Anda di halaman 1dari 12

BAGIAN PENTING DALAM RESCUE

Berikut petunjuk yang dianjurkan:


– Setiap kegiatan dengan ketinggian hendaknya menyukai kehidupan, bukan ancaman.
– Setiap peralatan hendaknya di periksa, baik sebelum, ketika ataupun setelah digunakan.
– Pada radius dua meter merupakan area aman, dan area ini harus dibersihkan agar tidak ada
gangguan dalam proses penyelamatan.
– Area aman harus segera dibuat untuk memudahkan pelaksanaan pertolongan.
– Pelaksanaan penyelamatan dengan menyiapkan peralatan untuk digunakan dengan petunjuk
pemimpin kelompok, dan setiap bagian kelompok
menyiapkan peralatan sesuai dengan tugasnya sehinggan akan siap jika setiap saat diperlukan.
– Anchor dipasang sesuai dengan sistem yang digunakan dan dilakukan pemeriksaan setiap saat.
– Semua simpul dan gesekan tali diawasi secara ektra ketika operasi penyelamatan dilakukan.
– Peralatan lain yang tidak digunakan segera disingkirkan dari area penyelamatan agar tidak
mengganggu.
– Hindari menduduki peralatan baik yang telah dipasang maupun tidak. Perhatian lebih terhadap
peralatan yang digunakan.
– Setiap tali yang bersinggungan dengan bagian lain yang tajam harus diberi pelindung tali
berupa edge roller ataupun padding.
– Gesekan antar tali harus dihindari, lakukan perbaikan sistem jika hal tersebut terjadi.
– Kegiatan yang dilakukan pada tebing maupun ketinggian lainya, dapat saja menjatuhkan
sesuatu dari ketinggian, dan jika hal itu terjadi
maka untuk mengamankan orang lain di bawahnya, diharuskan bagi orang yang menjatuhkan
untuk berteriak, “Below!!”
– Jika yang dijatuhkan adalah tali, maka peringatan yang diberikan adalah,”rope bolow!!”
– Penggunaan helm diwajibkan untuk menghindari benturan kepala dengan benda lainnya.
– Semua perlatan yang dapat lepas maupun longgar hendaknya dilakukan penguncian untuk
menghindari kecelakaan lain.
– Gunakan sepatu yang pas pada kaki.
– Gunakan sarung tangan.
– Setiap personal harus membawa self –rescue equipment
– Semua personal harus membawa peluit dan pisau.

PERALATAN PANJAT TEBING


APRIL 22, 2014 LEAVE A COMMENT

Jumlah setiap peralatan yang digunakan akan dipengaruhi oleh jumlah pemanjat
Berikut beberapa peralatan dasar yang digunakan untuk memanjat tebing:

• Helm
berfungsi yaitu untuk melindungi kepala dari benturan

• Carmantel Rope/Tali kernmantel


merupakan peralatan pengaman utama bagi pemanjat dari kejatuhan dengan jarak ketinggian
tertentu

• Climbing Shoes/Sepatu Panjat


Untuk melindungi kaki dari gesekan bebatuan yang kasar dan tajam

• Chalk bag/Kantung Kapur


Sebuah tas kantung untuk menampung bubuk magnesium klorida

• Sling
Digunakan sebagai runners, back up dan pengaman lainnya. Sling ada dua macam, sling prusik
dan sling webbing

• Body Harness
Merupakan peralatan panjat yang dikenakan pada tubuh

• Sit Harnes
Merupakan penghubung antara pemanjat dengan tali. Harnes juga berdungsi sebagi pengait
piton, sling, carabiner, chock, dll

• Sarung tangan
Pelindungi tangan bagi belayerdari bahaya gesekan telapak tangan dengan tali

• Hammer/Palu
Untuk memasang pengaman buatan berupa piton pada panjat tebing

• Carabiners
untuk menggabungkan berbagai jenis peralatan

• Quickdraw/Runner
Digunakan untuk menjadi bagian penyambung antara chocks, friends, tricams, bolts ataupun
pitons terhadap tali carnmantel
• Hand Ascender
Merupakan peralatan yang digunakan untuk membantu pemanjat dalam menaiki tebing dan
bertumpu pada bantuan tali

• Ascender handle
Merupakan pengembangan dari hand ascender dengan fungsi yang sama

• Rigger Plate
Berfungsi sebagai plat conector dari anchor point ke lintasan

• Edge Rollers
Merupakan pelindung talidari gesekan antara tali dengan dinding batu, dan sebagainya

• Padding
Untuk memberi perlindungan pada tali dari gesekan benda tajam, seperti gesekan tali dengan
sudut tebing, dinding, dll

• Cams/ friends/ spring loaded camming device (SLCD),


Friends merupakan salah satu jenis pengaman sisip yang digunakan dalam panjat tebing, Friends
sangat fleksible, karena dapat digunakan
pada berbagai ukuran celah/rongga

• Pitons
Merupakan pengaman yang ditancapkan pada rongga-rongga tebing, piton memiliki empat jenis
yaitu Bongs, Bugaboons, Knife-blades dan Angle

• Nuts/Chock Friends
Merupakan jenis pengaman sisip yang digunakan dengan menyelipkan nuts pada sebuah rekahan
yang sesuai

• Hexes/chock hexentris
Memiliki fungsi yang sama dengan nuts tetapi hexes berbentuk tabung segi enam

• Tricams
Merupakan pengaman sisip selanjutnya. fungsinya sama dengan nuts dan hexes, Pemakaiannya
relatif sulit

• Figure Eight/figur Delapan


Peralatan ini termasuk Descender. Fungsinya adalah alat bantu untuk menuruni medan vertical
dan tali sebagai jalur
• Autostop
Berfungsi sebagai desender automatis, alat ini dapat digunakan sebagai belay device untuk
menurunkan korban
dari ketinggian

KESELAMATAN
APRIL 22, 2014 LEAVE A COMMENT

Keselamatan adalah segala tindakan yang harus dilakukan untuk menghindari


kejadian/kecelakaan yang fatal, hal ini adalah kebutuhan setiap orang/rescuer
yang melakukan pekerjaan. Prioritas utama dalam pertolongan di medan vertical adalah rescuer,
kemudian orang disekitar dan korban.

1) Langkah penolong untuk keselamatan.


a. Selalu berlatih.
b. Peralatan selalu terpelihara dan siap pakai.
c. Berfikir logis terhadap tugas yang harus dilakukan.
d. Selalu penuh perhatian dan konsentrasi.
e. Kerjasama tim.
f. Kejelasan tugas yang harus dikerjakan setiap personil.

Memonitor/mewaspadai.
1. Memonitor untuk mengadakan pengecekan ke seluruh bagian, (seperti, system anchor, simpul-
simpul, tali).
2. Mewaspadai bagian sudut yang tajam.,peralatan yang belum terkunci.
3. Mengatakan stop jika melihat hal – hal yang membahayakan .

Penunjukan safety officer / pengawas keselamatan.


1. Bertugas mengawasi semua aspek keselamatn sebelum, selama dan sesudah kegiatan.
2. Safety officer ditunjuk orang yang berpengalaman.

Pemilihan personil.
Pemilihan personil didasarkan pada :
1. Kemampuan.
2. Tangkas,tidak memiliki phobi (penyakit ketinggian)
3. Mampu menghargai peran masing – masing.

Peralatan perorangan.
Kebutuhan peralatan yang perlu dipertimbangkan sebagai kebutuhan keselamatan minimum
untuk vertikal rescue.
1 Safety helmet.
2 Kaca Mata Safety.
3 Sarung Tangan.
4 Sepatu.
5 Pakaian.
6 Harness.
7 Whitsel/pluit.
8 Rescue Rope (Tali Penyelamat)
9 Self rescue equipment ascending dan descending.
10 Kotak pertolongan pertama.

2) Kekuatan peralatan.

a. Nilai kekuatan atau memenuhi standar yang ditentukan, ini dapat dilihat pada alat itu sendiri
atau pada petunjuk yang dikeluarkan pabrik.
b. Penggunaan beban keseluruhan harus dibawah nilai kekuatan peralatan yang digunakan.

Final cek
1. Cheking personil. Setiap personil harus dilakukan pengecekan akhir oleh pengawas
keselamatan (safety officer) segala sesuatu yang dibutuhkan selama operasi, personal gear
maupun peralatan team.
2. Cheking system, pengecekan terhadap system anchor, tali, peralatan, termasuk belayer.

PERALATAN VERTICAL RESCUE


APRIL 22, 2014 LEAVE A COMMENT

Jenis peralatan vertical rescue

1. Harnes
Harness berfungsi sebagai dudukan/tambatan tubuh, atau alat yang digunakan sebagai
pendukung keselamatan
saat bekerja/beraktifitas di ketinggian.

Secara umum harness dibedakan berdasarkan bentuknya.


a. Sit harness.
b. Full body harness.
c. Chest harness (Harness Dada).

2. Carabiner
Carabiner / cincin kait adalah metal pengunci yang berfungsi sebagai penghubung antar
peralatan.
Bentuknya oval, delta, atau modified delta.

3. Mallion rapide.
Mallions di sebut juga quiklinks atau screwlinks. Ukuran dan bentuk ada beberapa macam
(oval,delta dan halfmoon),
rate strange mencapai 6000 kg. Mallions diproduksi dari bahan steel dan alloy khusus, cocok
untuk berbagai teknik.
Delta mallion menguntungkan digunakan beban dari tiga arah, seperti sebagai gantungan tandu.

4. Descender
Descender adalah alat bantu yang digunakan untuk menuruni medan vertical dan tali sebagai
jalur.
Jenis descender :
a. Figure of eight
b. Grigri.
c. Autostop
d. Simple.

5. Ascender.
Ascender adalah alat bantu yang digunakan untuk meniti medan vertical/kemiringan dan tali
digunakan sebagai jalur.
Sistem kerja alat ini mencengkram pada tali saat terbebani, sehingga dapat menahan beban, dan
bergerak saat didorong keatas tanpa terbebani.
a. Ascender handle.
b. Ascender non handle.

6. Pulley.
Pulley biasa juga di sebut katrol. Alat ini di design untuk menggurangi friksi tali atau pengganti
arah kerja tali.
Beberapa jenis pulley dibuat khusus untuk pekerjaan di bidang vertical/ketinggian dan memiliki
fungsi antara lain :
• Dapat dilewati oleh tali yang memiliki sambungan simpul,
• Memiliki lubang/hole yang dapat ditempati oleh 2 atau lebih pengaman.
• Memiliki peralatan pendukung yang dapat membantu memudahkan pekerjaan
(pulley+ascender).

7. Peralatan Tambahan
Peralatan tambahan merupakan peralatan yang digunakan untuk membantu/memudahkan
kegiatan Rigging (Lintasan Untuk Vertical Rescue).
a. Rigger Plate
b. Swivel

8. Rope protector.
Kegunaannya memberi perlindungan pada tali dari gesekan benda tajam, seperti gesekan tali
dengan sudut tebing, dinding,dll.
Beberapa jenis rope protector dibuat untuk penggunaan pada lingkungan/kondisi yang berbeda.
Jenis rope protector :
Padding.
Edge Rollers.

PERALATAN CAVING / SUSUR GUA


MARCH 18, 2014 LEAVE A COMMENT

Caving atau susur gua memerlukan peralatan yang sangat terjaga kemampuan kondisi fisiknya.

1. Personal Equipment
a. Helm Speleo > Helm yang khusus Caving (Helmet Explorer LED 14 Lamp)
b. Boom > Berupa tabung yang di hubungkan dengan sebuah slang ke helm
c.  Alat penerangan > senter, headlamp
d. Cover all > Merupakan pakaian khusus Caving
e. Sepatu > untuk menghindari air didalam goa dan guano
f.  Sarung tangan > Berfungsi melindungi tangan dari gesekan tali atau gesekan dengan dinding
gua
g. Pelampung
h.  SRT set > Peralatan pribadi untuk efisiensi tenaga dan efektifitas penelusuran
– Seat harness (Superavanti Harness)
– Ascender
– Descender
– Mailon Rapide (MR) > Ada tiga macam, yaitu MR Delta, MR Oval, Semi Circular
– Chest Harness
– Cows tail
– Foot loop/Footape

2. Team Equipment
a. Tali/Carmantel
b. Ladders
c. Webbing
d. Padding/Protec Rope
e. Carabiner
f. Pengaman Sisip > Chock, Friend
g. Paku Pitton
h. Bolts
i. Hanger
j. Driver
k. Hammer
l. Tackle bag
m. Pulley

TIPS PERAWATAN DAN


PEMELIHARAAN TALI KARMANTEL
DECEMBER 17, 2013 LEAVE A COMMENT

1. Hindari pemotongan tali kecuali kalau memang mengharuskan


2. Jangan meninggalkan ikatan pada saat penyimpanan tali
3. Hindari gumpalan di ujung tali
4. Gunakan ukuran yang tepat di pulley
5. Hindari hentakan tiba-tiba atau ketegangan yang terlalu kuat pada tali
6. Hindari terkena lompatan batu atau terinjak
7. Hindari melewatkan tali pada tikungan yang tajam atau permukaan kasar
8. Tali yang ditarik di lumpur pasir atau kerikil harus dicuci setelah dipergunakan dengan
air yang mengalir
9. Jangan mengeringkan tali dengan api atau sumber panas lain
10. Simpanlah tali dalam kantong
11. Tali yang cacat atau rusak harus diberi label
12. Jangan menempatkan tali terkena sinar matahari langsung dalam waktu lama
13. Tidak tersentuh dengan bahan yang mencemarkan seperti lemak, gemuk, oli, minyak,
bensin, minyak hydraulic, zat asam, dan bahan kimia.

Outlet ONSIGHT
Jl Ahmad Yani No 349 P, Pabelan,
Solo, Jawa Tengah, Indonesia

Telpon : (0271) 765 3228


SMS : 085 717 600 200
PIN : 2379BD42
Mail :

Cara Packing Untuk Naik Gunung Yang Benar


Wednesday, August 13th 2014.

Cara Packing Untuk Naik Gunung Yang Benar- Seperti yang selalu saya katakan, bahwa mendaki
gunung perlu pengetahuan yang cukup dan persiapan yang matang. Salah satu hal yang harus
diketahui oleh para pendaki adalah cara packing barang kedalam tas gunung atau yang biasa disebut
tas carrier dengan benar. Apabila dalam packing barang-barang bawaan kedalam tas carrier salah,
maka bisa menyebabkan tas menjadi berat atau juga tas menjadi tidak seimbang. Jika hal tersebut
terjadi tentu akibatnya akan membahayakan si pendaki itu sendiri.

Cara Packing Tas Untuk Naik Gunung Yang Benar


Ilustrasi Packing Barang Untuk Naik Gunung
Jadi dalam packing barang bawaan ke dalam tas gunung atau tas carrier harus benar-benar
diperhatikan. Dibawah ini adalah cara atau teknik dalam melakukan packing ketika akan naik gunung
yang benar.
1. Lapisi Tas Gunung/Carrier Dengan Trash Bag
Sebelum memasukan barang-barang ke dalam tas, sebaiknya gunakan trash bag untuk melindungi
semua barang bawaan dari air. Setiap tas kebanyakan memang sudah dilengkapi dengan cover bag,
namun jika intensitas hujan terlalu tinggi bisa saja air masuk kedalam tas. Oleh karena itu agar
barang bawaan benar-benar aman dari air, maka gunakanlah trash bag.

2.Gunakan Matras Sebagai frame


Ada sebagian orang yang meletakan matras diluar tas. Namun alangkah baiknya matras tersebut
diletakan melingkar didalam tas sebagai frame. Dengan diletakan didalam tas, maka akan membentuk
tas menjadi lebih rapi dan tegak. Selain itu akan memudahkan dalam menyusun barang-barang ke
dalam tas.
3. Jangan Meletakan Barang Terberat Di Bagian Paling Bawah
Apabila barang terberat diletakan di bagian paling bawah dari tas, maka tas menjadi lebih berat. Oleh
karena itu barang bawaan seperti air usahakanlah paling tidak diletakan di tengah.

4. Urutkan Barang Sesuai Dengan Tingkat Kebutuhanya


Dalam packing barang untuk naik gunung maka barang yang jarang digunakan seperti baju ganti atau
sleeping bag letakkanlah di paling bawah. Sedangkan barang yang biasanya digunakan sewaktu-
waktu seperti mantel diletakan di paling atas. Hal tersebut sangat beralasan, bayangkan saja jika
hujan tiba-tiba datang sedangkan mantel berada dipaling bawah, maka sobat harus membongkar
semua barang. Kalau saya sendiri biasaya menempatkan baju ganti dan sleeping bag dipaling bawah,
kemudian air, alat masak dan logistik berada diatasnya. Setelah itu baru barang-barang seperti
mantel, alat penerangan, P3K berada di paling atas.

5. Tas Harus Seimbang


Barang-barang yang dimasukan kedalam tas, harus ditata sedemikian rupa sehingga tas menjadi
seimbang. Kondisi tas yang tidak seimbang, akan membahayakan pendaki saat melewati jalur yang
terlalu terjal ataupun yang dekat dengan jurang. Cara menentukan tas carrier seimbang atau tidak
adalah tas tersebut harus bisa berdiri tanpa disandarkan. Kemudian berilah sedikit pukulan pada tas,
jika tas roboh maka tas tersebut belum seimbang.
6. Jangan Biarkan Ruang Kosong
Barang-barang yang memiliki ruang seperti toples atau gelas jangan dibiarkan kosong. Isilah barang-
barang tersebut dengan barang lainya seperti roti, mie instan atau lainya.

Cara Packing Tas Gunung Yang Benar


Cara Packing Untuk Naik Gunung Yang Benar

Setidaknya ada 6 cara packing untuk naik gunung yang benar. Dengan memperhatikan cara packing
yang benar setidaknya bisa mengurangi resiko saat naik gunung. Ketika akan naik gunung jangan
pernah menyepelekan hal-hal sekecil apapun. Alam bisa saja menjadi sahabat bagi kita, tapi alam
juga bisa membunuh kita sewaktu-waktu

Tips Mengatasi Hawa Dingin Saat Berada Di


Gunung
Wednesday, August 13th 2014.

Tips Mengatasi Hawa Dingin Saat Berada Di Gunung- Beberapa waktu lalu para pecinta alam indonesia
mendapat berita duka. Seorang siswi SMA tewas saat mendaki di gunung gede jawa barat.
Meninggalnya siswi tersebut akibat tidak kuat melawan suhu dingin pegunungan atau yang dikenal
dengan hypothermia. Kemampuan seseorang terhadap hawa dingin memang berbeda-beda. Namun
setidaknya dengan memperhatikan tips-tips berikut ini bisa mengurangi resiko terserang hypothermia.
Tips Mengatasi Hawa Dingin Saat Berada Di Gunung
Tips Mengatasi Hawa Dingin Saat Berada Di Gunung
Tips Mengatasi Hawa Dingin Saat Berada Di Gunung:
1. Membawa pakaian tebal dan sleeping bag
Jaket dan sleeping bag adalah 2 barang yang wajib dibawa ketika akan naik gunung. Kedua barang
tersebut untuk menahan suhu dingin masuk ke tubuh. Perlengkapan sperti slayer, kaos tangan dan
kaos kaki juga tak kalah pentingnya untuk dibawa. Satu lagi, ketika hiking hindari untuk memakai
celana jeans. Celana berbahan jeans jika terkena air akan membutuhkan waktu yang lama untuk
kering.
2. Mendirikan tenda di tempat yang tepat
Ketika akan mendirikan tenda untuk beristirahat, perhatikan kondisi di sekitarnya. Usahakanlah
mendirikan tenda di tempat yang tidak dilalui angin. Tempat tersebut dapat cari seperti di balik batu
yang besar atau juga dibalik pohon-pohon yang kokoh. Dengan demikian sobat akan terhindar suhu
dingin yang dibawa angin ketika malam hari.
3. Membuat Perapian
Ketika mengalami kedinginan pada malam hari, cepatlah untuk membuat perapian. Carilah ranting-
ranting atau pohon yang sudah tumbang. Apabila basah terkena hujan, kupaslah bagian luarnya
karena bagian dalam kayu tersebut tetap kering.
4. Meminum Minuman Hangat
Minuman hangat seperti jae mapun susu sangat efektif untuk menghangatkan tubuh.
5. Memanfaatkan suhu tubuh orang lain
Dengan menempelkan tubuh kita ke orang lain, maka panas tubuh akan dapat ditransformasikan.
cara yang paling efektif adalah dengan melepas pakaian kemudian saling berpelukan.
Itu tadilah kelima cara untuk mengatasi suhu dingin ketika berada di gunung. Semoga dengan
memperhatikan beberpa tips tersebut tidak ada lagi korban yang meninggal akibat kedinginan saat
berada di gunung.

Tips Saat Tersesat Di Gunung

Wednesday, August 13th 2014.

Mendaki gunung tidaklah cukup hanya bermodalkan kekuatan fisik semata. Seorang pendaki
gunung tentu harus dibekali pengetahuan yang cukup. Tak jarang orang yang tersesat digunung
hingga beberapa hari bahkan sampai meninggal karena minimnya pengetahuan tentang mendaki.
Lalu apa yang akan kita lakukan ketika tersesat digunung?

Tips Saat Tersesat Di Gunung

ilustrasi saat tersesat di gunung

Saat tersesat digunung maka janganlah panik, lakukan 4 langkah berikut ini. Keempat langkah
tersebut dikenal dengan STOP yaitu Sit, Thinking, Obeservation dan Planing.

1. Sit

Ketika sudah berjalan jauh namun tak juga menemukan jalur pendakian dan sudah tidak tau arah
lagi maka sudah dipastikan sobat telah tersesat. Maka langkah pertama yang dilakukan adalah
istirahat terlebih dahulu. Bersantailah dan hilangkan semua kepanikan. Karena dengan demikian
sobat bisa berfikir secara jernih.

2. Thinking

Setelah fikiran sudah tenang, fikirkanlah kembali masalah yang dihadapi. Ingatlah saat terakhir
sobat keluar dari jalur pendakian.

3. Observation

Lakukanlah observasi atau pengamatan disekitar lokasi sobat. Perhatikan punggungan maupun
lembah yang terlihat. Gunakanlah tanda-tanda alam untuk menentukan arah dan juga letak
dimana sobat berada. Jika sobat membawa peta itu akan sangat membantu.

4. Planing

Setelah ketiga langkah diatas sudah dilakukan maka langkah yang terakhir adalah menentukan
rencana selanjutnya. Dalam menentukan rencana ini tidak boleh sembarangan harus
diperhitungkan secara matang. Sobat juga harus mempertimbangkan hal-hal seperti bekal yang
masih tersisa, kondisi fisik serta kondisi alam

Nah itulah tadi hal-hal yang dilakukan ketika sobat mengalami tersesat di gunung. Mendaki
gunung memang begitu menarik, namun kegiatan ini cukup beresiko. Kejadian seperti tersesat,
kedinginan yang berujung kematian sering terjadi. Ketika malam telah tiba, suhu di gunung
semakin menurun. Ketahan tubuh seseorang terhadap hawa dingin berbeda-beda. Oleh karena itu
jika sudah tidak kuat menahan dinginya suhu digunung perlu dilakukan penanganan sebelum
terkena hypothermia. Hal-hal yang harus dilakukan ketika mengalami kedinginan di gunung saya
tulis di tips mengatasi hawa dingin di gunung.

Anda mungkin juga menyukai