PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hygiene adalah
upaya
kesehatan
dengan
cara
manusia
kesehatan
(Widyati,
dengan
cara
2002).
Sanitasi
memelihara
adalah
dan
upaya
melindungi
mau
mencuci
tangan,
tetapi
sanitasinya
tidak
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui penerapan GMP (Good Manufacturing Practices)
di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan penilaian penerapan GMP (Good
Manufacturing
Practices)
di
Rumah
Sakit
Cipto
Mangunkusumo Jakarta.
b. Mengetahui prinsip hygiene dan sanitasi di Rumah Sakit
Cipto Mangunkusumo Jakarta.
c. Mengetahui nilai penyimpangan prinsip hygiene dan
sanitasi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta.
d. Mengetahui skor penilaian prinsip hygiene dan sanitasi
untuk setiap parameternya.
e. Mengetahui tingkat keparahan penerapan GMP (Good
Manufacturing
Practices)
di
Rumah
Sakit
Cipto
Mangunkusumo Jakarta.
C. Manfaat
1. Menambah wawasan mahasiswa tentang hygiene dan
sanitasi yang ada di Rumah Sakit.
2. Meningkatkan
kemampuan
mahasiswa
dalam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dasar
suatu
operasi
bisnis
pangan
untuk
individu,
maupun
usaha
kesehatan
pribadi
yang
mencakup
seluruh
faktor
yang
aspek
Hygiene)
yang
dan
menyangkut
yang
individu
menyangkut
(Personel
lingkungan
(Environment).
d) Di dalam undang-undang Nomor 2 Tahun 1996, Hygiene
di
nyatakan
sebagai
kesehatan
masyarakat
yang
umum maupun
perorangan yang
bertujuan
seluruh
aspek
kehidupan
dalam
rangka
a. Hopkins
mengatakan
bahwa
sanitasi
adalah
cara
dalam
proses
pengolahan,
yang
mungkin
mempengaruhi
derajat
kesehatan masyarakat.
e. menurut WHC, sanitasi adalah pengendalian semua
faktor
lingkungan
fisik
manusia
yang
dapat
menimbulkan
akibat
buruk
terhadap
kehidupan
keseluruhan
upaya
yang
lingkup
sanitasi
yang
terkait
dengan
dapat
menimbulkan
gangguan
terjadinya
kecelakaan
terhadap
macam
dan
penyakit
menjamin
keselamatan kerja.
5. Prinsip Hygiene Sanitasi Makanan dan Minuman
Pengertian dari prinsip hygiene sanitasi makanan
dan minuman adalah pengendalian terhadap
tempat/bangunan, peralatan, orang dan bahan
makanan.Prinsip ini penting untuk diketahui karena
berperan sebagai faktor kunci keberhasilan usaha
sebaiknya
pada
suhu
rendah,
agar
BAB III
METODE
N
o
1.
Lokasi
1. Jalanan
dalam
dan
luar
RS
dalam
kondisi
baik
2. Saluran
pembuangan air
sekitar
pabrik
berfungsi
dengan baik
3. Bebas genangan
air
maupun
banjir
4. Bebas tumpukan
sampah
5. Bebas
rumput
liar dan semaksemak
yaitu
yang
artinya
tidak
ada
terjadi)
1 = 75% (Penyimpangan yang terjadi 1%-25%)
2 = 50% (Penyimpangan yang terjadi 26%-50%)
3 = 25% (Penyimpangan yang terjadi 51%-75%)
4 = 0% (Penyimpangan yang terjadi >75%)
5 x 100
5
penilaian
GMP
diketahui
dengan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Tabel 1. Nilai Penetapan Monitoring GMP Rumah Sakit
Cipto Mangunkusumo Jakarta
N
Kategori Penerapan
VARIABLE
SKOR %
O
Lokasi
dan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
GMP
Memenuhi
87,5
lingkungan
Bangunan
Fasilitas sanitasi
Peralatan produksi
Bahan
Produk akhir
Penyimpanan
Karyawan
Pemeliharaan
94,06
95,1
100
100
100
98,3
94,2
100
Memenuhi
Memenuhi
Memenuhi
Memenuhi
Memenuhi
Memenuhi
Memenuhi
Memenuhi
Jumlah
96,57
Memenuhi
B. Pembahasan
Dari hasil kunjungan mata kuliah Pengawasan Mutu
Pangan (PMP) tentang penerapan GMP (Good Manufacturing
Practices)
pengamatan
yang
dilakukan,
untuk
lokasi
sesuai
parameter
yang
ditetapkan,
tidak
dari
rumput
liar
dan
semak-semak,
saluran
Nomor
1098/MENKES/SK/VII/2003
Tentang
umum
dan
dapat
diduga
skor
tersebut,
dapat
disimpulkan
bahwa
pada
parameter
lokasi
dan
lingkungan.
Jadi
dapat
2. Bangunan
Bangunan dan rancangan bangunan harus dibuat
sesuai
dengan
peraturan
perundang-undangan
yang
barang-barang
lainnya
yang
dapat
mencemari
terhadap makanan.
Berdasarkan pengamatan, untuk parameter bangunan
Rumah
Sakit
Cipto
Mangunkusumo
mendapatkan
skor
kategori
penerapan
GMP.
Dalam
penilaian
Indonesia
Nomor
1098/MENKES/SK/VII/2003
langit-langit,
jendela,
penerangan,
Keputusan
Nomor
Menteri
Kesehatan
Republik
1098/MENKES/SK/VII/2003
Tentang
peredaran
udara
dengan
baik,
dapat
dapat
memenuhi
persyaratan.
Untuk
intensitas
pencahayaan
Pencahayaan/penerangan
tersebar
merata
sedikitnya
harus
sehingga
Nomor
foot
candle.
tidak
menyilaukan
sedapat
mungkin
10
dan
tidak
Kesehatan
Republik
1098/MENKES/SK/VII/2003
Tentang
penyimpanan
sepatu
lab
dan
sepatu
luar
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
cuci
tangan
yang
dilengkapi
dengan
bak
Wanita
Pria
Wanita
Pria
WC
Kama
r
Mand
i
s/d 20
s/d 25
21 s/d 40
26 s/d 50
41 s/d 70
51 s/d 100
71 s/d 100
Setiap
penambahan
Setiap
penambahan
WC
KAma
r
Mandi
Peturas
an
50 s/d 100
40 s/d 100
plastik
khusus
untuk
sisa-sisa
bahan
tempat
pengumpul
sampah
ditempatkan
sedemikian
rupa
sehingga
kuat,
aman,
tidak
berkarat
dibersihkan,
bahan
makanan
dan
dicuci
mudah
dengan
air
dari
dibersihkan
disesuaikan
bahan
dan
yang
kuat,
tertutup
dengan
aman,
rapat.
jumlah
mudah
Jumlah
loker
karyawan,
dan
penyimpanan
sehingga
dapat
air
bersih
menahan
harus
masuknya
tertutup
tikus
dan
tikus
(teralis
dengan
jarak
cm).Setiap
4. Peralatan Produksi
Menjaga kebersihan peralatan merupakan hal yang
benar dalam hygiene dan sanitasi sehingga tanpa metode
yang
benar
dapat
menyebabkan
kontaminasi
bahan
di
unit
produksi
makanan
Rumah
Sakit
Cipto
Sebagai
contoh,
pisau
yang
digunakan
talenan
juga
makanan.
Menurut
dibedakan
BPOM
tahun
berdasarkan
2006
jenis
bahan
menyatakan
bahwa
luar
maupun
bagian
dalam
sesuai
dengan
digunakan
dengan
hati-hati
dan
sedapat
mungkin
ini
hendaklah
dirancang
agar
pencemaran
mikroba,
hendaklah
pengenceran
disimpan
disinfektan
dalam
wadah
dan
yang
baku
yang
diperoleh
dari
supplier
bebas
dari
6. Penyimpanan
Kebersihan, suhu dan kelembapan yang tepat pada
saat penyimpanan merupakan hal yang dapat menjadikan
bahan makanan awet. Untuk penyimpanan, diberikan skor
sebesar 98,3%. Berdasarkan skor tersebut, menunjukkan
bahwa penyimpanan pada unit produksi makanan di Rumah
Sakit Cipto Mangunkusumo teah memenuhi aspek GMP.
Pada gudang penyimpanan bahan makanan, jbahan
makanan
yang
disimpan
disesuaikan
dengan
ukuran
7. Karyawan
Dalam
pengamatan
terhadap
karyawan
di
unit
aspek
GMP.
Karyawan
merupakan
makanan,
besar
peran
peranannya.
dari penjamah
Penjamah
makanan
makanan
ini
ditularkan
melalui
penjamah
makanan,
tenggorokan,
Salmonella
pelaksanaan
pengolahan
makanan
di
unit
Pakaian
kerja,
pemeriksaan
kesehatan,
personal
kemampuan
tenaga
kerja
dapat
8. Pemeliharaan
Pemeliharaan
merupakan
aspek
ke
13
dalam
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
produksi
Ciptomangunkusumo
masuk
dalam
makanan
kategori
Rumah
Sakit
produksi
makanan
Rumah
Sakit
yang
digunakan
di
unit
produksi
makanan
Rumah
Sakit
Ciptomangunkusumo
pelindung
diri
(APD),
terjamin
kesehatan
dan
ruangan,
area
produksi,
alat
dan
DAFTAR PUSTAKA
Depkes
RI. 1999.
Penyehatan
Makanan
dan
Minuman.
RI.
2000.
Prinsip-Prinsip
Pengelolaan
Makanan.
Pangan
yang
Baik.
dan
Sanitasi
Universitas
Pendidikan
Indonesia. Jakarta.
Widyati.
2002.
Higiene
Pengolahan
Pangan.
LAMPIRAN
Gambar 2.
Gambar 4. Gudang
penyimpanan BK
Gambar 6. Ruangan
Gambar 8. Penyimpanan
Bahan segar
Gizi Reguler
JURUSAN GIZI
2014