Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH KEBUDAYAAN PANGAN DAERAH

“Peningkatan Mutu Makanan dan Diversifikasi Kasoami Pepe, Heloa


Kaindolu dan Susuru”

DISUSUN OLEH :

NAMA : ARSITA MUTIARA

NIM : Q1A1 19 028

KELAS : ITP A 2019

DOSEN : Prof, Dr. Hj, SRI WAHYUNI, M. Si

JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah dengan mengucapkan rasa syukur segala puji bagi Allah
SWT penguasa alam dan seisinya yang telah memberikan hidayahnya kepada
penulis sehingga makalah dengan judul “Peningkatan Mutu Makanan dan
Diversifikasi makanan Kasoami Pepe, Heloa Kaindolu dan Susuru ” ini dapat
penulis selesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya, dan tidak lupa selawat
dan salam semoga tercurahkan atas utusan Allah sebagai Rahmat bagi alam
semesta.
Ucapan terimakasih tak lupa pula penulis ucapkan kepada semua pihak
yang telah membantu / membimbing penulis dalam penyusunan Makalah ini,
rekan - rekan seperjuangan serta kedua orang tua kami.
Penulis menyadari di dalam penulisan makalah ini terdapat kekurangan,
oleh karena itu kami mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak, demi kesempurnaan makalah ini, mudah-mudahan makalah
bermanfaat untuk kita semua. Aamiin.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II. PEMBAHASAN
A. Definisi Modifikasi Pangan Daerah Dan Diversifikasi
B. Kandungan Gizi Kasoami, Heloa Sira dan Kansenga
Sebelum Dimodifikasi
C. Kandungan Gizi Kasoami, Heloa Sira dan Kansenga
Setelah Dimodifikas
D. Perbandingan Kasoami, Heloa Sira dan Kansenga
BAB III. PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mutu pangan adalah nilai yang ditentukan atas dasar kriteria keamanan
pangan, kandungan gizi, dan standar perdagangan terhadap bahan makanan dan
minuman. Gizi merupakan hasil terjemahan dari bahasa inggris nutrition yang
artinya nutrisi. Ada enam zat gizi yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
mineral dan air (Devi, 2010). Nilai gizi pangan dapat diartikan sebagai asupan
energi dan zat gizi yang dapat memenuhi kebutuhan tubuh untuk beraktivitas,
pertumbuhan, pemeliharaan dan pengaturan reaksi biokimiawi tubuh. Oleh karena
itu,nilai gizi pangan perlu dipertahankan dan diperbaiki agar bermanfaat bagi
keseimbangan proses biokimiawi tubuh manusia.
Pangan khas daerah berasal dari beragam bahan yang bervariasi dan dapat
berbeda di setiap daerah. Keragaman bahan tersebut membuka peluang
mengembangkan produk pangan khas daerah yang lebih bervariasi lagi.
Pengembangan produk pangan dapat dilakukan dengan melakukan modifikasi.
Modifikasi pangan yang dilakukan pada makanan khas daerah bertujuan untuk
menambah varian rasa, variasi bentuk, memperpanjang usia makanan serta dapat
meningkatkan mutu atau kandungan gizi dari makanan khas daerah sehingga
dapat memenuhi kebutuhan gizi tubuh.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan modifikasi pangan daerah dan diversifikasi?
2. Bagaiamana kandungan gizi kasoami pepe, heloa kaindolu dan susuru
sebelum dimodifikasi?
3. Bagaiamana kandungan gizi kasoami pepe, heloa kaindolu dan susuru
setelah dimodifikasi?
4. Bagaimana perbandingan makanan kasoami, heloa sira dan kansenga agar
dapat memenuhi angka kebutuhan gizi tubuh?
5. Bagaimana kandungan gizi kasoami pepe, heloa kaindolu dan susuru
setelah di diversifikasi?
C. Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dari modifikasi pangan daerah.
2. Mahasiswa dapat mengetahui angka kebutuhan gizi perempuan dewasa
berdasarkan tabel AKG.
3. Mahasiswa dapat mengetahui angka kecukupan gizi kasoami, heloa
kaindolu dan susuru sebelum dimodifikasi.
4. Mahasiswa dapat mengetahui angka kecukupan gizi kasoami pepe, heloa
kaindolu dan susuru setelah dimodifikasi.
5. Mahasiswa dapat mengetahui nilai kandungan gizi kasoami pepe, heloa
sira dan sururu setelah didiversifikasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Modifikasi dan Diversifikasi Makanan
Modifikasi pangan khas daerah adalah adalah cara merubah bentuk dan rasa
makanan khas daerah dari yang kurang menarik menjadi lebih menarik tanpa
menghilangkan bentuk dan rasa aslinya, serta menampilkan bentuk yang lebih
bagus dari aslinya. Makanan khas daerah yang dimodifikasi tersebut bukan karena
makanan tersebut buruk, namun agar makanan lebih menarik dan memiliki nilai
jual yang tinggi. Pada era global seperti saat ini sebagian masyarakat lebih
menyukai makanan impor daripada makanan lokal. Dengan adanya modifikasi
diharapkan makanan. Pangan khas daerah berasal dari beragam bahan yang
bervariasi dan dapat berbeda di setiap daerah. Keragaman bahan tersebut
membuka peluang mengembangkan produk pangan khas daerah yang lebih
bervariasi lagi. Pengembangan produk pangan dapat dilakukan dengan melakukan
modifikasi.
Diversifikasi pangan adalah program yang dimaksudkan agar masyarakat
tidak terpaku pada satu jenis makanan pokok saja dan terdorong untuk juga
mengonsumsi bahan pangan lainnya sebagai pengganti makanan pokok yang
selama ini dikonsumsinya. Di Indonesia, diversifikasi pangan dimaksudkan agar
masyarakat Indonesia tidak menganggap nasi[1] sebagai satu-satunya makanan
pokok yang tidak dapat digantikan oleh bahan pangan yang lain. Indonesia
memiliki beragam hasil pertanian yang sebenarnya dapat dijadikan makanan
pokok seperti sukun, ubi, talas, dan sebagainya yang dapat menjadi faktor
pendukung utama diversifikasi pangan.[2] Diversifikasi pangan merupakan salah
satu cara menuju swasembada beras dengan mengurangi konsumsi beras sehingga
total konsumsi tidak melebihi produksi. Definisi diversifikasi pangan tertuang
dalam Peraturan Pemerintah No 68 tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan.
Diversifikasi pangan juga berperan dalam pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat
sehingga nutrisi yang diterima oleh tubuh bervariasi dan seimbang.
B. Kandungan Gizi Kasoami Pepe, Helo’a Kaindolu dan Susuru Sebelum
Dimodifikasi .
1. Kasoami Pepe
Kasoami pepe merupakan salah satu makanan khas yang berasal dari
wakatobi. Tabel 1, menunjukan kandungan gizi Kasoami pepe yang tebuat dari
ubi kayu/singkong 100 gram dan bawang merah.
Tabel 1.1. Kandungan gizi ubi/singkong kayu 100 g
Komponen Singkong 100 g
Kalori (kkal) 146
Protein (g) 1,20

Karbohidrat (g) 34,70

Lemak (g) 0,30

Sumber : Daftar Tabel Komposisi Makanan


Tabel 1.2.Kandungan gizi singkong 100 g + air 10 g dan bawang merah 20 g.
Komponen Sinkong 100 g Bawang 10 g
+ air 10 g
Kalori (kkal) 160,6 2,23
Protein (g) 1,32 0,15
Karbohidrat (g) 38,18 0,34
Lemak (g) 0,33 0,32
Sumber : Daftar Tabel Komposisi Makanan

Komponen Kasoami pepe 120 g

Kalori (Kkal) 691,87

Protein (g) 5,862


Karbohidrat (g) 164,392

Lemak (g) 1,206


Berdasarkan tabel kandungan gizi kasoami pepe diatas, maka angka
kebutuhan gizi seseorang khususnya perempuan dewasa belum terpenuhi sehingga
harus dilakukan modifikasi.
2. Helo’a kaindolu
Kaindolu merupakan makanan lauk pauk yang sangat digemari oleh
masyarakat wakatobi.
Tabel 2.1.kandungan gizi kaindolu (kerang bulu) 200 gram.
Komponen Kaindolu 200 g

Kalori (kkal) 434

Protein (g) 36,28

Karbohidrat (g) 20,98

Lemak (g) 21,92

Sumber :futsecret,2019
Berdasarkan tabel kandungan gizi heloa kaindolu diatas, maka angka
kebutuhan gizi seseorang khususnya perempuan dewasa belum terpenuhi
sehingga harus dilakukan modifikasi.
3. Susuru
Susuru merupakan makanan jajanan yang biasanya disajikan pada saat acara
perkawinan, sunatan dan acara lainnya. Susuru terbuat dari tepung beras dan gula
merah.
Tabel 3.1.kandungan gizi susuru yang tebuat dari tepung beras 100 g dan gula
merah 10 g.
Komponen Tepung beras 200 g

Kalori (kkal) 728

Protein (g) 20,66

Karbohidrat (g) 152,62

Lemak (g) 192


Tabel 3.2.kandungan gizi gula merah 20 gram.
Komponen Gula merah 20 g
Kalori (kkal) 77,84
0
Protein (g)
Karbohidrat (g) 19,46

Lemak (g) 0
Sumber : futsecret,2019
Berdasarkan tabel kandungan gizi susuru diatas, angka kebutuhan gizi
seseorang khususnya perempuan dewasa belum terpenuhi sehingga harus
dilakukan modifikasi.
C. Kandungan gizi kasoami pepe, helo’a kaindolu, dan susuru setelah
dimodifikasi.
1. Kasoami Pepe
Cara pembuatan kasoami yang dimodifikasi :
a. Kupas ubi kayu dan cuci hingga bersih.
b. Lalu parut dan diperas hingga kering dan menyisahkan ampas.
c. Hasil ampas tersebut kemudian dijemur dibawah terik matahari selama
beberapa jam.
d. Sementara itu, siapkan kelapa yang sudah diparut dan rendam kacang
kacang walnut dan kacang mete dalam air panas kurang lebih 5 menit
e. Lalu, kupas kulit kacang mete, tumbuk kasar.
f. Setelah itu, campurkan ampas ubi kayu dengan kelapa parut dan kacang
mete sudah ditumbuk kasar.
g. Kemudian masukkan ke dalam cetakan yang berbentuk kerucut terbuat
dari anyaman daun kelapa yang tua.
h. Setelah itu, dikukus selama kurang lebih 20 menit .
i. Setelah matang, kasoami siap disajikan
j. Berikut dibawah ini tabel kasoami dimodifikasi dengan penambahan
kelapa parut sebanyak 50 g dan kacang mete10 g.
k. Tabl 4.1.Modifikasi kasoami pepe.
Komponen Kasoami pepe Kelapa parut Kacang
220 g 50 g mete 10 g
Kalori (Kkal) 691,87 141,5 123,586

Protein (g) 5,862 1,33 3,368

Karbohidrat (g) 164,392 13,395 6,032

Lemak (g) 1,206 6,09 9,554

Tabel 4.2.perbandingan kandungan gizi kasoami pepe


Komponen Modifikasi kasoami Modifikasi kasoami
pepe 1 kali makan pepe 3 kali makan

Energy (kkal) 956,956 2.870,868

Protein (g) 10,56 31,68

Karbohidrat (g) 183,819 551,457

Lemak (g) 16,85 50,55

Berdasarkan tabel diatas, kasoami pepe setelah dimodifikasi mengalami


peningkatan kandungan gizi berupa energi, protein, lemak dan karbohidrat. Namun
jika dilihat tabel angka kebutuhan gizi, kasoami jika dikonsumsi sebanyak 1 kali
belum mencukupi sehingga kasoami perlu dimodifikasi untuk 3 kali makan untuk
memenuhi angka kebutuhan gizi kategori perempuan dewasa, tetapi kasoami pepe
untuk 3 kali makan belum memenuhi angka kecukupan gizi jadi kasoami pepe
harus dimakan bersamaan dengan makanan lauk pauk dan penutup.
2. Helo’a kaindolu
Cara pembuatan helo’a kaindolu yang dimodifikasi.
a. Rebus kerang bulu (yang masih ada cangkangnya) hingga cangkang
terbuka. Angkat dan sisihkan.
b. Belah melintang bawang Bombay lalu iris tipis, kemudian geprek bawang
putih.
c. Cincang cabai merah.
d. Panaskan minyak, tumia bawang Bombay agak layu lalu masukan
bawang ptuih dan cabai merah hingga harum.
e. Tambahkan saus tomat, merica bubuk dan garam secukupnya.
Tambahkan air secukupnya.
f. Setelah mendidih masukan rebusan kerang bulu dan tambahkan potongan
daun bawang dan perasan jeruk nipis. Aduk-aduk hingga sedikit
mengental, kemudian sajikan.
Berikut dibawah tabel helo’a kaindlu dimodifikasi dengan tambahan
bawang Bombay, bawang putih, merica, saus tomat, daun bawang, cabai
merah dan jeruk.
Tabel 5.1.modifikasi helo’a kaindolu
Komponen Kaindolu Daun Cabe Bawang Bawang Merica
200 g bawang rawit putih Bombay bubuk
10 g 30 g 16 g 20 g 2g
Energy 434 15,58 36 4,452 8,26 5,850
(kkal)
Protein (g) 36,28 0,18 1,41 0,72 0,22 0,019
Karbohidrat 20,98 0,52 5,79 0,321 1,8 1,279
(g)
Lemak (g) 21,92 0,07 0,72 0,032 0,22 0,065
Tabel 5.2.tabel modifikasi helo’a kaindolu
Komponen Saus Modifikasi Modifikasi
tomat 50 Kaindolu 1 kali Kaindolu 3 kali
g makan makan
Energy 55,5 559,642 1.678,926
(kkal)
Protein (g) 0,65 39,479 118,437
Karbohidrat 13 43,708 131,124
(g)
Lemak (g) 0,1 22,927 68,781
Berdasarkan tabel diatas, kasoami setelah dimodifikasi mengalami
peningkatan kandungan gizi berupa energi, protein, lemak dan karbohidrat.
Namun jika dilihat tabel angka kebutuhan gizi, kaindolu jika dikonsumsi
sebanyak 1 kali maupun 3 kali makan belum mencukupi nilai angka kebutuhan
gizi, sehingga kaindolu harus dikombinasikan dengan makanan pokok untuk
dimakan secara bersama agar dapat mencukupi nilai angka kebutuhan gizi.

3. Susuru (cucur)
Cara pembuatan susuru modifikasi
a. Cairkan gula merah lalu saring.
b. Sediakan tepung beras lalu campur dengan vanilli bubuk dan cairan gula
merah yang telah disaring.
c. Aduk hingga rata menggunakan whisk lalu mixer dengan speed rendah
selama 5 menit.
d. Campurkan kacang kenari kedalam adonan.
e. Istirahatkan adonan selama 5 menit, jika terlalu mengental tambahkan air
secukupnya.
f. Panaskan minyak secukupnya dalam wajan cekung.
g. Tuangkan satu sendok sayur kedalam minyak yang sudah paanans, siram-
siram atasnya. Tusuk dengan lidi tengahnya agar memastikan adonan sudah
matang. Angkat dan tiriskan.
h. Tabel 6.1.modifikasi susuru
Komponen Tepung beras Gula merah Kacang
200 g 20 g kenari 50 g
Energy (kkal) 728 77,88 22,5
Protein (g) 20,66 0 7,615
Karbohidrat 152,62 19,46 6,855
(g)
Lemak (g) 1,92 0 32,605
i. Tabel 6.2.kandungan gizi susuru
Komponen Modifikasi susuru 1 kali Modifikasi susuru 3
makan makan
Energy (kkal) 828,38 2.485,14
Protein (g) 28,75 86,25
Karbohidrat (g) 178,935 536,805
Lemak (g) 34,525 103,575
Berdasarkan tabel diatas, kasoami pepe setelah dimodifikasi mengalami
peningkatan kandungan gizi berupa energi, protein, lemak dan karbohidrat.
Namun jika dilihat tabel angka kebutuhan gizi, kasoami jika dikonsumsi sebanyak
1 kali belum mencukupi sehingga kasoami perlu dimodifikasi untuk 3 kali makan
untuk memenuhi angka kebutuhan gizi kategori perempuan dewasa.
D. Perbandingan gizi makan kasoami pepe, helo’a kaindolu dan susuru
setelah dimodifikasi untuk 1 kali makan.
komponen Kasoami Helo’a Susuru Total 1
pepe 270 g kaindolu 270 g kali
228 g Makan
Energy (kkal) 736,33 342,642 828,38 1.907,352
Protein (g) 12,55 21,339 28,75 62,639
Karbohidrat (g) 80,36 33,218 178,935 292,513
Lemak (g) 36,425 11,967 34,525 82,912
Setelah dilakukan modifikasi pada ketiga jenis makanan tersebut, ternyata
angka kebutuhan gizi belum terpenuhi jika dikonsumsi hanya sejenis, sehingga
harus dikombinasikan dengan jenis makanan lainnya untuk dimakan secara
bersama agar dapat memenuhi angka kebutuhan gizi per hari. Dalam 1 kali
makan, angka kebutuhan gizi belum terpenuhi sehingga dilakukan dengan porsi 3
kali makan barulah angka kebutuhan gizi terpenuhi.
E. Diversifikasi Kasoami Pepe, Helo’a Kaindolu dan Susuru
1. Diversifikasi kasoami pepe menjadi burger kasoami pepe
Kasoami pepe terbuat dari ubi kayu atau singkong yang diparut lalu
diperas airnya. Kemudian, dikeringkan hingga menjadi kaopi. Setelah itu kaopi
dikukus kurang lebih 15-30 menit menggunakan cetakan kerucut yang terbuat
dari anyaman daun kelapa tua.setelah masak kaopi berubah menjadi kasoami, lalu
diangkat dan didinginkan. Setelah dingin kasoami di pukul-pukul hingga gepeng,
lalu ditaburi dengan bawang goreng. Untuk diversifikasi kasoami pepe, disini saya
ubah menjadi burger kasoami pepe, yang terbuat dari tepung ubi kayu.

Gambar dari kasoami pepe


Tabel komponen dari kasoami pepe

Komponen Sinkong 100 g Bawang 20 g


+ air 10 g
Kalori (kkal) 160,6 15,78
Protein (g) 1,32 0,5
Karbohidrat (g) 38,18 3,4
Lemak (g) 0,33 0,02
Dilihat dari tabel ini kandungan gizi dari kasoami pepe dengan berat 120 g
gram, mengandung karbohidrat 41,58 gram, proten 1,82 gram, lemak 0,35 gram,
dan energi 176,38 kalori. Untuk di versifikasinya disini saya membuat makanan
burger kasoami pepe dengan bahan tepung singkong 100 g, bawang merah 20 g,
butter 40 g, gula pasir 30 g, ragi 20 g, telur 25 g, daging sapi 100 g, telur goreng
100 g, bawang putih 10 g, bawang Bombay 50 g, tomat 50 g, daun selada 20 g
garam 5 g, saus baebeque 50 g, mayonise 25 g, saus sambal 30 g dan merica 2 g.
Gambar burger kasoami pepe
Tabel diversifikasi kasoami pepe
Komponen Tepung ubi Butter 10 g Gula pasir Telur
kayu 100 g 10 g mentah 10 g
Energy (kkal) 1,602 73,3 39,992 14,334
Protein (g) 1,36 0,09 0 1,258
Karbohidrat 38,06 0,01 9,998 2,007
(g)
Lemak (g) 1,36 8,1 0 0,994
Tabel diversifikasi kasoami pepe
Komponen Daging Telur Bawang Bawang Tomat 10
sapi 10 g goreng putih 10 g Bombay g
10 g 10 g
Energy 23,9 8,698 268,074 4,13 1,973
(kkal)
Protein (g) 2,6 0,624 63,6 0,11 0,088
Karbohidrat 0,00 0,043 3,306 0,9 0,392
(g)
Lemak (g) 1,5 0,676 0,05 0,01 0,02
Tabel diversifikasi kasoami pepe
Komponen Daun Garam 5 Mayonise Saus
selada 5 g g 5g sambal 5g
Energy 0,95 0 68,14 2,4
(kkal)
Protein (g) 0,07 0 0,1 0
Karbohidrat 0,145 0 0,06 0,6
(g)
Lemak (g) 0,01 0 7,5 0
Dari tabel diversifikasi ini mengasilkan burger kasoami pepe 280 g, 1 kali
makan mengandung energy 507,493 kkal, protein 69,9 g, karbohidrat 55,521 g,
lemak 1922 g. Adapun tabel perbandingan nilai gizi antara kasoami pepe dan
bueger kasoami pepe adalah :
Tabel perbandingan AKG kasoami pepe
Komponen Kasoami Burger Persen AKG Persen AKG
pepe 200 g Kasoami kasoami burger
sebelum pepe 200 g pepe 200 g kasoami
diversifikasi Sesudah pepe 200 g
diversifikasi
Energy (kkal) 292 1.522,479 12,97 67,66
Protein (g) 2,4 209,7 4,28 374,46
Karbohidrat (g) 69,4 166,563 17,79 53,903
Lemak (g) 0,6 57,66 0,8 76,88
Dari tabel di atas setelelah di bandingkan kandungan gizi antara kasoami
pepe 220 g dengan burger kasoami pepe 200 g, kesimpulannya terjadi
peningkatan gizi pada kandungan protein , lemak dan energy, dan karbohidrat.
2. Diversifikasi helo’a kasindolu menjadi kaindolu asam padeh
Kaindolu merupakan makanan yang digemari oleh masyarakat wakatobi.
Makanan ini hanya ada pada saat air laut surut. Jika air laut surut masyarakat
wakatobi akan berbondong-bondong mencari kaindolu di laut surut. Makanan ini
biasanya hanya direbus dengan air bersih oleh masyarakat wakatobi bisa juga di
tumis. Cocok sekali jika di diversifikasi menjadi asam padeh kaindolu.
Tabel kandungan gizi helo’a kaindolu.
Komponen Kaindolu 100 g

Kalori (kkal) 217

Protein (g) 18,14


Karbohidrat (g) 10,49
Lemak (g) 10,96
Dari tabel di atas kaindolu memiliki kandungan gizi energy 217 kkal,
protein 18,14 g, karbohidrat 10,49 g dan lemak 10,96 g.
Tabel diversifikasi kaindolu menjadi asam padeh kaindolu
Komponen Kaindolu 100 g Tomat 10 g Asam kandis 10 g
Energy (kkal) 217 1,97 26,66
Protein (g) 18,14 0,088 0,28
Karbohidrat (g) 10,49 0,392 6,25
Lemak (g) 10,96 0,02 0,06
Tabel diversifikasi kaindolu menjadi asam padeh
Kunyit 10g Serei 5 g Jeruk nipis 5 g Cabai merah 15 g
35,4 4,95 2,35 7,08
0,783 0,091 0,047 0,285
6,493 1,2655 0,006 1,35
0,988 0,0245 0,5875 0,06
Tabel diversifikasi kaindolu menjadi asam padeh
Bawang merah Bawang putih lengkuas 5 g Garam 5 g Jahe 5 g
20 g 10 g
15,78 268,074 0,265 0 3,95
0,5 63,6 0,045 0 0,09
3,4 3,306 0,325 0 0,04
0,02 0,05 0,035 0 0,9

Dari tebel diatas menghasilkan asam padeh kaindolu 200 g dengan energy
583,482 kkal, protein 251,847 g, karbohidrat 32,3175 g, dan lemak 13,705 g.
Namun, asam padeh kaindolu 200 g untuk 1 kali makan belum mencukupi AKG.
Tabel perbandingan AKG heloa kaindolu sebelum diversifikasi dan
sesudah diversifikasi.
Komponen Sebelum Persen AKG Sesudah Persen AKG
diversifikasi diversifkasi
kaindolu 200 kaindolu 200
g g
Energy (kkal) 434 19,28 1.750,446 77,79
Protein (g) 36,28 56,78 755,541 1.349
Karbohidrat 20,98 6,78 96,9525 31,376
(g)
Lemak (g) 21,92 29,22 41,115 54,82
Setelah dilakukan penambahan makanan pendamping maka AKG asam
padeh kaindolu telah mencukupi AKG untuk semua kategori.
3. Diversifikasi susuru menjadi susuru toping oreo chesee cream
susuru adalah makan khas Buton yang biasanya dijadikan sebagai pencuci
mulut. Bahan susuru yaitu tepung beras, gula merah dan gula putih. Bahannya
mudah didapat bukan. Cara pembuatannya seperti berikut ini campurkan tepung
ketan dan gula merah aduk hingga merata setelah adonan rata ambil adonan
dengan menggunakan cetakan lalu digoreng.
Tabel komposisi susuru
Komponen Tepung beras 100 Gula merah 10 g Gula pasir 10 g
g
Energy (kkal) 364 38,932 40
Protein (g) 10,33 0 0
Karbohidrat (g) 76,312 9,733 10
Lemak(g) 0,96 0 0
Pada tebel komposisi susuru 220 g di dapatkan energy 442,932 kkal,
protein 10,33 g, karbohidrat 96,043 g dan lemak 0,96 g.
Tabel diversifikasi susuru menjadi susuru toping oreo cheese
Komponen Tepung maizena Gula pasir 10 g Keju 20 g
10 g
Energy (kkal) 73,04 40 89,812
Protein (g) 0,03 0 4,98
Karbohidrat (g) 9,1 10 0,256
Lemak (g) 0,01 0 6,628
Tabel diversifikasi susuru menjadi susuru toping oreo cheese
Komponen SKM 10 g Oreo 20 g Susu cair 30 g
Energy (kkal) 131,6 55,2 15
Protein (g) 0,8 0,4 0,987
Karbohidrat (g) 5,4 8 1,413
Lemak (g) 0,9 24 0,6
Tabel kandungan gizi susuru 120 g + oreo cheese 100 g
Komponen Susuru 120 g 1 Susuru toping Susuru toping
kali makan oreo cheese cream oreo cheese cream
100 g 220 g 1 kali
makan
Energy (kkal) 442,932 404,652 847,584
Protein (g) 10,33 7,197 17,527
Karbohidrat (g) 96,043 34,169 130,212
Lemak (g) 0,96 10,538 11,498
Pada tabel di atas dilakukan diversifikasi pada susuru menjadi susuru
toping oreo cheese 220 g dengan energy 847,584 kkal, protein 17,527 g,
karbohidrat 130,212 g dan lemak 11,498 g. Adapun perbandingan nilai gizi susuru
sebelum dan sesudah diversifikasi, yaitu ;
Komponen Sebelum Persen AKG Sesudah Persen AKG
diversifikasi diversifikasi
susuru 200 g susuru 200g 3
kli makan
Energy (kkal) 805,84 35,815 2.542,752 113,011
Protein (g) 20,66 36,89 52,581 93,89
Karbohidrat 171,66 55,553 390,636 126,41
(g)
Lemak (g) 1,92 2,56 34,494 45,992
Perbandingan nilai gizi susuru 200 gram dan susuru toping oreo cheese 200
gram, kesimpulannya setelah di lakukan diversifikasi terjadi peningkatan
kandungan gizi pada energy, protein, karbohidrat dan lemak.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Simpulan yang dapat ditarik pada makalah peningkatan mutu makanan
kasoami pepe, heloa kaindolu dan susuru adalah modifikasi pangan yang
dilakukan pada makanan khas daerah bertujuan untuk menambah varian rasa,
variasi bentuk, memperpanjang usia makanan serta dapat meningkatkan mutu
atau kandungan gizi dari makanan khas daerah sehingga dapat memenuhi
kebutuhan gizi tubuh. Dilihat dari sisi ekonomi, modifikasi makanan khas
daerah dapat membuka peluang mengembangkan produk pangan khas daerah
yang lebih bervariasi lagi sehingga memiliki nilai jual yang tinggi di dunia
pasaran.
B. Saran
Saran penulis pada makalah peningkatan mutu makanan kasoami, heloa
sira dan kansenga adalah dalam memodifikasi makanan khas daerah,
diharapkan tidak menggunakan bahan-bahan yang manjadikan makanan khas
daerah tersebut menjadi terkesan modern,contohnya penambahan keju,
cokelat,dll sehingga dapat menghilangkan nilai tradisional pada makanan
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Ajim, N. and profile, V., 2020. Modifikasi Pangan Khas Daerah | Mikirbae.Com.
[online] Mikirbae.com
Id.wikipedia.org. 2020. Diversifikasi Pangan. [online]

Anda mungkin juga menyukai