PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyajian makanan pada orang sakit cenderung lebih kompleks dari pada
penyajian makanan pada orang sehat karena adanya perubahan nafsu makan. Kepuasan
pasien dalam penampilan dan rasa makanan,terutama penyajian makanan sangat
berkaitan dengan sisa makanan pasien, di mana penyajian makanan yang buruk dapat
berdampak pada banyaknya sisa makanan pasien. Sisa makanan di rumah sakit dapat
memberikan informasi tentang banyaknya makanan yang dibuang, besar kecilnya daya
terima pasien, dan kepuasan pasien terhadap makanan (Alzubaidy, 2008).
Sisa makanan pasien adalah makanan yang disisakan oleh pasien. Sisa makanan
yang tinggi menandakan kurang maksimalnya daya terima pasien. Apabila daya terima
pasien terhadap makanan kurang memuaskan maka berpengaruh terhadap asupan gizi
pasien, dan apabila berlangsung lama maka akan menyebabkan pasien tersebut
mengalami defisiensi zat gizi (Renaningtias, 2004).
Modifikasi resep ini sebagai salah satu cara untuk meningkatkan citarasa
masakan. Menu yang telah dimodifikasi, sehingga dapat mengurangi rasa bosan/ jenuh
pasien terhadap masakan sering disajikan. Demikian pula, pengembangan resep untuk
meningkatkan nilai gizi masakan, sekaligus meningkatkan daya terima pasien.
Modifikasi bentuk, atau cara pengolahannya. Dengan demikian modifikasi resep
dimaksudkan untuk meningkatkan keanekaragaman masakan bagi pasien,
meningkatkan nilai gizi pada masakan, dan meningkatkan daya terima pasien terhadap
masakan terutama masakan pasien anak-anak (Irianto Aritonang,2012).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang diatas maka mahasiswa tertarik
untuk melakukan modifikasi menu yang berbahan dasar tempe menjadi produk
olahan makanan.
C. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengembangkan/memodifikasi suatu produk makanan
menjadi sebuah makanan yang baik dan menarik serta dapat menjadi salah satu
makanan lunak di instalasi Gizi RSHS Jatibarang Brebes.
b. Tujuan Khusus
Mahasiswa diharapkan mampu memahami karakteristik tahu,
mengidentifikasi tingkat kesukaan konsumen terhadap warna, aroma dan tekstur
dari hidangan yang telah di modifikasi serta mampu menganalisa kebutuhan
biaya dan tenaga kerja yang dibutuhkan dalam pengolahan hidangan modifikasi
dan juga mampu menganalisa zat gizi hidangan tahu.
D. Waktu dan Tempat
Kegiatan modifikasi produk dilakukan pada tanggal 19 Desember 2020. Tempat
kegiatan dilakukan di rumah.
E. Manfaat
1. Bagi institusi
Sebagai bahan pertimbangan menu baru unuk makanan
2. Bagi mahasiswa
Menambah pengetahuan tentang prosedur dalam pengembangan resep
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN MODIFIKASI MENU
A. Latar belakang pengembangan resep
Pengembangan resep adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan menu sehingga
lebih berkualitas dalam hal rasa, aroma, tekstur dan nilai gizi. Selain itu juga
merupakan cara untuk menambah keanekaragaman menu pada suatu tempat .
Modifikasi resep ini diharapkan akan meningkatkan rasa, aroma, tekstur dan tampilan,
sehingga dapat meningkatkan selera makan pasien. Modifikasi ini dilakukan dengan
cara menggubah cara memasak dan penambahan bahan.
Tahu kukus merupakan lauk nabati. Oleh karena itu saya akan memodifikasi
Tahu kukus ini akan menjadi rolade tahu. Modfikasi ini diharapkan akan meningkatkan
rasa, aroma, tektur dan penampilan, sehingga dapat menikatkan selera makan.
Modifikasi ini dilakukan dengan cara mengubah cara masak dan penambahan bahan.
B. Resep Rolade Tahu
Bahan :
250 gr tahu
3 butir telur ayam
3 bawang merah
3 bawang putih
25 gram wortel
2 batang daun pre
1 sdt gram
1 sdt lada
Cara Membuat
1. Haluskan bawang merah bawang putih dan garam
2. Hancurkan tahu dengan beserta bumbu yang sudah dihaluskan, tuangkan 1 butir telur
ayam hingga tercampur semua
3. Siapkan wadah tuangkan adonan yang sudah tercampur, masukkan wortel yang telah
diiris, daun bawang, aduk hingga rata. Tambahkan garam dan lada secukupnya
4. Panaskan minyak pada teflon, dadar 2 butir telur dan berikan garam secukupnya.
Matang angkat
5. Taruh dadar di piring atau wadah yang lebar, lalu atasnya ratakan adonan tahu yang
telah dihaluskan dan bumbu tadi dengan sendok. Lalu gulung perlahan
6. Siapkan daun pisang masukkan dadar tersebut gulung dengan rapih lalu dikukus
sekitar 25 menit (tandanya kalau sudah matang tahu telur padat dan mudah untuk
dipotong)
7. Seteah matang lalu dipotong-potong sesuai selera
Alat
Panci
Piring Hidang
Sendok
Cobek
Pisau
Mangkuk
Teflon
Talenan
Daun pisang
C. Alur pembuatan Rolade Tahu
Pemasukan bahan
adonan ke telur dadar
Pengukusan
Penyajian
D. 1) Nilai Zat Gizi Rolade Tahu
Zat Gizi
Bahan Berat Energi
No P L KH
Makanan (gram) (kkal)
(gram) (gram) (gram)
1. Tahu 250 190,0 20,3 12,0 4,8
2. Telur 150 232,7 18,9 15,5 1,7
3. Bawang 18 15,8 0,5 0,1 3,7
merah
4. Bawang putih 18 15,8 0,5 0,1 3,7
5. wortel 25 10 0,06 0,23 2,4
6. Daun pre 20 4,2 0,2 0,1 1,0
7. Garam 5 0,0 0,0 0,0 0,0
8. Lada 5 16,3 0,6 0,7 2,9
TOTAL ENERGI 484,8 41,06 28,73 20,2
Tabel 2. Hasil Analisis Zat Gizi rolade tahu
Berdasark an tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai gizi rolade tahu yaitu sebesar
E : 484,8 kkal P :41,06 gr L :28,73 gr KH :20,2 gr. Oleh karen itu, dapat disimpulkan
bahwa nilai gizi pada lemak lebih rendah karena rolade tahu dikukus tidak menggunakan
minyak, yang artinya rolade tahu merupakan standar makanan yang sesuai.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Adapun harga dari dimsum tempe adalah Rp.1.045-,/porsi.
2. Tingkat kesukaan panelis pada penampilan rolade tahu adalah dari 5 penelis
terdapat 3 orang menyatakan suka, 2 orang menyatakan biasa serta tidak ada yang
menyatakan sangat tidak suka. Tingkat kesukaan panelis pada rasa rolade tahu
adalah dari 5 penelis menyatakan 3 orang menyatakan suka rolade tahu, 2 orang
menyatakan biasa, serta tidak ada yang menyatakan sangat tidak suka.
3. Tingkat kesukaan panelis pada aroma rolade tahu adalah dari hasil yang
didapatkan dari 5 penelis menyatakan 3 orang menyatakan suka, 2 orang
menyatakan biasa, dan tidak ada yang menyatakan tidak suka.
4. Tingkat kesukaan panelis pada tekstur rolade tahu adalah dari hasil yang
didapatkan dari 5 penelis menyatakan 3 orang menyatakan suka tekstur rolade
tahu, 2 orang menyatakan biasa dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak suka.
B. Saran
Sebaiknya menu modifikasi lauk nabati kelas 3 rolade tahu dapat diterima
menjadi menu baru, terutama untuk makanan biasa di dapur Unit Gizi RSHS
Jatibarang Kabupaten Brebes. Rolade tahu ini berdasarkan penilaian uji
organoleptik dapat diterima dari segi rasa, penampilan, aroma dan tekstur serta cara
pembuatan yang mudah dan tidak menghabiskan banyak waktu dan pengolahannya,
dilihat dari segi nilai gizi yang terkandung dalam tahu sangat bagus dan memiliki
nilai gizi protein yang tinggi, dan mineral-mineral lainnya yang berguna untuk
tubuh, dan sesuai dengan ketersediaan bahan makanan di Unit RSHS Jatibarang
Kabupaten Brebes serta menambah cita rasa baru dalam penyajian menu makanan
lunak.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. (2009). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Penerbit PT Gramedia Pustaka
Utama.
Alzubaidy, Abdul Aziz (2008) Hubungan Tingkat Kepuasan dengan Sisa Makanan Biasa
pada Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah kabupaten Fakfak. Skripsi,
Universitas Gadjah Mada.
Aritonang, Irianton. 2012. Penyelenggaraan Makanan. Yogyakarta : Jurusan Gizi Poltekkes.
Cahyono, B. 2002. Pisang Usaha Tani dan Penanganan Pascapanen. Yogyakarta: Kanisius.
Renaningtias, Dewi (2004) Pengaruh Penggunaan Modifikasi Standar Resep
Lauk Nabati Tempe Terhadap Daya Terima Dan Persepsi Pasien Rawat Inap RSUP
Dr. Sardjito Yogyakarta. Tesis, Universitas Gadjah Mada.
Sudaryani, T. 2003. Kualitas Telur. Cetakan Keempat. PT Penebar Swadaya. Jakarta.
Soeparno, 2005. Ilmu dan Teknologi Daging, Cetakan III. Gadjah Mada University Press
Yogyakarta.
Winata, Novida (2011) Bento Tools, Bagian 2 [internet]. Tersedia dalam:
<http://mymealbox.com> [Diakses 11 Februari 2015].