Anda di halaman 1dari 9

Materi Dasar Vertical Rescue

Mapala stacia Univ. Muhammadiyah Jakarta


PENGERTIAN VERTICAL RESCUE
– Vertical rescue merupakan penyelamatan yang dilakukan untuk lokasi-lokasi yang
berhubungan dengan ketinggian, dan kemampuan dalam formasi teknik. Dalam vertical
rescue dibutuhkan kemampuan pasukan yang sangat cekatan, memiliki kemampuan,
baik dalam fisik maupun psikologis. Anggota tim dalam vertical rescue diperlukan
keberanian baik dalam menangani korban maupun dengan masalah ketinggian.
Faktor Umum dalam Vertical
Rescue
– Bakat dan pengetahuan
Dalam hal ini rescuer haruslah terbiasa dengan ketinggian, kejasama tim yang baik dan memahami bagaimana
merawat dan menggunakan peralatannya. Ketakutan pada ketinggian merupakan faktor yang harus di hilangkan, karena
vertical rescue akan melakukan bayak hal dengan lokasi yang berhubungan dengan ketinggian, adanya ketakutan pada
ketinggian akan mempersulit pelaksanaan peyelamatan.
– Latihan dan pengalaman
Rescuer haruslah memahami dan mampu melakukan segala basic penyelamatan dalam ketinggian. Praktis dan cepat
dalam melakukan tindakan penyelamatan.
– Terbiasa menggunakan peralatan
Rescuers haruslah memahami penggunaan segala macam peralatan yang mendukung penyelamatan, sensitif
terhadap perubahan peralatan mengenai kemampuan dan perbedaan terkecil sekalipun. Rescuer haruslah selalu
melakukan pengecekan peralatan baik sebelum, sesudah maupun dalam setiap penggunaannya.
Disiplin dan kerjasama tim
Disiplin adalah hal paling penting bagi penyelamat. Absensi rutin harus dilakukan untuk setiap kegiatan, setiap
keputusan tim leader haruslah diikuti semua anggota dan setiap operasi penyelamatan hendaknya dilakukan dengan
efektif dan efisies. Kerja sama tim harus memiliki standart yang tinggi, setiap anggota rescue haruslan memiliki
pengalaman, pelatihan, keyakinan, kedisiplinan, dan mementingkan keamanan untuk kelompok dan dirinya sendiri.
-Pendekatan dan taktik
Masalah penanganan penyelamatan, tim leader haruslah mempertimbangkan setiap hal-hal yang ada:
Menentukan tujuan, mempertimbangkan beberapa faktor yang ada dan mungkin terjadi, mempertimbangkan
setiap aksi yang akan dilakukan, memproses perencanaan. Komunikasi menjadi hal penting dalam vertical rescue,
antara rescuer haruslah selalu berkomunikasi setiap saat dalam proses penyelamatan
- Vertical rescue
adalah keseluruhan faktor dengan skill yang tinggi, hasil dari kerjasama, disiplin dan pelatihan.
Keseimbangan psikologi dan fisiologi sangat penting sebelum operasi penyelamatan dilakukan.
- Keamanan
Keamanan menjadi bagian paling vital dalam setiap operasi penyelamatan. Hal ini merupakan respon dari
setiap penyelamat sebelum melaksanakan penyelamatan, keamanan di pertimbangkan untuk menghindari resiko
yang dapat membahayakan korban dan rescuers.
Vertical Rescue
meliputi 2 hal utama yaitu: 3 Teknik Penjangkauan Obyek/korban dan 3 Teknik Evakuasi obyek/korban. Berikut akan dijelaskan 2 hal
tersebut.

– TEKNIK PENJANGKAUAN KORBAN


Ada 3 teknik yang dilakukan dalam Vertical Rescue untuk menjangkau Obyek atau korban yaitu :
– LEADING (Perintisan)

adalah teknik penjangkauan korban/obyek yang dilakukan dengan cara


pemajatan perintisan dari titik di bawah posisi obyek/korban berada. Teknik ini
dilakukan oleh Pemanjat Perintis (Leader) dengan memasang pengaman pada
titik-titik tertentu.
TRAVERSING (Perintisan Menyamping)

dalam teknik ini, penjangkauan terhadap obyek atau korban dilakukan


dengan cara menyamping, di mana tim evakuasi berada dalam titik sejajar
dengan posisi obyek atau korban berada. Teknik ini dilakukan oleh
pemanjat perintis dengan memasang pengaman pada titik tertentu

ABSEILING (Rapelling/Descending)
Teknik ini digunakan jika posisi obyek/korban berada dibawah posisi tim
evakuasi, misalnya jika obyek/korban berada di dalam jurang, lubang dll. Tim
Evakuasi akan menjangkaunya dengan cara descending atau ada yang
menyebutnya dengan rapelling.
TEKNIK EVAKUASI DALAM VERTICAL RESCUE
– dari ke 3 cara/teknik pejangkauan korban tersebut, barulah dilakukan Evakuasi atau proses pemindahan
Obyek/Korban ke tempat yang lebih aman. Ada 3 teknik Evakuasi yang dilakukan dalam Vertical Rescue
yaitu :
- HAULING
Hauling adalah teknik Vertical Rescue Evacuation yang dilakukan dengan cara
memindahkan Obyek atau korban dari posisinya ke titik atau tempat yang lebih
tinggi. Proses pemindahan ini dilakukan dengan menggunakan System (dikenal
dengan nama HAULING SYSTEM) sebagai upaya untuk mengurangi berat
obyek/korban saat dilakukan penarikkan ke atas. Sistem yang biasa digunakan
adalah A System, Z System dan M System. Obyek/korban dapat dinaikkan dengan
atau tanpa menggunakan Stretcher (tandu),

- LOWERING
Lowering adalah kebalikan dari Hauling. Teknik ini dilakukan dengan cara
menurunkan Obyek/Korban ke titik/tempat yang lebih rendah di bawahnya. sama
seperti Hauling, dalam teknik Lowering Obyek/korban dapat diturunkan dengan atau
tanpa menggunakan Stretcher (tandu).
SUSPENSION

Suspension adalah teknik pemindahan Obyek/Korban dengan cara diseberangkan baik


ke titik/tempat yang lebih tinggi, sejajar, maupun lebih rendah dari posisi obyek/korban
berada. Teknik ini merupakan alternatif terakhir mengingat penggunaan teknik ini akan
memakan waktu cukup lama dan peralatan yang digunakan juga relatif lebih kompleks.

Anda mungkin juga menyukai