RESOR KEBUMEN
SEKTOR BONOROWO
NASKAH AKADEMIK
DALAM RANGKA RENCANA PENINGKATAN POLSEK
BONOROWO DARI TIPE D MENJADI TIPE C
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan
perkenan-Nya, Naskah Akademik dalam rangka rencana peningkatan Polsek Bonorowo
dari tipe D menjadi tipe C telah selesai disusun. Penyusunan Naskah Akademik ini telah
memuat pokok-pokok pikiran yang mendasari alasan pembentukan peningkatan Polsek
Bonorowo dari Tipe D menjadi Tipe C. Pembentukan kenaikan Tipe Polsek Bonorowo dari
Tipe D menjadi Tipe C atas dasar Surat Telegram Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah
nomor : ST/1923/IX/1.1.1./2021 tanggal 07 September 2021 tentang studi kelayakan
perubahan dan pembentukan tipe Satwil di jajaran Polda Jawa Tengah dan diharapkan
segera terwujud dilakukan peningakatan Tipe Polsek Bonorowo dari Tipe D menjadi Tipe C
guna menunjang pelaksanaan tugas-tugas Polri khususnya pelayanan kepada masyarakat
wilayah Bonorowo.
Semoga Naskah Akademik peningkatan Polsek Bonorowo dari Tipe D menjadi tipe C
segera terwujud dan bermanfaat bagi masyarakat khususnya wilayah Bonorowo.
YITNO PAMEKAS
INSPEKTUR POLISI SATU NRP 67040514
ii
DAFTAR ISI
1. Latar Belakang
6. Pengertian-pengertian
a) Kepolisian Negara Republik Indonesia yang selanjutnya disingkat Polri
adalah alat negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan
ketertiban masyarakat, menegakan hukum, serta memberikan
perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dalam
rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri;
b) Kepolisian Daerah yang selanjutnya disingkat Polda adalah pelaksana
tugas dan wewenang Polri di wilayah provinsi yang berada di bawah
Kapolri;
c) Kepolisian Resor yang selanjutnya disingkat Polres adalah unsur pelaksana
tugas kewilayahan pada tingkat Polda yang berada di bawah Kapolda;
d) Kepolisian Sektor yang selanjutnya disingkat Polsek adalah unsur
pelaksana tugas pokok fungsi kepolisian di wilayah kecamatan yang berada
di bawah Kapolres;
e) Kepolisian Sub Sektor yang selanjutnya disingkat Polsubsektor adalah
unsur pelaksana tugas pokok fungsi kepolisian di wilayah tertentu yang
berada di bawah Kapolsek;
5
Dengan adanya peningkatan tipe Polsek tipe D menjadi Polsek tipe C dengan
didukung kemampuan Sumber Daya Manusia Polri yang Profesional, Proporsional,
Akuntabel, Transparan dan tidak Diskriminatif serta menjunjung tinggi HAM, dilengkapi
dengan sarana dan prasarana yang memadahi sesuai dengan situasi dan kondisi
wilayah, maka pelaksanaan Tugas Pokok Polri dimasa yang akan datang diharapkan
dapat terlaksana dengan baik. Berikut merupakan Pra Anggapan yang mengharuskan
adanya peningkatan Tipe Polsek :
1. Kecamatan Bonorowo merupakan wilayah yang cukup pesat perkembangannya
sehingga mengharuskan Kepolisian turut andil dalam hal mengamankan laju
perekonomian di Kecamatan Bonorowo.
2. Faktor laka lantas yang dipengaruhi oleh faktor jalan bergelombang dan dirasa
kurang lebar di wilayah Kecamatan Bonorowo karena merupakan jalan Alternatif
antar Kecamatan dan Kabupaten menuju wilayah Kabupaten Purworejo dak
Kecamatan Mirit apabila terjadi kemacetan arus dijalur utama ( Jalan Raya
Prembun ).
3. Tingkat kriminalitas wilayah Kecamatan Bonorowo tergolong rendah tetapi
jumlah anggota Reskrim yang masih sedikit sehingga menghambat dalam
pengungkapan kasus.
4. Dengan luas wilayah dan jumlah penduduk Kecamatan Bonorowo yang kurang
padat tetapi perlu diimbangi dengan jumlah anggota Polri, sehingga pelayanan
tugas-tugas Kepolisian kurang maksimal.
5. Apabila status Kesatuan Kewilayahan Polsek tipe D Bonorowo tidak meningkat
menjadi Polsek tipe C Bonorowo, akan mengakibatkan tidak selarasnya
pelaksanaan pemerintahan, juga gangguan keamanan dan ketertiban
masyarakat (Kamtibmas) yang terjadi tidak dapat ditangani secara optimal.
7
3. Sumber Daya Alam
Komoditas yang dominan Wilayah Kecamatan Bonorowo merupakan daerah
pertanian.
b. Luas Lahan Pertanian bukan Sawah, Tegal/ Kebun, Ladang/ Huma, dan
Lainnya Menurut Desa di Kecamatan Bonorowo, 2020 *
TEGAL / LADANG / LAINNYA (TAMBAK, KOLAM,
NO DESA JUMLAH
KEBUN HUMA EMPANG, DLL)
1 Patukrejo 8.00 0.12 8.12
2 Ngasinan - 0.08 0.08
3 Pujodadi 1.30 1.00 2.30
4 Balorejo - 0.25 0.25
5 Tlogorejo 6.00 0.21 6.21
6 Rowosari 1.00 0.04 1.04
7 Bonorowo 12.40 0.40 12.80
8 Sirnoboyo 20.00 0.35 20.35
9 Bonjok kidul 6.00 0.20 6.20
10 Bonjoklor 28.00 0.25 28.25
11 Mrentul 8.75 0.67 9.42
*Sumber Kecamatan Bonorowo 2020
8
d. Populasi Unggas Menurut Desa dan Jenis Unggas di Kecamatan
Bonorowo, 2018 *
AYAM AYAM AYAM ITIK
DESA ITIK
KAMPUNG PETELUR PEDAGING MANILA
Patukrejo 9.888 - - 1.836 511
Ngasinan 8.518 - - 2.830 564
Pujodadi 6.864 - - 2.228 412
Balorejo 4.844 1.380 67 1.988 522
Tlogorejo 3.972 - - 2.280 88
Rowosari 4.336 - - 1.168 156
Bonorowo 6.026 - - 918 39
Sirnoboyo 9.728 - - 1.168 226
Bonjok kidul 7.743 - - 3.976 289
Bonjoklor 11.506 - - 2.660 339
Mrentul 9.916 - - 1.476 66
*Sumber Kecamatan Bonorowo 2020
4. Ideologi
Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadikan Pancasila sebagai
paham ideologi Negara, namun dalam perkembangan sekarang ini, ada yang
ingin membawa Indonesia ke ideologi kiri (lebih sosialis-komunis). Di sisi lain,
ada yang ingin membawa bangsa ini ke ideologi kanan yaitu (lebih agamis).
Diwilayah Bonorowo sampai saat ini belum ditemukan kelompok ekstrem kanan /
ekstrem kiri, dan Kecamatan Bonorowo tidak terindikasi adanya paham radikal.
5. Politik
Di Kecamatan Bonorowo terdapat jumlah pemilih tetap (DPT) sebagai berikut :
a. Pilgub-Wagub Jateng tahun 2018 : 10.646 Orang
b. Pilihan DPRD Kab. Kebumen tahun 2019 : 11.475 orang
c. Pilihan DPRD Propinsi Jateng tahun 2019 : 10.285 orang
d. Pilihan DPRRI tahun 2019 : 10.778 orang
e. Pilihan DPD tahun 2019 : 9.808 orang
f. Pilihan Pilpres-Wapres tahun tahun 2019 : 11.605 orang
*Data Kirka Intel 2021 Polsek
6. Ekonomi
Pada bidang ekonomi Kecamatan Bonorowo terbilang cukup maju, terbukti
dengan tingkat ekonomi masyarakat yang memadai dan berkecukupan. Mata
pencaharian masyarakat Kecamatan Bonorowo terdiri dari sektor pertanian,
perdagangan dan industri kecil. Dari sektor pertanian banyak dihasilkan
padi, jagung, dari sektor perdagangan banyak di dominasi oleh pedagang
sembako, warung makan, counter seluler, toko bangunan dan toko klontong,
sedangkan dari
sektor industri kecil (home industri) terdapat usaha pembuatan olahan makanan
ringan (lanting, tahu, dan selai pisang ), terdapat 4 (empat) pasar yaitu Pasar
Karangcangkring Bonorowo, Pasar Tugu Bonorowo, Pasar Dampak Pujodadi
dan Pasar Sirnoboyo yang akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yang
tinggi setiap tahunnya yaitu ± 7 % pertahun sehingga masuk kategori tinggi (>
5%), jumlah penduduk miskin 5.032 jiwa sekitar 20 % dari total penduduk
sejumlah 25.181 jiwa termasuk kategori rendah (< 30%).
7. Sosial Budaya
a. Ditinjau dari aspek pendidikan, wilayah Kecamatan Bonorowo termasuk
wilayah yang sangat sedikit (< 100) jumlah sekolah yaitu sebanyak 25
sekolah terdiri dari :
1) SMK : 1 SMK Darul Maksum Pujodadi
2) SLTP : 3
3) SD : 21
b. Jumlah organisasi kemasyarakatan atau lembaga sosial masyarakat
termasuk kategori kurang (< 15) yaitu terdapat 2 ormas ( Banser dan
PSHT);
c. Suku bangsa yang ada di wilayah Kecamatan Bonorowo terdapat 1 suku
jawa.
8. Harkamtibmas
a. Data kriminalitas yang dilaporkan dan diselesaikan (2 tahun terakhir) :
Tahun 2020 :
Dari data 2 tahun terakhir dapat disimpulkan bahwa jumlah tindak pidana
pertahun di wilayah Bonorowo termasuk rendah (< 500 kasus), persentase
jumlah penyelesaian tindak pidana pertahun rata-rata termasuk tinggi yaitu
50 % ( 51% s.d. 60%).
10
b. Jumlah kejadian kontijensi (konflik sosial, rusuh massa, bencana alam dan
terorisme)
S/D AGST
NO KEGIATAN 2018 2019 2020 KET
2021
1 KONFLIK SOSIAL 0 0 0 0
2 RUSUH MASSA 0 0 0 0
3 BENCANA ALAM 0 0 0 0
4 TERORISME 0 0 0 0
Data Kirka Intel Polsek
11
d. Data pelayanan PNBP
Penyaluran PNBP khususnya SKCK tahun 2020 sebanyak : 516 pemohon
Jumlah pelayanan penerbitan Surat Keterangan Catatan Kepolisian
(SKCK) pertahun rendah ( < 3.000)
e. Pengamanan kegiatan masyarakat
Jumlah pengamanan kegiatan masyarakat tahun 2020 = 96 giat karena ada
pandemi Covid-19, dan tahun 2021 sampai dengan bulan Agustus 2021 :
sebanyak 45 Giat, dari data tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa
jumlah pengamanan kegiatan masyarakat pertahun sangat kurang ( <
3.000)
f. Kegiatan pengamanan unjuk rasa
Jumlah kegiatan pengamanan unjuk rasa untuk tingkat Polsek bergabung
dengan Polsek Jajaran Polres Kebumen.
g. Objek vital nasional dan daerah
Kecamatan Bonorowo tidak mempunyai objek vital nasional, sehingga
termasuk kategori Kurang (<10)
h. Objek vital tertentu
Kecamatan Bonorowo terdapat objek vital tertentu sebanyak 14, sehingga
termasuk kategori Sedikit (<30)
Inovasi pelayanan publik yang telah beroperasi minimal 1 tahun berupa
pelayanan SKCK di Desa-desa, namun bulan Agustus 2021 sementara
tidak operasi karena pandemi Covid-19.
i. Kualitas pelayanan publik
Akumulasi dari pelayanan publik sejumlah : 923 sehingga termasuk
kategori buruk (1.001 s.d. 2.000)
h. Kemampuan Kesatuan
1) Data personel Polsek tipe D Bonorowo berdasarkan DSP : 26
Data personel Polsek tipe D Bonorowo berdasarkan Riil : 14
Persentase jumlah personil riil berdasarkan daftar susunan personel
kurang : 46 %
Termasuk kategori kurang ( < 46%)
2) Rasio jumlah personel Polri dengan penduduk
Jumlah personel Polri Polsek tipe D Bonorowo : 14
Jumalh Penduduk :25.181 jiwa
Rasio jumlah personil Polri dengan penduduk : 1 pers : 1.606 jiwa
Termasuk kategori Tinggi (>1:751)
12
13
2. Saran :
1) Penyelarasan dengan wilayah Pemerintahan, mendekatkan dan
meningkatkan pelayanan Polri kepada masyarakat dan menjaga stabilitas
Kamtibmas merupakan komponen yang perlu menjadikan pertimbangan
dalam meningkatkan status Kesatuan Kepolisian, karena kehadiran
Kesatuan Polri dilingkungan masyarakat akan sangat berdampak pada
kegiatan masyarakat secara lebih dini yang bersifat pencegahan;
14