Anda di halaman 1dari 72

KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DAERAH KEPULAUAN RIAU


RESOR KOTA BARELANG

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)


POLRESTA BARELANG TAHUN 2017

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kepolisian Resor Kota Barelang yang merupakan unsur pelaksana utama
Polda Kepulauan Riau, mempunyai tugas dan tanggung jawab menyelenggarakan
fungsi - fungsi Polri dan pengemban fungsi Kepolisian lainnya dalam menciptakan
situasi kamtibmas kondusif bagi kepentingan masyarakat. Wilayah tugas Kepolisian
Resor Kota Barelang meliputi wilayah Batam, Rempang dan Galang yang merupakan
wilayah perdagangan, perindustrian dan wisata yang banyak diminati para investor
baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Batas wilayah Polresta Barelang meliputi sebelah selatan berbatas dengan
wilayah jajaran Polres Lingga, sebelah utara berbatas dengan negara Singapura dan
Malaysia, sebelah barat berbatas dengan Polres Tanjung Balai Karimun (Pulau
Karimun dan Kundur), sebelah timur berbatas dengan pulau Bintan. Luas wilayah
hukum Polresta Barelang adalah 71.500 Ha yang terdiri dari wilayah perairan dan
daratan. Khusus pulau Batam dengan luas 415 Km² di bagi dalam wilayah yang terdiri
dari wilayah Sekupang, Batu Ampar, Lubuk Baja, Batam Kota, Nongsa, Batu Aji,
Bengkong, Sei Beduk, Sagulung, Bulang, Belakang Padang dan wilayah Rempang
Galang. Pulau Rempang dengan luas 165,83 Km² (16,583 Ha), Pulau Galang dengan
luas 8.000 Ha dan Pulau Galang Baru dengan luas 3.200 Ha. Berdasarkan data
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Batam jumlah penduduk Barelang tahun 2017 di
estimasikan sebanyak 1.240.822 jiwa yang terdiri dari berbagai suku bangsa.
Gambaran gangguan kamtibmas di wilayah hukum Polresta Barelang dengan
trend terjadinya kejahatan yang bersifat umum termasuk kejahatan transnasional dan
juga pencurian kekayaan alam serta gangguan kamtibmas lainnya yang sering
terjadi yaitu kejahatan terhadap ketertiban umum, pembakaran dan kebakaran,
pemalsuan mata uang, perkosaan, perjudian, prostitusi, traficking / perdagangan
wanita, KDRT, curanmor, pembunuhan, penganiayaan, kecelakaan lalu lintas,

narkoba…..
2

narkoba, penyalahgunaan senjata api dan bahan peledak, unjuk rasa, imigran gelap,
TKI ilegal dan kontijensi yaitu gangguan kamtibmas lainnya yang sulit di prediksi.
Rencana Kerja Polri tahun 2017 merupakan rencana kerja atau dokumen
perencanaan ditingkat Kementrian / Lembaga untuk periode satu tahun yang disusun
berpedoman pada Rencana Strategis Polri dan mengacu pada prioritas pembangunan
nasional, sebagaimana diamanatkan oleh PP Nomor.20/2004 tanggal 5 Agustus 2004
tentang Rencana Kerja Pemerintah.
Rencana kerja Polresta Barelang tahun 2017 merupakan rencana kerja atau
dokumen perencanaan ditingkat satker untuk periode satu tahun yang disusun
berpedoman pada rencana strategis Polresta Barelang, rencana strategis Polda Kepri,
rencana strategis Polri, dokumen perencanaan Kapolri tahun 2017 dan mengacu pada
prioritas pembangunan nasional serta pagu defenitif. Rencana Kerja Polresta
Barelang senantiasa mengacu pada Visi & Misi Polresta Barelang.
Sementara itu sebagaimana diamanatkan oleh Undang-undang Kepolisian
Negara Republik Indonesia, tugas pokok Polri sebagai pelindung, pengayom dan
pelayan masyarakat serta penegak hukum dituntut untuk melaksanakan tugasnya
dengan profesional dan proporsional dengan menjunjung tinggi supremasi hukum dan
hak asasi manusia.Polresta Barelang yang bertugas membina dan menyelenggarakan
fungsi Kepolisian dalam mendukung pelaksanaan penyidikan yang dilaksanakan oleh
segenap jajaran Polri dan kepentingan lain yang terkait sebagaimana visi dan misi
yang dimiliki oleh Kepolisian Resor Kota Barelang..
Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Polresta Barelang berpedoman
pada Rencana Kerja Polresta Barelang tahun anggaran 2017. Untuk mewujudkan
tugas pokok tersebut diperlukan dukungan anggaran yang cukup besar. Namun
mengingat masih terbatasnya anggaran negara, maka selektifitas prioritas sasaran
program dan anggaran Polresta Barelang tahun 2017 diharapkan mampu
memberikan kontribusi pada peningkatan kualitas pelayanan Polri kepada
masyarakat.
Dengan era reformasi yang sedang bergulir sampai dengan saat ini, Kepolisian
Resor Kota Barelang senantiasa terus berupaya mendukung dan mengawasi agar
reformasi dapat berjalan sesuai dengan harapan masyarakat. Untuk mewujudkan
harapan tersebut Polresta Barelang yang juga bagian dari instansi pemerintah telah
melaksanakan reformasi di dalam pengelolaan organisasi baik dari aspek
akuntabilitas kinerja serta aspek akuntabilitas penggunaan keuangan Negara, dimana
ketentuan tersebut seperti yang telah tertuang dalam Tap MPR RI No.XI/MPR/1998

dan…..
3

dan Undang-Undang No.28 tahun 1999 tentang penyelenggaraan Negara yang


bersih, bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, dibutuhkan suatu bentuk
pertanggung jawaban terkait pengembangan dan penerapan sistem yang tepat, jelas
dan nyata secara periodik. Pemerintah melalui Intruksi Presiden No 7 tahun 1999
tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) sebagai tindak lanjut TAP
MPR RI dan Undang Undang tersebut, mewajibkan tiap pimpinan
Departemen/lembaga Pemerintah Non Departemen, Pemerintah Daerah, Satuan
Kerja atau unit kerja di dalamnya, membuat laporan kinerja instansi pemerintah (LKIP)
secara berjenjang serta berkala untuk disampaikan kepada atasannya. Serta sesuai
dengan Perkap Nomor 7 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Kepala
Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2012, tanggal 30 Oktober
2012 tentang Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di
Lingkungan Kepolisian Negara Republik Indonesia.

B. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi


Kedudukan Polri berdasarkan pasal 8 ayat 1 Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia,
menyatakan bahwan kedudukan Kepolisian Negara Republik Indonesia berada
dibawah Presiden, dan pasal ayat 2 Kepolisian Negara Republik Indonesia dipimpin
oleh Kapolri yang dalam pelaksanaan tugasnya bertanggungjawab kepada Presiden
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.Berdasarkan amanat Undang-Undang
Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002, maka secara organisasi
dalam pelaksanaaan tugasnya Kapolresta Barelang bertanggungjawab kepada
Kapolda Kepri.
Tugas Pokok Polri (Polresta Barelang) sebagaimana yang tercantum dalam
pasal 13 Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 tentang
Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah sebagai berikut :
1) Tugas Pokok Polresta Barelang
Kepolisian Resor Kota Barelang mengemban tugas memelihara keamanan dan
ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, memberikan perlindungan,
pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat serta melaksanakan tugas
Polri lainnya di dalam hukum Polresta Barelang sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

2) Fungsi…..
4

2) Fungsi Polresta Barelang


Dalam rangka mengemban tugas tersebut diatas Polresta Barelang
menyelenggarakan fungsi :
a) Pemberian pelayanan kepolisian kepada masyarakat, dalam bentuk
penerimaan dan penanganan laporan/pengaduan, pemberian bantuan
dan pertolongan termasuk pengamanan kegiatan masyarakat dan
instansi pemerintah, dan pelayanan surat izin/keterangan, serta
pelayanan pengaduan atas tindakan anggota Polri sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
b) Pelaksanaan fungsi Intelijen dalam bidang keamanan guna
terselenggaranya deteksi dini (early detection) dan peringatan dini (early
warning), termasuk persandian baik sebagai bagian dari kegiatan
satuan-satuan atas maupun sebagai bahan masukan penyusunan
rencana kegiatan operasional Polresta Barelang dalam rangka
pencegahan gangguan dan pemeliharaan keamanan dalam negeri;
c) Penyelidikan dan penyidikan tindak pidana termasuk fungsi identifikasi,
fungsi laboratorium forensik dalam rangka penegakan hukum,
penerbitan SP2HP dalam rangka penegakan hukum dan transparansi
dalam proses penyidikan, serta pembinaan, koordinasi dan pengawasan
Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS);
d) Pelaksanaan fungsi Sabhara, meliputi kegiatan pengaturan, penjagaan
pengawalan, patroli (Turjawali) serta pengamanan kegiatan masyarakat
dan pemerintah, termasuk penindakan tindak pidana ringan (Tipiring),
pengamanan unjuk rasa dan pengendalian massa, serta pengamanan
objek vital, pariwisata dan Very Important Person (VIP);
e) Pelaksanaan fungsi lalu lintas, meliputi kegiatan Turjawali lalu lintas,
termasuk penindakan pelanggaran dan penyidikan kecelakaan lalu
lintas serta registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor dalam rangka
penegakan hukum dan pembinaan keamanan, keselamatan, ketertiban,
dan kelancaran lalu lintas;
f) Pelaksanaan fungsi kepolisian perairan, meliputi kegiatan patroli
perairan, penanganan pertama terhadap tindak pidana perairan,
pencarian dan penyelamatan kecelakaan di wilayah perairan,
pembinaan masyarakat perairan dalam rangka pencegahan kejahatan,
dan pemeliharaan keamanan di wilayah perairan;

g) Pembinaan…..
5

g) Pembinaan masyarakat, yang meliputi pemberdayaan masyarakat


melalui perpolisian masyarakat, pembinaan dan pengembangan bentuk-
bentuk pengamanan swakarsa dalam rangka peningkatan kesadaran
dan ketaatan warga masyarakat terhadap hukum dan ketentuan
peraturan perundang-undangan, terjalinnya hubungan antara Polri
dengan masyarakat, koordinasi dan pengawasan kepolisian khusus;
h) Pembinaan hubungan kerja sama yang meliputi kerja sama dengan
organisas/lembaga/tokoh sosial kemasyarakatan dan instansi
pemerintah khususnya pemerintah daerah dalam konteks otonomi
daerah dan pembinaan teknis, koordinasi dan pengawasan kepolisian
khusus dan penyidik pegawai negeri sipil;dan
i) Fungsi-fungsi lain berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan dan atau peraturan pelaksanaannya termasuk pelayanan
kepentingan warga masyarakat untuk sementara sebelum ditangani oleh
instansi dan atau pihak yang berwenang.

C. Struktur Organisasi Polresta Barelang


Sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Kapolri Nomor 23 tahun 2010
tanggal 30 September 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pada Tingkat
Kepolisian Resor dan Kepolisian Sektor.
Struktur organisasi Polresta Barelang terdiri dari:
Organisasi Kepolisian Resor Kota Barelang disusun dalam 2 (dua) tingkat yaitu:
1. Tingkat Kepolisian Resor Kota Barelang (Polresta Barelang), dengan susunan
organisasi sebagai berikut :
Unsur Pimpinan :
a) Kapolresta Barelang
b) Wakapolresta Barelang
Unsur Pengawas dan Pembantu Pimpinan :
a) Bagian Operasi (Bagops)
b) Bagian Perencanaan (Bagren)
c) Bagian Sumber Daya (Bagsumda)
d) Seksi Pengawasan (Siwas)
e) Seksi Profesi dan Pengamanan (Sipropam)
f) Seksi Keuangan (Sikeu)
g) Seksi Umum (Sium).

Unsur…..
6

Unsur Pelaksana Utama:


a) Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT)
b) Sat Intelkam
c) Sat Reskrim
d) Sat Resnarkoba
e) Sat Binmas
f) Sat Sabhara
g) Sat Lantas
h) Sat Polair
i) Sat Tahti
Unsur Pendukung:
Seksi Teknologi dan Informasi Kepolisian (Sitipol)
2. Tingkat Kepolisian Sektor (Polsek dan unsur pelaksana tugas Kewilayahan)
terdiri dari:

No Kesatuan Status Awal Posisi

1. Polsek Lubuk Baja Urban 1 1


2. Polsek Batu Aji Urban 1 1
3. Polsek Sekupang Urban 1 1
4. Polsek Batu Ampar Urban 1 1
5. Polsek Batam Kota Urban 1 1
6. Polsek Nongsa Urban 1 1
7. Polsek Belakang Padang Rural 1 1
8. Polsek KKP (Pelabuhan) Rural 1 1
9. Polsek Bengkong Rural 1 1
10. Polsek Sei Beduk Pra Rural 1 1
11. Polsek Sagulung Pra Rural 1 1
12. Polsek Galang Pra Rural 1 1
13. Polsek KKB (Bandara) Pra Rural 1 1

D. Permasalahan…..
7

D. Permasalahan
1) Belum adanya Skep definitif untuk Sat Pamobvit dan Sat Polair Polresta
Barelang sesuai Perkap Nomor 23 tahun 2010, sehingga berpengaruh pada
pemenuhan kekuatan personel dan sarana prasarana serta pelayanan
pengamanan objek vital dan pengamanan perairan diwilayah Batam yang
merupakan wilayah perbatasan laut dengan luar negeri.

2) Masih terdapatnya polsek yang berstatus Prarural, sehingga belum optimal


pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat yang memiliki jumlah penduduk
yang banyak dan tingkat kerawanan kriminalitas yang tinggi yaitu:

(1) Polsek Sei Beduk

(2) Polsek Sagulung

(3) Polsek Galang

(4) Polsek Kawasan Bandara Hang Nadim Batam

3) Sarana dan prasarana untuk kegiatan patroli laut yang kurang memadai
khususnya kapal patroli yang sampai saat ini masih kekurangan armada
sehingga berpengaruh dengan intensitas kegiatan patrolinya.

4) Masih terbatasnya jumlah personel Polresta Barelang yang berkualitas dan


memiliki kompetensi/kemampuan dalam menghadapi kejahatan tindak pidana
Korupsi dan Trans Nasional Crime sehingga anggaran untuk tindak pidana
Korupsi tidak terserap secara optimal.

5) Pengembangan kekuatan personel belum maksimal di pulau-pulau kecil terluar


yang berpenghuni dengan menjangkau tempat-tempat lain yang rawan
penyelundupan, illegal trading, illegal fishing dan pelarian kriminal dikarenakan
di wilayah hukum Polresta Barelang banyak pelabuhan tidak resmi.

6) Kualitas pemerataan dan terjangkaunya pelayanan Kepolisian khususnya


diwilayah terpencil dan pulau-pulau kecil terluar berpenghuni di Polresta
Barelang yang relatif belum optimal.

7) Terbatasnya kekuatan personel riil di Polresta Barelang dan jajaran Polsek


yang masih jauh dari DSP.

8) Kebutuhan…..
8

8) Kebutuhan anggaran biaya pemeliharaan keamanan dan ketertiban sudah


mendekati batas kebutuhan ideal namun perlu adanya pemerataan dalam
segala bidang kegiatan.

9) Belum maksimalnya program Reformasi Birokrasi Polri yang ada di Polresta


Barelang sehingga masih ada komplain-komplain dari masyarakat tentang
pelayanan Polri yang telah diberikan kepada masyarakat sehingga berdampak
pada nilai Indeks Tata Kelola (ITK) Polresta Barelang menjadi rendah.

BAB II…..
9

BAB II
PERENCANAAN KINERJA

A. Rencana Strategis Polresta Barelang Tahun 2015-2019

Tahun 2015 merupakan pelaksanaan awal rencana kerja Polri dalam tahapan
Renstra Polri tahun 2015-2019, sesuai dengan rencana Pembangunan Jangka panjang
Nasional (RPJMN) menyatakan bahwa tema RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional) yaitu “Memantapkan Pembangunan secara menyeluruh dengan
menekankan pembangunan keunggulan kompetetif perekonomian yang berbasis
Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia, Sumber Daya Manusia (SDM) yang
berkualitas serta kemampuan Ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) dengan sasaran
pembangunan di bidang Hankam tahun 2015 – 2019 adalah“ terwujudnya penguatan
Pertahanan Nasional dan Keamanan dalam negeri.

Pada rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN),


Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional / Bapenas telah menyusun Konsep
Arah Kebijakan Nasional untuk tahun 2015-2019 bidang pertahanan dan keamanan
yaitu : (1) meningkatkan pelayanan publik; (2) Penguatan SDM; (3) Pemantapan
Manajemen Internal.

Dalam isu strategis RPJMN 2015-2019 dibidang pertahanan keamanan dengan


sub isu peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap Polri, ada tiga arah kebijakan
yaitu satu peningkatan pelayanan publik, dengan sasaran antara lain meningkatkan
pelaksanaan Quick Respons dan Quick Wins, (memperdayakan community Policing /
Polmas), penanganan dan pemeliharaan keamanan dan ketertiban, dua penguatan
SDM dengan sasaran antara lain, penambahan 20.000 personel Polri, peningkatan
Diklat Polri, dan tiga pemantapan manajemen internal dengan sasaran peningkatan
sistem teknologi Informasi dan komunikasi Polri. Pembangunan Polri lima tahun
kedepan bidang Politik Hukum dan Hankam yang difokuskan pada penciptaan
prekondisi dan penciptaan lingkungan yang kondusif bagi upaya peningkatan daya
saing dan pencapaian keberhasilan pembangunan dengan ditekankan upaya-upaya
untuk memantapkan demokrasi, keadilan dan kepastian Hukum, penciptaan kondisi
aman dan damai, terwujudnya birokrasi yang profesional dan terwujudnya regulasi yang
berkualitas.

Tahun…..
10

Tahun 2017 adalah merupakan tahun ketiga pelaksanaan Renstra Polresta


Barelang 2015-2019 yang merupakan tahap ke III (Strive For Excellent) yang
merupakan kelanjutan Renstra Polresta Barelang 2010-2014 tahap II (Partnership
Building), dimana tahun 2017 akan melanjutkan pelayanan masyarakat yang prima dan
kebulatan sinergi polisional yang produktif dengan didukung Almatsus Polri berbasis
Teknologi Kepolisian guna menghadapi kondisi daya saing bangsa dan keunggulan
Nasional.

Terwujudnya postur personel Polresta Barelang sebagai sosok penolong, pelayan


dan sahabat masyarakat serta penegak Hukum yang jujur, benar, adil, transparan dan
akuntabel guna memelihara keamanan wilayah hukum Polresta Barelang yang mantap
didukung sinergitas Polisional dalam rangka keberlangsungan pembangunan Prop.
Kepri, Batam khususnya melalui kemitraan dengan berbagai lapisan masyarakat..

Pada pelaksanaan Renstra III (2015-2019), pemerintahan Presiden Joko Widodo


melalui Kabinet Kerja mengusung program pembangunan nasional yang dikemas di
bawah tajuk Nawa Cita (9 Program Kerja Prioritas) yaitu :

a. menghadirkan kembali Negara untuk melindungi bangsa dan memberikan rasa


aman pada seluruh warga Negara.Melalui pelaksanaan politik luar negeri bebas-
aktif;

b membuat pemerintah tidak absen dengan membangun tata kelola pemerintahan


yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya;

c. membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan


desa dalam rangka Negara kesatuan;

d. menolak Negara lemah dengan melakukan reformasi system dan penegakan


hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya;

e. meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui program Indonesia Pintar


dengan wajib belajar 12 tahun bebas pungutan. Dan program Indonesia Sehat
untuk peningkatan layanan kesehatan masyarakat.Serta Indonesia kerja dan
Indonesia sejahtera dengan mendorong program kepemilikan tanah seluas
sembilan juta hektar;

f. meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar Internasional;

g. mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis


dan domestik;

h. melakukan…..
11

h. melakukan revolusi karakter bangsa melalui penataan kembali kurikulum


pendidikan nasional;

i. memperteguh Ke-Bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial Indonesia melalui


penguatan kebhinekaan dan menciptakan ruang dialog antar warga.

Posisi Polri khususnya Polresta Barelang dari aspek kelembagaan dan struktural
dalam Nawa Cita diatas adalah menghadirkan negara (melalui Polri/Polresta Barelang)
untuk melindungi dan menciptakan rasa aman segenap warga negara.Penjelasan
berikutnya terdapat pada Nawa Cita huruf b dan d, yang secara jelas dan konkret
menjelaskan Tupoksi Polri dalam penegakan hukum dan pelayanan masyarakat.

Selaras dengan keinginan Kabinet Kerja untuk membangun politik keamanan dan
ketertiban masyarakat melalui pemuliaan kepercayaan publik, maka Polri khususnya
Polresta Barelang melakukan pembinaan mental dan displin terus menerus dengan
mengadakan pembinaan rohani dan pelatihan untuk menghasilkan polisi yang berwatak
sipil, tidak militeristik dalam menjalankan tugas penegakan hukum dan menjaga serta
memelihara kamtibmas.

Secara substantif Rencana Strategis Polresta Barelang memuat Visi dan Misi, tujuan
yang ingin dicapai, sasaran prioritas dalam pelaksanaan tugas dan fungsi sebagai
berikut :

1) Visi Polresta Barelang


Terwujudnya Sumber Daya Manusia Polresta Barelang yang profesional, unggul,
proaktif dalam memberikan pelayanan prima dan dipercaya masyarakat dalam
menegakkan hukum guna mendukung terciptanya situasi kamtibmas yang
kondusif berlandaskan kegotong royongan.

2) Misi Polresta Barelang

a) mewujudkan pemuliaan dan kepercayaan publik dengan memberikan


perlindungan, pengayoman, pelayanan melalui kegiatan preemtif, preventif
dan penegakan hukum sesuai dengan standar operasional prosedur;

b) mewujudkan pemberdayaan kualitas sumber daya manusia Polresta Barelang


yang profesional dan kompetan dengan menjunjung tinggi etika dan sendi-
sendi hak asasi manusia;

c) mewujudkan…..
12

c) mewujudkan deteksi aksi melalui kegiatan deteksi dini, peringatan dini dan
cegah dini secara cepat akurat dan efektif serta membangun jaringan Intelijen
yang handal guna terciptanya situasi kamtibmas yang kondusif;

d) mewujudkan pemeliharan keamanan dan ketertiban masyarakat dengan


pemahaman, kesadaran dan kepatuhan hukum melalui strategi Polmas serta
membangun sinergi polisional yang proaktif dengan Instansi terkait;

e) mewujudkan penegakan hukum yang berkeadilan, menjunjung tinggi HAM


dan anti KKN;

f) mewujudkan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalulintas


baik didarat maupun di laut /perairan;

g) menjamin terlaksana program kerja, terselenggaranya pengelolaan anggaran


dan keuangan negara yang transparan dan akuntabel.

3) Tujuan
a) terwujudnya organisasi Polresta Barelang yang good governance dan clean
goverment;

b) terwujudnya perubahan mind set dan culture set personel Polresta Barelang
melalui reformasi birokrasi Polri menuju pemolisian demokratis;

c) terwujudnya rasa aman dan nyaman di masyarakat dalam melaksanakan


aktivitas dan kegiatan kehidupan sehari-hari;

d) terwujudnya personel Polresta Barelang yang profesional dan kompeten,


bermoral, modern, unggul dan dipercaya masyarakat;
e) terwujudnya penegakan hukum yang transparan, akuntabel dan anti KKN
yang mampu memberikan perlindungan dan pengayoman masyarakat serta
memenuhi rasa keadilan masyarakat.

4) Sasaran Strategis Polresta Barelang.


Sasaran strategis Polri dalam kurun waktu 5 (lima tahun) kedepan adalah
membangun pelayanan prima yang mantap (Strive for excellen).Pencapaian
sasaran strategi dimaksud dalam rangka melanjutkan strategi membangun
kemitraan dan strategi membangun kepercayaan sehingga tercipta kondisi
kamtibmas yang lebih kondusif.Dalam mewujudkan standar pelayanan kamtibmas
yang prima tersebut, maka sasaran strategis Polresta Barelang tahun 2015-2019
adalah :
a) Terpenuhinya…..
13

a) Terpenuhinya sarana prasarana dan almatsus Polresta Barelang berbasis


teknologi dalam menghadapi berbagai trend kejahatan modern dan konflik
sosial dengan indikator :
1) Prosentase terpenuhinya jumlah sarana prasarana dan alkom Polresta
Barelang dalam mendukung kegiatan operasional;
2) Jumlah alsus berbasis teknologi yang berkaitan dengan penanganan tindak
pidana.
b) Terbangunnya postur Polresta Barelang yang profesional, bermoral, modern
dan unggul melalui binrohtal, perubahan mind set dan culture set atau revolusi
mental, serta melalui pelatihan fungsi teknis kepolisian dengan indikator :
1) Jumlah personel Polresta Barelang yang memiliki standar kompetensi
pendidikan sesuai dengan bidang tugasnya;
2) Jumlah kegiatan binrohtal yang dilaksanakan;
3) Jumlah personel Polresta Barelang yang mengikuti pelatihan mind set dan
culture set;
4) Jumlah personel Polresta Barelang yang mengikuti pelatihan fungsi teknis
kepolisian.
c) Tergelarnya kekuatan Polresta Barelang baik didarat maupun diwilayah pulau
terluar berpenghuni serta sebagai poros maritim secara berkelanjutan/
kesinambungan dengan indikator :
1) Jumlah personel Polresta Barelang yang melaksanakan kegiatan strong
poin di jalan;
2) Prosentase personel yang telah ditempatkan diwilayah pulau terluar
berpenghuni/berpenduduk;
3) Prosentase penambahan ketersediaan fasilitas Polsek/Subsektor yang
tergelar diwilayah pulau-pulau terluar berpenghuni.
d) Terwujudnya peningkatan pelayanan prima kepada masyarakat sampai dengan
pulau terluar berpenghuni baik dibidang kegiatan preemtif, preventif, maupun
dalam penegakan hukum untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban dengan
indikator:
1) Prosentase peningkatan/giat pelayanan fungsi kepolisian dalam rangka
mencipta rasa aman (fungsi harkamtibmas, fungsi reserse, fungsi intelkan,
fungsi lantas);
2) Prosentase menurutnya complain masyarat terhadap Polri (Dumas pada
Siwas, Dumas pada Sipropam, Dumas pada Reskrim).

e) Terdeteksinya…..
14

e) Terdeteksinya dan terpantaunya berbagai potensi gejolak sosial dalam


masyarakat sehingga mampu mencegah dan menanggulangi gangguan
kamtibmas yang dapat mengarah kepada terjadinya kerusuhan, tindakan
anarkisme dan terorisme dengan indikator :
1) Jumlah masyarakat yang dilayani untuk mendapatkan SKCK;
2) Jumlah rekomendasi perijinan terhadap kegiatan unjuk rasa;
3) Jumlah surat ijin kegiatan masyarakat yang diterbitkan;
4) Prosentase produk Intelijen yang dapat digunakan oleh fungsi kepolisian
lainnya dalam rangka harkamtibmas.

f) Terciptanya kemitraan Polresta Barelang dengan Toga, Tomas,Todat, LSM,


OKP, ormas dan masyarakat serta terjalinya sinergi polisional proaktif dengan
instansi terkait berlandaskan gotong royong untuk menciptakan keamanan
dalam negeri secara berkelanjutan dengan indikator :
1) Jumlah Mou Polresta Barelang dengan Pemko/ Instansi terkait;
2) Jumlah kerjasama dengan kelompok masyarakat terorganisir.

g) Tergelarnya Bhabinkamtibmas di seluruh desa/kelurahan dalam rangka


strattegi Polmas dan melakukan deteksi dini terhadap potensi gangguan
keamanan dan gejolak sosial masyarakat dengan indikator :
1) Prosentase terpenuhinya 1 Bhabinkamtibmas disetiap desa/kelurahan;
2) Prosentase jumlah komunitas masyarakat dalam menciptakan iklim
keamanan.

h) Terjaminnya keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas


barang dan orang diwilayah laut maupun diwilayah darat dengan indikator :
1) Prosentase penurunan laka laut;
2) Prosentase penurunan pelanggaran lalu lintas;
3) Prosentase penurunan fatalitas korban laka lantas meninggal dunia;
4) Prosentase kegiatan rekayasa lantas untuk menurunkan titik rawan
kemacetan lalu lintas.

i) kejahatan transnasional dan kejahatan berimplikasi kontijnesi dengan indikator:


1) Prosentase pengungkapan dan penyelesaian kasus tindak pidana;
2) Prosentase penurunan jumlah tindak pidana;
3) Jumlah SP2HP yang diterbitkan oleh jajaran fungsi Reserse.

j) Tersusun…..
15

j) Tersusun dan terimplementasinya SOP tentang standar pelayanan publik yang


unggul dalam rangka menyelenggarakan fungsi Polresta Barelang yang Good
Governance dan Clean Goverment dengan indikator :
1) Jumlah SOP tentang standar pelayanan publik yang akuntabel (yang
dilaksanakan);
2) Prosentase pengadaan yang menggunakan e-procurement.

B. Perjanjian Kinerja Polresta Barelang


Perjanjian Kinerja disusun berdasarkan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010
tanggal 31 Desember 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan
Peraturan Kapolri Nomor 6 Tahun 2015 tentang Penyusunan Perjanjian Kinerja
dilingkungan Polri.Perjanjian Kinerja merupakan pernyataan komitmen yang
mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur
dalam kurun waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang
dikelolanya.
Perjanjian Kinerja bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi
dan kinerja apatur sebagai wujud nyata, komitmen antara penerima amanah dengan
pemberi amanah, sebagai dasar penilaian baik keberhasilan maupun kegagalan
pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan tolak ukur kinerja sebagai
dasar evaluasi kinerja aparatur dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan
sanksi (reward and punishment)
Polresta Barelang telah membuat Perjanjian Kinerja tahun 2017, kegiatan yang
disusun adalah kegiatan yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Satker Polresta
Barelang, Perjanjian Kinerja ini merupakan tolok ukur evaluasi akuntabilitas kinerja
pada akhir tahun 2017. Perjanjian Kinerja Polresta Barelang tahun 2017 adalah
sebagai berikut:
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target
1 2 3 4
1 Terpenuhinya a. Persentase terpenuhinya 5%
sarana/prasarana dan jumlah sarana prasarana dan
Almatsus Polresta alkom Polresta Barelang
Barelang berbasis dalam mendukung kegiatan
teknologi dalam operasional dibandingkan
menghadapi berbagai trend dengan kebutuhan.
kejahatan modern dan b. Jumlah Alsus berbasis 1 Unit
konflik sosial. Teknologi yang berkaitan
dengan penanganan Tindak
Pidana.
2. Terbangunnya…..
16

2 Terbangunnya Postur a. Jumlah personel Polresta 172 Pers


Polresta Barelang yang Barelang yang mempunyai
profesional, bermoral, kompetensi sesuai dengan
modern dan unggul melalui bidang tugasnya. 50 Kegiatan
binrohtal, perubahan mind b. Jumlah kegiatan binrohtal
set dan culture set atau yang dilaksanakan.
revolusi mental, serta c. Jumlah personel yang 15 Pers
melalui pelatihan fungsi mengikuti pelatihan mind set
teknis kepolisian. dan culture set.
d. Jumlah personel Polresta 170 Pers
Barelang yang mengikuti
pelatihan fungsi teknis
kepolisian

3 Tergelarnya kekuatan a. Jumlah personel Polresta 365 Pers


Polresta Barelang baik Barelang yang
didarat maupun di wilayah melaksanakan strong poin
pulau terluar berpenghuni dijalan.
sebagai poros maritim b. Persentase personel yang 5%
secara berkelanjutan/ ditugaskan diwilayah pulau
kesinambungan. pulau terluar berpenghuni
dibanding dengan DSP.
c. Persentase ketersediaan
fasilitas Polsek/Subsektor 5%
yang tergelar di wilayah
pulau-pulau terluar
berpenghuni dibandingkan
dgn jumlah pulau terluar
berpenghuni.

4 Terwujudnya peningkatan a. Persentase peningkatan/giat


pelayanan prima kepada pelayanan fungsi Kepolisian
masyarakat sampai dalam rangka menciptakan
dengan pulau terluar rasa aman:
berpenghuni baik dibidang 1) Fungsi Harkamtibmas 5%
kegiatan preemtif, preventif
maupun dalam penegakan 2) Fungsi Reserse 15 %
hukum untuk mewujudkan 3) Fungsi Intelkam 10 %
keamanan dan ketertiban.
4) Fungsi Lantas 10 %
b. Persentase menurunnya
komplain masyarakat
terhadap pelayanan Polri:
5%
1) Dumas pada Siwas
2) Dumas pada Sipropam 8%
3) Dumas pada Satreskrim
30 %

5. Terdeteksi…..
17

5 Terdeteksi dan a. Jumlah masyarakat yg 99.573


terpantaunya berbagai dilayani untuk mendapatkan Masyarakat
potensi gejolak sosial SKCK
dalam masyarakat, b. Jumlah rekomendasi
sehingga mampu perinzinan terhadap kegiatan 80
mencegah dan Unjuk Rasa. Rekom
menanggulangi gangguan
kamtibmas yang dapat c. Jumlah surat izin kegiatan 1.200
mengarah kepada masyarakat yang diterbitkan. Surat Izin
terjadinya kerusuhan, d. Persentase produk Intelijen
tindakan anarkhis maupun yang dapat digunakan oleh 5%
terorisme. fungsi kepolisian lainnya
dalam rangka harkamtibmas.
6 Terciptanya kemitraan a. Jumlah MoU / kerjasama 27 MoU
Polresta Barelang dengan Polresta Barelang dengan
Toga,Tomas,Todat,LSM, Pemko/Instansi terkait.
OKP,Ormas dan
masyarakat serta
terjalinnya sinergi polisional b. Jumlah MoU / kerjasama 16 MoU
proaktif dengan Instansi dengan masyarakat
terkait berlandaskan terorganisir.
gotong royong, untuk
menciptakan keamanan
dalam negeri secara
berkelanjutan.

7 tergelarnya a. Persentase terpenuhinya 94 % dari total


Bhabinkamtibmas di Bhabinkamtibmas pada satu desa/kelurahan
seluruh desa / kelurahan desa/kelurahan.
dalam rangka implementasi
strategis polmas dan b. Persentase jumlah komunitas 7%
melakukan deteksi dini masyarakat dalam
terhadap potensi gangguan menciptakan iklim
keamanan dan gejolak keamanan.
sosial masyarakat

8 Terjaminnya keamanan, a. Persentase penurunan laka 0%


keselamatan, ketertiban laut.
dan kelancaran lalu lintas b. Persentase penurunan 5%
barang dan orang di pelanggaran lalu lintas yang
wilayah laut maupun di dapat menimbulkan
wilayah darat. kecelakaan lalu lintas.
c. Persentase penurunan 4,80 %
fatalitas korban dalam
kecelakaan lalu lintas.
d. Persentase kegiatan 10,71 %
rekayasa lantas untuk
menurunkan titik rawan
kemacetan lalu lintas.

9. Meningkatnya…..
18

9 Meningkatnya a. Persentase pengungkapan 62 %


penyelesaian dan dan penyelesaian
pengungkapan perkara penanganan kasus tindak
,serta terciptanya rasa pidana.
aman masyarakat dari 4 b. Persentase penurunan
(empat) jenis kejahatan jumlah tindak pidana. 5%
(kejahatan konvensional,
kejahatan terhadap c. Jml SP2HP yang diterbitkan 3.750
kekayaan negara, oleh jajaran fungsi Reserse. SP2HP
kejahatan transnasional
dan kejahatan berimplikasi
kontinjensi).

10 Tersusun dan a. Jumlah SOP tentang Standar 49


terimplementasinya SOP Pelayanan Publik yang SOP
tentang standar pelayanan akuntabel (yang
publik yang unggul dalam dilaksanakan).
rangka menyelenggarakan
b. Persentase pengadaan yang
fungsi Polresta Barelang menggunakan e-procurement 100 %
yang Good Governance (LPSE).
dan Clean Government.

BAB III…..
19

BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA

Pengukuran tingkat capaian kinerja Polresta Barelang Tahun 2017 dilakukan dengan cara
membandingkan antara target pencapaian indikator sasaran yang telah ditetapkan dalam
penetapan kinerja dengan realisasinya, membandingkan antara realisasi kinerja serta
capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu. Tingkat capaian kinerja berdasarkan hasil
pengukurannya dapat diilustrasikan dalam uraian sebagai berikut :

A. Capaian Kinerja Organisasi


Capaian kinerja pada Polresta Barelang T.A. 2017 dilakukan dengan cara
membandingkan antara target dengan realisasinya masing-masing indikator kinerja
sasaran, rincian tingkat capaian masing-masing indikator tersebut dapat dilihat pada
tabel Pengukuran Kinerja (PK) Polresta Barelang Tahun 2017.
Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian sasaran strategis
berikut indikator kinerjanya, namun demikian masih ada beberapa sasaran strategis
yang belum optimal berhasil diwujudkan dalam tahun 2017.Namun terhadap sasaran
maupun target indikator yang belum berhasil diwujudkan, telah dilakukan beberapa
analisa dan evaluasi sebagai bahan umpan balik (feedback) dalam rangka peningkatan
capaian kinerja dimasa yang akan datang.

Tabel 1
Tabel Pengukuran Kinerja
INDIKATOR
NO SASARAN STRATEGIS TARGET REALISASI %
KINERJA

1 2 3 4 5 6

1 Terpenuhinya a. Persentase 5% 3% 60 %
sarana/prasarana dan terpenuhinya
Almatsus Polresta jumlah sarana
Barelang berbasis prasarana dan
teknologi dalam alkom Polresta
menghadapi berbagai Barelang dalam
trend kejahatan modern mendukung
dan konflik sosial. kegiatan
operasional
dibandingkan
dengan
kebutuhan.

b. Jumlah…..
20

b. Jumlah Alsus 1 Unit 4 Unit 400 %


berbasis
Teknologi yang
berkaitan dengan
penanganan
Tindak Pidana.
2 Terbangunnya Postur a. Jumlah personel 172 Pers 175 Pers 102 %
Polresta Barelang yang Polresta Barelang
profesional, bermoral, yang mempunyai
modern dan unggul kompetensi sesuai
melalui binrohtal, dengan bidang
perubahan mind set dan tugasnya.
culture set atau revolusi
mental, serta melalui b. Jumlah kegiatan 50 198 Giat 396 %
pelatihan fungsi teknis binrohtal yang Kegiatan
kepolisian. dilaksanakan.

c. Jumlah personel 15 Pers 0 Pers 0%


yang mengikuti
pelatihan mind set
dan culture set.

d. Jumlah personel 170 Pers 148 Pers 87 %


Polresta Barelang
yang mengikuti
pelatihan fungsi
teknis kepolisian

3 Tergelarnya kekuatan a. Jumlah personel 365 Pers 399 Pers 109 %


Polresta Barelang baik Polresta Barelang
didarat maupun di yang
wilayah pulau terluar melaksanakan
berpenghuni sebagai strong poin
poros maritim secara dijalan.
berkelanjutan/
kesinambungan. b. Persentase
personel yang 5% 5% 100 %
ditugaskan
diwilayah pulau
pulau terluar
berpenghuni
dibanding dengan
DSP.

c. Persentase 5% 1% 20 %
ketersediaan
fasilitas
Polsek/Subsektor
yang tergelar di
wilayah pulau-
pulau terluar
berpenghuni
dibandingkan dgn
jumlah pulau
terluar
berpenghuni.

4. Terwujudnya…..
21

4 Terwujudnya a. Persentase
peningkatan pelayanan peningkatan/giat
prima kepada pelayanan fungsi
masyarakat sampai Kepolisian dalam
dengan pulau terluar rangka
berpenghuni baik menciptakan rasa
dibidang kegiatan aman:
preemtif, preventif
1) Fungsi
maupun dalam 5% 3% 60 %
Harkamtibmas
penegakan hukum untuk
mewujudkan keamanan 2) Fungsi 15 % 10 % 30 %
dan ketertiban. Reserse
3) Fungsi
Intelkam 10 % 9% 90 %

4) Fungsi Lantas 10 % 1% 10 %
b. Persentase
menurunnya
komplain
masyarakat
terhadap
pelayanan Polri:
1) Dumas pada 5% 0% 0%
Siwas
2) Dumas pada
Sipropam 8% 0% 0%

3) Dumas pada 30 % 23 % 77 %
Satreskrim

5 Terdeteksi dan a. Jumlah 99.573 88.362 89 %


terpantaunya berbagai masyarakat yg Msy Msy
potensi gejolak sosial dilayani untuk
dalam masyarakat, mendapatkan
sehingga mampu SKCK
mencegah dan
b. Jumlah
menanggulangi 80 42 53 %
pemberitahuan
gangguan kamtibmas Rekom Rekom
terhadap kegiatan
yang dapat mengarah
Unjuk Rasa.
kepada terjadinya
kerusuhan, tindakan
anarkhis maupun c. Jumlah surat izin
terorisme. kegiatan 1.200 268 22 %
masyarakat yang Izin Izin
diterbitkan.
d. Persentase 5% 9% 180 %
produk Intelijen
yang dapat
digunakan oleh
fungsi kepolisian
lainnya dalam
rangka
harkamtibmas

6. Terciptanya…..
22

6 Terciptanya kemitraan a. Jumlah 27 MoU 18 MoU 67 %


Polresta Barelang MoU/kerjasama
dengan Toga, Polresta Barelang
Tomas,Todat,LSM, dengan
OKP, Ormas dan Pemko/Instansi
masyarakat serta terkait.
terjalinnya sinergi
polisional proaktif b. Jumlah 16 MoU 17 MoU 106 %
dengan Instansi terkait MoU/kerjasama
berlandaskan gotong dengan
royong, untuk masyarakat
menciptakan keamanan terorganisir.
dalam negeri secara
berkelanjutan.

7 Tergelarnya a. Persentase 94 % 88 % 97 %
Bhabinkamtibmas di terpenuhinya
seluruh desa / kelurahan Bhabinkamtibmas
dalam rangka pada satu desa/
implementasi strategis kelurahan.
polmas dan melakukan
deteksi dini terhadap b. Persentase
potensi gangguan jumlah komunitas 7% 19 % 271 %
keamanan dan gejolak masyarakat dalam
sosial masyarakat menciptakan iklim
keamanan.

8 Terjaminnya keamanan, a. Persentase 0% 0% 0%


keselamatan, ketertiban penurunan laka
dan kelancaran lalu laut.
lintas barang dan orang b. Persentase 5% 0% 0%
di wilayah laut maupun penurunan
di wilayah darat. pelanggaran lalu
lintas yang dapat
menimbulkan
kecelakaan lalu
lintas.
c. Persentase 4,80 % 23 % 460 %
penurunan
fatalitas korban
dalam kecelakaan
lalu lintas.
d. Persentase 10,71 % 42 % 382 %
kegiatan rekayasa
lantas untuk
menurunkan titik
rawan kemacetan
lalu lintas.

9. Meningkatnya…..
23

9 Meningkatnya a. Persentase 62 % 58 % 97 %
penyelesaian dan pengungkapan
pengungkapan perkara dan penyelesaian
,serta terciptanya rasa penanganan
aman masyarakat dari 4 kasus tindak
(empat) jenis kejahatan pidana.
(kejahatan konvensional,
b. Persentase 5% 4% 57 %
kejahatan terhadap
penurunan jumlah
kekayaan negara,
tindak pidana.
kejahatan transnasional
dan kejahatan c. Jmlh SP2HP yang 3.750 4.587 122 %
berimplikasi kontinjensi). diterbitkan oleh SP2HP SP2HP
jajaran fungsi
Reserse.
10 Tersusun dan a.Jumlah SOP 49 SOP 73 SOP 149 %
terimplementasinya SOP tentang Standar
tentang standar Pelayanan Publik
pelayanan publik yang yang akuntabel
unggul dalam rangka (yang
menyelenggarakan dilaksanakan).
fungsi Polresta Barelang
b.Persentase
yang Good Governance 100 % 100 % 100 %
pengadaan yang
dan Clean Government.
menggunakan e-
procurement
(LPSE).

B. Indikator…..
24

B. Indikator Capaian Indikator Kinerja


Hasil evaluasi dan analisis capaian kinerja setiap sasaran, perbandingan data
kinerja, faktor penyebab keberhasilan atau kegagalan pencapaian sasaran,
hamabatan atau kendala dan permasalahan yang dihadapi serta langkah-langkah
antisipatif yang diambil diantaranya :
1. Terpenuhinya sarana prasarana dan almatsus Polresta Barelang berbasis
teknologi dalam menghadapi berbagai trend kejahatan modern dan konflik
sosial.
a) Prosentase terpenuhinya jumlah sarana prasarana dan alkom Polresta
Barelang dalam mendukung kegiatan operasional.
Tabel 2
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Utama
Prosentase 5% 3% 60 %
terpenuhinya jumlah
sarana prasarana
dan alkom Polresta
Barelang dalam
mendukung kegiatan
operasional

Analisa:
Dari penjelasan tabel 2 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase terpenuhinya
sarana prasarana dan alkom Polresta Barelang dalam mendukung kegiatan
operasional realisasi mencapai 3 % dari alokasi target 5 % sehingga
capaian kinerja sebesar 60 %, hal tersebut dikarenakan jumlah peningkatan
Sarpras di Polresta Barelang hanya 139 dari jumlah Sarpras di tahun
sebelumnya.
Tabel 3
Data Sarpras dan Alkom
Tahun
No Data Sarpras Ket
2015 2016 2017
1 Sarpras 3.840 3.900 3.948
2 Repeater 1 2 2
3 Radio Mobile 14 16 32
4 HT 25 75 150
Jumlah 3.880 3.993 4.132

Grafik…..
25

Grafik data Sarpras dan Alkom Polresta Barelang

4000
3500
3000
2500 Sarpras
2000 Repeater
1500 Radio Mobile
HT
1000
500
0
2015 2016 2017

Analisa:
Dari data tersebut diatas, maka dapat dianalisa bahwa secara umum terjadi
peningkatan terhadap sarana dan prasarana serta alkom Polresta Barelang
guna mendukung tugas operasional.

b) Jumlah alat khusus berbasis teknologi yang berkaitan dengan penanganan


Tindak Pidana.
Tabel 4
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Utama
Jumlah alat khusus 1 Unit 4 Unit 400 %
berbasis teknologi
yang berkaitan
dengan penanganan
Tindak Pidana

Analisa:
Dari penjelasan Tabel 4 diatas, dapat dilihat bahwa terpenuhinya alat
khusus Reskrim yang berbasis teknologi guna mengungkap perkara tindak
pidana dari alokasi target 1 (satu) unit dan realisasi 4 (satu) unit sehingga
capaian kinerja sebesar 400 %.

Tabel 5…..
26

Tabel 5
Data Alsus Reskrim
Data Alsus Tahun
No Ket
Reskrim 2015 2016 2017
Laptop Portable 1 1 4
(Mambis)
Jumlah 1 1 4

Grafik data Alsus Tindak Pidana Polresta Barelang

4
3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
2015 2016 2017

Analisa:
Dari data tersebut diatas, maka dapat dianalisa bahwa secara umum
mengalami peningkatan pemenuhan alat khusus penanganan tindak pidana
di Polresta Barelang dari tahun sebelumnya.

2. Terbangunnya postur Polresta Barelang yang profesional, bermoral, Modern


dan unggul melalui binrohtal, perubahan mindset atau revolusi mental serta
melalui pelatihan fungsi teknis kepolisian.
a) Jumlah personel Polresta Barelang yang mempunyai kompetensi sesuai
dengan bidang tugasnya.
Tabel 6

Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian


Jumlah personel Polresta 172 Pers 175 Pers 102 %
Barelang yang mempunyai
kompetensi sesuai dengan
bidang tugasnya

Analisa…..
27

Analisa:
Dari penjelasan Tabel 6 diatas, dapat dilihat bahwa personel yang
mempunyai kompetensi sesuai dengan bidang tugasnya di Polresta
Barelang realisasi mencapai 175 personel dari alokasi target 172 personel
sehingga capaian kinerja sebesar 102 %

Tabel 7
Data Personel yang memiliki kompetensi
Data personel yang memiliki Tahun
No Ket
kompetensi 2015 2016 2017
Personel yang mengikuti
a. Dikjur 23 28 27
b. Pelatihan 241 293 148
Jumlah 264 321 175

Grafik perbandingan Dikjur dan Pelatihan personel Polresta Barelang

300

250

200

150 Dikjur
Pelatihan
100

50

0
2015 2016 2017

Analisa:
Dari penjelasan data tersebut diatas, dapat dilihat bahwa Polresta Barelang
berkomitmen untuk meningkatkan kompetensi personelnya sesuai dengan
bidang tugas namun di tahun 2017 mengalami penurunan dibandingkan
dengan tahun sebelumnya.

b) Jumlah…..
28

b) Jumlah kegiatan Binrohtal yang dilaksanakan.


Tabel 8
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Utama
Jumlah kegiatan 50 kegiatan 198 kegiatan 396 %
binrohtal yang
dilaksanakan

Analisa:
Dari penjelasan Tabel 8 diatas, dapat dilihat bahwa Pembinaan rohani dan
Mental yang dilaksanakan oleh Polresta Barelang dan jajaran realisasi
mencapai 198 kegiatan dari alokasi target 50 kegiatan sehingga capaian
kinerja sebesar 396 %
Tabel 9
Data kegiatan Binrohtal
Tahun
No Data kegiatan Binrohtal Ket
2015 2016 2017
1 Polresta Barelang 48 50 45
2 Polsek Lubuk Baja 12 12 12
3 Polsek Batu Ampar 16 48 24
4 Polsek Batam Kota 28 12 24
5 Polsek Sekupang 16 24 12
6 Polsek Nongsa 12 16 12
7 Polsek Batu Aji 6 24 12
8 Polsek B. Padang 12 0 4
9 Polsek KKP 0 10 12
10 Polsek Bengkong 4 4 12
11 Polsek Sei Beduk 0 12 12
12 Polsek Sagulung 1 12 12
13 Polsek KKB 0 0 0
14 Polsek Galang 1 2 5
Jumlah 156 226 198

Grafik…..
29

Grafik kegiatan Binrohtal Polresta Barelang dan Polsek Jajaran

50
Polresta
45 Batu Ampar
40 Lubuk Baja
Batam Kota
35
Sekupang
30 Batu Aji
25 Nongsa
KKP
20
B. Padang
15 Bengkong
10 Sagulung
Sei beduk
5
Galang
0 KKB
2015 2016 2017

Analisa:
Dari data diatas secara umum Polresta Barelang dan Polsek jajaran
melaksanakan kegiatan binrohtal untuk meningkatkan Iman dan Takwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, untuk Polsek belum melaksanakan
kegiatan binrohtal akan di evaluasi dan diperintahkan untuk melaksanakan
kegiatan binrohtal.

c) Jumlah personel yang mengikuti pelatihan mind set dan culture set.
Tabel 10
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Utama
Jumlah personel 15 Pers 0 Pers 0%
yang mengikuti
pelatihan mind set
dan culture set.

Analisa…..
30

Analisa:
Dari penjelasan Tabel 10 diatas, dapat dilihat bahwa jumlah personel
Polresta Barelang yang mengikuti pelatihan Mind Set dan Culture Set
realisasi mencapai 0 personel dari alokasi target 15 personel sehingga
capaian kinerja sebesar 0 %
Tabel 11
Data pelatihan Mind Set dan Culture Set
Data pelatihan Mind Set Tahun
No Ket
dan Culture Set 2015 2016 2017
Data personel yang 15 Pers 18 Pers 0 Pers
mengikuti pelatihan Mind
Set dan Culture Set
Jumlah 15 18 0

Grafik pelatihan Mind Set dan Culture Set Polresta Barelang

18
16
14
12
10
Mind Set dan
8 Culture Set
6
4
2
0
2015 2016 2017

d) Jumlah personel yang mengikuti pelatihan fungsi teknis kepolisian


Tabel 12
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Utama
Jumlah personel 170 Pers 148 Pers 87 %
yang mengikuti
pelatihan fungsi
teknis kepolisian

Analisa…..
31

Analisa:
Dari penjelasan Tabel 12 diatas, dapat dilihat bahwa jumlah personel
Polresta Barelang yang mengikuti pelatihan fungsi teknis kepolisian
realisasi mencapai 148 personel dari alokasi target 170 personel pada
tahun 2017 sehingga capaian kinerja sebesar 87 %, sehingga dengan
pelatihan fungsi teknis kepolisian personel Polresta Barelang dapat lebih
profesional dalam melaksanakan tugas.

Tabel 13
Data pelatihan fungsi teknis kepolisian
Data pelatihan fungsi teknis Tahun
No Ket
kepolisian 2015 2016 2017
Jumlah personel yang mengikuti 241 293 148
pelatihan fungsi teknis
kepolisian
Jumlah 241 293 148

Grafik pelatihan fungsi teknis Kepolisian

300

250

200

150 Pelatihan FT
Kepolisian
100

50

0
2015 2016 2017

3. Tergelarnya…..
32

3. Tergelarnya kekuatan Polresta Barelang baik didarat maupun di wilayah pulau


terluar berpenghuni sebagai poros maritim secara berkelanjutan/
kesinambungan.
a) Jumlah personel Polresta Barelang yang melaksanakan strong poin dijalan

Tabel 14
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Utama
Jumlah personel 365 Pers 399 Pers 109 %
Polresta Barelang
yang melaksanakan
strong poin dijalan

Analisa:
Dari penjelasan Tabel 14 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase jumlah
personel Polresta Barelang yang melaksanakan kegiatan strong poin/gatur
dijalan realisasi mencapai 399 Pers dari alokasi target 365 pers pada tahun
2017 sehingga capaian kinerja sebesar 109 %

Tabel 15
Data personel yang melaksanakan strong poin/gatur
Data kegiatan Tahun
No Ket
strong poin/gatur 2015 2016 2017
1 Polresta Barelang 210 321 157
2 Polsek Lubuk Baja 37 30 30
3 Polsek Bt. Ampar 21 32 28
4 Polsek Batam Kota 27 48 10
5 Polsek Sekupang 27 10 33
6 Polsek Bt. Aji 48 27 25
7 Polsek Nongsa 25 48 20
8 Polsek KKP 10 15 22
9 Polsek Bengkong 32 30 15
10 Polsek B. Padang 21 24 20
11 Polsek Sagulung 24 10 10
12 Polsek Sei Beduk 14 23 15
13 Polsek Galang 10 9 10
14 Polsek KKB 5 5 4
Jumlah 513 634 399

Grafik…..
33

Grafik data personel yang melaksanakan kegiatan Strong Poin

350
Polresta Barelang
300 Batu Ampar
Lubuk Baja
250 Nongsa
Batam Kota
200 Batu Aji
Sekupang
150 KKP
B. Padang
100 Bengkong
Sagulung
50 Sei Beduk
Galang
0 KKB
2015 2016 2017

b) Persentase personel yang ditugaskan diwilayah pulau pulau terluar


berpenghuni dibanding dengan DSP.

Tabel 16
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Utama
Persentase personel 5% 5% 100 %
yang ditugaskan
diwilayah pulau pulau
terluar berpenghuni.

Analisa:
Dari penjelasan Tabel 16 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase personel
yang ditugaskan diwilayah pulau-pulau terluar berpenghuni realisasi
mencapai 5 % dari alokasi target 5 % pada tahun 2017 sehingga capaian
kinerja sebesar 100 %

Tabel…..
34

Tabel 17
Data personel perbatasan
Data personel Tahun
No Ket
perbatasan 2015 2016 2017
Jumlah personel DSP
yang bertugas Polresta
diwilayah pulau Barelang
terluar berpenghuni sebanyak
a. Polsek Nongsa 11 Pers 44 Pers 49 Pers 1698 Pers
b. Polsek B. Padang 22 Pers 34 Pers 36 Pers
Jumlah 33 Pers 78 Pers 85 Pers

Grafik personel Perbatasan / Pulau terluar Polresta Barelang

60

50

40
Nongsa
30
B. Padang
20

10

0
2015 2016 2017

c) Persentase ketersediaan fasilitas Polsek/Subsektor yang tergelar di wilayah


pulau-pulau terluar berpenghuni dibandingkan dgn jumlah pulau terluar
berpenghuni.
Tabel 18
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Utama
Persentase 5% 1% 20 %
ketersediaan fasilitas
Polsek/ Subsektor
yang tergelar di
wilayah pulau-pulau
terluar berpenghuni
dibandingkan dgn
jumlah pulau terluar
berpenghuni.

Analisa…..
35

Analisa:
Dari penjelasan Tabel 18 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase
ketersediaan fasilitas Polsek/Polsubsektor di pulau terluar berpenghuni
realisasi mencapai 1 % dari target 5 % pada tahun 2017.

Tindak lanjut :
Untuk tahun yang akan datang akan mengusulkan pembangunan mako
polsubsektor dan rumah dinas
Tabel 19
Data ketersediaan fasilitas Polsek/Polsubsektor di pulau terluar
berpenghuni
Data fasilitas Tahun
No Polsek/polsubsektor pulau Ket
2015 2016 2017
terluar
Jumlah ketersediaan fasilitas 0 0 2
Polsek/Polsubsektor yang berada
di pulau terluar

Jumlah 0 0 2

Grafik ketersediaan fasilitas Perbatasan / Pulau terluar


Polresta Barelang

2.5

1.5
Fasilitas
1

0.5

0
2015 2016 2017

4. Terwujudnya…..
36

4. Terwujudnya peningkatan pelayanan prima kepada masyarakat sampai dengan


pulau terluar berpenghuni baik dibidang kegiatan preemtif, preventif maupun
dalam penegakan hukum untuk mewujudkan keamanan dan ketertiban.
a) Persentase peningkatan/giat pelayanan fungsi Kepolisian dalam rangka
menciptakan rasa aman:
1) Fungsi Harkamtibmas
2) Fungsi Reserse
3) Fungsi Intelkam
4) Fungsi Lantas

Tabel 20
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
Persentase
peningkatan/giat
pelayanan fungsi
Kepolisian dalam rangka
menciptakan rasa aman:
1)Fungsi Harkamtibmas 5% 3% 60 %
2)Fungsi Reserse 15 % 10 % 30 %
3)Fungsi Intelkam 10 % 9% 90 %
4)Fungsi Lantas 10 % 1% 10 %

Analisa:
Dari penjelasan Tabel 20 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase
peningkatan kegiatan pelayanan fungsi kepolisian antara lain fungsi
Harkamtibmas realisasi mencapai 2 % dari alokasi target 5 % sehingga
capaian kinerja sebesar 60 %, untuk fungsi Reserse realisasi mencapai 10
% dari alokasi target 15 % sehingga capaian kinerja sebesar 30 % dan
fungsi Intelkam realisasi mencapai 9 % dari alokasi target 10 % sehingga
capaian kinerja sebesar 90 % serta fungsi Lantas realisasi mencapai 1 %
dari alokasi target 10 % sehingga capaian kinerja sebesar 10 %. Secara
umum dari tabel diatas dapat dianalisa bahwa peningkatan pelayanan
kepolisian tidak mencapai target dari target yang telah ditetapkan.

Tabel 21…..
37

Tabel 21
Data pelayanan fungsi kepolisian bidang Harkamtibmas
Tahun
No Data Harkamtibmas Ket
2015 2016 2017
Bidang Harkamtibmas
a. Patroli 9.955 12.800 13.162
b. Pengaturan 6.784 8.387 8.078
c. Pengawalan 1.610 1.474 1.532
d. Penjagaan 6.931 10.165 11.027
Jumlah 25.280 32.826 33.799

Grafik fungsi Kepolisian Bidang Harkamtibmas Polresta Barelang

14000

12000

10000

8000 Patroli
Pengaturan
6000 Pengawalan
Penjagaan
4000

2000

0
2015 2016 2017

Tabel 22
Data pelayanan fungsi kepolisian bidang Reserse
Tahun
No Data Reserse Ket
2015 2016 2017
Jumlah pelayanan fungsi 4.784 5.074 3.519
Reserse terhadap
masyarakat

Jumlah 4.784 5.074 3.519

Grafik…..
38

Grafik fungsi Kepolisian Bidang Reserse Polresta Barelang

6000

5000

4000

3000 Fungsi Reserse


(SP2HP)
2000

1000

0
2015 2016 2017

Tabel 23
Data pelayanan fungsi kepolisian bidang Intelkam
Tahun
No Data Intelkam Ket
2015 2016 2017
Bidang Intelkam
a. Penyelidikan 651 742 405
b. Pengamanan 750 743 490
c. Penggalangan 44 52 50
Jumlah 1.445 1.537 945

Grafik fungsi kepolisian bidang Intelkam Polresta Barelang

800
700
600
500
Penyelidikan
400
Pengamanan
300 Penggalangan
200
100
0
2015 2016 2017

Tabel 24…..
39

Tabel 24
Data pelayanan fungsi kepolisian bidang Lantas
Tahun
No Data Lantas Ket
2015 2016 2017
Bidang Lantas
a. Patroli 4.995 3.240 3.285
b. Pengaturan 25.164 31.800 31.970
c. Pengawalan 560 720 720
d. Penjagaan 4.380 5.040 5.040
Jumlah 35.085 40.800 41.015

Grafik pelayanan fungsi Kepolsian bidang Lantas

35000

30000

25000

20000 Patroli
Pengaturan
15000 Pengawalan
Penjagaan
10000

5000

0
2015 2016 2017

b) Persentase menurunnya complain masyarakat terhadap pelayanan Polri.


Tabel 25
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
Persentase menurunnya
complain masyarakat
terhadap pelayanan Polri:
1) Dumas pada Siwas 5% 0% 0%
2) Dumas pada Sipropam 8% 0% 0%
3) Dumas pada Reskrim 30 % 23 % 77 %

Analisa…..
40

Analisa:
Dari penjelasan Tabel 25 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase
menurunnya complain masyarakat terhadap pelayanan Polri antara lain
Dumas melalui Siwas realisasi mencapai 0 % dari alokasi target 5 %
sehingga capaian kinerja sebesar 0 %, untuk Dumas melalui Sipropam
realisasi mencapai 0 % dari alokasi target 8 % sehingga capaian kinerja
sebesar 0 % dan Dumas pada Reskrim realisasi mencapai 23 % dari
alokasi target 30 % sehingga capaian kinerja sebesar 77 %, untuk target
Dumas di Polresta Barelang mengalami penurunan dari target penurunan
Dumas yang ditetapkan.
Tabel 26
Data Dumas pada Siwas
Data Dumas Tahun
No Ket
Siwas 2015 2016 2017
Dumas pada 4 4 0
Siwas
Jumlah 4 4 0

Grafik data Dumas Siwas

4
3.5
3
2.5
2
Dumas pada Siwas
1.5
1
0.5
0
2015 2016 2017

Tabel 27
Data Dumas pada Sipropam
Data Dumas Tahun
No Ket
Sipropam 2015 2016 2017
Dumas pada 0 0 0
Sipropam
Jumlah 0 0 0

Grafik…..
41

Grafik data Dumas Sipropam

1
0.9
0.8
0.7
0.6
0.5
Dumas pada Sipropam
0.4
0.3
0.2
0.1
0
2015 2016 2017

Tabel 28
Data Dumas pada Sat Reskrim
Data Dumas Sat Tahun
No Ket
Reskrim 2015 2016 2017
Dumas pada Sat 24 35 27
Reskrim
Jumlah 24 35 27

Grafik data Dumas Sat Reskrim

35

30

25

20
Dumas pada Sat
15 Reskrim

10

0
2015 2016 2017

5) Terdeteksi…..
42

5) Terdeteksi dan terpantaunya berbagai potensi gejolak sosial dalam masyarakat,


sehingga mampu mencegah dan menanggulangi gangguan kamtibmas yang
dapat mengarah kepada terjadinya kerusuhan, tindakan anarkhis maupun
terorisme.
a) Jumlah masyarakat yang dilayani untuk mendapatkan SKCK.
Tabel 29
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Utama
Jumlah masyarakat 99.573 88.362 89 %
yang dilayani untuk Lembar Lembar
mendapatkan SKCK
Analisa:
Dari penjelasan Tabel 29 diatas, dapat dilihat bahwa masyarakat yang
terlayani untuk mendapatkan SKCK realisasi mencapai 88.362 lembar dari
alokasi target 99.573 lembar sehingga capaian kinerja sebesar 89 %.
Tabel 30
Data penerbitan SKCK Polresta Barelang
Tahun
No Data penerbitan SKCK Ket
2015 2016 2017
Penerbitan SKCK 78.183 77.890 88.362

Jumlah 78.183 77.890 88.362

Grafik data penerbitan SKCK Polresta Barelang

90000
88000
86000
84000
82000
80000 Penerbitan SKCK
78000
76000
74000
72000
2015 2016 2017

b) Jumlah…..
43

b) Jumlah rekomendasi perizinan terhadap kegiatan unjuk rasa.


Tabel 31
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Utama
Jumlah rekomendasi 80 42 53 %
perizinan terhadap
kegiatan unjuk rasa.

Analisa:
Dari penjelasan Tabel 31 diatas, dapat dilihat bahwa Jumlah rekomendasi
perizinan terhadap kegiatan unjuk rasa realisasi mencapai 42
pemberitahuan dari alokasi target 80 pemberitahuan sehingga capaian
kinerja sebesar 53 %
Tabel 32
Data Rekomendasi Perizinan Unras
Data Tahun
No Rekomendasi Ket
2015 2016 2017
Perizinan Unras
Data Rekomendasi 140 88 42
Perizinan Unras

Jumlah 140 88 42

Grafik data rekomendasi kegiatan Unras

140
120
100
80
60 Rekom Unras

40
20
0
2015 2016 2017

c) Jumlah…..
44

c) Jumlah surat izin kegiatan masyarakat yang diterbitkan.


Tabel 33
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Utama
Jumlah surat izin 1.200 268 22 %
kegiatan masyarakat
yang diterbitkan

Analisa:
Dari penjelasan Tabel 33 diatas, dapat dilihat bahwa Jumlah surat izin
kegiatan masyarakat yang diterbitkan realisasi mencapai 268 izin dari
alokasi target 1.200 izin sehingga capaian kinerja sebesar 22 %.

Tabel 34
Data surat izin masyarakat yang diterbitkan
Data surat izin Tahun
No masyarakat yang Ket
2015 2016 2017
diterbitkan
surat izin kegiatan 769 569 268
masyarakat yang
diterbitkan
Jumlah 769 569 268

Grafik data penerbitan surat izin kegiatan masyarakat

800
700
600
500
400 Izin Giat
Masyarakat
300
200
100
0
2015 2016 2017

d) Persentase…..
45

d) Persentase produk Intelijen yang dapat digunakan oleh fungsi Kepolisian


lainnya dalam rangka Harkamtibmas.
Tabel 35
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Utama
Persentase produk 5% 9% 180 %
Intelijen yang dapat
digunakan oleh fungsi
Kepolisian lainnya
dalam rangka
Harkamtibmas.

Analisa:
Dari penjelasan Tabel 35 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase produk
Intelijen yang dapat digunakan oleh fungsi Kepolisian lainnya dalam rangka
Harkamtibmas realisasi mencapai 9 % dari alokasi target 5 % pada tahun
2015 sehingga capaian kinerja sebesar 180 %.

Tabel 36
Data kegiatan Intelijen yang dapat digunakan oleh fungsi Kepolisian
dalam rangka Harkamtibmas
Tahun
No Data kegiatan Intelijen Ket
2015 2016 2017
1 Sat Intelkam Polrseta
Barelang
a. Laporan Informasi 512 542 540
b. Kirpat 32 3 5
c. Kirsus 15 26 23
d. Infosus 683 671 256
e. Kirka Intel 1 1 1
f. Intel Dasar 1 1 1
2 Polsek jajaran Polresta
Barelang
a. Laporan informasi 1.261 1.234 1.284
b. Kirpat 0 0 0
c. Kirsus 0 0 2
d. Infosus 364 486 1.026
e. Kirka Intel 0 0 0
f. Intel Dasar 20 13 13
Jumlah 3.104 2.977 3.251

Grafik…..
46

Grafik kegiatan Satuan Intelijen Polresta Barelang

700

600

500
LI
400 Kirpat
Kirsus
300 Infosus
Kirka Intel
200 Intel Dasar

100

0
2015 2016 2017

Grafik kegiatan Unit Intelijen Polsek Jajaran Polresta Barelang

1400

1200

1000
LI
800 Kirpat
Kirsus
600 Infosus
Kirka Intel
400 Intel Dasar

200

0
2015 2016 2017

6. terciptanya…..
47

6. Terciptanya kemitraan Polresta Barelang dengan Toga, Tomas, Todat, LSM,


OKP, Ormas dan masyarakat serta terjalinnya sinergi polisional proaktif
dengan Instansi terkait berlandaskan gotong royong, untuk menciptakan
keamanan dalam negeri secara berkelanjutan.
a) Jumlah MOU/Kerjasama Polresta Barelang dengan Pemko/Instansi terkait.
Tabel 37
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Utama
Jumlah MOU/Kerja 27 18 67 %
Sama Polresta
Barelang dengan
Pemko/Instansi
terkait

Analisa:
Dari penjelasan Tabel 37 diatas, dapat dilihat bahwa Jumlah MOU/Kerja
Sama Polresta Barelang dengan Pemko/Instansi terkait realisasi mencapai
18 MOU dari alokasi target 27 MOU sehingga capaian kinerja sebesar 67%.

Tabel 38
Data MoU/Kerjasama Polresta Barelang dengan Pemko/Instansi terkait
Data MoU/ Tahun
No Ket
Kerjasama 2015 2016 2017
Data MoU/ 55 60 18
Kerjasama
Polresta
Barelang
dengan Pemko/
Instansi terkait
Jumlah 55 60 18

Grafik data MOU/Kerma Polresta Barelang dengan Instansi terkait

60

50

40

30
MOU/Kerma Instansi terkait
20

10

0
2015 2016 2017

b) Jumlah…..
48

b) Jumlah MoU/Kerjasama dengan masyarakat terorganisir/ komunitas.


Tabel 39
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Utama
Jumlah MOU/ 16 17 106 %
Kerjasama dengan
masyarakat terorganisir/
komunitas.

Analisa:
Dari penjelasan Tabel 39 diatas, dapat dilihat bahwa Jumlah MOU/
Kerjasama dengan masyarakat terorganisir/ komunitas realisasi mencapai
17 MOU dari alokasi target 16 MOU sehingga capaian kinerja sebesar
106%
Tabel 40
Data MoU/Kerjasama dengan masyarakat terorganisir/komunitas
Data MoU/ Tahun
No Ket
Kerjasama 2015 2016 2017
Jumlah 5 17 17
MoU/Kerjasama
dengan masyarakat
terorganisir/
komunitas
Jumlah 5 17 17

Grafik data MOU/Kerma dengan masyarakat terorganisir

18
16
14
12
10 MOU/Kerma dg
8 msyarakat
6 terorganisir
4
2
0
2015 2016 2017

7. Tergelarnya…..
49

7. Tergelarnya Bhabinkamtibmas di seluruh desa / kelurahan dalam rangka


implementasi strategis polmas dan melakukan deteksi dini terhadap potensi
gangguan keamanan dan gejolak sosial masyarakat.
a) Persentase terpenuhinya Bhabinkamtibmas pada satu desa/kelurahan.
Tabel 41
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Utama
Persentase 94 % 88 % 97 %
terpenuhinya
Bhabinkamtibmas
pada satu
desa/kelurahan

Analisa:
Dari penjelasan Tabel 41 diatas, dapat dilihat bahwa Persentase
terpenuhinya Bhabinkamtibmas pada satu desa/kelurahan realisasi
mencapai 88 % dari alokasi target 94 % sehingga capaian kinerja sebesar
97 %
Tabel 42
Data Bhabinkamtibmas Polresta Barelang
Data Tahun
Data
No Desa/ Ket
Bahbinkamtibmas 2015 2016 2017
Kelurahan
Data 64 55 56 56
Bhabinkamtibmas Kelurahan
Polresta Barelang
Jumlah 64 55 56 56

Grafik pemenuhan Bhabinkamtibmas Polresta Barelang

64
62
60
58 Jumlah Kelurahan

56 Jumlah
54 Bhabinkamtibmas

52
50
2015 2016 2017

b) Persentase…..
50

b) Persentase jumlah komunitas masyarakat dalam menciptakan iklim


keamanan.
Tabel 43
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Utama
Persentase jumlah 7% 19 % 271 %
komunitas
masyarakat dalam
menciptakan iklim
keamanan

Analisa:
Dari penjelasan Tabel 43 diatas, dapat dilihat bahwa Persentase jumlah
komunitas masyarakat dalam menciptakan iklim keamanan realisasi
mencapai 19% dari alokasi target 7% sehingga capaian kinerja sebesar
271%
Tabel 44
Data komunitas masyarakat dalam menciptakan iklim keamanan
Tahun
No Data komunitas Ket
2015 2016 2017
Jumlah komunitas
masyarakat dalam
menciptakan iklim
keamanan.
a. Polresta Barelang 95 105 105
b. Polsek jajaran 11 5 26
Polresta Barelang
Jumlah 106 110 131

Grafik jumlah komunitas masyarakat jajaran Polresta Barelang

120

100

80

60 Polresta Barelang
Polsek Jajaran
40

20

0
2015 2016 2017

8. Terjaminnya…..
51

8. Terjaminnya keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas


barang dan orang di wilayah laut maupun di wilayah darat.
a) Persentase penurunan laka laut.
Tabel 45
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
Persentase penurunan 0% 60 % 0%
laka laut

Analisa:
Dari penjelasan Tabel 45 diatas, dapat dilihat bahwa penurunan laka laut
sebesar 3 Kasus (60%) di tahun 2017 dibanding dengan tahun 2016.
Tindak lanjut:
Satpolair akan lebih banyak melakukan sosialisasi/penyuluhan kepada
nahkoda kapal dan nelayan pesisir sehingga mengurangi/tidak terjadi laka
laut.
Tabel 46
Data laka laut
Tahun
No Data laka laut Ket
2015 2016 2017
Data laka laut 2 Kss 5 Kss 2 Kss
yang terjadi
Jumlah 2 Kss 5 Kss 2 Kss

Grafik data laka laut

3
Laka laut
2

0
2015 2016 2017

b) Persentase…..
52

b) Persentase penurunan pelanggaran lalu lintas yang dapat menimbulkan


kecelakaan lalu lintas.
Tabel 47
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
Persentase penurunan 5% 0% 0%
pelanggaran lalu lintas yang
dapat menimbulkan kecelakaan
lalu lintas

Analisa:
Dari penjelasan Tabel 47 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase
penurunan pelanggaran lalu lintas yang dapat menimbulkan kecelakaan
lalu lintas realisasi mencapai 0 % dari alokasi target 5 % pada tahun 2017
sehingga capaian kinerja sebesar 0 % dikarenakan tidak ada penurunan
kasus pelanggaran lalu lintas.

Tabel 48
Data pelanggaran lalu lintas/tilang
Tahun
No Data Pelanggaran Ket
2015 2016 2017
Data pelanggaran lalu 21.490 20.415 22.122
lintas/tilang
Jumlah 21.490 20.415 22.122

Grafik data pelanggaran / tilang

22500

22000

21500

21000 Pelanggaran /
Tilang
20500

20000

19500
2015 2016 2017

c) Persentase…..
53

c) Persentase penurunan fatalitas korban dalam kecelakaan lalu lintas (korban


luka berat dan meninggal dunia)
Tabel 49
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Utama
Persentase 4,80 % 23 % 460 %
penurunan fatalitas
korban dalam
kecelakaan lalu lintas

Analisa:
Dari penjelasan Tabel 49 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase penurunan
fatalitas korban dalam kecelakaan lalu lintas realisasi turun mencapai 23%
dari alokasi target penurunan 4,80 % sehingga capaian kinerja naik sebesar
460 %
Tabel 50
Data korban laka lantas LB dan MD
Tahun
No Data korban laka lantas Ket
2015 2016 2017
Jumlah korban laka lantas
a. Luka berat 226 289 223
b. Meninggal dunia 130 110 85
Jumlah 356 399 308

Grafik data korban Laka lantas Polresta Barelang

300

250

200

150 Luka Berat


Meninggal Dunia
100

50

0
2015 2016 2017

d) Persentase…..
54

d) Persentase kegiatan rekayasa lalu lintas untuk menurunkan titik rawan


kemacetan lalu lintas.
Tabel 51
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Utama
Persentase kegiatan 10,71 % 42 % 382 %
rekayasa lalu lintas
untuk menurunkan titik
rawan kemacetan lalu
lintas

Analisa:
Dari penjelasan Tabel 51 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase kegiatan
rekayasa lalu lintas untuk menurunkan titik rawan kemacetan lalu lintas
realisasi mencapai 42 % dari alokasi target 10,71 % sehingga capaian
kinerja sebesar 382 %
Tabel 52
Data kegiatan Dikyasa
Tahun
No Data kegiatan Dikyasa Ket
2015 2016 2017
Jumlah kegiatan Dikyasa 101 110 156
Sat Lantas Polresta
Barelang
Jumlah 101 110 156

Grafik data kegiatan Dikyasa

160
140
120
100
80
Giat Dikyasa
60
40
20
0
2015 2016 2017

9. Meningkatnya…..
55

9. Meningkatnya penyelesaian dan pengungkapan perkara ,serta terciptanya rasa


aman masyarakat dari 4 (empat) jenis kejahatan (kejahatan konvensional,
kejahatan terhadap kekayaan negara, kejahatan transnasional dan kejahatan
berimplikasi kontinjensi).
a) Persentase pengungkapan dan penyelesaian penanganan kasus tindak
pidana.
Tabel 53
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
Persentase pengungkapan 62 % 60 % 97 %
dan penyelesaian penanganan
kasus tindak pidana

Analisa:
Dari penjelasan Tabel 53 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase
pengungkapan dan penyelesaian penanganan kasus tindak pidana realisasi
mencapai 60 % dari alokasi target 62 % pada tahun 2017 sehingga capaian
kinerja sebesar 97 %, target tidak tercapai karena adanya beberapa kasus
yang alat buktinya masih kurang dan masih banyak personel fungsi reserse
yang belum memiliki dikjur/pelatihan di bidang reserse sehingga dalam hal
lidik dan sidik Tindak Pidana masih belum maksimal dalam ungkap
kasus/perkara tindak pidana.
Tindak lanjut :
Akan mengirimkan personel di fungsi Reserse untuk melaksanakan dikjur
dan pelatihan di bidang reserse sehingga kompetensi personel makin baik
dan profesional dalam melaksanakan tugas.
Tabel 54
Data Kriminalitas
NO URAIAN TAHUN 2015 TAHUN 2016 TAHUN 2017
1 Crime Total 3.146 4.015 2.993
2 Crime Cleared 1.390 2.058 1.087
3 Clearence Rate 58% 51% 60%

Grafik Perbandingan data Kriminalitas (CT dan CC)

5000

4000
3000
CT
2000 CC
1000
0
2015 2016 2017

Tabel 55…..
56

Tabel 55
Data kejahatan menurut jenisnya
2016 2017
NO JENIS GK
JTP JPP % JTP JPP CCR
1 CURAT 109 35 32% 80 44 55%
2 CURAS 80 28 35% 103 38 37%
3 JAMBRET 66 14 21% 32 23 72%
4 CURANMOR 394 105 27% 295 156 53%
5 CURI BIASA 381 165 43% 439 249 57%
6 ANIAYA BIASA 297 147 49% 297 175 59%
7 ANIAYA BERAT 38 18 47% 45 28 62%
8 PENIPUAN 179 51 28% 211 128 61%
9 PENGGELAPAN 184 71 39% 187 107 57%
10 SENPI 6 8 133% 5 4 80%
11 SAJAM 2 1 50% 13 7 54%
12 PSIKOTROPIKA - - 0% - - 0%
13 NARKOTIKA 210 210 100% 129 129 100%
14 PERB. TDK. MENYENANGKAN 32 10 31% 42 15 36%
15 PENGRUSAKAN 69 18 26% 52 20 38%
16 PEMBUNUHAN 5 5 100% 2 5 250%
17 PERKOSAAN 6 7 117% 5 4 80%
18 PEMALSUAN 20 4 20% 30 10 33%
19 PENGANCAMAN 27 9 33% 54 33 61%
20 PENGROYOKAN 153 73 48% 133 82 62%
21 PERZINAHAN 5 4 80% 3 3 100%
22 PERB. CABUL 59 44 75% 82 75 91%
23 PENEMUAN MAYAT 48 12 25% 37 23 62%
24 SEROBOT TANAH 17 6 35% 10 3 30%
25 PERJUDIAN 15 14 93% 28 29 104%
26 KEBAKARAN/PEMBAKARAN 6 3 50% 15 10 67%
27 PEMERASAN 19 10 53% 1 - 0%
28 BUNUH DIRI 0% 29 22 76%
29 LAKA KERJA 12 3 25% 8 4 50%
30 ORANG HILANG 169 84 50% 134 106 79%
31 TRAFFIKING 0 0 0% 4 2 50%
32 ILLEGAL LOGING 0 0 0% 1 - 0%
33 TKI 5 3 60% 4 12 300%
34 PERC. PENCURIAN 11 3 27% 23 8 35%
35 PERLINDUNGAN ANAK 36 15 42% 43 28 65%
36 PENGHINAAN 10 0 0% 6 2 33%
37 PENIPUAN & PENGGELAPAN 155 36 23% 151 61 40%
38 PENCULIKAN 0 0 0% 7 7 100%
39 KDRT 97 63 65% 108 65 60%
40 PENCEMARAN NAMA BAIK 0 0 0% 13 8 62%
41 UU ITE 8 7 88% 31 2 6%
42 LAIN - LAIN 216 104 48% 101 80 79%
JUMLAH 4,015 2,058 51% 2,993 1,807 60%

b) Persentase…..
57

b) Persentase penurunan jumlah tindak pidana.


Tabel 56
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Utama
Persentase 5% 25 % 500 %
penurunan jumlah
tindak pidana.

Analisa:
Dari penjelasan Tabel 56 diatas, dapat dilihat bahwa prosentase penurunan
jumlah tindak pidana realisasi mencapai 25% dari alokasi target 5 %
sehingga capaian kinerja sebesar 500%
Tabel 57
Data Kriminalitas

NO URAIAN 2015 2016 N/T 2017 N /T


1 2 3 4 5 6 7

Crime Total 3.146 4.015 N 869 2.993 T 1.022

N 28% T 25%

Grafik Perbandingan data GK

4500
4000
3500
3000
2500
2000 Data GK
1500
1000
500
0
2015 2016 2017

c) Jumlah…..
58

c) Jumlah SP2HP yang diterbitkan oleh jajaran fungsi Reserse.


Tabel 58
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
Jumlah SP2HP yang 3.750 4.587 122 %
diterbitkan oleh jajaran
fungsi Reserse.

Analisa:
Dari penjelasan Tabel 58 tersebut diatas , dapat dilihat bahwa jumlah
SP2HP yang diterbitkan oleh jajaran fungsi Reserse realisasi mencapai
4.587 SP2HP dari alokasi target 3.750 SP2HP pada tahun 2017 sehingga
capaian kinerja sebesar 122 %
Tabel 59
Data SP2HP jajaran Polresta Barelang

No Data SP2HP jajaran Tahun


Ket
Polresta Barelang 2015 2016 2017
Jumlah SP2HP Jajaran 4.906 5.074 4.587
Polresta Barelang

Jumlah 4.784 5.074 4.587

Grafik data SP2HP

5100
5000
4900
4800
4700
Jumlah SP2HP
4600
4500
4400
4300
2015 2016 2017

10. Tersusun…..
59

10. Tersusun dan terimplementasinya SOP tentang standar pelayanan publik yang
unggul dalam rangka menyelenggarakan fungsi Polresta Barelang yang Good
Governance dan Clean Government.
a) Jumlah SOP tentang standar Pelayanan Publik yang akuntabel (yang
dilaksanakan)
Tabel 60
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Utama
Jumlah SOP tentang 49 73 149 %
standar Pelayanan
Publik yang
akuntabel (yang
dilaksanakan)

Analisa:
Dari penjelasan Tabel 60 diatas , dapat dilihat bahwa jumlah SOP tentang
standar pelayanan publik realisasi mencapai 73 SOP dari alokasi target 49
SOP sehingga capaian kinerja sebesar 149 %
Tabel 61
Data SOP jajaran Polresta Barelang
Data SOP jajaran Tahun
No Ket
Polresta Barelang 2015 2016 2017
Jumlah SOP 28 77 73
Jajaran Polresta
Barelang
Jumlah 28 77 73

Grafik data SOP Jajaran Polresta Barelang

80
70
60
50
40
Jumlah SOP
30
20
10
0
2015 2016 2017

b) Persentase…..
60

b) Persentase pengadaan yang menggunakan e-procurement (LPSE).


Tabel 62
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
Persentase pengadaan 100 % 100 % 100 %
yang menggunakan e-
procurement (LPSE)

Analisa:
Dari penjelasan Tabel diatas, dapat dilihat bahwa prosentase terpenuhinya
pengadaan yang menggunakan e-procurement (Lelang Pengadaan Secara
Elektronik) realisasi mencapai 100 % dari alokasi target 100 % pada tahun
2016 sehingga capaian kinerja sebesar 100 %
Tabel 63
Data pengadaan menggunakan E-Procurement
Data pengadaan Tahun
No menggunakan E- Ket
2015 2016 2017
Procurement
Jumlah paket pekerjaan 8 PKT 7 PKT 10 PKT
yang dilelang
Jumlah 8 PKT 7 PKT 10PKT

Grafik data LPSE Polresta Barelang

10

6
LPSE
4

0
2015 2016 2017

Analisa:
Dari data diatas dapat dianalisa bahwa Polresta Barelang sudah melakukan
pelelangan terhadap pengadaan barang dan jasa pada tahun 2017 ,untuk
tahun 2017 pagu diatas Rp 200.000.000,- telah dilakukan pelelangan
secara LPSE sebanyak 10 Paket kegiatan, sesuai dengan Perpres 54
Tahun 2012 beserta perubahannya.
C. Realisasi…..
61

C. Realisasi Anggaran

1. Selama periode berjalan, Kepolisian Resor Kota Barelang telah mengadakan


revisi Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) yaitu:

a. Data Awal dengan NOMOR : SP DIPA- 060.01.2.641021/2017 tanggal 07


Desember 2016;
b. Revisi Ke-1 dengan NOMOR : SP DIPA- 060.01.2.641021/2017 tanggal 24
Februari 2017 (revisi pembukaan blokir pada kegiatan menyelenggarakan
pengamanan Kepolisian (Pam Obvit));
c. Revisi Ke-2 dengan NOMOR : SP DIPA- 060.01.2.641021/2017 tanggal 20
April 2017 (revisi pergeseran anggaran di program Potkam dan perubahan
akun ATK SKCK dari 521111 menjadi 521811);
d. Revisi Ke-3 dengan NOMOR : SP DIPA- 060.01.2.641021/2017 tanggal 29
Agustus 2017 (revisi APBN-P pada kegiatan BMP PNBP);
e. Revisi Ke-4 dengan NOMOR : SP DIPA- 060.01.2.641021/2017 tanggal 06
November 2017 (revisi penambahan makan tahanan dan LTGA);
f. Revisi Ke-5 dengan NOMOR : SP DIPA- 060.01.2.641021/2017 tanggal 30
Januari 2018 (revisi Belanja Pegawai).

2. ALOKASI ANGGARAN TAHUN 2017


a. Alokasi Anggaran Tahun 2017 Per Program
PAGU AWAL PAGU REVISI % NAIK /
NO PROGRAM NAIK / TURUN
T.A. 2017 T.A. 2017 TURUN

1 2 3 4 5 6 7

1 DUKMAN 104.164.606.000,- 72.195.913.000,- -31.968.693.000,- T -31

2 PENINGKATAN SARPRAS 10.731.305.000,- 10.653.733.000,- - 77.572.000,- T -1

3 PENGAWASAN 96.118.000,- 96.118.000,- TETAP - -

4 STRAKAM 3.057.627.000,- 3.057.627.000,- TETAP - -

5 POTKAM 1.621.699.000,- 1.621.699.000,- TETAP - -

6 HARKAMTIBMAS 6.891.065.000,- 6.754.190.000,- - 136.875.000,- T -2

7 LIDIK SIDIK TP 4.783.223.000,- 5.012.213.000,- 228.990.000,- N 5

JUMLAH 131.345.643.000,- 99.391.493.000,- -31.954.150.000,- T -24

b. Alokasi…..
62

b. Alokasi Anggaran Tahun 2017 Per Sumber Dana


PAGU AWAL PAGU REVISI % NAIK /
NO SUMBER DANA NAIK / TURUN
T.A. 2017 T.A. 2017 TURUN

1 2 3 4 5 6 7

1 RM 124.666.217.000,- 93.091.514.000,- -31.574.703.000,- N -25

2 PNBP 6.679.426.000,- 6.299.979.000,- - 379.447.000,- T -6

JUMLAH 131.345.643.000,- 99.391.493.000,- -31.954.150.000,- T -24

c. Alokasi Anggaran Tahun 2017 Per Jenis Belanja


PAGU AWAL PAGU REVISI % NAIK /
NO JENIS BELANJA NAIK / TURUN
T.A. 2017 T.A. 2017 TURUN

1 2 3 4 5 6 7

1 BELANJA PEGAWAI 103.617.029.000,- 71.648.336.000,- -31.968.693.000,- T -31

2 BELANJA BARANG 27.580.750.000,- 27.595.293.000,- 14.543.000,- N 0,01

3 BELANJA MODAL 147.864.000,- 147.864.000,- TETAP - -

JUMLAH 131.345.643.000,- 99.391.493.000,- -31.954.150.000,- T -24

3. REALISASI ANGGARAN TAHUN 2017


a. Realisasi Anggaran T.A. 2017 Per Program

NO PROGRAM PAGU 2017 REALISASI % SISA %

1 2 3 4 5 6 7

1 DUKMAN 72.195.913.000,- 72.080.923.530,- 99,84 114.989.470,- 0,16

PENINGKATAN
2 10.653.733.000,- 10.500.648.844,- 98,56 153.084.156,- 1,44
SARPRAS

3 PENGAWASAN 96.118.000,- 96.118.000,- 100 0,- 0

4 STRAKAM 3.057.627.000,- 3.056.827.000,- 99,97 800.000,- 0,03

5 POTKAM 1.621.699.000,- 1.621.699.000,- 100 0,- 0

6 HARKAMTIBMAS 6.754.190.000,- 6.670.867.840,- 98,77 83.322.160,- 1,23

7 LIDIK SIDIK TP 5.012.213.000,- 4.898.853.500,- 97,74 113.359.500,- 2,26

JUMLAH 99.391.493.000,- 98.925.937.714,- 99,53 465.555.286,- 0,47

b. Realisasi…..
63

b. Realisasi Anggaran T.A. 2017 Per Sumber Dana

NO SUMBER DANA PAGU 2017 REALISASI % SISA %

1 2 3 4 5 6 7

1 RM 93.091.514.000,- 92.628.651.714,- 99,50 462.862.286,- 0,50

2 PNBP 6.299.979.000,- 6.297.286.000,- 99,96 2.693.000,- 0,04

JUMLAH 99.391.493.000,- 98.925.937.714,- 99,53 465.555.286,- 0,47

c. Realisasi Anggaran T.A. 2017 Per Jenis Belanja

NO Jenis Belanja PAGU 2017 REALISASI % SISA %

1 2 3 4 5 6 7

1 Belanja Pegawai 71.648.336.000,- 71.546.209.296,- 99,86 102.126.704,- 0,14

2 Belanja Barang 27.595.293.000,- 27.231.864.418,- 98,68 363.428.582,- 1,32

3 Belanja Modal 147.864.000,- 147.864.000,- 100 0,- 0

JUMLAH 99.391.493.000,- 98.925.937.714,- 99,53 465.555.286,- 0,47

Sesuai dengan DIPA Polresta Barelang T.A. 2017 anggaran yang telah dilaksanakan
pada masing-masing program dan realisasinya adalah sebagai berikut:
1. Analisa dan Evaluasi realisasi anggaran per program sebagai berikut:
a. Program Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya Polri (DUKMAN).
Total anggaran untuk program Dukman adalah Rp. 72.195.913.000,- dan
terealisasi sebesar Rp. 72.080.923.530,- (99,84%) sehingga tidak terserap
sebesar Rp. 114.989.470,- (0,16%) hal ini dikarenakan adanya kelebihan
anggaran belanja pegawai dibandingkan dengan jumlah personel Polresta
Barelang.

b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Polri (SARPRAS).


Total anggaran untuk program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Polri adalah Rp. 10.653.733.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 10.500.648.844,-
(98,56%) sehingga tidak terserap sebesar Rp. 153.084.156,- (1,44%) hal ini
dikarenakan pemakaian jasa Listrik dan Air di Polresta Barelang tahun 2017
mengalami penurunan.

c. Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Polri


(PENGAWASAN).
Total anggaran untuk program pengawasan dan akuntabilitas aparatur Polri
adalah Rp. 96.118.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 96.1186.000,- (100%).

d. Program…..
64

d. Program Pengembangan Strategi Keamanan dan Ketertiban (STRAKAM).


Total anggaran untuk program pengembangan strategi keamanan dan
ketertiban adalah Rp. 3.057.627.000,- dan terealisasi sebesar Rp.
3.056.827.000,- (99,97%) sehingga tidak terserap sebesar Rp. 800.000,-
(0,03%) hal ini dikarenakan adanya alat PDA yang rusak di Polresta Barelang
sehingga anggaran dukungan pulsa PDA tidak terserap dengan maksimal.

e. Program Pemberdayaan Potensi Keamanan (POTKAM).


Total anggaran untuk program pemberdayaan potensi keamanan adalah
sebesar Rp. 1.621.699.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 1.621.699.000,-
(100%).

f. Program Pemeliharaan Keamanan Ketertiban Masyarakat (HARKAMTIBMAS).


Total anggaran untuk program pemeliharaan kamtibmas adalah Rp.
6.754.190.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 6.670.867.840,- (98,77%)
sehingga tidak terserap Rp. 83.322.160,- (1,23%) hal ini dikarenakan pada
proses lelang (LPSE) kegiatan ULP Non Organik Polres dan Polsek harga
penawaran lebih rendah dari pagu yg ada di RKA-KL Polresta Barelang
sehingga tidak terserap dengan maksimal.

g. Program Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana (LIDIK SIDIK).


Total anggaran untuk program penyelidikan dan penyidikan tindak pidana
adalah Rp. 5.012.213.000,- dan terealisasi sebesar Rp. 4.898.853.500,-
(97,74%) sehingga tidak terserap Rp. 113.359.500,- (2,26%) hal ini dikarenakan
pada kegiatan penanganan kasus korupsi di Polresta Barelang tidak memenuhi
target.

2. Keberhasilan.
Secara umum pencapaian kinerja Polresta Barelang yang didukung dengan
anggaran DIPA Tahun 2017 dapat dikatakan sudah optimal dari 7 (tujuh) program
yang telah dilaksanakan masih adanya anggaran yang tidak terserap dengan baik
dikarenakan adanya kelebihan belanja pegawai, penurunan pemakaian jasa Listrik
dan Air, rendahnya harga penawaran pada proses LPSE dan penanganan kasus
korupsi yang tidak memenuhi target, namun demikian Polresta Barelang untuk tahun
2017 penyerapan anggaran seluruh program dapat terserap dengan baik.

3. Kegagalan…..
65

3. Kegagalan.
Dari 7 (tujuh) program utama yang telah dilaksanakan Polresta Barelang secara
umum tidak ada hambatan yang berarti hanya ada beberapa kegiatan yang tidak
dapat diserap 100 % yaitu:
a. Program Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya Polri (DUKMAN)
dikarenakan adanya kelebihan anggaran belanja pegawai dibandingkan dengan
jumlah personel Polresta Barelang.
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Polri (SARPRAS)
dikarenakan pemakaian jasa Listrik dan Air di Polresta Barelang tahun 2017
mengalami penurunan.
c. Program Pengembangan Strategi Keamanan dan Ketertiban (STRAKAM)
dikarenakan adanya alat PDA yang rusak di Polresta Barelang sehingga
anggaran dukungan pulsa PDA tidak terserap dengan maksimal.
d. Program Pemeliharaan Keamanan Ketertiban Masyarakat (HARKAMTIBMAS)
dikarenakan pada proses lelang (LPSE) kegiatan ULP Non Organik Polres dan
Polsek harga penawaran lebih rendah dari pagu yg ada di RKA-KL Polresta
Barelang sehingga tidak terserap dengan maksimal.
e. Program Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana (LIDIK SIDIK)
dikarenakan pada kegiatan penanganan kasus korupsi di Polresta Barelang
tidak memenuhi target.

4. Hambatan dan permasalahan yang dihadapi.


Hambatan dan permasalahan yang dihadapi oleh Polresta Barelang dalam
melaksanakan rencana kerja yang ditetapkan pada tahun 2017 antara lain :
a. Pengembangan sumber daya manusia secara DSPP personel belum dapat
terpenuhi secara maksimal pada semua subsatker yang ada pada Polresta dan
Polsek, sehingga belum dapat memenuhi tuntutan kinerja secara optimal.
b. Dukungan penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran perlu
dilakukan penambahan anggaran.
c. Sarana dan prasarana kepolisian khususnya Polresta Barelang dan jajaran
Polsek belum memadai sesuai dengan kebutuhan dan daya kinerja pada
masing-masing subsatker.
d. Minimnya personel Polresta Barelang yang memiliki sertifikasi Perpres 4 Tahun
2015, berkaitan dengan pengadaan barang dan jasa yang dilaksanakan oleh
pemerintah maupun dinas Polri.
e. Dukungan…..
66

e. Dukungan anggaran pada kegiatan tertentu perlu dilakukan penambahan


antara lain, masih kurangnya anggaran makan dan perawatan tahanan Polres
dan Polsek, karena ada kecenderungan jumlah tahanan terus meningkat,
belum adanya dukungan anggaran untuk kegiatan turjawali di Polresta dan
Polsek-Polsek, masih kurangnya dukungan anggaran untuk belanja keperluan
perkantoran di Polres dan Polsek.

5. Langkah-langkah yang diambil.


a. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan tugas lainnya Polri,
mengusulkan agar biaya pemeliharaan gedung / kantor, pengadaan
perlengkapan kantor, biaya jaldis dapat dinaikkan sehingga menunjang tugas
Kepolisian serta usia pakai gedung bisa lebih lama bila dirawat dengan baik
serta didukung dengan anggaran yang memadai.
b. Program peningkatan sarana dan prasarana kepolisian mengusulkan untuk
pembangunan mako Polsubsektor dan rumah dinas serta mengusulkan agar
personel Subbag Sarpras Polresta Barelang untuk mengikuti sertifikasi Perpres
4 tahun 2015, khususnya untuk pengadaan barang dan jasa yang dilaksanakan
oleh Pemerintah maupun dari Dinas Polri.
c. Pengembangan strategi keamanan dan ketertiban mengusulkan agar dalam
program anggarannya bisa dinaikkan guna menciptakan situasi yang kondusif
dimana deteksi awal kegiatan masyarakat dapat di antisipasi sehingga tercipta
kondisi yang aman dan lancar untuk tahun yang akan datang.
d. Pemberdayaan potensi keamanan masyarakat terus ditingkatkan dengan terus
menjalin kemitraan antara Polresta Barelang dengan masyarakat melalui
kegiatan penyuluhan, sambang, tatap muka, bimbingan dan linmas serta
mengoptimalkan FKPM yang telah terbentuk sehingga strategi perpolisian
masyarakat dapat berjalan dengan baik serta menumbuhkan kepercayaan
masyarakat kepada Polri, disamping itu juga mengusulkan agar anggarannya
bisa naik untuk tahun yang akan datang.
e. Pemeliharaan kamtibmas perlu terus ditingkatkan pelayanan terhadap
masyarakat serta tetap melaksanakan operasi kepolisian baik terpusat maupun
mandiri kewilayahan, operasi simpatik, serta meningkatkan kehadiran personel
Polresta Barelang di tengah-tengah masyarakat yang merupakan bagian dari
Quick Respon sehingga dengan kehadiran personel bisa memberikan rasa
aman bagi masyarakat dan mengurangi niat dan kesempatan pelaku tindak
pidana.
f. Program…..
67

f. Program penyelidikan dan penyidikan tindak pidana mengusulkan agar


dukungan anggaran penyidikan tindak pidana narkoba naik/ditambah, merekrut
personel ke Reserse Kriminal dan Reserse Narkoba lebih banyak,
meningkatkan/menggiatkan lagi kring serse yang merupakan bagian dari
program Quick Wins dan Quick Respon, penyidikan tindak pidana yang
transparan dengan memberikan SP2HP untuk memberikan kepastian hukum
dengan tidak melanggar HAM, mengusulkan personel reserse Polresta
Barelang untuk mengikuti pendidikan pengembangan sehingga dapat
meningkatkan profesionalisme dan karier personel.

BAB IV…..
68

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pelaksanaan kegiatan Polresta Barelang Tahun 2017 telah dilaksanakan sesuai
Rencana Kerja dan Penetapan Kinerja yang telah ditentukan, meskipun dalam
pelaksanaannya masih terdapat kekurangan, hambatan maupun kendala.Adapun
kesimpulan dari pelaksanaan tersebut antara lain :

1. Pencapaian indikator kinerja untuk mewujudkan terpenuhinya


sarana/prasarana dan almatsus Polresta Barelang berbasis teknologi dalam
menghadapi berbagai trend kejahatan modern dan konflik sosial, secara
keseluruhan pencapaian indikator kinerja melebihi dari target yang telah
ditetapkan karena adanya penambahan sarana/prasarana yang telah di terima
oleh Polresta Barelang baik dropingan dari Polda Kepri maupun dari Mabes
Polri sehingga dapat mendukung kegiatan operasional Polresta Barelang.

2. Pencapaian indikator kinerja terbangunnya postur Polresta Barelang yang


profesional, bermoral, modern dan unggul melalui binrohtal, perubahan mind
set dan culture set atau revolusi mental serta melalui pelatihan fungsi teknis
kepolisian, secara keseluruhan pencapaian indikator kinerja melebihi dari target
yang ditentukan dalam rangka mewujudkan Polri yang profesional baik dari
segi kualitas maupun kuantitas dan memiliki kompetensi sesuai bidang
tugasnya sehingga mampu mengemban tugas Polisi secara profesional dan
profosional.

3. Pencapaian indikator kinerja tergelarnya kekuatan Polresta Barelang baik di


darat maupun diperairan secara keseluruhan pencapaian indikator kinerja
melebihi target yang telah ditentukan karena kegiatan pergelaran kekuatan
personel dan peralatan merupakan salah satu program pemerintah yaitu
menghadirkan Negara di tengah-tengah masyarakat sehingga masyarakat
nyaman dalam melakukan aktifitasnya.

4. Pencapaian indikator kinerja guna terwujudnya pelayanan prima kepada


masyarakat baik dibidang kegiatan preemtif, preventif maupun dalam
penegakan hukum , secara keseluruhan pencapaian indikator kinerja belum
memenuhi target yang telah ditetapkan karena masih rendah pelayanan yang
diberikan oleh satuan-satuan fungsi pelayanan sehingga masih ditemukan
adanya…..
69

adanya complain/pengaduan masyarakat terhadap pelayanan yang telah


diberikan oleh personel Polresta Barelang.

5. Pencapaian indikator kinerja terdeteksinya dan terpantaunya berbagai potensi


gejolak sosial dalam masyarakat secara umum sesuai dengan target yang telah
ditetapkan karena banyak informasi yang telah diberikan masyarakat kepada
Polresta Barelang sehingga Polresta Barelang dapat mengeliminir setiap
potensi gejolak sosial yang terjadi di dalam masyarakat.

6. Pencapaian indikator kinerja terciptanya kemitraan Polresta Barelang dengan


tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, LSM, OKP, Ormas dan
masyarakat serta terjalinnya sinergi polisional yang proaktif dengan instansi
terkait secara keseluruhan pencapaian indikator kinerja melebihi target yang
telah ditetapkan karena adanya partisipasi dan kerja sama antara Polresta
Barelang dengan instansi terkait, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama,
OKP, Ormas dalam ciptakan situasi kamtibmas yang kondusif.

7. Pencapaian indikator kinerja tergelarnya bhabinkamtibmas di seluruh


desa/kelurahan dalam rangka implementasi strategi Polmas secara
keseluruhan pencapaian indikator kinerja sesuai dengan target yang telah
ditetapkan karena pada tahun 2017 telah ditetapkan 56 orang Bhabinkatibmas
dari 64 kelurahan yang ada di kota Batam.

8. Pencapaian indikator kinerja terjaminnya kamseltibcar baik di laut maupun


didarat secara keseluruhan pencapaian indikator kinerja belum mencapai target
yang telah ditetapkan dikarenakan meningkatkanya laka laut karena factor
cuaca/alam dan sarana kapal yang tidak layak untuk berlayar, dan masih ada
pelanggar yang dilakukan penindakan sebagian besar kesadaran akan tertib
berlalulintas yang masih kurang.

9. Pencapaian indikator kinerja untuk mewujudkan peningkatan penyelesaian dan


pengungkapan perkara secara keseluruhan pencapaian indikator kinerja belum
memenuhi target yang telah ditetapkan karena masih banyak perkara yang
belum dapat diungkap oleh jajaran Polresta Barelang karena kurangnya alat
bukti dalam perkara yang akan disidik serta masih kurangnya personel
khususnya pada bidang reserse.

10. Pencapaian…..
70

10. Pencapaian indikator kinerja guna tersusun dan terimplementasinya SOP


tentang pelayanan publik yang unggul dalam rangka menyelenggarakan fungsi
Polresta Barelang yang Good Governance dan Clean secara keseluruhan
pencapaian indikator kinerja sudah sesuai dengan target yang telah ditetapkan
diantaranya tentang pengadaan barang dan jasa yang sudah dilakukan secara
Lelang Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).

B. Saran

1. Dukungan anggaran yang dialokasikan belum mencerminkan kebutuhan untuk


mewujudkan sasaran strategis yang telah ditetapkan sehingga indikator
kinerjanya harus menyesuaikan dengan alokasi anggaran yang tersedia.
Disarankan agar dalam pengalokasian anggaran mempedomani sasaran
strategis yang telah ditetapkan oleh masing-masing satuan kerja sehingga
dalam penyusunan LKIP akan mempermudah pengukuran kinerja.

2. Pelaksanaan Peraturan Kapolri nomor 23 tahun 2010 tentang Susunan


Organisasi dan Tata Kerja, Polres dan Polsek belum sepenuhnya dapat
dilaksanakan secara optimal karena terbatasnya personel. Berdasarkan
keterbatasan personel tersebut perlu diupayakan kebijakan tersendiri sehingga
prinsip Polsek kuat dan Polres Besar dapat didukung dengan jumlah personel
yang memadai.Disarankan sesuai dengan sasaran strategis yang telah
ditetapkan diperlukan jumlah personil yang memadai sesuai dengan Analisa
Beban Kerja dan memiliki kompetensi di bidangnya.

3. Untuk meningkatkan profesionalisme personel, kiranya alokasi jumlah peserta


pendidikan kejuruan (Dikjur) untuk Bintara khususnya bidang Operasional perlu
ditingkatkan serta perlunya dukungan anggaran untuk melaksanakan kegiatan
pemeliharaan dan peningkatan kemampuan masing-masing fungsi.

C. Tindak Lanjut
Dalam beberapa aspek kegiatan yang telah disimpulkan terdapat hambatan maupun
permasalahan di atas maka untuk menindaklanjuti beberapa aspek kegiatan tersebut
yang dirasa masih kurang dan perlu dapat perhatian antara lain :

1. Untuk menekan jumlah laka laut dan laka lantas dijajaran Polresta Barelang
akan memperbanyak penyuluhan oleh Sat Polair kepada pengguna angkutan
air dan penyuluhan serta melakukan Dikmas Lantas kepada para pengendara

R2/R4 …...
71

R2/R4 (khusus pelajar/buruh) untuk lebih berhati-hati dan mempunyai


kesadaran berlalulintas demi keamanan, keselamatan, ketertiban dan
kelancaran lalu lintas.

2. Berkaitan masih tingginya pelanggaran lalu lintas maka jajaran Polresta


Barelang akan mengedepankan pencegahan dan teguran dari pada
penindakan pelanggaran dengan tilang sehingga diharapkan masyarakat
pengguna jalan raya lebih tertib dan mentaati lalulintas.

3. Dengan banyaknya jumlah kasus yang dilaporkan dengan yang ditangani


belum memenuhi pada target penyelesaian (P21), hal ini disebabkan adanya
keterbatasan penyidik yang memiliki kompetensi penyidik sehingga pelayanan
kepada masyarakat atas laporan – laporan belum memberikan kepuasan yang
maksimal.Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut maka perlu dilakukan
upaya-upaya melatih penyidik melalui dikjur/dikum/pelatihan dan meningkatkan
fungsi teknis Reserse.

4. Meningkatkan Patroli pada tempat-tempat keramaian serta tempat rawan


lainnya, sehingga ambang gangguan tidak akan menjadi gangguan nyata.

5. Meningkatkan upaya Bhabinkamtibmas dalam memelihara partisipasi


masyarakat untuk membantu memberantas kejahatan dengan
mendayagunakan upaya preventif dari fungsi Sabhara dan fungsi Binmas untuk
mempersempit ruang gerak pelaku.

6. Mekanisme pengumpulan data kinerja akan diperbaiki sehingga pencapaian


kinerja dapat didukung dengan data yang lebih akurat untuk itu beragam
informasi dan indikator kegiatan/kinerja yang tersedia di seluruh satuan kerja
Polresta Barelang akan lebih diberdayagunakan.

7. Lebih meningkatkan disiplin dan komitmen terhadap suatu perencanaan yang


telah ditetapkan sekaligus ketaatan terhadap ketentuan yang berlaku serta
tetap konsisten untuk melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja yang berada
dalam lingkungan satuan kerja Polresta Barelang, instansi pemerintah maupun
pihak–pihak terkait lainnya dalam merumuskan kebijakan dan pelaksanaan
program dan kegiatan.

Demikian…..
72

Demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Polresta Barelang Tahun 2017
ini dibuat dengan harapan dapat memberikan gambaran tentang berbagai capaian kinerja
sekaligus merupakan wujud transparansi dan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas pokok
dan fungsi serta peran Polresta Barelang. Sangat disadari bahwa laporan ini belum secara
sempurna menyajikan prinsip transparansi dan akuntabilitas sebagaimana yang diharapkan.
Namun demikian setidaknya masyarakat dan berbagai pihak yang berkepentingan
(stakeholders) dapat memperoleh gambaran tentang hasil pelaksanaan tugas pokok dan
fungsi serta peran yang telah dilakukan oleh Polresta Barelang. Pada tahun mendatang
Polresta Barelang akan berupaya untuk lebih menyempurnakan pelaporan ini agar terwujud
transparansi dan akuntabilitas yang kita inginkan bersama.

Batam, 19 Januari 2018


KEPALA KEPOLISIAN RESOR KOTA BARELANG

HENGKI, S.Ik., M.H.


KOMISARIS BESAR POLISI NRP 71010447

Anda mungkin juga menyukai