Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS KESTABILANLERENG TAMBANG MENGGUNAKAN PEMODELAN

NUMERIK SLIDE V.6.20 DAN PERSAMAAN KESETIMBANGAN BATAS PADA


LUBANG BOR FSP-DD-05GTDI BLOK DEUTER TIMUR PADA PT. FAJAR SAKTI
PRIMA KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA KECAMATAN TABANG
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

AUTHORS INFO ARTICLE INFO


____________________________________
____________________________________

Muh.Suparlan.T ISSN :
Universitas Sembilanbelas November Kolaka Vol. 1, No.1, Juli 2018
muhsuparlantmining012@gmail.comURL :
+6282293672398 / +6282344384804
__________________________________________________________________________________
___

Abstrak

Lereng tambang yang aman dan stabil akan menjamin kelancaran kegiatan operasi penambangantersebut.
Penelitian ini dilakukan dilaboratorium dengan menggunakan sampel dari hasil pemboran geoteknik di Blok
Deuter Timur pada PT.Fajar Sakti Prima. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai geometri
lereng Single Slope, High Wall dan Low Wall yang optimal, adapun metode analisis menggunakan metode
kesetimbangan batas dalam hal ini metode Bishop dan metode Janbu dengan bantuan Software Slide V.6.20 dan
analisis manual yang dilakukan dalam menentukan nilai faktor keamanan, dengan data masukan yaitu
karateristik batuan hasil uji laboratorium. Hasil simulasi geometri yang didapatkan pada lereng tunggal yaitu
tinggi 5 meter dan sudut 70°, pada lereng High Wall tidak ditemukan nilai FK > 1,3 pada geometri yang aman,
olehnya itu dilakukan modifikasi lereng dengan membuat Intermediate Berm yaitu tinggi 115 meter dan sudut
28° serta membagi beban lereng menjadi 4 bagian dengan lebar Intermediate Berm 30 meter sehingga diperoleh
nilai faktor keamanan lereng yang aman, sehingga pada lereng Low Wall berdasarkan lereng modifikasi faktor
keamananya pada lerengnya menjadi aman. Olehnya itu lereng modifikasi dibutuhkan dalam mengatasi masalah
lereng High Wall yang tidak dalam kondisi aman walaupun telah dilakukan simulasi berulang – ulang, dan
lereng modifikasi memberikan optimalisasi dari segi keamanan maupun segi ekonomis.

Kata kunci : Faktor keamanan, Geoteknik, Kestabilan Lereng dan Metode Kesetimbangan Batas.

Abstract

Mining slope stability and safety to will ensure the smoothness of mining operation. The research is done in
laboratory with use sample from geotechnical results drillhole from Block East Deuter in PT.Fajar Sakti Prima.
The purpose from the research is knowing to optimal value of geometry single slope, high wall and low wall, as
for use of limit equilibrium method in this case of Bishop method and Janbu method with help from software
slide V.6.20 and manual analysis process for the determine of safety factor, which input data such as rocks
characteristic as result from laboratory experiment. The simulation result that obtained from single slope is
height 5 metric and angle 70°, on the high wall slope is not value SF >1,3 found the safety of geometry, then the
modification slope is done with make intermediate berm, the intermediate berm is height 115 metric and angle
28° with to divide 4 berm and the wide of intermediate berm 30 metric in the slope, so obtained safety factor it
is secure of the slope. On the low wall slope of safety factor is secure with the modification berm. Then the
modification slope will be needed to problem resolve of the high wall in the condition not be secure, though of
slope repeated simulation to be done and the modification slope is optimal produce in the case of safety aspect
and economy aspect.

Keywords : Safety Factor, Geotechnical, Slope Stability and LimitEquilibrium Method.


A. PENDAHULUAN
Lereng yang aman dan stabil akan PT. Fajar Sakti Prima (FSP) merupakan
menjamin kelancaran operasi penambangan, walau perusahaan yang bergerak dibidang penambangan
secara teoritis lereng penambangan akan aman jika batubara, dengan kondisi geoteknik atau lereng
dibuat selandai mungkin, namun lereng yang landai penambangananya terdiri atas material – material
akan menyebabkan volume pengupasan lapisan lapisan (Statigraphy) tanah endapan (Sedimentary
penutup (Overburden) yang sangat besar sehingga Soil) hasil pelapukan fisika dan kimia pada batuan
secara ekonomis tidak menguntungkan. Untuk jutaan tahun lalu, yang mencakup lempung (Clay),
meningkatkan efisiensi dan efektivitas lanau (Silt), Pasir (Sand) sampai berangkal (Boulder),
penambangan secara maksimal serta terjaminnya maupun batubara (Coal). Batubara tersebut terbentuk
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) melalui proses pembatubaraan (Coalification) jutaan
diperlukananalisis kestabilan lereng dan desain tahun, yang tersedimentasi dan terendapkan
lereng penambangan yang optimal untuk dilingkungan pengendapan tertentu hingga
mendukung proses kegiatan penambangan tersebut. membentuk batubara, baik dari gambut hingga
batubara jenis lignit maupun antrasit. Material
Di dalam analisis kestabilan lereng dan batubara tersebut sangat lunak atau terkadang bersifat
desain lereng penambangan sangat diperlukan suatu rapuh atau pecah (Britle), terlebih jika dijadikan
kajian bidang rekayasa geoteknik untuk mengetahui sebagai lapisan dasar lereng penambangan dan
perilaku massa dasar batuan sehingga dapat mendapat gaya tekan dari luar maka akan berpengaruh
diperoleh analisis yang tepat, akurat dan realistis. terhadap nilai faktor keamanan dari lereng tersebut.
Kajian rekayasa geoteknik diantaranya mencakup
kegiatan pengeboran dan uji laboratorium untuk Atas dasar inilah pentingnya penelitian dalam
mendapatkan data parameter fisik dan kekuatan menganalisis kestabilan lereng dan kesetimbangan
batuan yang dibutuhkan untuk mengetahui deskripsi batas serta mengetahui sifat batuan dan juga nilai
massa batuan. Hasil dari kajian tersebut dapat faktor keamanan di Blok penambangan batubara
menentukan geometri lereng, yaitu sudut dan tinggi khususnya pada lubang bor FSP-DD-05GT diBlok
lereng yang optimal maupun dari segi kemantapan Deuter Timur pada PT. Fajar Sakti Prima (FSP)
lerenguntuk mendukung proses kegiatan
penambangan kedepannya.

B. LANDASAN TEORI

Rekayasa geoteknik, sesuai dengan Void Ratio(e). Sedangkan pengujian sifat mekanik
namanya, merupakan aplikasi rekayasa teknologi meliputi uji kuat tekan uniaksial, uji kuat geser
yang diterapkan kepada bumi (Arif Irwandi, 2016). langsung, uji pointload dan uji ultrasonik.
Dalam mempelajari geoteknik selalu akan Kestabilan lereng tergantung pada gaya
berhubungan dengan material alam, baik dari penggerak dan gaya penahan yang bekerja pada
permukaan maupun dari dalam bumi, dalam bentuk bidang gelincir tersebut. Dalam menganalisis harus
tanah dan batuan. Dalam geoteknik, hal – hal ditentukan patokan berapa harga faktor keamanan
terpenting dalam mempelajari material tersebut yang aman untuk lereng, baik untuk lereng tunggal
adalah memahami bagaimana perilaku masing – maupun lereng total yang akan digunakan dalam
masing material. suatu analisis. Dengan demikian maka yang dijadikan
Pengujian laboratorium bertujuan untuk sebagai pedoman lereng dalam keadaan mantap
mengetahui karakteristik material yang berada di untuk lereng tunggal adalah FK ≥ 1,20 dan untuk
lapangan. Hasil dari pengujian ini adalah parameter- lereng keseluruhan FK ≥ 1,30. Metode yang sangat
parameter geoteknik yang selanjutnya akan populer yang digunakan dalam menganalisis
digunakan dalam permodelan. Pengujian kestabilan suatu lereng, baik lereng tunggal maupun
laboratorium terdiri dari uji sifat fisik dan mekanik. lereng keseluruhan maupun juga lereng buatan
Pengujian fisik material meliputi pengujian bobot seperti lereng tambang adalah dengan menggunakan
isi asli (Natural Density), bobot isi kering (Dry metode kesetimbangan batas (Limit Equilibrium
Density), bobot isi jenuh (Saturated Density), berat Method). Metode kesetimbangan batas (Limit
jenis semu (Apparent Specific Gravity), berat jenis Equilibrium Method) terbagi lagi atas beberapa
sebenarnya (True Specific Gravity), kadar air asli metode, yaitu diantaranya metode Bishop yang
(Natural Water Content), kadar air jenuh disederhanakan dan metode Janbu.
(Absorption), derajat kejenuhan, porositas (n) dan
Metode Janbu (1954, 1973) juga termasuk merupakan suatu roduk Software geoteknik terbaru
salah satu metode yang populer dan sering yang dikembangkan oleh Rockscience menggunakan
digunakan dalam analisis kestabilan lereng. Asumsi teori kesetimbangan batas untuk menghitung faktor
yang digunakan dalam metode ini yaitu gaya geser keamanan dari suatu lereng. Formulasi yang
antar irisan sama dengan nol. Metode ini memenuhi komprehensif dari Slide V.6.20 membuatnya mampu
kesetimbangan gaya dalam arah horizontal untuk menganalisis kasus stabilitas baik sederhana dan
semua irisan, namun kesetimbangan momen tidak kompleks dengan menggunakan metode variasi
dipenuhi. Sembarang bentuk bidang runtuh yang dalam perhitungan faktor keamanannya. Program
dapat dianalisis dengan menggunakan metode Slide V.6.20 dapat diterapkan pada analisis dan
janbu ini. Untuk menentukan nilai faktor keamanan pekerjaan perancangan dalam bidang geoteknik, sipil
(FK) dengan menggunakan metode Janbu, sebagai dan pertambangan. Data-data masukan yang
berikut : dibutuhkan untuk menganalisis dengan Slide V.6.20
yaitu bobot isi, kohesi, dan sudut geser dalam dari
𝛴𝑅𝐹 tiap jenis litologi tanah dan batuan yang akan
𝐹𝐾 =
𝛴𝐷𝐹 dianalisis.
Dimana,

FK = Faktor Kestabilan Lereng.


ΣRF = Nilai total kekuatan geser material
keseluruhan irisan dari lereng (kN/m).
ΣDF = Nilai total kekuatan geser penahan
materialagar setimbang keseluruhan
irisan dari lereng(kN/m)

Metode Bishop (1955) merupakan metode


yang paling populer dalam analisis kestabilan lereng.
Asumsi yang digunakan dalam metode ini yaitu gaya
geser antar irisan sama dengan nol dan bidang runtuh
berbentuk sebuah busur lingkaran.Kondisi
kesetimbangan yang dapat dipenuhi oleh metode ini
adalah kesetimbangan gaya dalam arah vertikal untuk
setiap irisan dan kesetimbangan momen pada pusat
Sumber : Muh.Suparlan.T(2018)
lingkaran runtuh untuk semua irisan, sedangkan
kesetimbangan gaya dalam arah horizontal tidak Gambar 1 :Ilustrasi Analisis Lereng
dipenuhi. Untuk menentukan nilai (FK) dengan
menggunakan metode Bishop, sebagai berikut : Menggunakan Slide V.6.20

𝛴𝑅𝑀
𝐹𝐾 =
𝛴𝐷𝑀 Dari data-data masukan tersebut kemudian
Dimana, diolah dengan bantuan Slide V.6.20 sehingga
menghasilkan data keluaran yaitu kemungkinan
FK = Faktor Kestabilan Lereng. (Probabilitas) keruntuhan dan faktor keamanan (FK)
ΣRM = Nilai total kekuatan geser material untuk lereng tunggal dan Overall Slope.
Keseluruhanirisan dari lereng
(kN/m).
ΣDM = Nilai total kekuatan geser penahan
material agar setimbangkeseluruhan
irisan dari lereng (kN/m).

Aplikasi pemodelan numerik Slide


V.6.20,Adalah aplikasi emodelan numerikyang
C. METODOLOGI PENELITIAN

1. Teknik Pengambilan Data / Instrumen


kuat tekan material di laboratorium mekanika
Adapun teknik pengumpulan data yang tanah dan batuan.
akan dilakukan dalam penelitian ini, meliputi
dua tahap dalam pengumpulan data, yaitu 2. Metode Pengolahan Data
teknik pengumpulan data dengan dokumen dan
teknik pengumpulan data dengan observasi. Adapun metode pengolahan data
Teknik pengumpulan data dengan dokumen menggunakan metode kesetimbangan batas
merupakan tahap awal pengumpulan data yang dengan pendekatan pemodelan numerik dalam
akan dilakukan dan proses pengumpulan data menganalisis nilai faktor keamanan lereng
ini ini dilakukan dengan pengumpulan data tambang khususnya lereng tunggal, High Wall
dalam bentuk dokumen (literatur) yang dan Low Wall pada lubang bor FSP-DD-05GT
dilakukan dimulai dari pra tugas akhir sampai yang berada pada Blok Deuter Timur. Metode
pelaksanaan tugas akhir berlangsung dimana kesetimbangan batas yang digunakan pun
data tersebut meliputi literatur dari buku, menggunakan dua metode popular yaitu metode
artikel, laporan penelitian terdahulu dan Janbu dan Bishop
dokumen yang berkaitan dengan perusahaan.
Sedangkan teknik pengumpulan data dengan 3. Analisis Pengolahan Data
observasimerupakan tahap akhir dari teknik
pengumpulan data yang akan dilakukan pada Adapun analisis pengolahan data
saat penelitian berlangsung. Teknik menggunakan Slide V.6.20 yang disimulasikan
pengambilan data ini dilaksanakan oleh peneliti, dengan menggunakan geometri tertentu dengan
setelah data – data sekunder sudah terkumpul metode Bishop dan metode Janbu hingga
dan setelah kegiatan teknik pengambilan data mendapatkan nilai faktor keamanan yang aman
dalam bentuk dokumen (literatur) selesai, teknik lebih dari > 1,2 untuk lereng tunggal dan lebih
pengumpulan data ini dilakukan dengan cara dari >1,3 untuk lereng overall yang akan
observasi atau pengamatan langsung terhadap dijadikan sebagai rekomendasi geometri lereng
obyek penelitian dan peneliti juga akan terlibat tersebut. Selain menggunakan Slide V.6.20
langsung dalam proses pengumpulan data – data dalam analisis penggolahan data, juga
penelitian diperusahaan, khususnya proses menggunakan analisis yang dilakukan secara
pengumpulan data dilaboratorium mekanika manual dengan menggunakan metode Bishop
batuan maupun dilapangan. Adapun instrumen dan metode Janbu dalam menentukan nilai FK
penelitian yang digunakan dalam lereng tunggal dan membandingkan selisih dari
penelitianmeliputi pengujian sifat fisik material, hasil analisis menggunakan Slide V.6.20 dan
uji kuat geser material dan analisis secara manual
D. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil
Hasil dari Running dengan menggunakan untuk lubang bor FSP-DD-05GT, dapat dilihat
Software Slide V.6.20 untuk mencari nilai faktor pada tabel dibawah ini :
keamanan (FK) pada lereng tunggal (Single Slope)

Tabel 1 :HasilRunning Lereng Tunggal pada Lubang Bor FSP-DD-05GT Dengan Metode Bishop
Hole : FSP-DD-05GT
Blok : Deuter Timur
Kondisi Setengah Nilai Faktor Keamanan Metode Bishop
Lereng : Jenuh
Jenis Tunggal
Lereng : (Single)
Tinggi 5 Meter Tinggi 10 Meter
No. Jenis Litologi
60° 65° 70° 60° 65° 70°
1 Soil 2.631 2.479 2.347 1.886 1.769 1.680
2 Coal 1.843 1.761 1.625 1.242 1.152 1.093
3 Claystone 1 1.848 1.768 1.701 1.045 0.922 0.995
4 Sandstone 1 3.503 3.329 3.196 2.206 2.115 1.982
5 Siltstone 1 3.500 3.333 3.218 2.095 2.002 1.914
6 Claystone 2 2.796 2.665 2.575 1.673 1.598 1.528
7 Sandstone 2 4.342 4.150 4.006 2.528 2.396 2.306
8 Sandstone 3 4.649 4.438 4.264 2.647 2.506 2.408
9 Claystone 3 2.590 2.470 2.375 1.488 1.411 1.354
10 Claystone 4 2.786 2.656 2.568 1.698 1.625 1.555
11 Sandstone 4 4.981 4.737 4.564 2.945 2.810 2.683
12 Siltstone 4 4.083 3.910 3.765 2.320 2.202 2.124
Keterangan :
Bahaya Kritis Sumber : Muh.Suparlan.T(2018)
Aman Rekomendasi

Dari hasil Running yang dilakukan diajukan, berdasarkan hasil analisis nilai faktor
dengan menggunakan Software Slide V.6.20 keamanan (FK) dengan metode Bishop pada
untuk mencari nilai faktor keamanan (FK) pada lubang bor FSP-DD-05GT, maka dilakukan juga
jenis lereng tunggal (Single Slope) pada lubang analisis terhadap persentase kemungkinan
bor FSP-DD-05GT dengan menggunakan keruntuhan (Probability Failure) terhadap lereng
metode Bishop, maka didapatkan nilai geometri tunggal tersebut dengan menggunakan metode
yang direkomendasikan adalah geometri lereng yang sama dalam menganalisis nilai faktor
tunggal (Single Slope) dengan tinggi 5 meter dan keamanan. Dari hasil analisis terhadap
dengan sudut lereng tunggal (Single Slope) 70°. persentase kemungkinan keruntuhan (Probability
Dalam mendukung data Failure) didapatkan hasil sebagai berikut :
rekomendasi geometri lereng tunggal yang

Tabel 2 :Hasil Analisis Persentase Kemungkinan Keruntuhan Metode Bishop


Hole : FSP-DD-05GT
Blok : Deuter Timur Nilai Faktor Nilai Probability
Keamanan Failure (%) Metode Slope)
Kondisi Lereng : Setengah Jenuh Metode Bishop Bishop yang
Jenis Lereng : Tunggal (Single) diajuk
Tinggi 5 Meter Tinggi 5 Meter an
No. Jenis Litologi pada
Sudut 70° Sudut 70°
luban
1 Soil 2.347 0.000
g bor
2 Coal 1.625 0.000
FSP-
3 Claystone 1 1.701 0.000
DD-
4 Sandstone 1 3.196 0.000
05GT,
5 Siltstone 1 3.218 0.000
maka
6 Claystone 2 2.575 0.000 didap
7 Sandstone 2 4.006 0.000 atkan
8 Sandstone 3 4.264 0.000 persen
9 Claystone 3 2.375 0.000 tase
10 Claystone 4 2.568 0.000 kemu
11 Sandstone 4 4.564 0.000 ngkin
12 Siltstone 4 3.765 0.000 an
Dari hasil analisis terhadap persentase Sumber : Muh.Suparlan.T(2018) kerunt
kemungkinan keruntuhan (Probability Failure) uhan (Probability Failure) yaitu 0,000 %,
dengan metode Bishop terhadap data sehingga geometri lereng yang diajukan tersebut
rekomendasi geometri lereng tunggal (Single dinyatakan aman dari hasil analisis terhadap
persentase Probability Failure.

Tabel 3 :HasilRunning Lereng Tunggal pada Lubang Bor FSP-DD-05GT Dengan Metode Janbu

Hole : FSP-DD-05GT
K
Bloke : Deuter Timur
Kondisi
t Nilai Faktor Keamanan Metode Janbu
Lereng : Setengah Jenuh
e
Jenis
r
Lereng : Tunggal (Single)
a
Tinggi 5 Meter Tinggi 10 Meter
n
No. Jenis Litologi
g 60° 65° 70° 60° 65° 70°
1a Soil 2.631 2.570 2.448 1.897 1.796 1.736
2n Coal 1.892 1.839 1.736 1.245 1.187 1.131
3 Claystone 1 1.912 1.864 1.813 1.082 1.044 1.013
4: Sandstone 1 3.622 3.494 3.370 2.249 2.194 2.095
5 Siltstone 1 3.623 3.511 3.413 2.167 2.097 2.008
6B Claystone 2 2.892 2.803 2.728 1.729 1.673 1.602
7a Sandstone 2 4.490 4.373 4.255 2.613 2.516 2.434
8h Sandstone 3 4.825 4.685 4.538 2.741 2.640 2.552
9a Claystone 3 2.687 2.607 2.526 1.539 1.485 1.432
10y Claystone 4 2.878 2.791 2.710 1.754 1.696 1.625
11a Sandstone 4 5.167 4.998 4.839 3.050 2.953 2.821
12 Siltstone 4 4.216 4.118 4.011 2.401 2.317 2.252
Sumber : Muh.Suparlan.T(2018)
Kritis
Aman Rekomendasi

Dari hasil Running yang dilakukan pada jenis lereng tunggal (Single Slope) pada
dengan menggunakan Software Slide V.6.20 lubang bor FSP-DD-05GT dengan
untuk mencari nilai faktor keamanan (FK) menggunakan metode Janbu, maka didapatkan
nilai geometri yang direkomendasikan adalah juga analisis terhadap persentase
geometri lereng tunggal (Single Slope) dengan kemungkinan keruntuhan (Probability
tinggi 5 meter dan dengan sudut lereng Failure) terhadap lereng tunggal tersebut
tunggal (Single Slope) 70°. dengan menggunakan metode yang sama
Dalam mendukung data rekomendasi dalam menganalisis nilai faktor keamanan.
geometri lereng tunggal yang diajukan, Dari hasil analisis terhadap persentase
berdasarkan hasil analisis nilai faktor kemungkinan keruntuhan (Probability
keamanan (FK) dengan metode Janbu pada Failure) didapatkan hasil sebagai berikut :
lubang bor FSP-DD-05GT, maka dilakukan

Tabel 5 :Hasil Analisis Persentase Kemungkinan Keruntuhan Metode Janbu

Hole : FSP-DD-05GT
Blok : Deuter Timur Nilai Faktor Nilai Probability
Keamanan Metode Failure (%) Metode
Kondisi Lereng : Setengah Jenuh Janbu Janbu
Jenis Lereng : Tunggal (Single)
Tinggi 5 Meter Tinggi 5 Meter Sudut
No. Jenis Litologi
Sudut 70° 70°
1 Soil 2.448 0.000
2 Coal 1.736 0.000
3 Claystone 1 1.813 0.000
4 Sandstone 1 3.370 0.000
5 Siltstone 1 3.413 0.000
6 Claystone 2 2.728 0.000
7 Sandstone 2 4.255 0.000
8 Sandstone 3 4.538 0.000
9 Claystone 3 2.526 0.000
10 Claystone 4 2.710 0.000
11 Sandstone 4 4.839 0.000
12 Siltstone 4 4.011 0.000
Sumber : Muh.Suparlan.T(2018)

Dari hasil analisis terhadap persentase lereng yang aman yaitu FK lebih dari >1,3.Jadi,
kemungkinan keruntuhan (Probability Failure) dikarenakan pada lubang bor FSP-DD-05GT
dengan metode Janbu terhadap data tidak didapatkan nilai geometri lereng yang
rekomendasi geometri lereng tunggal (Single aman yaitu FK lebih dari >1,3sehingga
Slope) yang diajukan pada lubang bor FSP-DD- memiliki masalah keamanan pada geometri
05GT, maka didapatkan persentase lereng High Wall dari hasil Running yang
kemungkinan keruntuhan (Probability Failure) dilakukan dengan menggunakan Software Slide
yaitu 0,000 %, sehingga geometri lereng yang V6.20 untuk mencari nilai faktor keamanannya,
diajukan tersebut dinyatakan aman dari hasil maka solusinya dengan membuat Intermediete
analisis terhadap persentase Probability Berm pada geometri lereng High Wall
Failure.Dari hasil running yang dilakukan padalubang borFSP-DD-05GT. Adapun solusi
dengan menggunakan Software Slide V.6.20 dan pembahasan Intermediete Berm dalam
untuk mencari nilai faktor keamanan (FK) pada mengatasi masalah yang dihadapi oleh lubang
jenis lereng High Wall pada lubang bor FSP- borFSP-DD-05GT pada pembuatan lereng
DD-05GTdengan menggunakan metode Janbu High Wall dapat dilihat pada sub bagian
dan metode Bishop, maka untuk lubang bor pembahasan.
FSP-DD-05GT tidak didapatkan nilai geometri

2. PEMBAHASAN
Dari data hasil running Slide V.6.20dalam Sedangkan untuk lereng High wall,
mencari nilai FK pada jenis lereng tunggal, berdasarkan hasil data Running yang didapat,
didapatkan untuk lubang bor FSP-DD-05GT, nilai tidak ditemukan geometri lereng yang
geometri lereng tunggal (Single Slope) yang direkomendasikan untuk lubang bor tersebut,
direkomendasikan adalah tinggi 5 meter dan sudut maka solusinya dengan membuat Intermediete
70° untuk lubang borFSP-DD-05GT.Nilai Berm pada lereng High Wall pada lubang bor
geometri yang telah direkomendasikan tersebut, FSP-DD-05GT.Setelah melakukan beberapa
juga sudah dilakukan analisis terhadap terhadap simulasi dalam pembuatan Intermediete Berm
persentase kemungkinan keruntuhan (Probability untuk geometri lereng High Wall untuk
Failure) dengan menggunakan metode Bishop dan keseluruhan lubang bor, maka nilai geometri
Janbu, hasil analisis tersebut menunjukan untuk lereng yang direkomendasikan untuk lubang bor
lubang bor FSP-DD-05GT, pada setiap litologinya FSP-DD-05GT adalah dengan tinggi lereng 115
memiliki nilai Probability Failure 0,000 %, meter dan sudut 28°.
sehingga rekomendasi geometri lereng tersebut
dinyatakan dalam kondisi aman.

Tabel 6 :HasilRunning Intermediete Berm

Hole : FSP-DD-05GT
Blok : Deuter Timur
Kondisi : Setengah Jenuh Nilai Faktor Keamanan
Higwall Intermediete
Lereng :
Berm
Tinggi
Sudut (°) Metode Bishop Metode Janbu
Highwall (m)

115 28 1.549 1.363

Sumber : Muh.Suparlan.T(2018)

Tabel 7 :Hasil Analisis Persentase Kemungkinan Keruntuhan

Hole : FSP-DD-05GT
Blok : Deuter Timur
Kondisi : Setengah Jenuh Nilai Probability Failure (%)
Higwall Intermediete
Lereng :
Berm
Tinggi
Highwall Sudut (°) Metode Bishop Metode Janbu
(m)

115 28 0.000 0.000

Sumber : Muh.Suparlan.T(2018)
Dari hasil analisis terhadap persentase Setelah rekomendasi geometri lereng Intermediete
kemungkinan keruntuhan (Probability Failure) Bermterhadap geometri lereng High Wall
dengan metode Bishop dan Janbu terhadap data diperoleh, maka berikutnya dilakukan simulasi
rekomendasi geometri lereng yang diajukan pada pembuatan geometri lereng Low Wall. Pembuatan
lubang bor FSP-DD-05GT, maka didapatkan geometri lereng Low Wall mengikuti tinggi lereng
persentase kemungkinan keruntuhan (Probability dari Intermediete Berm pada lereng High Wall
Failure) yaitu sebesar 0,000 %, sehingga geometri yang direkomendasikan. Pada lereng Low Wall
lereng yang diajukan tersebut dinyatakan aman longsoran yang diasumsikan adalah akan terjadi
dari hasil analisis terhadap persentase Probability berbeda pada lereng Intermediete Berm untuk
Failure. lereng High Wall yakni berupa longsoran Non
Circular (bukan longsoran busur). Hal ini
disebabkan bidang gelincir yang berpotensi untuk akibat proses pembukaan lapisan batubara
longsor searah dengan bidang perlapisan batuan
.
Tabel 8 :HasilRunning Low Wall

Hole : FSP-DD-05GT
Blok : Deuter Timur
Nilai Faktor Keamanan
Kondisi : Setengah Jenuh
Lereng : Low Wall
Tinggi
Highwall Sudut (°) Metode Bishop Metode Janbu
(m)

115 3 8.073 8.043

Sumber : Muh.Suparlan.T(2018)

Hasil analisis faktor keamanan (FK) sudut lereng 70°. Adapun nilai selisih hasil
dengan menggunakan metode Bishop dan Janbu analisis faktor keamanan (FK) dengan
secara manual maupun dengan menggunakan menggunakan metode Bishop dan Janbu secara
Slide V.6.20 menunjukan kondisi lereng yang manual maupun dengan menggunakan Slide
aman atau FK > 1,2, dengan kondisi geometri V.6.20 dapat dilihat pada tabel berikut :
lereng tunggal 5 meter untuk tinggi lereng dan

Tabel 9 :HasilAnalisis FK Lereng Tunggal Secara Manual dan Slide V.6.20 Metode Bishop

Hole : FSP-DD-05GT
Blok : Deuter Timur
Kondisi Nilai Faktor Keamanan Metode Bishop
Lereng : Setengah Jenuh
Jenis
Lereng : Tunggal (Single)

Tinggi 5 Meter dan Sudut 70°


No. Jenis Litologi
Analisis Software Analisis Manual Nilai Selisih

1 Soil 2.347 2.199 0.148


2 Coal 1.625 1.666 0.041
3 Claystone 1 1.701 1.664 0.037
4 Sandstone 1 3.196 3.128 0.068
5 Siltstone 1 3.218 3.154 0.064
6 Claystone 2 2.575 2.503 0.072
7 Sandstone 2 4.006 3.915 0.091
8 Sandstone 3 4.264 4.213 0.051
9 Claystone 3 2.375 2.345 0.030
10 Claystone 4 2.568 2.494 0.074
11 Sandstone 4 4.564 4.511 0.053
12 Siltstone 4 3.765 3.673 0.092

Rata - Rata 0.068


Sumber : Muh.Suparlan.T(2018)
Tabel 10 :HasilAnalisis FK Lereng Tunggal Secara Manual dan Slide V.6.20 Metode Janbu

Hole : FSP-DD-05GT
Blok : Deuter Timur Nilai Faktor Keamanan Metode Janbu
Kondisi Lereng : Setengah Jenuh
Jenis Lereng : Tunggal (Single)

Tinggi 5 Meter dan Sudut 70°


No. Jenis Litologi
Analisis Software Analisis Manual Nilai Selisih
1 Soil 2.448 3.072 0.624
2 Coal 1.736 2.074 0.338
3 Claystone 1 1.813 1.904 0.091
4 Sandstone 1 3.370 3.934 0.564
5 Siltstone 1 3.413 3.582 0.169
6 Claystone 2 2.728 2.834 0.106
7 Sandstone 2 4.255 4.346 0.091
8 Sandstone 3 4.538 4.606 0.068
9 Claystone 3 2.526 2.578 0.052
10 Claystone 4 2.710 2.870 0.160
11 Sandstone 4 4.839 5.077 0.238
12 Siltstone 4 4.011 4.016 0.005

Rata - Rata 0.209


Sumber : Muh.Suparlan.T(2018)

Selisih
0.141

Sumber : Muh.Suparlan.T(2018)
Gambar 2 :Grafik Perbandingan Selisih

Rata -Rata Nilai FK


Dari hasil analisis nilai faktor keamanan FSP-DD-05GT yaitu sebesar 0,005 pada lubang
(FK) lereng tunggal yang dilakukan, untuk bor tersebut dengan litologi Siltstone 4, sedangkan
memperoleh nilai selisih dengan membandingan nilai selisih tertinggi untuk metode Janbu pada
hasil analisis manual dan Slide V.6.20 dengan lubang bor FSP-DD-05GT yaitu sebesar 0,624
menggunakan metode Bishop dan metode Janbu, pada lubang bor tersebut dengan litologi Soil.
Adapun nilai selisih terendah untuk metode Bishop Pada gambar 2, grafik tersebut menunjukan
pada lubang bor FSP-DD-05GT yaitu sebesar bahwa terdapat perbedaan selisih nilai rata – rata
0,037 pada lubang bor tersebut dengan litologi faktor keamana pada lubang bor FSP-DD-05GT,
Claystone 1, sedangkan nilai selisih tertinggi untuk berdasarkan dari hasil analisis dengan
metode Bishop pada keseluruhan lubang bor FSP- menggunakan metode Bishop dan metode Janbu,
DD-05GT yaitu sebesar 0,148 pada lubang bor dimana nilai selisih rata – rata faktor keamanan
tersebut dengan litologi Soil. Adapun nilai selisih pada lubang bor tersebut sebesar 0,141.
terendah untuk metode Janbu pada lubang bor

E. KESIMPULAN

1. Jadi nilai geometri yang direkomendasikan untuk diperoleh dari hasil analisis yang dilakukan
lereng tunggal (Single Slope) yaitu tinggi 5 meter dengan metode Janbu sebesar 0,209 dengan
dengan sudut kemiringan lereng 70° pada lubang perbandingan kedua selisih tertinggi dan
bor FSP-DD-05GT.Hasil analisis nilai FK terendah sebesar 0,141. Jadi metode Janbu
tersebut, juga didukung berdasarkan hasil memiliki selisih terbesar dalam menganalisis
analisis Slide V.6.20 terhadap persentase nilai FK dibandingkan dengan metode Bishop.
kemungkinan longsoran (Probability Failure)
sebesar 0,000 %. 3. Pada lereng High Wall tidak ditemukan nilai
geometri lereng yang direkomendasikan, karena
2. Dari hasil analisis FK yang dilakukan pada tidak didapatkan nilai geometri yang aman
lereng tunggal, untuk memperoleh nilai selisih sebesar > 1,3 maka dilakukan modifikasi lereng
dengan membandingan hasil analisis manual dan High Wall, dengan cara membuat Intermediate
Slide V.6.20 dengan menggunakan metode Berm sehingga didapatkan geometri lereng High
Bishop dan Janbu pada lubang bor FSP-DD- Wall yang direkomendasikan yaitu tinggi 115
05GT, nilai selisih terendah diperoleh dari hasil meter dan sudut 28°, dengan lebar jenjang
analisis yang dilakukan dengan menggunakan Intermediate Berm minimum 25 meter dan
metode Janbu yaitu sebesar 0,005 pada litologi maksimum 50 meter, sehingga diperoleh nilai
Siltstone 4, sedangkan nilai selisih tertinggi juga FK yang aman pada lereng High Wall sebesar >
diperoleh dari hasil analisis yang dilakukan 1,3 untuk setiap lubang bor. Sedangkan pada
dengan metode Janbu yaitu sebesar 0,624 dengan lereng Low Wall nilai geometri yang
litologi Soil. Sedangkan nilai selisih rata – rata direkomendasikan yaitu tinggi 115 meter dengan
terendah yang diperoleh dari hasil analisis yang sudut kemiringan 3°, sehingga diperoleh nilai FK
dilakukan dengan metode Bishop sebesar 0,068 yang aman pada lereng Low Wall sebesar > 1,3
sedangkan nilai selisih rata – rata tertinggi yang untuk setiap lubang bor.

F. DAFTAR PUSTAKA

Anderson, M.G, Richards, K.S., 1987, Slope Stability Geotechnical Engineering and Geomorphology.
E.Hook and J.W.Bray, 1981, Rock Slope Engineering, London : The Institution Of Mining and Metalurgy,
Revised Third Edition.
Irwandy Arif, 2016, Geoteknik Tambang ,Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Laurence D.Wesley, 2012, Mekanika Tanah , Yogyakarta : Andi Yogyakarta.
Liberti Rian Mayer, 2016, Laporan Tugas Akhir, Kolaka : Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Sains Dan
Teknologi USN.
Made Astawa Rai, dkk, 2014, Mekanika Batuan, Bandung :Institut Teknologi Bandung.
Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, 2012, Bandung : Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai