Anda di halaman 1dari 5

Dalam kehidupan sehari-hari tak lepas dari Pengukuran termasuk :

1. Pengukuran waktu tempuh


2. Pengukuran jarak tempuh
3. Pengukuran kecepatan rata-rata

Rumus-Rumus :

1. Menghitung Waktu yang ditempuh = Jarak : Kecepatan rata-rata


2. Menghitung Kecepatan rata-rata = Jarak : Waktu yang ditempuh
3. Menghitung Jarak yang ditempuh = Kecepatan rata-rata X Waktu yang ditempuh

Agar lebih paham lagi, perhatikan contoh-contoh soal di bawah ini :

1. Jarak dari kota A ke kota B 80 Km. Sebuah kendaraan melaju dengan kecapatan rata-rata
40 Km/jam. Jika kendaraan tersebut berangkat Pukul. 07.00. hitunglah :
a. Berapa lama waktu yang ditempuh ?
b. Pukul Berapakah Kendaraan tersebut tiba di kota B ?

Jawab :
a. Waktu yang ditempuh = 80 Km : 40 Km/jam = 2 jam
b. Tiba di kota B = Pukul 07.00 + 2 jam = Pukul 09.00

2. Jarak dari kota Jakarta ke kota Bogor 60 Km. Ahmad mengendarai mobil dari Jakarta ke
Bogor dalam waktu 2 jam.
a. Berapa Km/jam kecepatan rata-rata Ahmad mengendarai mobil ?
b. Jika berangkat dari Jakarta Pukul 06.00, Pukul berapakah tiba di kota Bogor ?
Jawab :
a. Kecepatan rata-rata = 60 Km : 2 jam = 30 Km/jam
b. Tiba di kota bogor = Pukul 06.00 + 2 jam = Pukul 08.00

3. Rizky mengendarai mobil dengan kecepatan rata-rata 60 km/jam. Ia berangkat dari kota Ja
karta menuju kota Bandung pukul 04.00. Jika Ia tiba di kota Bandung Pukul 07.00
a. Berapa lama waktu yang ditempuh oleh Rizky ?
b. Berapa Km-kah jarak yang telah ditempuh Rizky ?
Jawab :
a. Waktu yang ditempuh = (Pukul 07.00 - Pukul 04.00) X 1 jam = 3 jam
b. Jarak yang ditempuh = 60 km X 3 = 180 Km.
Pembahasan Jarak Waktu dan Kecepatan - Yang dimaksud dengan kecepatan yaitu
besaran yang diperoleh dari jarak tempuh suau benda atau orang yang dibagi dengan waktu
yang dibutuhkan dalam menempuh jarak tersebut. Kecepatan bisa diukur secara langsung
dengan menggunakan speedometer.
Speedometer biasanya terpasang pada kendaraan terutama kendaraan jenis roda dua (motor)
atau roda empat (mobil). Fungsi alat tersebut dipasang pada kendaraan salah satunya yaitu
untuk menentukan jarak yang ditempuh dan kecepatan pada saat melaju di jalanan. Satuan
kecepatan yang biasa digunakan yaitu km/jam. Jarak biasanya dinyatakan dalam ukuran
meter (m) atau bisa juga dengan menggunakan ukuran lain yang di atas atau di bawahnya
meter (m) seperti hm, dam, cm, dan mm.
Sedangkan untuk satuan waktu bisa menggunakan jam, menit, dan juga detik.

Hubungan satuan waktu seperti yang dituliskan di bawah ini :


=> 1 jam -> 60 menit -> 3600 detik
Rumus kecepatan adalah sebagai berikut :

Jarak = Kecepatan x Waktu atau s = v x t


Keterangan => v = kecepatan
s = jarak tempuh
t = waktu tempuh

Contoh Soal :
1. Sebuah mobil membutuhkan waktu selama 120 menit dalam menempuh jarak 30 km.
Berapakah kecepatan rata-rata mobil tersebut ?
Penyelesaian :
Diketahui : Jarak tempuh = 30 km
waktu yang dibutuhkan = 120 menit = 2 jam
Kecepatan = ?
Jawab :
Kita gunakan rumus untuk menentukan kecepatan,
2. Seorang karyawan bank mengendarai sepeda motor menuju ke rumah konsumen. Ia
berangkat dari bank pukul 10.00 dan tiba di rumah konsumennya pada pukul 12.00 dengan
kecepatan rata-rata 40 km/jam. Berapa meter jarak kantor bank karyawan tersebut dengan
konsumennya ?
Penyelesaian :
Diketahui :
Waktu yang dibutuhkan = 10.00 => 12.00 = 2 jam
Kecepatan = 40 km/jam
Jarak = ?
Jawab :
Jarak = Kecepatan x waktu
= 40 km / jam x 2 jam
= 80 km
Jadi, jarak kantor bank karyawan dengan konsumennya adalah 80 km.

3. Sebuah mobil berangkat dari kota A pada pukul 08.00 pagi menuju kota B dengan
kecepatan rata - rata 45 km / jam. Jika jarak kota A dan B adalah 90 km, maka pukul
berapakah mobil tersebut tiba di kota B ?
Penyelesaian :
Diketahui : Jarak = 90 km
Kecepatan rata - rata = 45 km / jam
Waktu = ?
Jawab :

Maka diketahui waktu yang dibutuhkan mobil tersebut yaitu 2 jam sehingga, 08.00 + 2 jam =
10.00
Jadi, mobil tersebut tiba di kota B yaitu pada pukul 10.00

4. Andi dan Roni masing - masing mengendarai sepeda motor. Andi melaju dengan
kecepatan 50 km /jam sementara Roni melaju dengan kecepatan 45 meter / detik. Siapakah
diantara mereka yang melaju lebih cepat ?
Penyelesaian ;
Diketahui :
Kecepatan Andi = 50 km / jam
Kecepatan Roni = 45 meter / detik
Yang melaju lebih cepat = ?
Jawab :
Kita ubah km / jam menjadi meter / detik (menjadi sama), sehingga
Cara Perkalian dan Pembagian Pecahan
Matematika Kelas 5 SD
Perkalian dan Pembagian Pecahan - Bilangan pecahan di dalam matematika
memiliki beragam bentuk, mulai dari pecahan biasa, pecahan campuran, sampai
pecahan dalam bentuk desimal. Setelah sebelumnya dibahas operasi hitung
penjumlahan dan pengurangan bilangan pecahan, maka materi mengenai
pecahan dilanjutkan pada postingan ini dengan membahas materi seputar operasi
hitung perkalian dan pembagian untuk bilangan pecahan. Rumus matematika
dasar telah membuat materi ini dengan bahasa yang mudah untuk dimengerti
sehingga saya sangat yakin bahwa kalian mampu memahami materi pelajaran
matematika yang dibahas dengan lebih mudah. Mari kita lihat langsung materinya
sebagai berikut:

Rumus Cara Menghitung Perkalian dan Pembagian Pecahan


Gambar di atas merupakan rumus perkalian dan pembagian bilangan pecahan,
untuk lebih jelasnya rumus tersebut dapat dijabarkan pada pembahasan di bawah
ini:

Perkalian Sesama Bilangan Pecahan Biasa


Untuk mengalikan suatu bilangan pecahan biasa dengan bilangan pecahan biasa
lainnya, caranya amatlah mudah. Kalian hanya harus mengalikan pembilang
dengan pembilang. Lalu mengalikan penyebut dengan penyebut. Amati contoh
berikut:

2 x 5 = 2 x 5 = 10
7 3 7 x 3 21

12 x 10 = 12 x 10 = 120 = 6
5 4 5 4 20

Perkalian Bilangan Pecahan Biasa dengan Bilangan Bulat


Untuk mengalikan pecahan biasa dengan bilangan bulat, kalian cukup
mengalikan pembilang dengan bilangan bulat tersebut, Kemudian dibagi dengan
penyebut. Seperti bisa dilihat pada contoh berikut:

9 x 3 = 9 x 3 = 27
4 4 4

12 x 5 = 12 x 5 = 60
18 18 18

Pembagian Bilangan Pecahan Biasa


Untuk pembagian bilangan pecahan biasa dengan bilangan pecahan biasa,
caranya cukup sederhana yaitu dengan membalik pembilang dan penyebut dari
salah satu bilangan pecahan biasa yang ada. Kemudian kalikan kedua bilangan
pecahan tersebut. Untuk lebih mudahnya, kalian simak contoh di bawah ini:

4 : 6 = 4 x 8 = 32
3 8 3 x 6 18

7 : 3 = 7 x 4 = 28
9 4 9 x 3 27

Dari berbagai contoh yang telah diberikan, dapat disimpulkan bahwa Cara
Menghitung Perkalian dan Pembagian Pecahantidaklah begitu sulit untuk
dipahami. Hanya saja dibutuhkan ketelitian dalam mengalikan angka-angka yang
digunakan pada bilangan pecahan tersebut. Untuk menambah wawasan kalian
mengenai materi bilangan pecahan, simak artikel lainnya mengenai cara
mengubah bilangan pecahan biasa menjadi bilangan pecahan campuran

Anda mungkin juga menyukai