Anda di halaman 1dari 7

Telahaan Staf dalam rangka pembentukan Satuan Pengamanan Obyek Vital

Polres Sumba Timur

KEPOLISIAN DAERAH NUSA TENGGARATIMUR


RESOR SUMBA TIMUR

TELAAHAN STAF

Nomor : R/TS/ /IX/2014

tentang

PEMBENTUKAN SATUAN PENGAMANAN OBJEK VITAL


POLRES SUMBA TIMUR

I. DASAR

1. Undang – Undang Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara
Republik Indonesia tahun 2002 Nomor 2, Tambahan Lembaran Negara republik Indonesia Nomor 4168)
2. Peraturan Presiden Nomor 52 tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara
Republik Indonesia
3. Peraturan Kapolri Nomor 23 tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja pada Tingkat Kepolisian
Resor dan Kepolisian Sektor (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2010 Nomor 478)
4. Keputusan Kapolri Nomor : Kep / 705 / XI / 2010 tanggal 11 November 2010 tentang Struktur Organisasi dan
Daftar Susunan Personel Satuan Pengamanan Objek vital (Sat Pamobvit) pada Tingkat Polres.
5. Surat Kapolda NTT Nomor : B / / VIII / 2014 / RORENA tanggal Agsutus 2014 tentang usulan pembentukan
Satpambobvit.

II. PERMASALAHAN :

1. Secara administratif Polres Sumba timur membawahi 22 Kecamatan terdiri dari 16 Kelurahan, 143 desa
di Kabupaten Sumba timur. Hal tersebut akan diikuti oleh meningkatnya aktifitas pemerintahan maupun
masyarakat sehingga akan bepengaruh pada meningkatnya berbagai permasalahan termasuk
meningkatnya gangguan kamtibmas pada objek vital yang ada di Kabupaten Sumba timur, dengan
demikian diperlukan peningkatan dan keberadaan Satuan Pengamanan Objek Vital dengan jumlah dan
personel yang memadai.

2. Dengan memperhatikan tugas pokok dan fungsi Dit Pam Obvit Polda NTT serta hakekat ancaman dan
hubungan/koordinasi dengan fungsi Kepolisian lainnya dan instansi terkait di pemerintahan Kabupaten
serta keberadaan organisasi Dit Pam Obvit Polda NTT saat ini, sehingga dibutuhkan keberadaan Sat
Pamobvit di wilayah Kabupaten Sumba timur, sehingga dapat terjalin dengan baik dan harmonis guna
menunjang kegiatan pengamanan objek vital.

3. Dengan memperhatikan perkembangan permasalahan tersebut di atas, perlu dibahas jumlah kekuatan
personel Satuan Pengamanan Objek Vital (Sat Pamobvit) Kewilayahan yang dibutuhkan pada Polres
Sumba timur dalam rangka pelaksanaan tugas Kepolisian guna melaksanakan kegiatan pengamanan
objek vital (pamobvit).

III. PRA ANGGAPAN :

1. Dilihat dari data objek vital yang ada, di Kabupaten Sumba timur memiliki cukup banyak objek vital yang
tersebar di Kabupaten Sumba timur yakni :
a) PT. Pertamina (persero) Depot Sumba Timur;
b) Bandar Udara Umbu Mehang Kunda
c) Pelabuhan Laut Waingapu
d) Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Waingapu;
e) Bank BNI Cabang Waingapu;
f) Bank Mandiri Cabang Waingapu;
g) PT. Pegadaian Waingapu;
h) Bank Talenta Raya Cabang Waingapu;
i) Bank Danamon Cabang Waingapu;
j) Bank NTT Cabang Waingapu;
k) PT. PLN (persero) Cabang Sumba Timur;
l) PT. Aquamor Cabang Sumba Timur;

Dengan adanya objek vital di wilayah hukum Polres Sumba timur ini secara langsung akan meningkatkan
aktifitas masyarakat. Situasi seperti ini dimungkinkan dapat menimbulkan kerawanan kamtibmas yang
akan timbul di lokasi objek vital tersebut.

2. Sejalan dengan makin meningkatnya aktifitas masyarakat maka akan semakin meningkat tuntutan
masyarakat terhadap pelaksanaan tugas pokok Kepolisian khususnya pengamanan objek vital dalam
menjamin terciptanya keamanan, ketertiban dan memberikan perlindungan, pengayoman pelayanan
masyarakat serta penegakan hukum, mengingat perkembangan Kota/kabupaten akan diikuti pula dengan
meningkatnya pembangunan di berbagai sektor sehingga diperkirakan akan berpengaruh terhadap
gangguan kamtibmas pada lokasi objek vital yang terdapat dalam wilayah hukum Polres Sumba timur.

3. Untuk meningkatkan pelaksanaan tugas Kepolisian Satuan Pengamanan Objek Vital dalam rangka
memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat pengguna jasa objek vital serta penegakkan hukum oleh
Satuan Pengamanan Objek Vital yang berada di wilayah hukum Polres Sumba timur yaitu dengan :
a) pembentukan Satuan Pengamanan Objek Vital di Polres Sumba timur guna menjamin terciptanya
keamanan dan ketertiban masyarakat pengguna jasa objek vital serta penegakan hukum.
b) setelah ditetapkan Organisasi Satuan Pengamanan Objek Vital Polres, maka langsung di bawah kendali
Kapolres dan Dit Pamobvit sebagai pembina fungsi teknis, selanjutnya dapat diupayakan pengembangan
di bidang personel, materiil, logistik dan sarana prasarana lainnya disesuaikan dengan peningkatan beban
tugas dan tanggung jawab yang dilaksanakan.
c) dengan adanya Satuan Pengamanan Objek Vital Polres pada Kewilayahan akan terjadi peningkatan
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kepolisian Satuan Pengamanan Objek Vital diperkirakan akan
memaksimalkan tugas pengamanan objek vital Kabupaten tersebut.

IV. FAKTA :
1. Luas wilayah dengan perincian sebagai berikut :
- Luas wilayah Kabupaten Sumba timur : 7000,5 Km2

2. Letak Wilayah
Letak wilayah berada pada 1190 45’ – 1200 52’ BT dan antara 90 16’ – 100 20 LS

3. Demografi
- Jumlah penduduk Kabupaten Sumba timur : 252.163 Jiwa
4. Geografi
Batas - batas wilayah Sumba timur :
Sebelah Utara : Selat Sumba
Sebelah Selatan : Samudera Hindia
Sebelah Timur : Laut Sabu
Sebelah Barat : Kabupaten Sumba Tengah

5.. Sumber Daya Alam


a. Hasil Bumi antara lain :
Perkebunan : Kopra, jagung, kopi, cengkeh dan jambu mente
Peternakan : Sapi, babi, kuda, kambing, unggas (ayam potong, ayam
ras, itik)

/3) Kelautan............
Kelautan : Sumba timur mempunyai potensi kelautan dan
perikanan maka sub sektor perikanan menjadi suatu kegiatan ekonomi yang mempunyai prospek yang
baik bagi masyarakat
Pertambangan : Nihil.
Kehutanan : Asam, kemiri, kayu jati, pinang, bambu dan enau / ijuk.

6. Data obyek vital

a) Badan Usaha (BUMN / BUMD ) :


(a) Telkom
(b) PT. Pos dan Giro
(c) PLN
(d) Pegadaian
(e) Bank BRI
(f) Bank BNI
(g) Bank NTT
(h) Bank Danamon
(i) Bank Mandiri
(j) Bank Talenta Raya
(k) PDAM Kab. Sumba Timur
(l) PT. Pertamina (persero) Depot Waingapu.

b) Pelabuhan udara / laut :


a. Bandara Udara Umbu Mehang Kunda Waingapu
b. Dermaga Nusantara Waingapu
c. Pelabuhan Rakyat Waingapu
d. Pelabuhan Ferry Waingapu
(d) Objek wisata
a. Taman Wisata Pantai Londa Lima di Kecamatan Kanatang
b. Taman Wisata Pantai Watu Parunu di Kecamatan Wula Waijelu
c. Taman Wisata Pantai Tarimbang di Kecamatan Tabundung
d. Taman Wisata Air Terjun La puti di Kecamatan Tabundung
e. Taman Wisata Pantai Walakiri di Kecamatan Pandawai
f. Taman Wisata Pantai Kalala di Kecamatan Wula Waijelu
g. Kampung adat Prai Yawang di Kecamatan Rindi
h. Kampung adat Prai Kanatang di Kecamatan Haharu

7. Situasi Kamtibmas pada objek vital :


Ancaman gangguan kamtibmas :
a. Ancaman / teror bom
b. Perampokan
c. Premanisme
d. Bencana alam
e. Pengrusakan keaslian tempat wisata

8. Kondisi sosial / ekonomi


a. Sumber daya manusia :
Jenjang pendidikan :
1) SD
2) SLTP
3) SLTA
4) DIPLOMA
5) SARJANA (S1)

b. Agama :
1) Katholik
2) Protestan
3) Islam
4) Hindu
5) Budha

V. DISKUSI :

1. Umum

a. Kondisi Kabupaten Sumba timur, aparatur pemerintah dan masyarakat sangat mendukung terbentuknya
Satuan Pengamanan Objek Vital Polres Sumba timur.
b. Dilihat dari ancaman gangguan kamtibmas pada objek vital dikaitkan dengan perkembangan masyarakat
dari perkembangan pembangunan, maka terbentuknya Satuan Pengamanan Objek Vital Polres Sumba
timur adalah suatu kebutuhan Polri dalam rangka meningkatkan pelayanan Kepolisian terhadap
masyarakat.

c. Kebijaksanaan Kapolri dalam melaksanakan tugas pokoknya adalah dengan meletakkan dasar pada
pembangunan kekuatan dan pengembangan kemampuan Satuan Pengamanan Objek Vital yang
ditujukan dalam rangka operasional Satuan Pengamanan Objek Vital Kewilayahan sebagai ujung tombak
pelayanan masyarakat pengguna jasa objek vital.
d. Tujuan utama peningkatan pelayanan masyarakat adalah untuk dapat menciptakan stabilitas Kamtibmas
pada objek vital, sebagai bagian dari perwujudan stabilitas nasional dalam mencapai sasaran
pembangunan nasional. oleh karena itu pelayanan masyarakat yang baik dan meningkat adalah berupa
pelayanan yang cepat, tepat dan profesional di bidangnya.
e. Wilayah Kabupaten Sumba timur, menjadi salah satu sasaran tujuan wisata serta
pengembangan perekonomian, hal tersebut berpengaruh pada meningkatnya
percepatan pembangunan dan pertumbuhan ekomoni yang diikuti dengan peningkatan
gangguan kamtibmas yang salah satunya pada objek vital sebagai residu dari percepatan
tersebut, sehingga membutuhkan pelayanan dan pengamanan Satuan Pengamanan
objek Vital secara cepat, efektif efesien dan berdaya guna, serta tetap terselenggaranya
penegakan hukum.
f. Perlu diantisipasi dengan pembentukan Satuan Pengamanan objek Vital Polres Sumba timur yang
langsung dibawah kendali Kapolres dan Dit Pam Obvit sebagai pembina fungsi .
g. Dalam rangka pembentukan Satuan Pengamanan objek Vital di kabupaten Sumba timur, diperlukan
penempatan personel dari Polres Sumba timur sesuai DSP yang dibutuhkan dikaitkan dengan kondisi
wilayah dan beban tugas yang ada dan tetap mengacu pada Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik
Indonesia Nomor 23 Tahun 2010.
h. Perlu disiapkan sarana dan prasarana pendukung Satuan Pengamanan objek Vital Polres Sumba timur
dalam rangka pelaksanaan tugas pokoknya.

2. Khusus

a. Banyaknya objek vital di Kabupaten Sumba timur dalam wilayah hukum Polres Sumba timur serta bobot
ancaman dan hubungan koordinasi instansi terkait, maka sangat perlu pembentukan Satuan Pengamanan
objek Vital Kewilayahan guna meningkatkan pengamanan di Lokasi objek vital yang kendalinya langsung
di bawah Kapolres.
b. Meningkatnya pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam berdampak pula pada perkembangan
perekonomian dan peningkatan gangguan kamtibmas, penyimpangan serta pelanggaran/kejahatan pada
objek vital dengan demikian sangat diperlukan pengamanan dan pemeliharaan kamtibmas pada lokasi –
lokasi objek vital guna menanggulangi ancaman gangguan yang meliputi :
1) Ancaman / teror bom
2) Perampokan
3) Premanisme
4) Bencana alam
5) Pengrusakan keaslian tempat wisata

VI. KESIMPULAN

1. Kesimpulan
a. Dengan pembentukan Satuan Pengamanan Objek Vital Kewilayahan Polres Sumba timur maka
pertanggung jawaban pelaksanaan tugasnya langsung di bawah kendali Kapolres Sumba timur.
b. Lingkup wilayah tugas Satuan Pengamanan Objek Vital Polres meliputi seluruh wilayah Kabupaten dalam
wilayah hukumnya.
c. Struktur Satuan Pengamanan Objek Vital Kewilayahan berdasarkan Peraturan Kepala Kepolisian Negara
Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2010 tangal 30 September 2010 tentang Susunan Organisasi dan
Tata Kerja Pada Tingkat Kepolisian Resor dan Kepolisian Sektor dan Keputusan Kapolri Nomor : Kep / 705
/ XI / 2010 tanggal 11 Nopember 2010 tentang struktur organisasi dan daftar susunan personel Sat
Pamobvit pada tingkat Polres.
d. Untuk Pembentukan Satuan Pengamanan Objek Vital Polres yang memiliki wilayah hukum di seluruh
wilayah Kabupaten Sumba timur, maka membutuhkan jumlah personel Polri dan sarana prasarana yang
memadai.
e. Satuan Pengamanan Objek Vital Polres diharapkan berhasil melaksanakan tugas sebagai pelayan
pelindung dan pengayom masyarakat serta penegakkan hukum terhadap tindak pidana pada objek vital
yang terjadi di wilayah hukumnya.
f. Sehubungan dengan rencana Pembentukan Satuan Pengamanan Objek Vital dibutuhkan peSumba
timuran, penyediaan fasilitas untuk Satuan Pengamanan Objek Vital.
g. Struktur Satuan Pengamanan Objek Vital Polres
1) Struktur Satuan Pengamanan Objek Vital Kewilayahan berdasarkan Peraturan Kepala
Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2010 tangal 30 September 2010
tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pada Tingkat Kepolisian Resor dan
Kepolisian Sektor dan Keputusan Kapolri Nomor : Kep / 705 / XI / 2010 tanggal 11
Nopember 2010 tentang struktur organisasi dan daftar susunan personel Satpmaobvit
pada tingkat Polres
2) Setelah Pembentukan Satuan Pengamanan Objek Vital Polres di tetapkan dengan
Keputusan Kapolda NTT sehingga mempunyai kekuatan/dasar dalam pelaksanaan tugas
di kewilayahan berdasarkan tugas pokok dan fungsinya.
3) Dalam hubungan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas Satuan Satuan
Pengamanan Objek Vital Polres bertanggung jawab kepada Kapolres dan Dit Pam Obvit
sebagai pembina fungsi.
4) Satuan Satuan Pengamanan Objek Vital dalam optimalisasi tugasnya dilengkapi dengan
sarana dan prasaran yang mendukung pelaksanaan tugas pokoknya..

5) Jumlah Personel yang dibutuhkan oleh Satuan Satuan Pengamanan Objek Vital ditinjau
dari letak wilayah dan kerawanan yang terjadi idealnya adalah :
Rekapitulasi Rencana Daftar Susunan Personel Satuan Pengamanan Objek Vital :

N URAIAN POLRI PNS JML KET


O AK IP BA JML I/II JML
P
1. KASAT 1 - - 1 - - 1
2. KAUR BINOPSNAL - 1 - 1 - - 1
3. BAMIN/BANUM - - 3 3 - - 3
4. KAUR MINTU - 1 - 1 - - 1
5. BAMIN/BANUM - - 2 2 - - 2
6. KANIT PAMWISATA - 1 - 1 - - 1
7. PANIT - 1 - 1 - - 1
8. BANIT - - 6 6 - - 6
9. BANUM - - - - 1 1 1
10. KANIT PAMWASTER - 1 - 1 - - 1
11. PANIT - 1 - 1 - - 1
12. BANIT - - 8 8 - - 8
13. BANUM - - - - 1 1 1
14. JUMLAH 1 6 19 26 2 2 28

2. Saran
a. Guna mendukung pelaksanaan tugas sehari - hari Satuan Satuan Pengamanan Objek Vital Polres untuk
sementara dapat disesuaikan dengan situasi Polres.

b. Untuk memenuhi kuat personel Satuan Pengamanan Objek Vital Polres, akan dilakukan secara bertahap
dengan cara pengalihan status personel dari Dit Pam Obvit Polda NTT ke Satuan Satuan Pengamanan
Objek Vital Polres dan dari personel Polres tersebut yang memiliki kwalifikasi Pam Obvit dengan
memperhatikan local job and local boy (personel putra daerah dan yang mengajukan pindah ke wilayah
tersebut) serta sesuai kebutuhan sedangkan untuk anggota Polres sebagai pertambahan kekuatan akan
dilatih secara profesional/ otodidak oleh anggota Pam Obvit yang sudah organik di Satuan Pengamanan
Objek Vital Polres setempat.

VII. PENUTUP

Demikian Telaahan Staf ini dibuat dalam rangka Pembentukan Satuan Pengamanan Objek Vital
Polres Sumba timur disusun dan disampaikan, dengan harapan akan mendapat persetujuan Pimpinan.

keluarkan : Waingapu
da tanggal : September 2014
KEPALA KEPOLISIAN RESOR SUMBA TIMUR

Dr. SUPIYANTO, M.Si.


AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 69060637

Anda mungkin juga menyukai