Anda di halaman 1dari 26

ALIRAN RATEX

(dan contoh kasus)


Yogi Syah Putra, 2011
Dr.Dety Sukmawati, Ir.,MP. 2016
Ekonomi berhubungan dengan upaya pemenuhan kebutuhan
manusia diperhadapkan dengan kenyataan “keterbatasan”
sumberdaya untuk memenuhinya. Ekonomi sendiri hadir
untuk menjawab sedikitnya tiga pertanyaan. 
• Pertama, apa yang harus diproduksi dan dalam jumlah berapa
(What).
• Kedua, Bagaimana sumber-sumber ekonomi, faktor-faktor
produksi, yang tersedia dipergunakan untuk memproduksi
barang-barang tersebut (How).
• Ketiga, untuk siapa barang-barang tersebut diproduksi, atau
bagaimana barang-barang tersebut dibagikan di antara warga
masyarakat (For Whom).
Dalam tata hubungan ekonomi dikenal istilah produsen dan konsumen.
Rasionalitas yang dibangun dalam tata hubungan ekonomi adalah

• bahwa konsumen cenderung memaksimalkan kebutuhannya


(utilitas) dengan kendala pendapatan (income).
• Disisi lain, produsen cenderung memaksimalkan
keuntungannya (profit) dengan kendala faktor input.
• Hubungan antara kepentingan-kepentingan produsen dan
konsumen secara “individual”, dibahas dalam mikroekonomi.
•  secara keilmuan dibedakan antara fenomena mikroekonomi dan
makrekonomi (agregat).
• Namun bukan berarti bahwa saat kita membicarakan
makroekonomi dapat mengabaikan eksistensi dari mirkro ekonomi.
• Dalam skala agregat, fenomena mikroekonomi tersebut tetap
relevan untuk dibicarakan, karena makroekonomi juga dipengaruhi
oleh perilaku ekonomi individu-individu yang ada.
• Para ekonom cenderung alergi terhadap situasi dan kondisi
yang penuh dengan “ketidakpastian”. Kondisi ketidakpastian
sering membuat instrumen-instrumen ekonomi yang telah
dibangun tidak mampu bekerja dengan baik (The dead of
economics).
• Oleh karena itu, ekonom senantiasa bekerja keras untuk
mengembangkan berbagai “model” guna memprediksi kondisi
masa depan dengan berpijak dari berbagai fenomena yang
ada saat ini atau bahkan masa lampau.
• Secara konvensional modeling “time series”, yaitu model yang
dibangun atas fenomena runtun waktu, khususnya masa lampau
dianut oleh banyak ahli ekonometrika.
• Namun dalam dunia yang berubah sangat cepat seperti sekarang
ini, upaya-upaya prediksi yang dibuat oleh ekonom sering meleset.
• Hal ini menunjukkan bahwa para ekonom sebenarnya kurang
mampu untuk membaca fenomena ekonomi yang ada dan
menghubungkannya dengan kemungkinan-kemungkinan masa
depan. Dengan demikian harapan atau ekspekatasi yang dibangun
menjadi tidak tercapai.
• “Ekspektasi Rasional”, yaitu suatu pandangan makroekonomi yang
banyak dianut oleh kelompok ekonom dasa warsa terakhir ini,
khususnya mereka yang sangat fanatik terhadap sistem pasar bebas
dan secara ekstrim menolak campur tangan pemerintah
• dalam sistem ekonomi dibahas tentang orbitasi Ekspektasi Rasional
diantara aliran pemikiran Klasik, Keynesian dan Monetaris,
• dibahas pula bagaimana mekanisme kerja Ekspektasi Rasional serta
asumsi-asumsi dasarnya.
• Ekspektasi Rasional diperhadapkan dengan fenomena ekonomi
Indonesia
Aliran Ekonomi RATEX
•  Latar Belakang
Pada tahun 70an dan 80an kebijaksanaan-kebijaksanaan
ekonomi yang sesuai dengan ajaran Keynes telah gagal total
dalam menghadapi masalah-masalah ekonomi.
• Kegagalan tersebut menimbulkan pemikiran ekonomi baru yang
disebut aliran gelombang baru (New Wave).
• Aliran ini meninjau kembali premi-premi yang digunakan kubu
Keynesian (orang-orang yang mengikuti ajaran Keynes) yaitu
perlunya campur tangan pemerintah seperti penerapan
kebijaksanaan dan pengaruh ekspektasi terhadap pola konsumsi
masyarakat.
Pemikiran Rational Expectation (Ratex)
• Penganut rational expectation (ratex) tidak lain adalah kelompok
klasik baru (new-classical), karena asumsi ratex dijadikan oleh kaum
tersebut sebagai landasan pokok seluruh analisis dan pemikirannya.
• John Muth merupakan pencetus pertama ide ratex dimana pada
awal 1960-an ia mengemukan premis : ”ekspektasi tiap individu
bersifat rasional bila ekspentasi tersebut identik dengan hasil
prediksi model”.
• Premis ini mengandung pengertian bahwa apabila masyarakat
mengetahui benar informasi tentang suatu peristiwa atau kebijakan
maka mereka akan bereaksi dimana reaksi tersebut berciri rasional.
Sebagai gambaran, jika masyarakat mengetahui bahwa jumlah uang
beredar meningkat dan mereka menyadari bahwa dampaknya akan
terasa di dalam peningkatan harga maka ekspektasi harga juga akan
ikut meningkat.
BAGAN PEMBENTUKAN HARGA SECARA EMPIRIS

Grosir Pedagang
Petani Bandar

Pusat Pusat Informasi


Informasi Harga
Harga Sentra PI
Produksi Kramat Jati

Dinas Pertanian Dinas Pertanian


Kabupaten Propinsi Dinas Perdagangan dan UKM
Pertanian dan Kelautan
Kantor Perdagangan
Polda Metro Jaya
Sudin UKM Jakarta Timur
Dinas Pertanian Bandung
DKI
PI Komoditas Pangan Strategis
PEMBENTUKAN HARGA SECARA TEORITIS

Demand
Supply/Produsen Pasar Induk
Cabai Merah Swalayan
Keriting Perusahaan
Konsumen

Harga
Cab ai Merah Dinas Pertanian
Keriting

Pusat Informasi Harga Komoditas

Pedagang Petani Bandar Pasar Induk


• penganut model ratex jika dan hanya jika masyarakat membuat
kesalahan ekspektasi maka kebijakan pemerintah dapat memberi hasil,
• contohnya pada kebijakan peningkatan jumlah uang beredar
berdampak pada peningkatan output. Walau demikian, paham klasik
tentang kekuatan pasar nampaknya sangat kuat berakar juga pada
penganut model ratex.
• Menurut pandangan penganut ratex jika kesalahan terjadi, intervensi
pemerintah semacam contoh di atas tetap tidak diinginkan karena ia
justru akan menghasilkan ketidakpastian yang lebih besar lagi.
• Berbeda dengan pandangan kaum monetaris dimana mereka masih
memberi “ruang” untuk melihat berbagai dampak kebijakan
pemerintah melalui perlakuan eksplisit terhadap faktor adaptive
expectation, khususnya dalam jangka pendek.
• Memang agak sulit untuk membayangkan suatu keadaan dimana
individu dapat mengetahui semua informasi sehingga ekspektasinya
menjadi rasional.
•  jawaban penganut ratex kesalahan ekspektasi karena kesulitan
memperoleh informasi memang tak dapat dihindarkan meskipun
yang bersangkutan sangat rasional dalam pengambilan keputusan.
Dengan pengertian lain, menurut mereka untuk mempunyai
ekspektasi rasional tidak harus selalu bebas dari membuat
kesalahan ekspektasi.
Pokok Pikiran
• Menurut aliran Keynes pemerintah diperlukan untuk
membawa perekonomian ke arah yang diinginkan karena
perekonomian tidak dapat menyesuaikan diri dengan cepat
terhadap perubahan yang disebabkan oleh karena kekakuan
harga dan tingkat upah, informasi tidak sempurna, serta
kebiasaan masyarakat yang menghambat mekanisme pasar.
• Seluruh model (Model upah-kaku, Model informasi-tak
sempurna, Model harga-kaku) pada beberapa pasar tidak
sempurna menyebabkan output perekonomian menyimpang
dari tolak ukur klasik.
• Model informasi-tak sempurna (imperfect-information model)
mengasumsikan bahwa pasar clear yaitu semua upah dan
harga bebas menyesuaikan diri untuk menyeimbangkan
penawaran dan permintaan.
• Model informasi tak sempurna mengasumsikan bahwa setiap
pemasok dalam perekonomian barang tunggal mengkonsumsi banyak
barang karena jumlah barang begitu besar, para pemasok tidak dapat
mengamati seluruh harga, baik dalam jangka panjang maupun jangka
pendek.
• Mereka memantau dengan ketat harga yang mereka produksi tetapi
kurang memantau harga seluruh barang yang mereka konsumsi.
• karena informasi yang tidak sempurna itu, terkadang membingungkan
antara perubahan seluruh tingkat harga dengan perubahan harga
relatif.
• Kebingungan ini mempengaruhi keputusan tentang berapa banyak
yang akan mereka tawarkan, dan hal ini menimbulkan hubungan
posistif antara tingkat harga dan output dalam jangka pendek.
Ekspektasi (harapan atau dugaan) merupakan hal
penting dalam kehidupan ekonomi.
• sesuai dengan ekspektasi rasional, ramalan-ramalan menjadi
tidak bias dan didasarkan pada seluruh informasi yang tersedia.
• Untuk memulainya, hipotesis ekspektasi rasional menganggap
bahwa masyarakat membuat ramalan-ramalan yang tidak biasa.
• lebih jauh hipotesis tersebut mengasumsikan bahwa
masyarakat memahami bagaimana perekonomian bekerja dan
apa yang dilakukan pemerintah.
• Pokok pertama yang penting tentang ekspektasi rasional adalah
pemerintah tidak dapat mengelabui masyarakat tentang
sistematika kebijakan ekonomi.
• Ekspektasi rasional makroekonomi mengangap bahwa harga-
harga dan upah-upah cukup fleksibel sehingga menjamin
kelanjutan keseimbangan seluruh pasar.
Ekspektasi rasional makroekonomi sangat mirip
dengan pendekatan klasik terhadap makro ekonomi
• Teori ini menyatakan
• (1) masyarakat menggunakan seluruh informasi yang tersedia,
dan
• (2) harga dan upah adalah fleksibel. Kedua dalil ini merupakan
inti dari revolusi ekspektasi rasional.
• Hipotesis pertama menyatakan bahwa masyarakat membentuk
perkiraan mereka berdasarkan informasi terbaik yang tersedia.
• Dengan asumsi ini, pemerintah tidak dapat “membodohi”
masyarakat. Masyarakat memiliki informasi yang baik dan memiliki
akses terhadap informasi yang sama dengan yang dimiliki
pemerintah.
• Hipotesis kedua menyatakan bahwa harga dan upah adalah
fleksibel,
• asumsi yang umum ini secara sederhana mempunyai arti bahwa
harga dan upah disesuaikan dengan cepat untuk mengimbangi
penawaran dan permintaan.
• Secara bersama-sama, kedua dalil ini mendorong terciptanya hasil
yang luar biasa (Samuelson dan Nordhaus, 1992).
Dalam perekonomian yang sudah stabil, pelaksanaan
suatu kebijaksanaan ekonomi justru bisa
mengganggu perekonomian itu sendiri.
• Hipotesis Keynes tentang fungsi konsumsi
C= f(Y) ditolak,
• alasannya, dalam kenyataan pengeluaran konsumsi (C) tidak
hanya ditentukan oleh pendapatan (Y) sekarang atau
pendapatan masa lalu,
• melainkan juga dipengaruhi oleh perkiraan (ekspektasi)
mereka dimasa yang akan datang.
• Karena model-model yang dikembangkan didasarkan pada
ekspektasi rasional, aliran gelombang baru ini disebut aliran
ekspektasi asional atau rational expectation (ratex)
• Pakar-pakar ratex juga percaya bahwa dalam perekonomian yang
selalu dalam posisi keseimbangan kebijaksanaan apapun dari
pemerintah cenderung tidak memberika hasil yang efektif.
• Mereka percaya bahwa tidak banyak yang dapat dilakukan oleh
pemerintah untuk memperbaiki suatu keadaan, sebab setiap
orang sudah melakukan yang terbaik bagi dirinya masing-
masing.
• Pandangan ini kemudian dijadikan sebagai preposisi, yang
dikenal dengan preposisi kebijaksanaan pemerintah yang tidak
efektif (policy ineffective preposition).
• Karena pandangan aliran gelombang baru atau ratex ini
mengingatkan orang akan kebijaksanaan klasik, aliran ini
kemudian sering pula disebut aliran klasik baru atau new
classical economics (ingat, bukan neo-klasik).
• TOKOH-TOKOH RATEX
• Robert Lucas
• Thomas Sargeant
• Eil Wallace
• Robert Barro
• Leonard Rapping
• Edward Prescott
• Dvid Begg
• Steven Sheffrin
• John Muth
• Dari materi tersebut hal apa yang dianggap menarik ?

• Jawaban dikirim ke email : detysukmawati@ymail.com

Anda mungkin juga menyukai