Anda di halaman 1dari 4

Budaya Nasional sebagai Identitas dan Jati

Diri Bangsa
budaya sebagai salah satu pondasi negara untuk membuka cakrawala
pandang akan sesuatu. Budaya memiliki fungsi yang sentral dan
mendasar sebagai landasan utama tatanan bernegara, berbangsa,
maupun berkeluarga. Menurutnya, negara akan besar jika nilai-nilai
budaya telah mengakar dalam sendi kehidupan masyarakat. “Keragaman
budaya nusantara tidak hanya bahasa, melainkan juga tari, musik, adat.
Keragaman budaya yang berputar mengakibatkan ragam dinamika
kehidupan,” ungkapnya.

Sementara itu, pembicara Djoko Mursabdo menjabarkan pengertian


budaya dari Bahasa Sansekerta yang berasal dari kata buddhayah. Kata
itu merupakan bentuk jamak buddhi (budi atau akal) yang diartikan
sebagai hal-hal yang berkaitan dengan akal, adat istiadat, dan perilaku
manusia.

Menurutnya budaya adalah hasil dari cipta, rasa, dan karsa yang
mempengaruhi banyak aspek kehidupan manusia. “Cikal bakal atau
lahirnya budaya berawal dari sebuah cipta adalah pikiran, rasa adalah
naluri, karsa adalah keinginan, maka munculah sebuah budaya yang
banyak mempengaruhi aspek hidup kita,” sebut Djoko.

Ia menambahkan banyak ragam budaya yang


membuatnya sebagai karakter suatu bangsa. Misalnya
batik, silaturahmi atau berkunjung, proses bercocok
tanam, maupun transportasi. Kata Djoko, aplikasi agama
seperti Islam Budha Hindu Kristen, dan lainnya
mencakup budaya. Politik bersiasat pula dengan budaya.
Indonesia memiliki beragam pakaian adat, tingkah laku,
suku dari Sabang sampai Merauke yang menjadikannya
sebagai karakter atau ciri khas masing-masing daerah.
“Semuanya diikat dengan Bhineka Tunggal Ika,” kata
Djoko.
Lebih lanjut, Djoko menyebut budaya memiliki fungsi sebagai identitas
peradaban suatu masyarakat atau negara yang menjadikannya pembeda
antara bangsa satu dengan yang lain. Ia berfungsi pula sebagai pembatas,
pembentuk perilaku kelompok masyarakat, dan media komunikasi.

Terdapat dua faktor hal yang membuat budaya Indonesia mulai terkikis,
yakni eksternal dan internal. Secara eksternal ditandai dengan masuknya
budaya-budaya luar yang menjadikan Indonesia kehilangan jati dirinya.
Sedangkan internalnya adalah sikap tidak mencintai dan menghargai
budaya khas Indonesia.

Ia memberikan salah satu contoh yakni perkembangan teknologi


berbentuk smartphone. Setiap orang yang memilikinya, dimudahkan
dalam komunikasi dan menjalankan pekerjaan. Namun, di balik
kesenangan tersebut, terdapat pula tantangan yang dapat memberikan
hal buruk terjadi pada pemakainya.

Untuk itu, ia menegaskan pentingnya peranan generasi milenial agar


terlibat dalam melestarikan budaya. Ia mewanti-wanti agar mereka tidak
menganggap hal-hal keren dan menarik adalah sesuatu yang modern atau
kebarat-baratan saja. “Bangsa timur adalah bangsa ramah. Budaya adalah
peradaban. Kalau tidak ada peradaban berarti tidak bermoral. Jangan
sampai kita tidak tahu siapa kita sebenarnya, sebab itu membuat kita
kehilangan jati diri”, pungksnya. (SF/ESP)

Pada pembahasan sebelumnya kita sudah mempelajari Kebangkitan Nasional dan


Sumpah Pemuda.

Pentingnya memaknai Kebangkitan Nasional dan Sumpah Pemuda agar kita dapat
mengimplementasikan nilai-nilai luhur dalam kehidupan sehari-hari.

Nah, pertanyaannya apakah kalian masih mengenal ragam budaya nasional? Untuk
bisa melestarikan budaya nasional, tentu saja kalian harus mengenal ragam
budaya nasional terlebih dahulu.

Budaya adalah suatu kebiasaan yang tumbuh dan berkembang dalam suatu
masyarakat dan dijaga kelestariannya secara turun temurun dari generasi ke
generasi.

Budaya yang berbeda di setiap daerah tersebut menjadi keberagaman atau


diversity dan memperkaya kebudayaan nasional.

Indonesia Beragam Budaya


Ragam kebudayaan yang lahir dari yang lahir dari Bangsa Indonesia kebudayaan
yang berkarakteristik religius.

Indonesia lahir dari kebudayaan yang dilandasi nilai Ketuhanan Yang Maha Esa dan
nilai-nilai sosial juga kemanusiaan.

Indonesia memilki kebudayaan yang menjunjung tinggi nilai kesopanan sebagai


pengalaman sila kemanusiaan yang adil dan beradab.

Misalnya Pulau Bali saja memiliki beragam budaya yang tidak ada di pulau lain.
Contohnya upacara ngaben, yaitu upacara pembakaran mayat di Bali.

Kemudian ada tradisi Mekare-kare yaitu perang pandan yang dilakukan di desa
tradisional Tenganan.

Selanjutnya ada tari kecak yang terkenal dan sudah biasa dipertontonkan kepada
wisatawan lokal maupun mancanegara yang datang ke Bali.

Masih banyak lagi budaya-budaya dari Bali dan Kalimantan khususnya dan
tentunya Indonesia yang tidak bisa dijelaskan satu persatu.

Keberagaman bukanlah suatu kelemahan, melainkan sebuah kekayaan yang


apabila dimanfaatkan dengan baik akan menjadi keuntungan, baik untuk bangsa
maupun masyarakat sendiri.

Contohnya dapat menjadi daya tarik bagi bangsa lain dan mendatangkan
wisatawan ke dalam negeri.

Dengan begitu akan menambah pendapatan negara dan menghidupkan usaha


lokal.

Dengan bermacam-macam budaya, apabila dilestarikan dan dijaga dengan baik


akan menjadi identitas bangsa.

Jadi, inilah yang membedakan kebudayaan Indonesia dengan kebudayaan bangsa-


bangsa lainnya.

Kebudayaan Indonesia terbentuk dari nila-nilai yang tumbuh dalam masyarakat


Indonesia, yang membentuk identitas dan jati diri Bangsa Indonesia.
Identitas Nasional

Identitas nasional adalah ciri khas yang menjadi penanda suatu bangsa tentang
dirinya. Identitas nasional juga bisa dikatakan jati diri dari sebuah bangsa.

Dengan adanya identitas nasional, antara satu bangsa dan bangsa lainnya dapat
dibedakan.

Anda mungkin juga menyukai