Anda di halaman 1dari 22

BASIC ROPE RESCUE

I – DERU
INDONESIAN DISASTER EMERGENCY RESPONSE UNIT

TRAINING DIVISION
aygdoc@2020
I-DERU TRAINING DIVISION

PENGANTAR DASAR ROPE RESCUE

Definisi
Rope Rescue adalah segala upaya penyelamatan dengan cara memindahkan korban yang
membutuhkan peralatan rumit seperti tali dan peralatan terkait untuk mendapatkan akses ke lokasi dan
bisa memindahkan korban dari area yang secara geografis berbahaya dan akses terbatas dengan aman
dengan cara system tali.
Baik itu penyelamatan korban secara vertical diagonal ataupun secara horizontal

Rescue angle
Secara umum Rope Rescue terbagi ke dalam 3 bagian berdasarkan kemiringan sudut di lapangan
semakin sudut itu semakin tinggi tentu akan menentukan jenis dan teknik peyelamatan itu sendiri.

Pembagian Rescue Angle


1. Rendah ( Low Angle ) kemiringan dibawah 40°
2. Curam ( Steep Angle ) Kemiringan antara 40° - 60°
3. Tinggi (High Angle ) Kemiringan 60° - 90°

Aplikasi Rope Rescue (Types Of Technical Rescue Per NFPA)


 Rope (High Angle, Low Angle, Tower)
 Confined Space
 Structural Collapse
 Vehicle And Machinery
 Wildernes ( Mountain )
 Trench
 Water (Swift Water, Surface, Dive, Ice)
 Subterranean (Cave, Mine, Tunnel)

Kemampuan Yang Harus Di Kuasai


Penyelamatan Tali Secara umum adalah penyelamatan resikao tinggi yang kemungkinan
keberhasilannya berbanding sejajar dengan tingkat kegagalan, untuk meminimalisir semua potensi
resiko maka setiap personil penolong harus memiliki kemampuan dasar pengetahuan tentang Rope
Rescue itu sendiri.

Hal hal tersebut antara lain:


 PPE ( Alat Pelindung Diri )
 Gears ( Peralatan Pendukung / Equipment )
 Knot ( Dasar Simpul )
 Anchor & Egde management ( Penambat dan Pelindung Tepian)
 Technical Evacuation ( Tekhnik Evakuasi )
 Mechanical Advantage System (System dalam Evakuasi )
 Communications ( Komunikasi )
 Manouver ( Teknik Penjangkauan )
 Team competency ( Kompetensi Tim ) dll

I-DERU TRAINING DIVISION

ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

Alat pelindung Diri (APD) atau PPE (Personal Protective Equipment) adalah Suatu alat yang mempunyai
kemampuan untuk melindungi seseorang yang fungsinya mengisolasi/melindungi sebagian atau seluruh
tubuh dari potensi bahaya di tempat kerja / kegiatan

KATEGORI APD :
 Pelindung Kepala (Safety Helmet)

 Pelindung Mata dan Muka ( Googles )


I-DERU TRAINING DIVISION

 Pelndung Telinga (Earmuff, earplug)

 Perlindung Pernapasan (Masker, SCBA, dll)

 Telindung Tangan (safety Gloves)

 Pelindung Kaki (Safety Shoes)

 Pakaian Pelindung

 Alat Pelindung Jatuh


I-DERU TRAINING DIVISION

 Pelampung

STANDAR KESESUAIAN PERALATAN

PERALATAN PENDUKUNG LAINYA

Peralatan Personal Tambahan

Edge protector

Pulleys
I-DERU TRAINING DIVISION

Descender / Belay Device & Back up device

Anchors

Ascender

Multipods & Strectcher

Tali
I-DERU TRAINING DIVISION

Swiple & Quick Release

Quick Link & Connector

Harness

Dan masih banyak lagi peralatan pendukung lainya, yang ada disini hanyalah sebagian dari contoh
pertalatan, teknik dan penggunaan alat amungkin akan sedikit berbeda tergantung Brand yang di
keluarkan produsen.
I-DERU TRAINING DIVISION

DASAR SIMPUL

Terminology Simpul

 Standing Part
 Round Turn
 Turn
 Underhand Loop
 Overhand Loop Bight
 Running end
 Whipping

Syarat Simpul
 Mudah Dibuat
 Ada nilai Fungsi
 Mudah di Lepas

Istilah Simpul
• BEND : Simpul yang digunakan untuk menggabungkan 2 (dua) tali yang berbeda, biasanya di
buat pada ujung tali
• HITCH : Simpul yang digunakan untuk mengikatkan tali pada atau keliling suatu benda atau tali
(biasanya pada badan tali yang sama atau berbeda),Sifatnya menjerat dan dapat disesuaikan
kekencangannya, digunakan sementara, dan mudah di lepaskan.
• KNOT : Ikatan atau jalinan sebuah tali yang mempunyai pola tertentu untuk digunakan
mengikatkan tali ke suatu benda, mudah diikatkan, mudah dilepas serta dapat menahan tanpa
terlepas.
Kekuatan Tali setelah disimpul akan ada penyusutan antara 13 – 45% (UK HSE) tergantung jenis simpul
yang digunakan dan biasakan sisa ujung simpul panjangnya ideal tidak terlalu pendek.
Dari sekian banyak simpul baik dari kategori dan peruntukanya, minimal kita memahami simpul – simpul
yang sering di pergunakan di lapangan.

1. Figure Of Eight / Simpul Delapan


I-DERU TRAINING DIVISION

2. Figure Of Nine/ Simpul Sembilan

3. Bunny/Rabbit/Playboy/ Simpul Kelinci


I-DERU TRAINING DIVISION

4. Barrel / Tong

5. Alpine Butterfly / Simpul Kupu Kupu


I-DERU TRAINING DIVISION

6. Overhand / Stopper

7. Clove Hitch / Simpul pangkal


I-DERU TRAINING DIVISION

8. Tape Bend/ Water/ Simpul Pita

9. Simpul Jangkar
I-DERU TRAINING DIVISION

10. Simpul Prusik

11. Inline Knot


I-DERU TRAINING DIVISION

12. Double Fishermans Knot / Simpul Nelayan

13. Munter Hitch / Italian Hitch


I-DERU TRAINING DIVISION

ANCHOR SYSTEM
Anchor atau penambat merupakan media pengaman utama dan pertama pada kegiatan Rope rescue,
pemilihan media, alat serta teknik penambat mutlak harus benar – benar di perhitungkan dengan baik.
Sering kali orang suka menyepelekan pemasangan penambat, padahal penambat adalah penyumbang
tertinggi angka kecelakaan pada kegiatan ketinggian.
Anchor System memberikan kontribusi 25% Kecelakaan jadi berhati hatilah dalam pemilihan dan
pembuatan penambat untuk keselamatan

Persyaratan sebuah Anchor / Penambat


 Terpasang dengan baik
 Kuat (Minimal 15 KN)
 Sudut Anchor Ideal tidak lebih dari 90°
 Beban Terbagi seimbang (Share Load / Distibuting load)
 Minimal 2 titik anchor
 Gunakan Padding atau Edge Protector
 Jarak Anchor tidak terlalu dekat di tepian
 Tidak memasang anchor pada retakan, media labil dan bukan bagian utama dari sebuah struktur
 Independent, Working line dan Safety(Belay) line berdiri sendiri
 Safety check, Periksa dan tes kekuatan sebelum digunakan

Jenis Anchor Secara Umum di bagi 2 macam yaitu


 Natural Anchor adalah semua jenis pengaman yang tersedia di lapangan yang langsung bisa di
gunakan sebagai penambat seperti pohon, dan batu,

 Artificial Anchor, adalah Semua jenis penambat yang di buat pada media yang tersedia tetapi
tidak bisa langsung di gunakan dan perlu rekayasa tertentu untuk menempeljkan media
pengaman untuk sebuah penambat sebagai media anchor seperti Tanah, Structur bangunan,
konstruksi, kendaraan, dll
I-DERU TRAINING DIVISION

Untuk Kategori Artificial Media Anchor di bagi lagi menjadi


1. Anchor Media Keras seperti Batu, beton, Metal, konstruksi, Tembok dll.

2. Anchor Media lunak seperti Tanah, Pasir, Lumpur dan Es seperti deadman, picket anchors, log and
stake anchor dll

Contoh instalasi anchor type Y hang dan Independent


I-DERU TRAINING DIVISION

Contoh Pemasangan Anchor berdasarkan kekuatan

Contoh Pengecekan Anchor


I-DERU TRAINING DIVISION

SYSTEM EVAKUASI

Suatu rangkaian peralatan mekanis ataupun manual yang berguna untuk mempermudah dalam
melaksanakn teknik Rope rescue terutama pada saat hauling , sehingga beban serta korban lebih
mudah dan ringan dalam melakukan kegiatan evakuasi
System yang umum di gunakan
A,Z,M System

A system

Z System

M System
I-DERU TRAINING DIVISION

TEKNIK EVAKUASI
Secara umum teknik evakuasi korban secara garis besar ada tiga yaitu :
1. Hauling / Raising/ Lifting
Teknik Evakuasi Yang dilakukan denga cara menaikan korban, Evakuasi teknik ini di haruskan
mengurangi Friksi ( gesekan ), baik itu secra vertical ataupun secara diagonal
Terdiri dari Tali utama (main line )yang terdiri terkoneksi dengan system evakuasi (hauling) dan tali
kedua (back Up line )sebagai belaying system

 Lowering
Teknik Evakuasi Yang dilakukan denga cara menaikan korban, Tehnik ini harus memperbesar Frixi
(Gesekan).Dalam aplikasinya cara ini menggunakan Descender ( alat bantu turun) Seperti figur of eight,
Girgri, Traxion Ids dll. Atau dapat juga menggunakan simpul jerat tambat/ setengah pangkal (Italian
Hitch) dll,
Pada Teknik ini Tali utama (main line ) sebagai lowering system dan tali kedua (back Up line )sebagai
belaying system
I-DERU TRAINING DIVISION

 Suspension / Tyroleans
Teknik Rope Recsue Evacuation yang di lakukan dengan cara menyebrangkan korban dari satu sisi ke sisi
yang lain
I-DERU TRAINING DIVISION

KOMUNIKASI
1. Verb Sign (Komunikasi Verbal)
Komunikasi di lakukan secra normal baik itu berbicara sera langsung berhadapan (head to
head) ataupun bisa melalui radio komunikasi
Ada banyak istilah dalam komunikasi jenis ini, salah satu contohnya sebagai berikut :

 On Belay: Is the belay ready?


 → Belay on: Yes, the belay is ready.
 On system: Is the main line ready.
 →System on: Yes, the main line is ready.
 Down rope: Begin pulling rope in.
 Up rope: Begin pulling rope in.
 Faster: Increase the rate of movement.
 Slow: Decrease the rate of movement.
 Rope free: Rope is clear and no one is relying on it for support.
 Stop: Stop all movement

2. Non Verb Sign ( Komunikasi Non Verbal)


Komunikasi ini di lakukan ketika komunikasi non verbal sudah tidak bisa dilakukan lagi, misalnya
baterai radio komunikasi habis, sinyal kurang baik, jarak yang terlalu jauh, efek pantul dari
lokasi, angin dan lain lain.
Salah satu contoh Komunikasi non verbal yaitu Koamunikasi melalui kode isyarat tangan (Hand
Sign)
I-DERU TRAINING DIVISION

TEKNIK PENJANGKAUAN

Ada 3 cara penjangkauan korban dalam kegiatan Rope Rescue diantaranya :

A. Leading
Menjangkau korban dengan cara melakukan pemanjatan perintisan dari bawah keatas menggunakan
pengaman dengan jarak tertentu dan media tertentu sepertiI tebing, gedung tinggi, struktur bangunan
(Tower) .Misalnya \Lead Climbing (Sport Climbing),
Ascending dll (Rope Acces), Pemanjatan Struktur ( Work At Height), Hyspanican/ Arborist (Tree Climbing)
dan lain lain.

B. Transversing
Menjangkau korbann dengan cara perintisan gerakan menyampimg dengan pengaman lintasan dengan
jarak dan media tertentu, Misal Tebing, Konstruksi, Bangunan misalnya Lead Climbing (Sport Climbing)
Horizontal Aid Climbing (Rope Acces) dll

C. Abseiling
Menjangkau korban dengan cara melakuan perintisan penurunan ke tempat korban menggunakan
pengaman dengan jarak dan media tertentu
Misal: Rapeling / Descending / Lowering

Anda mungkin juga menyukai