PEDOMAN
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SATLANTAS
TENTANG
PENGGUNAAN KENDARAAN DINAS
DI LINGKUNGAN SATUAN LALU LINTAS POLRESTA PALANGKA RAYA
I. PENDAHULUAN
1. Umum
a. Sebagai Kesatuan yang mengemban tugas pokok, fungsi dan peranan
yang strategis, memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk membina
serta mendayagunakan kekuatannya dalam rangka ikut serta
Harkamtibmas, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan,
pengayoman dan pelayanan kepads masysrakat sebagaimana
diamanatkan dalam UU No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara
Republik Indonesia.
2. Dasar
a. Undang - Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara
Republik lndonesia.
b. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan
jalan
c. Peraturan Kapolri No. 3 Tahun 2003 tentang Pedoman lnduk Sistem
Operasional Kepolisian lndonesia.
d. Peraturan Kapolri No. 6 Tahun 2005 tentang Pedoman tindakan bagi
anggota Polri dalam penggunaan kekuatan Kepolisian.
e. Keputusan Kapolri No. Pol. : Kep / 37 / XII / 2005 tentang Pokok - pokok
penyusunan Buku Pedoman di Lingkungan Polri.
f. Peraturan Kapolri No. 1 Tahun 2009 tentang Pedoman tindakan bagi
anggota Polri dalam penggunaan kekuatan Kepolisian.
3. Maksud dan tujuan
a. Maksud
Standart Operating Prosedure (SOP) sebagai pedoman dalam
penggunaan kendaraan dinas
b. Tujuan
Agar dalam penggunaan mobil dinas dapat dilaksanakan dengan baik dan
benar.
4. Ruang lingkup
Standar mengendarai mobil dinas dengan baik yang bersifat insidentil /
latihan rutin yang sering dilaksanakan oleh anggota Satlantas Polresta Palangka
Raya
BENTUK PENGECEKAN KENDARAAN DINAS
a. Pengecekan Rutin:
e. Mengecek BBM
b. Pengecekan lnsidentil:
a. Mengecek kelistrikan/lampu
b. Mengecek ban
C. Pengecekan Khusus:
a. Mengecek kondisi Ac
b. Senter
d. Ban serep
a. Tujuan
3) Cepat dan tanggap terhadap segala sesuatu yang terjadi dan saat
mengendarai kendaraan dinas apabila menggalami kendala segera
melaporkan ke Siesarpra*s.
5
4). Dongkak
Jika terjadi hal-hal yang tidak dapat dikuasai segera melapor kepada
pimpinan secara berjenjang.
h. Petunjuk khusus
IV. PENUTUP.