Anda di halaman 1dari 4

RINGKASAN MODUL E

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1

6. Kegunaan (DKBM) Daftar Komposisi Bahan Makanan


a. Untuk merenecanakan hidangan makanan yang baik dan memenuhi kecukupan gizi
b. Untuk memudahkan dalam perhitungan zat gizi bahan makanan baik dalam penilaian
konsumsi pangan maupun perencanaan konsumsi pangan
c. Untuk menghitung kandungan zat gizi dari bahan yang digunakan dalam penyusunan
menu keluarga atau institusi
d. Sebagai panduan untuk mengetahui satu bahan makanan berjadar zat gizi tinggi atau
rendah, seperti daging sapi, mengandung zat protein lebih tinggi daripada daging ayam
e. Untuk menterjemahkan kecukupan gizi yang dianjurkan menjadi bahan makanan
7. Penggolongan DKBM
a. Tujuan
Agar mempermudah melihat kadar zat gizi, dengan menggunakan penggolngan makanan
secara internasional.
b. Ada 10 golngan bahan makanan
Golongan Bahan Makanan
1 Serealia (padi – padian), umbi dan hasil olahannya
2 Kacang – kacangan, biji – bijan dan hasil olahannya
3 Daging dan hasil olahannya
4 Telur
5 Ikan, udang dan hasil olahannya
6 Sayuran - sayuran
7 Buah - buahan
8 Susu dan hasil olahannya
9 Lemak dan minyak
10 Serba serbi
8. Cara Penggunaan DKBM
Pada tabel DKBM merupakan kandungan gizi yang dihitung per 100 gram bahan
makanan mentah, yang disebut BDD (bahan dapat dimakan)
Misalnya; pada ikan kakap tertulis BDD 80 %, artinya dari 100 gr ikan kakap hanya 80 % dari
berat kakap yang dihitung, 20 % dibuang
Rumus cara penggunaan DKBM :

Kandungan Zat Gizi = BDD x BH x Zat Gizi Tabel


100 100
Keterangan :
BDD = Berat yang dapat dimakan
BH = Berat bahan yang dihitung

Contoh Pengunaan DKBM


Hitunglah Kandungan Zat Gizi protein dari 1,5 kg ikan mas apabila BDD ikan mas adalah
80 %!
Kandungan Zat Gizi = 80 x 1500 x 16
100 100
Kandungan Zat Gizi = 192 gr
Jadi kandungan protein dalam 1,5 kg ikan mas adalah 192 gr

9. Pengertian Angka Kecukupan Gizi (AKG)


a. Pengertian AKG
Adalah angka - angka yang terdapat dalam daftar yang memuat kecukupan gizi rata –
rata per orang per hari bagi orang sehat Indonesia, yang dikelompokkan menurut :
 Umur
 Berat badan
 Kegiatan dan keadaan fisiologis wanita (hamil dan menyusui)
b. Faktor yang mempengaruhi kecukupan gizi antar individu :
 Jenis kelamin
 Berat badan
 Umur
 Tinggi badan
 Keadaan fisiologis
 Aktifitas dan metabolisme tubuh
c. Untuk mengetahui berapa besar kebutuhan energi dan zat gizi perorang perhari dapat
mempelajari tabel angka kecukupan energi dan zat gizi yaitu jumlah zat gizi yang
diperlukan seseorang atau rata – rata kelompok orang agar hampir semua orang dapat
hidup sehat adalh jumlah zat gizi minimal yang diperlukan untuk hidup sehat.
10. Kegunaan AKG
a. Menentukan kecukupan makanan
b. Merencanakan bantuan makanan dalam rangka program kesejahteraan masyarakat
c. Mengevaluasi tingkat kecukupan penyediaan pangan untuk kelompok tertentu
d. Menilai tingkat konsumsi individu maupun masyarakat
e. Menilai status gizi masyarakat
f. Merencanakan fortifikasi makanan
g. Merencanakan kecukupan gizi institusi
h. Membuat label gizi pada kemasan produk makanan industri
11. Cara Penggunanaan Tabel Angka Kecukupan Gizi
 Untuk menentukan kecukupan gizi tiap orang dalam satu hari, dinyatakan dalam jumlah
kebutuhan minimal sehari (Minimal Daily Requirementi/ MDR)
 Tabel AKG bagi orang Indonesia disajikan dalam bagian kecil yaitu angka kecukupan
energi dan vitamin untuk kelompok anak – anak
 Tabel terdiri dari kolom :
a. Data pribadi, terdiri dari umur, berat badan dan tinggi badan
b. Kecukupan zat tenaga dan pembangunantara lain energi, protein dan lemak
c. Kecukupan zat pengatur terdiri dari vit A, vit C, zat besi (Fe) dan yodium (l)
Misalnya; anak umur 1 – 3 tahun, berat 12 kg dengan tinggi badan = 90 cm, kecukupan
energinya sebesar 550 Kal, protein = 12 gr, lemak = 44 gr, vit c = 40 mg dan Fe = 8 mg
 Tabel AKG dapat juga digunakan untuk mendeteksi kesehatan seseorang dengan
mengetahui umurnya dan tinggi badan saja, maka dapat diperkirakan berat badan dan
kecukupan energi, protein dan zat pengatur lainnya.

Anda mungkin juga menyukai