PERMASALAHAN DAN
ISU-ISU STRATEGIS
47 | RENSTRA Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018-2023
namun di sisi lain terdapat pula berbagai permasalahan dan tantangan
yang masih dihadapi dan perlu ditangani melalui serangkaian
kebijakan dan program secara terencana, sinergis, dan berkelanjutan.
Permasalahan-permasalahan pembangunan bidang Energi dan
Sumber Daya Mineral akan diuraikan untuk mengetahui faktor-faktor,
baik secara internal maupun eksternal, yang menjadi pendorong
munculnya permasalahan tersebut adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1.
Pemetaan Permasalahan Pelayanan Perangkat Daerah
48 | RENSTRA Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018-2023
No Masalah Pokok Masalah Akar Masalah
optimal teknologi
49 | RENSTRA Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018-2023
No Masalah Pokok Masalah Akar Masalah
infrastruktur EBT pemerintah terhadap
skala besar investasi infrastruktur
EBT
SEKRETARIAT
1. Sumber Daya Manusia Keterbatasan SDM, baik a. Banyak pegawai yang
yang belum memadai kuantitas maupun sudah purna tugas
kualitas
b. Belum terakomodasinya
jumlah SDM sesuai
dengan kebutuhan
c. Kurangnya pendidikan
dan pelatihan
b. Penambahan cabang
dinas
c. Peningkatan standar
laboratorium yang semula
Kelas B menjadi Kelas A
3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil
Kepala Daerah
Visi:
50 | RENSTRA Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018-2023
Tahun 2014-2019, dan RPJPD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005-
2025. Visi Pembangunan Provinsi Jawa Tengah tersebut harus dapat
diukur keberhasilannya dalam rangka mewujudkan Provinsi Jawa
Tengah yang Sejahtera dan Berdikari. Makna yang terkandung dalam
Visi tersebut dijabarkan sebagai berikut :
Sejahtera
Masyarakat Jawa Tengah Sejahtera adalah masyarakat yang
tercukupi segala kebutuhan dasarnya secara adil dan merata
berprinsip pada perikemanusiaan dan perikeadilan. Masyarakat
sejahtera juga terbebas dari ketidakmerdekaan, kebodohan, kesakitan,
kelaparan, serta ancaman dari perlakuan atau tindak kekerasan fisik
maupun non fisik. Dalam lingkungan masyarakat yang sejahtera akan
tercipta hubungan sosial yang nyaman dan aman, tanpa adanya
diskriminasi SARA, serta tercipta relasi yang dinamis, saling
menghargai, saling pengertian, dan toleransi yang tinggi. Ketercukupan
kebutuhan masyarakat juga didukung dengan pemenuhan prasarana
dan sarana dasar, pelayanan publik, ruang publik, transportasi, serta
teknologi yang harus disediakan secara cukup dan menerus, untuk
mencapai kemajuan dan perkembangan kehidupan masyarakat yang
lebih baik dan sejahtera.
Berdikari
Berdikari merupakan sebuah tujuan agar masyarakat mampu
memenuhi segala kebutuhan dasarnya secara mandiri dan cukup.
Dengan begitu, berdikari menjadi sebuah metode untuk mewujudkan
kesejahteraan masyarakat dan lingkungan hidupnya berbasis modal
pokok milik sendiri, baik sumberdaya alam, manusia, sosial, budaya,
ekonomi, dan politik. Sedangkan sumberdaya yang berasal dari luar
merupakan tambahan apabila diperlukan. Perwujudan masyarakat
Jawa Tengah yang sejahtera dan berdikari dilandasi semangat dan nilai
utama Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi. Nilai ini dimanifestasi dalam
51 | RENSTRA Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018-2023
sikap, tindakan, dan laku seluruh masyarakat Jawa Tengah untuk
dapat bersama mencapai kesejahteraan yang berdikari.
Menuju Jawa Tengah Sejahtera dan Berdikari “Tetep Mboten
Korupsi, Mboten Ngapusi” merupakan instrumen untuk
menciptakan nilai-nilai kesejahteraan yang setara (equal) bagi
segenap komponen masyarakat Jawa Tengah dan mewujudkan
kondisi Jawa Tengah yang berdaulat secara politik, berdikari
secara ekonomi, dan berkepribadian secara sosial budaya, yang
dapat dimanifestasikan dalam bentuk sikap maupun perbuatan,
dengan tindakan dan perilaku “Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi”.
Guna mewujudkan harapan/keinginan Rakyat Jawa Tengah
menjadi sejahtera tentunya diperlukan kerja keras dari seluruh
komponen, baik dari pihak pemerintah daerah maupun dari seluruh
lapisan masyarakat yang ada di Provinsi Jawa Tengah untuk dapat
mendayagunakan dan mengoptimalkan segenap potensi sumber daya
alam yang dimiliki dengan tetap mengacu pada prinsip pembangunan
yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Misi:
52 | RENSTRA Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018-2023
Visi dan Misi di atas dijabarkan dalam 10 (sepuluh) program kerja,
sebagai berikut :
1. Sekolah tanpa sekat; pelatihan tentang demokrasi dan pemilu,
gender, anti korupsi dan magang gubernur untuk siswa
SMA/SMK;
2. Peningkatan peran rumah ibadah, fasilitas pendakwah dan guru
ngaji;
3. Reformasi birokrasi di kabupaten/kota yang dinamis berbasis
teknologi informasi dan sistem layanan terintegrasi;
4. Satgas kemiskinan, bantuan desa, rumah sederhana layak huni;
5. Obligasi daerah, kemudahan akses kredit UMKM, penguatan
BUMDes dan pelatihan startup untuk Wirausaha Muda;
6. Menjaga harga komoditas dan asuransi gagal panen untuk petani
serta melindungi kepentingan nelayan;
7. Pengembangan transportasi masal, revitalisasi jalur kereta dan
bandara serta pembangunan embung/irigasi;
8. Pembukaan kawasan industri baru dan rintisan pertanian
terintegrasi;
9. Rumah sakit tanpa dinding, sekolah biaya pemerintah khusus
untuk siswa miskin (SMAN, SMKN, SLB) dan bantuan sekolah
swasta, pondok pesantren, madrasah, dan difabel;
10. Festival seni serta pengembangan infrastruktur olahraga, rumah
kebudayaan, dan kepedulian lingkungan.
Tabel 3.2. Telaah Visi, Misi, dan Program Gubernur Jawa Tengah
Visi/Misi/Program
Tupoksi Dinas Faktor Penghambat
No Kerja Gubernur Permasalahan
ESDM dan Pendorong
Jawa Tengah
1 Misi 3: Pemenuhan Masih banyak Faktor Penghambat:
Memperkuat kebutuhan energi rumah tangga a) Terdapat perbedaan
kapasitas listrik bagi miskin yang data rumah tangga
ekonomi rakyat masyarakat miskin belum memiliki miskin antara PLN
dan membuka sambungan dengan BPS
53 | RENSTRA Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018-2023
Visi/Misi/Program
Tupoksi Dinas Faktor Penghambat
No Kerja Gubernur Permasalahan
ESDM dan Pendorong
Jawa Tengah
lapangan kerja listrik rumah b) Lokasi masyarakat
untuk tangga yang berada di
mengurangi daerah terpencil
kemiskinan dan c) Biaya investasi EBT
pengangguran yang tinggi
Faktor Pendorong:
a) Kewajiban
pemerintah daerah
untuk menyediakan
energi, utamanya
masyarakat di
daerah terpencil.
b) Semakin tingginya
permintaan energi
c) Potensi energi baru
terbarukan
setempat
2 Program Kerja 1, Partisipasi Belum adanya Faktor penghambat:
terkait “gender” perempuan dalam data pilah a. Kesenjangan gender
pembangunan gender dalam b. Asumsi bahwa
infrastruktur pembangunan pembangunan
sektor ESDM infrastruktur infrastruktur
sektor ESDM dilakukan oleh laki-
laki
Faktor pendorong:
a. Gender Analysis
Pathway
b. Gender Budget
Statement
3 Program Kerja 8, Pemenuhan Masih tingginya Faktor penghambat:
terkait kebutuhan energi permintaan akan a. Rendahnya
“pembukaan listrik dan air energi listrik dan kesadaran industri
kawasan industri bersih bagi air bersih dalam untuk melakukan
baru” industri baru mendukung perizinan air tanah
pembukaan dan
54 | RENSTRA Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018-2023
Visi/Misi/Program
Tupoksi Dinas Faktor Penghambat
No Kerja Gubernur Permasalahan
ESDM dan Pendorong
Jawa Tengah
kawasan ketenagalistrikan
industri baru b. Budaya hemat
energi masih sulit
diterapkan
Faktor pendukung:
a. Kewajiban
pemerintah dalam
penyediaan energi
b. Kemudahan
perizinan (satu
pintu)
4 Misi 4 dan Pemanfaatan Masih Faktor penghambat:
Program Kerja 10, energi baru rendahnya a. Masih tingginya
terkait terbarukan persentase penggunaan energi
“kepedulian sebagai energi baru fosil
lingkungan” pengganti terbarukan b. Subsidi BBM
energi fosil dalam c. Harga EBT yang
Pengembangan Bauran belum bisa bersaing
dan Energi d. Biaya investasi EBT
pembinaan Masih yang tinggi
pertambangan luasnya e. Rendahnya
mineral dan pertambanga kesadaran pelaku
batubara n tanpa izin usaha
Peningkatan di Jawa pertambangan dan
konservasi air Tengah air tanah untuk
tanah, Banyaknya mengajukan izin
pengendalian pengambilan Faktor pendorong:
pengambilan air tanah a. Potensi EBT yang
air tanah dan yang tidak melimpah
perbaikan sesuai b. Kebijakan
degradasi air dengan penurunan emisi
tanah aturan gas rumah kaca
c. Kemudahan
perizinan (satu
pintu)
55 | RENSTRA Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018-2023
3.3. Telaahan Renstra Kementerian ESDM
56 | RENSTRA Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018-2023
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas-aktif dan memperkuat jati diri
sebagai negara maritim;
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju
dan sejahtera;
5. Mewujudkan bangsa yang berdaya saing;
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju,
kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional; dan
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan.
Tabel 3.3.
Tujuan dan Sasaran Strategis Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral Tahun 2015-2019
No Tujuan Sasaran
57 | RENSTRA Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018-2023
3.3.4. Kondisi Energi dan Sumber Daya Mineral
58 | RENSTRA Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018-2023
2. Terwujudnya optimalisasi penerimaan negara dari sektor ESDM,
dengan upaya optimalisasi pembinaan, pengawasan, dan
pengendalian sektor ESDM;
3. Terwujudnya subsidi energi yang lebih tepat sasaran dan harga
yang kompetitif, dengan upaya meningkatkan koordinasi dengan
stakeholder terkait;
4. Terwujudnya peningkatan investasi sektor ESDM, dengan
meningkatkan promosi-promosi sektor ESDM dan menyediakan
data dan informasi potensi dan sebaran material yang terukur dan
ter update;
5. Terwujudnya manajemen dan SDM yang profesional serta
peningkatan kapasitas iptek dan pelayanan bidang geologi, dengan
meningkatkan kualitas dan kuantitas pengetahuan sumber daya
manusia dibidang geologi melalui pelatihan dan kursus-kursus
bidang geologi;
59 | RENSTRA Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018-2023
NO. Sasaran Jangka Tupoksi Dinas Permasalahan Faktor
Menengah Renstra ESDM Provinsi
Kementerian ESDM Jawa Tengah Penghambat Pendorong
kawasan
industri baru
2. Terwujudnya Pemberian - Belum optimalnya - Kurangnya - Luas wilayah
optimalisasi rekomendasi teknis pembinaan, ketaatan cakupan
penerimaan negara perizinan usaha pengawasan, dan masyarakat pengawasan
dari sektor ESDM pertambangan dan pengendalian penambang
pengawasan sektor ESDM terhadap aturan - Jumlah
terhadap usaha Perundang- pemegang IUP
pertambangan undangan yang cukup
besar
- Kurangnya
jumlah pejabat
pengawas
3. Terwujudnya subsidi Perhitungan volume - Pemerintah provinsi - Kurangnya - Keterbatasan
energi yang lebih tepat PBBKB dan kuota tidak mempunyai kesadaran tersedianya
sasaran dan harga BBM bersubsidi kewenangan masyarakat bahan bakar
yang kompetitif melakukan mampu terkait bersubsidi
pembinaan, pemanfaatan sehingga
pengawasan, dan energi yang mendorong
pengendalian di disubsidi masyarakat
sektor Migas menggunakan
- Jumlah penerima bahan bakar
- Belum adanya subsidi yang non subsidi
kepastian hukum semakin
terhadap oknum- meningkat tiap
oknum yang tahunnya
menyelewengkan
energi bersubsidi - Kurangnya
pengawasan
pemanfaatan
energi bersubsidi
dari kementrian
ESDM (pusat)
- Masih adanya
pelanggaran
pemanfaatan
energi bersubsidi
4. Terwujudnya Peningkatan PDRB - Belum tersedianya - Belum disusun - Ketersediaan
peningkatan investasi sektor ESDM data dan informasi dan dana APBD
sektor ESDM secara terukur dan ditetapkannya dan APBN
ter update secara Wilayah Izin
berkala Usaha - Potensi dan
Pertambangan sebaran Energi
(WIUP) Lintas dan
Kabupaten/Kota. Sumberdaya
mineral yang
- Konflik menyebar dan
kepentingan cukup tingi
antara
Kabupaten/Kota - Minat investor
dengan Provinsi cukup tinggi
serta OPD
terkait - Meningkatnya
(Kehutanan dan kebutuhan
Lingkungan bahan material
Hidup serta penunjang
Pemerhati konstruksi
60 | RENSTRA Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018-2023
NO. Sasaran Jangka Tupoksi Dinas Permasalahan Faktor
Menengah Renstra ESDM Provinsi
Kementerian ESDM Jawa Tengah Penghambat Pendorong
Lingkungan
Hidup)
5. Terwujudnya Perumusan, - Rendahnya kualitas - Semakin - Terdapat
manajemen dan SDM pelaksanaan, dan dan kuantitas bertambah perguruan
yang profesional serta evaluasi atas pengetahuan luasnya kawasan tinggi yang
peningkatan kapasitas kebijakan di bidang sumber daya bencana geologi berbasis
iptek dan pelayanan geologi manusia dibidang dan kawasan geologi
bidang geologi geologi. rawan bencana
geologi - Banyaknya
- Keterbatasan diklat dan
anggaran - Kurangnya kursus bidang
pemantauan jumlah personil geologi
daerah rawan pemantauan
bencana geologi daerah rawan
dan anggaran bencana geologi
pemasangan alat
peringatan dini
bencana geologi
61 | RENSTRA Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018-2023
Tupoksi Dinas Faktor Penghambat
No Kebijakan RTRW Permasalahan
ESDM dan Pendorong
c. Pengembangan a) Potensi EBT yang
energi alternatif melimpah
b) Kebijakan
penurunan emisi
gas rumah kaca
2. Kawasan rawan Pembangunan Berkurangnya Faktor Penghambat:
kekeringan sumur bor, sumur kuantitas air a) Muka air tanah
gali dan pasak di tanah terlalu dalam
daerah rawan sehingga air
kering tanah sulit
diambil dengan
sumur gali/pasak
biasa
b) Peresapan air
kurang maksimal
c) Pemanfaatan air
tanah yang
kurang efektif
Faktor pendorong:
a) Terdapat 31
Cekungan Air
Tanah dengan
potensi air tanah
bebas 7.341,99
juta m3/tahun
b) Kebutuhan air
bersih yang
semakin
meningkat
3. Kawasan lindung Kajian geowisata Belum Faktor penghambat:
geologi terakomodasinya a) Kesulitan dalam
daerah kawasan izin penggunaan
lindung geologi kawasan lindung
sebagai obyek geologi
wisata edukasi b) Rendahnya
minat
masyarakat
untuk wisata
edukasi
Faktor pendorong:
a) Cukup banyak
potensi kawasan
lindung kars dan
kawasan cagar
alam geologi
untuk dijadikan
obyek geowisata
b) Penetapan
kawasan geopark
dunia oleh
UNESCO
62 | RENSTRA Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018-2023
Tupoksi Dinas Faktor Penghambat
No Kebijakan RTRW Permasalahan
ESDM dan Pendorong
4. Kawasan Peningkatan nilai Kebutuhan Faktor penghambat:
peruntukan tambah bahan bahan tambang a) Kekhawatiran
pertambangan galian non logam yang terus akan kesulitan
dan logam meningkat tanpa perizinan usaha
diimbangi pertambangan
dengan jumlah b) Maraknya
perizinan pertambangan
pertambangan tanpa izin
Faktor pendorong:
a) Potensi sumber
daya mineral
b) Meningkatnya
kebutuhan
bahan material
penunjang
konstruksi
Faktor pendorong:
a) Potensi sumber
daya mineral
b) Meningkatnya
kebutuhan
bahan material
penunjang
konstruksi
2. Emisi gas rumah Pemanfaatan a) Masih Faktor Penghambat:
kaca sektor energi energi baru rendahnya a) Masih tingginya
terbarukan dalam persentase penggunaan
pemenuhan energi energi baru energi fosil
dan pelaksanaan terbarukan b) Subsidi BBM
audit energi dalam Bauran c) Harga EBT yang
Energi belum bisa
b) Belum bersaing
63 | RENSTRA Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018-2023
Kebijakan KLHS Tupoksi Dinas Faktor Penghambat
No Permasalahan
RPJMD ESDM dan Pendorong
optimalnya d) Biaya investasi
pelaksanaan EBT yang tinggi
budaya hemat e) Kurangnya
energi implementasi
hasil audit energi
Faktor Pendorong:
a) Potensi EBT yang
melimpah
b) Kebijakan
penurunan emisi
gas rumah kaca
3. Tujuan 7: Menjamin Peningkatan rasio a) Masih banyak Faktor Penghambat:
akses energi yang elektrifikasi dan rumah tangga a) Terdapat
terjangkau, andal, pemanfaatan energi miskin yang perbedaan data
baru terbarukan
berkelanjutan dan belum memiliki rumah tangga
dalam Bauran Energi
modern untuk sambungan miskin antara
semua listrik rumah PLN dengan BPS
Rasio tangga b) Masih tingginya
elektrifikasi b) Rendahnya penggunaan
Konsumsi listrik produktivitas energi fosil
per kapita dan aktivitas c) Subsidi BBM
Bauran energi masyarakat d) Harga EBT yang
terbarukan dalam belum bisa
pemanfaatan bersaing
energi listrik e) Biaya investasi
c) Masih EBT yang tinggi
rendahnya
persentase Faktor Pendorong:
energi baru a) Kewajiban
terbarukan pemerintah
dalam Bauran daerah untuk
Energi menyediakan
energi, utamanya
masyarakat di
daerah terpencil.
b) Pembukaan
kawasan industri
baru
c) Potensi EBT yang
melimpah
64 | RENSTRA Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018-2023
Mineral Provinsi Jawa Tengah melakukan perencanaan, realisasi dan
pengawasan pembangunan sektor energi dan sumber daya mineral.
Upaya untuk mewujudkan tujuan pembangunan daerah telah
dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui serangkaian
kebijakan dan program serta sumber pendanaan secara sinergis dan
berkelanjutan. Berdasarkan hasil evaluasi, terdapat berbagai aspek
pembangunan yang telah mengalami kemajuan atau keberhasilan,
namun di sisi lain terdapat pula berbagai permasalahan dan tantangan
yang masih dihadapi dan perlu ditangani melalui serangkaian
kebijakan dan program secara terencana, sinergis, dan berkelanjutan.
65 | RENSTRA Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018-2023
5. Jaringan kerja dan stakeholder (swasta, kelompok
masyarakat/ormas, LSM dan perguruan tinggin) berjalan dengan
baik.
66 | RENSTRA Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018-2023
6. Permintaan dan tingkat kebutuhan terhadap hasil sumberdaya
ESDM;
7. Meningkatnya kemajuan IPTEK;
8. Adanya kebijakan provinsi dan pusat yang berpihak kepada
masyarakat sekitar;
9. Pendanaan dari APBN dan APBD yang cukup memadai;
10. Sistem perizinan pemanfatan ESDM cukup selektif;
11. Keterlibatan perempuan dalam pembangunan dan pemanfaatan
sektor ESDM.
Beberapa ancaman (threats) yang perlu diantisipasi, antara lain :
1. Dengan berlakunya UU Nomor 23 Tahun 2014, maka terjadi
perpindahan kewenangan dari Pemerintah Provinsi menjadi
kewenangan Pemerintah Pusat, terkait sektor Migas dan
Kebencanaan;
2. Pertambangan tanpa izin belum sepenuhnya mampu diatasi,
sehingga berpotensi menimbulkan kerusakan lahan bekas
pertambangan;
3. Penetapan Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) untuk
Mineral Logam dan Batubara belum ditetapkan;
4. Masih adanya ketergantungan dengan instansi lain dalam proses
perizinan;
5. Penempatan aparat pengawas yang tidak sesuai dengan bidang
tugasnya;
6. Penyediaan lapangan kerja sektor ESDM masih rendah;
67 | RENSTRA Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018-2023
Isu strategis Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral akan
diselaraskan dengan isu strategis dalam RPJMD. Isu-isu strategis yang
teridentifikasi berdasarkan permasalahan yang ada di sektor ESDM
adalah :
68 | RENSTRA Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018-2023
4. Masih rendahnya pemanfaatan energi baru dan terbarukan
dalam bauran energi;
Pengembangan energi baru terbarukan di Provinsi Jawa Tengah
diperlukan sebagai upaya mengurangi ketergantungan energi fosil
yang masih cukup tinggi. Sampai dengan tahun 2017, persentase
pemanfaatan EBT dalam energi bauran di Jawa Tengah baru
mencapai 9,56% sehingga masih diperlukan pemanfaatan potensi
EBT di Jawa Tengah, diantaranya pembangunan demplot biogas,
PLTMH, PLTS, PLT Sampah dan PLTP.
5. Masih diperlukannya peningkatan kinerja pelayanan publik
bidang ESDM.
Pemerintah yang bersih dan baik saat ini menjadi isu nasional,
yang juga terjadi di Provinsi Jawa Tengah. Sebagai salah satu upaya
mewujudkan penyelenggaraan pemerintah yang baik serta
memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat, maka
diperlukan peningkatan kinerja pelayanan publik bidang ESDM.
69 | RENSTRA Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018-2023