Oleh :
FAKULTAS PERTANIAN
KENDARI
2020
KATA PENGANTAR
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
Mohammad Rizky
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mutu pangan adalah nilai yang ditentukan atas dasar kriteria keamanan
pangan, kandungan gizi, dan standar perdagangan terhadap bahan makanan,
makanan dan minuman.Gizi pangan adalah zat atau senyawa yang terdapat dalam
pangan yang terdiri atas karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral serta
turunannya yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan kesehatan manusia. Nilai gizi
pangan dapat diartikan sebagai asupan energi dan zat gizi yang dapat memenuhi
kebutuhan tubuh untuk beraktivitas, pertumbuhan, pemeliharaan dan pengaturan
reaksi biokimiawi tubuh. Oleh karena itu,nilai gizi pangan perlu dipertahankan dan
diperbaiki agar bermanfaat bagi keseimbangan proses biokimiawi tubuh manusia.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan modifikasi dan diversifikasi pangan daerah?
2. Bagaiamana kandungan gizi saurondo, heloa sira dan karasi sebelum
dimodifikasi?
3. Bagaiamana kandungan gizi saurondo, heloa sira dan karasi setelah
dimodifikasi?
4. Bagaimana kandungan gizi saurondo, heloa sira dan karasi setelah di
diversifikasi?
5. Bagaimana angka kebutuhan gizi laki-laki remaja berdasarkan tabel AKG?
6. Bagaimana perbandingan gizi saurondo, heloa sira dan karasi sebelum dan
sesudah diversifikasi?
1
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dari modifikasi dan diversifikasi
pangan daerah.
2. Mahasiswa dapat mengetahui angka kebutuhan gizi laki-laki remaja
berdasarkan tabel AKG.
3. Mahasiswa dapat mengetahui perbandingan makanan saurondo, heloa sira dan
karasi agar dapat memenuhi angka kebutuhan gizi tubuh.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
C. Kandungan Gizi Saurondo, Heloa Sira dan Karasi
1. Saurondo
Saurondo adalah salah satu jenis makanan khas yang berasal dari
Wakatobi. Saurondo biasanya disajikan pada saat acara adat wakatobi dan
juga saat pesta panen atau saat membuka lahan baru. Saurondo terbuat dari
bahan dasar yaitu jagung tua dan santan. Bahan serta proses pembuatannya
yang mudah menjadikan makanan ini menjadi favorit masyarakat setempat.
Tabel 1.1. Kandungan gizi jagung 100 g + santan 100 g + garam 10 g
Komponen Jagung Santan Garam
(100 g) (100 g) (10 g)
Energi (Kkal) 147 122 0
Protein (g) 5,10 2,00 0
Lemak (g) 0,70 7,60 0
Karbohidrat (g) 31,50 10,00 0
Sumber : Tabel Daftar Komposisi Bahan Makanan
Kandungan gizi saurondo dengan berat 210 g pada tabel di atas Dari
komponen energi, protein, lemak dan karbohidrat belum mencukupi angka
kebutuhan gizi yang dibutuhkan, khususnya untuk objek penelitian pada
kategoti laki-laki dewasa usia 19-29 tahun. Sehingga saurondo perlu
dimodifikasi agar kecukupan gizi dapat terpenuhi.
4
2. Heloa Sira
Heloa sira merupakan salah satu makanan khas dari Wakatobi, yang
menggunakan kelapa sebagai salah satu bahan dasar. Heloa yang berarti
masakan atau memasak dan sira yang berarti kelapa setengah tua. Kelapa
yang digunakan adalah kelapa yang setengah tua, dan bisa menggunakan ikan
atau bahan lainnya sebagai bahan tambahan. Heloa sira sering disajikan pada
saat acara-acara adat.
Tabel 2.1. Kandungan gizi kelapa setengah tua parut 100 g + ikan cakalang
100 g + daun kedondong 10 g + garam 10 g
Kelapa Ikan Daun Garam
Komponen Setengah Cakalang Kedondong 10 g
Tua Parut segar 10 g
100 g 100 g
Energi (Kkal) 180 132 5,9 0
Protein (g) 4,00 28,21 0,35 0
Lemak (g) 15,00 1,29 0,03 0
Karbohidrat 10,00 0 1,34 0
(g)
Sumber : Tabel Daftar Komposisi Bahan Makanan
5
3. Karasi
Karasi adalah salah satu jajanan khas Wakatobi Makanan yang satu ini
memiliki bahan utama yaitu tepung beras, biasanya masyarakat membuatnya
sebagai cemilan dan biasa juga disajikan dalam berbagai acara adat.
Kandungan gizi karasi dengan berat total 200 g pada tabel di atas, Dari
komponen energi, protein, lemak dan karbohidrat belum mencukupi angka
kebutuhan gizi yang dibutuhkan, khususnya untuk objek penelitian pada
kategori laki-laki dewasa usia 19-29 tahun. Sehingga saurondo perlu
dimodifikasi agar kecukupan gizi dapat terpenuhi.
6
D. Kandungan Gizi Saurondo, Heloa Sira dan Karasi Setelah Dimodifikasi
1. Saurondo
Berikut dibawah ini tabel kandungan gizi saurondo yang dimodifikasi
dengan menambahkan kacang almond sebanyak 90 g, kacang merah 60 g,
bawang merah 10 g dan daun pandan sebanyak 10 g.
7
2. Heloa Sira
Berikut dibawah ini tabel kandungan gizi heloa sira yang dimodifikasi
dengan menambahkan teri kering sebanyak 30 g, cabai 10 g, tempe 60 g dan
menambah jumlah daun kedondong yang mulanya 10 g menjadi 20 g serta
mengganti ikan cakalang segar 100 g dengan cakalang asap 100 g.
Tabel 2.1. Modifikasi heloa sira
Kelapa Cakalang Teri Cabai Tempe Daun Garam
Komponen Setengah Asap kering 10 g 60 g Kedondong 15 g
Tua Parut 100 g 30 g 20 g
100 g
Energi 180 204 51 g 3,6 120,6 11,8 0
(Kkal)
Protein (g) 4,00 34,20 10,02 0,1 12,48 0,7 0
8
3. Karasi
Berikut dibawah ini tabel kandungan gizi karasi yang dimodifikasi
dengan menambahkan 20 g mentega dan mengganti gula pasir 50 g dengan
gula aren 50 g.
9
Tabel 3.3. Perbandingan gizi karasi 1 kali makan dan 3 kali makan
Komponen Karasi Karasi
1 kali makan 3 kali makan
10
Setelah dilakukan modifikasi pada saurondo, heloa sira dan karasi ternyata
angka kebutuhan gizi belum terpenuhi jika dikonsumsi hanya sejenis, sehingga
harus dikombinasikan dengan jenis makanan lainnya untuk dimakan secara
bersama agar dapat memenuhi angka kebutuhan gizi per hari. Untuk konsumsi
sebanyak 3 kali makan yaitu saurondo, heloa sira dan karasi secara bersamaan
ternyata kandungan gizinya sudah mecukupi angka kebutuhan gizi perhari
terutama untuk objek penelitian pada kategori laki-laki dewasa usia 19-29 tahun.
Hal ini menunjukkan bahwa untuk memenuhi Angka Kebutuhan Gizi dapat
dilakukan dengan mengonsumsi ketiga makanan tersebut secara bersama sebanyak
3 kali makan sehari.
F. Diversifikasi Saurondo, Heloa Sira dan Karasi
11
Dilihat dari tabel ini kandungan gizi dari komponen saurondo dengan
berat 210 gram, mengandung 269 kkal energi, 7,10 gram protein, 8,30 gram
lemak, dan kandungan karbohidrat sebanyak 41,50 gram. Disini saurondo
akan di diversifikasi menjadi bubur jagung labu dengan bahan , yaitu jagung
kuning 50 g, labu 30 g, tapioka 15 g, santan 85 g, gula pasir 20 g dan garam
sebanyak 10 g
Tabel 1.2. Diversifikasi saurondo menjadi bubur jagung labu
Komponen Jagung Labu Tapioka Santan Gula Pasir Garam
Kuning 30 g 15 g 85 g 20 g 10 g
50 g
Energi 183 8,7 54,3 103,7 72,80 0,00
(Kkal)
Protein (g) 4,9 0,33 0,075 1,70 0,00 0,00
12
Lemak (g) 8,3 9,12% 10,785 11,86%
Karbohidrat (g) 41,5 11,06% 74,825 19,96%
Dari tabel diversifikasi saurondo menjadi bubur jagung labu di atas,
setelelah di bandingkan kandungan gizi antara saurondo 210 g dengan bubur
jagung labu 210 g, kesimpulannya terjadi peningkatan gizi pada semua
komponen gizi, mulai dari kandungan energi, protein, lemak dan dan
karbohidrat.
2. Diversifikasi heloa sira menjadi sayur daun singong kelapa muda
13
Dilihat dari tabel ini kandungan gizi dari komponen heloa sira dengan
berat 335 g gram, mengandung 571 kkalenergi, 61,5 gram protein, 26,27 gram
lemak, dan kandungan karbohidrat sebanyak 23,41 gram. Disini saurondo
akan di diversifikasi menjadi sayur daun singkong kelapa muda dengan
bahan , yaitu kelapa setengah tua parut 100 g, cakalang asap 90 g, daun
singkong 60 g, teri kering 20 g, tempe 50 g, gula merah 20 g, dan garam
sebanyak 5 g
Tabel 2.2. Diversifikasi heloa sira menjadi sayur daun singkong kelapa muda
Komponen Kelapa Cakalang Daun Teri Tempe Gula Garam
Setengah Asap Singkong kering 50 g Merah 5g
Tua Parut 90 g 60 g 20 g 10 g
100 g
Energi 180 183,6 22,8 34 100,50 71,2 0
(Kkal)
Protein (g) 4,00 330,75 21,96 6,68 10,40 0,08 0
Lemak (g) 15,00 5,05 0,12 0,20 4,40 0,10 0
Karbohidrat 10,00 1,71 4,35 0,00 6,75 18,12 0
(g)
Sumber : Tabel Daftar Komposisi Bahan Makanan
14
Tabel 2.3. Perbandingan AKG heloa sira dan sayur daun singkong kelapa
muda
Komponen Heloa Sira PERSEN Sayur Daun PERSEN
335 g AKG Singkong AKG
Kelapa Muda
335 g
Energi (Kkal) 571 20,95% 592,10 21,75%
Dari tabel diversifikasi heloa sira menjadi sayur daun singkong kelapa
muda di atas, setelelah di bandingkan kandungan gizi antara heloa sira 335 g
dengan sayur daun singkong kelapa muda 335 g, kesimpulannya yaitu terjadi
peningkatan gizi pada semua komponen gizi, mulai dari kandungan energi,
protein, lemak dan dan karbohidrat.
3. Diversifikasi karasi menjadi karasi rasa coklat
15
Tabel 3.3. Komponen gizi karasi
Komponen Tepung Beras Gula Mentega
150 g 50 g 20 g
Energi (Kkal) 546 184 145
Protein (g) 10,5 0,00 0,1
Lemak (g) 0,75 0,00 16,32
Karbohidrat (g) 120 47,5 0,28
Sumber : Tabel Daftar Komposisi Bahan Makanan
Dilihat dari tabel ini kandungan gizi dari komponen karasi dengan
berat 220 g gram, mengandung 875 kkalenergi, 10,6 gram protein, 17,07 gram
lemak, dan kandungan karbohidrat sebanyak 167,78 gram. Disini karasi akan
di diversifikasi karasi rasa coklat dengan bahan , yaitu tepung beras 10 g,
gula pasir 50 g, mentega 15 g, coklat manis batang 40 g, dan susu kental
manis sebanyak 15 g.
Tabel 3.2.diversifikasi karasi menjadi karasi rasa coklat
Komponen Tepung Gula Mentega Coklat Susu
Beras pasir 15 g Manis Kental
100 g 50 g batang Manis
40 g 15 g
Energi 364 182 108,75 188,8 108,75
(Kkal)
Protein (g) 7,00 0,00 1,4 0,9 1,4
16
Dari tabel di atas, diversifikasi menghasilkan karasi rasa coklat
sebanyak 220 g yang mengandung energi sebanyak 1452,2 kkal, protein
12,98 gram, lemak 49,44 gram dan karbohidrat 246,01 gram.
Tabel 3.3. Perbandingan AKG karasi dan karasi rasa coklat
Komponen Sebelum PERSEN Sesudah PERSEN
diversifikasi AKG diversifikasi AKG
220 g 220 g
Energi (Kkal) 875 32,12% 952 35%
Protein (g) 10,6 17,1% 10,7 17,26%
Lemak (g) 17,07 18,76% 36,9 40,55%
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
18
DAFTAR PUSTAKA
Ajim, N., 2019. Modifikasi Pangan Khas Daerah. [online] Mikirbae.com. >
[Accessed 5 June 2020].
Daftar Komposisi Bahan Makanan. 2004. Medan. Universitas Sumatera Utara
Ginting, E., Antarlina, S. and Utomo, J., 2006. Teknologi Pasca Panen Ubi Jalar
Mendukung Diversifikasi Pangan dan Pengembangan Agroindustri.
[online] Ejurnal.litbang.pertanian.go.id. [Accessed 5 June 2020].
Hanafie, R., 2010. Pengantar Ekonomi Pertanian. Yogyakarta: Penerbit Andi, p.91.
Hardinsyah, Riyadi, H. and Napitupulu, V., 2011. Kecukupan Energi, Protein, Lemak
Dan Karbohidrat. Jurnal Gizi dan Pangan.
Pom.go.id. 2006. Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia -
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2004 Tentang
Keamanan, Mutu Dan Gizi Pangan. [online] Available at:
<https://www.pom.go.id/new/view/more/berita/137/SEKILAS-TENTANG-
PERATURAN-PEMERINTAH-NOMOR-28-TAHUN-2004-TENTANG-
KEAMANAN--MUTU-DAN-GIZI-PANGAN.html> [Accessed 5 June 2020].
Saliswijaya, A., 2004. Himpunan Peraturan Tentang Class Action. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, p.257.
19