PEMIKIRAN KEYNES KELOMPOK 5 Devi Ratnasari Simbolon (150501074) Bintang Tri Putri Siregar (150501101) Astri Noiyanti Saragih (150501107) Jeni Mardika Pasaribu (150501118) Vincerin Zendrato (150501121) Astuti Siagian Karya-karya keynes
Keynes, tahun 1913 menulis: Indian Currency
and Finance, yang memperlihatkan ketertarikannya pada masalah moneter. Tulisan berikutnya tahun 1919 adalah: The Economic Consequences of the Peace. Pada tahun 1922 ia menulis: A Revision of the Treaty. Tahun berikutnya ia menulis: A Tract on Monetary Reform, yang berisi keprihatinannya terhadap perubahan daya beli uang. Tulisannya yang lain adalah A Treatise of Money (Risalah Uang) yang terbit tahun 1930 Pada tahun 1936, Keynes menerbitkan bukunya yang paling terkenal: The General Theory of Employment, Interest, and Money. Dalam bukunya itu diungkapkan bahwa penghasilan dan peluang/lowongan kerja itu ditentukan oleh jumlah pengeluaran swasta dan negara. Selain buku-bukunya itu, Keynes juga menerbitklan buku hasil pemikirannya berjudul: How to Pay for the War. Dalam bukunya itu Keynes mengutarakan suatu cara untuk menghindari terjadinya inflasi pada zaman perang yakni dengan jalan tabungan paksa atau tabungan penangguhan. Kritikan Keynes terhadap Teori Klasik
Kritik Terhadap Hukum Penawaran dan
Permintaan Menurut Keynes, pandangan bahwa penawaran akan menciptakan penawarannya sendiri dapat dibilang adalah pandangan yang tidak melihat kenyataan empiris, mengapa? karena dalam kenyataannya permintaan biasanya lebih kecil dari penawaran. Alasannya, sebagian dari pendapatan yang diterima masyarakat akan ditabung, dan tidak semuanya dikosumsi. Dengan demikian permintaan efektif biasanya lebih kecil dari total produksi (Deliarnov, 1995: 142). Kritikan Keynes terhadap Teori Klasik Argumen ini juga menjadi kritik Keynes terhadap pemikiran klasik bahwa tidak ada pengangguran terpaksa, yang ada hanyalah pengangguran sukarela. Teori klasik berpendapat bahwa pengangguran tercipta hanya karena orang terebut keras kepala dan pilih-pilih pekerjaan. Keynes melihat bahwa terori tersebut, betapapun logisnya, tidak dapat diterapkan dalam dunia nyata. Para pekerja biasanya menolak penurunan upah sekalipun dengan berbuat demikian mereka harus kehilangan pekerjaan; serikat pekerja telah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari tata perekonomian; dalam kenyataannya pengangguran massal sering terjadi dan pengalaman para pekerja selama depresi menunjukkan bahwa pada upah berapapun mereka tidak mendapat pekerjaan (Soule, 1994: 162). Kritik Terhadap Teori Tabungan dan Konsumsi Kritik Keynes yang lain adalah kritiknya terhadap pandangan klasik mengenai tabungan. Pemikiran klasik percaya bahwa tabungan masyarakat akan dihimpun oleh lembaga-lembaga keuangan, dan nanti akan disalurkan pada investor. Menurut keyakinan pendukung-pendukung klasik, pasar akan mengatur sedemikian rupa sehingga jumlah tabungan akan sama dengan jumlah investasi (Deliarnov, 1995: 143). Kritik Terhadap Teori Tabungan dan Konsumsi Menurut Keynes, besar kecilnya tabungan tergantung pada berapa besar pendapatan atau penghasilan yang diperoleh. Orang miskin tentu saja tabungannya kecil karena pendapatannya habis untuk konsumsi, sedangkan orang kaya bisa lebih besar. Dengan argumen ini, Keynes mencoba untuk menyimpulkan bahwa jika di dalam masyarakat tidak terjadi perubahan yang berarti dalam pendapat nasional maupun distribusinya, maka tabungan totoalnya pun tidak akan mengalami perubahan yang berarti. Karena jika konsumsi tetap maka tabungan yang merupakan pelengkapnya akan tetap juga (Soule, 1994: 166). Dengan kesimpulan itu Keynes dapat menyatakan bahwa besarnya tabungan tergantung pada perubahan kecenderungan berkonsumsi yang diakibatkan oleh adanya perubahan (marginal) dalam tingkat pendapatan. Kritik terhadap Teori Investasi Menurutnya investasi mempunyai kekuatan pendorong yang luar biasa bahkan sekalipun investasi yang dilakukan tiap tahun hanya merupakan sebagaian kecil saja dari pendapatan nasional (Soule, 1994: 167). Hubungan antara konsumsi, investasi dan pendapatan digambarkan oleh Keynes dengan persamaan Y = C + I mungkin sedikit sulit bagi anak non ekonomi. Dari persamaan tersebut dapat diketahui juga (dari penjabaran sebelumnya) bahwa tabungan (S /saving) sama dengan pendapatan dikurangi konsumsi atau S = Y C, maka dari persamaan itu dapat ditemukan persamaan bahwa S = I, Tabungan sama dengan Investasi. Nah, jika kita melihat persamaan ini bukankah terbalik dengan yang pernah kita bahas sebelumnya bahwa menurut Keynes tabungan tidak mesti sama dengan investasi? Sekarang cukuplah1jika hanya dikatakan Menurut Keynes teori itu hanyalah sebuah Peran Pemerintah dalam Perekonomian Dalam Pandangan Keynes Keynes lebih mengandalkan kebijakan fiskal karena pemerintah dapat mempengaruhi jalannya perekonomian dengan menyuntikkan dana berupa pengeluaran pemerintah untuk proyek yang mampu menyerap tenaga kerja. Terutama dalam kondisi dimana sumber-sumber daya belum diserap secara penuh, kebijaksanaan ini sangat ampuh untuk meninggkatkan Peran Pemerintah dalam Perekonomian Dalam Pandangan Keynes Keynes menganggap campur tangan pemerintah merupakan keharusan terutama disaat perekonomian berjalan tidak sesuai seperti yang diharapkan. Dengan kata lain pemerintah bertanggung jawab sebagai pengendali jalannya perekonomian sehingga dapat berjalan sesuai dengan keinginan. Seperti yang telah disebutkan di awal, inilah yang membedakan Peran Pemerintah dalam Perekonomian Dalam Pandangan Keynes
Keynes dan pengikutnya berpendapat bahwa pemerintah
seharusnya melakukan intervensi melalui kebijaksanaan fiskal dan moneter untuk mendorong kesempatan kerja penuh, stabilitas harga, dan pertumbuhan ekonomi. Mereka menyarankan, untuk memerangi depresi dan resesi ekonomi, seharusnya dilakukan dengan cara meningkatkan belanja pemerintah atau mengurangi pajak yang dapat menambah belanja konsumsi sektor swasta. Mereka juga menyarankan agar penguasa moneter menambah pasokan uang untuk menurunkan suku bunga dengan harapan agar kebijaksanaan itu mampu mendukung investasi. Untuk menghadapi inflasi yang disebabkan oleh permintaan keseluruhan yang berlebihan, pemerintah sebaiknya mengurangi belanja, meningkatkan pajak untuk mengurangi belanja konsumsi sektor swasta, atau mengurangi pasokan uang untuk