Anda di halaman 1dari 6

BERITA ACARA PERKULIAHAN

Mata Kuliah : Ekonomi Koperasi dan UKM

Prodi : Pendidikan Ekonomi

Kelas : A

Dosen Pengampu : Ok Sofyan Hidayat SE.,M.Si,.Ak,.Ca

Waktu : 13.50-15.30

Pertemuan : Ke-13

Tanggal/Hari : 08 November 2021/Senin

Kapasitas Siswa : 30

Hadir : 30

Absen : 0

Topik pembahasan : Koperasi Unit Desa

Nama Kelompok Penyaji :

1. Farida
2. Linda Teresia Sinaga
3. Saidin Nafri

Nama Penanya :

1. Tumpak Marisi Sihotang (Diawab oleh Linda)


2. Mahrani Kamelia Jasmine (Dijawab oleh Farida)
3. Herintoni Sianturi (Dijawab oleh Saidin)
4. Nova Seriana Purba (Dijawab oleh Linda)
5. Rouli Milenia Siboro (Dijawab oleh Farida)
6. Jessica Putri Br. Sembiring (Dijawab oleh Saidin)

Nama yang Menanggapi :

1. Tumpak Marisi Sihotang


Pertanyaan dan Jawaban

1. Tumpak Marisi Sihotang


Pertanyaan : Salah satu kebijakan yang sudah dilakukan pemerintah ialah melakukan
pelatihan dan pembinaan terhadap masyarakat seperti yang kelompok paparkan, tetapi terap
saja masih belum maksimal. Yang ingin saya tanyakan kira2 masalah yang paling mendasar
menegnai KUD apa dan bagaiaman pkebijakan yang tepat pemerintah untuk manganai
tersebut?
Jawaban : Seperti yang sudah dipaparkan dalam penjelasan sebelumnya, memang ada
beberapa yang menjadi permasalahan dalam KUD ini. Namun menurut kelompok yang
menjadi masalah yang paling mendasar adalah KUD lemah dalam organisasi dan manajemen
yang nantinya juga berhubungan dengan lemahnya permodalan. Hal ini disebabkan karena
masih kurangnya kerjasama dengan perusahaan lain dari segi permodalan. Dan mengenai
cara pemerintah dalam mengatasi masalah ini adalah mungkin bisa membantu KUD dalam
menjalin hubungan yang baik dengan usaha yg lainnya, agar bisa menjalin kerjasama yang
baik sehingga nanti dapat mampu memanajamen organisasinya dengan baik.

2. Mahrani Kamelia Jasmine


Pertanyaan : Terimakasih atas kesempatannya. Perkenalkan nama saya Mahrani Kamelia
Jasmine, saya ingin bertanya. Apa tujuan dibentuknya koperasi unit desa?
Jawab : Menurut Pasal 3 UU perkoperasian RI No. 25 Tahun 1992, tujuan dari KUD sesuai
yang telah dinyatakan dalam Anggaran Dasar Koperasi Unit Desa, yaitu mengembangkan
ideologi dan kehidupan perkoperasian, mengembangkan kesejahteraan anggota khususnya
dan masyarakat pada kerja pada umumnya, mengembangkan kemampuan ekonomi, daya
kreasi dan kemampuan usaha para anggota dalam meningkatkan produksi dan
pendapatannya.
KUD secara umum bergerak di wilayah pedesaan. Awalnya koperasi ini dibentuk untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat desa dalam aktivitas pertanian karena kebanyakan
masyarakat desa bekerja di sektor agraria atau pertanian.
Dalam perkembangannya, KUD tak hanya menjadi penyokong kegiatan pertanian warga,
namun juga sebagai penyokong aktivitas perdagangan, perikanan, peternakan, produksi
kerajinan kreatif, kesehatan, pendidikan, dan lain sebagianya.
KUD dibentuk, diselenggarakan, dan dibuat untuk masyarakat desa itu sendiri. Tujuannya
adalah menjamin kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat tetap terpenuhi. Koperasi,
termasuk KUD, adalah suatu gerakan ekonomi rakyat yang berbasis kerakyatan dan
kekeluargaan.

3. Herintoni Sianturi
Pertanyaan : Apa yang menyebabkan pembangunan KUD tidak dapat berjalan dengan
lancar?
Jawab : Pengelolaan/manajemen KUD Berkat kurang berjalan baik, (b). tingkat kemampuan
dan profesionalisme Sumber Daya Manusia (SDM) koperasi kurang memadai, (c). tingkat
pendidikan karyawan masih rendah, (d). partisipasi anggoota terhadap hak dan kewajiban
masih rendah. Solusi pemerintah daerah dalam gerakan koperasi dengan cara
1) memberi bimbingan berupa penyuluhan,pendidikan ataupun melakukan penelitian bagi
perkembangan koperasi serta bantuan konsultasi terhadap permasalahan koperasi;
2) melakukan pengawasan termasuk perlindungan terhadap koperasi berupa penetapan
bidang kegiatan ekonomi yang telah berhasil diusahakan oleh koperasi untuk tidak
diusahakan oleh badan usaha lainnya;
3) memberikan fasilitas berupa kemudahan permodalan, serta mengembanagkan jaringan
usaha dan kerja sama kepada koperasi, maka semakin meningkat keinginan masyarakat untuk
ikut bergabung baik menjadi anggota maupun sebagai pengguna modal (Damayanti, 2016).
Adapun kebijakan pemerintah dalam pembangunan koperasi yaitu pelaksanaan fungsi dan
peranan koperasi haruslah di tingkatkan melaui semangat kebersamaan dan manajemen yang
lebih profesional. Peningkatan koperasi di dukung melalui pemberian kesempatan yang
seluas-luasnya disegala sektor ekonomi dan menciptakan iklim usaha yang mendukung
dengan kemudahan memperoleh modal. Dalam hal ini, peran pemerintah yang efektif dan
optimal diwujudkan sebagai fasilitator, regulator dan dinamisator yang sesuai dengan fungsi
pemerintah daerah.

4. Rouli Milenia Siboro


Pertanyaan : Bagaimana meningkat kehidupan ekonomi para petani yang dilakukan oleh
pemerintah bidang KUD?
Jawab : 1. Tingkat partisipasi petani untuk menjadi anggota KUD, sangat berhubungan
dengan pengetahuan, kemauan dan kesempatan petani untuk menjadi anggota KUD. Dari
segi pengetahuan, petani tidak terlalu banyak mengetahui fungsi koperasi unit desa untuk
pengembangan usahataninya. Petani tidak banyak mendapatkan sosialisasi akan pentingnya
KUD dalam melayani kebutuhan sarana produksi, permodalan dan pemasaran hasil
pertanian. Petani hanya menerima informasi dalam bentuk program usaha pertanian yang
mempunyai jangka waktu pelaksanaannya dan tidak sesuai dengan kemauan mereka. Pada
dimensi kemauan sangat berhubungan dengan sikap petani menjadi anggota KUD dan
mengikuti program yang dicanangkan oleh KUD. Sikap petani ini diakibatkan oleh
manajemen KUD yang tidak berpihak pada petani, terutama petani kecil yang hanya
mempunyai lahan untuk kegiatan produksi pertanian skala rumah tangga (subsisten).
Sedangkan pada dimensi kesempatan, petani pada umumnya disibukkan dengan pekerjaan
rutinitas usahatani, sehingga mereka tidak mempunyai waktu luang untuk mengikuti
perencanaan program KUD secara partisipatif, hal ini juga disebabkan oleh pola manajemen
KUD yang kurang melibatkan petani dalam perencanaan program KUD secara berkala.
(2) Kesiapan infra struktur pedesaan sangat menentukan lancarnya implementasi program
KUD ke tingkat petani. Seperti: sarana transportasi, sarana komunikasi (media cetak dan
elektronik), dan sistem jaringan komputerisasi, masih terbatas di pedesaan, sehingga
menyebabkan pelayanan KUD kepada nasabah (petani) masih terbatas.
(3) Peran lembaga penyuluhan pertanian dalam memberikan edukasi kepada petani
berdasarkan permasalahan yang mereka hadapi masih belum menyentuh sendi-sendi
kehidupan petani. Penyuluhan pertanian masih terpola pada manajemen topdown, sehingga
petani selalu saja tergantung pada program pemerintah yang sering tidak sejalan dengan
harapan petani. Lembaga Penyuluhan pertanian melalui sistem pendidikan non formal yang
berbasis pada pendidikan orang dewasa diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan
keterampilan petani dalam melaksanakan usahatani melaluisistem agribisnis dengan
mengembangkan proses adopsi dan difusi teknologi pertanian yang sesuai dengan
sumberdaya lokal di tingkat petani, sehingga dapat menunjang kemauan, pengetahuan dan
kemampuan petani untuk berpartisipasi dalam program KUD. Melalui peran lembaga
penyuluhan pertanian diharapkan akan tercipta suatu perubahan perilaku petani dalam
mengikuti setiap program KUD yang dapat meningkatkan kesejahteraan hidup mereka secara
berkelanjutan.
(4) Potensi sumber daya manusia untuk mengelola koperasi. Koperasi Unit Desa yang
penyelenggaraannya bersifat demokratis, dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat tentunya
memerlukan potensi sumberdaya manusia yang dapat mengelola KUD sesuai dengan sistem
sosial dan ekonomi petani di pedesaan. Pengelolaan KUD perlu diarahkan pada potensi
sumberdaya lokal dan sistem usahatani yang ada di tingkat petani. Pola manajemen KUD ini
dimaksudkan untuk meningkatkan kepedulian KUD terhadap kebutuhan petani dan tidak
mengandalkan pola manajemen keuntungan yang tidak sesuai dengan kondisi petani. Pada
dimensi ini alangkah baiknya potensi SDM yang mengelola KUD perlu dilakukan
pendidikan dan pelatihan yang berhubungan dengan pengelolaan keuangan, pengelolaan
potensi desa, dan pemahaman terhadap perilaku sosial ekonomi petani di pedesaan.
(5) Eksistensi hasil produk pertanian dan kemitraan. Eksistensi pengelolaan hasil produk
pertanian dan kemitraan sangat penting dalam menunjang keberlanjutan penyelenggaraan
KUD. Fungsi KUD secara implikasinya dapat membantu petani dalam memasarkan hasil
produksi pertanian, untuk itu eksistensi dari hasil produksi pertanian tersebut setiap saat
dapat terpenuhi sebagai modal KUD dalam merencanakan program pemasaran hasil
pertanian secara kontinyu yang dapat menjamin berbagai pelaku usaha pertanian dalam
menerima hasil produksi pertanian di pedasaan secara berkelanjutan. Adanya eksistensi hasi
produksi pertanian ini KUD dapat memberikan peluang kepada petani untuk selalu
berhubungan atau bermitra dengan pelaku usaha pertanian sesuai dengan tingkat kualitas dan
kuantitas dari hasil pertanian. KUD dapat menjembatani hubungan kemitraan tersebut
dengan mengandalkan pola manajemen yang berpihak pada petani, hal ini perlu di tempuh
dengan menjamin keberlanjutan pasokan hasil produksi pertanian dengan mengharapkan
potensi modal usaha dari pelaku usaha. Dengan demikian pola kemitraan yang di bangun
melalui KUD adalah hubungan kemitraan dengan pengusaha pertanian yang saling
menguntungkan antara pengusaha dengan petani, yang akhirnya berdampak pada pemenuhan
ekonomi petani.

5. Nova Seriana Purba


Pertanyaan : Bagaimana pengelolaan koperasi unit desa di masa pandemi saat ini.
Jawab : Kondisi koperasi akibat adanya pandemi sangatlah tampak. Koperasi menjadi salah
satu yang terdampak pandemik Covid 19, Kebanyakan koperasi yang terkena dampak
bergerak pada bidang kebutuhan sehari-hari, sedangkan sektor UMKM yang paling
terdampak yakni makanan dan minuman. Saat ini banyak koperasi yang melaporkan
kesulitan operasional. Sebab, para anggotanya tidak sanggup membayar cicilan dan banyak
juga yang sekarang menarik simpanan di koperasi simpan pinjam. Dilihat dari segi
kuantitasnya koperasi selalu mengalami kenaikan dari tahun ketahun akan tetapi apabila
ditinjau dari segi kualitas maka sangat bertolak belakang.
Dari segi kualitas, keberadaan koperasi masih perlu upaya yang sungguh-sungguh untuk
mampu beradaptasi dengan tuntutan lingkungan dunia usaha dan lingkungan kehidupan dan
kesejahteraan para anggotanya. Kekuatan koperasi dalam berbagai kegiatan ekonomi masih
relatif kecil, dan ketergantungan koperasi terhadap bantuan dari pihak luar, terutama
Pemerintah, masih sangat besar.

6. Jessica Putri Br. Sembiring


Pertanyaan : Bagaimana peran dari stekholder dalam mengembangkan kud ?
Jawab : 🔜pernan pemerintah kecamatan
Peran pemerintah sebagai regulator

1. Peran Pemerintah sebagai Regulator adalah menyiapkan arah untuk menyeimbangkan


penyelenggaraan pembangunan (menerbitkan peraturanperaturan dalam rangka efektifitas
dan tertib administrasi pembangunan)

2. Peran pemerintah sebagai dinamisator


Pemerintah sebagai dinamisator adalahb menggerakan partisipasi multipihak tatkala stagnasi
terjadi dalam proses pembangunan (mendorong dan memelihara dinamika pembangunan
daerah). Sebagai dinamisator, pemerintah berperan melalui pemberian bimbingan dan
pengarahan yang intensif dan efektif kepada masyarakat

3. Pemerintah sebagai Fasilitator


Peran pemerintah sebagai Fasilitator adalah menciptakan kondisi yang kondusif bagi
pelaksanaan pembangunan (menjembatani kepentingan berbagai pihak dalam
mengoptimalkan pembangunan daerah)

4.Pemerintah sebagai katalisator


Pemerintah berposisi sebagai agen yang mempercepat pengembanagan potensi daerah dan
negara yang kemudian bisa menjadi modal sosial untuk membangun partisispasi.

🔜 peran pamong desa dalam mengembangkan kud


Pamong desa adalah orang-orang yang menangani pemerintahan desa merealisasikan peran
dari pemerintah, peran Paong desa terjun langsung dalam mengembangkan koperasi unit
Desa sesuai dengan peran pemerintah yang diamanahkan.

🔜 peran guru dalam mengembangkan kud.


seorang pengajar suatu ilmu. Dalam bahasa Indonesia, guru umumnya merujuk pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik. peran guru yang dimaksudkan disini untuk
mengembangkan KUD itu orang yang profesional untuk memberikan pembinaan pembinaan
untuk mengembangkan kud,serta guru juga memberikan edukasi edukasi kepada anggota kud
dalam menjalankan tugasnya.

🔜Peran dan Fungsi Ulama


Ulama mengemban tugas mulia menunaikan amar ma’ruf nahi munkar sebagaimana para
nabi. Peran serta mereka terutama dalam memberikan motivasi dan penggerakkan
(pengorganisasian) masyarakat. Mereka memberikan penjelasan mengenai manfaat.
Pembangunan manusia diartikan meningkat masyarakat agar memiliki akhlak yang luhur,
beriman, dan berilmu, yang diasumsikan sebagai modal dasar utama bagi keberhasilan
pembangunan. Dan Usaha itu dilakukan melalui sektor keagamaan.

Anda mungkin juga menyukai