Anda di halaman 1dari 3

Nama Kelomphliok: 1.

Rifqi Muzakki
2. Abda
Dosen Pengampu : Nur Fitrina, SE.,M.Ak
Referensi : Sukirno, Sadano , 2016, Makro Ekonomi Pengantar, PT.Raja
Grafindo Persada, Jakarta

Ruang Lingkup Analisis Makro Ekonomi


Makroekonomi adalah teori dasar kedua dalam ilmu ekonomi. Teori dasar
lainnya adalah mikroekonomi yaitu menganalisis kegiatan suatu perekonomian
dengan melihat bagian bagian kecil dari keseluruhan kegitan ekonomi. Sedang kan
makroekonomi yaitu melihat kegiatan ekonomi dengan memperhatikan gambaran
kegiatan ekonomi secara menyeluruh.
A. Masalah masalah makro ekonomi
1. Masalah pengangguran
Pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong
dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat
memperolehnya. pengangguran dapat menimbulkan berbagai masalah
ekonomi dan sosial kepada yang mengalaminya. faktor utama yang
menimbulkan pengangguran adalah kekurangan pengeluaran agregat. Jika
seorang pengusaha mendapatkan permintaan yang banyak, maka semakin
banyak barang dan jasa yang mereka wujudkan, oleh karena itu akibat dari
kenaikan produksi yang banyak para pengusaha akan lebih banyak
memerlukan tenaga kerja.
2. Masalah inflasi
Inflasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan harga harga
yang berlaku dalam suatu perekonomian. Inflasi dapat terjadi karena,
kenaikan harga harga barang yang diimpor, penambahan penawaran uang
yang berlebihan tanpa diikuti oleh pertambahan produksi dan penawaran
barang, dan kekacauan politik dan ekonomi sebab pemerintah yang kurang
bertanggung jawab.
3. Ketidakseimbangan neraca pembayaran
Neraca pembayaran adalah suatu ringkasan pembukuan yang menunjukkan
aliran pembayaran yang dilakukan dari negara-negara lain kedalam negeri,
dan dari dalam negeri kenegara-negara lain dalam satu tahun tertentu.
ketidakseimbangan diantara ekspor dan impor dan aliran keluar/masuk
modal di suatu negara dapat menimbulkan masalah serius terhadap
kestabilan suatu perekonomian di negara tersebut. Dengan impor yang
berlebihan dapat mengurangi kegiatan ekonomi didalam negeri karena
lebih banyak menggunakan barang luar negeri dari pada menggunakan
barangg dalam negeri.
B. Alat Pengamat Prestasi Kegiatan Ekonomi

1. Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional adalah istilah yang menerangkan tentang nilai
barang barang dan jasa jasa yang diproduksikan suatu negara dalam satu
tahun tertentu. Pendapatan nasional dapat diukur melalui tingkat
pertumbuhan ekonomi dan tingkat pertumbuhan kemakmuran.
2. Tenaga Kerja Dan Pengangguran
Pengangguran dalam suatu negara adalah perbedaan diantara angkatan
kerja dengan penggunaan tenaga kerja yang sebenarnya. Dan yang
dimaksud dengan angkatan kerja adalah jumlah tenaga kerja yang terdapat
dalam suatu perekonomian pada suatu waktu tertentu.
3. Indeks harga dan tingkat inflasi
Berlakunya tingkat perubahan harga yang berbeda menyebabkan indeks
harga perlu dibentuk untuk mengambarkan tingkat perubahan harga harga
yang berlaku dalam suatu negara. Untuk mengukur tingkat inflasi, indeks
hargabyang slalu digunakan adalah indeks harga konsumen atau (consumer
price indeks) yaitu indeks dari barang barang yang slalu digunakan para
konsumen.
4. Kedudukan Neraca Perdagangan Dan Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran data yang memberikan beberapa informasi penting
mengenai hubungan ekonomi di antara satu negara dengan negara negara
asing. Dua komponen dari neraca pembayaran yang perlu diperhatikan
adalah neraca perdagangan dan neraca keseluruhan.
5. Kestabilan Kurs Valuta Asing
Kurs ini akan menunjukkan banyaknya uang dalam negeri yang
diperlukan untuk membeli satu unit valuta asing (harga dari sesuatu mata
uang asing).

C. Kebijakan Makroekonomi

1. Tujuan Tujuan Kebijakan Makroekonomi


Kebijakan Makroekonomi memiliki tujuan yaitu :
 Menstabilkan kegiatan ekonomi
 Mencapai penggunaan tenaga kerja penuh tanpa inflasi
 Menghindari inflasi
 Menciptakan pertumbuhan ekonomi yang teguh
 Mengukuhkan neraca pembayaran dan kurs valuta asing
2. Bentuk bentuk kebijakan ekonomi

i. Kebijakan Fisikal
Langkah pemerintah membuat perubahan dalam bidang
perpajakan dan pengeluaran pemerintah dengan maksud untuk
memengaruhi pengeluaran agregat dalam perekonomian.
ii. Kebijakan Moneter
Langkah pemerintah yang di laksanakan oleh bank sentral untuk
memengaruhi penawaran uang dalam perekonomian atau mengubah
suku bunga, dengan maksud untuk mempengaruhi pengeluaran
agregat.
iii. Kebijakan Segi Penawaran
Untuk mempertinggi efisiensi kegiatan perusahan perusahaan
sehingga dapat menawarkan barang barangnya dengan harga yang
lebih murah atau dengan mutu yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai