Anda di halaman 1dari 14

P E N G A N TA R

EKONOMI MAKRO
KE L OM P8
OK

Disusun Oleh:

•As-shiva Islamy Albant (2051020233)


•Lily Mingsi (2051020205)
•Mela Anggraini (2051020222)
Apa Itu
EKONOMI MAKRO ??
Ilmu Ekonomi Makro adalah merupakan bagian dari ilmu ckonomi yang mempelajari
masalah ekonomi secara keseluruhan/totalitas (agregate) atau dapat diartikan sebagai ilmu
ekonomi yang membicarakan perekonomian sebagai suatu keseluruhan dan mengabaikan
unit individu serta masalah-masalah yang dihadapinya. Maksud digunakannya istilah
keseluruhan (agregate)" yaitu untuk menonjolkan bahwa yang menjadi pusat perhatian dari
ekonomi makro adalah variabel-variabel ekonomi secara totalitas, sebagai contoh:
1. Pendapatan Nasional;
2. Produksi nasional;
3. Tabungan;
4. Investasi;
5. Pengangguran;
6. Inflasi dan sebagainya.

Photo credit by LaVladina


1 Model dan
Variabel
Model merupakan suatu perwujudan dari suatu abstraksi berbagai aspek
realita/dunia nyata yang dibuat untuk satu atau beberapa tujuan tertentu.

Dan bisa juga didefinisikan sebagai suatu konstruksi teoritis (yang dideduksi dari
teori) atau kerangka analisis ekonomi yang mencerminkan hubungan antar variabel

Adapun fungsi model, sebagai alat untuk menjelaskan gejala-gejala/perilaku-


perilaku yang ada maupun yang belum diketahui.
Contoh : model tentang penentuan tingkat konsumsi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi : pendapatan, kekayaan, jumlah anggota
keluarga, tingkat bunga, selera, agama dan sebagainya.
Model terdiri atas :
1. Seperangkat definisi yang secara jelas merumuskan variabel-variabel yang
akan digunakan.
2. Sejumlah asumsi yang menggambarkan berbagai kondisi dimana suatu teori
berlaku
3. Satu atau lebih hipotesis tentang hubungan antar variabel-variabel yaitu
tentang derajat keeratan dan arah hubungan antar variabel
Variabel adalah besaran (konsep teori) yang dapat memuat kemungkinan nilai yang berbeda.Variabel merupakan
elemen dasar dari sebuah model.
Variabel Pokok :
Variabel eksogen: variabel yang nilainya ditentukan oleh faktor di luar model,
misalnya : dalam model mekanisme pasar, ekonomi, uang beredar, pajak, dan sebagainya, yang
ditentukan pemerintah diluar mekanisme
Variabel endogen: variabel yang nilainya ditentukan dalam
model yang bersangkutan, yaitu supply/demand.
Variabel Lainnya:
Variabel stock : konsep/besaran ekonomi yang tidak memiliki dimensi waktu.
Contoh : jumlah penduduk per 31 desember
Variabel flow : konsep/besaran ekonomi yang memiliki dimensi waktu
Contoh : tingkat bunga
Hubungan Antara Variabel
Ekonomi Makro
1. Hubungan perilaku : menggambarkan hubungan satu variabel dengan satu atau beberapa variabel.
Contoh : Bentuk hubungan jumlah uang yang diminta dengan pendapatan dan suku bunga
Md = a + bY + cR ,a, b>0 ; c < 0
2. Hubungan identitas : merupakan hubungan defisional yang tepat sama antara satu variabel dengan satu atau
beberapa variabel lain.
Contoh : Gross Domestic Product (GDP)
GDP= C+I+G+(X-M)
3. Hubungan teknologi : menggambarkan hubungan antar variabel yang disebabkan oleh sifat fisik variabel tersebut.
Contoh : reaksi Total Cost karena perubahan jumlah output yang diproduksi.
4. Hubungan kelembagaan: yaitu hubungan yang terjadi karena pengaruh tindakan suatu lembaga
2 Masalah
Ekonomi
Makro
1. Masalah jangka pendek dan jangka panjang
a. Masalah jangka pendek atau masalah stabilisasi.
Masalah ini berkaitan dengan bagaimana “menyetir”
perekonomian nasional dari bulan ke bulan, triwulan ke
triwulan atau dan tahun ke tahun, agar terhindar dari tiga
“penyakit makro” utama yaitu:
•inflasi,
•pengangguran dan
•ketimpangan dalam neraca pembayaran.
b. Masalah jangka panjang atau masalah pertumbuhan.
Masalah ini adalah mengenai bagaimana kita “menyetir”
perekonomian kita agar ada keserasian antara pertumbuhan
penduduk, pertambahan kapasitas produksi, dan
tersedianya dana untuk investasi.
2. Inflasi
Inflasi adalah kenaikan harga yang bersifat umum dan terus-
menerus. Kenaikan harga baru dikatakan inflasi jika terjadi secara umum
dan bersifat terus-menerus. Inflasi menjadi fokus utama analisis ekonomi
makro karena gajala inflasi menunjukan inefisiensi perekonomian secara
keseluruhan.
3. Pertumbuhan Ekonomi
Ekonomi yang bertumbuh adalah ekonomi yang titik keseimbangan
antara permintaan agregat (jumlah permintaan total terhadap barang dan
jasa dalam suatu perekonomian selama periode tertentu) dan penawaran
agregatnya (jumlah produksi total barang dan jasa dalam suatu
perekonomian selama periode tertentu) makin baik dibanding peroide
sebelumnya.
4. Pengangguran
Yang dimaksud dengan pengangguran adalah angkatan kerja (orang
yang mencari kerja) tetapi tidak mendapat pekerjaan (seperti yang
diinginkan). Pengangguran dapat terjadi karena faktor: pengeluaran
agregat, ingin meninggalkan pekerjaan baru yang lebih baik, perusahaan
mengganti tenaga kerja manusia dengan peralatan-peralatan canggih, dan
ketidaksesuaian antara keterampilan pencari kerja dan keterampilan yang
dibutuhkan dalam industri
5. Interaksi Dengan Perekonomian Dunia
Kerja sama dalam ekonomi internasional, terutama
perdagangan antarnegara dilakukan karena satu negara tidak
dapat berdiri sendiri dalam upaya mensejahterakan rakyatnya.
Secara ekonomis, keuntungan atau kerugian sebagai dampak
kerja internasional terdeteksi melalui analisis neraca
pembayaran dan atau nilai tukar mata uang.oleh karena itu
ilmu ekonomi internasional berkembang pesat.

6. Siklus Ekonomi
Siklus ekonomi mendapatkan perhatian yang penting
dalam teori ekonomi makro, karena dampak-dampak yang
ditimbulkannya. Misalnya resesi ekonomi yang
berkepanjangan akan menjerumus perekonomian ke keadaan
depresi. Sebaliknya akspansi yang berkepanjangan juga akan
menyulut inflasi, kemandekan ekonomi dan akhirnya juga
resesi.
Tujuan Kebijakan Pemerintah
1.Kebijakan fisikal
Kebijakan fisikal yaitu langkah-langkah yang dilakukan pemerintah untuk
membuat perubahan dalam hal pendapatan dan pengeluaran Negara dengan
tujuan untuk mempengaruhi pengeluaran keseluruhan (agregat) didalam
perekonomian ataupun untuk mempengaruhi jalannya perekonomian Negara.
2. Kebijakan moneter.
Yang dimaksud dengan kebijakan moneter yaitu suatu kebijakan
pemerintah mengenai perilaku Bank sentral dalam penawaran dan pengaturan
uang yang beredar pada suatu Negara. Dengan maksud atau tujuan untuk
mempengaruhi pengeluaran keseluruhan (agregat). Itulah yang dimaksud
dengan kebijakan moneter.
3.Kebijakan dalam segi penawaran.
Kebijakan ini memiliki tujuan untuk dapat mempertinggi efesiensi
kegiatan perusahaan, sehingga bisa menawarkan produknya dengan harga yang
cukup murah dan dengan kualitas yang lebih baik. Itulah yang dimaksud
dengan kebijakan penawaran. Dan inilah tujuan dari kebijakan ekonomi makro.
3 Tujuan Pembangunan
Ekonomi Makro
1. Meningkatkan kapasitas produksi nasional
Kapasitas produksi nasional memperlihatkan kemampuan perekonomian negara
tersebut dalam memproduksi barang dan jasa untuk jangka waktu tertentu. Dari nilai output
produksi tersebut dapat dijadikan penandak bahwa perekonomian suatu negara sedang
bergerak. Untuk itu pemerintah dengan kebijakan ekonomi makronya harus memikirkan
untuk membenahi iklim investasi agar dapat mendorong pertumbuhan kapasitas nasional.
Serta menguatkan produksi manufaktur agar produksi nasional dapat mengimbangi
kebutuhan domestik dan ekspor.

2. Meningkatkan kesempatan kerja


Peningkatan kesempatan kerja erat kaitannya dengan peningkatan kapasitas produksi
nasional, karena menjadi salah satu faktor kunci merealisasikan peningkatan output
nasional. Pemerintah melalui kebijakan-kebijakan makronya dapat memjaga iklim investasi
yang sehat agar investor dapat menanamkan sahamnya dan membentuk lapangan pekerjaan
yang lebih luas.
3. Memegang kendali laju inflasi
Inflasi dapat berdampak besar pada perekonomian antara lain dapat menghambat
pertumbuhan ekonomi, tidak terjangkaunya harga barang, menimbulkan pengangguran, dan
turunnya nilai mata uang. Peran pemerintah tentu saja menahan laju inflasi dengan menerapkan
kebijakan-kebijakan antara lain politik diskonto, cash ratio, politik pasar terbuka dan lain lain.

4. Meningkatkan tingkat pendapatan nasional


Pendapatan nasional merupakan alat ukur pertumbuhan perekonomian dan kesejahteraan
masyarakat atau bisa diartikan menjadi seluruh pendapatan yang dihasilkan oleh pendapatan
faktor-faktor produksi yang telah memproduksi barang dan jasa dalam jangka waktu tertentu.
Pendapatan nasional juga biasa disebut dengan Produk Domestic Bruto (Gross Domestic
Product) atau Produk Nasional Bruto (Gross National Product ).

5. Menjaga perekonomian tetap stabil


Tidak stabilnya siklus ekonomi akan memberikan beban berat bagi perekonomian dan
masyarakat. Apalagi bila timbul inflasi yang akan menyebabkan penurunan daya beli atau
konsumsi masyarakat. Inflasi yang fluktuatif juga akan menyulitkan masyarakat dalam
menyusun rencana keuangan khususnya yang berhubungan dengan investasi.
6. Menyeimbangkan neraca pembayaran luar negeri
Peran pemerintah adalah memastikan tidak terjadi defisit dalam nereaca pembayaran luar negeri dan
berusaha agar kegiatan ekspor dapat meningkat. Untuk itu pemerintah melakukan kebijakan makro di
bidang neraca pembayaran luar negeri dengan tujuan menjaga likuiditas devisa agar tidak terjadi
pelarian modal ke luar negeri, menurunnya atau berhentinya aliran modal atau investasi jangka
pendek dan jangka panjang serta tidak tertariknya negara investor untuk memberikan bantuan.
7. Memeratakan distribusi pendapatan
Distribusi pendapatan menggambarkan penyebaran pendapatan di suaru daerah. Tidak
meratanya distribusi pendapatan dapat memicu terjadinya kemiskinan, pengangguran, inflasi dan lain
lain. Sementara ketidakmerataan pendapatan juga dapat disebabkan sistem ekonomi yang dianut
negara tersebut. Negara dengan sistem kapitalis misalnya, dengan setiap orang memiliki kepemilikan
pribadi terhadap sesuatu barang akan mengakibatkan timbulnya tidak meratanya distribusi
pendapatan. Karena orang yang pada mulanya memiliki modal akan membangun usaha dengan modal
yang terus berakumulasi sedangkan yang tidak memiliki modal tetap tidak bisa memiliki modal.

8. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi


pertumbuhan ekonomi idealnya disertai dengan beberapa kondisi antara lain kenaikan
pertumbuhan ekonomi dari sektor riil dengan melibatkan masyarakat domestik sebagai pelaku
ekonomi utama, meratanya sektor-sektor perdagangan ditandai dengan distribusi pendapatan yang
adil, iklim investasi yang kondusif. Keseluruhan prioritas kebijakan di bidang ekonomi makro dapat
mendukung tercapainya sasaran pertumbuhan ekonomi yang kuat, berkelanjutan dan berimbang.
By a continung process
of inflation, government
can confiscate, secretly
and unobserved, an
important part of the
wealth of their citizens

– John Maynard Keyness


S E K I A N P R S E N TA S I
DARI KAMI, KURANG
L E B I H N YA K A M I
MOHON MAAF TERIMA
KA
WASSALAMUALAIKUM SIH
WARAHMATULLAHI WABARAKATUH

Anda mungkin juga menyukai