Anda di halaman 1dari 41

PERATURAN DASAR

FEDERASI SARIKAT BURUH MUSLIMIN INDONESIA


TENAGA KERJA INDONESIA
PERIODE : 2016 – 2021

MUKADIMAH

Sesungguhnya kemerdekaan berkumpul dan berserikat, hak


mengeluarkan pendapat secara lisan, maupun tulisan, hak berunding
dan memperoleh pekerjaan, penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan serta mempunyai kedudukan yang sama di depan
hukum, merupakan hak-hak dasar setiap masyarakat buruh.

Bahwa hal tersebut dijamin secara konstitusi, bagian dari


kedaulatan Negara Republik Indonesia yang dideklarasikan Tanggal
17 Agustus Tahun 1945. Tidak hanya sebagai bentuk pencapaian dan
deklarasi kemerdekaan, karena sebagai sebuah bangsa yang merdeka
dan berdaulat telah bertegad untuk terus berjuang membangun
masyarakat, bangsa dan Negara yang adil dan makmur berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.

Bahwa Buruh Indonesia merupakan bagian yang tak


terpisahkan dari masyarakat bangsa Indonesia yang senantiasa dijiwai
oleh rasa senasib dan sepenanggungan serta solidaritas dan
kesetiakawanan, berwawasan kebangsaan dan cinta tanah air,
memiliki tekad dan cita-cita bersama untuk mencapai masa depan

PD/PRT F-SARBUMUSI TKI Page 1


yang lebih baik, demi harkat dan martabat kemanusiaan buruh
Indonesia.

Bahwa komponen buruh berdasarkan jenis pekerjaan dan


sektor profesi usaha niaga, bank, asuransi dan jasa keuangan non bank
yang terdiri dalam kemajemukan suku, agama, budaya, pendidikan,
dan pekerjaan yang telah terhimpun didalam organisasi-organisasi
serikat buruh Gerakan Lapangan Pekerjaan Niaga, keuangan,Bank,
Asuransi dan Jasa Non Bank bertekad menyatukan visi, misi dan
langkah perjuangan bersama guna mewujudkan peran sertanya dalam
proses pembangunan bangsa yang didasari pada nilai-nilai
kebangsaan, kemanusiaan, kemandirian, keadilan dan kesetaraan.

Sadar sepenuhnya atas panggilan ke-Indonesiaan ,cita-cita,


dan rasa tanggung jawab terhadap peranan, fungsi dan hak sebagai
buruh Indonesia dalam memperjuangkan, melindungi dan membela
kepentingan Buruh anggota dan buruh pada umumnya serta
meningkatkan kesejahteraan diri buruh dan keluarganya. Maka atas
nama Allah yang Maha Kuasa, kami para buruh Gerakan Buruh
Lapangan Pekerjaan Sarikat Buruh Muslimin Indonesia Tenaga Kerja
Indonesia menghimpun diri dan menyatakan diri bergabung dan
membentuk satu wadah organisasi Federasi Serikat Buruh Muslimin
Indonesia Tenaga Kerja Indonesia dengan Peraturan Dasar dan
Peraturan Rumah Tangga Sebagai berikut :

PD/PRT F-SARBUMUSI TKI Page 2


BAB I
BENTUK, NAMA, SIFAT, AZAS, KEDUDUKAN DAN
WAKTU

Pasal 1
BENTUK

Organisasi ini berbentuk Federasi yang menghimpun Basis Lapangan


Pekerjaan Tenaga Kerja Indonesia diluar negeri maupun Purna Tenaga
Kerja Indonesia dan keluarganya sebagai Serikat Buruh berdasarkan
jenis industri, jasa, dan profesi.

Pasal 2
NAMA

Organisasi ini bernama Federasi Sarikat Buruh Muslimin Indonesia


Tenaga Kerja Indonesia yang di singkat F-Sarbumusi TKI.

Pasal 3
SIFAT

Organisasi ini adalah organisasi pekerja yang bersifat Demokratis,


Bebas, Terbuka, Representatif, Profesional, Fungsional dan
Bertanggungjawab

Pasal 4
Azas

Organisasi ini berazaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.

Pasal 5
KEDUDUKAN

PD/PRT F-SARBUMUSI TKI Page 3


Pusat organisasi ini berkedudukan di Jakarta, Ibukota Negara
Republik Indonesia.

Pasal 6
WAKTU

Organisasi ini di deklarasikan Tanggal 25 Mei 2014 di Bandung

BAB II
KEDAULATAN DAN AFILIASI

Pasal 7
KEDAULATAN ORGANISASI

1. Kedaulatan tertinggi organisasi berada pada anggota dan


dilakukan sepenuhnya melalui forum permusyawaratan menurut
tingkatan organisasi.
2. Tata laksana permusyawaratan organisasi sebagaimana ayat 1
pasal ini diatur lebih lanjut dalam Peraturan Organisasi.

Pasal 8
AFILIASI ORGANISASI

Organisasi ini bergabung dan merupakan bagian yang tidak


terpisahkan sebagai anggota Federasi dalam Konfederasi Sarbumusi
NU.

BAB III
FUNGSI, TUJUAN DAN USAHA

PD/PRT F-SARBUMUSI TKI Page 4


Pasal 9
FUNGSI

1. Sebagai wahana pembinaan buruh pada Basis Lapangan


Pekerjaan TKI, purna TKI dan keluarganya serta berpartisipasi
dalam peningkatan disiplin, etos kerja, serta produktifitas kerja.
2. Sebagai pendorong dan penggerak anggota dalam mensukseskan
program organisasi
3. Sebagai wahana peningkatan kesejahteraan buruh lahir dan batin
4. Sebagai wahana pelindung, pembela dan memperjuangkan hak-
hak serta kepentingan TKI dan keluarganya.
5. Wadah dan pembinaan kader-kader bangsa yang professional,
jujur, disiplin, terampil, produktif dan bertanggjawab.

Pasal 10
TUJUAN

1. Bertujuan meningkatkan taraf hidup, perlindungan dan


kesejahteraan TKI serta keluarganya, guna mewujudkan
martabat dalam kehidupan dan kamanusiaan yang layak, damai,
adil, sejahtera lahir batin yang diridhoi Allah SWT.
2. Peningkatan keimanan dan ketaqwaan kepada Alloh SWT
3. Menghimpun dan menyatukan kaum buruh sektor Tenaga Kerja
Indonesia di Luar negeri sebelum, penempatan, purna dan
keluarganya dan atau lapangan pekerjaan sejenis serta
mewujudkan rasa kesetiakawanan dan solidaritas sesama kaum
buruh.
4. Mewujudkan kehidupan dan penghidupan TKI yang layak sesuai
dengan kemanusiaan yang adil dan beradab dengan cara
melindungi, membela, dan mempertahankan hak-hak dan
kepentingan TKI dan keluarganya.
5. Terwujudnya suasana kehidupan hubungan Industrial yang sejuk,
serasi, harmonis dan demokratis.

PD/PRT F-SARBUMUSI TKI Page 5


Pasal 11
USAHA

1. Mengadakan dakwah untuk mempertinggi mutu kesadaran dan


pengamalan ajaran agama.
2. Mengusahakan peningkatan kualitas anggota terutama dengan
cara mempertinggi mutu pengetahuaan, keahlian dan
keterampilan di bidang pekerjaan dan profesi serta kemampuan
berorganisasi.
3. Memperjuangkan terwujudnya perundang-undangan dan
peraturan ketenagakerjaan serta peraturan pelaksananya sesuai
dengan kepentingan kaum buruh.
4. Mengadakan usaha-usaha untuk menjamin terciptanya ketenagan
bekerja dan berusaha mencerminkan keadilan serat
tanggungjawab sosial.
5. Membentuk lembaga dan badan-badan usaha lain yang sah dan
bermanfaat untuk melayani kebutuhan anggota dan keluarganya
yang tidak bertentangan dengan peraturan dasar dan peraturan
rumah tangga organisasi.
6. Mengupayakan dan mendorong pemberdayaan dibidang
kesehatan, kemaslahatan dan ketahanan keluarga, memberikan
perlindungan dan pembelaan terhadap hak-hak TKI dan
keluarganya.

PD/PRT F-SARBUMUSI TKI Page 6


BAB IV
BENDERA LAMBANG DAN LAGU

Pasal 12
BENDERA

Disamping Bendera Merah Putih sebagai Bendera Nasional, Bendera


Federasi- Sarbumusi TKI, Organisasi ini mempunyai Panji Federasi-
Sarbumusi TKI dengan warna dasar biru serta lambang Organisasi.

Pasal 13
LAMBANG

Lambang – lambang melukiskan :

1. Solidaritas, persatuan dan Keberhimpunan kaum Buruh Tenaga


Kerja Indonesia Federasi- Sarbumusi TKI.
2. Menegakkan keadilan dan kebenaran.
3. Keterikatan pada Islam Ahl Sunnah Wal-jama’ah
4. Mengusahakan kesejahteraan bagi segenap kaum buruh, Purna
TKI dan Keluarganya serta rakyat Indonesia.
5. Mengokohkan persatuan dan kedaulatan bangsa bagi buruh di
Luar negeri.

Pasal 14
LAGU

Federasi Sarbumusi TKI menggunakan lagu organisasi Sarbumusi


menjadi lagu yang berupa mars serta Hymne F Sarbumusi TKI.

PD/PRT F-SARBUMUSI TKI Page 7


BAB V
KEANGGOTAAN, HAK DAN KEWAJIBAN

Pasal 15
ANGGOTAAN

1. Yang dapat diterima menjadi anggota adalah semua anggota


buruh TKI dalam Negara penempatan, mantan TKI dan
keluarganya.
2. Warga negara Indonesia yang tergabung dalam GBLP pada
sektor TKI dan wajib mentaati PD/PRT Federasi Sarbumusi TKI
dengan tidak didasari pada aliran politk, agama,suku bangsa atau
ras dan jenis kelamin.
3. Pengurus dan staff perangkat organisasi Federasi Sarbumusi
TKI.

Pasal 16
HAK-HAK ANGGOTA

Setiap anggota yang memenuhi syarat sesuai ketentuan organisasi


mempunyai hak-hak sebagai berikut :
1. Hak memilih dan dipilih dalam permusyawaratan dalam jenjang
organisasi.
2. Hak bicara, mengajukan pendapat dan saran untuk kemajuan
Organisasi baik secara lisan maupun secara tertulis.
3. Hak aktif dalam melaksanakan keputusan oraganisasi
4. Hak mendapatkan perlindungan dan pembelaan
5. Hak membela dan dibela dalan sidang oraganisasi
6. Mendapatkan bimbingan, pendidikan perlindungan dan
perlindungan dari Organisasi.

PD/PRT F-SARBUMUSI TKI Page 8


Pasal 17
KEWAJIBAN ANGGOTA

1. Mentaati Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga,


Keputusan-keputusan oraganisasi serta peraturan oraganisasi
2. Membela dan menjunjung tinggi nama baik organisasi.
3. Membayar uang pangkal, uang iuran dan uang konsolidasi.
4. Menghadiri dan mengikuti rapat, pertemuan serta kegiatan lain
yang diadakan oleh organisasi.
5. Turut aktif dalam melaksanakan keputusan - keputusan
organisasi.
6. Menentang setiap usaha dan tindakan yang merugikan
kepentingan organisasi.

BAB VI
SUSUNAN ORGANISASI DAN KEPENGURUSAN,

Pasal 18
SUSUNAN ORGNANISASI

Organisasi secara Nasional di susun secara vertikal sebagai berikut :


1. Tingkat Nasional meliputi seluruh Wilayah Republik Indonesia
2. Tingkat Cabang diluar negeri meliputi wilayah atau negara
penempatan TKI masing-masing dengan anggota paling sedikit
50 anggota.
3. Tingkat Cabang dalam negeri meliputi sektor TKI Purna dan
keluarganya yang berada di Indonesia baik tingkat territorial,
zona maupun kelompok.

PD/PRT F-SARBUMUSI TKI Page 9


Pasal 19
KEPENGURUSAN

1. Tingkat Nasional dipimpin oleh Pimpinan Pusat Federasi


Sarbumusi TKI disingkat PP. F- Sarbumusi TKI
2. Tingkat Negara penempatan dipimpin oleh Dewan Pengurus
Cabang Luar Negeri Federasi Sarbumusi TKI di singkat DPC-
LN F-Sarbumusi TKI
3. DI Tingkat dalam negeri dipimpin oleh Dewan Pengurus Cabang
yang disingkat DPC F-Sarbumusi TKI
4. Di tingkatan kelompok usaha purna TKI dan keluarganya di
pimpin oleh Dewan Pimpinan Basis yang disingkat DPB F-
Sarbumusi TKI

BAB VII
WEWENANG ORGANISASI

Pasal 20
WEWENANG ORGANISASI

Pimpinan Pusat Federasi Sarbumusi TKI dan perangkat dibawahnya


berwenang
1. Mengembangkan organisasi dan menambah jumlah anggota
2. Menyelenggarakan pendidikan swadaya dan pendidikan bantuan
sponsorship dari DPP K-Sarbumusi NU
3. Pengembangan dan peningktan standarisasi perlindungan dan
penguatan hak-hak normatif anggota
4. Memberikan sangsi teguran, surat peringatan dan skorsing
kepada pengurus dan anggota yang melakukan pelanggaran.

PD/PRT F-SARBUMUSI TKI Page 10


5. Melakukan konsolidasi, pembinaan, pembelaan dan pengawasan
terhadap perangkat organisasi dibawahnya
6. Menjalankan tugas dan fungsi dalam mewujudkan perlindungan
dan penguatan hak-hak normative anggota yang berkeadailan.
7. Menggali sumber-sumber keuangan organisasi dalam bentuk
usaha-usaha yang sah setelah mendapatkan izin dari DPP K-
Sarbumusi NU.
8. Membangun hubungan kerjasama dengan lembaga/instansi
lainya ditingkat nasional dan regional, yaitu pemerintah dan
organisasi pengusaha sektor Tenaga Kerja Indonesia dengan
sepengatuan DPP K-Sarbumusi NU.
9. Mengorganisir aksi-aksi dan pemogokan kerja diringkat regional
dan tingkat cabang dan atau negara setelah memusyawarakan
dengan DPP K-Sarbumusi NU.

BAB VIII
PERMUSYAWARATAN DAN RAPAT – RAPAT

Pasal 21
PERMUSYAWARATAN DAN RAPAT-RAPAT

Permusyawaratan Dalam Organisasi ini terdiri dari:

1. Kongres
2. Konferensi Cabang
3. Koferensi Basis atau Kelompok.

Rapat-rapat dalam organisasi ini terdiri dari

PD/PRT F-SARBUMUSI TKI Page 11


1. Rapat Kerja Nasional (Rakernas)
2. Rapat Kerja cabang (Rakercab)
3. Rapat Kerja Basis (Rakersis)
4. Rapat Kerja Rutin (Ratin)

Pasal 22
KONGRES

1. Kongres memegang kedaulatan tertinggi organisasi F-Sarbumusi


TKI yang tidak bertentangan dengan kedaulatan K- Sarbumusi
NU
2. Kongres diadakan setiap 5 tahun sekali, dihadiri oleh
a. Utusan DPP K- Sarbumusi NU yang diberi mandat
b. Pengurus PP F-Sarbumusi TKI
c. Pengurus PC F-Sarbumusi TKI
d. Utusan GBLP Basis yang diberi mandat
3. Dalam Keadaan luar biasa Kongres dapat dipercepat atau ditunda
atas keputusan RAKERNAS atau atas permintaan sekurang-
kurangnya setengah jumlah Basis/Kelompok dan atau 2/3
jumlah Cabang F-Sarbumusi TKI
4. Wewenang Kongres
a. Menilai dan mengesahkan laporan pertanggungjawaban PP.F
–Sarbumusi TKI.
b. Menetapkan atau mengubah PD/PRT F-Sarbumusi TKI
c. Menetapkan program kerja nasional organisasi sebagai
penjabaran program umum K-Sarbumusi NU
d. Membuat rekomendasi organisasi
e. Memilih dan menetapkan Ketua umum
f. Memilih dan menetapkan 5 Tim formatur untuk membantu
membentuk kepengurusan PP.F Sarbumusi TKI
5. Penyelenggara Kongres
a. Penyelenggara Kongres dilakukan PP F- Sarbumusi TKI

PD/PRT F-SARBUMUSI TKI Page 12


b. Dalam hal penyelenggaraan Kongres PP F Sarbumusi TKI
bersamaan dengan Kongres K-Sarbumusi NU, maka yang
didahulukan adalah penyelenggaraan PP. F- Sarbumusi TKI

Pasal 23
KONFERENSI CABANG

1. Konferensi Cabang diadakan 5 Tahun sekali dihadiri oleh


a. Utusan PP. F-Sarbumusi TKI
b. Para Pengurus PC. F-Sarbumusi TKI
c. Utusan Pengurus basis Basis atau Kelompok Sarbumusi TKI
2. Dalam keadaan luar biasa konfercab dapat dipercepat atau
ditunda atas keputusan Rakercab atau atas permintaan anggota
sekurang-kurangnya 50 persen plus satu (50% +1) atau
sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah Basis atau Kelompok di
daerahnya.
3. Wewenang Konfercab
a. Menilai dan mengesahkan laporan pertanggungjawaban PC.
F –Sarbumusi TKI
b. Menetapkan program Kerja Cabang sebagai penjabaran
program kerja Nasional PP. F-Sarbumusi TKI
c. Membuata rekomendasi PC. F- Sarbumusi TKI untuk di
musyawarahkan didalam kongres F- Sarbumusi TKI
d. Memilih dan menetapkan Ketua Umum PC. F - Sarbumusi
TKI
g. Memilih dan menetapkan 5 tim formatur untuk membantu
membentuk kepengurusan PC.F- Sarbumusi TKI
4. Penyelenggara Konfercab
a. Penyelenggara Konfercab adalah PC.F - Sarbumusi TKI

PD/PRT F-SARBUMUSI TKI Page 13


Pasal 24
KONFERENSI BASIS

1. Konferensi Basis diadakan 3 tahun sekali dan dihadiri oleh


a. Pengurus Pimpinan Basis atau Kelompok F- Sarbumusi TKI
b. Seluruh Anggota dan atau perwakilan anggota basis F-
Sarbumusi TKI.
c. Utusan PC. F- Sarbumusi TKI yang diberi mandate.
2. Dalam keadaan luar biasa konferensi basis dapat dipercepat atau
ditunda atas keputusan rapat kerja basis atau permintaan
sekurang-kurangnya 2/3 lebih dari jumlah anggota.
3. Konferenasi Basis Berwenang untuk:
a. Menilai dan mengesahkan Laporan Pertanggungjawaban
pengurus Basis F- Sarbumusi TKI
b. Menetapkan program kerja basis sebagai pencabaran dari
program kerja Cabang dan program kerja Nasional F-
Sarbumusi TKI
c. Memilih dan menetapkan komposisi kepengurusan Pengurus
Basis F Sarbumusi TKI
4. Penyelenggara Konferensi Basis
Penyelenggara Konferensi Basis adalah diseleggarakan oleh
DPB F- Sarbumusi TKI.

Pasal 25
RAPAT KERJA NASIONAL (RAKERNAS)

1. Rakernas adalah kekuasaan tertinggi organisasi di tingkat PP F-


Sarbumusi TKI setelah Kongres.
2. Rakernas Dihadiri oleh:
a. Pengurus PP F- Sarbumusi TKI.
b. Utusan DPP K- Sarbumusi NU.
c. Utusan PC F- Sarbumusi TKI

PD/PRT F-SARBUMUSI TKI Page 14


3. Rakernas diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam satu
periode kepengurusan dan dilaksanakan selambat-lambatnya satu
tahun sebelum kongres dilaksanakan.
4. Rakernas merupakan forum konsultasi, koordinasi dan evaluasi
tingkat nasional dalam rangka keterpaduan, koordinasi program
dan pengembangan organisasi
5. Wewenang Rakernas adalah :
a. Memusyawarahkan laporan kerja PP F- Sarbumusi TKI.
b. Mengadakan evaluasi program kerja Nasional.
c. Merekomendasikan program tahunan berikutnya.
d. Menetapkan jadwal waktu pelaksanaan Kongres
berikutnya.
e. Menetapkan keputusan-keputuasn penting lainya di luar
wewenang Kongres.

Pasal 26
RAPAT RUTIN

1. Rapat Rutin PP F- Sarbumusi TKI terdiri dari:


a. Rapat Pengurus Harian.
Rapat ini dihadiri oleh pengurus PP F-Sarbumusi
TKI,dalam satu periode dapat dilakukan rapat bulanan,
triwulan, per-smester dan rapat tahunan.
b. Rapat Pleno
Rapat ini dihadiri oleh pengurus PP F-Sarbumusi TKI,
dalam satu periode dapat dilakukan rapat pleno bulanan,
triwulan, per-smester dan rapat tahunan, dengan menitik
beratkan pada evaluasi program kerja dan evaluasi
keuangan organisasi dan pelaksanaan rekomendasi
organisasi.
2. Rapat Rutin PC F- Sarbumusi TKI
a. Rapat Pengurus Harian

PD/PRT F-SARBUMUSI TKI Page 15


Rapat ini dihadiri oleh pengurus PC F- Sarbumusi TKI,
dalam satu periode dapat dilakukan rapat pleno bulanan,
triwulan, per-smester dan rapat tahunan.
b. Rapat Pleno
Rapat ini dihadiri oleh pengurus PC F- Sarbumusi TKI,
dalam satu periode dapat dilakukan rapat pleno bulanan,
triwulan, per-smester dan rapat tahunan, dengan menitik
beratkan pada evaluasi program kerja dan evaluasi
keuangan organisasi dan pelaksanaan rekomendasi
organisasi.
3. Rapat Rutin DPB F- Sarbumusi TKI
a. Rapat Pengurus Harian
Rapat ini dihadiri oleh pengurus Basis F- Sarbumusi TKI
dan PC. F - TKI, dalam satu periode dapat dilakukan rapat
pleno bulanan, triwulan, per-smester dan rapat tahunan
b. Rapat Pleno
Rapat ini dihadiri oleh pengurus Basis F- Sarbumusi TKI,
dalam satu periode dapat dilakukan rapat pleno bulanan,
triwulan, per-smester dan rapat tahunan, dengan menitik
beratkan pada evaluasi program kerja dan evaluasi
keuangan organisasi dan pelaksanaan rekomendasi
organisasi.

Pasal 27
RAPAT KERJA CABANG (RAKERCAB)

1. Rakercab adalah forum konsultasi, koordinasi dan evaluasi yang


merupakan forum tertinggi ditingkatan PC F- Sarbumusi TKI
setelah Konferensi Cabang.
2. Rakercab dihadiri oleh:
a. Pengurus PC F- Sarbumusi TKI
b. Utusan PP F- Sarbumusi TKI

PD/PRT F-SARBUMUSI TKI Page 16


c. Utusan Basis F- Sarbumusi TKI yang ditetapkan oleh PC F-
Sarbumusi TKI
3. Rakercab Sekurang-kurangnya dilaksanakan sekali dalam satu
periode dan dilaksanakan sekurang-kurangnya satu tahun
sebelum konfercab.
4. Rakercab dipimpin oleh PC F- Sarbumusi TKI
5. Rakercab merupakan forum konsultasi, koordinasi dan evaluasi
ditingkatan cabang dalam rangka keterpaduan program dan
pengembangan organisasi.
6. Wewenang Rakercab
a. Memusyawarahkan laporan kerja PC F- Sarbumusi TKI
b. Mengadakan evaluasi program kerja cabang
c. Menetapkan jadwal waktu pelaksanaan Konferensi cabang
berikutnya.
d. Menetakan keputusan penting yang dianggap perlu dan tidak
diatur dalam konfercab.

Pasal 28
RAPAT KERJA BASIS (RAKERSIS)

1. Rakersis adalah forum konsultasi, koordinasi dan evaluasi yang


merupakan forum tertinggi ditingkatan Basis F-Sarbumusi TKI
setelah Konferensi Basis.
2. Rakersis dihadiri oleh:
a. Pengurus GBLP F- Sarbumusi TKI .
b. Utusan PC F- Sarbumusi TKI.
c. Sebagian atau seluruhnya anggota Basis F- Sarbumusi TKI.
3. Rakersis Sekurang-kurangnya dilaksanakan sekali dalam satu
periode dan dilaksanakan sekurang-kurangnya satu tahun
sebelum konferensi Basis.

PD/PRT F-SARBUMUSI TKI Page 17


4. Rakersis dipimpin oleh Basis F- Sarbumusi TKI.
5. Rakersis merupakan forum konsultasi, koordinasi dan evaluasi
ditingkatan Basis dalam rangka keterpaduan program dan
pengembangan organisasi.
6. Wewenang Rakersis
a. Memusyawarahkan laporan kerja Pengurus Basis F-
Sarbumusi TKI
b. Mengadakan evaluasi program kerja Basis
c. Menetapkan program kerja tahunan untuk tahun berikutnya
d. Menetapkan jadwal waktu pelaksanaan Konferensi basis
berikutnya.
e. Menetakan keputusan penting yang dianggap perlu dan tidak
diatur dalam konferensi basis.

BAB IX
SUSUNAN PENGURUS

Pasal 29
PENGURUS PIMPINAN PUSAT

1. Pengurus Pimpinan Pusat F-Sarbumusi TKI berjumlah sekurang-


kurangnya 14 orang
2. Pengurus Pimpinan Pusat F-Sarbumusi TKI diatur sebagai
berikut:
a. Dipimpin oleh seorang Ketua Umum
b. Dibantu sekurang-kurangnya 7 (Tujuh) orang ketua
c. Seorang Sekretaris Umum
d. Dibantu Sekurang-kurangnya 1 (Satu) Sekretaris
e. Satu Bendahara Umum dan dibantu sekurang-kurangnya satu
bendahara.

PD/PRT F-SARBUMUSI TKI Page 18


f. Koordinator wilayah yang meliputi wilayah dalam negeri dan
luar negeri sekurang-kurangnya 5 orang.
g. Untuk Kelengkapan organisasi ditingkatan PP F-Sarbumusi
TKI dapat membentuk lembaga atau badan sesuai dengan
kebutuhan, antara lain lembaga pendidikan, advokasi.
3. Semua Kegiatan teknis harian organisasi dibawah koordinasi
sekretaris umum.
4. Sekretaris umum dan sekretaris tidak dapat membuat keputusan
diluar keputusan kongres, Rakernas, dan Rapat Rutin.
5. Selain oleh sekretaris umum, semua surat keluar harus disetujui
dan ditandatangai oleh ketua umum atau salah satu ketua yang
disetujui oleh ketua umum.
6. Pengurus Pusat merupakan pemegang mandat kongres secara
kolektif sebagai pengelola,pengendali dan pelaksanan kegiatan
organisasi sehari-hari.

Pasal 30
PENGURUS PIMPINAN CABANG

1. Pengurus Pimpinan Cabang F-Sarbumusi TKI berjumlah


sekurang-kurangnya 9 (sembilan) orang
2. Pengurus Pimpinan Cabang F-Sarbumusi TKI diatur sebagai
berikut:
a. Dipimpin oleh seorang Ketua
b. Dibantu sekurang-kurangnya 5 (Lima) orang wakil ketua
c. Seorang Sekretaris
d. Dibantu Sekurang-kurangnya 2 (dua) wakil Sekretaris
e. Satu Bendahara dan dibantu sekurang-kurangnya satu wakil
bendahara.
f. Untuk Kelengkapan organisasi ditingkatan PC F-Sarbumusi
TKI dapat membentuk Biro atau badan sesuai dengan

PD/PRT F-SARBUMUSI TKI Page 19


kebutuhan, antara lain biro perempuan dan anak,
pendidikan, advokasi, dan pemberdayaan ekonomi.
3. Semua Kegiatan teknis harian organisasi dibawah koordinasi
sekretaris.
4. Sekretaris dan wakil sekretaris tidak dapat membuat keputusan
diluar keputusan konfercab, Rakercab, dan Rapat Rutin.
5. Selain oleh sekretaris, semua surat keluar harus disetujui dan
ditandatangai oleh ketua atau salah satu wakil ketua yang
disetujui oleh ketua.
6. Pengurus Pimpinan cabang merupakan pemegang mandat
kofercab secara kolektif sebagai pengelola,pengendali dan
pelaksanan kegiatan organisasi sehari-hari.

Pasal 31
PENGURUS PIMPINAN BASIS

1. Pengurus Pimpinan Basis F- Sarbumusi TKI berjumlah


sekurang-kurangnya 7 (Tujuh) orang
2. Pengurus Pimpinan Basis F- Sarbumusi TKI diatur sebagai
berikut:
a. Dipimpin oleh seorang Ketua
b. Dibantu sekurang-kurangnya 3 (Tiga) orang wakil ketua
c. Seorang Sekretaris
d. Dibantu Sekurang-kurangnya 1 (satu) wakil Sekretaris
e. Satu Bendahara dan dibantu sekurang-kurangnya satu wakil
bendahara.
g. Untuk Kelengkapan organisasi ditingkatan Basis F-
Sarbumusi TKI dapat membentuk Biro atau badan sesuai
dengan kebutuhan, antara lain lembaga pendidikan,
advokasi, dan Koperasi.
3. Semua Kegiatan teknis harian organisasi dibawah koordinasi
sekretaris.

PD/PRT F-SARBUMUSI TKI Page 20


4. Sekretaris dan wakil sekretaris tidak dapat membuat keputusan
diluar keputusan konferensi basis, Rakersis, dan Rapat Rutin.
5. Selain oleh sekretaris, semua surat keluar harus disetujui dan
ditandatangai oleh ketua atau salah satu wakil ketua yang
disetujui oleh ketua.
6. Pengurus Pimpinan Basis merupakan pemegang mandat
koferensi basis secara kolektif sebagai pengelola,pengendali dan
pelaksanan kegiatan organisasi sehari-hari.

BAB X
SANGSI ORGANISASI

Pasal 32
SANGSI TINDAKAN INDISIPLINER

1. Tindakan Indisipliner dapat dikenakan kepada anggota atau


pengurus organisasi disemua tingkatan berupa, terguran
lisan,peringatan tertulis dan skorsing.
2. Bentuk tindakan dan sangsi Indisipliner sebagaimana pasal 32
ayat 1, pengaturan, bentuk dan sifatnya, menjadi wewenang DPP
K- Sarbumusi NU dan dewan Pengawas.

Pasal 33
SANKSI PEMBERHENTIAN DAN PEMBEKUAN

1. Sanksi pemberhentian dikenakan pada anggota perseorngan


ataupun pengurus organisasai disemua tingkatan berupa:
a. Pemberhentian permanen sebagai anggota perseorngan
b. Pemberhentian permanen sebagai pengurus.

PD/PRT F-SARBUMUSI TKI Page 21


2. Khusus tindakan pembekuan kepengurusan dan atau
pemberhentian permanen terhadap pengurus organisasi disemua
tingkatan dan pemberhentian sebagai anggota perseorangan,
maka tindakan itu menjadi kewenangan DPP K- Sarbumusi NU,
setelah ada keputusan final dari Dewan Pengawas K- Sarbumusi
NU
3. Sanksi pemberhentian hanya dapat dikenakan terhadapa
pelanggaran:
a. Bergabung dengan serikat pekerja/buruh lain.
b. Menfasilitasi dan atau membentuk serikat pekerja/buruh lain.
c. Melanggar PD/PRT K- Sarbumusi NU dan atau PD/PRT F-
Sarbumusi TKI.
d. Hal-hal lain yang diatur dalam Peraturan Organisasi F-
Sarbumusi TKI
4. Bentuk tindakan pemberhentian sebagaimana dinyatakan pada
pasal 33 ayat 1,2 dan 3 menjadi hak dan wewenang DPP K-
Sarbumusi NU.

BAB XI
KEUANGAN

PASAL 34
SUMBER KEUANGAN ORGANISASI

1. Sumber keuangan organisasi diperoleh dari:


a. Uang iuran anggota (COS)
b. Uang pangkal
c. Uang konsolidasi
d. Sumbangan yang tidak mengikat
e. Usaha-usaha lain yang sah menurut undang-undang yang
berlaku dan atau dana abadi.

PD/PRT F-SARBUMUSI TKI Page 22


2. Penanggungjawab dan pengelolaan uang iuran anggota (COS)
dan usaha lainya yang sah, sebagaimana ditur dalam ayat 1 (a
dan e) adalah DPP K- Sarbumusi NU.
3. Penanggungjawab dan pengelolaan uang pangkal dan sumbangan
yang tidak mengikat, sebagaimana diatur dalam pasal 1 (b dab d)
adalah akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan rumah tangga F-
Sarbumusi TKI dengan tetap memperhatikan saran-saran dari
DPP K- Sarbumusi NU.
4. Penanggungjawab dan pengelolaan uang konsolidasi
sebagaimana diatur dalam ayat 1c adalah DPP K- Sarbumusi
NU dan PP F- Sarbumusi TKI, yang akan diatur lebih lanjut
dalam peraturan organisasi (PO) DPP K- Sarbumusi NU.

BAB XII
PERGANTIAN ANTAR WAKTU

Pasal 35
PERGANTIAN ANTAR WAKTU

1. Pergantian Pengurus antar waktu adalah pergantian seorang atau


beberapa orang pengurus dikarenakan sebagaimana dimaksud
dalam pasal 18 Anggaran Rumah Tangga F- Sarbumusi TKI.
2. Pergantian Pengurus antar waktu dapat dilakukan atas
persetujuan rapat pengurus yang dituangkan dalam berita acara
sesuai dengan tingkatan masing-masing yang disahkan oleh
perangkat organisasi satu tingkat diatasnya.
3. Khusus Pergantian Pengurus antar waktu untuk Jabatan:
a. Ketua umum dan sekretarisumum PP F- Sarbumusi TKI
dilakukan dalam Rakernas dan distujui oleh DPP K-
Sarbumusi NU

PD/PRT F-SARBUMUSI TKI Page 23


b. Ketua dan Sekretaris DPC F- Sarbumusi TKI dilakukan
dalam Rakercab.
c. Ketua dan Sekretaris Basis F- Sarbumusi TKI dilakukan
dalam rapat kerja basis
d. Selain Jabatan sebagaimana disebut dalam pasal 35 ayat 3
poin a,b,c dapat dilakukan dalam rapat pleno pengurus
disemua tingkatan yang dikhususkan untuk itu.

BAB XIII
PEMBUBARAN

Pasal 36
PEMBUBARAN

1. Pembubaran Organisasi dapat di lakukan dalam suatu forum


Kongres yang khusus diadakan untuk itu dengan ketentuan
kehadiran 2/3 Cabang peserta Kongres.
2. Dalam hal organisasi dibubarkan maka kekayaan organisasi
diserahkan kepada Konfederasi Sarbumusi NU ataupun
Nahdlatul Ulama.

BAB XIV
PERATURAN PERALIHAN

Pasal 37
PERATURAN PERALIHAN

Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur lebih
lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga PP F- Sarbumusi TKI.

PD/PRT F-SARBUMUSI TKI Page 24


Pasal 38
PENUTUP

Anggaran Dasar ini disahkan dalam kongres Akbar Sarbumusi Tahun


2016 dan merupakan Pedoman Organisasi sampai dengan Kongres
Federasi Sarbumusi TKI 5(Lima) tahun berikutnya.

PD/PRT F-SARBUMUSI TKI Page 25


PERATURAN RUMAH TANGGA
FEDERSASI SARBUMUSI TENAGA KERJA INDONESIA
Periode 2016-2021

BAB I
KEANGGOTAAN

Pasal 1
KETENTUAN KEANGGOTAAN

Yang dapat menjadi anggota adalah semua pekerja/buruh warga


negara Indonesia yang bekerja menjadi Tenaga Kerja Indonesia
(TKI) diluar negeri, Purna TKI dan keluarganya, serta staf dan
pengurus Federasi Sarbumusi di semua tingkatan.

Pasal 2
CARA-CARA MENJADI ANGGOTA

1. Mengajukan permintaan menjadi anggota secara tertulis yang


memuat:
a. Pernyataan menyetujuai dengan sadar dan tanpa tekanan.
b. Sanggup mentaati PD/PRT F- Sarbumusi TKI.
2. Pemintaan permohonan menjadi anggota F- Sarbumusi TKI
dialamatkan kepada Pengurus Cabang di negara penempatan atau
Pengurus Basis / Pengurus Kelompok masing-masing purna TKI
dan keluarganya
3. Dalam hal Basis Kelompok F- Sarbumusi TKI belum terbentuk
dan atau kelompok dalam suatu wilayah territorial, permintaan
menjadi anggota dialamatkan kepada pimpinan cabang F-
Sarbumusi TKI.
4. Dalam hal pimpinan cabang pada ketentuan pasal 2 ayat 3 diatas
belum terbentuk, maka permintaan menjadi anggota dialamatkan
kepada pimpinan pusat F- Sarbumusi TKI.

PD/PRT F-SARBUMUSI TKI Page 26


5. Pengurus dan staff perangkat organisasi F- Sarbumusi TKI yang
akan menjadi anggota Basis F- Sarbumusi TKI maka pendafatran
kenggotaan ditujukan kepada Pengurus Pusat F- Sarbumusi TKI.

Pasal 3
KETENTUAN KARTU TANDA ANGGOTA

1. Kartu tanda anggota (KTA) dibuat dan didistibusikan oleh PP F-


Sarbumusi TKI dan data keanggotaanya ditembuskan pada
konfederasi Sarbumusi NU.
2. Kartutanda anggota (KTA) ditandatangi oleh ketua umum dan
sekretaris umum PP F-Sarbumusi TKI
3. Mas berlaku kartu tanda anggota (KTA) selama 5 tahun.
4. Ketentuan penomoran kartu rtanda anggota (KTA) diatur oleh PP
F- Sarbumusi TKI

Pasal 4
BERAKHIRNYA MASA KEANGGOTAAN

Seorang anggota F- Sarbumusi TKI akan hilang status keanggotaanya


karena:
1. Meninggal dunia
2. Mengundurkan diri atas permintaan sendiri.
3. Diberhentikan oleh organisasai.
4. Bergabung menjadi serikat pekerja/buruh lain.

Pasal 5
PEMBERHENTIAN KEANGGOTAAN

1. Seorang anggota dapat diberhentikan karena tidak melakukan


kewajiban-kewajiban sebagai anggota atau karena perbuatan-

PD/PRT F-SARBUMUSI TKI Page 27


perbuatan yang bertentangan dengan azas dan tujuan organisasi,
Konfederasi Sarbumusi NU dan atau Nahdlatul ulama.
2. Keputusan diberhentikan dilakukan oleh DPP K- Sarbumusi NU
melalui usulan mekanisme rapat pleno pengurus harian
berdasarka rekomendasi atau usulan dari keputusan
pemberhentian dari perangkat organisasi PP F- Sarbumusi TKI
dan perangkat organisasi dibawahnya baik rapat Cabang ataupun
rapat Basis.
3. Anggota yang diberhentikan dapat mengajukan kembali
permintaan banding kepada Dewan Pengawas DPP K-
Sarbumusi NU, mekanisme banding akan ditur dalam peraturan
organisasi ini.

BAB II
HAK SUARA

Psal 6
HAK SUARA DALAM KONGRES

1. Utusan dari DPP K- Sarbumusi NU 1 (Satu) suara.


2. Utusan dari PP F- Sarbumusi dalam afiliasi K- Sarbumusi NU
lain, sebagai peninjau.
3. Utusan dari PC F- Sarbumusi TKI 2 (Dua)suara
4. Utusan dari pimpinan Basis/Kelompok F- Sarbumusi TKI satu
suara

Pasal 7
HAK SUARA DALAM RAKERNAS

1. Setiap peserta Rakernas diberi mandat organisasi dan mempunyai


hak 1 suara
2. Undangan dan Federasi lain hanya sebagai peninjau.

PD/PRT F-SARBUMUSI TKI Page 28


Pasal 8
HAK SUARA DALAM KONFERENSI CABANG

1. Setiap Peserta Konferensi Cabang mempunya hak 1 (Satu) suara


2. Utusan dari pimpinan basis atau Kelompok F-Sarbumusi TKI 1
(satu )suara
3. Utusan dari PP F- Sarbumusi sebagai peninjau.

Pasal 9
HAK SUARA DALAM KONFERENSI BASIS

1. Utusan dari PC F- Sarbumusi TKI sebagai peninjau


2. Pengurus pimpinan Basis /Kelompok F- Sarbumusi TKI 1 (satu
) suara
3. Semua anggota yang terdaftar di Basis F- Sarbumusi TKI
masing-masing punya hak 1 suara

BAB III
SAHNYA MUSYAWARAH
DAN TATA CARA PENAGAMBILAN KEPUTUSAN

Pasal 10
SAHNYA MUSYAWARAH

Setiap musyawarah sebagaimana diatur dalam BAB II Pasal 6,7,8 dan


9 ART ini dinyatakan sah apabila dihadiri oleh dari 2/3 dari seluruh
yang hadir

PD/PRT F-SARBUMUSI TKI Page 29


Pasal 11
QUORUM SIDANG

Sidang-sidang sah apabila dihadiri lebih dari separuh dari utusan yang
hadir

Pasal 12
PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1. Keputuasn diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat.


2. Apabila musyawarah tidak tercapai untuk mufakat, maka
diadakan pemungutan suara atas dasar suara terbanayak
yangmenjadi keputusan musyawarah.

BAB IV
TATA KERJA PIMPINAN

Pasal 13
TATA KERJA PIMPINAN FEDERASI SARBUMUSI TKI

Sistem kerja Pimpinan Pusat F- Sarbumusi TKI adalah kolektif


kolegial dengan peraturan sebagai berikut.
1. Ketua umum dan ketua diringkat pusat merupakan pengambil
dan perumus kebijakan nasional.
2. Sektetaris umum dan sekretaris ditingkat pusat merupaka
pelaksana teknis berdasarkan keputusan atau kebijakan-
kebijakan secara nasional.
3. Koordinator wilayah dalam pengurus pusat merupakan
perwakilan PP Federasi yang ditempatkan diwilayah tertentu
guna mengawasi kinerja cabang/basis.

PD/PRT F-SARBUMUSI TKI Page 30


4. Ketua dan wakil ketua ditingkat cabang atau daerah dan Basis
merupakan perumus kebijakan dan keputusan ditingkat masing-
masing yang tidak bertentangan dengan kebijakan dan keputusan
nasional.
5. Sekretaris dan wakil sektetaris ditingkat cabang atau daerah dan
Basis merupakan pelaksana teknis kebijakan dan keputusan
ditingkat masing-masing.
6. Bendahara dimasing-masingtingkatan meupakan
pengelola,penggali potensi dan pengembangan keuangan
oranisasi.
7. Pembidangan atau pembagian tugas dapat diatur lebih rinci
dalam peraturan organisasi.

Pasal 14
PENGESAHAN PIMPINAN F-SARBUMUSI TKI

Keputusan Pengesahan pimpinan Federsasi Sarbumusi TKI diatur


sebagai berikit.
1. Pengurus Pusat Federasi Sarbumusi TKI disahkan dan
dikukuhkan oleh DPP Konfederasi Sarbumusi NU
2. Pengurus Cabang Federasi Sarbumusi TKI disahkan dan
dikukuhkan oleh PP Federasi Sarbumusi TKI
3. Pengurus pimpinan Basis / Kelompok Federasi Sarbumusi TKI
disahkan dan dikukuhkan oleh PP Federasi Sarbumusi TKI atas
rekomendasi PC Federasi Sarbumusi TKI.

PD/PRT F-SARBUMUSI TKI Page 31


Pasal 15
PERANGKAPAN JABATAN

1. Pengurus PP Federasi Sarbumusi TKI hanya dapat merangkap


jabatan dengan DPP K- Sarbumusi NU atau lembaga yang
dibentuk oleh K- Sarbumusi NU.
2. Ketua umum Federasi hanya dapat merangkap jabatan menjadi
pengurus harian DPP K- Sarbumusi NU.
3. Pengurus cabang dapat merangkap mejadi PP F- Sarbumusi TKI
4. Pengurus basis dapat merangkap menjadi pengurus cabang F-
Sarbumusi TKI.
5. Pengurus Federasi sarbumusi TKI disemua tingkatan dilarang
merangkap jabatan:
a. Serikat pekerja/Buruh (SP/SB) lain.
b. Jabatan yang tidak sepaham dengan faham ahlussunnah
waljamaah annahdiyah atau banom dan lembaga NU.
c. Organisasi yang dilarang di NKRI.

Pasal 16
PERSYARATAN MENJADI PENGURUS

1. Syarat-syarat untuk menjadi pengurus F-Sarbumusi TKI disemua


tingkatan adalah anggota federasi dan masih tercatat menjadi
anggota F- Sarbumusi TKI dan atau federasi dilingkungan K-
Sarbumusi NU dengan mendapatkan rekomendasi dari DPP K-
Sarbumusi NU
2. Mempunya komitmen dan didikasi yang tinggi terhadap
organisasi dan perjuangan buruh.
3. Untuk menjadi ketua umum PP F- Sarbumusi TKI sekurang-
kurangnya telah aktif 4 tahun menjadi anggota F-Sarbumusi TKI
atau menjadi Pengurus Federasi lain yang berafiliasi dengan K-

PD/PRT F-SARBUMUSI TKI Page 32


Sarbumusi NU minimal satu periode, atau menjadi Pengurus K-
Sarbumusi NU minimal satu periode.
4. Untuk menjadi ketua cabang atau ketua basis /Kelompok
sekurang-kurangnya telah menjadi anggota dan aktif selama 3
tahun.

Pasal 17
ALAT KELENGKAPAN PENGURUS

1. Untuk kelancaran pelaksanaan tugas-tugas organisasi Federasi


Sarbumusi TKI disemua tingkatan dapat membentuk alat
kelangkapan organisasi berupa:
a. Direktorat tingkat PP Federasi
b. Biro Untuk tingkat PC
c. Seksi untuk tingkat Basis GBLP/Kelompok
2. Jenis kelengkapan organisasi antara lain pendidikan. Advokasi,
pengembangan oranisasi, funrissing, dll

BAB V
PEMBERHENTIAN DARI ANGGOTA DAN KEPENGURUSAN

Pasal 18
BERHENTI DARI KEPENGURUSAN

1. Status kepengurusan F-Sarbumusi TKI disemua tingkatan bisa


hilang karena:
a. Pemintaan sendiri
b. Tindakan Insisipliner

PD/PRT F-SARBUMUSI TKI Page 33


c. Meninggal dunia
d. Diberhentikan
e. Menjadi pengurus atau anggota serikat pekerja/buruh lain
f. Menfasilitasi dan atau membentuk serikat pekerja /buruh lain
2. Sejak hilangnya status sebagai pengurus di F- Sarbumusi TKI
maka secara otomatis hak dan kewajiban sebagai pengurus
dinyatakan gugur.

Pasal 19
PEMBERHENTIAN SEMENTARA PENGURUS

1. Tindakan pemberhentian sementara menjadi pengurus disemua


tingkata diambil karena:
a. Melalaikan tugas
b. Menyalahgunakan jabatan untuk kepentingan pribadi.
c. Menyalahgunakan hak milik organisasi untuk kepentingan
pribadi.
2. Tindakan pemberhentian sementara pengurus F- Sarbumusi TKI
dilakukan atas hasil rekomendasi yang sah berdasarkan rapat
pengurusan di masing-masing tingkatan yang diadakan khusus
untuk itu.
3. Tindakan pemberhentian sementara pengurus F- Sarbumusi TKI
dilakukan setelah melalui proses peringatan tertulis sebanyak3
kali dalam waktu 6 bulan.

Pasal 20
PEMBERHENTIAN SEMENTARA

1. Tindakan pemberhentian terhadap anggota F- Sarbumusi TKI


diambil setelah:

PD/PRT F-SARBUMUSI TKI Page 34


a. Tindakan pemberhentian sementara karena terdapat bukti-
bukti yang meyakinkan dan melanggar ketentuan-ketentuan
organisasi.
b. Tindakan Indisipliner.
c. Hasil nota dan rekomendasi yang sah berdasarkan rapat
pengurus yang diadakan untuk itu dan dilengkapi dengan
berita acara rapat.
2. Tindakan pemberhentian sementara anggota F- Sarbumusi TKI
dilakukan atas hasil nota dan rekomendasi yang sah berdasarkan
rapat pengurus yang diadakan untuk itu dan dilengkapi dengan
berita acara rapat.
3. Tindakan pemberhentian sementara anggota F- Sarbumusi TKI
dilakukan setelah melalui proses peringatan tertulis sebanyak3
kali dalam waktu 6 bulan.

Pasal 21
PEMBELAAN

1. Pembelaan diri akibat pemberhentian sementara dan atau


pemecatan dilakukan dalam rapat kerja F- Sarbumusi TKI pada
masing-masing tingkatan.
2. Apabilan ternyata diadakan pemberhentian sementara dan atau
pemecatan tidak terbukti, makaterhadapa yang bersangkutan
diadakan rehabilitasi pada waktu kongres atau rakernas atau
konfercab, rakercab, konferensi basis maupun rakersis.

BAB IV
KEADAN DARURAT

Pasal 22
KEADAN DARURAT

PD/PRT F-SARBUMUSI TKI Page 35


Dalam keadaan darurat pimpinan federasai sarbumusi TKI disemua
tingkatan mempunya wewenang melakukan pemberhentian dan
mengangkat pengurus sementara pimpinan Federasi Sarbumusi TKI
setelah mengadakan koordinasi dan mendapat rekomendasi dari DPP
Konfederasi Sarbumusi NU.

BAB VI
KEUANGAN

Pasal 23
UANG PANGKAL DAN UANG KONSOLIDASI

1. Penanggungjawab dan pengelolaan uang pangkal /pendaftaran


adalah pengurus Basis
2. Besarnya uang pangkal/pendaftaran 10.000
3. Penagnggungjawab dan pengelolaan uang konsolidasi adalah
DPP K- Sarbumusi NU yang akan diatur lebih lanjut dalan
peraturan organisasi DPP Konfederasi Sarbumusi NU.

Pasal 24
UANG IURAN ANGGOTA

1. Besarnya uang iuran anggota adalahdi tentukan oleh DPP K-


Sarbumusi NU.
2. Iuran anggota system distribusinya disentralisir ke DPP
Konfederasi Sarbumusi NU melalui Basis untuk kemudian
didistribusikan kepada perangkat organisasi PP F- Sarbumusi
TKI sesuai dengan anggaran yang telah disetujui dalam rapat
pimpinan (RAPIM) berdasarkan rekomendasi hasil kongres.

PD/PRT F-SARBUMUSI TKI Page 36


Pasal 25
PEMBAGIAN IURAN UANG ANGGOTA

1. Uang iuran anggota ditetapkan pembagiannya sebagai berikut:


a. Basis adalah 60%
2. DPP K-sarbumusi NU adalah 40% yang di distribusikan ke
DPP K- Sarbumusi NU , PP F- Sarbumusi TKI dan DPC.
3. Mekanisme pendistribusian iuran yang disetorkabn ke DPP K-
Sarbumusi NU diatur dala Peraturan Organisasi (PO)
Konfederasi Sarbumusi NU
4. DPP K- Sarbumusi NU berkewajiban membuat laporan
penerimaan iuran anggota (COS) keseluruh perangkat organisasi
dibawahnya selambat-lambatnya 3 bulan sekali

BAB VII
LAIN-LAIN

Pasal 26
PERATURAN LAIN-LAINYA

Hal-hal lain yang belum diatur dalam anggaran Rumah Tangga ini
akan diatur dalam peraturan organisasi Federasi Sarbumusi TKI
dengan persetujuan Konfederasi Sarbumusi NU.

PD/PRT F-SARBUMUSI TKI Page 37


BAB IX
PENUTUP

Pasal 27
PENUTUP

Peraturan Rumah Tangga ini disahkan dalam Kongres Akbar V


Konfederasi Sarbumusi NU Tahun 2016 dan merupakan Pedoman
Organisasi sampai dengan Kongres Federasi Sarbumusi TKI 5 (Lima)
Tahun berikutnya.

PD/PRT F-SARBUMUSI TKI Page 38


Lampiran : Surat Keputusan
Nomor : SK/Kep.009/DPP. KSBMI/X/2016
Tanggal : 10 Oktober 2016

KOMPOSISI DAN PERSONALIA


PIMPINAN PUSAT
FEDERASI SARIKAT BURUH MUSLIMIN INDONESIA
TENAGA KERJA INDONESIA
(FEDERASI SARBUMUSI TKI)
PERIODE 2016 – 2021

Ketua Umum : Irma Muthoharoh


Ketua : Muhamad Fauzi
Ketua : Mohamad Rosul
Ketua : Mohamad Mahfud
Ketua : Ali Nur
Ketua : Moh. Yaser
Ketua : Maulida Zahro
Ketua : Purwadi Arsyad
Ketua : Surya Adam Sudaman

Sekretaris Umum : Indah Mayasari


Sekretaris : Fathimah Ni’matulloh
Sekretaris : Priyo Pamungkas Kustiadi
Sekretaris : Ali Nurdin
Sekretaris : Zainudin

Bendahara Umum : Anis Mansur


Bendahara : Khotibul Umam
Koordinator Wilayah Timur Tengah : Misbahussudur
Koordinator Wilayah Amerika dan Eropa : Erawati
Koordinator Wilayah Indonesia Barat : Suprapto
Koordinator Wilayah Indonesia Tengah : Muhamad Gufron
Koordinator Wilayah Asia Fasifik : Ali Rahman
Koordinator Wilayah Indonesia Timur : Soim Rosyid

PD/PRT F-SARBUMUSI TKI Page 39


PD/PRT F-SARBUMUSI TKI Page 40
PD/PRT F-SARBUMUSI TKI Page 41

Anda mungkin juga menyukai