Anda di halaman 1dari 43

MATA KULIAH EKONOMI MAKRO

TUGAS KELOMPOK
29 September 2015
“Penentuan Kegiatan Ekonomi: Pandangan Klasik, Keynes, dan Pendekatan Masa
Kini”

Disusun Oleh :
KELOMPOK 3
1. Fitri Hidayah Laila Pohan (150610140064)
2. Budi Ginanjar (150610140042)
3. Rizki panosa (150610140067)
4. Dewi (150610140062)
5. Hanifah Fauziah (150610140032)

KEMENTERIAN RISTEK DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
SUMEDANG
2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat serta
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah “Penentuan Kegiatan Ekonomi:
Pandangan Klasik, Keynes, dan Pendekatan Masa Kini” ini dengan baik. Makalah ini
disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Ekonomi Makro di Fakultas
Pertanian Universitas Padjadjaran.
Pada kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Nur Syamsiyah,S.P.,M.P. selaku Dosen mata kuliah Ekonomi Makro kelas B
2015.
2. Semua pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan.

Jatinangor, September 2015

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii

DAFTAR ISI....................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.........................................................................................................1

1.2 Rumusan masalah....................................................................................................2

1.3 Tujuan......................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3

2.1 Sirkulasi Aliran Pendapatan.....................................................................................3

2.1.1 Corak Kegiatan Ekonomi Subsisten..................................................................3

2.1.2 Corak Kegiatan Perekonomian Modern............................................................3

2.2 Penentuan Suku Bunga dan Tabungan...................................................................4

2.2.1 Teori Suku Bunga Klasik..................................................................................4

2.2.2 Teori Suku Bunga Keynes................................................................................5

2.2.3 Pandangan Keynes Mengenai Tingkat Tabungan dan Investasi.......................6

2.3 Pengeluaran agregat dan penentuan tingkat kegiatan perekonomian......................8

2.3.1 Pandangan Ahli Ekonomi Klasik..........................................................................9

2.3.1.1 Peranan sistem pasar bebas............................................................................9

2.3.1.2 Hukum Say, fleksibilitas upah dan kesempatan kerja penuh.......................10

2.3.1.3 Pandangan ini didasarkan atas keyakinan bahwa:.......................................10

2.3.1.4 Berdasarkan teori ekonomi Klasik maka perekonomian ditentukan oleh :..11

2.3.1.5 Faktor-Faktor Produksi Menentukan Tingkat Kegiatan Ekonomi Dan


Produksi Nasional.........................................................................................11

2.3.1.6. Penawaran uang, kegiatan perekonomian dan tingkat harga......................12

2.3.1.7. Peranan pemerintah dalam perekonomian..................................................12

iii
2.4.1 Pandangan Keynes..............................................................................................12

2.4.1.1 Perbedaan Pandangan Keynes dan Klasik...................................................14

2.4.1.2 Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Agregat........................................15

2.4.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Penawaran Agregat.........................................18

2.5 Keseimbangan Antara Permintaan Dan Penawaran Agregat................................18

2.6 Pedekatan Terkini Dalam Penentuan Kegiatan Perekonomian.............................19

2.6.1 Perkembangan Ekonomi Di Negara Maju......................................................19

2.6.2 Perkembagan Analisis Makroekonomi...........................................................19

BAB III PENUTUP.........................................................................................................21

3.1 Kesimpulan............................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................22

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejak dahulu ahli-ahli ekonomi telah menyadari tentang wujudnya masalah-


masalah utama ekonomi yang dihadapi disetiap perekonomian,menyadari dampak buruk
yang akan timbul kepada masyarakat apabila masing-masing masalah tersebut terjadi.
Oleh sebaab itu semenjak lama para ekonom mencoba untuk memahami dan
menerangkan sebab-sebab dari timbulnya masalah tersebut,dan menganalisis peranan
pemerintah dalam mengatasi masalah teesebut.

Dalam usaha untuk memahami tentang konsumsi masyarakat,


investasi,pertumbuhan ekonomi jangka panjang,sebab-sebab timbulnya inflasi dan
pengangguran,peranan pemerintah dalam perekonomian, peranan uang dalam
perekonomian,dan tingkat suku bunga, beberapa ahli ekonomi telah membuat analisis
yang mendalam mengenai hal-hal tersebut. Terdapat perbedaan pendapat yang sangat
nyata dimana antara ahli-ahli ekonomi yang melakukan analisis tersebut.perbedaan
pendapat ini sangat mempengaruhi perkembangan – perkembangan analisis –analisis
yang dalam teori makroekonomi. Teori-teori makroekonomi yang diajarkan kepada
mahasiswa ekonomi ekarang berbeda dengan teori makroekonomi yang diajarkan
kepada mahasiswa ekonomi generasi dahulu. Perkembangan ini berlaku sebagai akibat
perkembangan pemikiran mengenai perkembangan pemikiran mengenai kegiatan dan
masalah ekonomi makro yang dianalisis dalam beberapa dekade.

Analisis makroekonomi mulai berkembang dengan pesat setelah John Maynard


Keynes 1936 menerbitkan buku yang berudul “ The General Of
Employment,Interst,and Money”. Buku ini mengemukakan kritik kepada pandangan
ahli-ahli ekonomi klasik mengenai penentuan tingkat kegiatan ekonomi negara dan
penentuan tingkat kesempatan kerja. Semenjak perkembangan pemikiran mengenai
penentuan tingkat kegiatan ekonomi negara dan penentuan tingkat kesempatan kerja,
pemikiran ekonomi dapat dibedakan menjadi dua mazhab.yang pertama dianamakan
pandangan klasik dan golongan kedua dikenal golongan keynesian yaitu kumpulan ahli-

1
ahli ekonomi yang memberikan sokongan kepada pandangan keynes yang diterangkan
dalam buku The General Theory.
1.2 Rumusan masalah

Masalah yang dibahas pada makalah Penentuan Kegiatan Ekonomi: Pandangan


Klasik, Keynes, dan Pendekatan Masa Kini adalah

1. Sirkulasi aliran pendapatan


2. Penentuan suku bunga, tabungan
3. Pengeluaran agregat dan penentuan tingkat kegiatan perekonomian
4. Keseimbangan kegiatan perekonomian
5. Pandangan sesudah Keynes
1.3 Tujuan

Makalah Penentuan Kegiatan Ekonomi: Pandangan Klasik, Keynes, dan


Pendekatan Masa Kini dibuat untuk mengetahui:

1. Mengetahui sirkulasi aliran pendapatan


2. Mengetahui penentuan suku bunga, tabungan
3. Pengeluaran Agregat dan penentuan tingkat kegiatan perekonomian
4. Keseimbangan kegiatan perekonomian
5. Pandangan sesudah Keynes

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sirkulasi Aliran Pendapatan


2.1.1 Corak Kegiatan Ekonomi Subsisten

Kebenaran pendapat ini tidak dapat disangkal dalam suatu perekonomian yang
terdiri dari dua sector dimana penerima-penerima pendapatan tidak menabung dan para
pengusaha tidak menanam modal.

Untuk menghasilkan barang dan jasa sector perusahaan harus menggunakan


faktor-faktor produksi. Keseluruhan pendapatan yang diterima oleh factor-faktor
produksi yaitu gaji dan upah yang diterima tenaga kerja, bunga ke atas modal yang
dipinjamkan, sewa yang diperoleh dari tanah dan harta, dan keuntungan pengusaha

3
merupakan pendapatan sektor rumah tangga.

Gambar 1. Sirkulasi Aliran dalam Ekonomi Subsisten


2.1.2 Corak Kegiatan Perekonomian Modern

Dalam perekonomian yang lebih maju penerima-penerima pendapatan akan


menyisihkan sebagian pendapatan mereka untuk ditabung. Tabungan ini akan
dipinjamkan kepada para pengusaha dan mereka akan menggunakan tabungan itu untuk
investasi, yaitu melakukan pembelian barang-barang modal.

4
Gambar 2. Sirkulasi Aliran Pendapatan dalam Ekonomi Modern

2.2 Penentuan Suku Bunga dan Tabungan


2.2.1 Teori Suku Bunga Klasik
Menurut kaum klasik, suku bunga menentukan besarnya tabungan maupun
investasi yang akan dilakukan dalam perekonomian yang menyebabkan tabungan yang
tercipta pada penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu sama yang dilakukan oleh
pengusaha. beranjak dari teori ekonomi mikro, teori klasik mengatakan bahwa tingkat
bunga merupakan nilai balas jasa dari modal. Dalam teori klasik, stok barang modal
dicampuradukkan dengan uang dan keduanya dianggap mempunyai hubungan
subtitusif. Semakin langka modal, semakin tinggi suku bunga. Sebaliknya, semakin
banyak modal semakin rendah tingkat suku bunga (Nasution dalam Badriah
Sappewali,2001).
Investasi juga merupakan fungsi dari suku bunga. Makin tinggi suku bunga,
keinginan masyarakat untuk melakukan investasi juga semakin kecil. Alasannya,
seorang pengusaha akan menambah pengeluaran investasinya apabila keuntungan yang
diharapkan dari investasi lebih besar dari suku bunga yang harus dibayar untuk dana
investasi tersebut merupakan ongkos untuk penggunaan dana (Cost of Capital). Makin
rendah suku bunga, maka pengusaha akan lebih terdorong untuk melakukan investasi,
sebab biaya penggunaan dana juga makin kecil.

5
Suku bunga dalam keadaan keseimbangan (artinya ada dorongan untuk naik atau
turun) akan tetapi keinginan masyarakat untuk menabung sama dengan keinginan
masyarakat untuk melakukan investasi. Secara grafik keseimbangan suku bunga dapat
digambarkan sebagai berikut
Keseimbangan tingkat bunga berada pada titik i0 dimana jumlah tabungan sama
dengan jumlah investasi. Apabila tingkat bunga berada diatas i0, berarti jumlah tabungan
melebihi keinginan pengusaha untuk melakukan investasi. Para pemilik dana akan
bersaing untuk meminjamkan dananya dan persaingan ini akan menekan tingkat bunga
turun kembali ke posisi i0. sebaliknya, bila tingkat bunga rendah berada di bawah i 0,
maka para pengusaha akan bersaing untuk mendapatkan dana yang relatif lebih besar
jumlahnya. Persaingan ini akan mendorong tingkat bunga naik lagi ke i0.
Misalnya terjadi kenaikan efisiensi produksi, maka akan mengakibatkan
keuntungan yang diharapkan meningkat sehingga pada tingkat bunga yang sama para
pengusaha bersedia membayar dana yang lebih besar untuk membiayai investasi, atau
untuk dana investasiyang sama jumlahnya, para pengusaha bersedia membayar tingkat
bunga yang lebih tinggi. Keadaan ini ditunjukkan dengan bergesernya kurva permintaan
investasi ke kanan atas, sehingga keseimbangan tingkat bunga yang baru adalah pada
titik i1 (Nopirin,1993).

2.2.2 Teori Suku Bunga Keynes


Keynes mempunyai pandangan yang berbeda dengan klasik. Tingkat bunga itu
merupakan suatu fenomena moneter. Artinya, tingkat bunga ditentukan oleh penawaran
dan permintaan uang (ditentukan dalam pasar uang). Uang akan mempengaruhi
kegiatan ekonomi (GNP), sepanjang uang ini mempengaruhi tingkat bunga. Perubahan
tingkat bunga selanjutnya akan mempengaruhi keinginan untuk mengadakan investasi
dengan demikian akan mempengaruhi GNP (Nopirin,1992).Keynes mengasumsikan
bahwa perekonomian belum mencapai full employment. Oleh karena itu, produksi
masih dapat ditingkatkan tanpa mengubah tingkat upah maupun tingkat harga. Dengan
menurunkan tingkat bunga, investasi dapat dirangsang untuk meningkatkan produk
nasional. Dengan demikian setidaknya untuk jangka pendek, kebijaksanaan moneter
dalam teori keynes berperan untuk meningkatkan produk nasional.
Pertama, Keynes menyatakan bahwa masyarakat mempunyai keyakinan bahwa
ada suatu tingkat bunga yang normal. Jika memegang surat berharga pada waktu tingkat

6
bunga naik (harga turun) mereka akan menderita kerugian. Mereka akan menghindari
kerugian ini dengan cara mengurangi surat berharga yang dipegangnya dan dengan
sendirinya menambah uang yang dipegang.
Kedua, sehubungan dengan biaya memegang uang kas. Makin tinggi tingkat
bunga, makin besar pula biaya memegang uang kas, sehingga keinginan memegang
uang kas juga semakin rendah sehingga permintaan akan uang kas naik. Dari kedua
penjelasan diatas, dijelaskan adanya hubungan negatif antara tingkat bunga dengan
permintaan akan uang tunai. Permintaan uang ini akan menetukan tingkat bunga.
Tingkat bunga berada dalam keseimbangan apabila jumlah uang kas yang diminta sama
dengan penawarannya (Nopirin, 1993).
2.2.3 Pandangan Keynes Mengenai Tingkat Tabungan dan Investasi
Pandangan Klasik
Menurut ahli-ahli ekonomi klasik, jumlah tabungan ditentukan oleh suku bunga. 
Oleh karena perekonomian selalu mencapai penggunaan tenaga kerja penuh, jumlah
tabungan yang diwujudkan adalah jumlah tabungan pada ketika perekonomian
mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh

Kritik Keynes terhadap pandangan klasik:


 

a. tabungan

fungsi tabungan adalah suatu garis yang menggambarkan hubungan di antara


jumlah tabungan dan pendapatan nasional. Sifat tabungan masyarakat adalah sebagai
berikut:

· Apabila tingkat pendapatan nasional rendah tabungan masyarakat negarif. Keadaan ini
berarti

masyarakat menggunakan tabungan dimasa lalu untuk membiayai hidupnya.

· Semakin tinggi pendapatan nasional, semakin banyak tabungan masyarakat.

b. Suku bunga

7
Kenes juga mengkritik pandangan klasik mengenai penentuan suku bunga.
Dalam teori keuangan modern yang dikembangkan oleh Keynes, suku bungan
ditentukan oleh permintaan dan peawaran uan. Bank sentra dan system perbabkan
adalah institusi yang akan menentukan besarnya penawaran uang pada suatu waktu
tertentu. Sedangkan permintaan uang ditentukan oleh kinginan masyarakat untuk
memegang uang.

Gambar diatas menunjukkan kurva penawaran uang MS0 dan MS1 dan kurva
permintaan uang MD. Sumbu tegak menunjukkan suku bunga dan sumbu datar
menunjukkan jumlah uang dalam perekonomian (penawaran uang) dan permintaan uang
oleh masyarakat. Kurva penawaran uang berbentuk tegak lurus karena penawaran uang
tidak ditentukan oleh suku bunga. Bank sentral akan menyediakan uang sesuai dengan
yang dibutuhkan masyarakat dan oleh sebab itu besarnya tidak tergantung kepada suku
bunga. Sebaliknya suku bungan dapat mempengaruhi permintaan uang. Kalu suku

8
bunga dan tingkat pengembalian modal rendah, masyarakat lebih suka memegang uang
dari menginvestasikannya. Oleh sebab itu makin rendah suku bunga semakin besar
jumlah uang yang diminta (dipegang atau disimpan) masyarakat. Berdasarkan sifat ini
kurva permintaan menurun dari kiri atas ke bawah.

Menurut Keynes keseimbangan diantara permintaan dan penawaran uang, yaitu


MD=MS akan menentukan suku bunga. Dengan demikian, apabila pada mulanya
dimisalkan penawaran uang adalah MS0 maka keseimbangan MD=MS akan dicapai
pada titik E dan suku bunga adalah r. Kenikan penwaran uang dari MS0 menjadi MS1
akan memindahkan keseimbangan permintaan dan penawaran uang ke E1 dan
menyebabkan suku bunga turun ke r1.
Penentu Investasi
Disamping itu Keynes tidak yakin bahwa jumlah investasi yang dilakukan para
pengusaha sepenuhnya ditentukan oleh suku bunga.  Keynes tetap mengakui bahwa
suku bunga memegang peranan yang cukup menentukan di dalam pertimbangan para
pengusaha dalam melakukan investasi.  Tetapi disamping faktor itu terdapat beberapa
faktor penting lainnya, seperti keadaan ekonomi pada masa kini, ramalan
perkembangannya di masa depan dan luasnya perkembangan teknologi yang berlaku. 
Apabila tingkat kegiatan ekonomi pada masa kini adalah menggalakkan dan dimasa
depan diramalkan perekonomian akan tumbuh dengan cepat, maka walaupun suku
bunga adalah tinggi, para pengusaha akan melakukan banyak investasi.  Sebaliknya,
walupun suku bunga rendah, investasi tidak akan banyak dilakukan apabila barang-
barang modal yang terdapat dalam perekonomian digunakan pada tingkat yang jauh
lebih rendah dari kemampuannya yang maksimal.
Pandangan Klasik
Menurut ahli-ahli ekonomi klasik, jumlah tabungan ditentukan oleh suku bunga. 
Oleh karena perekonomian selalu mencapai penggunaan tenaga kerja penuh, jumlah
tabungan yang diwujudkan adalah jumlah tabungan pada ketika perekonomian
mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh.

9
2.3 Pengeluaran agregat dan penentuan tingkat kegiatan perekonomian
Perbedaan Teori Keynes dan Teori Klasik

No Teori Klasik Teori Keynes


1 Cara mengatasi pengangguran adalah Cara mengurangi pengangguran adalah
dengan mengurangi tingkat upah dengan memperbanyak investasi
2 Pemerintah memiliki peran minimal Pemerintah memiliki peran besar dalam
dalam perekonomian perekonomian
3 bertumpu pada masalah-masalah bertumpu pada masalah-masalah makro
mikro
4 berlandaskan pata hukum “Say” menganggap itu sebuah kekeliruan
yaitu “penawaran akan menciptakan karena biasanya permintaan  lebih kecil
permintaannya sendiri” dari penawaran
5 jumlah tabungan akan selalu sama Jumlah tabungan tidak sama dengan
dengan jumlah investasi 
jumlah investasi
6 posisi keseimbangan sumber daya, Dalam kenyataan pasar tenaga kerja
termasuk didalamnya sumber daya tidak bekerja sesuai dengan pandangan
tenaga kerja akan dimanfaatkan klasik. Dimanapun para pekerja
secara penuh. Seandainya terjadi mempunyai semacam serikat buruh
pengangguran, pemerintah tidak yang akan berusaha memperjuangkan
perlu melakukan kepentingan buruh dari penurunan
tindakan/kebijaksanaan apa pun.  tingkat upah.

2.3.1 Pandangan Ahli Ekonomi Klasik

Analisis mengenai pandangan ahli ekonomi klasik tentang perekonomian adalah


perekonomian yang diatur oleh mekanisme pasar tingkat penggunaan tenaga kerja
penuh akan selalu tercapai. Pandangan ini didasarkan kepada keyakinan bahwa dalam
perekonomian tidak akan terdapat kekurangan permintaan. Apabila produsen
menaikkan produksi atau menciptakan jenis barang yang baru, maka dalam
perekonomian akan selalu terdapat permintaan terhadap barang-barang  itu.

Analisis mengenai pandangan ahli ekonomi klasik akan ditekankan kepada hal-
hal yang dikritik oleh Keynes. Hal-hal yang harus diperhatikan yaitu:
2.3.1.1 Peranan sistem pasar bebas

Dalam pemikiran kaum klasik bahwa perekonomian secara makro akan tumbuh
dan berkembang apabila perekonomian diserahkan kepada pasar. Peran pemerintah
terbatas kepada masalah penegakan hukum, menjaga keamanan dan pembangunan

10
infrastruktur. Adam Smith, dalam bukunya The Wealth of Nations, telah
mengemukakan pendapat yang mendukung agar kegiatan perekonomian diatur oleh
sistem pasar bebas. Pengaturan ekonomi ini akan mewujudkan efisiensi yang tinggi
karena menurut pendapatnya setiap pelaku kegiatan ekonomi akan selalu berusaha
untuk mencapai prestasi yang paling maksimum. Sebagai seorang individu dan
pengusaha mereka akan bekerja dengan efisiensi dan memaksimumkan pendapatan dan
keuntungannya. Sedangkan sebagai konsumen mereka akan memaksimumkan kepuasan
dari menggunakan sejumlah pendapatan mereka. Rasionalisasi dalam kegiatan tiap-tiap
individu akan menyebabkan perekonomian secara keseluruhan akan beroperasi secara
efisien dan menimbulkan kekuatan dalam pertumbuhan ekonomi.
2.3.1.2 Hukum Say, fleksibilitas upah dan kesempatan kerja penuh

Ahli ekonomi Klasik berkeyakinan bahwa kesempatan kerja penuh akan selalu
tercapai dalam perekonomian.
2.3.1.3 Pandangan ini didasarkan atas keyakinan bahwa:

a. Fleksibilitas tingkat bunga akan mewujudkan kesamaan / keseimbangan antara penawaran


agregat dan permintaan agregat dari jumlah tabungan dan investasi.

Tingkat bunga akan menentukan besarnya tabungan rumah tangga maupun


investasi yang akan dilakukan oleh perusahaan dalam perekonomian. Menurut para ahli,
tingkat suku bunga akan berubah-ubah sampai mencapai tingkat keseimbangan di mana
besarnya tabungan sama dengan investasi.

Sebagai contoh:

Pada saat tingkat suku bunga 20 %, besarnya tabungan akan meningkat pesat
karena memberikan tingkat pengembalian yang tinggi. Akan tetapi, bank akan kesulitan
untuk menyalurkan pinjaman karena masyarakat akan lebih memilih untuk menabung
daripada berinvestasi karena return atas tabungannya lebih tinggi. Untuk menanggulangi
hal tersebut, bank akan menurunkan suku bunganya.

Sebaliknya pada saat tingkat suku bunga 10 %, masyarakat akan memilih untuk
mencairkan tabungannya dan memilih untuk berinvestasi saja (dengan asumsi return
atas investasi lebih baik). Karena banyak orang yang memilih untuk berinvestasi, bank

11
menjadi kekurangan dana untuk dipinjamkan kepada para investor, untuk menghimpun
dana, maka bank akan menaikkan suku bunga tabungannya.

Penyesuaian ini, dalam pandangan ekonomi klasik akan terus berulang-ulang


hingga tercapai tingkat bunga pada titik keseimbangan, misalnya 15 %, di mana pada
titik tersebut jumlah tabungan dan jumlah investasi adalah sama besar. Dalam kondisi
ini pendapatan sebesar 15% dari bunga akan habis untuk pembelian barang kebutuhan
karena harga yang ditetapkan oleh para investor memberikan return sebesar 15 % dari
nilai investasinya.

Pada titik tersebut, menurut pandangan ekonomi klasik merupakan titik


terjadinya kondisi penggunaan tenaga kerja penuh (Full Employment) dimana
penawaran agregat sama dengan pengeluaran agregat. Keadaan keseimbangan ini akan
tetap terjadi karena aliran keluar dari sektor rumah tangga yaitu tabungan akan
diimbangi oleh aliran masuk yang sama besar yaitu investasi oleh para pengusaha.

b. Fleksibilitas tingkat upah akan mewujudkan keadaan di mana permintaan dan penawaran
tenaga kerja akan mencapai keseimbangan. Para ahli ekonomi klasik beryakinan apabila
terjadi pengangguran, mekanisme pasar akan menciptakan penyesuaian di dalam pasar
tenaga kerja sehingga pengangguran dapat dihapuskan. Asumsi yang digunakan oleh para
ahli yaitu :

Para pengusaha akan selalu mencari keuntungan yang maksimum dan


keuntungan maksimum akan dicapai pada keadaan di mana upah adalah sama dengan
produksi marjinal ( biaya untuk memproduksi tambahan produk baru )

Secara sederhana dapat dijelaskan sebagai berikut:

Bahwa dalam kondisi adanya pengangguran, para penganggur akan bersedia


untuk menerima pekerjaan dengan tingkat gaji yang lebih rendah. Keadaan ini akan
menimbulkan kekuatan yang akan menurunkan tingkat gaji. Sebagai ilustrasi, pada
tingkat upah misalkan Rp.1.000.000, perusahaan memiliki 1000 orang pekerja.
Kemudian terjadi tambahan angkatan tenaga kerja baru sebesar 200 orang yang juga
ingin bekerja pada tingkat upah sebesar Rp. 1.000.000. Karena perusahaan hanya
bersedia mengupah 1000 orang pada tingkat upah Rp. 1.000.000, maka terjadi

12
pengangguran sebesar 200 orang. Untuk memaksimumkan keuntungan dan
memperbanyak produksi, perusahaan akan menurunkan tingkat upah menjadi Rp.
800.000 untuk 1200 pekerja. Dengan demikian, jumlah pengangguran akan terserap
semua, sehingga selalu terjadi kondisi penggunaan tenaga kerja penuh (Full
Employment).
2.3.1.4 Berdasarkan teori ekonomi Klasik maka perekonomian ditentukan oleh :

a. Jumlah barang modal yang tersedia dan digunakan dalam perekonomian (C = Capital)
b. Jumlah dan kualitas tenaga kerja yang tersedia dalam perekonomian ( L = Labor )
c. Jumlah dan jenis kekayaan alam yang akan digunakan (Q = Quantity)
d. Tingkat teknologi yang digunakan (T = Technology)
2.3.1.5 Faktor-Faktor Produksi Menentukan Tingkat Kegiatan Ekonomi Dan
Produksi Nasional

Perekonomian tidak menghadapi masalah permintaan yang berarti segala barang


yang diproduksikan akan dapat dijual, tingkat produksi nasional dan tingkat kegiatan
ekonomi ditentukan oleh faktor-faktor produksi yang digunakan. Semakin banyak
barang modal, semakin tinggi produksi nasional yang dapat dihasilkan. Perkembangan
teknologi meningkatkan produktivitas dan akan mengurangi kenaikan produksi
nasional. Hubungan tenaga kerja dan produksi nasional agak sedikit berbeda. Pada
mulanya hubungannya bersifat positif yaitu semakin tinggi produksi nasional. Tetapi
apabila penduduk dan tenaga kerja sudah berlebihan dibandingkan sumber ekonomi lain
( tanah dan barang modal ) akan mengurangi tingkat produksi nasional.
2.3.1.6. Penawaran uang, kegiatan perekonomian dan tingkat harga

Ahli ekonomi Klasik menunjukkan bahwa peranan uang dalam perekonomian


adalah netral yaitu perubahannya tidak akan mempengaruhi produksi nasional. Tingkat
produksi hanya ditentukan oleh faktor riil yaitu faktor-faktor produksi yang tersedia
dalam perekonomian. Perubahan penawaran uang hanya akan mempengaruhi harga.
Apabila penawaran uang bertambah sebanyak 5% maka tingkat inflasi juga akan
mencapai 5%. Pengurangan uang juga akan menurunkan tingkat harga pada kelajuan
yang sama.

13
2.3.1.7. Peranan pemerintah dalam perekonomian

Ahli ekonomi klasik tidak menyetujui campur tangan pemerintah yang aktif
untuk mengatur kegiatan perekonomian. Dalam masa pengangguran maupun inflasi ahli
ekonomi Klasik berpendapat agar pemerintah bersifat pasif yaitu tidak perlu berusaha
mengatasinya. Sistem pasar bebas akan dengan sendirinya mengatasi masalah tersebut
dan kesempatan kerja penuh akan tercapai kembali.

Tetapi ahli ekonomi Klasik tidak menolak kegiatan pemerintah dalam bidang
ekonomi. Mereka melihat pemerintah mempunyai peranan penting dalam menciptakan
pasar bebas yang efisien. 

Fungsi pemerintah yaitu:

1. Mewujudkan infrastruktur yang diperlukan agar operasi perusahaan swasta dapat


ditingkatkan efisiensinya.
2. Menyediakan peraturan dan fasilitas yang membantu mempertinggi efisiensi operasi
perusahaan swasta.
3. Menyediakan fasilitas kesehatan dan pendidikan dan aparat keamanan.

2.4.1 Pandangan Keynes

             Teori pemikiran ekonomi Keynes pada dasarnya muncul sebagai reaksi kritis
terhadap teori ekonomi yang dikeluarkan Adam Smith yang mengagung- agungkan
mekanisme pasar bebas.

1. Keynes menyarankan agar perekonomian tdk diserahkan begitu saja pada mekanisme
pasar. Hingga batas tertentu, peran pemerintah justru diperlukan Misalnya, kalau terjadi
pengangguran, pemerintah bisa memperbesar pengeluarannya untuk proyek-proyek padat
karya.

Dgn demikian, sebagian tenaga kerja yg menganggur bisa bekerja, yg akhirnya


akan meningkatkan penda-patan masyarakat. Kalau harga-harga naik cepat, pemerintah
bisa menarik jumlah uang beredar dgn mengenakan pajak yg lebih tinggi. Inflasi yg tak
terkendali pun tidak sampai terjadi. Keynes lebih sering mengandalkan kebijaksanaan
fiskal. Dgn kebijaksanaan Fiskal, pemerintah bisa mempengaruhi jalannya

14
perekonomian. Langkah itu dilakukan dgn menyuntikkan dana berupa pengeluaran
pemerintah untuk proyek-proyek yg mampu menyerap tenaga kerja.

Kebijaksanaan ini sangat ampuh dlm meningkatkan output & memberantas


pengangguran, terutama pada situasi saat sumber-sumber daya belum dimanfaatkan
secara penuh. Pandangan Keynes sering dianggap sbg awal dari pemikiran ekonomi
modern. Ia banyak melakukan pembaharuan & perumusan ulang doktrin-doktrin klasik
& neo-klasik. Karena Keynes menganggap peran pemerintah perlu dlm melaksanakan
pembangunan, Keynes sering disebut “Bapak Ekonomi Makro”. Selain itu juga sering
disebut “Bapak Ekonomi Pembangunan”. Keynes melihat hubungan diantara variabel-
variabel ekonomi (seperti pendapatan, konsumsi,tabungan, pajak, pengeluaran
pemerintah, ekspor impor, pengangguran dan inflasi secara besar-besaran atau
agregatif).

2. J.M. Keynes juga menunjukkan kelemahan-kelemahan pandangan para ahli ekonomi klasik
mengenai penentuan tingkat perekonomian suatu negara yang didasari oleh penggunaan
tenaga kerja penuh.

Pandangan Keynes yaitu penggunaan tenaga kerja penuh (full employment)


adalah keadaan yang jarang terjadi, dan hal itu disebabkan karena kekurangan
permintaan agregat yang wujud dalam perekonomian. Analisis Keynes menunjukkan
tentang pentingnya peranan dari pengeluaran kepada barang dan jasa yang diproduksi
oleh sektor perusahaan di dalam menentukan kegiatan ekonomi. Ini berarti analisis
Keynes lebih banyak memperhatikan permintaan yaitu menganalisis mengenai peranan
dari permintaan golongan masyarakat di dalam menentukan tingkat kegiatan ekonomi
yang akan dicapai oleh suatu perekonomian.

Pada hakikatnya analisis Keynes berpendapat bahwa tingkat kegiatan


ekonomi negara ditentukan besarnya permintaan efektif yaitu permintaan yang
disertai oleh kemampuan untuk membayar barang dan jasa yang diminta yang
diwujudkan dalam perekonomian. Bertanbah besar permintaan efektif yang
wujud dalam perekonomian, bertambah pula tingkat produksi yang akan dicapai
oleh sektor perusahaan.

15
Keadaan ini menyebabkan pertambahan dalam tingkat kegiatan ekonomi dan
penggunaan tenaga kerja dan factor-faktor produksi.

3. Campur tangan pemerintah

Menurut Keynes Campur tangan pemerintah sangat diperlukan terutama kalau


perekonomian berjalan tdk sesuai dgn yg diharapkan.

Keynes berpendapat pemerintah memiliki andil dalam menciptakan resesi.


Dalam kondisi resesi yang sangat parah, seprti yang terjadi pada zaman Depresi Hebat
di awal tahun 1930-an, dan juga dialami lagi saat ini, aksi yang dilakukan oleh
pemerintah untuk memperbaiki ekonomi menjadi langkah penting bagi proses
pemulihan ekonomi. Kondisi ini dikarenakan sektor bisnis swasta tidak memiliki
kemampuan untuk memperbaiki dirinya sendiri. Keynes juga berpendapat bahwa situasi
di mana pengangguran tinggi akan mengakibatkan imbas sosial dan politik yang akan
memperparah kondisi.

Meskipun sekilas mirip dengan sosialisme, akan tetapi sesungguhnya pendapat


Keynes didorong oleh keinginan kuat untuk mempertahankan kapitalisme dan
liberalisme. Hal ini membuat John Maynard Keynes menjadi seorang konservatif.

Keynes memiliki dua motif utama untuk mendukung intervensi pemerintah.


Motif pertama adalah untuk menghancurkan persatuan pekerja, dan motif kedua untuk
mempertahankan fungsi pasar bebas. Ide keseluruhan Keynes adalah agar pemerintah,
melalui pajak dan pengeluaran, mempertahankan keseimbangan pasar bebas.

Salah seorang konservatif yang merupakan pendukung Keynes, Peter Drucker,


memandang keynes sebagai seorang yang bahkan jauh lebih konservaitf dari kaum
konservatif. Bagi Drucker, Keynes adalah seorang ultra konservatif.
2.4.1.1 Perbedaan Pandangan Keynes dan Klasik

Perbedaan pandangan Keynes dan Klasik didasarkan atas perbedaan pendapat yaitu:

a. Faktor-faktor yang menentukan tingkat tabungan dan tingkat investasi dalam


perekonomian

16
Menurut pandangan ahli ekonomi klasik faktor penentu besarnya tabungan dan investasi
adalah tingkat suku bunga. Akan tetapi, menurut Keynes, besarnya tabungan yang dilakukan
oleh rumah tangga bukan tergantung pada tinggi rendahnya tingkat suku bunga, tetapi
tergantung pada besar kecilnya tingkat pendapatan rumah tangga. Artinya semakin besar tingkat
pendapatan rumah tangga semakin besar pula tabungan dan sebaliknya.

Dalam pandangan Keynes terhadap besarnya investasi, dia beranggapan bahwa


tingkat bunga bukan merupakan satu-satunya komponen utama dalam menentukan
besarnya investasi. Besarnya investasi juga ditentukan oleh faktor lain seperti keadaan
ekonomi pada masa kini, ramalan perkembangan di masa depan, dan tingkat
penggunaan dan perkembangan teknologi. Jadi meskipun tingkat bunga tinggi, namun
apabila keadaan perekonomian sekarang baik untuk dilakukan investasi dan prospek ke
depannya sangat baik, maka kegiatan investasi tetap akan dilakukan.

b. Hubungan antara tingkat upah dengan penggunaan tenaga kerja oleh pengusaha.
Para ahli ekonomi klasik beranggapan bahwa dengan asumsi ceteris paribus, penurunan
tingkat upah tidak akan mempengaruhi biaya produksi marjinal (biaya untuk memproduksi
tambahan produk baru). Akan tetapi menurut Keynes, penurunan tingkat upah akan menurunkan
daya beli masyarakat. Turunnya daya beli masyarakat akan menurunkan tingkat pengeluaran
dan berakibat pada turunnya tingkat harga barang dan jasa. Turunnya tingkat permintaan
terhadap barang dan jasa akibat lemahnya daya beli masyarakat akan berakibat pada penurunan
kapasitas produksi yang artinya pengurangan jumlah tenaga kerja. Dengan demikian penurunan
tingkat upah tidak dapat menciptakan penggunaan tenaga kerja penuh (Full Employment).

            Karena perbedaan pendapat antara Keynes dengan para ahli ekonomi


klasik di atas, Keynes juga mempunyai pandangan tersendiri terhadap faktor
yang menjadi penentu tingkat kegiatan ekonomi suatu negara. Menurut Keynes,
faktor penentu kegiatan ekonomi suatu negara adalah permintaan efektif.
Permintaan efektif adalah permintaan yang disertai kemampuan untuk
membayar barang-barang dan jasa-jasa dalam wujud perekonomian.

            Dengan bertambah besarnya permintaan efektif dalam perekonomian, bertambah


pula tingkat produksi yang akan dicapai oleh sektor perusahaan. Keadaan ini dengan
sendirinya akan menyebabkan pertambahan dalam tingkat kegiatan ekonomi,
penggunaan tenaga kerja dan faktor-faktor produksi.

17
Keynes membagi permintaan agregat kepada dua jenis pengeluaran, yaitu
pengeluaran konsumsi oleh rumah tangga dan penanaman modal oleh pengusaha. Akan
tetapi, dalam analisis makro ekonomi, pengeluaran pemerintah dan ekspor juga ikut
mempengaruhi pengeluaran agregat.
2.4.1.2 Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Agregat

Faktor yang mempengaruhi permintaan agregat yaitu:

1. Konsumsi dan investasi

Pengeluaran konsumsi yang dilakukan oleh sektor rumah tangga dalam


perekonomian tergantung dari besarnya pendapatan. Perbandingan antara besarnya
konsumsi dengan jumlah pendapatan disebut kecondongan mengkonsumsi ( MPC =
Marginal Propensity to Consume). Semakin besar MPC semakin besar pula pendapatan
yang digunakan untuk kegiatan konsumsi dan sebaliknya.

Pada kondisi negara yang MPC-nya rendah, akan menyebabkan selisih antara
produksi nasional (dengan asumsi full employment) dengan tingkat konsumsi
(penggunaan produk) menjadi semakin besar. Agar mencapai penggunaan tenaga kerja
penuh, para pengusaha perlu melakukan investasi sebesar selisih antara tingkat
konsumsi dan produksi tersebut. Jika besarnya investasi tidak mencapai jumlah tersebut,
maka akan terjadi pengangguran. Karena kondisi tersebut dalam kondisi nyata tidak
selalu tercapai, maka pengangguran akan selalu ada.

Untuk investasi, seperti yang telah disebutkan di atas, dipengaruhi oleh tingkat
bunga dan efisiensi marjinal modal.

Tingkat bunga menurut Keynes dipengaruhi oleh jumlah permintaan uang (yaitu
keinginan masyarakat untuk memperoleh uang untuk digunakan untuk berbagai
keperluan seperti transaksi, tabungan, spekulasi dan atau untuk kebutuhan mendadak)
dan jumlah penawaran uang (yaitu uang yang ada dalam perekonomian dan dapat
digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa).

Apabila penawaran uang lebih besar dari permintaan uang, maka tingkat suku
bunga akan naik untuk menyerap kelebihan dana yang beredar di masyarakat, dan

18
sebaliknya jika penawaran uang lebih kecil dari permintaan uang, suku bunga tabungan
akan turun agar masyarakat memilih untuk berinvestasi dan mencairkan tabungannya
sehingga jumlah penawaran uang akan meningkat.

Efisiensi marjinal modal yaitu tingkat pengembalian atas modal yang


ditanamkan yang dipengaruhi oleh faktor seperti kondisi ekonomi sekarang,
penggunaan teknologi dan ramalan prospek ekonomi di masa mendatang. Semakin
tinggi tingkat efisiensi modal semakin besar pula investasi dan sebaliknya.

2. Pengeluaran pemerintah dan Ekspor

Dalam analisis makro ekonomi dan perhitungan pendapatan nasional (dengan


pendekatan pengeluaran) pengeluaran pemerintah dan ekspor juga merupakan bentuk
pengeluaran. 
Besarnya tingkat pengeluaran pemerintah (G) akan mempengaruhi produksi nasional
karena pemerintah sendiri merupakan konsumen yang besar. Sehingga konsumsi dari
pemerintah juga mencakup sebagian besar dari konsumsi nasional. Ekspor menunjukkan
permintaan efektif yang berasal dari luar negeri. Semakin besar ekspor semakin banyak
pula produksi nasional yang dikonsumsi.

Untuk menjelaskan bagaimana tingkat kegiatan perekonomian ditentukan, akan


diberikan ilustrasi sebagai berikut :

(1)              (2)                 (3)

100            157           Ekspansi

200            250           Ekspansi

300            325           Ekspansi

400           400           Seimbang

500           475           Kontraksi

600           550           Kontraksi

19
Keterangan:
(1) Alternatif tingkat produksi yang akan dicapai perusahaan atau tingkat pendapatan
nasional yang akan dicapai dengan kondisi faktor produksi yang ada.

(2) Pengeluaran agregat yang terdiri dari C, I, G dan Ekspor

(3) Kegiatan ekonomi sebagai akibat perbedaan tersebut.

Pada saat (1) < (2), adalah kondisi dimana pengeluaran agregat melebihi
produksi nasional, dengan demikian faktor produksi yang tersedia tidak cukup untuk
mencukupi tingkat konsumsi yang ada sekarang, sehingga pemerintah harus
mengadakan kegiatan perekonomian yang bersifat ekspansi seperti mencari dan
membangun faktor produksi baru. Pada saat (1) = (2), adalah kondisi dimana
pengeluaran agregat sama dengan tingkat produksi nasional yang ada, dengan demikian
pemerintah tidak perlu melakukan perubahan atas kondisi kegiatan ekonomi yang
sedang berjalan. Pada saat (1) > (2), adalah kondisi dimana pengeluaran agregat lebih
kecil dari tingkat produksi nasional, dengan demikian terdapat terdapat faktor produksi
yang menganggur dan atau kelebihan produksi. Sehingga, pemerintah akan melakukan
kegiatan ekonomi yang bersifat kontraksi seperti menurunkan tingkat investasi dengan
menaikkan suku bunga, dan membuat kebijakan yang dapat menurunkan tingkat
produksi nasional seperti pembatasan dalam bentuk izin, lisensi, kuota dan lainnya.
2.4.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Penawaran Agregat

Faktor yang mempengaruhi penawaran agregat yaitu:

1. Keseimbangan di pasar tenaga kerja

Keseimbangan di pasar tenaga kerja akan menentukan jumlah tenaga kerja yang
digunakan dalam kegiatan memproduksi barang dan jasa. Kemampuan dari tenaga kerja
ini menghasilkan produksi nasional tergantung pada fungsi produksi yang menerangkan
hubungan antara jumlah tenaga kerja dan faktor produksi lain untuk mewujudkan
produksi nasional.

2. Fungsi produksi

20
            Fungsi produksi akan menentukan sejauh mana tenaga kerja dapat menciptakan
produksi nasional. Fungsi produksi dibentuk berdasarkan pemisalan hanya tenaga kerja
saja yang mengalami perubahan. Sedangkan faktor produksi lain seperti modal dan
teknologi dianggap tetap.

2.5 Keseimbangan Antara Permintaan Dan Penawaran Agregat

Keseimbangan AD dan AS adalah keseimbangan makro ekonomi karena analisis


ini telah memasukkan unsur perubahan harga dalam analisis keseimbangannya dan lebih
lengkap daripada keseimbangan pendapatan nasional. Suatu perekonomian akan dicapai
apabila penawaran agregat sama dengan pendapatan nasionalnya. Dalam perekonomian
yang tidak melakukan perdagangan luar negeri. Penawaran agregat sama dengan
pendapatan nasionalnya yaitu sama dengan nilai barang dan jasa yang diproduksikan
dalam perekonomian dalam suatu periode tertentu. Permintaan agregat meliputi tiga
jenis perbelanjaan yaitu konsumsi rumah tangga ( C ), investasi perusahaan ( I ) dan
pengeluaran pemerintah membeli barang dan jasa (G). 
Dengan demikian keadaan yang menciptakan keseimbangan dalam perekonomian tiga
sektor adalah: Penawaran agregat = Permintaan Agregat Atau:Y = C + I + G

Kegiatan sektor perusahaan untuk memproduksikan barang dan jasa akan


mewujudkan aliran pendapatan ke sektor rumah tangga ( gaji, upah, sewa, bunga dan
keuntungan ). Pendapatan tersebut bertujuan membiayai konsumsi ( C ), ditabung ( S )
dan membayar pajak ( T ). Dengan demikian perekonomian tiga sektor berlaku: Y = C +
S+T

Dari rumus di atas dapat disimpulkan berlakunya: C + I + G = C + S + T

2.6 Pedekatan Terkini Dalam Penentuan Kegiatan Perekonomian


2.6.1 Perkembangan Ekonomi Di Negara Maju

Semenjak permulaan tahun 1960-an masalah utama yang dihadapi


perekonomian Negara-negara maju sudah sangat maju coraknya, yaitu: dari berbentuk
mengatasi masalah pengangguran yang serius kepada: (i) mempertahankan tingkat

21
kesempatan kerja penuh dan menghindari masalah inflasi, dan (ii) menciptakan
pertumbuhan ekonomi yang lebih pesat dalam jangka panjang.
2.6.2 Perkembagan Analisis Makroekonomi

      Bersamaan dengan perkembangan ekonomi yang sangat berbeda di masa


sesudah perang dunia Kedua dengan keadaan ekonomi sebelumnya ,segolongan ahli-
ahli ekonomi mulai memperhatikan kembali isu-isu yang menjadi sumber-sumber
perbedaan perbedaan antara golongan Klasik dan Keynesian.

Golongan monetaris

Golongan ini dipelopori oleh Milton Friedman, yang lama mengembangkan karirnya di
universitas Chicago.

Golongan Ekspetasi Rasional (Klasik Baru)

Yang pertama : Teori ini menganggap bahwa semua pelaku kegiatan ekonomi


bertindak secara rasional mengetahui seluk beluk kegiatan ekonomi dan mempunyai
informasi yang lengkap mengenai peristiwa-peristiwa dalam perekonomian. Mereka
juga dapat meramalkan keadaan-keadaan yang akn berlaku dimasa depan.

Selanjutnya dengan pemikiran yang rasional mereka dapat menentukan reaksi terbaik
terhadap perubahan yang di ramalkan akan berlaku.

Yang Kedua : teori ekspektasi rasional berpendapat bahwa semua jenis pasar
beroperasi secara efisien dan dapat dengan cepat membuat penyesuaian ke atas
perubahan yang berlaku

Ekonomi Segi Penawaran

Kebijakan ekonomi segi penawaan berusaha mewujudkan keadaan berikt:

1. para pekeja akan bekerja lebih giat dan efisien.

22
2. Efisiensi kegiatan ekonomi dapat lebih ditingkatkandan biaya produksi
dikurangi.
3. Mengembangkan peranan pihak swasta dan mendorong lebih banyak
persaingan.

Golongan Keynesian Baru

Segolongan ahli ekonomi masih belum dapat menerima pandangan-pandangan yang


mengkritik pemikiran keynesin dan masih tetap yakin akan kesesuaian pandangan
Keynes yang utama.

Pada dasarnya mereka belum dapt menerima kritik golongan ekspektasi rasional
yang berkeyakinan sistem perekonomian pasaran adalah sempurna dan dapat dengan
sendirinya membuat ppenyesuaian sehingga perekonomian cenderung akan mencapai
kesempatan kerja penuh .Mereka menunjukkan kelemahan mekasnisme dalam pasaran
barang dan pasaran faktor yang mengakibatkan penyimpangan yang berkepanjangan
dari kesempatan kerja penuh mungkin berlaku  .

Tingkat Harga Dan Keseimbangan Pendapatan Nasional

Analisis keseimbangan Keynesian yang menunjukan peranan pengeluaran


agregat dalam menentukan tingkat pendapatan nasional mempunyai dua kelemahan
penting berikut:

1. analisis tersebut tidak memperhatikan efek perubahan tingakat harga terhadap


keseimbangan pendapatan nasional.
2. Dalam menentkan keseimbangan, analisis Keynesian tidak memperhatikan
penawaran agregat─yaitu sikap para pengusaha dalam perekonomian dalam
menghasilkandan menjualnya ke pasar

Pertumbuhan Ekonomi

Perhatian yang lebih besar mengenai pertumbuhan ekonomi mulai berlaku sejak


tahun 1950-an, teori-teori yang berkembang merupakan lanjutan dan pendalaman
terhadap pandangan klasik mengenai pertumbuhan ekonomi. Dalam uraian mengenai
teori klasik ditunjukkan bahwamenurut pendapatan mereka tingkat kegiatan ekonomi

23
(yang selalu mencapai tingkat kesejahteraan penuh) dan pendapatan nasional ditentkan
oleh faktor-faktor produksi produksi yang tesedia dalam persamaan:

Y = f (K, L, R, T)

K : jumlah barang modal

L :jumlah tenaga kerja

R  : adalah kekayaan alam, dan T   ; adalah tingkat teknologi. 

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Hal yang dapat disimpulkan dari pembahasan adalah sebagai berikut.

1. Analisis mengenai pandangan ahli ekonomi klasik tentang perekonomian adalah


perekonomian yang diatur oleh mekanisme pasar tingkat penggunaan tenaga kerja
penuh akan selalu tercapai. Dengan demikian pendapatan nasional akan selalu
mencapai tingkat yang paling maksimum yaitu pendapatan nasional pada
kesempatan kerja penuh.
2. Analisis Keynes menunjukkan tentang pentingnya peranan dari pengeluaran
kepada barang dan jasa yang diproduksi oleh sektor perusahaan di dalam
menentukan kegiatan ekonomi.
3. Keynes juga menyatakan pentingnya peranan pemerintah didalam perekonomian.
Menurut Keynes, faktor penentu kegiatan ekonomi suatu negara adalah permintaan
efektif. Permintaan efektif adalah permintaan yang disertai kemampuan untuk
membayar barang-barang dan jasa-jasa dalam wujud perekonomian.

24
4. Faktor yang mempengaruhi permintaan agregat yaitu: konsumsi dan investasi;
pengeluaran pemerintah dan ekspor.
5. Faktor yang mempengaruhi penawaran agregat yaitu keseimbangan di pasar tenaga
kerja Fungsi produksi.

DAFTAR PUSTAKA

Boediono.1981.Teori Pertumbuhan Ekonomi,  BPFE : Yogyakarta.

Jhingan, M.L.2004.Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan,  Raja Grafindo Persada:


Jakarta.

Sukirno, Sadono.2002. Pengantar Teori Makroekonomi. Edisi Ketiga. Jakarta: Raja


Grafindo Persada.

https://bugiskha.wordpress.com/2012/04/14/teori-teori-suku-bunga/comment-page-1/
(Diakses pada tanggal: 4 Oktober 2015)

https://mujahidinimeis.wordpress.com/2011/01/18/perkembangan-teori-makroekonomi-
menurut-teori-keynes/ (Diakses pada tanggal: 4 Oktober 2015)

http://ffamela.blogspot.co.id/2014/04/ritik-keynes-terhadap-pandangan-klasik.html
(Diakses pada tanggal: 4 Oktober 2015)

25
http://kdy-blackline-kdy.blogspot.co.id/2011/07/pandangan-klasik-dan-keynes.html
(Diakses pada tanggal: 4 Oktober 2015)

Pembahasan Soal Bab 3 Makroekonomi, Teori Pengantar, Sadono Sukirno


Halaman 103-106

PERTANYAAN DAN LATIHAN

26
PILIHAN GANDA

1. Salah satu faktor yang menyebabkan ahli-ahli ekonomi Klasik berpendapat


perekonomian selalu mencapai tingkat penggunaan tenaga penuh adalah ...
A. Upah pekerja tidak berubah
B. Teknologi selalu berkembang dengan pesat
C. Investasi menjamin penciptaan kesempatan kerja baru yang mencukupi
D. Suku bunga ditentukan oleh permintaan tabungan dan penawaran tabungan
Jawaban : A
2. Menurut pandangan Keynes pengangguran terjadi karena ...
A. Suku bunga dan tingkat upah fleksibel
B. Faktor-faktor produksi tidak terbatas jumlahnya
C. Penawaran agregat tidak stabil dan tidak dapat ditentukan besarnya
D. Perekonomian menghadapi masalah kekurangan permintaan agregat
Jawaban : D
3. Teori Klasik yang menyatakan tingkat penggunaan tenaga kerja penuh tercapai
hanya benar dalam
A. Perekonomian subsisten yang tidak melakukan tabungan
B. Perekonomian subsisten yang melakukan tabungan
C. Perekonomian di mana tabungan dan investasi ditentukan oleh faktor yang
berbeda
D. Perekonomian di mana faktor-faktor produksi lambat berkembang
Jawaban : A
4. Pengeluaran agregat dapat meliputi
A. Konsumsi yang dilakukan seluruh rumah tangga dalam perekonomian
B. Pengeluaran oleh rumah tangga dan perusahaan-perusahaan
C. Pengeluaran oleh perusahaan-perusahaan, pemerintah dan ekspor ke luar
negeri
D. Pengeluaran rumah tangga, investasi perusahaaan, perbelanjaan pemerintah
dan ekspor
Jawaban : D
5. Menurut pendapat Keynes
A. Suku bunga ditentukan oleh tabungan dan investasi

27
B. Permintaan dan penawaran uang menentukan suku bunga
C. Faktor-faktor pengeluaran yang tersedia menentukan nilai output Negara
yang diwujudkan
D. “supply creates its own demand”
Jawaban : B
6. Menurut analisis Keynes apakah yang akan berlaku apabila produksi
perusahaan-perusahaan dalam perekonomian melebihi pengeluaran agregat?
A. Tingkat harga merosot
B. Perusahaan-perusahaan mengurangi kegiatannya
C. Hal itu tidak menimbulkan efek kepada kegiatan ekonomi
D. Konsumen akan melakukan pengeluaran yang lebih besar
Jawaban : A
7. Golongan ahli ekonomi manakah yang mengkritik pandangan Keynes?
A. Klasik
B. Klasik baru
C. Keynesian baru
D. Keynesia
Jawaban : C
8. Yang manakah merupakan salah satu kelemahan analisis keseimbangan
Keynesian yang menyebabkan perkembangan analisis AD-AS
A. Efek perubahan penawaran uang tidak diperhatikan
B. Efek perubahan kerja tidak diperhatikan
C. Efek perubahan pengeluaran agregat tidak diperhatikan
D. Masalah pertumbuhan ekonomi tidak diperhatikan
Jawaban : C

ESSEI

28
1. Bandingkan pandangan ahli-ahli ekonomi klasik dan keynes mengenai dua
hal berikut:
i.Penentuan suku bunga
ii. Penentuan tingkat upah

Apakah implikasi dari perbedaan pandangan tersebut

JAWAB:

i.Penentuan suku bunga

Menurut ahli-ahli ekonomi klasik suku bunga ditentukan oleh keinginan masyarakat
untuk melakukan penabungan dan keinginan para pengusaha untuk meminjam dana
modal untuk melakukan investasi. Flesksibilitas suku bunga akan mewujudkan keadaan
dimana jumlah tabungan yang diwujudkan dalam perekonomian pada ketika
kesempatan kerja penuh dicapai adalah sama denga investasi yang akan dilakukan para
pengusaha.

Kemunginan bahwa pada kesempatan kerja penuh akan berlaku keadaan tabungan
masyarakat akan sama dengan investasi para pengusaha menyebabkan ahli-ahli
ekonomi klasik berkeyakinan “supply creates its own demand”, yang berarti dalam
perekonomian tidak berlaku masalah kekurangan permintaan agregat. Walaupun
terdapat kemungkinan kekurangan permintaan agergat dan pengangguran, kegiatan ini
hanya bersifat sementara. Mekanisme pasaran akan mengembalikan tingkat kegiatan
ekonomi pada kesempatan kerja penuh karena wujudnya fleksibiltas suku bunga, tingkat
upah, dan tingkat harga.

Menurut keynes suku bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran uang. Bank
sentral dan sistem perbankan adalah instusi yang akan menentukan besarnya penawaran
uang pada suatu waktu tertentu. Sedangkan permintaan uang ditetntukan oleh keinginan
masyarakat untuk memegang uang. Bagaimana kedua faktor tersebut (penawaran dan
permintaan uang) akan menentukan suku bunga, dapat dilihat pada grafik dibawah ini

29
Suku bunga

Penawaran dan permintaan uang

Menurut keynes keseimbangan diantara permintaan dan penawaran uang yaitu


MD=MS, akan menentukan suku bunga. Dengan demikina apabila pada mulanya
dimisilkan penawaran uang adalah MS0 maka keseimbangan MD=MS0 akan dicapai
pada titik Edan suku bunga adalah r. Kenaikan penawaran dari MS 0 menjadi MS1 akan
memindahkan keseimbangan permintaan dan penawaran uang ke E 1 dan menyebabkan
suku bunga turun ke r1.

ii. Penentuan tingkat upah

Menurut ahli-ahli ekonomi klasik menerangkan bahwa fleksebilitas tingkat upah akan
mewujudkan kesempatan kerja penuh. Apabila pada satu tingkat upah nominal tertentu
terjadi pengangguran, akan berlaku penyesuaian dalam pasaran tenaga kerja. Tingkat
upah akan turun dan permintaan tenaga kerja bertambah. Pada akhirnya, pada tingkat
upah yang lebih rendah, permintaan dan penawaran tenaga kerja penuh tercapai
kembali. Dengan demikian, semakin besar kemampuan faktor-faktor produksi
menghasilkan barang dan jasa semakin besar pula pendapatan nasional yang
disciptakan.

Y= f(K,L,R,T)

Dimana:

K adalah jumlah barang modal yang tersedia

L adalah jumlah dan kualitas tenaga kerja

R adalah kekayaan alam dan sumber alam lain yang digunakan

30
T adalah tingkat teknologi

Menurut Keynes tingkat upah tidak mudah mengalami penurunan. Sebagai akibatnya
pengganguran menjadi lebih sukar untuk dihapuskan. Dalam perekonomian modern
terdapat persatuan-persatuan pekerja yang selalu memperjuangkan dan
mempertahankan perbaikan nasib para pekerja. Usaha ini termasuklah menjaga agar
para pekerja di beri upah yang wajar. Persatuan pekerja akan selalu menentang setiap
usaha untuk menurunkan tingkat upah yang dibayarkan kepada para pekerja. Kekuasaan
ini menyebabkan tingkat upah tidak mudah diturunkan.

2. Apakah yang dimaksukan dengan “supply creates its own demand”?


mengapakah ungkapan tersebut dikaitkan dengan pandangan klasik bahwa
tingkay pengguanaan tenaga kerja penuh selalu tercapai dalam perekonomian?
Menurut ahli-ahli ekonomi klasik bagaimana tingkat kegiatan ekonomi
ditentukan?

Menurut teori klasik, di pasar barang tidak mungkin terjadikelebihan produksi atau
kekurangan produksi untuk jangka waktuyang lama. Pendapat semacam ini dilandasi
oleh adanyakepercayaan di kalangan kaum klasik bahwa di dunia yang nyata ini :

a) Hukum Say (Say’s law) yang mengatakan bahwa setiap barangyang diproduksi
selalu ada yang membutuhkannya(memintanya) (supply creates its own demand)
berlaku
b) harga-harga dari hampir semua barang-barang dan jasa-jasaadalah fleksibel,
yaitu bias dengan mudah berubah (naik atauturun) sesuai dengan tarik-menarik
antara penawarannya danpermintaannya.
Hukum Say mengatakan bahwa “supply creates its owndemand”, berdasarkan logika
bahwa setiap proses produksi mempunyai dua akibat :
a) menghasilkan barang/jasa sebagai hasil produksi, dan
b) memberikan penghasilan kepada pemilik faktor-faktor produksiyang digunakan
dalam proses produksi tersebut, yang jumlahnya senilai dengan nilai dari hasil
produksi tersebut.
Jadi secara total di dalam suatu masyarakat pada suatu waktuselalu terdapat cukup
penghasilan untuk dibelanjakan pada hasil-hasil produksinya. Kekurangan permintaan

31
akan suatu barangtertentu masih bisa terjadi, tetapi bahwa secara agregatpermintaan
masyarakat tidak cukup untuk membeli hasil-hasilproduksinya sendiri adalah tidak
masuk akal.Kelebihan produksi secara umum adalah tidak mungkin.
Harga-harga cukup fleksibel untuk menampung tarik menarikpermintaan dan
penawaran, maka bila seandainya barang A yangtelah diproduksi tidak bisa terjual,
mekanisme harga akanmengakibatkan harga barang A turun, dan akan
mengakibatkansesuai dengan hukum permintaan, kenaikan dari jumlah barang Ayang
diminta konsumen.
Kalau harga barang A cukup fleksibel,maka harga tersebut akan terus turun sampai
semua kelebihanproduksi barang A habis terjual. Perekonomian sekali lagi adapada
posisi keseimbangan antara permintaan dan penawaran baiksecara makro maupun
secara mikro (full employment). Jadi bagisuatu perekonomian (laissez faire) posisi di
luar posisikeseimbangan ini selalu merupakan keadaan sementara saja.Posisi
keseimbangan (full employment ) inilah yang merupakanposisi yang “normal” bagi
perekonomian.

3. a. Bandingkan pandangan ahli-ahli ekonomi klasik dan keynes mengenai


penentuan tabungan masyarakat.
Pandangan Klasik
Menurut ahli-ahli ekonomi klasik, jumlah tabungan ditentukan oleh suku bunga. 
Oleh karena perekonomian selalu mencapai penggunaan tenaga kerja penuh, jumlah
tabungan yang diwujudkan adalah jumlah tabungan pada ketika perekonomian
mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh.  Dengan ini menunjukan
1)      Apabila tingkat suku bunga adalah r0 jumlah tabungan adalah S0
2)      Apabila suku bunga adalah r1 jumlah tabungan adalah S1

Dengan demikian grafik menunjukan pandangan klasik yang menyatakan makin tinggi
suku bunga makin banyak tabungan yang akan dilakukan masyarakat.
Pandangan Keynes
Pandangan Keynes mengenai penentuan tabungan masyarakat.  Kurva S adalah fungsi
tabungan, yaitu suatu garis yang menggambarkan hubungan di antara jumlah tabunga
dan pendapatan nasional.  Kurva S bermula dari nilai tabungan negative, dan S bentuk

32
menaik dari kiri bawah ke kanan atas.  Bentuk kurva S tersebut menggambarkan sifat
tabungan masyarakat yang berikut ;
a)Apabila tingkat pendapatan nasional rendah, tabungan masyarakat negative. 
Keadaaan ini berarti masyarakat menggunakan tabungan di masa lalu untuk
membiayai hidupnya.  Baru setelah pendapatan nasional melebihi Y0 masyarakat
menabung sebagian dari pendapatannya.
b) Semakin tinggi pendapatan nasional, semakin banyak tabungan masyarakat.  Apabila
pendapatan nasional adalah Y1 tabungan adalah S1 dan apabila pendapatan nasional
YF jumlah tabungan adalah SF
b. secara ringkas terangkan “teori makroekonomi” ahli-ahli ekonomi klasik
Kaum klasik adalah orang-orang yang percaya akankeampuhan sistem ekonomi
yang “liberal” atau sistem lassez faire atau sistem di mana setiap orang betul-betul
bebas untukmelakukan kegiatan ekonomi apa pun (dalam batas-batas hokumyang
berlaku) bisa mencapai kesejahteraan masyarakat secaraotomatis. Teori ekonomi klasik
dipelopori oleh Adam Smith(1776). Sistem bebas berusaha, dimana campur
tanganpemerintah adalah minimal, sehingga bisa menjamin dicapainya :
a) tingkat kegiatan ekonomi nasional yang optimal (fullemployment level of
activity),
b) alokasi sumber-sumber alam dan faktor-faktor produksi lain diantara berbagai
macam kegiatan ekonomi secara efisien.
Esensi dari teori makro klasik adalah bahwa : suatuperekonomian lassez faire
mempunyai kemampuan untukmenghasilkan tingkat kegiatan (GDP) yang full
employment secara otomatis. Pada suatu waktu tertentu GDP mungkin beradadi bawah
atau di atas tingkat full employment, tetapi kemudianakan segera kembali ke tingkat full
employment. Campur tanganpemerintah untuk mempengaruhi tingkat kegiatan ekonomi
dalam jangka pendek adalah tidak perlu.
4. “analisis keynes mengenai penentuan tingkat ekonomi negara dapat dibedakan
kepada dua aspek. Aspek pertama menerangkan kelemahan-kelamehan teori
ahli-ahli ekonomi klasik. Aspek kedua menerangkan pandangan keynes
mengenai penentuan tingkat kegiatan perekonomian negara”. Terangkan
maksud pernyataan ini.

33
Teori makro ekonomi berkembang setelah J.M. Keynes menunjukkan
kelemahan-kelemahan pandangan para ahli ekonomi klasik mengenai penentuan tingkat
perekonomian suatu negara yang didasari oleh penggunaan tenaga kerja penuh.
Pandangan Keynes yaitu penggunaan tenaga kerja penuh (full employment) adalah
keadaan yang jarang terjadi, dan hal itu disebabkan karena kekurangan permintaan
agregat yang wujud dalam perekonomian.
Perbedaan pandangan Keynes dan Klasik didasarkan atas perbedaan pendapat yaitu:
1) Faktor-faktor yang menentukan tingkat tabungan dan tingkat investasi dalam
perekonomian
2) Hubungan antara tingkat upah dengan penggunaan tenaga kerja oleh pengusaha
Menurut Keynes, faktor penentu kegiatan ekonomi suatu negara adalah permintaan
efektif. Permintaan efektif adalah permintaan yang disertai kemampuan untuk
membayar barang-barang dan jasa-jasa dalam wujud perekonomian.
Keynes membagi permintaan agregat kepada dua jenis pengeluaran, yaitu pengeluaran
konsumsi oleh rumah tangga dan penanaman modal oleh pengusaha. Akan tetapi, dalam
analisis makro ekonomi, pengeluaran pemerintah dan ekspor juga ikut mempengaruhi
pengeluaran agregat. Faktor yang mempengaruhi permintaan agregat yaitu:
1.      Konsumsi dan investasi
2.      Pengeluaran pemerintah dan Ekspor
3.       Suatu perekonomian akan dicapai apabila penawaran agregat sama dengan
pendapatan nasionalnya. Perubahan keseimbangan kurva AD dan AS akan berlaku
apabila kurva AD dan AS secara individu maupun secara bersama mengalami
pergerakan ke kiri atau ke kanan yaitu:
1.       Kurva AD berubah tapi kurva AS tetap
2.      Kurva AS berubah tapi kurva AD tetap
3.      Perpindahan serentak kurva AD dan AS.

5. a. Terangkan pandangan beberapa golongan ahli ekonomi sesudah keynes.


Dalam garis besarnya perkembangan analisis makro ekonomi yang dikemukaan
sesudah masa golingan Keynesian dapat dibedakan empat pemikiran, yaitu : Monetaris,
Kasik Baru (atau golongan Ekspektasi Rasional), segi penawaran dan Keynesian Baru.
 Golongan Monetaris

34
Golongan ini dipelopori oleh Milton Fredman, yang lama mengembangkan karirnya di
universitas Chicago. Pada dasarnya friedman mengkritik pandangan Keynes dalam
beberapa hal.
 Golongan Ekspektasi Rasional (klasik baru)
Pandangan golongan ekspektasi rasional didasarkan kepada dua pemisalan penting.
yang pertama teori ini menganggap bahwa semua pelaku kigiatan ekonomi bertindak
secara rasional, mengetahui seluk beluk kegiatan ekonomi dan mempunyai informasi
yang lengkap mengenai peristiwa-peristiwa dalam perekonomian.
 Ekonomi Segi Penawaran.
Walaupun berkembang pada waktu yang bersamaan dengan teori rasional, ekonomi segi
penewaran dikembangkan oleh ahli ekonomi yang berbeda. Pandangan yang
mengmbangkan pemikiran mengenai segi penawaran datangnya bukan dari kalangan
akademisi tetapi oleh penasihat-penasihat ekonomi dalam pemerintahan Ronald Reagan
(yang terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat pada tahun 1980).
 Golongan Keynesian Baru

Seorang ahli ekonomi masih belum dapat menerima pandangan-pandangan yang


mengkritik pemikiran Keynesian dan masih tetp yakin akan kesesuaian pandangan
Keynes yang utama. pemikir ekonomi yang masih tetap memberi sokongan kepada
pandangan Keynesian digolongan kepada mazhaab Keynesian baru.
b. terangkan kelemahn teori keseimbangan pendapatan nasional keynesian.
Apakah kurva AD dan AS. Bagaimana keseimbangan AD-AS ditentukan?

Kurva AD-AS menentukan tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai, pendapatan nasional
yang diwujudkan dan tingkat kesempatan kerja yang tercapai. Kurva permintaan agregat
AD ditentukan oleh pengeluaran agregat (AE) dan keseimbangan permintaan dan
penawaran uang. Sedangkan penawaran agregat AS menggambarkan jumlah barang
yang akan diproduksikan dan ditawarkan sektor perusahaan pada berbagai tingkat
harga. Keseimbangan AD-AS, atau keseimbangan makro ekonomi, akan menentukan
pendapatan nasional yang dicapai dan tingkat harga yang berlaku.

KUANTITATIF

35
1. Suatu perekonomian akan mencapai tingkat penggunaan tenaga kerja penuh pada
pendapatan nasional sebesar 100 triliun rupiah. Selanjutnya dalam perekonomian
terdapat keadaan berikut.
I. Pada tingkat bunga 10%, tabungan sama dengan investasi, yaitu 10 triliun.
II. Keinginan pengusaha untuk menginvestasikan berkurang, dan menyebabkan
tabungan sama dengan investasi, yaitu sebanyak 8 triliun pada tingkat bunga
sebesar 8%.
III. Keinginan rumah tangga untuk menabung berkurang dan menyebabkan tabungan
sama dengan investasi, yaitu sebnayak 7 triliun, pada tingkat bunga sebesar 7%.

Berdasarkan kepada teori penentuan kegiatan ekonomi Klasik jawablah


pertanyaan-pertanyaan berikut:

A. Berapakah pendapatan nasional pada Keadaan (i), (ii), (iii)?


B. Berapakah konsumsi rumah tangga pada Keadaan (i), (ii), (iii)?
Penyelesaian

Tingkat Yo S I Y C
Suku
(Triliun Rupiah) (Triliun Rupiah) (Triliun (Triliun (Triliun
Bunga
Rupiah) Rupiah) Rupiah)

10% 100 10 10 110 90

8% 100 8 8 108 92

7% 100 7 7 107 93

2. Produksi nasional yang direncanakan (ditunjukkan dalam kolom I), dan


pengeluaran agregat yang direncanakan (ditunjukkan dalam kolom II) adalah
seperti ditunjukkan dalam tabel di bawah ini. (Angka dalam triliun rupiah).

Produksi Nasional Pengeluaran Nasional


(I) (II)

200 350

36
400 500

600 650

800 800

1000 950

1200 1100

Berdasarkan kepada teori Keynes jawab pertanyaan-pertanyaan berikut:

A. Apakah yang akan terjadi apabila para pengusaha memproduksi


sebanyak 400 triliun rupiah?
B. Apakah yang akan terjadi apabila para pengusaha memproduksi
sebanyak 1200 triliun rupiah?
C. Berapakah pendapatan nasinal Negara tersebut? Mengapa anda
berpendapat demikian?
D. Lukiskan keadaan keseimbangan pendapatan nasional Negara tersebut..
Penyelesaian

Produksi Nasional Pengeluaran Nasional Kegiatan


(I) (II) Ekonomi

200 350

400 500 Ekspansi

600 650

800 800 Seimbang

1000 950
Kontraksi
1200 1100

A. Yang akan terjadi apabila para pengusaha memproduksi sebanyak 400 triliun
rupiah adalah Ekspansi. Pada saat (I) < (II), adalah kondisi dimana pengeluaran
agregat melebihi produksi nasional, dengan demikian faktor produksi yang

37
tersedia tidak cukup untuk mencukupi tingkat konsumsi yang ada sekarang,
sehingga pemerintah harus mengadakan kegiatan perekonomian yang bersifat
ekspansi seperti mencari dan membangun faktor produksi baru.
B. Yang akan terjadi apabila para pengusaha memproduksi sebanyak 1200 triliun
rupiah adalah Kontraksi. Pada saat (I) > (II), adalah kondisi dimana pengeluaran
agregat lebih kecil dari tingkat produksi nasional, dengan demikian terdapat
terdapat faktor produksi yang menganggur dan atau kelebihan produksi.
Sehingga, pemerintah akan melakukan kegiatan ekonomi yang bersifat kontraksi
seperti menurunkan tingkat investasi dengan menaikkan suku bunga, dan
membuat kebijakan yang dapat menurunkan tingkat produksi nasional seperti
pembatasan dalam bentuk izin, lisensi, kuota dan lainnya.
C. Pendapatan Nasional negara tersebut adalah 800 triliun rupiah. Pada saat (I) =
(II), adalah kondisi dimana pengeluaran agregat sama dengan tingkat produksi
nasional yang ada, dengan demikian pemerintah tidak perlu melakukan perubahan
atas kondisi kegiatan ekonomi yang sedang berjalan. Keseimbangan ini
menentukan tingkat pendapatan nasional yang akan dihasilkan sektor perusahaan
dan tingkat kesempatan kerja yang akan dicapai.
D. Keadaan Keseimbangan Pendapatan Nasional Negara tersebut.

Keseimbangan Kegiatan Perekonomian


1400

1200

1000
Pendapatan Agregat

800
(Triliun Rupiah)

600

400

200

0
0 200 400 600 800 1000 1200 1400
Produksi Nasional A
(Triliun Rupiah) E

38
39

Anda mungkin juga menyukai