Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH KEBUDAYAAN PANGAN DAERAH

“Peningkatan Mutu Makanan dan Diversifikasi


Saurondo, Heloa Sira dan Karasi”

Oleh :

NAMA : MOHAMMAD RIZKY


NIM : Q1A119045
KELAS : ITP A 2019
DOSEN : Prof, Dr. Hj, SRI WAHYUNI, M. Si

JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Puji dan Syukur kita panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga penulis dapat menyusun makalah
ini dengan baik dan benar, serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini penulis
akan membahas mengenai “Corona Virus Disease-2019”

penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada


makalah ini. Oleh karena itu diharap kepada pembaca untuk memberikan saran serta
kritik yang dapat membangun. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan
untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kendari, 05 Juni 2020

Mohammad Rizky

i
DAFTAR ISI

Halaman Judul .............................................................................................. ........


Kata Pengantar .............................................................................................. ........ i
Daftar Isi....................................................................................................... ........ .. ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ ..1


A. Latar Belakang ................................................................................. . 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ . 1
C. Tujuan ............................................................................................. . 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... . 3


A. Definisi Modifikasi Dan Diversifikasi Pangan .................................. . 3
B. Tabel Angka Kecukupan Gizi Laki-laki Dewasa .............................. . 3
C. Kandungan Saurondo, Heloa Sira dan Karasi .................................. . 4
D. Kandungan Saurondo, Heloa Sira dan Karasi Sesudah Dimodifikasi . 7
E. Perbandingan Gizi Saurondo, Heloa Sira dan Karasi ........................ .10
F. Diversifikasi Saurondo, Heloa Sira dan Karasi ................................. .11

BAB III PENUTUP ............................................................................................ .18


A. Kesimpulan ...................................................................................... .18
B. Saran ................................................................................................ .18

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... ..................19

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mutu pangan adalah nilai yang ditentukan atas dasar kriteria keamanan
pangan, kandungan gizi, dan standar perdagangan terhadap bahan makanan,
makanan dan minuman.Gizi pangan adalah zat atau senyawa yang terdapat dalam
pangan yang terdiri atas karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral serta
turunannya yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan kesehatan manusia. Nilai gizi
pangan dapat diartikan sebagai asupan energi dan zat gizi yang dapat memenuhi
kebutuhan tubuh untuk beraktivitas, pertumbuhan, pemeliharaan dan pengaturan
reaksi biokimiawi tubuh. Oleh karena itu,nilai gizi pangan perlu dipertahankan dan
diperbaiki agar bermanfaat bagi keseimbangan proses biokimiawi tubuh manusia.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan modifikasi dan diversifikasi pangan daerah?
2. Bagaiamana kandungan gizi saurondo, heloa sira dan karasi sebelum
dimodifikasi?
3. Bagaiamana kandungan gizi saurondo, heloa sira dan karasi setelah
dimodifikasi?
4. Bagaimana kandungan gizi saurondo, heloa sira dan karasi setelah di
diversifikasi?
5. Bagaimana angka kebutuhan gizi laki-laki remaja berdasarkan tabel AKG?
6. Bagaimana perbandingan gizi saurondo, heloa sira dan karasi sebelum dan
sesudah diversifikasi?

1
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dari modifikasi dan diversifikasi
pangan daerah.
2. Mahasiswa dapat mengetahui angka kebutuhan gizi laki-laki remaja
berdasarkan tabel AKG.
3. Mahasiswa dapat mengetahui perbandingan makanan saurondo, heloa sira dan
karasi agar dapat memenuhi angka kebutuhan gizi tubuh.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Modisikasi dan Diversifkasi Pangan


Modifikasi pangan adalah proses perubahan bentuk, rasa maupun
tampilan dari bahan makanan yang akan diolah serta pada produk makanan yang
akan dibuat. Modifikasi makanan tersebut bertujuan untuk mengupgrade kembali
makanan, biasanya makanan khas daerah. Makanan khas daerah yang dimodifikasi
tersebut bukan karena makanan tersebut buruk, namun agar makanan lebih
menarik dan memiliki nilai jual yang tinggi. Pada era global seperti saat ini
sebagian masyarakat lebih menyukai makanan impor daripada makanan lokal.
Dengan adanya modifikasi diharapkan makanan khas daerah dapat bersaing.
Diversifikasi makanan adalah suatu usaha membudayakan pola makan
dan tata menu yang melibatkan pemanfaatan semua sumber daya pangan yang
diproduksi agar dicapai kesejahteraan baik dari segi kecukupan gizi maupun
kecukupan pangan. Diversifikasi pangan dapat dilakukan dengan baik secara
horizontal maupun vertikal. Secara vertikal, artinya tidak tergantung dan
memanfaatkan satu jenis komoditas tanaman pangan saja, tetapi beragam
komoditas lainnya, sementara itu secara horizontal dilakukan dengan mengolah
beragam jenis produk dari satu jenis komoditas tanaman pangan, baik dari bahan
segar maupun setengah jadi. Diversifikasi bahan pangan merupakan konsep
kesejahteraan karena upaya tersebut memperluas pilihan masyarakat dalam
kegiatan konsumsi, Secara implisit, upaya diversifikasi konsumsi pangan identik
dengan perbaikan gizi karena upaya itu mencakup peningkatan konsumsi bahan
pangan bergizi tinggi
B. Tabel Angka Kecukupan Gizi Laki-laki Dewasa
Kategori Umur Energi(Kkal) Protein(g) Lemak(g) Karbohidrat(g)
Laki-laki 19-29 2725 62 91 375
(Dewasa)

3
C. Kandungan Gizi Saurondo, Heloa Sira dan Karasi
1. Saurondo
Saurondo adalah salah satu jenis makanan khas yang berasal dari
Wakatobi. Saurondo biasanya disajikan pada saat acara adat wakatobi dan
juga saat pesta panen atau saat membuka lahan baru. Saurondo terbuat dari
bahan dasar yaitu jagung tua dan santan. Bahan serta proses pembuatannya
yang mudah menjadikan makanan ini menjadi favorit masyarakat setempat.
Tabel 1.1. Kandungan gizi jagung 100 g + santan 100 g + garam 10 g
Komponen Jagung Santan Garam
(100 g) (100 g) (10 g)
Energi (Kkal) 147 122 0
Protein (g) 5,10 2,00 0
Lemak (g) 0,70 7,60 0
Karbohidrat (g) 31,50 10,00 0
Sumber : Tabel Daftar Komposisi Bahan Makanan

Tabel 1.2. Kandungan Gizi Total Saurondo 210 g


Komponen Saurondo
(210g)
Energi (Kkal) 269

Protein (g) 7,10


Lemak (g) 8,30
Karbohidrat (g) 41,50

Kandungan gizi saurondo dengan berat 210 g pada tabel di atas Dari
komponen energi, protein, lemak dan karbohidrat belum mencukupi angka
kebutuhan gizi yang dibutuhkan, khususnya untuk objek penelitian pada
kategoti laki-laki dewasa usia 19-29 tahun. Sehingga saurondo perlu
dimodifikasi agar kecukupan gizi dapat terpenuhi.

4
2. Heloa Sira
Heloa sira merupakan salah satu makanan khas dari Wakatobi, yang
menggunakan kelapa sebagai salah satu bahan dasar. Heloa yang berarti
masakan atau memasak dan sira yang berarti kelapa setengah tua. Kelapa
yang digunakan adalah kelapa yang setengah tua, dan bisa menggunakan ikan
atau bahan lainnya sebagai bahan tambahan. Heloa sira sering disajikan pada
saat acara-acara adat.

Tabel 2.1. Kandungan gizi kelapa setengah tua parut 100 g + ikan cakalang
100 g + daun kedondong 10 g + garam 10 g
Kelapa Ikan Daun Garam
Komponen Setengah Cakalang Kedondong 10 g
Tua Parut segar 10 g
100 g 100 g
Energi (Kkal) 180 132 5,9 0
Protein (g) 4,00 28,21 0,35 0
Lemak (g) 15,00 1,29 0,03 0
Karbohidrat 10,00 0 1,34 0
(g)
Sumber : Tabel Daftar Komposisi Bahan Makanan

Tabel 2.2. Kandungan gizi total heloa sira 220 g


Komponen Heloa Sira
220 g
Energi (Kkal) 317,9
Protein (g) 32,56
Lemak (g) 16,32
Karbohidrat (g) 11,34
Pada tabel kandungan gizi diatas, heloa sira dengan berat 220 g belum
memenuhi angka kecukupan gizi, sehingga perlu dimodifikasi agar kecukupan
gizi dapat terpenuhi.

5
3. Karasi
Karasi adalah salah satu jajanan khas Wakatobi Makanan yang satu ini
memiliki bahan utama yaitu tepung beras, biasanya masyarakat membuatnya
sebagai cemilan dan biasa juga disajikan dalam berbagai acara adat.

Tabel 3.1 Kandungan gizi tepung beras 150 g + gula pasir 50 g


Komponen Tepung beras Gula pasir
150 g 50 g
Energi (Kkal) 546 182

Protein (g) 10,5 0,00

Lemak (g) 0,75 0,00

Karbohidrat (g) 120 47

Sumber : Tabel Daftar Komposisi Bahan Makanan

Tabel 3.2. Kandungan gizi total karasi 200 g


Komponen Karasi
200 g
Energi (Kkal) 728

Protein (g) 10,05

Lemak (g) 0,75

Karbohidrat (g) 167

Kandungan gizi karasi dengan berat total 200 g pada tabel di atas, Dari
komponen energi, protein, lemak dan karbohidrat belum mencukupi angka
kebutuhan gizi yang dibutuhkan, khususnya untuk objek penelitian pada
kategori laki-laki dewasa usia 19-29 tahun. Sehingga saurondo perlu
dimodifikasi agar kecukupan gizi dapat terpenuhi.

6
D. Kandungan Gizi Saurondo, Heloa Sira dan Karasi Setelah Dimodifikasi
1. Saurondo
Berikut dibawah ini tabel kandungan gizi saurondo yang dimodifikasi
dengan menambahkan kacang almond sebanyak 90 g, kacang merah 60 g,
bawang merah 10 g dan daun pandan sebanyak 10 g.

Tabel 1.1. Modifikasi saurondo


Jagung Kacang Kacang Bawang Santan Pandan Garam
Komponen 100 g Almond Merah merah 100 g 10 g 10 g
90 g 60 g 10 g
Energi 147 520,2 123 3,9 122 7,653 0
(Kkal)
Protein (g) 5.10 19,134 8,25 0,15 2,00 0,397 0
Lemak (g) 0.70 45,576 0,39 0,03 7,60 0,052 0
Karbohidrat 31.50 17,576 22,4 0,02 10,00 1,429 0
(g)
Sumber : Tabel Daftar Komposisi Bahan Makanan

Tabel 1.2.Perbandingan gizi modifikasi saurondo 1 kali dan 3 kali makan


Komponen Saurondo Saurondo
1 kali makan 3 Kali Makan
Energi (Kkal) 923,756 2771,268
Protein (g) 35,031 105,093
Lemak (g) 54,348 163,044
Karbohidrat (g) 82,925 248,775

Berdasarkan tabel kandungan gizi diatas, setelah dimodifikasi


saurondo mengalami peningkatan kandungan gizi berupa energi, protein,
lemak dan karbohidrat. Namun untuk dikonsumsi 1 kali makan, angka
kebutuhan gizinya belum mencukupi sehingga perlu dimodifikasi untuk 3 kali
makan agar dapat memenuhi angka kecukupan gizi pada kategori laki-laki
dewasa. Tetapi saurondo untuk 3 kali makan belum memenuhi angka
kecukupan gizi jadi saurondo harus dimakan bersamaan dengan makanan lauk
pauk dan penutup agar angka kecukupan gizinya dapat terpenuhi.

7
2. Heloa Sira
Berikut dibawah ini tabel kandungan gizi heloa sira yang dimodifikasi
dengan menambahkan teri kering sebanyak 30 g, cabai 10 g, tempe 60 g dan
menambah jumlah daun kedondong yang mulanya 10 g menjadi 20 g serta
mengganti ikan cakalang segar 100 g dengan cakalang asap 100 g.
Tabel 2.1. Modifikasi heloa sira
Kelapa Cakalang Teri Cabai Tempe Daun Garam
Komponen Setengah Asap kering 10 g 60 g Kedondong 15 g
Tua Parut 100 g 30 g 20 g
100 g
Energi 180 204 51 g 3,6 120,6 11,8 0
(Kkal)
Protein (g) 4,00 34,20 10,02 0,1 12,48 0,7 0

Lemak (g) 15,00 5,60 0,3 0,03 5,28 0,06 0

Karbohidrat 10,00 1,90 0,00 0,73 8,1 2,68 0


(g)
Sumber : Tabel Daftar Komposisi Bahan Makanan
Tabel 2.2. Perbandingan gizi modifikasi heloa sira 1 kali dan 3 kali makan
Komponen Heloa Sira Heloa Sira
1 Kali Makan 3 Kali Makan
Energi (Kkal) 571 1713
Protein (g) 61,5 184,5
Lemak (g) 26,27 78,81
Karbohidrat (g) 23,41 70,23
Berdasarkan tabel kandungan gizi diatas, setelah dimodifikasi heloa
sira mengalami peningkatan kandungan gizi berupa energi, protein, lemak dan
karbohidrat. Namun pada kategori laki-laki dewasa untuk konsumsi 1 kali
makan, tidak ada yang mencukupi AKG sehingga perlu dimodifikasi untuk 3
kali makan. Tetapi heloa sira untuk 3 kali makan hanya protein yang
memenuhi angka kecukupan gizi jadi heloa sira harus dimakan bersamaan
dengan makanan pokok agar angka kecukupan gizinya dapat terpenuhi.

8
3. Karasi
Berikut dibawah ini tabel kandungan gizi karasi yang dimodifikasi
dengan menambahkan 20 g mentega dan mengganti gula pasir 50 g dengan
gula aren 50 g.

Tabel 3.1. modifikasi karasi


Komponen Tepung Beras Gula Aren Mentega
150 g 50 g 50 g
Energi (Kkal) 546 184 145
Protein (g) 10,5 0,00 0,1
Lemak (g) 0,75 0,00 16,32
Karbohidrat (g) 120 47,5 0,28
Sumber : Tabel Daftar Komposisi Bahan Makanan

Tabel 3.2. Persentase AKG karasi setelah dimodifikasi


Kategori Laki-laki Persen Akg karasi
dewasa (19-29)
(%)

Energi (kkal) 2725 32,1%

Protein (g) 62 17%

Lemak (g) 91 18,7%

Karbohidrat (g) 375 44,7%

9
Tabel 3.3. Perbandingan gizi karasi 1 kali makan dan 3 kali makan
Komponen Karasi Karasi
1 kali makan 3 kali makan

Energi (Kkal) 875 2.625

Protein (g) 10,6 31,8

Lemak (g) 17,07 51,21

Karbohidrat (g) 167,78 503,34

Berdasarkan tabel kandungan gizi diatas, setelah dimodifikasi karasi


mengalami peningkatan kandungan gizi berupa energi, protein, lemak dan
karbohidrat. Namun pada kategori laki-laki dewasa untuk konsumsi 1 kali
makan, tidak ada yang mencukupi AKG sehingga perlu dimodifikasi untuk 3
kali makan. Tetapi karasi untuk 3 kali makan, hanya kandungan
karbohidratnya yang memenuhi angka kecukupan gizi. Jadi karasi harus
dimakan bersamaan dengan makanan lain agar angka kecukupan gizinya
dapat terpenuhi.
E. Perbandingan Gizi Saurondo, Heloa Sira dan Karasi
Tabel 1. Total kandungsn gizi Saurondo, Heloa Sira dan Karasi setelah
dimodifikasi
Komponen Saurondo Heloa Sira Karasi Total untuk Total untuk 3
380 g 335 g 250 g 1 kali makan kali makan

Energi (Kkal) 923,756 571 875 2.369,756 7.109,268

Protein (g) 35,031 61,5 10,6 107,131 321,393

Lemak (g) 54,348 26,27 17,07 97,688 293,064

Karbohidrat 82,925 23,41 167,78 274,115 822,345


(g)
Sumber : Tabel Daftar Komposisi Bahan Makanan

10
Setelah dilakukan modifikasi pada saurondo, heloa sira dan karasi ternyata
angka kebutuhan gizi belum terpenuhi jika dikonsumsi hanya sejenis, sehingga
harus dikombinasikan dengan jenis makanan lainnya untuk dimakan secara
bersama agar dapat memenuhi angka kebutuhan gizi per hari. Untuk konsumsi
sebanyak 3 kali makan yaitu saurondo, heloa sira dan karasi secara bersamaan
ternyata kandungan gizinya sudah mecukupi angka kebutuhan gizi perhari
terutama untuk objek penelitian pada kategori laki-laki dewasa usia 19-29 tahun.
Hal ini menunjukkan bahwa untuk memenuhi Angka Kebutuhan Gizi dapat
dilakukan dengan mengonsumsi ketiga makanan tersebut secara bersama sebanyak
3 kali makan sehari.
F. Diversifikasi Saurondo, Heloa Sira dan Karasi

1. Diversifikasi saurondo menjadi bubur jagung labu

Gambar 1.1 saurondo Gambar 1.2 bubur jagung labu


Tabel 1.1. Komponen gizi saurondo 210 g
Komponen Jagung Santan Garam
(100 g) (100 g) (10 g)
Energi (Kkal) 147 122 0
Protein (g) 5,10 2,00 0
Lemak (g) 0,70 7,60 0
Karbohidrat (g) 31,50 10,00 0
Sumber : Tabel Daftar Komposisi Bahan Makanan

11
Dilihat dari tabel ini kandungan gizi dari komponen saurondo dengan
berat 210 gram, mengandung 269 kkal energi, 7,10 gram protein, 8,30 gram
lemak, dan kandungan karbohidrat sebanyak 41,50 gram. Disini saurondo
akan di diversifikasi menjadi bubur jagung labu dengan bahan , yaitu jagung
kuning 50 g, labu 30 g, tapioka 15 g, santan 85 g, gula pasir 20 g dan garam
sebanyak 10 g
Tabel 1.2. Diversifikasi saurondo menjadi bubur jagung labu
Komponen Jagung Labu Tapioka Santan Gula Pasir Garam
Kuning 30 g 15 g 85 g 20 g 10 g
50 g
Energi 183 8,7 54,3 103,7 72,80 0,00
(Kkal)
Protein (g) 4,9 0,33 0,075 1,70 0,00 0,00

Lemak (g) 2,15 0,09 0,045 8,50 0,00 0,00

Karbohidrat 34,55 1,98 13,035 6,46 18,80 0,00


(g)
Sumber : Tabel Daftar Komposisi Bahan Makanan

Dari tabel di atas, diversifikasi menghasilkan bubur jagung labu


sebanyak 210 g yang mengandung energi sebanyak 422,5 kkal, protein 7,225
gram, lemak 10,785 gram dan karbohidrat 74,825 gram.
Tabel 1.3. Perbandingan AKG saurodo dan bubur jagung labu
Komponen Saurondo PERSEN Bubur Jagung PERSEN
210 g AKG Labu AKG
425 g
Energi (Kkal) 269 9,87% 422,5 15,51%
Protein (g) 7,1 11,45% 7,225 11,66%

12
Lemak (g) 8,3 9,12% 10,785 11,86%
Karbohidrat (g) 41,5 11,06% 74,825 19,96%
Dari tabel diversifikasi saurondo menjadi bubur jagung labu di atas,
setelelah di bandingkan kandungan gizi antara saurondo 210 g dengan bubur
jagung labu 210 g, kesimpulannya terjadi peningkatan gizi pada semua
komponen gizi, mulai dari kandungan energi, protein, lemak dan dan
karbohidrat.
2. Diversifikasi heloa sira menjadi sayur daun singong kelapa muda

Gambar 2.1.Heloa sira Gambar 2.2. Sayur daun


Singkong kelapa muda
Tabel 2.1. Komponen gizi heloa sira 335 g
Kelapa Cakalang Teri Cabai Tempe Daun Garam
Komponen Setengah Asap kering 10 g 60 g Kedondong 15 g
Tua Parut 100 g 30 g 20 g
100 g
Energi 180 204 51 g 3,6 120,6 11,8 0
(Kkal)
Protein (g) 4,00 34,20 10,02 0,1 12,48 0,7 0

Lemak (g) 15,00 5,60 0,3 0,03 5,28 0,06 0

Karbohidrat 10,00 1,90 0,00 0,73 8,1 2,68 0

Sumber : Tabel Daftar Komposisi Bahan Makanan

13
Dilihat dari tabel ini kandungan gizi dari komponen heloa sira dengan
berat 335 g gram, mengandung 571 kkalenergi, 61,5 gram protein, 26,27 gram
lemak, dan kandungan karbohidrat sebanyak 23,41 gram. Disini saurondo
akan di diversifikasi menjadi sayur daun singkong kelapa muda dengan
bahan , yaitu kelapa setengah tua parut 100 g, cakalang asap 90 g, daun
singkong 60 g, teri kering 20 g, tempe 50 g, gula merah 20 g, dan garam
sebanyak 5 g

Tabel 2.2. Diversifikasi heloa sira menjadi sayur daun singkong kelapa muda
Komponen Kelapa Cakalang Daun Teri Tempe Gula Garam
Setengah Asap Singkong kering 50 g Merah 5g
Tua Parut 90 g 60 g 20 g 10 g
100 g
Energi 180 183,6 22,8 34 100,50 71,2 0
(Kkal)
Protein (g) 4,00 330,75 21,96 6,68 10,40 0,08 0
Lemak (g) 15,00 5,05 0,12 0,20 4,40 0,10 0
Karbohidrat 10,00 1,71 4,35 0,00 6,75 18,12 0
(g)
Sumber : Tabel Daftar Komposisi Bahan Makanan

Dari tabel di atas, diversifikasi menghasilkan sayur daun singkong


kelapa muda sebanyak 335 g yang mengandung energi sebanyak 592,10 kkal,
protein 63,33 gram, lemak 27,96 gram dan karbohidrat 40,93 gram.

14
Tabel 2.3. Perbandingan AKG heloa sira dan sayur daun singkong kelapa
muda
Komponen Heloa Sira PERSEN Sayur Daun PERSEN
335 g AKG Singkong AKG
Kelapa Muda
335 g
Energi (Kkal) 571 20,95% 592,10 21,75%

Protein (g) 61,5 99,2% 63,33 102,15%

Lemak (g) 26,27 28,87% 27,96 30,73%

Karbohidrat 23,41 6,24% 40,93 10,92%


(g)

Dari tabel diversifikasi heloa sira menjadi sayur daun singkong kelapa
muda di atas, setelelah di bandingkan kandungan gizi antara heloa sira 335 g
dengan sayur daun singkong kelapa muda 335 g, kesimpulannya yaitu terjadi
peningkatan gizi pada semua komponen gizi, mulai dari kandungan energi,
protein, lemak dan dan karbohidrat.
3. Diversifikasi karasi menjadi karasi rasa coklat

Gambar 3.1.Karasi Gambar 3.2.karasi coklat

15
Tabel 3.3. Komponen gizi karasi
Komponen Tepung Beras Gula Mentega
150 g 50 g 20 g
Energi (Kkal) 546 184 145
Protein (g) 10,5 0,00 0,1
Lemak (g) 0,75 0,00 16,32
Karbohidrat (g) 120 47,5 0,28
Sumber : Tabel Daftar Komposisi Bahan Makanan
Dilihat dari tabel ini kandungan gizi dari komponen karasi dengan
berat 220 g gram, mengandung 875 kkalenergi, 10,6 gram protein, 17,07 gram
lemak, dan kandungan karbohidrat sebanyak 167,78 gram. Disini karasi akan
di diversifikasi karasi rasa coklat dengan bahan , yaitu tepung beras 10 g,
gula pasir 50 g, mentega 15 g, coklat manis batang 40 g, dan susu kental
manis sebanyak 15 g.
Tabel 3.2.diversifikasi karasi menjadi karasi rasa coklat
Komponen Tepung Gula Mentega Coklat Susu
Beras pasir 15 g Manis Kental
100 g 50 g batang Manis
40 g 15 g
Energi 364 182 108,75 188,8 108,75
(Kkal)
Protein (g) 7,00 0,00 1,4 0,9 1,4

Lemak (g) 0,5 0,00 12,24 11,92 12,24

Karbohidrat 82 62,00 0,18 25,104 0,18


(g)
Sumber : Tabel Daftar Komposisi Bahan Makanan

16
Dari tabel di atas, diversifikasi menghasilkan karasi rasa coklat
sebanyak 220 g yang mengandung energi sebanyak 1452,2 kkal, protein
12,98 gram, lemak 49,44 gram dan karbohidrat 246,01 gram.
Tabel 3.3. Perbandingan AKG karasi dan karasi rasa coklat
Komponen Sebelum PERSEN Sesudah PERSEN
diversifikasi AKG diversifikasi AKG
220 g 220 g
Energi (Kkal) 875 32,12% 952 35%
Protein (g) 10,6 17,1% 10,7 17,26%
Lemak (g) 17,07 18,76% 36,9 40,55%

Karbohidrat 167,78 44,75 169,464 45,11%


(g)

Dari tabel diversifikasi karasi menjadi karasi rasa coklat di atas,


setelelah di bandingkan kandungan gizi antara karasi 220 g karasi rasa coklat
220, kesimpulannya yaitu terjadi peningkatan gizi pada semua komponen gizi,
mulai dari kandungan energi, protein, lemak dan dan karbohidrat.

17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Modifikasi pangan adalah proses perubahan bentuk, rasa maupun tampilan


dari bahan makanan yang akan diolah serta pada produk makanan yang akan
dibuat. Modifikasi makana bertujuan agar makanan lebih menarik dan memiliki
nilai jual yang tinggi. Pada era global seperti saat ini sebagian masyarakat lebih
menyukai makanan impor daripada makanan lokal. Dengan adanya modifikasi
diharapkan makanan khas daerah dapat bersaing.
Diversifikasi makanan adalah suatu usaha membudayakan pola makan
dan tata menu yang melibatkan pemanfaatan semua sumber daya pangan yang
diproduksi agar dicapai kesejahteraan baik dari segi kecukupan gizi maupun
kecukupan pangan. Secara implisit, upaya diversifikasi konsumsi pangan identik
dengan perbaikan gizi karena upaya itu mencakup peningkatan konsumsi bahan
pangan bergizi tinggi

B. Saran

Saran penulis pada makalah peningkatan mutu makanan dan diversifikasi


adalah dalam memodifikasi ataupun mendiversifikasi makanan khas daerah,
sebaiknya jangan menggunakan bahan-bahan atau bumbu-bumbu lain yang
berlebihan, agar makanan khas daerah tersebut tidak kehilangan rasa aslinya.

18
DAFTAR PUSTAKA

Ajim, N., 2019. Modifikasi Pangan Khas Daerah. [online] Mikirbae.com. >
[Accessed 5 June 2020].
Daftar Komposisi Bahan Makanan. 2004. Medan. Universitas Sumatera Utara
Ginting, E., Antarlina, S. and Utomo, J., 2006. Teknologi Pasca Panen Ubi Jalar
Mendukung Diversifikasi Pangan dan Pengembangan Agroindustri.
[online] Ejurnal.litbang.pertanian.go.id. [Accessed 5 June 2020].
Hanafie, R., 2010. Pengantar Ekonomi Pertanian. Yogyakarta: Penerbit Andi, p.91.
Hardinsyah, Riyadi, H. and Napitupulu, V., 2011. Kecukupan Energi, Protein, Lemak
Dan Karbohidrat. Jurnal Gizi dan Pangan.
Pom.go.id. 2006. Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia -
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2004 Tentang
Keamanan, Mutu Dan Gizi Pangan. [online] Available at:
<https://www.pom.go.id/new/view/more/berita/137/SEKILAS-TENTANG-
PERATURAN-PEMERINTAH-NOMOR-28-TAHUN-2004-TENTANG-
KEAMANAN--MUTU-DAN-GIZI-PANGAN.html> [Accessed 5 June 2020].
Saliswijaya, A., 2004. Himpunan Peraturan Tentang Class Action. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, p.257.

19

Anda mungkin juga menyukai