Oleh :
A. Latar Belakang
Pengembangan resep adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan menu
sehingga lebih berkualitas dalam hal rasa, warna, aroma, tekstur, dan nilai
gizi. Selain itu dapat menambah keanekaragaman menu pada suatu institusi.
Pengembangan resep diperlukan untuk meningkatkan daya terima pasien
terhadap menu yang disajikan. Oleh karena itu mahasiswa Politeknik
Kesehatan Denpasar jurusan Gizi melakukan kegiatan pengembangan resep
untuk lauk nabati berbahan dasar tahu bagi pasien DMK di RSUP Sanglah
Denpasar.
Tahu adalah makanan yang dibuat dari endapan perasan biji kedelai yang
mengalami koagulasi atau sering disebut dengan fermentasi. Sebagai hasil
olahan kacang kedelai, tahu mempunyai mutu protein nabati terbaik karena
mempunyai komposisi asam amino paling lengkap dan diyakini memiliki daya
cerna yang tinggi (sebesar 85% - 98%). Selain itu didalam tahu terdapat
berbagai macam kandungan gizi, seperti protein, lemak, karbohidrat, kalori
dan mineral, fosfor, vitamin B kompleks seperti thiamin, riboflavin, vitamin
E, vitamin B12, kalium dan kalsium. Dan yang paling penting, kandungan
80% asam lemak tak jenuh pada tahu tidak banyak mengandung kolesterol,
sehingga aman bagi kesehatan jantung. Serta kandungan hidrat arang dan
kalori yang rendah dapat dijadikan menu diet rendah kalori. Kandungan lain
dalam tahu yaitu isoflavon dapat mencegah kanker payudara dan menurunkan
kolesterol juga memperlambat proses penuaan pada perempuan.
Kandungan nilai gizi tahu per 100 gr
Kandungan gizi Nilai gizi
Energi 76 kkal
Protein 8.08 gr
Lemak 4.78 gr
Lemak Jenuh 0.69 gr
Karbohidrat 1.88 gr
Serat 0.30 gr
Vitamin A 85.00 IU
Vitamin B1 0.08 mg
Vitamin B6 0.05 mg
Vitamin C 0.10 mg
Folat 15 gr
Kalsium 350 mg
Fosfor 97 mg
Natrium 7 mg
Magnesium 30 mg
Zinc 0.80 mg
Zat Besi 5.36 mg
Salah satu hasil olahan dari nabati yang ada di RSUP Sanglah adalah Tahu
Bumbu Kare yang disajikan bagi pasien DMK. Dalam pengembangan resep
ini tahu bumbu kare akan dikembangkan menjadi gadon tahu untuk
memvariasikan menu agar dapat diterima oleh pasien DMK dan dapat
meningkatkan nilai gizi tahu.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan daya terima pasien DMK terhadap resep makanan berbahan
dasar tahu yang diselenggarakan oleh Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Pusat
Sanglah Denpasar.
2. Tujuan Khusus
a) Menambah variasi resep makanan berbahan dasar tahu di RSUP Sanglah
Denpasar
b) Meningkatkan nilai zat gizi dan variasi rasa, bentuk, warna dan aroma
resep makanan berbahan dasar tahu.
C. Manfaat
1. Bagi Institusi
Dapat menambahan variasi resep makanan khususnya lauk nabati yang
akan diberikan kepada pasien DMK di RSUP Sanglah Denpasar.
2. Bagi Mahasiswa
Dapat meningkatkan wawasan dan kreativitas mahasiswa dalam
memodifikasi resep lauk nabati sehingga dapat diterima oleh pasien DMK
dan meningkatkan nilai gizi pada bahan makanan.
BAB II
METODELOGI PENELITIAN
B. Objek Pelaksanan
Pelaksanaan pengembangan resep ini dilakukan terhadap resep tahu
bumbu kare yang digunakan sebagai resep makanan siang untuk pasien DMK
RSUP Sanglah Denpasar.
D. Cara Pengolahan
Cara pengolahan untuk pengembangan resep sekotel tahu adalah sebagai
berikut :
1. Campur telur dan tahu yang telah halus. Setelah tercampur rata masukkan
susu cair, garam dan merica. Aduk hingga rata.
2. Masukkan jamur kancing, wortel dan buncis. Aduk hingga tercampur rata.
3. Siapkan wadah (loyang) tahan panas, tuangkan adonan dan ratakan.
4. Kukus hingga 20 menit, hingga matang. Angkat, potong dan sajikan.
E. Cara Penyajian
Dalam penyajian resep makanan sekotel tahu, setiap porsinya disajikan
menggunakan piring saji yang ditutup dengan wrapping wrap untuk pasien
DMK.
Tabel 3
Harga menu setelah pengembangan
Bahan Berat (gr) BDD Harga/satuan Harga
Makanan Bersih Kotor (%) (Rp) bahan (Rp)
Tahu 25 25 100 500/bj Rp 250
Telur ayam 10 11 90 1200/btr Rp 240
Susu 2.5 2.5 100 5.500 (250ml) Rp 55
Buncis 5 6 90 30000/kg Rp 180
Jamur kuping 3 3 100 30000/kg Rp 90
Wortel 5 6 88 30000/kg Rp 180
Total Rp 995