
pengambilan BMP pada Depot Pengisian Pesawat
Udara/TBBM/Instalasi penyedia yang meliputi jenis
dan jumlah BMP serta satuan kerja penerima BMP.
20. Invoice adalah dokumen bukti pengambilan BMP dari
Depot Pengisian Pesawat Udara/TBBM/Instalasi
penyedia.

Pasal 2
Pengelolaan BMP di lingkungan Polri dilaksanakan dengan
prinsip:
a. tepat jenis, yaitu pemenuhan kebutuhan BMP sesuai
peruntukannya;
b. tepat mutu, yaitu dukungan BMP sesuai Certificate Of
Original (COO) atau setara;
c. tepat jumlah, yaitu pemenuhan kebutuhan BMP
sesuai jumlah dukungan;
d. tepat waktu, yaitu pemenuhan kebutuhan BMP tepat
pada waktunya;
-5-

e. tepat tempat, yaitu pemenuhan kebutuhan BMP


sesuai alamat;
f. tepat guna, yaitu dalam pemenuhan kebutuhan BMP
sesuai spesifikasi teknis alat peralatan yang
dioperasikan; dan
g. tepat harga, yaitu bahan bakar minyak yang
tercantum di dalam invoice adalah harga yang
dibayarkan kepada penyedia.

Pasal 3
Pengelolaan BMP Polri meliputi:
a. perencanaan;
b. pengorganisasian;
c. pelaksanaan, meliputi:
1. pengadaan;
2. pendistribusian;
3. penghapusan;
4. penatausahaan; dan
5. pengawasan dan pengendalian.

BAB II
PERENCANAAN

Bagian Kesatu
Tingkat Mabes Polri

Pasal 4
Perencanaan BMP di tingkat Mabes Polri bersifat Rutin,
yaitu penentuan Renbut BMP secara berjenjang dari Satkai
III ke Satkai II dan diteruskan ke Satkai I, meliputi:
a. Renbut tahunan;
b. Renbut triwulan; dan
c. Renbut operasi Kepolisian.

Pasal 5
(1) Renbut tahunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
4 huruf a dibuat berdasarkan data jumlah Almatsus
-6-

Polri pengguna BMP x Norma Indeks BMP x Hari Bekal


x Jam Layar/Jam Terbang serta dengan harga satuan
yang berlaku, dengan kegiatan:
a. Satkai III menyusun Renbut tahunan yang
diajukan kepada Satkai II setiap awal minggu
pertama bulan Januari tahun sebelumnya;
b. Satkai II menerima dan menghimpun usulan
Renbut tahunan dari Satkai III yang selanjutnya
diajukan kepada Satkai I pada minggu kedua
bulan Januari tahun sebelumnya;
c. Satkai I menerima dan menghimpun Renbut dari
Satkai II selanjutnya mengajukan kepada Staf
Perencanaan Umum dan Anggaran Polri pada
minggu keempat bulan Januari tahun
sebelumnya, sebagai dasar penentuan anggaran
BMP tahun berikutnya dengan tembusan Kapolri,
Wakil Kapolri dan Inspektur Pengawasan Umum
Polri dengan menggunakan formulir.
(2) Formulir yang digunakan untuk pengajuan usulan
rencana kebutuhan BMP tahunan yaitu:
a. form 3-010, yaitu formulir untuk usulan Renbut
BMP tahunan;
b. form 3-023, yaitu formulir rekapitulasi jumlah
Almatsus Polri pemakai BMP; dan
c. form 3-012, yaitu formulir dukungan BMP untuk
intensitas kegiatan.

Pasal 6
(1) Renbut triwulan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
4 huruf b merupakan Renbut yang diajukan setiap
triwulan secara berjenjang dari Satkai III kepada
Satkai II dan Satkai II ke Satkai I, sebagai dasar
penentuan pendistribusian BMP setiap triwulan
dengan menggunakan formulir:
a. form 3-011 adalah formulir yang digunakan
untuk pengajuan Renbut BMP triwulan;
-7-

b. form 3-022 adalah formulir yang digunakan


untuk pengajuan data nominatif Almatsus Polri
yang menggunakan BMP;
c. form 3-023 adalah formulir yang digunakan
untuk pengajuan rekapitulasi jumlah Almatsus
Polri yang menggunakan BMP; dan
d. form 3-012, adalah formulir dukungan BMP
untuk intensitas kegiatan.
(2) Renbut triwulan diterima oleh Satkai II dari Satkai III
setiap awal minggu pertama, bulan kedua triwulan
berjalan dan Satkai I menerima Renbut BMP triwulan
dari Satkai II setiap pertengahan bulan kedua triwulan
berjalan.

Pasal 7
Renbut operasi Kepolisian sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 huruf c disusun oleh satuan kerja penanggung
jawab operasi untuk diusulkan kepada Asisten Kapolri
bidang Perencanaan Umum melalui Asisten Kapolri bidang
Operasi.

Bagian Kedua
Tingkat Kewilayahan

Pasal 8
Perencanaan BMP pada tingkat kewilayahan bersifat rutin,
merupakan kegiatan perencanaan kebutuhan BMP secara
berjenjang dari satuan pengguna kepada satuan penerima
DIPA, meliputi:
a. Renbut tahunan;
b. Renbut triwulan; dan
c. Renbut operasi Kepolisian.

Pasal 9
Renbut tahunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
huruf a berdasarkan data jumlah Almatsus Polri pengguna
BMP, Norma Indeks x Hari Bekal x Jam Layar/Jam
-8-

Terbang, serta dengan harga satuan yang berlaku dengan


kegiatan:
a. satuan pengguna menyusun Renbut tahunan yang
diajukan ke satuan penerima DIPA pada awal minggu
pertama bulan Januari tahun sebelumnya;
b. satuan penerima DIPA menerima dan menghimpun
usulan Renbut tahunan dari satuan pengguna, dan
diusulkan kepada Biro Perencanaan Kepolisian Daerah
pada akhir bulan Januari tahun sebelumnya sebagai
dasar penentuan anggaran BMP tahun berikutnya
dengan tembusan Asisten Kapolri bidang Logistik,
Kepala Kepolisian Daerah dan Inspektur Pengawasan
Daerah Kepolisian Daerah dengan menggunakan
formulir:
1. form 3-010, yaitu formulir untuk usulan Renbut
BMP tahunan;
2. form 3-023, yaitu formulir rekapitulasi jumlah
Almatsus Polri yang menggunakan BMP; dan
3. form 3-012, yaitu formulir dukungan BMP untuk
intensitas kegiatan.

Pasal 10
(1) Renbut triwulan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
huruf b adalah Renbut yang diajukan setiap triwulan
secara berjenjang dari satuan pengguna kepada
satuan penerima DIPA sebagai dasar penentuan
pendistribusian BMP setiap triwulan dengan
menggunakan formulir:
a. form 3-011, yaitu formulir Renbut BMP triwulan;
b. form 3-022, yaitu formulir data nominatif
Almatsus Polri yang menggunakan BMP;
c. form 3-023, yaitu formulir rekapitulasi Almatsus
Polri yang menggunakan BMP; dan
d. form 3-012, yaitu formulir dukungan BMP untuk
intensitas kegiatan.
-9-

(2) Renbut triwulan diterima oleh satuan penerima DIPA


dari satuan pengguna setiap minggu pertama bulan
kedua triwulan berjalan.
(3) Formulir yang digunakan dalam pengajuan usulan
Renbut BMP triwulan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 8 huruf b tercantum dalam lampiran yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
peraturan ini.

Pasal 11
Renbut operasi Kepolisian sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf c disusun oleh satuan kerja penanggung
jawab operasi dan diusulkan oleh satuan penerima DIPA
untuk diajukan kepada Kepala Biro Operasional Kepolisian
Daerah.

Pasal 12
Rencana kebutuhan BMP yang bersifat mendesak
disebabkan adanya kegiatan force majeure atau
kegiatan lain di luar rencana diajukan langsung kepada
Kapolri dengan tembusan Asisten Kapolri bidang Operasi,
Asisten Kapolri bidang Logistik dan Asisten Kapolri bidang
Perencanaan Umum.

BAB III
PENGORGANISASIAN

Bagian Kesatu
Tingkat Mabes Polri

Pasal 13
Pengorganisasian Pengelola BMP di tingkat Mabes Polri
ditunjuk berdasarkan Keputusan Kapolri, dengan susunan:
a. Satkai I;
b. Satkai II; dan
c. Satkai III.
- 10 -

Pasal 14
(1) Satkai I ditunjuk berdasarkan Keputusan Kapolri.
(2) Satkai I bertugas:
a. menyusun Rebut BMP tahunan Satker Mabes
Polri;
b. menerima DIPA BMP untuk Tingkat Mabes Polri;
c. melaksanakan pengadaan/kontrak BMP Tingkat
Mabes Polri dengan penyedia;
d. mengajukan surat perintah pelaksanaan
pengadaan BMP tahunan yang ditandatangani
oleh Kapolri;
e. menerbitkan surat perintah pendistribusian BMP
setiap triwulan kepada Satkai II BMP;
f. menerbitkan surat perintah penyaluran BMP dan
rinciannya setiap triwulan kepada Satkai II BMP;
g. mengajukan surat permohonan penyediaan BMP
kepada pihak penyedia;
h. melaksanakan Pencocokan dan Penelitian (Coklit)
dan pembayaran penggunaan BMP Tingkat Mabes
Polri;
i. melaksanakan pengawasan dan pengendalian
BMP Tingkat Mabes Polri;
j. membuat petunjuk dan arahan teknis
pengelolaan BMP; dan
k. melaksanakan koordinasi dengan Penyedia BMP
dan instansi terkait.

Pasal 15
(1) Satkai II ditunjuk berdasarkan Keputusan Kapolri.
(2) Satkai II bertugas:
a. menerima Renbut Tahunan dan Triwulan dari
Satkai III;
b. menyusun dan mengajukan Renbut Tahunan dan
Triwulan kepada Satkai I;
c. menerima surat perintah penyaluran BMP dari
Satkai I;
- 11 -

d. menerbitkan surat perintah dan melaksanakan


pendistribusian kepada Satkai III dalam bentuk
surat perintah pelaksanaan pengambilan BMP;
e. melaksanakan pengawasan dan pengendalian
BMP pada Satkai III;
f. menerima laporan pelaksanaan Triwulan dan
Bulanan dari Satkai III;
g. membuat laporan pelaksanaan Triwulan dan
Bulanan kepada Satkai I;
h. membuat laporan pengawasan Triwulan kepada
Satkai I; dan
i. melaksanakan koordinasi kepada Penyedia dan
tempat pengisian BMP.

Pasal 16
(1) Satkai III ditunjuk berdasarkan Keputusan Kapolri.
(2) Satkai III bertugas:
a. membuat Renbut BMP Tahunan dan Triwulan
kepada Satkai II;
b. menerima surat perintah pelaksanaan
Pengambilan BMP dari Satkai II;
c. menyerahkan Surat Perintah Pelaksanaan
Pengambilan BMP ke Penyedia selanjutnya Satkai
III menerima LO;
d. melaksanakan pendistribusian BMP kepada
pengguna BMP dalam bentuk Ranjen dan Kupon;
e. membuat laporan harian, mingguan dan bulanan;
f. melaksanakan Coklit terhadap pemakaian BMP;
g. melaporkan untuk pencatatan pada aplikasi
Sistem Informasi Akuntansi; dan
h. melaksanakan koordinasi dengan Penyedia dan
tempat pengisian.
- 12 -

Bagian Kedua
Tingkat Kewilayahan

Pasal 17
(1) Pengorganisasian Pengelola BMP di tingkat
kewilayahan adalah penerima DIPA dan dalam
pelaksanaan pengelolaannya dikuatkan berdasarkan
Keputusan Kepala Kepolisian Daerah.
(2) Penerima DIPA/pengelola BMP di tingkat Wilayah
bertugas dan bertanggung jawab:
a. membuat Renbut BMP tahunan untuk satuan
kerja jajarannya;`
b. menerima DIPA BMP;
c. melaksanakan pengadaan BMP untuk satuan
kerja jajarannya;
d. melaksanakan pendistribusian BMP setiap
triwulan/bulanan dalam bentuk surat perintah
pelaksanaan pengambilan BMP;
e. melaksanakan pengawasan dan pengendalian
BMP untuk satuan kerja jajarannya;
f. melaksanakan koordinasi dengan Penyedia dan
instansi terkait;
g. melaksanakan Pencocokan dan Penelitian (Coklit)
dan pembayaran penggunaan BMP untuk Satuan
Kerja jajarannya;
h. melaksanakan pelaporan untuk pencatatan pada
aplikasi Sistem Informasi Akuntansi; dan
i. melaporkan pelaksanaan pengelolaan BMP
kepada Kepala Kepolisian Daerah u.p. Kepala Biro
Sarana dan Prasarana Kepolisian Daerah untuk
diteruskan kepada Asisten Kapolri bidang Logistik
selaku Pembina Fungsi.
- 13 -

BAB IV
PELAKSANAAN

Bagian Kesatu
Pengadaan

Pasal 18
(1) Pengadaan BMP dilaksanakan di:
a. tingkat Mabes Polri; dan
b. tingkat kewilayahan.
(2) Pengadaan BMP Tingkat Mabes Polri dilaksanakan
oleh Satkai I Mabes Polri dengan kontrak perjanjian
jual beli dengan perusahaan penyedia untuk
pelayanan dan pengisian BMP tingkat Mabes Polri
selama satu tahun anggaran sesuai ketentuan yang
berlaku.
(3) Pengadaan BMP pada tingkat kewilayahan
dilaksanakan oleh penerima DIPA BMP dengan
kontrak perjanjian jual beli dengan perusahaan
penyedia yang berada pada wilayah tersebut untuk
pelayanan dan pengisian BMP bagi tingkat
kewilayahan selama satu tahun anggaran yang
tertuang dalam kontrak perjanjian.

Bagian Kedua
Pendistribusian

Pasal 19
(1) Pendistribusian BMP dilaksanakan pada tingkat:
a. Mabes Polri; dan
b. kewilayahan.
(2) Pendistribusian BMP pada tingkat Mabes Polri
menggunakan sistem Satkai dengan pelaksanaan
penyaluran secara berjenjang:
a. Satkai I:
1. mengeluarkan surat perintah penyaluran
BMP beserta rincian alokasi kepada Satkai
- 14 -

II BMP Mabes Polri untuk pemenuhan


kebutuhan BMP per triwulan yang
ditandatangani oleh Asisten Kapolri bidang
Logistik selaku Kepala Satkai I BMP Mabes
Polri;
2. menerbitkan surat perintah penyaluran
BMP (Form 3-015) untuk Satkai II dengan
tembusan Penyedia; dan
3. mengajukan surat permohonan penyediaan
barang kepada penyedia BMP untuk
pemenuhan kebutuhan BMP pertahun dan
pertriwulan;
b. Satkai II:
1. menerima surat perintah penyaluran BMP
(Form 3-015) dari Satkai I;
2. membuat surat perintah penyaluran BMP
beserta rincian alokasi kepada Satkai III
untuk pemenuhan BMP per bulan/triwulan
dan ditandatangani oleh Kepala Satkai II;
dan
3. menerbitkan surat perintah pelaksanaan
pengambilan BMP (Form 3-016) kepada
Satkai III; dan
c. Satkai III, meliputi:
1. Satkai III yang memiliki SPBP Statis/Mobile;
2. Satkai III yang menitipkan BMP di SPBU.

Pasal 20
(1) Pendistribusian oleh Satkai III yang memiliki SPBP
Statis/Mobile sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19
ayat (2) huruf c angka 1, dengan kegiatan:
a. menerima surat perintah pelaksanaan
pengambilan BMP (Form 3-016) dari Satkai II;
b. membuat surat perintah pendistribusian BMP
beserta rincian alokasinya sesuai dengan jumlah
Almatsus Polri pemakai BMP dan ditandatangani
oleh Kepala Satkai III;
- 15 -

c. melaksanakan penukaran surat perintah


pelaksanaan pengambilan BMP (Form 3-016)
pada Depot/Instalasi penyedia dengan LO;
d. melaksanakan pengambilan BMP
ke Depot/Instalasi ke penyedia sesuai dengan
kuantum yang tertuang dalam surat perintah
pelaksanaan pengambilan BMP (Form 3-016)
menggunakan sarana pelayanan yang dimiliki
oleh Polri dengan perhitungan biaya yang
ditimbulkan dibebankan kepada pihak
Penyedia;
e. menerima Invoice bukti pengambilan BMP
Depot/Instalasi perusahaan penyedia meliputi
jenis BMP, kuantum, dan harga serta
melaksanakan koordinasi dengan Depot/Instalasi
penyedia setempat untuk penundaan
pengambilan LO selama satu bulan bila terjadi
permasalahan dalam penyimpanan dan
pendistribusian;
f. melaksanakan penyaluran sesuai jumlah dan
jenis BMP pada surat perintah pelaksanaan
pengambilan BMP (Form 3-016) kepada Almatsus
Polri pengguna BMP sesuai norma yang berlaku
dengan menggunakan formulir:
1. kartu Ranjen (Form 3-019) dengan jumlah
dukungan sesuai dengan ketentuan norma
pembekalan yang berlaku;
2. kupon dukungan (Form 3-020) untuk
mendukung kegiatan tambahan yang bersifat
insidentil di luar dukungan Ranjen (Form 3-
019); dan
3. kartu Ranjen (Form 3-019) dan kupon
dukungan (Form 3-020) hanya berlaku satu
bulan.
(2) Pendistribusian oleh Satkai III yang menitipkan BMP
di SPBU sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat
(2) huruf c angka 2 dengan kegiatan:
- 16 -

a. membuat surat perjanjian penitipan BMP antara


Kepala Satkai III dan pemilik SPBU dengan segala
biaya dibebankan kepada penyedia;
b. menerima surat perintah pelaksanaan
pengambilan BMP (Form 3-016) dari Satkai II;
c. membuat surat perintah pendistribusian BMP
beserta rincian alokasinya sesuai dengan jumlah
Almatsus Polri pemakai BMP dan ditandatangani
oleh Kepala Satkai III;
d. melaksanakan penukaran surat perintah
pelaksanaan pengambilan BMP (Form 3-016)
pada Depot/Instalasi penyedia dengan LO;
e. menerima Invoice bukti pengambilan BMP dari
Depot/Instalasi penyedia meliputi jenis BMP,
kuantum, dan harga;
f. melaksanakan koordinasi dengan Depot/Instalasi
penyedia setempat untuk penundaan
pengambilan LO selama satu bulan bila terjadi
permasalahan dalam penyimpanan dan
pendistribusian; dan
g. melaksanakan penyaluran BMP sesuai jumlah
dan jenis BMP pada surat perintah pelaksanaan
pengambilan BMP (Form 3-016) kepada Almatsus
Polri pengguna BMP dengan menggunakan
formulir:
1. kartu ranjen (Form 3-019) dengan jumlah
dukungan sesuai ketentuan norma
pembekalan yang berlaku;
2. kupon dukungan (Form 3-020) untuk
mendukung kegiatan tambahan yang bersifat
insidentil di luar dukungan Ranjen (Form 3-
019); dan
3. kartu Ranjen (Form 3-019) dan kupon
dukungan (Form 3-020) hanya berlaku satu
bulan; dan/atau
4. kartu Ranjen yang dikeluarkan oleh SPBU.
- 17 -

Pasal 21
(1) Pendistribusian BMP pada tingkat kewilayahan
dilaksanakan oleh penerima DIPA BMP dan
dalam pelaksanaan pengelolaannya ditetapkan
dengan Keputusan Kepala Kepolisian Daerah.
(2) Pendistribusian BMP oleh tingkat kewilayahan
meliputi:
a. yang memiliki SPBP Statis/Mobile;
b. yang menitipkan di SPBU; dan
c. yang dalam pendistribusian BMP tersebut
menggunakan kemasan lain yang memenuhi
syarat.

Pasal 22
(1) Pendistribusian oleh tingkat kewilayahan
yang memiliki SPBP Statis/Mobile sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 21 ayat (2) huruf a, dengan
kegiatan:
a. menerima surat perintah penyaluran BMP beserta
rincian alokasinya;
b. menerima surat perintah pelaksanaan
pengambilan BMP (Form 3-016);
c. melaksanakan penukaran surat perintah
pelaksanaan pengambilan BMP (Form 3-016)
pada Penyedia dengan LO;
d. menerima BMP sesuai dengan LO;
e. menerima Invoice bukti pengambilan BMP dari
Penyedia setempat meliputi jenis jenis BMP,
kuantum, dan harga;
f. melaksanakan koordinasi dengan Penyedia
apabila ada permasalahan lainnya.
g. pelaksanaan penyaluran BMP dengan
menggunakan formulir:
1. kartu ranjen (Form 3-019) untuk Almatsus
Polri pemakai BMP dengan jumlah
dukungan sesuai dengan ketentuan
norma indeks pembekalan yang berlaku;
- 18 -

2. kupon dukungan (Form 3-020) untuk


mendukung kegiatan tambahan yang
bersifat insidentil di luar dukungan
Ranjen (Form 3-019); dan
3. kartu Ranjen (Form 3-019) dan kupon
dukungan (Form 3-020) hanya berlaku satu
bulan.
(2) Pendistribusian oleh tingkat kewilayahan yang
menitipkan di SPBU sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 21 ayat (2) huruf b:
a. membuat surat perjanjian penitipan BMP antara
pengelola BMP Polri dan pemilik SPBU dengan
segala biaya dibebankan kepada penyedia;
b. menerbitkan surat perintah pelaksanaan
pengambilan BMP (Form 3-016);
c. membuat surat perintah pendistribusian BMP
beserta rincian alokasinya sesuai dengan jumlah
Almatsus Polri pemakai BMP dan ditandatangani
oleh pengelola BMP;
d. melaksanakan penukaran surat perintah
pelaksanaan pengambilan BMP (Form 3-016)
pada Depot/Instalasi penyedia dengan LO;
e. menerima Invoice bukti pengambilan BMP dari
Depot/Instalasi penyedia meliputi jenis BMP,
kuantum, dan harga.
f. melaksanakan koordinasi dengan Depot/Instalasi
penyedia setempat untuk penundaan
pengambilan LO selama satu bulan bila terjadi
permasalahan dalam penyimpanan dan
pendistribusian;
g. melaksanakan penyaluran BMP sesuai jumlah
dan jenis BMP pada surat perintah pelaksanaan
pengambilan BMP (Form 3-016) kepada Almatsus
Polri pengguna BMP dengan menggunakan
formulir:
- 19 -

1. kartu ranjen (Form 3-019) dengan


jumlah dukungan sesuai ketentuan norma
pembekalan yang berlaku;
2. kupon dukungan (Form 3-020) untuk
mendukung kegiatan tambahan yang bersifat
insidentil di luar dukungan ranjen (Form 3-
019); dan
3. kartu ranjen (Form 3-019) dan kupon
dukungan (Form 3-020) hanya berlaku satu
bulan; dan atau kartu ranjen yang
dikeluarkan oleh SPBU.

Pasal 23
(1) Biaya angkut adalah biaya yang timbul akibat adanya
pengangkutan barang dari penyedia kepada pengguna.
(2) Biaya titip adalah biaya yang timbul akibat adanya
penitipan barang di SPBU.
(3) Biaya susut/penguapan adalah yang timbul akibat
adanya penguapan dan susut mulai dari pengiriman
sampai penyimpanan serta pelayanan kepada
Almatsus Polri pengguna BMP.
(4) Biaya angkut dan biaya titip dibebankan kepada
penyedia.
(5) Bagi Satuan Kerja yang menitipkan BMP pada SPBU,
biaya susut/penguapan dibebankan kepada penyedia.
(6) Bagi Satuan Kerja yang memiliki SPBP Statis/Mobile,
biaya susut/penguapan dibebankan kepada pemilik
SPBP Statis/mobile dengan batas toleransi 1,5 % dari
jumlah barang.

Pasal 24
(1) Penyimpanan BMP adalah suatu kegiatan dan usaha
untuk melakukan pengelolaan barang persediaan
(inventory) di tempat yang telah ditentukan untuk
digunakan di kemudian hari, bagi yang memiliki SPBP
atau tangki timbun dapat menyimpan di Satuan
masing-masing, tetapi bagi yang belum memiliki SPBP
- 20 -

atau tangki timbun dapat menyimpan di SPBU dengan


membuat surat perjanjian.
(2) Penyimpanan BMP meliputi penerimaan,
penampungan, dan pengeluaran BMP yang
ditempatkan di:
a. tangki timbun yang berlokasi di area SPBP yang
terletak di bawah tanah/di bawah permukaan air;
b. tangki penampungan di atas permukaan
tanah/di atas permukaan air;
c. tangki mobile BMP; dan/atau
d. bentuk penampungan lainnya yang memenuhi
syarat.
(3) Petunjuk teknis penyimpanan BMP Polri mengacu
pada standardisasi penyimpanan bahan minyak dan
gas berbahaya bersifat universal sesuai ketentuan
yang berlaku.

Bagian Ketiga
Penghapusan

Pasal 25
(1) Penghapusan BMP ialah tindakan penghapusan
barang milik negara berupa BMP dari daftar barang
dengan menerbitkan surat keputusan dari pejabat
yang berwenang untuk membebaskan pengguna
barang dan/atau kuasa pengguna barang dan/atau
pengelola barang dari tanggung jawab administrasi
dan fisik atas barang yang berada dalam
penguasaannya.
(2) Penghapusan BMP dilaksanakan dengan
pertimbangan:
a. rusak, dan, tidak dapat dipergunakan; dan
b. kedaluwarsa dan berkurang nilai kegunaannya.
(3) Tata cara penghapusan BMP dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
- 21 -

Bagian Keempat
Penatausahaan

Pasal 26
Penatausahaan merupakan rangkaian kegiatan yang
meliputi pembukuan, inventarisasi dan pelaporan Barang
Milik Negara sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan.

BAB V
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

Bagian Kesatu
Pengawasan

Pasal 27
(1) Pengawasan pengelolaan BMP meliputi:
a. pengawasan atas penyelenggaraan fungsi
pembekalan BMP dilaksanakan dengan
supervisi, kunjungan kerja dan pemeriksaan
internal/eksternal terhadap pengelolaan
BMP;
b. pengawasan kegiatan harian pengisian BMP
ke Almatsus Polri pengguna BMP; dan
c. pengawasan terhadap dokumen alokasi BMP
surat perintah penyaluran BMP, surat perintah
pelaksanaan pengambilan BMP, kartu ranjen
BMP, kupon dukungan BMP dilaksanakan untuk
mencegah dilampauinya batas anggaran dan
kuantum jenis BMP, dengan menggunakan
formulir pengawasan sprin/surat perintah
penyaluran BMP/surat perintah pelaksanaan
pengambilan BMP (Form 3-026) yang dilampiri
laporan pelaksanaan sprin/surat perintah
penyaluran BMP/surat perintah pelaksanaan
pengambilan BMP (Form 3-025).
- 22 -

(2) Pengawasan kegiatan harian sebagaimana dimaksud


pada ayat 1 huruf b meliputi:
a. Satuan Kerja yang memiliki SPBP:
1. setiap akhir jam dinas pengelola SPBP
menyerahkan bukti pengeluaran harian BMP
(Form 3-021) beserta kartu ranjen BMP
(Form 3-019) ke Satkai III atau Satuan Kerja
pada tingkat Kepolisian Daerah dan
pengemban fungsi logistik Polri Kepolisian
Resor/Kota/Kota Besar pengelola BMP; dan
2. pengawasan pengisian BMP dengan
menggunakan kupon dukungan BMP (Form
3-020) dilaksanakan dengan mencocokkan
antara kupon dukungan BMP (Form 3-020)
dan pertinggal dari bagian kupon dukungan
BMP (Form 3-020) Satkai III Mabes Polri atau
Satkai II kewilayahan;
b. Satuan Kerja yang tidak memiliki SPBP:
1. setiap akhir jam dinas pengelola pada tempat
pengisian BMP yang ditunjuk pihak penyedia
menyerahkan bukti pengeluaran harian
BMP (Form 3-021) beserta ranjen BMP (Form
3-019) kepada Satuan Kerja pengelola BMP;
dan
2. pengawasan pengisian BMP dengan
menggunakan kupon dukungan BMP (Form
3-020) dilaksanakan dengan mencocokkan
antara kupon dukungan dan pertinggal dari
bagian kupon dukungan yang dilakukan oleh
Satuan Kerja pengelola BMP dengan SPBU
penitipan barang.

Bagian Kedua
Pengendalian

Pasal 28
Pengendalian pengelolaan BMP meliputi:
- 23 -

a. inventarisasi;
b. laporan;
c. pertanggungjawaban; dan
d. evaluasi.

Pasal 29
Inventarisasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28
huruf a merupakan kegiatan pendataan terhadap Almatsus
Polri pengguna BMP yang diperoleh dari laporan bulanan
Barang Milik Negara Slog Polri dan penambahan
transportasi operasional Polri tahun berjalan sebagai dasar
perhitungan dalam penyusunan Renbut BMP.

Pasal 30
Laporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 huruf b
terdiri atas:
a. laporan harian BMP (Form 3-027);
b. rekapitulasi laporan harian BMP (Form 3-028)
c. laporan mingguan (Form 3-029);
d. laporan bulanan (Form 3-030);
e. laporan triwulan (Form 3-031); dan
f. laporan tahunan.

Pasal 31
(1) Laporan harian BBM (Form 3-027) sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 30 huruf a dilaksananakan
oleh pengelola BMP pada SPBP atau pengelola pada
tempat pengisian BMP yang ditunjuk pihak penyedia
yang merupakan pencatatan atas pengambilan BMP
dalam bentuk kartu ranjen dan kupon dukungan BMP
setiap hari setelah jam dinas;
(2) Rekapitulasi laporan harian BMP (Form 3-028)
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 huruf b,
meliputi:
a. petugas/pengelola di tingkat Mabes Polri yang
melayani pengisian dari SPBP ke Almatsus
membuat rekapitulasi laporan harian BMP (Form
- 24 -

3-028) yang merupakan rekapitulasi laporan


harian BBM (Form 3-027) ditujukan kepada
Satkai III Mabes Polri; dan
b. petugas/pengelola di tingkat kewilayahan yang
melayani pengisian dari SPBP ke Almatsus
membuat rekapitulasi laporan harian BMP (Form
3-028) yang merupakan rekapitulasi laporan
harian BBM (Form 3-027) ditujukan kepada
pengelola BMP wilayah.
(3) Laporan mingguan (Form 3-029) sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 30 huruf c, meliputi:
a. Satkai III Mabes Polri membuat laporan mingguan
(Form 3-029) yang merupakan rekapitulasi
dari rekapitulasi dari laporan harian BMP (Form
3-028) dan dibuat pada hari pertama minggu
berikutnya untuk ditujukan ke Satkai II Mabes
Polri; dan
b. pengelola BMP kewilayahan membuat laporan
mingguan (Form 3-029) yang merupakan
rekapitulasi dari rekapitulasi laporan harian BMP
(Form 3-028) dan dibuat pada hari pertama
minggu berikutnya ditujukan kepada penerima
DIPA.
(4) Laporan bulanan (Form 3-030) sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 30 huruf d, meliputi:
a. Satkai III Mabes Polri membuat laporan bulanan
(Form 3-030) yang merupakan rekapitulasi
laporan mingguan (Form 3-029) dan dibuat pada
hari pertama minggu berikutnya ditujukan
kepada Satkai II Mabes Polri; dan
b. Satkai II kewilayahan membuat laporan bulanan
(Form 3-030) yang merupakan rekapitulasi
laporan mingguan (Form 3-029) dan dibuat pada
hari pertama minggu berikutnya ditujukan
kepada kepala Satkai I kewilayahan.
(5) Laporan triwulan (Form 3-084) sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 30 huruf e, meliputi:
- 25 -

a. Satkai II Mabes Polri atau Satuan Kerja


kewilayahan pengelola BMP membuat laporan
triwulan (Form 3-031) yang merupakan
rekapitulasi laporan bulanan (Form 3-030) dan
dibuat pada pada bulan pertama triwulan
berikutnya ditujukan kepada Satkai I Mabes Polri;
dan
b. penerima DIPA kewilayahan membuat laporan
triwulan (Form 3-031) yang merupakan
rekapitulasi laporan bulanan (Form 3-030) dan
dibuat pada bulan pertama triwulan berikutnya.
(6) Laporan tahunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
30 huruf f, meliputi:
a. Satkai I Mabes Polri membuat laporan tahunan
yang merupakan rekapitulasi laporan triwulan
(Form 3-031) dan dibuat pada bulan pertama
tahun berikutnya ditujukan kepada Kapolri; dan
b. tingkat kewilayahan membuat laporan tahunan
yang merupakan rekapitulasi laporan triwulan
(Form 3-031) dan dibuat pada bulan pertama
tahun berikutnya ditujukan kepada Kepala
Kepolisian Daerah untuk diteruskan kepada
Asisten Kapolri bidang Logistik selaku pembina
fungsi.

Pasal 32
(1) Pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 28 huruf c meliputi:
a. pertanggungjawaban atas penggunaan BMP;
1. setiap akhir jam dinas pengelola BMP pada
SPBP atau pengelola pada tempat pengisian
BMP yang ditunjuk pihak penyedia
membuat pertanggungjawaban harian
mengenai persediaan awal, penerimaan,
pengeluaran dan persediaan akhir BMP
yang ada dalam pengelolaannya dan
dituangkan dalam daftar bukti
- 26 -

penerimaan/pengeluaran harian BMP (Form


3-013) untuk dikirim kepada Satkai III
Mabes Polri atau satuan pengguna
kewilayahan; dan
2. pengelola BMP pada Satkai III Mabes Polri
atau satuan pengguna kewilayahan
membuat laporan pertanggungjawaban atas
pelaksanaan penggunaan BMP yang menjadi
tanggung jawabnya, dituangkan dalam buku
pertanggung jawaban BMP (Form 3-042)
merupakan rekapitulasi dari daftar bukti
penerimaan/pengeluaran harian BMP (Form
3-013); dan
b. Pencocokan dan Penelitian (Coklit) dilaksanakan
melalui:
1. Pencocokan dan Penelitian (Coklit) tahap I,
yaitu coklit terhadap dokumen pengambilan
BMP (kartu ranjen dan kupon dukungan
BMP yang dilakukan setiap hari oleh
pengelola BMP pada tempat pengisian BMP;
dan
2. Pencocokan dan Penelitian (Coklit) tahap II,
yaitu coklit terhadap dokumen pengambilan
BMP (invoice dan PB 221) yang dilakukan
setiap bulan/triwulan oleh panitia penerima
hasil pekerjaan (PPHP) selaku tim
Pencocokan dan Penelitian (Coklit) Polri dan
pihak Penyedia.
(2) Pelaksanaan Pencocokan dan Penelitian (Coklit) tahap
II dilaksanakan setiap bulan/triwulan berdasarkan
tagihan yang diajukan oleh pihak Penyedia dengan
melengkapi dokumen.
(3) Hasil Pencocokan dan Penelitian (Coklit) dituangkan
dalam berita acara sebagai bukti penerimaan BMP
untuk kelengkapan administrasi tagihan dan
ditandatangani oleh kedua belah pihak.
- 27 -

Pasal 33
(1) Evaluasi pengelolaan BMP sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 28 huruf d dilaksanakan dengan mengkaji
dan menelaah hasil supervisi, kunjungan kerja dan
laporan pelaksanaan dari Satuan Kerja pengelola BMP
Mabes Polri dan kewilayahan, yang dilaksanakan
secara internal oleh pengemban fungsi pengawasan
Mabes Polri/kewilayahan dan secara eksternal oleh
Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia,
Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan
(BPKP).
(2) Hasil evaluasi dan penelaahan merupakan informasi
yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
dalam penyusunan/penentuan kebijakan pimpinan
lebih lanjut.

BAB VI
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 34
Pada saat peraturan Asisten Kapolri bidang Logistik ini
mulai berlaku, Peraturan Asisten Kapolri bidang Sarana
dan Prasarana Nomor 3 Tahun 2014 tentang Mekanisme
Penyelenggaraan Pengelolaan Bahan Bakar Minyak dan
Pelumas (BMP) Secara Desentralisasi di Lingkungan Polri,
dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
- 28 -

Pasal 35
Peraturan Asisten Kapolri Bidang Logistik ini mulai berlaku
pada tanggal disahkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 30 Agustus 2018

ASISTEN KAPOLRI BIDANG LOGISTIK,

Ttd

ASEP SUHENDAR

Disahkan di Jakarta
pada tanggal 17 September 2018

Paraf :
KEPALA KEPOLISIAN NEGARA 1. Karojianstra Slog Polri : …
REPUBLIK INDONESIA, 2. Kadivkum Polri: …
3. Kasetum Polri :…
Ttd. 4. Wakapolri: ….

MUHAMMAD TITO KARNAVIAN

REGISTRASI SETUM POLRI TAHUN 2018 NOMOR 10


- 29 -

LAMPIRAN
PERATURAN ASISTEN KAPOLRI BIDANG LOGISTIK
NOMOR 1 TAHUN 2018
TENTANG
PENGELOLAAN BAHAN BAKAR MINYAK DAN
PELUMAS DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA
REPUBLIK INDONESIA

DAFTAR FORMULIR YANG DIGUNAKAN DALAM PENGELOLAAN BMP

NOMOR FORMAT
NO. JENIS/NAMA FORMAT

1. RENBUT TAHUNAN 3-010


2. RENBUT TRIWULAN 3-011
3. DUKUNGAN BMP UNTUK INTENSITAS KEGIATAN 3-012
4. DAFTAR BUKTI PENERIMAAN/PENGELUARAN BMP 3-013
5. BUKU PERTANGGUNGJAWABAN BMP 3-014
6. SURAT PERINTAH PENYALURAN BMP (SP2M) 3-015
7. SURAT PERINTAH PELAKSANAAN PENGAMBILAN 3-016
BMP (SP3M)
8. SURAT PERINTAH PENGELUARAN BMP 3-017
9. BUKTI PENGELUARAN BMP 3-018
10. KARTU RANJEN BMP 3-019
11. KUPON DUKUNGAN BMP 3-020
12. BUKTI PENGELUARAN HARIAN BMP 3-021
13. DATA NOMINATIF ALMATSUS/ALPALKAM PEMAKAI 3-022
BMP
14. REKAPITULASI KEKUATAN ALMATSUS/ ALPALKAM 3-023
PEMAKAIAN BMP DAN PERHITUNGAN KEBUTUHAN

15. DATA KEKUATAN SARANA PELAYANAN BMP 3-024


16. LAPORAN PELAKSANAAN SPRIN/SP2M/SP3M 3-025
17. FORMULIR PENGAWAS SPRIN/SP2M/SP3M 3-026
18. LAPORAN HARIAN BMP 3-027
19. REKAPITULASI LAPORAN HARIAN BMP 3-028
20. LAPORAN MINGGUAN BMP 3-029
21. LAPORAN BULANAN BMP 3-030
22. LAPORAN TRIWULAN BMP 3-031
- 30 -

1. FORM RENBUT TAHUNAN: 3-010

MARKAS BESAR Form : 3-010


KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Halaman : ....................
.............................................................
Lembar ke: ....................

RENCANA KEBUTUHAN BMP TAHUNAN SEBAGAI PENJABARAN DUK/DIK**

TAHUN ANGGARAN ............................/.................................

SATKAI I: ................................................ SATKAI II: ............................................... SATKAI III: ...............................................

NO JENIS BBM KUANTUM HARGA (Rp)


BAHAN (SARAN/JASA*) KODE POLRI/PENYEDIA SATUAN RUTIN DUKUNGAN JUMLAH SATUAN JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9

\
....................Tanggal.................
*) Kopstuk
**) Coret yang tidak perlu NAMA JABATAN
Catatan:
1. Satkai I menerima dari Satkai II paling lambat pada bulan Februari
2. Satkai II menerima dari Satkai III paling lambat bulan Januari NAMA
PANGKAT/NRP
- 31 -

2. FORM RENBUT TRIWULAN: 3-011

MARKAS BESAR Form : 3-011


KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Halaman : ..................
............................................................
Lembar ke: ..................

RENCANA KEBUTUHAN BMP TRIWULAN

TRIWULAN: ............................ TAHUN ANGGARAN.................................

SATKAI I: ................................................... SATKAI II: ................................................. SATKAI III: .................................................

NO JENIS BBM KUANTUM HARGA (Rp)


BAHAN (SARANA/JASA*) KODE POLRI/PENYEDIA SATUAN RUTIN DUKUNGAN JUMLAH SATUAN JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9

Jumlah Biaya:

Terbilang :................................................................................................................................................................................................................................................... .........................................

....................Tanggal................
*) Kopstuk
**) Coret yang tidak perlu NAMA JABATAN
Catatan:
1. Satkai I menerima dari Satkai II paling lambat tgl. 5 bulan kedua Tw. Berjalan.
2. Satkai II menerima dari Satkai III paling lambat tgl. 15 bulan kedua Tw. Berjalan NAMA
PANGKAT/NRP
- 32 -

3. FORM DUKUNGAN BMP UNTUK INTENSITAS KEGIATAN: 3-012

MARKAS BESAR Form : 3-012


KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Halaman : ..................
..............................................................
Lembar ke: ..................

DUKUNGAN BMP UNTUK INTENSITAS KEGIATAN


TAHUN/TRIWULAN**) T.A................../TW....................

SATKAI I: ....................................................... SATKAI II: ...................................................... SATKAI III: .....................................................

No Jenis Almatsus/Alpalkam Jumlah Kebutuhan BMP (Lt/Kg................)


Urut Kegiatan Pemakai BMP Tipe Keterangan
Almatsus/ Hari Konsumsi Jumlah
Alpalkam Kegiatan /Hari
1 2 3 4 5 6 7 8 9

............................Tanggal......................
*) Kopstuk
**) Coret yang tidak perlu NAMA JABATAN

NAMA
PANGKAT/NRP
- 33 -

4. DAFTAR BUKTI PENERIMAAN/PENGELUARAN BMP: 3-013

MARKAS BESAR Form : 3-013


KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Halaman : ..................
..............................................................
Lembar ke: ..................

DAFTAR BUKTI PENERIMAAN/PENGELUARAN HARIAN BMP


Nomor : .............. Hari : ............... Tanggal : ..............

No PENERIMAAN PENGELUARAN PERSEDIAAN


Urut JENIS BMP SATUAN PERSEDIAAN AWAL AKHIR
NOMOR BUKTI KUANTUM NOMOR BUKTI KUANTUM
1 2 3 4 5 6 7 8 9

............................Tanggal......................

NAMA JABATAN

NAMA
PANGKAT/NRP
- 34 -
5. BUKU PERTANGGUNG JAWABAN BMP: 3-014

Satkai I : .......................................... Masa Pembukuan: ............. s/d ...........

Satkai II : .......................................... Tahun Anggaran : ................ / ............

Satkai III: .......................................... Terdiri dari : ................ Halaman

BUKU
PERTANGGUNGJAWABAN

MENGETAHUI

..........................................** ...........................................***

Nama : ................ Nama : ................


Pangkat/NRP/NIP : ................ Pangkat/NRP/NIP : ................
Jabatan : ............... Jabatan : ...............
- 35 -

6. SURAT PERINTAH PENYALURAN BMP (SP2M): 3-015

MARKAS BESAR Form : 3-015


KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Halaman : ..............................
................................................................... Lembar Ke: .............................

SURAT PERINTAH PENYALURAN BMP (SP2M)

Nomor ...........................................

Pertimbangan: Dasar:
Bahwa perlu segera mengalokasikan BMP 1. Sprin Nomor : ...............................
untuk Mendukung Rutin/Operasi**)
Dalam bulan : ............................ Tanggal : ...............................
Tahun Anggaran : ............................
2. ......................................................

DIPERINTAHKAN

Kepada: ..........................................................................................................................................................................
Untuk : 1. Menyalurkan BMP dukungan rutin/Operasi**) dengan perincian sebagai berikut:

NO JENIS BMP, No. Kode KUANTUM HARGA (Rp)


URUT POLRI/PENYEDIA BMP SATUAN JUMLAH SATUAN JUMLAH
1 2 3 4 5 6

Jumlah biaya:

Terbilang:

2. Mengurus penyaluran dengan UDPN/Instalasi/depot Pertamina di ...........................................................


3. Menyelesaikan administrasi dan melaporkan hasil pelaksanaan Surat Perintah ini.

Di keluarkan di : ....................
pada tanggal : ....................

NAMA JABATAN

NAMA
PANGKAT/NRP
- 36 -

7. SURAT PERINTAH PELAKSANAAN PENGAMBILAN BMP (SP3M): 3-016

MARKAS BESAR Form : 3-016


KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Halaman : ..............................
................................................................... Lembar ke: .............................

SURAT PERINTAH PELAKSANAAN PENGAMBILAN BMP (SP3M)


Nomor ...........................................

Pertimbangan: Dasar:
Bahwa perlu segera mengalokasikan BMP 1. Sprin Nomor : .................................
untuk Mendukung Rutin/Operasi**) Tanggal : .................................
Dalam bulan : ............................
Tahun Anggaran : ............................ 2. SP2M Nomor: ..................................
Tanggal : ...................................

DIPERINTAHKAN

Kepada: ...............................................................................................................
Untuk : 1. Mengambil BMP dukungan rutin/Operasi**) dengan perincian sebagai berikut:

NO JENIS BMP, NO. KODE KUANTUM HARGA (Rp)


URUT POLRI/PENYEDIA SATUAN JUMLAH SATUAN JUMLAH
1 2 3 4 5 6

Jumlah biaya:

Terbilang:

2. Mengurus penyaluran dengan UDPN/Instalasi/depot Penyedia di ...........................................................


3. Menyelesaikan administrasi dan melaporkan hasil pelaksanaan Surat Perintah ini.

Di keluarkan di : ....................
pada tanggal : ....................

NAMA JABATAN

NAMA
PANGKAT/NRP
- 37 -

8. SURAT PERINTAH PENGELUARAN BMP: 3-017

MARKAS BESAR Form : 3-017


KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Halaman : ..............................
................................................................... Lembar ke: .............................

SURAT PERINTAH PENGELUARAN BMP


Nomor ...........................................

Pertimbangan: Dasar: ...................................................


Bahwa perlu segera mengalokasikan BMP ..............................................................
untuk Mendukung Rutin/Operasi**) ..............................................................
Dalam bulan : ............................ ..............................................................
Tahun Anggaran : ............................ ..............................................................

DIPERINTAHKAN

Kepada: ...............................................................................................................
Untuk : 1. Mengambil BMP dukungan rutin/Operasi**) dengan perincian sebagai berikut:

NO JENIS BMP, NO. KODE KUANTUM HARGA (Rp)


URUT POLRI/PENYEDIA BMP SATUAN JUMLAH SATUAN JUMLAH
1 2 3 4 5 6

2. Menyelesaikan administrasi dan melaporkan hasil pelaksanaan Surat Perintah ini.

Di keluarkan di : ....................
Pada tanggal : ....................

NAMA JABATAN

NAMA
PANGKAT/NRP
- 38 -

9. SURAT PERINTAH PENGELUARAN BMP: 3-018

MARKAS BESAR Form : 3-018


KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Halaman : ..................
................................................................... Lembar ke : .................

BUKTI PENGELUARAN BMP


Nomor ...............................

Kesatuan :

Satkai I : ............................................... Satkai II : ............................................ Satkai III : ..........................................


Pompa/Bunker/Fuel farm/Gudang**)Nomor : .............................................. di ..............................................................

Dasar :
Surat Perintah Pengeluaran BMP Nomor : ..................................................................... tanggal ......................................
Tentang Pengeluaran BMP kepada .................................................................................................................. .................

Jenis BMP yang dikirim :

KUANTUM HARGA (Rp)


NO JENIS BMP, NO. KODE KETERANGAN
URUT POLRI/PENYEDIA SATUAN JUMLAH SATUAN JUMLAH

1 2 3 4 5 6 7

.............................................., tgl........................................................... tgl ........ ............................. tgl ..................................

Penerima Menyetujui Yang Mengeluarkan

................................................................................................................................ ....................................................................

Nama : ............................................... Nama : .................................... Nama : ...................


Pangkat/NRP/NIP : ............................................... Pangkat/NRP/NIP : .................................... Pang kat/NRP/NIT : ..................
Jabatan : ................................................Jabatan : .................................... Jabatan : ..................
- 39 -

10. KARTU RANJEN BMP: 3-019

form 3-019
TGL 1 2 3 4 5 6

Catatan Form : 3-019


31 7

TAMBAHAN TANDA TANGAN


NO TANGGAL NO. KUPON
(LTR) PENGUASA POMPA 30 8
KARTU RANJEN
No. : …………………..
29 9
Kendaraan :…………………………………………..
Jenis Kendaraan :…………………………………………..
28 Kesatuan :………………………………………….. 10
Jenis Bahan Bakar : …………………………………………..
Jumlah ranjen : …………………(……………..) Ltr.
27 Untuk Bulan :………………………………………….. 11
JUMLAH Tahun Anggaran :…………………………………………..
RANJEN Tempat Pengambilan :…………………………………………..
JUMLAH SELURUH 26 12
……………………… tgl ……………………….
……………………………………………
25 SELAKU KASATKAI…… 13

……………………………………….
24 Catatan : Tidak berlaku untuk 14
kendaraan lain nomor

23 *) Coret yang tidak perlu 15

22 21 20 19 18 17 16
- 40 -

11. KUPON DUKUNGAN BMP: 3-020

MARKAS BESAR
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
...................................................................

Form : 3-020 Form : 3-020


KUPON DUKUNGAN BMP *)
Untuk tambahan kegiatan
Rutin/Operasi

Nomor : ……………………………………………

No :……………………………………………………… Dasar :………………………………………………………………………………………………………….


Dari :……………………………………………………… ………………………………………………………………………………………………………….
Jenis BMP : …………………………………………………………………………………………………………….
Jenis BMP :………………………………………………………
Kuantum :……………………………………………………… Untuk:
Jenis Pemakai BMP : ……………………………………………………………………………………………….
Untuk: No Registrasi : ……………………………………………………………………………………………….
Pemakai BMP :……………………………………………………… Kesatuan : ……………………………………………………………………………………………….
No. Reg :………………………………………………………
Kesatuan :……………………………………………………… Pengisian:

Pengisian: Di Pompa/refueler.Bunker No : ……………………………………………………………………………….


Di Unit No :……………………………………………………… Tgl : ………………………………………………………………………………………………………….
Tgl :……………………………………………………… ……..……………………………………………………………………………………………………………………

Penerima Nama : …………………………………………


Nama : …………………………………………
Pangkat : …………………………………………
Pangkat : …………………………………………
Nama :……………………………………………………… NRP/NIP : …………………………………………
NRP/NIP : …………………………………………
Pangkat :………………………………………………………
NRP/NIP :……………………………………………………… *) Berlaku untuk satu jenis BMP
**) Coret yang tidak perlu
- 41 -

12. BUKTI PENGELUARAN HARIAN BMP: 3-021

Form : 3-021
MARKAS BESAR
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Halaman : ..................
................................................................... Lembar ke : .................

BUKTI PENGELUARAN HARIAN BMP


Nomor ...........................................

Satkai I : ................................................. Hari : ..................................................

Satkai II : ................................................. Tanggal : ..................................................

Satkai III: ................................................. Jenis BMP : .................................................

No Pompa/Refueler/Bunker**): ................

NO PEMAKAI BMP KUANTUM TANDA KETERANGAN


URUT JENIS NOMRO KENDARAAN (LITER) TANGAN
PENERIMA
1 2 3 4 5 6

Jumlah :

NAMA JABATAN

NAMA
PANGKAT/NRP
- 42 -

13. DATA NOMINATIF ALMATSUS/ALPALKAM PEMAKAI BMP: 3-022

MARKAS BESAR Form : 3-022


KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
................................................................... Halaman : ................
Lembar ke : ................

DATA NOMINATIF ALMATSUS/ALPALKAM PEMAKAI BMP

Satkai I : ......................................... Jenis BMP : .................................

Satkai II : ......................................... Tahun Anggaran : .................................

Satkai III: ......................................... Tanggal : ..................................

NO JENIS NOMOR KONDISI


URUT ALUT/ALPAL REG MERK TAHUN KLASIFIKASI LOKASI KETERANGAN
PEMAKAI LAMBUNG PEMBUATAN DAN TIPE B RR RB
BMP EKOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

...............Tanggal............

NAMA JABATAN

NAMA
PANGKAT/NRP
- 43 -

14. REKAPITULASI KEKUATAN ALMATSUS/ALPALKAM PEMAKAIAN BMP DAN


PERHITUNGAN KEBUTUHAN: 3-023

Form : 3-023

MARKAS BESAR
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Halaman : .........................
................................................................... Lembar ke: .........................

REKAPITULASI ALMATSUS/ALPALKAM PEMAKAI BMP


DAN PERHITUNGAN KEBUTUHANNYA

Satkai I: .................................. Satkai II: ................................ Satkai III: ................................

NO JENIS KONDISI GOLONGAN A PERHITUNGAN


URUT ALMATSUS/ SATUAN B RR RB JUMLAH TIPE KEBUTUHAN KETERANGAN
ALPALKAM TIAP JENIS BBM
PEMAKAI BMP
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

...............Tanggal............

NAMA JABATAN

NAMA
PANGKAT/NRP
- 44 -
15. DATA KEKUATAN SARANA PELAYANAN BMP: 3-024

MARKAS BESAR Form : 3-024


KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
..............................................................
Lembar ke: ..................

DATA KEKUATAN SARANA PELAYANAN BMP


TAHUN ANGGARAN: ..............................

SATKAI I: .................................................. SATKAI II: ................................................. SATKAI III: ..............................................

NO JENIS SARANA SATUAN KONDISI JUMLAH LOKASI TIPE/MERK KAPASITAS TAHUN NO KETERANGAN
URUT B RR RB PEMBUATAN REGISTRASI
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

...............Tanggal............

NAMA JABATAN

NAMA
PANGKAT/NRP
- 45 -

16. LAPORAN PELAKSANAAN SPRIN/SP2M/SP3M: 3-025

MARKAS BESAR Form : 3-024


KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
.............................................................. Halaman : ...................
Lembar ke: ...................
LAPORAN PELAKSANAAN
Sprin/SP2M/SP3M**)

Nomor Tanggal Nomor Tanggal Triwulan : ...........................***)


1 ............................ 6 ............................... Tahun Anggar: ...............................
2 ............................ 7 ...............................
Untuk: ........................***) 3 ............................ 8 ...............................
Dasar : ............................ 4 ............................ 9 ...............................
5 ............................ # ...............................

PENERIMAAN MENURUT PENYALURAN DENGAN PENGAMBILAN BMF MENURUT SELISIH


NO JENIS BMP SATUAN SPRIN/SP2M/AP3M SP2M/SP3M LAPLAK-LAPLAK SP2M/LAPI AK
SP3M/PNBP-10
KUANTUM HARGA (Rp) KUANTUM HARGA (Rp) KUANTUM HARGA (Rp) KUANTUM (4-8) HARGA (5-9)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Tembusan:
Catatan:
- Laplak SP2M : dilampiri dengan PNBP-109 dan form pengawas SP3M ...................Tanggal...................
- Laplak SP2M : dilampiri dengan laplak SP3M dan form pengawas SP2M
- Catatan : Satkai I menerima dari Satkai III paling lambat tgl 30 bulan pertama Tw. Selanjutnya NAMA JABATAN
Satkai III menerima dari Satkai II paling lambat tgl 30 bulan pertama Tw. Selanjutnya

NAMA
PANGKAT/NRP
- 46 -

17. FORMULIR PENGAWASAN SPRIN/SP2M/SP3M: 3-026

MARKAS BESAR Form : 3-026


KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
.............................................................. Halaman : ...................
Lembar ke: ...................
FORMULIR PENGAWAS
SPRIN/SP2M/SP3M*)
TRIWULAN : ............. TAHUN: 20.....

Satkai III: .................................................................. Penggunaan rutin/operasi*)

A. Dasar:
No. Sprin/SP2M/SP3M Jenis dan Kuantum BMP Plafond (Rp)
Urut Nomor Tanggal Mesran Meditran **) **) **) **) **) **) **)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1.

B. Pelaksanaan:
No. Sprin/SP2M/SP3M Jenis dan Kuantum BMP Plafond (Rp)
Urut Nomor Tanggal Mesran Meditran **) **) **) **) **) **) **)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1.
2.
Jumlah sementara B
Jumlah selisih A-B
Jumlah akhir B
Selisih akhir A-B

...............TANGGAL............

NAMA JABATAN
SELAKU
KA SATKAI III

NAMA
PANGKAT/NRP
- 47 -

18. LAPORAN HARIAN BMP: 3-027

MARKAS BESAR Form : 3-027


KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
..............................................................

LAPORAN HARIAN BMP Halaman : ...................


Nomor: ............................... Lembar ke: ...................

Hari: ...................................................... Tanggal: .............................................. Bulan: ....................................................................... Tahun: .......................................... ..............................


Pompa/Refueler/Burker/Fluel Farm/Gudang****) No: ....................................................................................................................................................... di.....................................................
Satkai I: ............................................................................ Satkai II: ................................................................................... Satkai III: ........................................................ ..............................

NO URAIAN JENIS DAN KUANTUM BMP KETERANGAN**)


URUT **) **) **) **) **)
1 2 3 4 5 6 7 8
PERSEDIAAN AWAL
PENERIMAAN
JUMLAH
PENGELUARAN
a. RUTIN
b. OPERASI
c. ........................
PERSEDIAAN AKHIR

...............Tanggal............

NAMA JABATAN

NAMA
PANGKAT/NRP
- 48 -

19. REKAPITULASI LAPORAN HARIAN BMP: 3-028

MARKAS BESAR Form : 3-028


KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
..............................................................

REKAPITULASI LAPORAN HARIAN BMP Halaman : ...................


Nomor: ............................... Lembar ke: ...................

Hari: ............................... Tanggal: ............................. Bulan: .......................... Tahun: ........................


Satkai I: ................................... Satkai II: ....................................... Satkai III: ................ ......................

NO JENIS BMP SATUAN PERSEDIAAN PENERIMAAN JUMLAH PENGELUARAN PERSEDIAAN KETERANGAN**)


URUT AWAL
AKHIR
1 2 3 4 5 6 7 8 9

...............Tanggal............

NAMA JABATAN

NAMA
PANGKAT/NRP
- 49 -

20. LAPORAN MINGGUAN BMP: 3-029

MARKAS BESAR Form : 3-029


KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
.............................................................. Halaman : ...................

LAPORAN MINGGUAN BMP


Nomor: ............................

SATKAI I: .................. SATKAI II: ............................ SATKAI III: .......................... MINGGU KE: ...................... BULAN: ......................... TAHUN: ...........................

NO TANGGAL URAIAN JENIS DAN KUANTUM BMP


URUT
1 2 3 4
# # # PERSEDIAAN AWAL

...............Tanggal............

NAMA JABATAN

NAMA
PANGKAT/NRP
- 50 -

21. LAPORAN BULANAN BMP: 3-030

MARKAS BESAR Form : 3-030


KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Halaman : ...................
.............................................................. Lembar ke: .................

LAPORAN BULANAN BMP Bulan : ..................


Nomor: ............................ Triwulan : ..................
SATKAI I: .................. Tahun Anggaran ; .................
SATKAI II: .................
SATKAI III: ................

NO TANGGAL URAIAN JENIS DAN KUANTUM BMP


URUT
1 2 3 4
# # # PERSEDIAAN AWAL
PENERIMAAN
2 JUMLAH
PENGELUARAN
PERSEDIAAN AKHIR
PENERIMAAN
3 JUMLAH
PENGELUARAN
PERSEDIAAN AKHIR
PENERIMAAN
4 JUMLAH
PENGELUARAN
PERSEDIAAN AKHIR
PENERIMAAN
JUMLAH
PENGELUARAN
PERSEDIAAN AKHIR
REKAPITULASI PERSEDIAAN AWAL
PENERIMAAN
JUMLAH
PENGELUARAN
PERSEDIAAN AKHIR

...............Tanggal............

NAMA JABATAN

NAMA
PANGKAT/NRP
- 51 -

22. LAPORAN TRIWULAN: 3-031

MARKAS BESAR Form : 3-031


KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Halaman : ...................
...................................................................... Lembar ke: .................
LAPORAN BULANAN BMP
Nomor: ............................
SATKAI I: ........................................................................... Triwulan : ..................Tahun Anggaran ; .................
NO TANGGAL URAIAN JENIS DAN KUANTUM BMP
URUT
1 2 3 4
# # # PERSEDIAAN AWAL
PENERIMAAN
JUMLAH
PENGELUARAN
PERSEDIAAN AKHIR
PENERIMAAN
JUMLAH
PENGELUARAN
PERSEDIAAN AKHIR
PENERIMAAN
JUMLAH
PENGELUARAN
PERSEDIAAN AKHIR
REKAPITULASI PERSEDIAAN AWAL
PENERIMAAN
JUMLAH
PENGELUARAN
PERSEDIAAN AKHIR

...............Tanggal................
NAMA JABATAN

NAMA
PANGKAT/NRP

Paraf :
Ditetapkan di Jakarta
1. Karojianstra Slog Polri : … pada tanggal 30 Agustus 2018
2. Kadivkum Polri: … ASISTEN KAPOLRI BIDANG LOGISTIK,
3. Kasetum Polri: …..
4. Wakapolri: ….. Ttd.

ASEP SUHENDAR

Anda mungkin juga menyukai