2018
SKRIPSI
Oleh:
1111101000034
2018
LEMBAR PERNYATAAN
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah
satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau
merupakan jiplakan dari hasil karya orang lain, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta.
i
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
PROMOSI KESEHATAN
Skripsi, Agustus 2018
Unique Gita Claudia, NIM 1111101000034
Referensi: 66 (1991-2018)
ii
FACULTY OF HEALTH SCIENCE
DEPARTEMENT OF PUBLIC HEALTH
HEALTH PROMOTION
Thesis, Agustus 2018
Unique Gita Claudia, NIM 1111101000034
ABSTRACT
Background. Exclusive breastfeeding can help reduce mortality and pain in
infants. Exclusive breastfeeding for 6 months is very useful, but exclusive breastfeeding
has not yet reached the target. Mother's knowledge that is relatively less can reduce
exclusive breastfeeding. One of program enhances exclusive breastfeeding by providing
education about exclusive breastfeeding. Educational activities can be in the form of
counseling using the right media. Purpose. To find out the influence of leaflet media with
the change of knowledge about exclusive breastfeeding between before and after
counseling on pregnant women.
Methods. This research was conducted at the Parigi Health Center. The sample
used was 25 people. The research design used was quasi experimental quantitative with
One Group Pretest-Posttest design approach. Results. A total of 12 questions experienced
an increase in the number of respondents, 1 question had a fixed number of respondents
and 3 questions experienced a decrease in respondents. Suggestion. Mobilize puskesmas
officers to produce and distribute leaflet media or other media that can improve the
knowledge of pregnant women in the work area of the Parigi health center.
Keywords: Leaflet, Counseling, knowledge, exclusive breastfeeding
Reference : 66 (1991-2018)
iii
GAMBARAN PERUBAHAN PENGETAHUAN TENTANG ASI EKSKLUSIF
Skripsi
Oleh:
NIM: 1111101000034
2018
iv
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
sidang ujian skripsi Fakultas Ilmu Kesehatan Uiversitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta pada 13 Agustus 2018. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu
syarat memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM) pada program studi
Kesehatan Masyarakat.
Ketua,
Anggota,
Narila Mutia Natsir, M.Kes PH.D Dr. Dwi Tyastuti, MPH, Ph.D
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Pinang, Tangerang
Agama : Islam
Email : uniqqinuclaudia@gmail.com
Telepon : 081314118949
Riwayat Pendidikan
Riwayat Organisasi
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Segala puji bagi Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyanyang atas
rahmat dan karunia-Nya sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul “Gambaran Perubahan Pengetahuan Tentang Asi Eksklusif Pada Ibu Hamil
Parigi Kecamatan Pondok Aren Tahun 2018”. Salawat serta salam tidak lupa penulis
sampaikan kehadira Nabi Muhammad SAW yang membawa umatnya kejalan yang di
satu (S1) pada program studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Penyelesaian skripsi ini
tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis
1. Papa, Mama, dan Adikku Ghea Aprilly yang telah mendukung dalam segala hal
2. Prof. Dr. Arief Sumantri, SKM, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan
3. Fajar Ariyanti, M.Kes, Ph.D selaku Kepala Program Studi Kesehatan Masyarakat
4. Bapak Dr. M. Farid Hamzens, M.si dan ibu Catur Rosidati, SKM, MKM selaku
pembimbing skripsi
5. Segenap dosen Prodi Kesehatan Masyarakat yang telah memberi ilmu dan
vii
6. Terima kasih kepada Five, Rahma Yusfarani dan Wahyu Gito Putro yang telah
7. Teman-teman Promosi Kesehatan 2011 yang telah berjuang bersama dan saling
kebaikan yang telah diberikan mendapat pahala dari Allah SWT. Terakhir penulis
berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca serta
viii
Daftar Isi
D. Tujuan Penelitian......................................................................................................11
A. Pengetahuan .............................................................................................................15
ix
A. Kerangka Konsep .....................................................................................................54
D. Instrumen Penelitian.................................................................................................61
B. Gambaran Pengetahuan ASI Ekslusif Ibu Hamil Pada Kelompok Perlakuan dan
.......................................................................................................................................68
C. Gambaran Pengetahuan ASI Ekslusif Ibu Hamil Pada Kelompok Perlakuan dan
.......................................................................................................................................70
x
D. Pengaruh Media leaflet dalam perubahan pengetahuan ASI eksklusif Ibu Hamil di
.......................................................................................................................................71
C. Pengetahuan ASI Eksklsuif Ibu Hamil pada kelompok perlakuan dan kontrol
Sebelum penyuluhan
.......................................................................................................................................77
D. Pengetahuan ASI Eksklsuif Ibu Hamil pada kelompok perlakuan dan kontrol
Sesudah penyuluhan
.......................................................................................................................................78
.......................................................................................................................................80
A. Kesimpulan...............................................................................................................84
B. Saran .........................................................................................................................85
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 5.2 Gambaran pengetahuan ASI eksklusif pada ibu Hamil Sebelum 67
2018
xiii
DAFTAR Lampiran
Lampiran 3 Leaflet
Lampiran 4 Output
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pangan dan meningkatkan nutrisi, serta agricultural (ICSU, 2015). Salah satu
target yang ingin dicapai pada tujuan SDGs tersebut adalah menghentikan
Kemenkes RI, 2015). Untuk menciptakan SDM yang berkualitas harus dimulai
(PHBS) 2013 menyatakan bahwa memberikan ASI eksklusif adalah bayi usia
≤6 bulan yang hanya mendapatkan ASI saja dalam 24 jam terakhir saat
wawancara atau individu bawah dua tahun (Baduta) yang pertama kali diberi
minuman atau makanan berumur enam bulan atau lebih (Kemenkes RI, 2013).
memberi bayi makanan atau minuman lain, termasuk air putih, selain menyusui
(kecuali obat-obatan dan vitamin atau mineral tetes). ASI tak ternilai harganya,
1
membuat anak potensial memiliki emosi yang stabil, spiritual yang matang,
2013).
Menurut UNICEF di dunia lebih dari sekitar 132 juta bayi lahir setiap
tahunnya, hanya 51 juta yang mendapatkan ASI eksklusif dan 81 juta lainnya
tidak. Dengan demikian banyak hal yang dibutuhkan untuk menggapai seluruh
keluarga di dunia. Secara global hanya 44% bayi yang mendapatkan IMD, 38%
makianan pendamping ASI secara adekuat dan tepat serta hanya 49% yang
Gambaran data pemberian ASI berdasarkan data laporan nutrisi UNICEF 2013
cakupan ASI eksklusif di dunia berada pada cut of point 43% . Negara yang
berada di regional Asia Timur dan Pasifik, data cakupan ASI ekslusifnya
komitmen untuk menurunkan angka kematian bayi dari 68 per 1.000 kelahiran
hidup menjadi 12 per 1.000 kelahiran hidup dan angka kematian balita dari 97
per 1.000 kelahiran hidup menjadi 23 per 1.000 kelahiran hidup (SDGs, 2017).
ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan sebesar 32% yang menunjukkan
kenaikan yang bermakna sebesar 42% pada tahun 2012 (Kemenkes, 2013).
Cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan di Indonesia
sedikit penurunan dari 61,5% tahun 2010 menjadi 61,1% pada tahun 2011.
Namun cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi sampai 6 bulan meningkat
dari 33,6% pada tahun 2010 menjadi 38,5% pada tahun 2011 (Kemenkes,
Tangerang Selatan cakupan ASI Eksklusif juga masih dibawah target yaitu
eksklusif. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Juliastuti (2011) bahwa pada
memberikan ASI eksklusif daripada ibu yang pengetahuannya tidak baik. Sama
hal nya dengan hasil penelitian Hakim (2012) yaitu ditemukan adanya
semakin tinggi pengetahuan ibu maka semakin tinggi juga kemungkinan ibu
yang tepat. Dalam pemberian materi dapat ditekankan dengan ASI adalah
makanan yang paling sempurna dan tepat untuk diberikan kepada bayi.
mengenai ASI.
(Kholid, 2014).
cetak, elektronik maupun media ruang. Dalam hal ini media diposisikan untuk
terhadap kesehatan.
lingkungan dan perilaku sehat (depkes, 2007). Advokasi yang dilakukan oleh
Urusan Agama (KUA) bagi pasangan yang ingin menikah untuk mendapatkan
pemerintah, dan lain-lain. Bina suasana yang dilakukan oleh puskesmas Parigi
eksklusif hal yang dilakukan adalah memberikan materi tentang kehamilan dan
pascamelahirkan salah satunya adalah ASI eksklusif di kelas hamil. apabila ibu
apabila bertemu di pengobatan atau di Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) tenaga
atau tidak, bila tidak akan diberikan pengarahan materi mengenai ASI eksklusif
secara personal. Posyandu juga melakukan hal yang sama, yaitu menanyakan
apakah ibu memberikan ASI eksklusif atau tidak. Bila tidak memberikan akan
yang berada di Puskesmas. Video yang tersebut berjudul “Apa Alasan Ibu
Tidak Memberikan ASI Eksklusif?” dan “ASI Eksklusif?”. Materi dalam video
ekslusif sesuai dengan apa yang mereka ketahui yang pada akhirnya akan
dijelaskan pengertian sebenarnya oleh ahli. Lalu di video lainnya berisi alasan
ibu tidak memberikan ASI eksklusif dan diberikan saran cara agar ibu tetap
komposisi ASI, tips memberikan ASI, dll tidak disebutkan di dalam video.
Video yang berada di Puskesmas Parigi hanya disiarkan melalui televisi ruang
tunggu Puskesmas yang dimana tidak terdapat video mengenai ASI eksklusif
saja, melainkan diputar secara acak Bersama video kesehatan lainnya yang
66,67% dari 30 responden mengatakan bahwa tidak pernah melihat video yang
kurang efektif dan responden lebih memilih mendapatkan informasi dari leaflet
yang pada kenyataannya media leaflet pada puskesmas tidak digunakan sebagai
waktu yang tepat untuk memberikan ASI pada bayi. Sekitar 40% dari 30
responden yang mengetahui manfaat yang benar tentang ASI untuk ibu dan
khusus pada payudara dan sebanyak 20% ibu saja yang menjawab dengan benar
lebih lanjut oleh daerah atau unit lain yang memerlukannya sesuai dengan
yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat sehingga pesan dapat lebih efektif
penelitian ini media yang dipilih oleh peneliti adalah media leaflet yang didapat
ASI”.
pengetahuan dan intensi ASI eksklusif (Syamsiyah, 2013). Dari penelitian yang
mana dengan mudah, mencakup banyak orang, biaya murah, dan dapat
Oleh karena itu dalam penelitian ini peneliti tertarik untuk melihat
B. Rumusan Masalah
Pondok Aren, Tangerang Selatan masih rendah dibawah target yang ditentukan
oleh kementrian kesehatan sampai dengan tahun 2015 adalah 80%, yaitu
dan 70% dari 30 responden tidak memberikan ASI eksklusif, serta 43,3%
ASI eksklusif.
informasi menggunakan media untuk para ibu. Oleh sebab itu, peneliti ingin
yang akan digunakan adalah media leaflet yang telah dibuat oleh dinas
Kota Tangerang Selatan, yang berjudul “sayangi Bayi, beri ASI”. Penelitian ini
C. Pertanyaan penelitian
4. Bagaimana gambaran perubahan pengetahuan ibu hamil antara pre test dan
post test di wilayah kerja Puskesmas Parigi Kecamatan Pondok Aren, Kota
1. Tujuan Umum
tahun 2018.
2. Tujuan Khusus
test dan post test di wilayah kerja Puskesmas Parigi Kecamatan Pondok
1. Bagi Puskesmas
2. Bagi Peneliti
penyuluhan.
parigi Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan tahun 2018. Analisis
Masalah yang dibahas dalam penelitian ini bahwa masih rendahnya pemberian
ASI eksklusif dan masih kurangnya pengetahuan ibu mengenai pemberian ASI
eksklusif juga karena media yang ada di puskesmas Parigi belum berperan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetahuan
1. Pengertian Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil dari tahu yang terjadi melalui proses sensoris
bentuk bukti jawaban baik lisan, ataupun tulisan yang merupakan stimulasi
(Notoatmodjo, 2007).
ini, dimana subyek tahu terlebih dahulu akan adanya stimulus, yang
melalui indera pengelihatan (mata) yaitu sebesar 83% dan indera pendengar
(lidah) 1%, indera peraba (kulit) 2%, dan indera penciuman (hidung) 3%
angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek
penelitian atau responden (Notoatmodjo, 2007). Sedangkan cara
tradisional atau non ilmiah dan cara modern atau cara ilmiah. Cara
a. trial dan error (coba-salah), cara ini digunakan dengan cara percobaan
sampai berhasil, jika belum berhasil maka akan terus diulang kembali.
ahli pengetahuan.
Sedangkan cara yang modern atau cara yang lebih sistematis, logis, dan
ilmiah. Cara ini disebut metode ilmiah atau yang lebih dikenal dengan
kesehatan.
Kanta, 2013).
a. Pendidikan
seseorang tentang suatu objek juga mengandung dua aspek, yaitu aspek
terdapat banyak media massa seperti televise, radio, surat kabar, dan
atau dilihat, baik dari media cetak maupun elektronik seperti televise,
d. Lingkungan
dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karen adanya interaksi timbal
balik ataupun tidak yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap
e. Pengalaman
keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah
menuju usia tua, selain itu orang usia madya akan lebih banyak
ada penurunan pada usia ini. Dua sikap tradisional mengenai jalannya
setiap orang.
3. Pengetahuan ASI Eksklusif
ASI merupakan makanan utama bayi yang baru lahir hingga usia
dalam 100 gram ASI terkandung kalori 60 ml kal dan protein 1,2 gram.
Komponen nutrisi ini berasal dari sari makanan yang dikonsumsi ibu.
Produksi ASI akan lancar jika kebutuhan gizi ibu tercukupi (Sutomo,
2010).
eksklusif adalah bayi yang hanya diberi ASI saja, tanpa tambahan cairan
lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih dan tambahan
makanan padat seprti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi,
dan tim (Roesli, 2000. ASI eksklusif adalah intervensi yang paling
pemberian air susu ibu saja tanpa tambahan makanan dan minuman lain
kebutuhan penting bayi selama enam bulan setelah lahir. Tidak hanya
(Juliastuti, 2011)
period). Jika rentang usia tersebut anak mendapat asupan gizi yang
optimal seperti ASI, penurunan status gizi anak bias dicegah. Bila
ASI eksklusif memiliki manfaat yang sangat baik untuk ibu dan
bayi.
tinggi yang lebih rendah, ini akan membantu bayi terhindar dari
penyakit jantung.
kesehatan bayi:
memproduksi susu.
menggunakan kontrasepsi.
(monika, 2014)
eksklusif.
yang keluar dari payudara ibu hanya sedikit. Sedikitnya ASI yang
keluar dikarenakan cara menyusui yang salah. Berikut ini adalah cara
3) Ibu duduk atau berbaring dengan santai. Bila duduk, lebih baik
bayi terletak pada lengkung siku ibu (kepala tidak boleh mengadah
5) Satu tangan bayi diletakkan di belakang badan ibu dan yang lain di
depan.
6) Perut bayi menempel pada badan ibu dan kepala bayi menghadap
9) Payudara dipegang dengan ibu jari di atas dan jari lain menopang
dengan cara menyentuh pipi dengan puting susu atau menyentuh sisi
bayi akan menekan ASI keluar dari tempat penampungan ASI yang
terletak dibawah areola payudara. Posisi yang salah, yaitu bila bayi
12) Setelah bayi mulai menghisap, payudara tidak perlu dipegang atau
e. Perawatan Payudara
ketika menyusui.
(Indivara,2009).
a) Bersihkan puting susu anda setiap hari hanya dengan air saja,
urut dari atas, samping, bawah, dan menuju ke puting susu, dengan
payudara dari pangkal dada ke arah puting susu. Lakukan juga untuk
masing payudara.
4) Sokong payudara kiri dengan tangan kiri dengan tangan kiri, tiga
jari dari dari tangan kanan membuat gerakan memutar dan menekan
Lakukan hal yang sama untuk payudara sebelah kanan. Untuk setiap
ganti dengan washlap dingin selama lima menit. Ini juga berfungsi
untuk untuk membersihkan payudara dengan baby oil
(Indivara,2009).
pengetahuan ibu. Hasil yang diperoleh juga beragam, seperti penelitian yang
1. Pengertian Penyuluhan
kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat, dan aktif berperan serta
penyuluh kesehatan.
b. Attitude, sikap sehat yang didapatkan dari pengetahuan yang diberikan
oleh penyuluh.
Raihana, 2014)
penyuluhan, materi atau pesan penyuluhan, dan metode yang dipakai dalam
a. Sasaran penyuluhan
1) Individu
2) Keluarga
manula
b) Masyarakat pedesaan
c) Masyarakat nelayan
yang dipilih adalah ibu-ibu yang masuk ke dalam kategori dewasa awal dan
sedang hamil/menyusui.
penyuluhan
3. Metode Penyuluhan
membina perilaku baru atau seseorang yang telah mulai tertarik pada
individual ini karena setiap orang mempunyai masalah atau alasan yang
perilaku tersebut.
2) Wawancara
a) Ceramah
(1) Persiapam
skema.
(b) Mempersiapkan alat bantu penyuluhan yang akan
(2) Pelaksanaan
sebagai berikut:
b) Seminar
masyarakat.
orang. Metode yang tepat untuk sasaran kelompok ini adalah diskusi
kelompok, curah pendapat, bola salju, memainkan peranan,
permainan simulasi.
penyuluhan, memilih metode yang tepat, menentukan jenis alat peraga yang
menetapkan tujuan, apapun tujuan yang dipilih harus jelas, realilstis (bias
sarana yang mereka miliki, atau terjangkau oleh sasaran. Dalam menyusun
Dalam tahap pemilihan metode, pilih metode yang sesuai dengan tujuan
tujuan program
evaluiasi
4. Media Penyuluhan
Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
fisik untuk menyampaikan isi atau materi pembelajaran seperti: buku, film,
Bentuk stimulus yang dapat digunakan sebagai media adalah hubungan atau
interaksi manusia, realita, gambar yang bergerak atau tidak bergerak, dan
pengetahuan yang ada pada setiap orang diterima atau ditangkap melalui
pancaindra.
kesehatan tak dapat lepas dari media karena melalui media, pesan yang
semakin jelas pula pengertian atau pengetahuan yang diperoleh. Hal ini
kelompok. Kelompok satu terdiri dari media grafis, bahan cetak dan gambar
diam. Kelompok kedua adalah media proyeksi diam. Jenis medianya seperti
adalah media radio. Kelompok keempat adalah media audio visual diam.
Kelompok kelima adalah film (Motion Picture). Kelompok keenam adalah
bahwa pengetahuan yang ada pada setiap orang diterima atau ditangkap
melalui panca indera (Maulana, 2007). Semakin banyak panca indera yang
(Maulana, 2007).
alat bantu atau media promosi kesehatan menjadi 11 macam dan sekaligus
a. Jenis Media
sasaran, lokasi dan waktu yang tepat. Pemilihan media yang kurang
dan dapat mengenai sesuai dengan saran yang kita harapkan yaitu media
cetak terdiri dari poster, leaflet, Flip Chart (lembar Balik), booklet.
Media audio visual terdiri dari televisi, radio, film. Media internet
terdiri dari jejaring sosial, Website atau Blog atau Wordpress. Media
Raihana, 2014).
sebagainya. Ada pula yang dilihat dari cara yang dipergunakan untuk
(Susilana, 2009)
1) Media cetak
dari gambaran sejumlah kata, gambar atau foto dalam tata warna.
makhfudly, 2009)
b) Leaflet
pada kedua sisi kertas serta dilipat sehingga berukuran kecil dan
c) flyer (selebaran),
e) Poster
tidak dapat menstimulir efek gerak dan efek suara dan mudah
terlipat.
2) Media elektronik
(Kholid, 2014).
mereka dengar dan hanya 30% dari apa yang mereka lihat, tapi
d) VCD.
biayanya lebih tinggi, sedikit rumit, perlu listrik dan alat canggih
a) papan reklame
d) banner
ini adalah biaya lebih tinggi, sedikit rumit, perlu alat canggih untuk
untuk mengoperasikannya.
Dalam penelitian ini media yang dipakai adalah media leaflet yang
Leaflet yang dipakai berjudul “sayangi bayi, Beri ASI”, leaflet ini
keuntungan ASI, bagaimana cara pemberian ASI bagi ibu yang bekerja,
b. Leaflet
1) Pengertian leaflet
2) Ciri-ciri Leaflet
a. Factor Penyuluh
yang digunakan kurang dimengerti sasaran, suara terlalu kecil dan tidak
alat peraga yang kurang, metode penyuluhan yang kurang tepat, serta
2009)
D. Kerangka Teori
Proceed dibuat oleh Marshall Krueter. Berikut adalah modifikasi yang dibuat
didalamnya terdapat edukasi kesehatan pada fase kelima yang merupakan bagian dari
kebijakan administrative dan fase keenam yaitu implementasi. Edukasi kesehatan yang
dimaksud yaitu pemberian informasi kepada masyarakat luas terkait suatu masalah
Di dalam kerangka teori tersebut jelas bahwa edukasi kesehatan perlu dilakukan
hamil. Edukasi kesehatan tersebut dapat membantu ibu dalam pemberian ASI eksklusif
dan memilih makanan pendamping ASI yang sesuai untuk bayi. Setelah edukasi
akan berpengaruh terhadap kesehatan dan berakhir pada kualitas hidup yang baik.
Pertama, peneliti hanya melihat pada peningkatan pengetahuan ibu terhadap edukasi
pendidikan ibu sebagai pendidikan formal. Pada bagian edukasi lanjutan dan pencarian
informasi, peneliti tidak mengukur edukasi lanjutan karena penelitian yang dilakukan
karena itu, peneliti selanjutnya menggunakan model komunikasi dari Harold Dwight
Laswell (1948) dalam Windahl (2009) yang mengatakan bahwa “siapa yang
mengatakan apa kepada siapa menggunakan saluran apa dengan dampak apa”.
Berikut adalah gambaran model komunikasi Laswell yang telah dimodifikasi sesuai
dengan penelitian.
With
In Which
Who Says What To whom What
Channe
(speaker) (message) (listener) Effect
(medium)
(effect)
Subjek
Edukasi Media
Penyuluh Penelitian efek
Kesehatan Edukasi
(responden)
teori yang akan digunakan dalam penelitian ini. Berikut adalah gambaran kerangka
teori gabungan dari teri komunikasi dari Laswell dan teori Precede-Proceed dari Green
dan Kreuter.
Edukasi
Eksklusif
A. KERANGKA KONSEP
membuat kerangka konsep agar penelitian yang akan dilakukan jelas dan tidak
1 Media merupakan media berbentuk selembar kertas yang diberi gambar dan tulisan
Leaflet (biassanya lebih banyak berisi tulisan) pada kedua sisi kertas serta dilipat
operasional ukur
dari 56%-75%)
eksklusif 56%>)
pre-test dan
post-test ibu yang
hamil signifikan
1. Tidak terdapat
peningkatan
berdasarkan Kemendikbud,
4 Usia Ibu Masa hidup Kuesioner Kuesioner 0. < dari mean Ordinal
dalam tahun
sampai pada
saat
wawancara
dilakukan
perempuan 4) anak
(BKKBN,
2006)
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain studi
penelitian ini adalah suatu studi eksperimen semu (quasi eksperiment) One
01 (X) 02
Keterangan:
Pondok Aren, Tangerang Selatan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April
tidak ramai dan bising untuk menghindari bias responden dalam menerima
penentuan jumlah sampel ibu hamil. Estimasi besar sampel untuk penelitian ini
sebagai berikut:
2𝜎 2 (𝑧1−𝛼 + 𝑧1−𝛽)2
𝑛=
(𝜇1 − 𝜇2 )2
Keterangan:
n : besar sampel
2𝜎 2 𝑧1−𝛼 + 𝑧1−𝛽2
𝑛=
𝜇1 − 𝜇2 2
= 20
responden. Untuk menghindari adanya drop out atau missing data dari
kuesioner pre-test dan post-test ini untuk melihat pengetahuan ibu. Selain
komposisi ASI, manfaat ASI, langkah-langkah menyusui yang benar, dan cara
merawat payudara.
dimulai. Waktu melihat atau membaca media kurang lebih 15 menit. Selama
media diberikan, peneliti akan menjelaskan isi media tersebut kepada peserta
1. Persiapan Penelitian
c. Tehnik Penyuluhan
leaflet. Pada saat penyuluhan dengan alat bantu akan diberikan ceramah
isi leaflet tersebut leaflet akan diambil kembali dan peserta akan
d. Permohonan Izin
F. Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan dua jenis data yaitu data primer dan data
sekunder. Data primer penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara terhadap
berupa data karakteristik responden, data hasil pre test dan post test serta untuk
G. Pengolahan Data
media leaflet.
3. Entry Data, tahap ini merupakan proses memasukan data dari kuesioner ke
computer.
data yang sudah di entry untuk diperbaiki dan disesuaikan dengan data yang
telah dikumpulkan.
1. Analisis Univariat
leaflet.
BAB V
HASIL PENELITIAN
A. Karakteristik Sampel
Sampel pada penelitian ini terdiri dari 25 orang ibu hamil yang
meliputi umur, pendidikan, dan paritas yang dapat dilihat pada table 5.1 sebagai
berikut;
Tabel 5.1
Karakteristik Ibu Hamil Berdasarkan Umur, Pendidikan, dan Paritas di
Wilayah Puskesmas Parigi Kecamatan Pondok Aren, Tanggerang Selatan,
Tahun 2018
presentase
No Karakteristik jumlah ( ∑ )
(%)
1 Umur
18-23 6 24
24-29 10 40
30-35 7 28
36-41 1 4
42-44 1 4
Kelompok Umur
2
(mean=29)
<mean 16 64
≥ mean 9 36
3 Pendidikan
< SMA 12 48
≥ SMA 13 52
4 Paritas
nullipara 4 16
primipara 7 28
multipara 14 56
total 25 100
Berdasarkan tabel di atas, karakteristik ibu hamil menurut kelompok
umur dapat disimpulkan antara lain: ibu yang berumur dibawah 29 tahun
sebanyak 16 orang (64%) dan ibu yang berumur ≥29 tahun sebanyak 9 orang
(36%), berarti sebagian besar ibu hamil yang menjadi responden berumur
dibawah 29 tahun.
ibu hamil yang menjadi responden memiliki pendidikan yang tinggi (≥SMA).
pentingnya ASI bagi bayi, pentingnya ASI bagi ibu, cara pemberian ASI bagi
ibu yang bekerja, cara penyimpanan ASI, peran keluarga, dan peran petugas
ASI.
memperbanyak ASI?”, “Apa saja kandungan yang terdapat dalam ASI?”, dan “Berapa
lama ASI perah dapat bertahan bila tidak dimasukkan ke dalam kulkas?”. Selain itu
terdapat 2 pertanyaan yang menurun, yaitu mengenai “Apakah pemberian ASI penting
Bagi Bayi?” dan “Menurut ibu, mana yang lebih baik ASI atau PASI untuk anak usia
0-6 bulan?”. Dan terdapat pula pertanyaan yang memiliki nilai yang tetap, yaitu
pertanyaan yang paling banyak tidak diketahui oleh ibu hamil adalah tentang
“Bagaimana cara memperbanyak ASI?”, yaitu sebanyak 72% ibu hamil menjawab
salah. Hal ini bia terjadi karena kurangnya sosialisasi kepada ibu bagaimana cara
tentang “apakah pemberian ASI penting bagi bayi?”, yaitu sebanyak 100%. Semua ibu
mengetahui bahwa ASI adalah hal yang paling baik untuk bayi.
Berikut pertanyaan yang mayoritas sudah diketahui oleh ibu dan mengalami
peningkatan “Apa keunggulan bayi yang diberikan ASI eksklusif dibandingkan dengan
bayi yang tidak diberikan ASI eksklusif?” sebanyak 72% meningkat menjadi 92%,
“Berapa usia bayi yang tepat untuk diberikan makanan pengganti ASI?” sebanyak 88%
meningkat menjadi 100%. Dengan begitu sebelum diberikannya leaflet ibu hamil sudah
mengetahui mengenai materi tersebut terlebih dahulu. Dan ketika diberikan leaflet
Begitupun dengan pertanyaan yang mayoritas tidak dikuasai oleh ibu juga
sebanyak 28% menjadi 96%, “apa saja kandungan yang terdapat dalam ASI?”
sebanyak 36% menjadi 100%, “berapa lama ASI perah dapat bertahan bila tidak
dimasukkan ke dalam kulkas?” sebanyak 36% menjadi 100%, “apa yang dimaksud
dengan ASI eksklusif?” sebanyak 48% menjadi 96%, “frekuensi yang tepat dalam
memberikan ASI berapa kali sehari? 48% menjadi 72%, “manfaat apa saja yang di
dapat dari pemberian ASI?” sebanyak 52% menjadi 100%, “Apakah bayi berusia 0-6
bulan dapat mengganti ASI dengan makanan pendamping ASI?” sebanyak 52%
menjadi 100%, “apakah kelebihan ASI daripada PASI?” sebanyak 52% menjadi 96%,
“manfaat apa yang di dapat oleh ibu?” sebanyak 56% menjadi 92%, “kapan seorang
bayi harus diberikan ASI pertamanya?” sebanyak 64% menjadi 92%. Hal ini
menunjukkan bahwa leaflet yang diberikan kepada ibu hamil dapat memberikan
PEMBAHASAN
A. Keterbatasan Penelitian
antara lain:
(Notoatmodjo, 2010) oleh karena itu desain penelitian ini tidak dapat
pelaksanaan eksperimen, karena desain studi ini tidak lebih baik dari desain
sampling dan hanya one group only tetapi diberikan pretest dan post test
pengetahuan. Sama halnya dengan ibu hamil yang sudah memiliki anak
terburu-buru.
B. Karakteristik ibu hamil
mengenai umur, pendidikan dan paritas ibu. Dari hasil penelitian didapat bahwa
ibu yang berumur dibawah 29 tahun sebanyak 16 orang (64%) dan ibu yang
berumur ≥29 tahun sebanyak 9 orang (36%), berarti sebagian besar ibu hamil
yang menjadi responden berumur dibawah 29 tahun. Dimana pada usia tersebut
wanita dikatakan memasuki kategori masa dewasa awal, individu mulai dapat
dalam tujuan jangka panjang, seperti pencapaian karir dan pengetahuan. Selain
itu, kemampuan kognitif semakin meningkat pada dewasa awal ini (Hurlock,
1999).
(<SMA) sebanyak 12 orang (48%) dan ibu yang berpendidikan tinggi (≥SMA)
maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang
lain maupun media massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin
dasar pendidikan adalah suatu proses belajar yang didalam pendidikan itu
nullipara sebanyak 4 orang (16%), ibu yang memiliki status primipara sebanyak
7 orang (28%), dan ibu yang memiliki status multipara sebanyak 14 orang
(56%). Berarti kebanyakan ibu hamil yang menjadi responden memiliki status
merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang
informasi mengenai suatu topik tertentu akan memiliki pengetahuan yang lebih
diharapkan yaitu dari tidak tahu menjadi tahu. Hasil ini juga di dukung oleh
Beker, Wilson, Nodsrtom, Lagwan (2007) bahwa ada pengaruh yang bermakna
belajar adalah proses belajar dari tidak tahu menjadi tahu (Mandesa, Dkk,
2014).
Salah satu media yang digunakan pada penelitian ini adalah media
pengetahuan ibu hamil tentang IMD dan ASI Eksklusif. Hal ini sesuai dengan
penelitian Supardi (2002) yang dikutip oleh Sri (2009) yang membuktikan
tentang ASI eksklusif setelah diberi leaflet ASI eksklusif lebih baik dari
Dapat disimpulkan bahwa leaflet ‘sayang bayi, beri ASI!’ dapat menaikkan
peningkatan maupun penurunan, sama hal nya dengan pertanyaan yang sudah
mayoritas diketahui oleh ibu dan mengalami peningkatan. Ini bisa terjadi
oleh ibu dan bayi dan usia yang tepat untuk memberika PASI sudah banyak
yang berada di televisi maupun radio. Namun seperti cara memperbanyak ASI,
kandungan ASI dan cara menyimpan ASI perah masih jarang disosialisasikan.
Sehingga ketika materi ini disampaikan kepada ibu hamil, yang awalnya materi
tersebut tidak dikuasai oleh ibu mengalami peningkatan hampir seluruh dari
“apakah pemberian ASI penting bagi bayi?” sebanyak 100% menjadi 92% dan
mengenai “Menurut ibu, mana yang lebih baik ASI atau PASI untuk anak usia
0-6 bulan?” sebanyak 92% menjadi 80%. Walaupun terdapat dua pertanyaan
ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain faktor penyuluh, faktor sasaran, dan
ini adalah faktor sasaran antara lain tingkat sosial ekonomi terlalu rendah
lebih memikirkan kebutuhan yang lebih mendesak dan kepercayaan dan adat
sehingga lebih mudah dipahami atau dapat menarik perhatian leih dikalangan
ibu hamil.
BAB VII
A. Kesimpulan
berumur <29 tahun sebanyak 16 orang (64%) dan ibu yang berumur ≥29
4. Materi mengenai keunggulan bayi yang diberikan ASI eksklusif dan usia
bayi yang pas untuk diberikan PASI mayoritas diketahui oleh ibu dan
5. Materi yang tidak dikuasai oleh ibu namun mengalami peningkatan yang
mengenai ASI EKsklusif dan akan lebih bagus lagi apabila dilakukan lebih
2. Media leaflet tidak hanya dapat digunakan pada saat penyuluhan saja, dapat
pada waktu yang tepat agar ibu semakin mengetahui dengan benar yang
Angina, Martina Perangin. 2013. Efektivitas Promosi Kesehatan dengan Media Video
dan Booklet terhadap Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil tentang IMD dan ASI
Azwar, azrul, 2010. Pengantar Administrasi Kesehatan. Tangerang Selatan: Bina Rupa
Aksara
Azwar, Saifudin. 2003. Sikap Manusia Teori Skala dan Pengukurannya. Jakarta:
Pustaka Pelajar
Bland, Michael dkk. 2001. Hubungan Media yang Efektif. Jakarta: Penerbit Erlangga
Bowden, Jan dan Manning Vicky. 2011. Promosi Kesehatan dalam Kebidanan Prinsip
University Press.
Dirjen PPM dan PL. 2003. Panduan Penggunaan Media Penyuluhan. Jakarta.
Jakarta: EGC
Fahrudin, Dedi dan Raihana, Nadra Alkaff. 2014. Komunikasi Informasi dan Edukasi
Yogyakarta: Deepublish.
Deepublish
Fitriani, Furi Kamalia. 2015. Pengaruh Penyuluhan Media Lembar Balik Gizi
Jakarta
Gizi Kemenkes RI. 2015. Kesehatan Dalam Kerangka Sustainable Development Goals
http://www.pusat2.litbang.depkes.go.id/pusat2_v1/wp-
content/uploads/2015/12/SDGs-Ditjen-BGKIA.pdf
Gupta, Arun dan Shoba Suri. 2016. Has Your Nation Done Enough to Bridge the Gaps?
Strategy for Infant and young Child Feeding 2008-2016. IBFAN ASIA
Hakim, R. 2012. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pemberian ASI Eksklusif
pada Bayi 6-12 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Nabire Kota Kabupaten
Handoko. T. Hani. 2000. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Edisi 2.
Yogyakarta: BPFE
ICSU, ISSC. 2015. Review of the Sustainable Development Goals: The Science
Juliastuti, Rany. 2011. Hubungan Tingkat Pengetahuan, Status Pekerjaan Ibu, dan
Kanta, Desly Ahdi. 2013. Pengaruh Media POP UP BOOK Terhadap Peningkatan
Kementrian Kesehatan RI. 2013. Situasi dan Analisis ASI Eksklusif. Infodatin Pusat
Kementrian Kesehatan RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar. Badan Penelitian dan
pekan-asi-sedunia-tahun-2014
http://www.pusat2.litbang.depkes.go.id/pusat2_v1/wp-content/uploads/2015/12/SDGs-
Ditjen-BGKIA.pdf
Kementrian Kesehatan RI. 2016. Pedoman Pekan ASI Sedunia (PAS) Tahun 2016.
http://www.diskes.baliprov.go.id/files/subdomain/diskes/Agustus%202016/Ped
oman_PAS_2016.pdf.
Pustaka Pelajar.
Mandesa EM, Sarimin DS, Ismanto AY. 2014. Pengaruh Pendidikan Kesehatan
Terhadap Pengetahuan dan Sikap Orang Tua Tentang Kejadian Ikutan Paska
Merdhika, Widha Ayu Rima, dkk. 2014. Pengaruh Penyuluhan Asi Eksklusif Terhadap
Pengetahuan Ibu Tentang Asi Eksklusif Dan Sikap Ibu Menyusui Di Kecamatan
Kanigoro Kabupaten Blitar. Teknologi Dan Kejuruan, VOL. 37, NO. 1,
Monika, F.B. 2014. Buku Pintar ASI dan Menyusui. Jakarta: Noura Books
Munawaroh, Siti dan Sulistyorini, Anik. 2010. Efektifitas metode ceramah dan leaflet
WIB
Muslikha, Purniati dan Purwanti, Sugi. 2011. Peran Leaflet Asi Ekslusif Terhadap
Pengetahuan Ibu Tentang Asi Ekslusif Dan Motivasi Untuk Menyusui Secara
Cipta
Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka
Cipta
Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka
Cipta
Nurazizaturrahmah. 2013. Perbedaan Pengetahuan antara Sebelum dan Sesudah
Hidayatullah Jakarta
Sagung Seto
Pratiwi, Desi Eka dan Mulyani. 2013. Penerapan Media Papan Balik (Flipchart) Pada
216
Prasetyawati. 2012. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Dalam Milleniun Development
Republik Indonesia. 2012. Kerangka Kebijakan Gerakan Sadar Gizi Dalam Rangka
Rollins NC, Bhandari N, Hajeebhoy N, Horton S, Lutter CK, Martines JC, Piwoz EG,
Richter LM, Victora CG, on behalf of the Lancet Breastfeeding Series Group.
2016. Why invest, and what it will take to improve breastfeeding practices?.
Rustan, Surianto, 2010. Huruf Font Tipografi, Jakarta: P.T Gramedia Pustaka Utama.
Sri, Lestari. 2009. Gambaran Pengetahuan dan Sikap Ibu yang Memiliki Bayi usia 0-
Suhertusi, Binarni, dkk. 2015. Pengaruh Media Promosi Kesehatan tentang ASI
Surbakti, DRS EB. 2008. Awas Tayangan Televisi Tayangan Misteri dan Kekerasan
Susilana, Rudi, Cepi Riyana. 2009. Media Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima
dan Intensi pemberian ASI EKsklsuif pada Ibu Hamil di Wilayah Puskesmas
Hidayatullah Jakarta.
Triadi, Dendy dan Addy Sukma Bharata. 2010. Ayo Bikin Iklan! Memahami Teori dan
UNICEF. 2013. Improving Child Nutrition: The Achievable Imperative For Global
http://www.unicef.org/nutrition/files/Nutrition_Report_final_lo_res_8_April.pd
f
Victora CG, Bahl R, Barros AJD, Franca GVA, Horton S, Krasevec J, Murch S, Sankar
MJ, Walker N, Rollins NC, for the Lancet Breastfeeding Series Group. 2016.
Vyronica, Riska, dkk. 2012. Perbedaan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang ASI
Kegiatan ini merupakan penelitian yang dilakukan oleh Mahasiswa Peminatan Promosi
Judul dari penelitian ini adalah Gambaran Perubahan Pengetahuan tentang ASI
Eksklusif pada Ibu Hamil antara Sebelum dan Sesudah Penyuluhan di Puskesmas
Parigi, Kecamatan Pondok Aren Tahun 2018. Oleh karena itu, kami berharap Ibu
Saya mengerti sepenuhnya resiko dan manfaat dari keikut sertaan saya pada penelitian
ini dan menyatakan setuju untuk ikut serta sebagai peserta penelitian.
Nama Informan :
Tanggal Penelitian :
Leaflet
Lampiran 4
Output
A. Karakteristik Sampel
Karakteristik Sampel Kelompok Perlakuan
Statistics
usia
pendidikan_terakhir
jumlah_anak_lahir_hidup_paritas
pendidikan terakhir
Kelompok control
Statistics
Valid 25 25 25
N
Missing 0 0 0
Mean 28.72 8.88 1.24
Median 28.00 4.00 1.00
Std. Deviation 6.161 12.149 .879
Variance 37.960 147.610 .773
Minimum 18 2 0
Maximum 42 44 3
Sum 718 222 31
UMUR
PENDIDIKAN_TERAKHIR
JUMLAH_ANAK
KELOMPOK UMUR
PENDIDIKAN TERAKHIR