Anda di halaman 1dari 67

LAPORAN HASIL

PENGUMPULAN DATA DASAR PERENCANAAN PROGRAM GIZI


DI KELURAHAN SRIMARTANI KAPANEWON PIYUNGAN
KABUPATEN BANTUL

Diajukan oleh :
Kelompok 10

1. Ashgha Faradhisa (P07131118044)


2. Khafifa Opi Rahmawati (P07131118047)
3. Dyah Cintya Paramita (P07131118050)
4. Lucky Ayu Baitul Putri (P07131118053)
5. Cinthya Agusta Reza (P07131217011)
6. Dina Ardaningsih (P07131217014)
7. Erna Devi A. D. E (P07131217017)
8. Hani Zulfihar (P07131217020)
9. Resti Kholifah (P07131217038)
10. Tiara Azzahra Prayitno (P07131217047)
11. Zelin Mei Reni (P07131217050)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA
JURUSAN GIZI
TAHUN 2020
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Hasil Pengumpulan Data Dasar dan Perencanaan Program Gizi


di Kelurahan Srimartani Kapanewon Piyungan Kabupaten Bantul

telah mendapat pengesahan pada tanggal :………Februari 2021

Menyetujui,

Dosen Pengampu Ketua Jurusan Gizi


Poltekkes Kemenkes Yogyakarta

M. Primiaji R, S.ST, M.Kes Dr.Ir. I Made Alit Gunawan, M.Si


NIP. 196606181989021001 NIP. 196303241986031001
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan hidayahNya, sehingga penyusunan Laporan
Pengumpulan Data Dasar dan Perencanaan Program Gizi di Desa Srimartani
Wilayah Kerja Pusksesmas Piyungan pada mata kuliah Perencanaan Program Gizi
dapat diselesaikan pada waktunya.
Penulis menyadari sepenunhya bahwa dalam penyusunan laporan ini tidak
lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu perkenankalah
penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak Joko Susilo SKM, M.Kes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes
Yogyakarta.
2. Bapak Dr. Ir. I Made Alit Gunawan, M.Si selaku Ketua Jurusan Gizi.
3. Bapak M. Primiaji R, S.ST, M.Kes selaku dosen pembimbing.
4. Kepala Puskesmas Piyungan beserta staff
5. Bapak Lurah Kelurahan Srimartani
6. Semua teman teman yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang
telah membantu dalam penyelesaian laporan ini.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, serta
tidak lepas dari kekurangan dan keterbatasan , untuk itu penulis mohon kritik dan
saran agar laporan ini dapat lebih bermanfaat dalam memberikan tambahan
pengetahuan bagi semua pihak yang memerlukan.

Yogyakarta, 15 Desember 2020

Penyusun
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tantangan utama dalam pembangunan suatu bangsa adalah membangun


sumber daya manusia yang bekualitas yang sehat, cerdas, dan produktif. Untuk
mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas diperlukan dukungan dari
berbagai sektor, salah satunya yaitu sektor gizi. Namun hingga kini Indonesia
masih belum terlepas dari masalah gizi. Masalah gizi di Indonesia meliputi
masalah kekurangan gizi dan kelebihan gizi atau yang lebih dikenal dengan
beban gizi ganda (Double Burden of Malnutrition). Beban gizi ganda adalah
suatu keadaan ko-eksistensi antara kekurangan gizi dan kelebihan gizi
makronutrien maupun mikronutrien di sepanjang kehidupan (Djauhari, 2017).

Di Indonesia masih banyak ditemukan masalah gizi. Seperti gizi buruk,


gizi kurang, kekurangan vitamin A, Anemia Gizi Besi (AGB), dan Kekurangan
Energi Kronik (KEK). Masalah gizi menjadi salah satu penentu kualitas sumber
daya manusia. Masalah-masalah gizi ini terjadi selama siklus kehidupan
dimulai sejak dalam kandungan (janin), bayi, anak, dewasa dan usia lanjut.
Apabila sejak awal kehidupan balita tidak mendapatkan perilaku sadar akan
pentingnya gizi maka hal ini dapat mengganggu pertumbuhan dan
perkembangannya secara positif serta dapat menurunkan kondisi kesehatannya
(Kemenkes RI, 2007).

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2018) Kementerian


Kesehatan menunjukkan adanya perbaikan status gizi buruk pada balita di
Indonesia. Proporsi status gizi sangat pendek turun dari 37,2 persen (Riskesdas
2013) menjadi 30,8 persen (Riskesdas 2018). Demikian pula pada proporsi
status gizi kurang, turun menjadi 17,7 persen (Riskesdas 2018) dari 19,6 persen
(Riskesdas 2013). Meski jumlahnya terus menurun, tapi penurunan yang
tercatat dinilainya masih kurang signifikan. Pasalnya Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) menetapkan batas prevalensi 20 persen untuk gizi buruk.

Selain masalah stunting, angka obesitas di Indonesia juga cukup tinggi.


berdasarkan data Riskesdas 2018 menunjukkan angka 21,8 persen untuk
obesitas di Indonesia. Angka itu terus beranjak naik sejak Riskesdas 2007
sebesar 10,5 persen dan 14,8 persen pada Riskesdas 2013. Meningkatnya angka
obesitas ini ujung-ujungnya bakal berpengaruh pada meningkatnya Penyakit
Tidak Menular (PTM), seperti diabetes hingga jantung. Penyakit tidak menular
lainnya yang masih menjadi masalah gizi di Indonesia yaitu anemia. Prevalensi
anemia di Indonesia masih cukup tinggi. Kemenkes RI (2013) menunjukkan
angka prevalensi anemia secara nasional pada semua kelompok umur adalah
21,70%. Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan persentase
anemia pada WUS di Indonesia mengalami peningkatan dibanding data
Riskesdas 2013 menjadi 48,9%. Persentase ibu hamil yang mengalami anemia
juga meningkat dibandingkan hasil Riskesdas tahun 2013 menjadi 37,1 persen.

Gizi ibu sebelum maupun saat kehamilan akan memberikan dampak


kepada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) bayi. Apabila gizi ibu kurang,
maka akan memberikan dampak yang negatif terhadap bayi. Salah satu sasaran
yang ingin dicapai pada tahun 2025 dalam gerakan 1000 HPK ini adalah
menurunkan proporsi WUS yang menderita anemia sebanyak 50%. Jika anemia
terjadi sejak masa usia subur, akan berdampak pada rendahnya cadangan besi
yang dimiliki sehingga akan menimbulkan dampak negatif pada kehamilan
kelahiran, bahkan pertumbuhan dan perkembangan anak (Simamora, 2018).

Berdasarkan pemantauan status gizi balita di Kabupaten Bantul


peningkatan prevalensi gizi buruk pada balita sesuai standar Berat Badan
menurut Umur (BB/U), yaitu pada Tahun 2018 sebesar 0,41 sama seperti tahun
2017 sebesar 0,41 juga. Kasus gizi buruk pada Balita tertinggi ada di wilayah
Puskesmas Piyungan sebanyak 5 kasus (Dinkes Bantul, 2019). Melihat
permasalahan gizi tersebut, maka penting untuk dilakukan perencanaan
program gizi agar program yang akan dilaksanakan tepat pada sasaran sesuai
dengan permasalahan gizi yang sedang terjadi.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Untuk memperoleh data dan informasi tentang besar masalah gizi,


sasaran, penyebab dan sumber daya yang ada sebagai bahan untuk
menyusun rencana program perbaikan gizi di Desa Srimartani Kecamatan
Piyungan Kabupaten Bantul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui kondisi geografis Kelurahan Srimartani


b. Mengetahui kondisi demografi Kelurahan Sirmartani
c. Mengetahui rata-rata jumlah anggota keluarga dan rata-rata
jumlah balita dalam satu keluarga
d. Mengetahui tingkat pendidikan kepala keluarga dan ibu balita
e. Mengetahui jenis pekerjaan kepala keluarga dan ibu balita
f. Mengetahui status gizi balita
g. Mengetahui status berat badan dan panjang badan lahir pada
balita
h. Mengetahui kepemilikan KMS/KIA
i. Mengetahui cakupan pemberian imunisasi pada balita
j. Mengetahui sumber air bersih rumah tangga
k. Mengetahui pembuangan air limbah
l. Mengetahui cakupan pemberian vitamin A pada balita
m. Mengetahui kerutinan menimbang di posyandu
n. Mengetahui cakupan pemberian PMT di posyandu
o. Mengetahui tingkat kecukupan energi, protein, lemak,
karbohidrat, dan Fe pada balita
p. Mengetahui kelompok usia, usia kehamilan, jarak kehamilan,
jumlah anak, status kehamilan, tingkat keguguran, penyakit,
tingkat pendidikan, status bekerja, dan pekerjaan pada ibu hamil
q. Mengetahui status KEK dan anemia pada ibu hamil
r. Mengetahui cakupan pemberian TTD pada ibu hamil
s. Mengetahui tingkat kecukupan energi, protein, lemak,
karbohidrat, dan Fe pada ibu hamil
t. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil
u. Mengetahui status KEK dan anemia pada WUS
v. Mengetahui tingkat pengetahuan WUS
C. Manfaat

Pengambilan data di Desa Srimartani dikumpulkan sebagai acuan


dalam perencanaan program gizi sehingga program gizi yang akan
dilaksanakan tepat sasaran dan sesuai dengan permasalahan gizi di Desa
Srimartani.
BAB II

METODE PENGUMPULAN DATA

A. Lokasi Pengumpulan Data


Pengumpulan data dasar ini dilaksanakan di Kelurahan Srimartani
Kapanewon Piyungan Kabupaten Bantul Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta.

B. Waktu Pengumpulan Data


Pengumpulan data dilaksanakan pada tanggal 23 November – 6
Desember 2020.

C. Perlengkapan
Perlengkapan yang dibutuhkan untuk pengumpulan data ini adalah:
1. Timbangan injak digital
2. Microtoise
3. Infantometer
4. Pita Ukur LILA
5. Metlin
6. Kuisioner
7. Form Recall 24 jam

D. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi dalam pengumpulan data dasar ini adalah semua balita
dan ibu hamil yang berada di Kelurahan Srimartani Kapanewon Piyungan
Kabupaten Bantul Provinsi Daerah.
2. Sampe
Menurut Roscoe dalam Sugiyono (2012:91) untuk
menentukan jumlah sampel adalah sebagai berikut:“Ukuran
sampel yang layak dalam penelitian adalah 30-500 bila sampel
dibagi kategori jumlah anggota sampel setiap kategori maka
jumlah anggota sampel setiap kategori minimal 30.
Oleh karena itu Sampel dalam pengumpulan data dasar ini
sebanyak 30 balita dari wargayang bertempat tinggal diKelurahan
Srimartani Kapanewon Piyungan Kabupaten Bantul Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta. Teknik sampling yang digunakan
adalah sistematik random sampling (SRS) yang di ambil dari data
EPPGBM Pukesmas Piyungan pada bulan Februari 2020.
Besar sampel yang dibutuhkan adalahSempel keluarga yang
memiliki Balit, yang di ambil berdasarkan laporan EPPGBM
puskesmas Piyungan dan apa bila di dalam keluarga terdapat
WUS, ibu hamil, atau Lansia, maka semua sasaran di ambil
sebagai sempel. Namun jika maka pengambila sempel di lakukan
dengan melihat data puskesmas Piyungan sesuai sasaran dengan
metose sistematik random sampling.

3. Responden
Responden pengumpulan data dasar adalah adalah ibu
balita dan ibu hamil

E. Teknik Pengumpulan Data


Data yang di gunakan adalah data primer dan skunder
Data primer meliputi Nama, tempat tanggal lahir, umur, jenis
klamin, data kesehatan, pendidikan terakhir, pekerjaan, berat badan,
panjang badan, tinggi badan, lingkar lengan atas, khusun data balita
menanyakan berat badan dan panjang badan lahir, konsumsi tablet FE dan
MPASI. sedangkan cara yang di gunakan untuk pengambilan data
tersebeut menggunakan teknik wawancara dan instrumen yang di gunakan
adalah kuesioner.
Sedangkan untuk mengetahui terkait asupan Energi, Protein, Lemak,
Karbohidrat, Fe pada responden menggunakan teknik wawancara recall
konsumsi makanan selama 24 jam dan instrumrn yang di gunakan adalah
from recall 24.
Data sekunder meliputi gambaran umum terkait lokasi, jumlah
penduduk, karakteristik penduduk, sarana dan prasarana yang ada,
fasilitas kesehatan yang tersedia, kondisi fisik lokasi dan SKDN dan
menanyakan hal tersebut pada kantor kelurahan melalui wawancara.

F. Definisi Operasional
1. Balita
No Variabel Dov Parameter Skala
1 Berat Berat bada balita yang di ukur Kg Rasio
badan menggunakan timbangan
digital dengan satuan kilogram
2 Panjanng Ukuran antropometri seseorang Cm Interval
badan/ dari ujung kepala sampai ujung
Tinggi kaki saat pengambilan data
badan pengukuran menggunkan
mikrotoise
3 Umur Rentang hidup ...bulan Raiso
4 Jenis Berdasarkan laki – laki dan 1. perempuan Nominal
klamin perempuan 2. laki – laki
5 Berat Berat badan di lihat dari KMS Kg Rasio
badan
waktu
hamil
9 Status Hasil perhitungan status gizi BB sangat kurang <-3SD Ordinal
berdasarka Z-score dengan BB kurang -3SD sd <-2SD
BB/U BB normal -2SD sd + 1SD
Resiko BB lebih >+1SD
10 Status gizi Hasil perhitungan status gizi Sangat pendek <-3SD Ordinal
anak TB/U berdasarka Z-score dengan Pendek -3SD sd <-2SD
TB/U Normal -2SD sd+3SD
Tinggi2>+3SD
11 Status gizi Hasil perhitungan status gizi Gizi buruk <-3SD Ordinal
anak berdasarka Z-score dengan Gizi kurang -3SD sd <-2SD
BB/PB BB/PB Gizi baik -2SD sd +1SD
beresiko gizi lebih >+1SD sd
+2 SD
gizi lebih > +2SD sd +3SD
obesitas > +3SD
12 Status gizi Hasil perhitungan status gizi Gizi buruk <-3SD Ordinal
anak berdasarka Z-score dengan Gizi kurang -3SD sd <-2SD
IMT/U IMT/U Gizi baik -2 SD sd +1 SD
Gizi lebih + 1SD sd +2SD
Obesitas > +2SD
13 Asupan Jumlah inteke gizi 1. kkal Rasio
Zat Gizi energi,protein, lemak, 2. gram
makro karbohidrat, Fe data di peroleh
dari recall 24 jam

2. Ibu Hamil
No Variabel Dov Parameter Skala
1 Berat badan Berat bada balita yang di ukur Kg Rasio
menggunakan timbangan
digital dengan satuan kilogram
2 Tinggi Ukuran antropometri seseorang Cm Interval
badan dari ujung kepala sampai ujung
kaki saat pengambilan data
pengukuran menggunkan
infantometer (sempel di bawah
2 th) dan mikrotoise ( sempel
di atas 2 th)
3 Umur Rentang hidup balita di hitung ...bulan Raiso
dengan bulan penuh
4 Pendidikan Jenjang sekolah terakhir yang 1. TK Ordinal
di tempuh responden 2. SD
3. SMP
4. SMA/SMK
5. Perguruan tinggi
5 Jenis Berdasarkan laki – laki dan 1. perempuan Nominal
klamin perempuan 2. laki – laki
6 Usia Taksiran usia janin di hitung ....bulan Ordinal
Kehamilan dari pertama masa haid
7 Riwayat Gangguan kesehatan yang di 1. iya Nominal
penyakit alami ibu selama masa 2. tidak
selama hamilan.
kehamilan 1. tekanan darah tinggi
2. kelainan jantung
3. anemia
4. lain – lain
8 Konsumsi Asupan tablet penambah darah 1. iya Nominal
tablet dari puskesmas yang di 2. tidak
tambah konsumsi ibu hamil
darah
9 Status KEK Status gizi yang di ukur pada 1. resiko KEK (<23,5) Iordinal
lingkar lengan atas 2. tidak beresiko KEK(>23,5)
menggunakan lila
10 Asupan Zat Jumlah inteke gizi 1. kkal Rasio
Gizi makro energi,protein, lemak, 2. gram
karbohidrat, Fe data di peroleh
dari recall 24 jam
3. WUS ( wanita usia subur )

No Variabel Dov Parameter Skala


1 Berat badan Berat bada balita yang di ukur Kg Rasio
menggunakan timbangan
digital dengan satuan kilogram
2 Tinggi Ukuran antropometri seseorang Cm Interval
badan dari ujung kepala sampai ujung
kaki saat pengambilan data
pengukuran menggunkan
infantometer (sempel di bawah
2 th) dan mikrotoise ( sempel
di atas 2 th)
3 Umur Rentang hidup balita di hitung ...bulan Raiso
dengan bulan penuh
4 Pendidikan Jenjang sekolah terakhir yang 1. TK Ordinal
di tempuh responden 2. SD
3. SMP
4. SMA/SMK
5. Perguruan tinggi
5 Jenis Berdasarkan laki – laki dan 1. perempuan Nominal
klamin perempuan 2. laki – laki
6 Status Berdasarkan jenis pekerjaan 1. IRT (ibu rumah tangga) Ordinal
perkertaan 2. pegawai negri
3. pegawai swasta
4.wiraswasta
5. penati / buruh

7 Status gizi Status gizi berdasatkan IMT 1. underweight / BB kurang Ordinal


<18,5
2. normal/ ideal 18,6 – 22,9
3.overweight/Bblebih 23 –
24,9
4. obesitas I 25 – 29,9
5. obesitas II >30

8 Status KEK Status gizi yang di ukur pada 1. resiko KEK (<23,5) Iordinal
lingkar lengan atas 2. tidak beresiko KEK(>23,5)
menggunakan lila
9 Asupan Zat Jumlah inteke gizi 1. kkal Rasio
Gizi makro energi,protein, lemak, 2. gram
karbohidrat, Fe data di peroleh
dari recall 24 jam

G. Pengolahan Data
Tahap tahap pengolahan data meliputi editing, coding, entry data
dantabulasi data. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan bantuan
komputer.Adapun tahapannya sebagai berikut:
1. Editing
Dilakukan untuk mengoreksi data yang meliputi
kelengkapan pengisianatau jawaban yang tidak jelas yang
dilakukan ditempat pengumpulan datasehingga dapat dilakukan
perbaikan.
2. Coding
Merupakan tahap mengklasifikasikan jawaban atau hasil
yang adamenurut macamnya dengan menandai masing-masing
jawaban dengan kodeberupa angka kemudian dalam lembar kerja
untuk mempermudahkan pembacaan.
3. Entry data
Memasukkan data hasil observasi kedalam software di
komputer untukmemudahkan pengolahan.
4. Tabulasi data
Memasukkan data hasil observasi kedalam tabel sesuai
dengan kriteriayang telah ditentukan.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Kelurahan Srimartani


1. Kondisi Geografis Kelurahan Srimartani (Buku Monografi Desa
Semester II Tahun 2019)
1.1 Batas Wilayah Kelurahan Srimartani
1) Sebelah Utara : Kelurahan Sumberharjo, Tapanewon
Prambanan, Kabupaten Sleman
2) Sebelah Selatan : Kelurahan Srimulyo, Tapanewon
Piyungan, Kabupaten Bantul
3) Sebelah Barat : Kelurahan Jogotirto, Tapanewon Berbah,
Kabupaten Sleman
4) Sebelah Timur : Kelurahan Ngoro-oro, Tapanewon Patuk,
Kabupaten Gunung Kidul

1.1 Posisi Wilayah Kelurahan Srimartani


Kelurahan Srimartani merupakan salah satu dari tiga
Kelurahan di Tapanewon Piyungan yang memiliki jarak 1,5 km dari
pusat pemerintahan Tapanewon Piyungan, berjarak 25 km dari ibu
kota Kabupaten Bantul dan berjarak 15 km dari ibukota Provinsi
Yogyakarta.

1.2 Topografis Kelurahan Srimartani


Kelurahan Srimartani berada di dataran rendah dan
terletak ±80 meter diatas permukaan laut. Topografis tanah di
Kelurahan Srimartani adalah datar, namun ada juga tanah yang
berbukit sehingga sebagian besar lahan dimanfaatkan oleh
masyarakat untuk lahan pertanian dan sebagian besar penduduk di
Kelurahan Srimartani bekerja sebagai petani.
1.3 Peta Wilayah Kelurahan Srimartani

Gambar 1. Peta Wilayah Kelurahan Srimartani

1.4 Luas Wilayah Kelurahan Srimartani


Kelurahan Srimartani memiliki luas wilayah yaitu 8.577.375,00 Ha.

1.5 Tipologi Kelurahan Srimartani


Kelurahan Srimartani merupakan wilayah desa yang besar
dan dapat dikelompokkan menjadi area persawahan, perkebunan,
kerajinan dan industri kecil.

1.6 Jumlah Dusun Kelurahan Srimartani


Kelurahan Srimartani terdiri dari 17 padukuhan yaitu :
1) Mandungan 10) Mojosari
2) Piyungan 11) Kembangsari
3) Pos Piyungan 12) Petir
4) Wanujoyo Lor 13) Sanansari
5) Wanujoyo Kidul 14) Bulusari
6) Munggur 15) Rejosari
7) Mutihan 16) Kemloko
8) Daraman 17) Umbulsari
9) Kwasen
2. Kondisi Demografi Kelurahan Srimartani (Buku Monografi Desa
Semester II Tahun 2019)
2.1 Jumlah Kepala Keluarga : 3.924 KK
2.1.1 Jumlah penduduk menurut jenis kelamin
a) Laki-laki : 7.497 jiwa
b) Perempuan : 8.293 jiwa

2.1.2 Jumlah penduduk menurut usia


a) Usia 0-15 tahun : 4.029 jiwa
b) Usia 15-65 tahun : 10.793 jiwa
c) Usia 65 tahun keatas : 1.014 jiwa

2.1.3 Jumlah penduduk menurut pekerjaan/mata pencaharian


Tabel 1. Jumlah penduduk menurut pekerjaan/mata pencaharian

Pekerjaan Jumlah (orang)


Pegawai Negeri Sipil 1.098
TNI/Polri 204
Karyawan Swasta 312
Wiraswasta/Pedagang 261
Petani 9.541
Tukang 419
Buruh Tani 532
Pensiunan 349
Nelayan 0
Peternak 183
Jasa 90
Pengrajin 17
Pekerja Seni 49
Tidak bekerja 5.074

2.2 Sex Ratio Penduduk Kelurahan Srimartani


Kelurahan Srimartani memiliki total jumlah penduduk
sebesar 15.790 orang terdiri dari 7.497 orang berjenis kelamin laki-
laki dan 8.293 orang berjenis kelamin perempuan. Sex ratio
penduduk Kelurahan Srimartani adalah 47,48% orang laki-laki dan
52,52% orang perempuan. sehingga dapat diartikan bahwa dalam
100 orang laki-laki yang ada di Kelurahan Srimartani, terdapat
kurang lebih 111 orang perempuan.

2.3 Kependudukan Berdasarkan Struktur Pendidikan (Buku Monografi


Desa Semester II Tahun 2019)
Penduduk di Kelurahan Srimartani sebagian besar yaitu lulusan
pendidikan SMP dan SMA. Jumlah penduduk yang berpendidikan
taman kanak-kanak sebesar 104 orang. Jumlah penduduk yang
berpendidikan sekolah dasar sebesar 0 orang. Jumlah penduduk yang
berpendidikan SMP sebesar 1.453 orang. Jumlah penduduk yang
berpendidikan SMU/SMA sebesar 1282 orang. Jumlah penduduk
yang berpendidikan akademik/D1-D3 sebesar 129 orang. Jumlah
penduduk yang berpendidikan sarjana sebesar 168 orang. Jumlah
penduduk yang berpendidikan pascasarjana yaitu S2 sebesar 31 orang
dan S3 sebesar 6 orang.

2.4 Fasilitas Kesehatan di Kecamatan Piyungan (Buku Monografi Desa


Semester II Tahun 2019)
Kelurahan Srimartani memiliki prasarana kesehatan yaitu terdiri
dari Poskesdes sebanyak 1 buah dan Posyandu/Polindes sebanyak 23
buah. Kelurahan ini tidak memiliki Puskesmas yang berada di wilayah
Kelurahan Srimartani. Puskesmas terdekat dari Kelurahan Srimartani
yaitu Puskesmas Piyungan yang berada di Jalan Wonosari km 12,
Kelurahan Srimulyo, Tapanewon Piyungan yang berjarak 3,6 km dari
kantor Kepala Kelurahan Srimartani.
2.5 Capaian SKDN (Data SKDN Srimartani Bulan Februari Tahun
2020)
1400
1189 1189
1200
1000 861
800
600 503
400
200
0
Bulan Februari

S K D N

Tabel1. Data SKDN

Berdasarkan hasil kegiatan program gizi berupa pemantauan dan


pertumbuhan balita di Kelurahan Srimartani pada bulan Februari tahun
2020, didapatkan hasil bahwa S (semua balita di suatu wilayah) dan K
(balita yang memiliki KMS sebanyak 1189 balita, D (balita yang
ditimbang) sebanyak 861 balita dan N (balita yang ditimbang dan naik
berat badannya) sebanyak 503 balita. Hal ini berarti cakupan program
(K/S) memenuhi 100% dan semua balita di Kelurahan Srimartani sudah
memiliki buku KMS, cakupan partisipasi masyarakat (D/S) memenuhi
72,4%, cakupan kelangsungan penimbangan (D/K) memenuhi 72,4% dan
cakupan hasil penimbangan (N/D) memenuhi 58,4%.
3. Data Keluarga
3.1 Jumlah rata-rata anggota keluarga di Kelurahan Srimartani
Mayoritas penduduk Kelurahan Srimartani memiliki jumlah anggota
keluarga sebanyak 4 orang anggota keluarga.

3.1 Jumlah rata-rata balita di Kelurahan Srimartani


Mayoritas penduduk Kelurahan Srimartani memiliki jumlah balita
dalam satu keluarga sebanyak 1 orang balita.

3.2 Pendidikan Kepala Keluarga


45,00% 40%
40,00% 36,70%
35,00%
30,00%
25,00%
20,00% 16,70%
15,00%
10,00% 6,70%
5,00%
0,00%

Gambar 2. Pendidikan Kepala Keluarga


Berdasarkan data demografi dari 30 kepala keluarga yang
menjadi responden, pendidikan terendah kepala keluarga di
Kelurahan Srimartani meliputi pendidikan SD sebanyak 2 orang atau
6,7%, pendidikan SMP/Sederajat sebanyak 5 orang atau 16,7%,
pendidikan SMA/Sederajat sebanyak 11 orang atau 36,7%, dan
pendidikan tertinggi yaitu PT sebanyak 12 orang atau 40,0%.
3.3 Pendidikan Ibu
60,00%
50,00%
50,00%
40,00% 33,30%
30,00%
20,00%
10%
10,00% 6,70%

0,00%

Gambar 3. Pendidikan ibu


Berdasarkan data demografi dari 30 ibu yang menjadi
responden, pendidikan terendah ibu di Kelurahan Srimartani
meliputi pendidikan SD sebanyak 2 orang atau 6,7%, pendidikan
SMP/Sederajat sebanyak 3 orang atau 10,0%, pendidikan
SMA/Sederajat sebanyak 10 orang atau 33,3%%, dan pendidikan
tertinggi yaitu PT sebanyak 15 orang atau 50,0%.

3.4 Pekerjaan Kepala Keluarga


35,00% 33,30%
30,00% 26,70%
25,00%
20,00%
20,00%
15,00%
10,00%
10,00% 6,70%
5,00% 3,30%

0,00%

Gambar 4. Pekerjaan Kepala Keluarga


Berdasarkan data demografi dari 30 kepala keluarga yang
menjadi responden, pekerjaan kepala keluarga di Kelurahan
Srimartani meliputi tidak bekerja sebanyak 1 orang atau 3,3%,
wiraswasta sebanyak 10 orang atau 33,3%, swasta sebanyak 6 orang
atau 20,0%, petani sebanyak 2 orang atau 6,7%, buruh sebanyak 8
orang atau 26,7%, dan lainnya sebanyak 3 orang atau 10,0%.

3.5 Pekerjaan Ibu


45,00% 40,00%
40,00%
35,00%
30,00%
23,30%
25,00%
20,00% 16,70%
13,30%
15,00%
10,00%
3,30% 3,30%
5,00%
0,00%

Gambar 5. Pekerjaan Ibu


Berdasarkan data demografi dari 30 ibu yang menjadi
responden, pekerjaan ibu di Kelurahan Srimartani meliputi ibu
rumah tangga sebanyak 12 orang atau 40,0%, wiraswasta sebanyak 7
orang atau 23,3%, swasta sebanyak 4 orang atau 13,3%, petani
sebanyak 1 orang atau 3,3%, buruh sebanyak 1 orang atau 3,3%, dan
lainnya sebanyak 5 orang atau 16,7%.
4. Kesehatan Balita
4.1 Status Gizi Balita berdasarkan PB/U

Status Gizi PB/U


90%
80% 76,66%
70%
60%
50%
40%
30%
20% 16,66%
10% 6,66%
0%
Sangat pendek Pendek Normal

Gambar 6. Status Gizi berdasarkann PB/U

Status Gizi balita berdasarkan indeks PB/U di Kelurahan


Srimartani Piyungan Bantul, balita dengan rentang usia 10–64 bulan
diketahui bahwa 2 atau 6,66% balita tergolong sangat pendek, 5 atau
16,66% balita diantaranya tergolong pendek, dan 23 atau 76,66%
balita tergolong normal.

4.1 Status Gizi Balita berdasrkan BB/U

Status Gizi BB/U


100% 90%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
3,33% 6,67%
10%
0%
Gizi Kurang Gizi lebih Gizi Baik
Gambar 7. Status Gizi berdasarkann BB/U
Status gizi balita berdasarkan indeks BB/U di Kelurahan
Srimartani Piyungan Bantul, balita dengan rentang usia 10 – 64 bulan
diketahui bahwa 1 balita atau 3,33% balita tergolong gizi kurang, 2
balita atau 6,66% balita tergolong gizi lebih, dan 27 balita atau 90%
balita tergolong gizi baik

4.2 Status Gizi Balita berdasarkan BB/TB

Status Gizi BB/TB


80% 73,33%
70%
60%
50%
40%
30%
20% 13,33%
6,67% 6,67%
10%
0%
Gizi Kurang Gizi Baik Beresiko Gizi Gizi Lebih
Lebih
Gambar 8. Status Gizi berdasarkann BB/TB

Status gizi balita berdasarkan indeks BB/TB di Kelurahan


Srimartani Piyungan Bantul, balita dengan rentang usia 10 – 64 bulan
diketahui bahwa 2 balita atau 6,67% balita tergolong gizi kurang,22
balita atau 73,33% balita tergolong gizi baik, 4 balita atau 13,33%
balita tergolong beresiko gizi lebih, dan 2 balita atau 6,67% balita
tergolong gizi lebih.

4.3 Status Gizi Balita berdasarkan IMT/U

Status Gizi IMT/U


80%
70%
70%
60%
50%
40%
30%
20% 13,33%
10% 6,67% 6,67%
3,33%
0%
Gizi Kurang Gizi Baik Beresiko Gizi Gizi Lebih Obesitas
Lebih
Status gizi balita berdasarkan indeks BB/TB di Kelurahan
Srimartani Piyungan Bantul, balita dengan rentang usia 10 – 64 bulan
diketahui bahwa 2 balita atau 6,67% balita tergolong gizi kurang, 22
balita atau 73,33% balita tergolong gizi baik, 2 balita atau 6,67%
balita tergolong gizi lebih, dan4 balita atau 13,33% balita tergolong
beresiko gizi lebih.

4.4 Status Berat Badan Lahir


60% 56,66%

50%
40%
40%
30%
20%
10% 3,33%
0%
0%
BBLR Non BBLR

Laki-Laki Perempuan

Gambar 9. Status Berat Badan Lahir

Berdasarkan data grafik status berat lahir balita menunjukkan


bahwa dari 30 balita yang terdiri dari 18 balita laki-laki dan 12 balita
perempuan di Desa Srimartani, sebanyak 1 balita laki-laki (3,33%)
mengalami BBLR (Berat Badan Lahir Rendah), serta sebanyak 17
balita laki-laki (56,66%) dan 12 balita perempuan (40%) non BBLR.

4.5 Status Panjang Badan Lahir

60% 53,33%
50%
40%
30%
30%
20%
10% 6,67% 6,67%
3,33%
0%
0%
PBLR Non PBLR Tidak Tahu

Laki-laki Perempuan

Gambar 10. Status Panjang Badan Lahir


Berdasarkan data grafik status panjang lahir balita
menunjukkan bahwa dari 30 balita yang terdiri dari 18 balita laki-laki
dan 12 balita perempuan di Desa Srimartani, sebanyak 2 balita laki-
laki (6,67%) dan 2 balita perempuan (6,67%) mengalami PBLR
(Panjang Badan Lahir Rendah), sebanyak 16 balita laki-laki (53,33%)
dan 9 balita perempuan (30%) non PBLR serta 1 balita perempuan
(3,33%) tidak diketahui panjang badan lahirnya.

4.6 Kepemilikan KMS/KIA


Ya Tidak

0%

100%

Grafik 11. Kepemilikan KMS/KIA

Berdasarkan status kepemilikan KMS/KIA, dapat diketahui bahwa


sebanyak 30 balita atau 100% balita memiliki KMS/KIA.

4.7 Imunisasi
Ya Tidak

0%

100%

Grafik 12. Kepemilikan KMS/KIA


Berdasarkan data imunisasi menunjukkan bahwa sebanyak 30
balita atau 100% balita di Desa Srimartani telah mendapat imunisasi.

4.8 Sumber Air Bersih

Sumber Air Bersih


60% 56,66%

50%

40%
30%
30%

20%
10%
10% 3,33%
0%
PAM Air Sumur Sumur Pompa Tidak Mengisi
Grafik 13. Sumber Air Bersih

Bersarkan data grafik sumber air bersih menunjukkan bahwa dari


30 balita di Desa Srimartani, sebanyak 9 balita mempunyai sumber air
bersih PAM (30%), 17 balita mempunyai sumber air bersih air sumur
(56,66%), 1 balita dengan sumber air bersih sumur pompa (3,33%),
sedangkan sebanyak 3 balita tidak mengisi kuisioner (10%)

4.9 Pembuangan Air Limbah

Sumber Air Bersih


90%
76,66%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20% 10% 13,33%
10%
0%
SPAL Khusus Selokan Tidak Mengisi
Umum
Grafik 14. Pembuangan Air Limbah

Bersarkan data grafik sumber air bersih menunjukkan bahwa


dari 30 balita di Desa Srimartani, sebanyak 23 balita mempunyai
pembuangan air limbah di SPAL Khusus (76,66%), 3 balita
mempunyai pembuangan air limbah di selokan umum (10%),
sedangkan sebanyak 4 balita tidak mengisi kuisioner (13,33%)

4.10 Pemberian Vitamin A (6 bulan terakhir)

Ya Tidak

7%

93%

Gambar 15. Pemberian Vitamin A


Berdasarkan data grafik pemberian vitamin A menunjukkan
bahwa dari 30 balita di Desa Srimartani, sebanyak 28 balita
mendapatkan pemberian vitamin A (93%) dan sebanyak 2 balita tidak
mendapatkan pemberian vitamin A (7%).
4.11 Rutin Menimbang di Posyandu
Ya Tidak

40%

60%

Gambar 16. Rutin Menimbang di Posyandu


Berdasarkan data grafik rutin menimbang di Posyandu
menunjukkan bahwa dari 30 balita di Desa Srimartani, sebanyak 18
balita melakukan penimbangan rutin di Posyandu (60%) dan sebanyak
12 balita tidak melakukan penimbangan rutin di Posyandu (40%).

4.12 Pemberian PMT di Posyandu


Ya Tidak

7%

93%

Gambar 17. Pemberian PMT di Posyandu


Berdasarkan data grafik pemberian PMT di Posyandu
menunjukkan bahwa dari 30 balita di Desa Srimartani, sebanyak 28
balita mendapatkan pemberian PMT di Posyandu (93%) dan sebanyak
2 balita tidak mendapatkan pemberian PMT di Posyandu (7%).

4.13 Asupan Energi Balita


Kurang Baik Lebih

20%

43%

37%
Gambar 18. Asupan Energi Balita
Berdasarkan data grafik asupan energi balita menunjukkan
bahwa dari 30 balita di Desa Srimartani, sebanyak 13 balita memiliki
asupan energi kurang (43%), dan sebanyak 11 balita memiliki asupan
energi baik (37%), serta sebanyak 6 balita memiliki asupan energi
lebih (20%).

4.14 Asupan Protein Balita

13%

Kurang
Baik
57% 30%
Lebih

Gambar 19. Asupan Protein Balita

Berdasarkan data grafik asupan protein balita menunjukkan


bahwa dari 30 balita di Desa Srimartani, sebanyak 4 balita memiliki
asupan protein kurang (13%), sebanyak 9 balita memiliki asupan
protein baik (30%) serta sebanyak 17 balita memiliki asupan protein
lebih (57%).
4.15 Asupan Lemak Balita

30%
40% Kurang
Baik
Lebih

30%

Gambar 20. Asupan Lemak Balita

Berdasarkan data grafik asupan lemak balita menunjukkan bahwa


dari 30 balita di Desa Srimartani, sebanyak 9 balita memiliki asupan
lemak kurang (30%), sebanyak 9 balita memiliki asupan lemak baik
(30%) serta sebanyak 12 balita memiliki asupan lemak lebih (40%).

4.16 Asupan Karbohidrat Balita

20%

Kurang
Baik
53%
Lebih
27%

Gambar 21. Asupan Karbohidrat Balita

Berdasarkan data grafik asupan karbohidrat balita menunjukkan


bahwa dari 30 balita di Desa Srimartani, sebanyak 16 balita memiliki
asupan karbohidrat kurang (53%), sebanyak 8 balita memiliki asupan
karbohidrat baik (27%) serta sebanyak 6 balita memiliki asupan
karbohidrat lebih (20%).
4.17 Asupan Fe Balita

13%
Kurang
Baik
50%
37% Lebih

Gambar 22. Asupan Fe Balita

Berdasarkan data grafik asupan Fe balita menunjukkan bahwa dari


30 balita di Desa Srimartani, sebanyak 15 balita memiliki asupan Fe
kurang (50%), sebanyak 11 balita memiliki asupan Fe baik (37%)
serta sebanyak 4 balita memiliki asupan Fe lebih (13%).
5. Data Ibu Hamil
5.1 Karakteristik Ibu Hamil
5.1.1 Kelompok Usia Ibu Hamil
100% 93%

80%
60%
40%
20% 7%
0%
Usia

20-35 tahun <20 tahun/>35 tahun

Gambar 23.Kelompok usia Ibu Hamil


Berdasarkan grafik diatas, ibu hamil di desa Srimartani
yang berusia 20 sampai 35 tahun sebanyak 93% dengan jumlah 28
orang, sedangkan ibu hamil dengan usia kurang dari 20 tahun atau
lebih dari 35 tahun sebanyak 7% dengan jumlah 2 orang.

5.1.2 Usia Kehamilan


100% 94%

80%

60%

40%

20%
3% 3%
0%

Trimester 1 Trimester 2 Trimester 3

Gambar 24. Grafik Usia Kehamilan


Berdasarkan grafik diatas, usia kehamilan di desa
Srimartani trimester 1 sebanyak 3% dengan jumlah 1 orang, ibu
hamil dengan usia kehamilan trimester 2 sebanyak 3% dengan
jumlah 1 orang, sedangkan ibu hamil dengan usia kehamilan
trimester 3 sebanyak 94% dengan jumlah 28 orang.

5.1.3 Jarak Kehamilan Ibu


60% 53%
50%

40%
30%
30%

20% 17%

10%

0%

Kehamilan pertama <=24 bulan >24 bulan

Gambar 25. Grafik Jarak Kehamilan


Berdasarkan grafik diatas data jarak kehamilan di desa
Srimartani ibu hamil dengan kehamilan pertama sebesar 53%
dengan jumlah 16 orang, jarak kehamilan kurang dari sama
dengan 24 bulan sebesar 17% yakni sebanyak 5 orang dan jarak
kehamilan lebih dari 24 bulan sebesar 30% dengan jumlah 9
orang.

5.1.4 Jumlah Anak Ibu Hamil


54% 53%

52%

50%

48% 47%

46%

44%
Jumlah anak

0 <=3

Gambar 26. Grafik Jumlah Anak


Berdasarkan grafik diatas, ibu hamil yang belum
mempunyai anak sebesar 53% yakni sebanyak 16 orang,
sedangkan ibu hamil yang sudah memiliki anak kurang dari sama
dengan 3 sebanyak 47% berjumlah 14 orang.

5.1.5 Status Kehamilan


Tabel Status Kehamilan
Status kehamilan Jumlah (N) Persentase (%)
Risiko Tinggi 20 66,66%
Tidak Resiko Tinggi 10 33,33%
Status Gizi
KEK Resti 5 16,66%
Non KEK Tidak Resti 25 83,33%
Jarak kehamilan
<=24 bulan Resti 5 17%
>24 bulan Tidak Resti 9 30%
Kehamilan pertama Tidak Resti 16 53%
Status Anemia
Anemia Ringan Resti 7 23,33%
Anemia Sedang Resti 1 3,33%
Anemia Berat Resti 0 0
Normal Tidak Resti 22 73,33%
Umur ibu hamil
<20 tahun atau >35 tahun Resti 2 7%
20-35 tahun Tidak Resti 28 93%

70,00% 66,66%

60,00%

50,00%

40,00% 33,33%
30,00%

20,00%

10,00%

0,00%
Status Kehamilan

Resiko Tinggi Tidak Resiko Tinggi

Gambar 27. Grafik Status Kehamilan


Dari grafik diatas dapat diketahui status kehamilan ibu hamil di
Desa Srimartani cukup tinggi, 66,66% ibu hamil memiliki resiko
tinggi 33,3% tidak resiko tinggi. Ibu hamil dinyatakan beresiko
tinggi dikarenakan status gizi KEK sebanyak 16,66% atau 5 orang,
bumil resiko tinggi karena jarak kehamilan <24 bulan yaitu 17%
atau 5 orang, status anemia ibu hamil yakni ibu hamil dengan
anemia ringan sebanyak 23,33% atau 7 orang, 3,33% atau 1 orang
dengan anemia sedang, resiko tinggi yang dikarenakan usia ibu
hamil <20 tahun atau >35 tahun sebanyak 7% atau 2orang.
Kehamilan resiko tinggi adalah kehamilan yang memiliki resiko
meninggalnya bayi, ibu atau melahirkan bayi yang cacat atau
terjadi komplikasi kehamilan, yang lebih besar dari resiko pada
wanita normal umumnya.
Anemia ringan pada ibu hamil tidak secara langsung
berdampak buruk pada kehamilan dan persalinan kecuali cadangan
besi dalam tubuh ibu semakin berkurang sehingga anemia berubah
menjadi tingkat sedang atau berat. Anemia sedang menyebabkan
kelelahan, kekurangan energi, keletihan, dan kinerja yang buruk.
Anemia berat berhubungan dengan hasil kehamilan yang buruk,
misalnya terjadi palpitasi, takikardi, sesak napas, meningkatkan
curah jantung yang dapat mengakibatkan dekompensasi dan gagal
jantung yang berakibat fatal, peningkatan insiden persalinan
preterm, preeklamsia, dan sepsis (Milman, 2015; Sharma and
Meenakshi, 2010) dalam Prahesti (2017). Anemia selama
kehamilan memunyai implikasi yang negatif pada janin karena
anemia dikaitkan dengan kerusakan perkembangan otak, BBLR
komplikasi bayi lahir preterm, KMK (Kecil Masa Kehamilan), dan
IUGR.
Ibu hamil diatas usia 35 tahun cenderung engalami anemia
disebabkan karena pengaruh turunnya cadangan zat besi dalam
tubuh.Salah satu yang mempengaruhi anemia adalah jumlah anak
dan jarak antar kelahiran yang dekat (Tarwoto dan
Wasnidar,2007). Di negara yang sedang berkembang terutama di
daerah pedesaan, ibu – ibu yang berasal dari tingkat sosial
ekonomi yang rendah dengan jumlah anak yang banyak dan jarak
kehamilan dekat serta masih menyusui untuk waktu yang panjang
tanpa memperhatikan gizi saat laktasi akan sangat berbahaya bagi
kelangsungan hidupnya dan sering sekali menimbulkan anemia.

5.1.6 Keguguran pada Ibu Hamil


120%
100%
100%
80%
60%
40%
20%
0%
0%
Keguguran

YA TIDAK

Gambar 28. Grafik Keguguran pada Ibu Hamil


Berdasarkan grafik diatas, ibu hamil yang pernah
keguguran sebanyak 0 orang (0%) dan ibu hamil yang belum
pernah mengalami keguguran sebanyak 30 orang (100%).
5.1.7 Ibu Hamil dengan Penyakit
120%
100%
100%

80%

60%

40%

20%
0%
0%
Penyakit Penyerta

YA TIDAK

Gambar 29. Grafik Ibu Hamil dengan Penyakit


Berdasarkan grafik diatas, ibu hamil yang memiliki
penyakit sebanyak 0 orang (0%) dan ibu hamil yang tidak
memiliki penyakit sebanyak 30 orang (100%).

5.1.8 Pendidikan Ibu Hamil


50% 43,33%
40%
40%
30%
20% 13,33%
10% 3%
0%
Pendidikan

SD SMP SLTA PT

Gambar 30. Grafik Pendidikan Ibu Hamil


Berdasarkan grafik diatas, diketahui bahwa dari 30 sampel
ibu hamil di Desa Srimartani, 1 orang ibu hamil mempunyai
pendidikan terakhir SD (3%), 4 orang ibu hamil mempunyai
pendidikan terakhir SMP (13,33%), 13 orang ibu hamil
mempunyai pendidikan terakhir SLTA/Sederajat (43,33%), dan
12 orang ibu hamil mempunyai pendidikan terakhir PT
(Perguruan Tinggi) (40%).

5.1.9 Status Bekerja Ibu Hamil


90%
80%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
20%
10%
0%

BEKERJA TIDAK BEKERJA

Gambar 31. Grafik Status Bekerja Ibu Hamil


Berdasarkan grafik diatas, diketahui bahwa dari 30 sampel
ibu hamil di Desa Srimartani, 24 orang ibu hamil bekerja (80%)
dan 6 orang ibu hamil tidak bekerja (20%).

5.1.10 Pekerjaan Ibu Hamil


40% 36,66%

30%
20,00%
20% 16,66%

10%
3% 3%
0%
Pekerjaan

PNS SWASTA WIRASWASTA BURUH LAIN-LAIN

Gambar 32. Grafik Status Pekerjaan Ibu Hamil


Berdasarkan grafik diatas, diketahui bahwa dari 30 sampel
ibu hamil di Desa Srimartani, 1 orang ibu hamil bekerja sebagai
PNS (3%), 5 orang ibu hamil bekerja sebagai pegawai swasta, 6
orang ibu hamil bekerja sebagai wiraswasta, 1 orang ibu hamil
bekerja sebagai buruh, dan 11 orang ibu hamil memilikki
pekerjaan lain.

5.2 Status Gizi Ibu Hamil


5.2.1 Status KEK Ibu Hamil

16,66%
KEK
NON KEK
83,33%

Gambar 33. Status KEK Ibu Hamil

Berdasarkan grafik status gizi ibu hamil, diketahui bahwa


dari 30 sampel ibu hamil di Desa Srimartani sebagian besar
sampel ibu hamil tidak menderita KEK (Kurang Energi Kronis)
atau NON KEK yaitu sebanyak 25 sampel ibu hamil (83,33%)
dan 5 ibu hamil mengalami KEK (16,66%).

5.2.2 Status Anemia Ibu Hamil


80% 73,33%
70%
60%
50%
40%
30% 23,33%
20%
10% 0% 3,33%
0%
Anemia Anemia Anemia Normal
Berat Sedang Ringan

Gambar 34. Status Anemia Ibu Hamil

Berdasarkan grafik status anemia ibu hamil,


diketahuibahwadari30 sampel ibu hamil di Desa Srimartani
sebagian besar sampel ibu hamil tidak ada yang mengalami
anemia berat, 1 orang (3,33%) mengalami anemia sedang, 7
orang (23,33%) mengalami anemia ringan, dan 22 orang
(73,33%) tidak mengalamianemia.

5.3 TTD (Tablet Tambah Darah)


5.3.1 Jumlah Ibu Hamil yang Mendapat TTD
100% 93%

80%

60%

40%

20%
6,66%
0%
Mendapat TTD Tidak Mendapat TTD

Gambar 35. Jumlah Ibu Hamil yang Mendapat TTD


Berdasarkan grafik, jumlah ibu hamil yang mendapat
TTD di Desa Srimartani dari 30 orang ibu hamil sebanyak 28
orang mendapatkan tablet tambah darah (93,33%). Sedangkan
sisanya tidak mendapatkan tablet tambah darah yaitu sebanyak 2
orang (6,66%).
5.4 Survey Konsumsi Pangan
5.4.1 Asupan Energi

0%

23,33% Kurang
Baik
76,66% Lebih

Gambar 36. Asupan Kalori

Berdasarkan grafik asupan kalori ibu hamil yang dihitung


dengan rumus (BB actual/BB standar AKG) x kebutuhan zat gizi
dengan kategori <85% kurang, 85-110% cukup, >110% berlebih,
diketahui bahwa dari 30 sampel ibu hamil di desa Srimartani
sebanyak 23 ibu hamil atau 76,66% memiliki asupan kalori
kurang dari AKG dan 7 ibu hamil atau 23,33% memiliki asupan
kalori sesuai dengan AKG, sedangkan asupan kalori lebih dari
AKG sebesar 0%.

5.4.2 Asupan Protein

10%

Kurang
20,00%
Baik

70,00% Lebih

Gambar 37. Asupan Protein

Berdasarkan grafik asupan protein ibu hamil, diketahui


bahwa dari 30 sampel ibu hamil di desa Srimartani, sebanyak
sebanyak21ibuhamilatau70% memiliki asupan protein kurang
dari AKG dan 6 ibu hamil atau 20% memiliki asupan protein
sesuai dengan AKG, sedangkan 3 ibu hamil atau 10% asupan
protein lebih dariAKG.

5.4.3 Asupan Karbohidrat

7%
13%

80%

Kurang Baik Lebih

Gambar 38.Asupan Karbohidrat Ibu Hamil


Berdasarkan grafik asupan karbohidrat ibu hamil, diketahui
bahwa dari 30 sampel ibu hamil di desa Srimartani, sebanyak 24
ibu hamil atau 80% memiliki asupan karbohidrat yang kurang dari
AKG dan 4 ibu hamil atau 13,3% memiliki asupan karbohidrat
yang baik dari AKG, sedangkan sebanyak 2 ibu hamil atau 7%
memiliki asupan karbohidrat yang lebih dari AKG.

5.4.4 Asupan Lemak

17%

23% 60%

Kurang Baik Lebih


Gambar 39. Asupan Lemak Ibu Hamil
Berdasarkan grafik asupan lemak ibu hamil, diketahui
bahwa dari 30 sampel ibu hamil di desa Srimartani, sebanyak 18
ibu hamil atau 60% memiliki asupan lemak yang kurang dari AKG
dan 7 ibu hamil atau 23,3% memiliki asupan lemak yang baik dari
AKG, sedangkan sebanyak 5 ibu hamil atau 16,7% memiliki
asupan lemak yang lebih dari AKG.

5.4.5 Asupan Zat Besi/Fe

13,40%
3,30%

83,30%

Kurang Baik Lebih

Gambar 40. Asupan Fe/Zat Besi Ibu Hamil


Berdasarkan grafik asupan zat besi/Fe ibu hamil, diketahui
bahwa dari 30 sampel ibu hamil di desa Srimartani, sebanyak 25
ibu hamil atau 83,3% memiliki asupan zat besi/Fe yang kurang dari
AKG dan 1 ibu hamil atau 3,3% memiliki asupan zat besi/Fe yang
baik dari AKG, sedangkan sebanyak 4 ibu hamil atau 13,4%
memiliki asupan zat besi/Fe yang lebih dari AKG.
5.5 Pengetahuan Ibu Hamil

10%

13,30%

76,70%

Baik Cukup Kurang

Gambar 41. Pengetahuan Ibu Hamil


Berdasarkan grafik pengetahuan ibu hamil, diketahui
bahwa dari 30 sampel ibu hamil di desa Srimartani, sebanyak 23
ibu hamil atau 76,7% memiliki tingkat pengetahuan yang baik dan
4 ibu hamil atau 13,3% memiliki tingkat pengetahuan yang cukup,
sedangkan sebanyak 3 ibu hamil atau 10% memiliki tingkat
pengetahuan yang kurang.
6. Status Gizi WUS
6.1 Status KEK WUS

16,60%
KEK
NON KEK
83,33%

Gambar 42. Status KEK WUS


Berdasarkan grafik status KEK WUS, diketahui bahwa
dari 30 WUS (Wanita Usia Subur) di Desa Srimartani,
sebagian besar WUS tidak menderita KEK (Kurang Energi
Kronis) atau NON KEK yaitu sebanyak 25 orang (83,33%)
dan 5 orang WUS menderita KEK (Kekurangan Energi
Kronis).

6.2 Status Anemia WUS

15,70%
3,10%
0%

81,20%

Anemia Ringan Anemia Sedang


Anemia Berat Normal/Tidak Anemia

Gambar 43. Status Anemia WUS


Berdasarkan grafik status anemia WUS, diketahui
bahwa dari 30 sampel WUS di desa Srimartani, sebanyak 5
WUS atau 15,7% memiliki status anemia ringan dan
sebanyak 1 WUS atau 3,1% memiliki status anemia sedang,
dan sebanyak 0 atau 0% WUS memiliki status anemia
berat, sedangkan sebanyak 26 WUS atau 81,2% memiliki
status tidak anemia.

6.3 Pengetahuan WUS

9,40% 0%

90,60%

Baik Cukup Kurang

Gambar 44. Pengetahuan WUS


Berdasarkan grafik pengetahuan WUS, diketahui
bahwa dari 30 sampel WUS di desa Srimartani, sebanyak
29 WUS atau 90,6% memiliki tingkat pengetahuan yang
baik dan 3 WUS atau 9,4% memiliki tingkat pengetahuan
yang cukup, sedangkan sebanyak 0 WUS atau 0% memiliki
tingkat pengetahuan yang kurang.

6.4 Status KEK WUS

27,65%
KEK
NON KEK
72,34%

Gambar 45. Status KEK WUS


Berdasarkan grafik status KEK WUS, diketahui bahwa
dari 311WUS (Wanita Usia Subur) di Desa Srimartani
sebagian besar WUS tidak menderita KEK (Kurang Energi
Kronis) atau NON KEK yaitu sebanyak 225orang (83,33%)
dan 86WUS mengalami KEK (16,66%).

6.5 Status Anemia WUS


120%
99,35%
100%
80%
60%
40%
20%
0% 0,32% 0,32%
0%
Anemia Anemia Anemia Normal
Berat Sedang Ringan

Gambar 46. Status Anemia WUS

Berdasarkan grafik status anemia WUS,


diketahuibahwadari311 WUS di Desa Srimartani sebagian
besar WUS tidak ada yang mengalami anemia berat, 1 orang
(0,32%) mengalami anemia sedang, 1 orang (0,32%)
mengalami anemia ringan, dan 309 orang (99,35%) tidak
mengalamianemia.
A. Masalah Gizi
Tabel.Masalah Gizi berdasarkan Data
No Masalah Gizi Besar Masalah
1 Balita sangat pendek berdasarkan indeks PB/U 2 dari 30
2 Balita gizi kurang berdasarkan indeks BB/U 1 dari 30
3 Balita gizi lebih berdasarkan indeks BB/U 2 dari 30
4 Balita gizi lebih berdasarkan indeks BB/TB 2 dari 30
5 Balita gizi kurangberdasarkan indeks BB/TB 2 dari 30
6 Balita gizi lebih berdasarkan indeks IMT/U 2 dari 30
7 Balita gizi kurang berdasarkan indeks IMT/U 2 dari 30
8 Balita obesitasberdasarkan indeks IMT/U 2 dari 30
9 Balita Laki-Laki dengan BBLR 1 dari 30
10 Balita Laki-Laki dengan PBLR 2 dari 30
11 Balita Perempuan dengan PBLR 2 dari 30
12 Keluarga balita yang keadaan jamban langsung ke 3 dari 30
sungai/selokan
13 Balita tidak diberikan Vitamin A 2 dari 30
14 Balita tidak rutin menimbang di posyandu 12 dari 30
15 Balita tidak diberi PMT di posyandu 2 dari 30
16 Balita kekurangan asupan energi 13 dari 30
17 Balita kelebihan asupan energi 6 dari 30
18 Balita kekurangan asupan protein 4 dari 30
19 Balita kelebihan asupan protein 17 dari 30
20 Balita kekurangan asupan lemak 9 dari 30
21 Balita kelebihan asupan lemak 12 dari 30
22 Balita kekurangan asupan karbohidrat 16 dari 30
23 Balita kelebihan asupan karbohidrat 6 dari 30
24 Balita kekurangan asupan Fe 15 dari 30
25 Balita kelebihan asupan Fe 4 dari 30
26 Ibu hamil dengan status gizi KEK 5 dari 30
27 Ibu hamil yang mengalami anemia 8 dari 30
28 Ibu hamil yang tidak mendapat TTD 2 dari 30
29 Ibu hamil kekurangan asupan energi 23 dari 30
30 Ibu hamil kekurangan asupan protein 21 dari 30
31 Ibu hamil kekurangan asupan lemak 18 dari 30
32 Ibu hamil kekurangan asupan karbohidrat 24 dari 30
33 Ibu hamil kekurangan asupan Fe 25 dari 30
34 Ibu hamil kelebihan asupan protein 3 dari 30
35 Ibu hamil kelebihan asupan lemak 5 dari 30
36 Ibu hamil kelebihan asupan karbohidrat 2 dari 30
37 Ibu hamil kelebihan asupan Fe 4 dari 30
38 WUS dengan status gizi KEK 5 dari 30
39 WUS yang mengalami anemia 8 dari 30
40 WUS kekurangan asupan energi 23 dari 30
41 WUS kekurangan asupan protein 21 dari 30
42 WUS kekurangan asupan lemak 18 dari 30
43 WUS kekurangan asupan karbohidrat 24 dari 30
44 WUS kekurangan asupan Fe 25 dari 30
45 WUS kelebihan asupan protein 3 dari 30
46 WUS kelebihan asupan lemak 5 dari 30
47 WUS kelebihan asupan karbohidrat 2 dari 30
48 WUS kelebihan asupan Fe 4 dari 30

B. Prioritas Masalah
Penentuan prioritas masalah gizi mengunakan teori Hanlon
Kualitatif dengan 3 pendekatan yaitu “U” (Urgency), “S” (seriousiess),
“G” (Growth).
Tabel 2. Penentuan Prioritas Masalah
No Masalah Gizi U S G Total
1. Balita sangat pendek berdasarkan indeks 5 5 4 14
PB/U
2. Balita gizi kurang berdasarkan indeks 5 4 3 12
BB/U
3. Balita gizi lebih berdasarkan indeks BB/U 5 4 3 12
4. Balita gizi lebih berdasarkan indeks 5 5 4 14
BB/TB
5. Balita gizi kurang berdasarkan indeks 5 5 4 14
BB/TB
6. Balita gizi lebih berdasarkan indeks 5 4 3 12
IMT/U
7. Balita gizi kurang berdasarkan indeks 5 5 4 14
IMT/U
8. Balita obesitasberdasarkan indeks IMT/U 5 5 4 14
9. Balita Laki-Laki dengan BBLR 5 5 4 14
10. Balita Laki-Laki dengan PBLR 5 5 4 14
11. Balita Perempuan dengan PBLR 5 4 3 12
12. Keluarga balita yang keadaan jamban 3 4 3 12
langsung ke sungai/selokan
13. Balita tidak diberikan Vitamin A 3 3 4 10
14. Balita tidak rutin menimbang di posyandu 3 3 3 9
15. Balita tidak diberi PMT di posyandu 4 3 3 9
16. Balita kekurangan asupan energi 5 5 2 12
17. Balita kelebihan asupan energi 5 4 2 11
18. Balita kekurangan asupan protein 5 5 2 12
19. Balita kelebihan asupan protein 5 4 2 11
20. Balita kekurangan asupan lemak 5 4 2 11
21. Balita kelebihan asupan lemak 5 4 2 11
22. Balita kekurangan asupan karbohidrat 5 5 2 12
23. Balita kelebihan asupan karbohidrat 5 4 2 11
24. Balita kekurangan asupan Fe 4 5 5 14
25. Balita kelebihan asupan Fe 3 4 4 10
26. Ibu hamil dengan status gizi KEK 4 5 5 14
27. Ibu hamil yang mengalami anemia 4 5 5 14
28. Ibu hamil yang tidak mendapat TTD 3 3 4 10
29. Ibu hamil kekurangan asupan energi 4 5 5 14
30. Ibu hamil kekurangan asupan protein 4 5 5 14
31. Ibu hamil kekurangan asupan lemak 4 5 5 14
32. Ibu hamil kekurangan asupan karbohidrat 4 5 5 14
33. Ibu hamil kekurangan asupan Fe 4 5 5 14
34. Ibu hamil kelebihan asupan protein 3 4 2 9
35. Ibu hamil kelebihan asupan lemak 3 3 2 8
36. Ibu hamil kelebihan asupan karbohidrat 3 4 2 9
37. Ibu hamil kelebihan asupan Fe 3 4 2 9
38. WUS dengan status gizi KEK 5 5 4 14
39. WUS yang mengalami anemia 5 5 4 14
40. WUS kekurangan asupan energi 4 5 4 13
41. WUS kekurangan asupan protein 4 5 4 13
42. WUS kekurangan asupan lemak 4 5 4 13
43. WUS kekurangan asupan karbohidrat 4 5 4 13
44. WUS kekurangan asupan Fe 4 5 4 13
45. WUS kelebihan asupan protein 3 2 2 7
46. WUS kelebihan asupan lemak 3 3 2 8
47. WUS kelebihan asupan karbohidrat 3 3 2 8
48. WUS kelebihan asupan Fe 3 2 2 7

Berdasarkan analisis prioritas masalah dengan metode tersebut


dapatdisimpulkan prioritas masalah sebagai berikut:
1. Balita sangat pendek berdasarkan indeks PB/U
2. Balita gizi kurang berdasarkan indeks BB/U
3. Balita gizi lebih berdasarkan indeks BB/U
4. Balita gizi lebih berdasarkan indeks BB/TB
5. Balita gizi kurang berdasarkan indeks BB/TB
6. Balita gizi lebih berdasarkan indeks IMT/U
7. Balita gizi kurang berdasarkan indeks IMT/U
8. Balita obesitasberdasarkan indeks IMT/U
9. Balita Laki-Laki dengan BBLR
10. Balita Laki-Laki dengan PBLR
11. Balita Perempuan dengan PBLRKeluarga balita yang keadaan jamban
langsung ke sungai/selokan
12. Balita kekurangan asupan energi
13. Balita kekurangan asupan protein
14. Balita kekurangan asupan karbohidrat
15. Balita kekurangan asupan Fe
16. Ibu hamil dengan status gizi KEK
17. Ibu hamil yang mengalami anemia
18. Ibu hamil kekurangan asupan energi
19. Ibu hamil kekurangan asupan protein
20. Ibu hamil kekurangan asupan lemak
21. Ibu hamil kekurangan asupan karbohidrat
22. Ibu hamil kekurangan asupan Fe
23. WUS dengan status gizi KEK
24. WUS yang mengalami anemia
25. WUS kekurangan asupan energi
26. WUS kekurangan asupan protein
27. WUS kekurangan asupan lemak
28. WUS kekurangan asupan karbohidrat
29. WUS kekurangan asupan Fe
C. Tabel Rencana Kegiatan (Planning Of Action)
Tabel Rencana Kegiatan (Planning Of Action)
Nama Tujuan Umum Tujuan Khusus Target Instansi Sasaran Metode Tempat Waktu Sumber daya yang Asal
Intervensi Langsung Kegiatan ada Sumberdaya
Advokasi Sosialisasi Masyarakat 15 orang Mahasiswa Perangkat Diskusi Daring Januari 1. Narasumber : Mahasiswa
kepada Kepala program mengetahui desa, 2021 Mahasiswa
Desa dan intervensi gizi program gizi yang kepala Jurusan Gizi
Perangkat Desa dan akan dilaksanakan desa, Poltekkes
mempengaruhi di desa Srimartani kepala Kemenkes
pemangku dan dusun, Yogyakarta
kebijakan mempengaruhi Kader 2. Audiens :
pemangku posyandu, Perangkat desa,
kebijakan untuk camat, kepala dukuh,
mendapat ahli gizi kader posyandu,
dukungan dan dan bidan petugas
mencapai Kesehatan
kesepakatan Material (peralatan)
dalam membuat : materi (PPT), mic,
kebijakan speaker,
LCD/Proyektor
Musyawarah Penyampaian Penyampaian 30 orang Mahasiswa Perangkat Ceramah, Daring Januari 3. Narasumber : Dana iuran
Desa laporan hasil laporan hasil Desa, diskusi, 2021 Mahasiswa kelompok,
pendataan pendataan kepala tanya Jurusan Gizi sponsor
prioritas prioritas dukuh, jawab Poltekkes
masalah masalahkepada kader Kemenkes
masyarakat desa posyandu, Yogyakarta
Srimartani dan petugas 4. Audiens :
kegiatan yang kesehatan Perangkat desa,
akan dilakukan kepala dukuh,
pada saat kader posyandu,
intervensi petugas
Kesehatan
Material (peralatan)
: materi (PPT), mic,
speaker,
LCD/Proyektor
Talkshow Meningkatkan 1. Meningkatkan 30 orang Mahasiswa Ibu hamil Ceramah, Daring Januari 1. Narasumber : Dana iuran
tentang wawasan pengetahuan dan ibu diskusi, 2021 Dosen tamu kelompok,
pentingnya pengetahuan, ibu hamil dan balita tanya 2. Audiens : Ibu sponsor
Gold perilaku ibu ibu balita jawab hamil dan ibu
Period/1000 hamil dan ibu tentang balita
HPK balita tentang pentingnya 3. Material
pentingnya Gold 1000 HPK (peralatan) :
Period/1000 2. Meningkatkan leaflet 1000
HPK perilaku ibu HPK, mic, LCD,
hamil dan ibu materi (PPT),
balita tentang sound sistem
1000 HPK
Penyuluhan Meningkatkan 1. Meningkatka 30 orang Mahasiswa Ibu hamil Ceramah, Daring Januari 1. Narasumber : Dana iuran
tentang pengetahuan n dan ibu diskusi, 2021 Mahasiswa Jurusan kelompok,
Masalah gizi tentang pengetahuan balita tanya Gizi Poltekkes sponsor,
pada ibu hamil masalah gizi sasaran jawab Kemenkes swadesa
Yogyakarta
dan balita pada ibu hamil tentang
2. Audiens : Ibu
dan balita masalah gizi hamil, ibu balita
pada ibu 3. Material
hamil dan (peralatan) : leaflet,
balita materi (PPT), mic,
2. Meningkatka LCD/Proyektor,
n laptop, speaker
pengetahuan
sasaran
tentang
dampak
masalah gizi
pada ibu
hamil dan
balita
Pelatihan Meningkatkan a. Pengetahuan Peserta 20 Mahasiswa Kader Ceramah, Daring Januari 1. Narasumber : Dana iuran
skrining dan keterampilan kader tentang orang posyandu diskusi, 2021 Mahasiswa kelompok,
deteksi dini kader tentang deteksi dini terdiri dari tanya Jurusan Gizi sponsor,
masalah gizi deteksi dini meningkat kader jawab, Poltekkes swadesa
pada balita masalah gizi b. Pengetahuan posyandu praktik Kemenkes
pada balita kader tentang Yogyakarta
manfaat 2. Audiens : kader
deteksi dini posyandu
Ketrampilan Material (peralatan)
kader dalam : materi (PPT), mic,
skrining dan speaker,
deteksi dini LCD/Proyektor,
masalah gizi alat pengukuran
pada balita antropometri
meningkat
Penyuluhan dan Meningkatkan 1. Meningkatkan 30 orang Mahasiswa Ibu Ceramah, Daring Januari 1. Narasumber : Dana iuran
praktik gizi wawasan wawasan hamil, tanya 2021 Mahasiswa kelompok,
tentang Gizi tentang gizi sasaran tentang ibu jawab, Jurusan Gizi sponsor,
Seimbang dan seimbang dan isi pengertian gizi balita, dan Poltekkes swadesa
Isi Piringku piringku seimbang da praktik Kemenkes
WUS
nisi piringku Yogyakarta
Meningkatkan 2. Audiens :Ibu
wawasan hamil, ibu
tentang balita, WUS
pentingnya Material (peralatan)
gizi seimbang : leaflet gizi
dan isi seimbang da nisi
piringku piringku, materi
(PPT), mic,
LCD/Proyektor,
laptop, speaker,
makanan/bahan
makanan, piring
Pemberdayaan Meningkatkan Ketrampilan Peserta 20 Mahasiswa Kader Ceramah, Daring Januari 1. Narasumber : Dana iuran
tentang keterampilan kader orang posyandu diskusi, 2021 Mahasiswa kelompok,
pembuatan MP- kader posyandu posyandu terdiri dari tanya Jurusan Gizi sponsor,
ASI dan PMT dalam membuat dalam kader jawab, Poltekkes swadesa
berbasis bahan MP-ASI dan membuat MP- posyandu praktik Kemenkes
pangan lokal PMT berbasis ASI dan PMT Yogyakarta
bahan pangan berbasis bahan 2. Audiens : kader
lokal meingkat pangan lokal posyandu
meningkat Material
(peralatan) :
materi (PPT),
mic, speaker,
LCD/Proyektor,
bahan makanan
pembuatan MP-
ASI, alat masak
Penyuluhan Meningkatkan Pengetahuan ibu 30 orang Mahasiswa Ibu hamil Ceramah, Daring Januari 1. Narasumber : Dana iuran
tentang KEK pengetahuan hamil dan WUS dan WUS diskusi, 2021 Mahasiswa Jurusan kelompok,
dan Anemia tentang KEK tentang KEK tanya Gizi Poltekkes sponsor,
pada Ibu hamil dan anemia dan anemia jawab Kemenkes swadesa
Yogyakarta
dan WUS pada ibu hamil meningkat 2. Audiens : Ibu
dan WUS hamil dan WUS
3. Material
(peralatan) : leaflet,
materi (PPT), mic,
LCD/Proyektor,
laptop, speaker
Penyuluhan Meningkatkan 1. Meningkatkan 30 orang Mahasiswa Keluarga Ceramah, Daring Januari 1. Narasumber : Dana iuran
dan praktik pengetahuan pengetahuan balita dan diskusi, 2021 Mahasiswa Jurusan kelompok,
tentang PHBS dan sasaran tentang ibu hamil tanya Gizi Poltekkes sponsor,
ketrampilan pengertian jawab, Kemenkes swadesa
dan Yogyakarta
tentang PHBS PHBS
praktik 2. Audiens :
2. Meningkatkan Keluarga balita dan
pengetahuan ibu hamil
sasaran tentang 3. Material
manfaat (peralatan) : leaflet,
menerapkan materi (PPT), mic,
PHBS LCD/Proyektor,
3. Meningkatkan laptop, speaker
keterampilan
sasaran tentang
PHBS
D. Tabel HIPPOPOC

Input Proses Output Outcome

1. Persiapan undangan Advokasi Pemerintah desa Pemerintah desa


Program Gizi mengetahui mengetahui program
2. Persiapan materi
kepada Kepala program gizi yang akan
3. Kesiapan desa Srimartani yang akan dilaksanakan untuk
narasumber dan Pemerintah dilaksanakan di menangani masalah
desa Srimartani Desa Srimartani gizi dan
4. Peralatan dan
mendapatkan
perlengkapan
dukungan dari
5. Persiapan tempat pemerintah desa
pelaksanaan berupa sarana, dana,
ataupun kebijakan.

1. Persiapan Musyawarah Masyarakat Masyarakat ikut


undangan Masyarakat mengetahui berpartisipasi dalam
Desa keadaan kegiatan yang akan
2. Persiapan materi
kesehatan di dilakukan.
3. Kesiapan Desa Srimartani
Masyarakat mulai
narasumber
memerhatikan
4. Peralatan dan kesehatan keluarga
perlengkapan masing-masing

5. Persiapan tempat
pelaksanaan

1. Persiapan undangan Penyampaian Meningkatkan Meningkatkan derajat


materi Talkshow pengetahuan kesehatan bumil dan
2. Persiapan materi
Pentingnya Gold tentang 1000 balita dan WUS
Period/1000 HPK pada ibu
3. Kesiapan Menurunkan
HPK hamil, WUS dan
narasumber prevalensi masalah
ibu balita
gizi balita, ibu hamil
4. Peralatan dan
dan WUS.
perlengkapan

5. Persiapan tempat
pelaksanaan

1. Persiapan undangan Penyampaian Meningkatkan Memperbaiki status


materi dengan pengetahuan gizi balita
2. Persiapan materi
tema tentang gizi
Menurunkan
3. Kesiapan “Penyuluhan seimbang
prevalensi masalah
narasumber Gizi tentang Isi berdasar isi
gizi ibu hamil, balita
Piringku” piringku
4. Peralatan dan dan WUS.
perlengkapan

5. Persiapan tempat
pelaksanaan

1. Persiapan undangan Pelatihan Meningkatkan Masyarakat mampu


skrining dan pengetahuan dan mendeteksi dini
2. Persiapan materi
deteksi dini ketrampilan masalah gizi pada
3. Kesiapan masalah gizi kader dalam balita
narasumber pada balita skrining dan
deteksi dini
4. Peralatan dan
masalah gizi
perlengkapan
pada balita
5. Persiapan tempat
pelaksanaan

1. Persiapan undangan Pemberdayaan Menjadikan Masyarakat mampu


tentang masyarakat menggunakan bahan
2. Persiapan materi
pembuatan MP- posyandu makanan lokal
3. Kesiapan ASI dan PMT mandiri dalam sebagai PMT
narasumber berbasis bahan membuat MP-
pangan lokal ASI dan PMT
4. Peralatan dan
berbasis bahan
perlengkapan
pangan lokal
5. Persiapan tempat
pelaksanaan

1. Persiapan undangan Penyampaian Meningkatkan Menurunkan


materi dengan pengetahuan prevalensi masalah
2. Persiapan materi
tema tentang gizi gizi balita, ibu hamil
3. Kesiapan “Penyuluhan seimbang pada dan WUS.
narasumber gizi tentang Gizi ibu balita, ibu
Seimbang” hamil dan WUS
4. Peralatan dan
perlengkapan

5. Persiapan tempat
pelaksanaan

1. Persiapan undangan Penyampaian Meningkatkan Meningkatkan derajat


materi dengan pengetahuan kesehatan bumil dan
2. Persiapan materi
tema tentang masalah balita
3. Kesiapan “Penyuluhan gizi pada ibu
narasumber tentang Masalah hamil dan balita
gizi pada ibu
4. Peralatan dan
hamil dan
perlengkapan
balita”
5. Persiapan tempat
pelaksanaan
1. Persiapan undangan Penyampaian Meningkatkan Meningkatkan status
materi dengan pengetahuan kesehatan ibu hamil
2. Persiapan materi
tema tentang KEK dan WUS
3. Kesiapan “Penyuluhan dan Anemia
narasumber tentang KEK pada ibu hamil
dan Anemia dan WUS
4. Peralatan dan
pada Ibu hamil
perlengkapan
dan WUS”
5. Persiapan tempat
pelaksanaan

1. Persiapan undangan Penyampaian Meningkatkan Meningkatkan derajat


materi dengan pengetahuan kesehatan masyarakat
2. Persiapan materi
tema tentang PHBS
3. Kesiapan “Penyuluhan
narasumber tentang PHBS”

4. Peralatan dan
perlengkapan

5. Persiapan tempat
pelaksanaan
Lampiran 1 Rencana Anggaran Biaya (RAB)

Tabel...Rencana Anggaran Biaya


Uraian Jenis
Volume Sub
Bahan/Komponen/S Komponen(Utama/ Rincian Perhitungan Harga Satuan Jumlah
Output
uboutput Pendukung)
Jumlah

Belanja bahan
Musyawarah Desa dan Advokasi
1. Biaya Oprasional
Print Materi 30 orang Utama 30 org x 1 keg 30 org Rp. 1.000 Rp. 30.000
Uang Transportasi 30 oranng Utama 30 org x 1 keg 30 org Rp. 25.000 Rp. 750.000
2. Konsumsi
Snack pemateri 15 orang Utama 15 org x 1 keg 15 org Rp. 10.000 150.000
Snack peserta 30 orang Utama 30 org x 1 keg 30 org Rp. 5.000 150.000
SUB TOTAL Rp. 1.080.000
Penyuluhan gizi
1. biaya oprasional
Daftar hadir 8 lembar Utama 8lbr x 5 keg 40 lbr Rp. 250 Rp. 10.000
Leaflet 50 buah Utama 50 org x 5 keg 250 bh Rp. 2.200 Rp. 550.000
2. Konsumsi
Snack peserta 50 orang Utama 50 org x 5 keg 250 org Rp. 3.000 Rp. 750.00
SUB TOTAL Rp. 1.310.000

Pemberdayaan pembuatan MP-ASI dan PMT Berbasis pangan lokal


2. biaya oprasional
Bahan makanan 1 paket Utama 1 paket x1 keg 1 paket Rp. 200.000 Rp.200.000
Leaflet 20 buah Utama 20 bh x 1 keg 20 bh Rp. 3.000 Rp. 60.000
Daftar hadir 2 lembar Utama 2 lbr x 1 keg 2 lbr Rp. 250 Rp. 500
Benner 1 buah Utama 1 bh x 1 keg 1 bh Rp. 312.000 Rp. 312.000
3. konsumsi
Snack panitia 11 orang Utama 11 org x 1 keg 11 org Rp. 5000 Rp. 55.000
Snack peserta 20 orang Utama 20 org x 1keg 20 org Rp. 5.000 Rp. 100.000
Makan siang panitia 11 orang Utama 11 org x 1 keg 11 org Rp. 15.000 Rp. 156.000
Makan siang peserta 20 orang Utama 20 org x 1 keg 20 org Rp. 15.000 Rp. 300.000
SUB TOTAL Rp. 1.172.500

Pelatihan Skrining dan Deteksi Dini Masalah Gizi Balita


1. biaya oprasional
Daftar hadir 8 lembar Utama 8lbr x 1 keg 8 lbr Rp. 250 Rp. 2.000
Form skrining gizi 50 buah Utama 50 org x 1 keg 50 bh Rp. 2.200 Rp. 110.000
2. Konsumsi
Snack peserta 50 orang Utama 50 org x 1 keg 50 org Rp. 5.000 Rp. 250.000
SUB TOTAL Rp 462.000

Talkshow
1. bahan habis pakai
Kertas kado 100 lbr Utama 100 lbr x 1 keg 100 lbr Rp. 1.000 Rp. 100.000
Selotip 2 buah Utama 2 buah x 1 keg 2 bh Rp.2.000 Rp. 4.000
Lakban putih 3 bh Utama 3 buah x 1 keg 3 bh Rp.9.000 Rp. 27.000
Staples 2 bh Utama 2 buah x 1 keg 2 bh Rp.15.000 Rp. 30.000
Isi staples 2 pack Utama 2 pack x 1 keg 2 pack Rp.3.000 Rp. 6.000
2. biaya oprasional
Fee 2 org Utama 2 org x 1 keg 2 org Rp. 300.000 Rp. 600.000
Uang transportasi 2 org Utama 2 org x 1 keg 2 org Rp. 50.000 Rp. 100.000
Sertefikat 2 bh Utama 2 buah x 1 keg 2 bh Rp.7.000 Rp. 14.000
Bener 1 bh Utama 2 org x 1keg 1 bh Rp. 312.000 Rp. 312.000
3. konsumsi
Snack pemateri 2 org Utama 2 org x 1keg 2 org Rp. 10.000 Rp. 20.000
Snack peserta 50 org Utama 50 org x 1 keg 50.org Rp. 5.000 Rp. 250.000
SUB TOTAL Rp.1.463.000
TOTAL Rp. 5.487.500
Daftar Pustaka

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai