Anda di halaman 1dari 11

MATERI

3.2. Menganalisis zat gizi sumber zat pembangun yang diperlukan tubuh

Materi yang akan dibahas mencakup;


1. Zat gizi sumber zat pembangun yang diperlukan tubuh
2. Fungsi zat gizi sumber zat pembangun yang diperlukan tubuh
3. Karakteristik zat gizi sumber zat pembangun yang diperlukan tubuh
4. Ciri kekurangan zat gizi sumber zat pembangun yang diperlukan tubuh
5. Prosedur pecegahan masalah kekurangan zat gizi sumber zat pembangun yang
diperlukan tubuh
6. Pemecahan masalah kekurangan zat gizi sumber zat pembangun yang diperlukan tubuh
Dengan uraian materi sebagai berikut;
1. Zat gizi sumber zat pembangun yang diperlukan tubuh

Sampai batas usia tertentu, tubuh manusia akan mengalami pertumbuhan, yaitu
bertambah tinggi dan besar. Hal tersebut disebabkan adanya proses pembelahan sel
yang menghasilkan sel baru sehingga sel-sel tubuh bertambah banyak. Mungkin kita
tidak menyadari atau merasakan bahwa tubuh kita yang dulunya pendek dan kecil
sekarang bertambah tinggi dan besar. Hal ini terjadi karena setiap hari kita menyantap
makanan yang cukup gizi terutama makanan yang mengandung protein.
Oleh karena itu protein disebut zat pembangun, karena protein berperan dalam
pertumbuhan. Selain itu, sel-sel tubuh kita juga dapat rusak atau tua sehingga perlu
diganti oleh sel-sel yang baru. Untuk mengganti sel-sel juga diperlukan zat pembangun,
yaitu protein.
Dalam sel baik tumbuh-tumbuhan maupun sel hewan dan manusia, protein merupakan
bahan utama dari sel tersebut. Karena itulah protein disebut sebagai zat pembangun.
Protein tubuh ini mengalami proses pembongkaran dan pembentukan kembali, yang
terus berlangsung selama hidup. Protein juga merupakan sumber asam-asam amino
yang diperlukan untuk sintesis berbagai enzim dalam tubuh, untuk sintesis senyawa
sebagai antibodi.
Protein berguna sebagai bahan pembangun sel-sel dalam jaringan tubuh dan
mengganti atau memperbaiki sel-sel dalam jaringan tubuh yang rusak. Oleh karena itu,
anak-anak dalam proses pertumbuhan perlu mendapatkan protein yang cukup. Protein
tersusun dari:
1. unsur-unsur karbon (C),
2. hidrogen (H), oksigen (O),
3. dan nitrogen (N).

Materi Ilmu Gizi “windarti-2A” Page 1


Beberapa protein tertentu, selain mengandung unsur-unsur tersebut juga mengandung
unsur belerang atau sulfur (S) dan fosfor (P).
Setelah melalui proses pencernaan, protein diserap oleh usus halus dalam bentuk asam
amino.
Protein merupakan salah satu nutrien yang haris ada dalam diet. Protein sebagai
sumber asam amino esensial dan sumber nitrigen yang diperlukan untuk sintesis asam
amino esensial dan senyawa-senyawa lain yang mengandung nitrogen. Sebetulnya yang
dibutuhkan oleh tubuh adalah asam amino esensial dan nitrogennya bukan proteinnya.
Asam amino esensial harus diperoleh tubuh dari makanan karena tubuh tidak
mensintesisnya, sedangkan asam amino non esensial tubuh dapat mensintesis sendiri.
Nitrogen juga harus masuk tubuhh sebagai senyawa organik, karena tubuh tidak dapat
menggunakan nitrogen yang ada dalam udara yang ikut terhirup waktu menarik napas.
Nitrogen ini akan dikeluarkan lagi bersama udara pengeluaran nafas (udara ekspirasi).
Protein terdiri atas 2 macam, ;
a. protein hewani serta
Sumber protein hewani sebagai berikut : ikan, keju, telur, susu, daging, udang, lele,
teri dan lain sebagainya.

b. protein nabati.
Sumber protein nabati sebagai berikut : tahu, tempe, kacang-kacangan, dan lain
sebagainya.

2. Fungsi zat gizi sumber zat pembangun yang diperlukan tubuh


Fungsi utama protein adalah sebagai komponen struktural dan fungsional.
 Fungsi struktural berhubungan dengan fungsi pembangun tubuh, pengganti sel-
sel yang rusak.
 Fungsi fungsional berkaitan dengan fungsinya sebagai komponen enzim yang
mengkatalisasi proses-proses biokimia sel.

Materi Ilmu Gizi “windarti-2A” Page 2


Fungsi struktural
1. Perbaikan dan pertumbuhan
 Protein sering kali disebut dengan pondasi/ zat pembangunan dalam tubuh manusia.
Bagaimana tidak? Protein lah yang berperan aktif dalam pemeliharaan jaringan
tubuh, mulai dari rambut, kulit, otot, mata, dan lain sebagainya. Untuk itu, protein
sangatlah dibutuhkan oleh anak-anak. Ibu-ibu hamil juga wajib mengonsumsi banyak
protein agar janin yang dikandungnya dapat tumbuh sehat dan lahir sempurna.
2. Sebagai pembentuk antibodi/ kebal
Zat protein dalam tubuh tentu tidak akan berdiam diri saja menyaksikan tubuh
diserang oleh virus maupun bakteri. Protein inilah yang akan membantu sel antibody
dalam tubuh untuk mengidentifikasi dan mengelilingi antigen (virus atau bakteri)
agar tetap terkurung sampai pada akhirnya dibasmi oleh sel darah putih.
3. Sebagai sumber energi
Tidak hanya karbohidrat, protein juga dapat digunakan sebagai sumber energi dalam
tubuh manusia. Mengonsumsi makanan yang mengandung protein tinggi, dapat
membantu manusia itu sendiri untuk merawat jaringan dan fungsi tubuh lainnya.
Selain itu, protein berlebih pada tubuh akan dikonversi menjadi lemak dan menjadi
sumber energi cadangan untuk tubuh.
4. Membantu metabolisme tubuh
Salah satu fungsi protein adalah untuk membantu mengatur metabolisme pada
tubuh. Protein digunakan untuk menyeimbangkan cairan dalam tubuh dengan asam
basa sehingga akan menciptakan kestabilan PH cairan pada tubuh kita.
5. Memfasilitasi reaksi kimia
Protein mampu mengikat hemoglobin dan mengangkut oksigen dari dalam darah.
Proses yang biasanya terjadi adalah hemoglobin awalnya mengambil oksigen dari
pari-paru, kemudian sel darah merah bergerak mengelilingi tubuh. Hemoglobin pula
yang kemudian melepaskan oksigen ke sel jaringan tubuh manusia.
Fungsi fungsional
Protein mampu mengikat hemoglobin dan mengangkut oksigen dari dalam darah. Proses
yang biasanya terjadi adalah hemoglobin awalnya mengambil oksigen dari pari-paru,
kemudian sel darah merah bergerak mengelilingi tubuh. Hemoglobin pula yang kemudian
melepaskan oksigen ke sel jaringan tubuh manusia.
 Mensintesis hormone, enzim, antibody & kromosom.
 Pertumbuhan, perbaikan danpemeliharaan struktur tubuh, mulai dari sel, jaringan dan
organ.
  Memacu dan berpartisipasi dalam berbagai reaksidi dalam tubuh (biokatalisator)
 Menyeimbangkan cairan dalam tubuh karena bersifat amfoter (bisa bersifat asam atau
bersifat basa
 Sebagai system buffer yang efektif.
3. Karakteristik zat gizi sumber zat pembangun yang diperlukan tubuh
Protein adalah molekul yang paling umum ditemukan dalam sel. Protein terbuat dari
satu atau lebih rantai polipeptida dan masing-masing rantai polipeptida dibangun dari
molekul yang lebih kecil yang disebut ‘asam amino’.
Protein bukanlah merupakan zat tunggal akan tetapi terdiri dari unsur-unsur pembentuk
protein yang disebut asam amino.
Protein adalah biomolekul, biasanya dalam ukuran besar, yang terdiri dari satu atau
lebih rantai asam amino. Protein melakukan berbagai fungsi seperti mengkatalisis reaksi
metabolisme, replikasi DNA, respon terhadap rangsangan, dan mengangkut molekul.
Protein berbeda satu sama lain terutama di urutan asam amino.
Materi Ilmu Gizi “windarti-2A” Page 3
Ciri-ciri Protein
Ciri-ciri umum Protein adalah sebagai berikut:
 Protein adalah zat organik, mereka terdiri dari nitrogen, oksigen, karbon dan juga
hidrogen.
 Protein adalah biomolekul yang paling penting, mereka adalah konstituen dasar
sitoplasma.
 Protein adalah struktur elemen jaringan tubuh.
 Protein terdiri dari asam amino.
 Protein memberikan panas dan energi untuk tubuh dan juga membantu dalam
pertumbuhan dan perbaikan.
 Hanya sejumlah kecil protein yang disimpan dalam tubuh karena mereka dapat
digunakan dengan cepat pada tubuh.
 Protein dianggap sebagai pondasi, mereka membuat tulang, otot, rambut dan bagian
lain dari tubuh.
 Protein seperti enzim adalah elemen fungsional yang mengambil bagian dalam reaksi
metabolisme.
 Antibodi, hemoglobin darah juga terbuat dari protein.
 Protein memiliki berat molekul 5 – 300 kilo-dalton.

Sifat fisik Protein
Sifat fisik protein adalah:
 Protein tidak berwarna dan hambar.
 Mereka homogen dan kristal.
 Protein bervariasi dalam bentuk, protein bisa berbentuk struktur kristaloid sederhana
sampai struktur fibrilar panjang.
 Struktur protein terdiri dari dua pola yang berbeda – protein globular dan protein
fibrilar.
 Protein globular yang berbentuk bulat dan hadir pada tanaman. Protein Fibrilar yang
seperti benang, mereka umumnya hadir pada hewan.
 Protein umumnya memiliki berat molekul besar berkisar antara 5 X 103 dan 1 X 106.
 Karena ukuran besar, protein menunjukkan banyak sifat koloid.
 Tingkat difusi protein sangat lambat.
 Protein menunjukkan efek Tyndall.
 Protein cenderung mengubah sifat mereka seperti denaturasi. Banyak sekali proses
denaturasi diikuti dengan koagulasi.
 Denaturasi mungkin akibat dari agen fisik atau kimia. Para agen fisik meliputi, gemetar,
pembekuan, pemanasan dll agen kimia seperti sinar-X, radiasi radioaktif dan ultrasonik.
 Protein seperti asam amino menunjukkan amfoter yaitu properti, mereka dapat
bertindak sebagai asam dan alkali.
 Seperti protein yang amfoterik di alam, mereka dapat membentuk garam dengan kedua
kation dan anion berdasarkan muatan bersih.
 Kelarutan protein tergantung pada pH. Kelarutan terendah terlihat pada titik isoelektrik,
kelarutan meningkat dengan meningkatnya keasaman atau alkalinitas.

Materi Ilmu Gizi “windarti-2A” Page 4


Semua protein menunjukkan bidang cahaya terpolarisasi ke kiri, yaitu, laevorotatory.

ikatan hidrogen pada protein


Sifat Kimia Protein
Sifat kimia protein adalah:
 Protein ketika dihidrolisis oleh asam, seperti asam pekat HCl hasil amino dalam bentuk
hidroklorida mereka.
 Ketika Protein dihidrolisis dengan alkali menyebabkan hidrolisis asam amino tertentu
seperti arginie, sistein, serin, dll, juga aktivitas optik dari asam amino yang hilang.
 Protein yang reaksi dengan alkohol memberikan ester yang sesuai. Proses ini dikenal
sebagai esterifikasi.
 Asam amino bereaksi dengan amina membentuk amida.
 Ketika asam amino bebas atau protein dikatakan bereaksi dengan asam mineral seperti
HCl, garam asam terbentuk.
 Ketika asam amino dalam medium alkali bereaksi dengan banyak asam klorida, reaksi
asilasi berlangsung.
 Reaksi Sanger adalah Protein bereaksi dengan reagen FDNB untuk menghasilkan
turunan berwarna kuning, asam amino DNB.
 Tes Folin adalah tes spesifik untuk asam amino tirosin, di mana warna biru berkembang
dengan asam phosphomolybdotungstic dalam larutan alkali karena kehadiran kelompok
fenol.

4. Ciri kekurangan zat gizi sumber zat pembangun yang diperlukan tubuh
Dampak jangka pendek kekurangan protein yang berdampak pada anak ialah mengalami
gangguan bicara, penurunan kesadaran, dan lain sebagainya. Dampak jangka panjang
dapat mengakibatkan gangguan pemusatan perhatian, penurunan kecerdasan,
gangguan penurunan rasa percaya diri dan lain sebagainya.

Materi Ilmu Gizi “windarti-2A” Page 5


Tanda-tanda ketika tubuh kekurangan protein
1. Mudah lapar
Kurangnya protein dalam tubuh menyebabkan Anda mudah lapar. Mengapa
demikian? Protein menjaga kadar glukosa (gula) tetap stabil. Jadi, bila jumlah protein
tidak tercukupi, otomatis tingkat glukosa menjadi tidak stabil. Hal ini akan
mendorong Anda untuk terus makan seolah-olah tubuh belum mendapatkan
sumber energi yang cukup.
2. Penurunan fungsi otak
Selain mudah lapar, kurangnya protein yang menyebabkan tingkat gula dalam darah
terus berfluktuasi (naik-turun) akan berakibat pada otak Anda. Otak menjadi sulit
untuk fokus, sulit berpikir, dan Anda bisa jadi linglung.
Hal ini terjadi karena protein yang seharusnya membantu melepaskan karbohidrat
untuk energi dan menggerakan otak menjadi tidak tersalurkan dengan baik karena
jumlahnya yang tidak tercukupi.
3. Otot menjadi lemah
Protein berfungsi untuk mendukung pertumbuhan dan kekuatan otot. Bila
tubuh kekurangan protein, wajar otot menjadi lemah. Otot yang kekurangan
protein akan terus menyusut dari waktu ke waktu. Tidak hanya itu, Anda juga bisa
merasakan nyeri dan kram akibat hal ini.
4. Terjadi edema
Edema adalah penumpukan cairan di jaringan dan rongga tubuh sehingga terjadi
pembengkakan. Hal ini terjadi karena protein yang seharusnya membantu mengatur
dan menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh tidak tersedia.
Pembengkakan ini sering terjadi di perut, tangan, pergelangan kaki, dan kaki.
5. Mudah sakit dan lama sembuh dari luka
Dilansir dari Women’s Health, Blantner mengatakan, “Protein dibutuhkan untuk
membangun semua senyawa dalam sistem kekebalan tubuh”. Oleh karena itu, bila
jumlah protein dalam tubuh tidak tercukupi, maka tubuh menjadi menjadi lemah
untuk melawan zat asing dan rentan dengan virus atau bakteri. Contohnya adalah
mudah terserang flu.
Kurangnya protein juga akan menurunkan jumlah sel darah putih baru. Saat terjadi
luka tubuh membutuhkan protein untuk menyembuhkan dan membangun kembali
sel yang rusak, jaringan, dan kulit baru. Kurangnya protein akan membuat luka lebih
lama untuk sembuh.
6. Terjadi perubahan pada kulit dan kuku
Kurangnya protein pada tubuh Anda membuat kulit menjadi lebih sensitif bila
terkena sinar matari. Kulit akan pecah-pecah, terkelupas, kering, muncul ruam, dan
mudah terbakar bila terkena sinar matahari. Selain itu, kurang protein dapat
menyebabkan bintik cokelat pada kuku.
7. Rambut mudah rontok
Dilansir dari Live Strong, rambut mengandung 90 persen protein. Bila rambut
kekurangan proten, maka rambut akan rapuh dan mudah rontok. Selain itu, rambut
juga akan menjadi lebih kering dan berubah warna dan menjadi lebih tipis ukuran
batang rambutnya.

Materi Ilmu Gizi “windarti-2A” Page 6


8. Gangguan pencernaan
Selain merasa lemah, lesu, dan lelah, kurangnya protein dalam tubuh dapat
membuat Anda mengalami sakit kepala, mual, diare, sakit perut, bahkan pingsan
atau kehilangan kesadaran. Hal ini terjadi karena protein membantu mengangkut
dan melepaskan nutrisi ke seluruh tubuh.
9. Insomnia
Bila jumlah protein tidak tercukupi, maka akan mengganggu homeostatsis, yaitu
konsentrasi zat dalam tubuh. Selain itu, hal ini juga bisa menghilangkan nafsu
makan, menyebabkan insomnia, dan mengganggu keseimbangan suhu tubuh.

Namun, perlu diketahui bahwa tanda-tanda di atas juga bisa muncul selain rendahnya
protein dalam tubuh. Ada beberapa penyakit yang bisa menyebabkan tanda-tanda tersebut
muncul sebagai suatu gejala. Jadi untuk memastikannya, langkah terbaik yang sebaiknya
Anda lakukan adalah konsultasikan kesehatan Anda kepada dokter.

5. Prosedur pecegahan masalah kekurangan zat gizi sumber zat pembangun yang
diperlukan tubuh
Kebutuhan protein bagi manusia dapat ditentukan dengan cara menghitung protein yang
diganti dalam tubuh. Ini bisa dilakukan dengan menghitung jumlah jumlah unsur nitrogen
( zat lemas ) yang ada dalam dalam protein makanan dan menghitung pula jumlah unsur
nitrogen yang dikeluakan tubuh melalui air seni dan tinja.
Jumlah unsur nitrogen yang dikeluarkan dari tubuh seorang laki-laki dewasa yang berat
badannya 70 kg kira-kira sebanyak 3 gram sehari. Tiga gram nitrogen ini ekivalen dengan
3 X 6.25 gram protein 18.75 gram protein ( 1 gram zat putih telur mengandung 0.16 gram
unsur nitrogen.
Ini berarti secara teori seorang laki-laki dewasa yang berat badannya 70 kg hanya akan
memerlukan 18.75 gram protein. Tetapi jika kita lihat bahwa penggunaan protein dalam
tubuh dipengaruhi oleh banyak faktor, sehingga dalam prakteknya jumlah protein itu
belum dapat memenuhi keperluan tubuh
Akibat Kekurangan Protein
1. Kekurangan konsumsi protein pada anak-anak dapat menyebabkan terganggunya
pertumbuhan badan si anak.
2. Pada orang dewasa kekurangan protein mempunyai gejala yang kurang spesifik,
kecuali pada keadaan yang telah sangat parah seperti busung lapar. Busung lapar
yang banyak di derita oleh kelompok rawan gizi terutama bayi dan balita sungguh
memprihatinkan. Pemerintah dengan beberapa program gizi telah berupaya untuk
mengatasi masalah gizi tersebut. Akibat dari kekurangan protein dapat menyebabkan
kwashiorkor.
3. Kwashiorkor merupakan salah satu penyakit yang timbul akibat kekurangan protein,
kwashiorkor banyak diderita oleh bayi dan anak pada usia enam bulan sampai usia
tiga tahun (Balita).
Ciri Penderita Kwashiorkor
- Pembengkakan pada kaki dan tangan
- Wajah sembab, otot kendur
- Rambut kemerahan dan mudah putus
- Muka seperti bulan

Materi Ilmu Gizi “windarti-2A” Page 7


Makanan sapihan pada umumnya mengandung karbohidrat dalam jumlah yang besar
tetapi sangat sedikit kandungan proteinnya atau sangat rendah mutu proteinnya.
Padahal justru pada usia tersebut protein sedang sangat diperlukan bagi pertumbuhan
badan anak. Penggunaan makanan sapihan yang bersifat instan sebaiknya tidak terlalu
sering diberikan.

Pemecahan masalah kekurangan zat gizi sumber zat pembangun yang diperlukan tubuh ;

Kebutuhan protein setiap orang berbeda-beda sesuai dengan tingkat pertumbuhan


dan kondisi orang tersebut. Faktor yang mempengaruhi kebutuhan protein antara lain : usia,
berat badan, jenis kelamin, kondisi tubuh, dan penyakit. Misalnya, seorang anak yang sedang
mengalami pertumbuhan memerlukan lebih banyak protein daripada orang dewasa.
Umumnya, orang dewasa membutuhkan sebanyak satu gram untuk setiap kilogram berat
badan setiap hari.
Seseorang yang kekurangan protein, terutama pada anak-anak yang sedang
mengalami pertumbuhan dapat menderita penyakit kwashiorkor. Penyakit ini menyebabkan
terjadinya hambatan pertumbuhan, otot tidak berkembang dengan baik, menurunnya
respon saraf psikomotorik, dan biasanya warna rambut pirang serta mudah rontok. Bila
kekurangan protein ini berlanjut, maka dapat menyebabkan terjadinya penyakit busung
lapar atau hongeroedem. Penyakit ini biasanya ditandai oleh timbulnya pembengkakan
(udema), terutama pada kaki.
Kebutuhan protein tersebut berbeda untuk setiap orang. 

Orang dewasa setidaknya membutuhkan protein sekitar 1 gram setiap harinya untuk setaip
kilogram berat badan yang dimiliki. Remaja membutuhkan protein sekitar 1 gram/kg berat
badan, anak yang berumur 6-12 tahun membutuhkan protein sekitar 2 gram/kg berat badan,
sedangkan bayi membutuhkan protein sekitar 3 gram/kg berat badan.

Akibat kekurangan dan kelebihan protein.


 Kekurangan
Diantara kelaparan yang berat dan nutrisi yang cukup, terdapat tingkatan yang
bervariasi dari nutrisi yang tidak memadai, seperti kurang kalori protein (kkp), yang
merupakan penyebab kematian pada anak-anak di negara-negara berkembang.
pertumbuhan yang cepat, adanya infeksi, cedera atau penyakit menahun, dapat
meningkatkan kebutuhan akan zat-zat gizi, terutama pada bayi dan anak-anak yang
sebelumnya telah menderita malnutrisi. Kurang kalori protein disebabkan oleh konsumsi
kalori yang tidak memadai, yang mengakibatkan kekurangn protein dan mikronutrisi (zat
gizi yang diperlukan dalam jumlah sedikit, misalnya vitamin dan mineral). Terdapat tiga
jenis kkp, yaitu:
1. Kkp Kering : Jika seseorang tampak kurus dan mengalami dehidrasi. Kkp kering
disebut marasmus, merupakan akibat dari kelaparan yang hampir menyeluruh.
Seorang anak yang mengalami marasmus, mendapatkan sangat sedikit makanan.
Badannya sangat kurus akibat hilangnya otot dan lemak tubuh.
Jika anak mengalami cedera atau infeksi yang meluas, prognosanya buruk dan bisa
berakibat fatal.
2. Kkp Basah : Jika seseorang tampak membengkak karena tertahannya cairan. Kkp
basah disebut kwashiorkor, yang dalam bahasa afrika berarti 'anak pertama-anak
kedua'. Istilah tersebut berdasarkan pengamatan bahwa anak pertama menderita
kwashiorkor ketika anak kedua lahir dan menggeser anak pertama dari pemberian asi
Materi Ilmu Gizi “windarti-2A” Page 8
ibunya. Anak pertama yang telah disapih tersebut mendapatkan makanan yang
jumlah zat gizinya lebih sedikit bila dibandingkan dengan asi, sehingga tidak tumbuh
dan berkembang. Kekurangan protein pada kwashiorkor biasanya lebih jelas
dibandingkan dengan kekurangan kalori, yang mengakibatkan: tertahannya cairan
(edema), penyakit kulit dan perubahan warna rambut. Anak yang menderita
kwashiorkor biasanya telah menjalani penyapihan, sehingga usianya lebih besar
daripada anak yang menderita marasmus.
3. Kkp Menengah : jika seseorang berada dalam kondisi diantara kkp kering dan kkp
basah. Kkp menengah disebut marasmik-kwashiorkor.
anak-anak yang menderita kkp ini menahan beberapa cairan dan memiliki lebih
banyak lemak tubuh dibandingkan dengan penderita marasmus.
Tubuh menghancurkan/memecahkan jaringannya sendiri untuk digunakan sebagai
kalori:
• cadangan karbohidrat yang disimpan dalam hati habis terpakai
• protein di otot dipecah untuk menghasilkan protein baru
• cadangan lemak dipecah untuk menghasilkan kalori.
Sebagai akibatnya seluruh tubuh mengalami penyusutan. Pada kwashiorkor, tubuh
hanya mampu menghasilkan sedikit protein baru. akibatnya kadar protein dalam
darah menjadi berkurang, menyebabkan cairan terkumpul di lengan dan tungkai
sebagai edema.
4. kadar kolesterol juga menurun dan terjadi perlemakan pada hati yang membesar
(pengumpulan lemak yang berlebihan di dalam sel-sel hati). Kekurangan protein akan
menganggu: pertumbuhan badan, sistem kekebalan, kemampuan untuk
memperbaiki kerusakan jaringan, produksi enzim dan hormon.
5. Pada marasmus dan kwashiorkor sering terjadi diare. perkembangan tingkah laku
pada anak yang menderita malnutrisi berat sangat lambat dan bisa terjadi
keterbelakangan mental. Biasanya anak yang menderita marasmus tampak lebih
sakit daripada anak yang lebih tua yang menderita kwashiorkor.

 Kelebihan
1. Protein secara berlebiha tidak menguntungkan bagi tubuh. Makanan yang tinggi
protein biasanya tinggi lemak sehingga dapat dapat menyebabkan obesitas.
2. Kelebihan protein tidak baik, karena dapat mengganggu metabolisme protein
yang berada di hati. Ginjal pun akan terganggu tugasnya, karena bertugas
membuang hasil metabolisme protein yang tidak terpakai.
Malah kalo kadar protein terlalu tinggi bisa-bisa kalsium keluar dari tubuh. Ini kan
bisa jadi penyebab osteoporosis.
3. Karena protein merupakan makanan pembentuk asam, kelebihan asupan protein
akan meningkatkan kadar keasaman tubuh, khususnya keasaman darah dan
jaringan. Kondisi ini disebut asidosis. Gangguan pencernaan, seperti kembung,
sakit mag, sembelit, merupakan gejala awal asidosis

Cara Mengatasi Kekurangan Protein Secara Alami


Protein merupakan zat gizi paling penting bagi tubuh, meskipun tingkat kepopulerannya
di kalangan masyarakat masih berada di bawah vitamin. Namun, keberadaannya dalam
tubuh dalam jumlah mencukupi sangat berperan penting dalam produksi hormon serta
DNA agar tubuh senantiasa dalam kondisi optimal. Selain itu, asupan protein yang
adekuat juga sangat penting bagi pembentukan sel darah yang sempurna sehingga dapat
Materi Ilmu Gizi “windarti-2A” Page 9
menjalankan peranannya secara maksimal sebagai alat transportasi dalam proses
peredaran oksigen ke seluruh jaringan tubuh tanpa terkecuali. Di dalam kandungan
protein dapat pula ditemukan ratusan jenis molekul yang sangat penting bagi kebutuhan
tubuh, antara lain ikatan oksigen, nitrogen, hidrogen, dan seterusnya. Jika tubuh
seseorang mengalami kekurangan protein dapat mengakibatkan gangguan pada
kesehatan tubuhnya. artikel terkait:

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk cara mengatasi kekurangan protein, seperti
berikut:

1. Konsumsi Daging Putih


Bagi beberapa kalangan belum terlalu familiar dengan sebutan daging putih. Daging
putih merupakan salah satu golongan daging berwarna putih yang umumnya berasal
dari beragam jenis unggas, seperti ayam, bebek, kalkun, dan sebagainya. Jenis daging
putih ini memiliki kandungan protein yang dibutuhkan oleh tubuh, terutama
kandungan vitamin B3 atau biasa disebut niacin. Niacin ini berperan dalam menjaga
kesehatan kulit secara optimal selayaknya fungsi dari protein itu sendiri bagi jaringan
tubuh.

2. Konsumsi Daging Merah


Daging merah menunjukkan daging yang memiliki penampang berwarna merah.
Umumnya daging merah ini dihasilkan dari jenis hewan ternak yang memiliki ukuran
lebih besar, seperti sapi, kambing, kerbau, dan sebagainya. Dengan mengonsumsi jenis
daging yang satu ini kebutuhan tubuh akan protein dapat tepenuhi dan perkembangan
otot tubuh pun akan terstimulasi lebih maksimal. Kandungan zat besi, fosfor,
dan selenium dari golongan jenis daging merah juga dapat menjadi nilai tambah dalam
rangka pemenuhan kebutuhan tubuh akan ragam nutrisi berimbang.

3. Konsumsi Ikan Laut


Sebagai alternatif lain, mengonsumsi makanan yang berbahan dasar dari ikan laut
sangat dianjurkan. Hal ini disebabkan pada saat seseorang mengonsumsi ikan laut,
selain mendapatkan asupan protein, tubuh pun akan menerima asupan zat gizi lain
seperti lemak dan beragam mineral penting. Selain itu, keutamaan dari mengonsumsi
ikan laut adalah kandungan asam amino esensial yang paling menyerupai dengan asam
amino esensial yang terdapat dalam tubuh. Oleh karena itu, konsumsi ikan laut ini
sangat disarankan di segala usia, bahkan pada anak balita maupun lanjut usia (lansia)
karena tekstur dagingnya yang lembut serta ragam zat gizi yang terkandung di
dalamnya akan senantiasa membuat sistem pencernaan tetap merasa nyaman. Hal ini
tidak diperoleh dari jenis daging lain yang terkesan memiliki kandungan efek yang lebih
berat pada saluran pencernaan manusia.

4. Konsumsi Putih Telur


Kandungan protein tertinggi ada pada bagian putih telur. Dengan demikian, bagi
seseorang yang sedang membentuk otot tubuh maka usahakan untuk mengonsumsi
putih telur dalam takaran yang sesuai sebelum memulai untuk berolahraga. Hal ini
disebabkan kandungan protein dalam putih telur lebih efektif dalam membentuk otot
yang diinginkan. Selain itu, putih telur ini diketahui memiliki kandungan yang lebih
sehat dibandingkan dengan bagian kuning telur.

5. Konsumsi Seafood

Materi Ilmu Gizi “windarti-2A” Page 10


Bagi seseorang yang sedang melakukan program diet dan takut untuk mengonsumsi
karbohidrat karena akan merusak program diet maka disarankan untuk
mengonsumsi seafood yang kaya akan protein yang dapat menggantikan asupan
karbohidrat. Hal ini dikarenakan seafood terkenal akan kandungan proteinnya yang
tinggi.

6. Konsumsi Susu
Jika manusia kekurangan protein maka tulang mereka akan bermasalah. Susu
mengandung protein yang cukup banyak, kira-kira terdapat 8 gram protein dalam tiap
cangkir. Susu menjadi favorit setiap orang karena dapat disajikan tanpa butuh waktu
lama. Susu akan sangat baik dikonsumsi oleh anak-anak dalam membantu
pertumbuhan tulang, sedangkan untuk orang dewasa susu dapat menjadi salah
satu cara mencegah tulang keropos atau biasa disebut osteoporosis dikarenakan usia
dan beebrapa faktor risiko lainnya.

7. Konsumsi Keju
Keju dapat menjadi alternatif asupan nutrisi protein bagi seseorang yang tidak terlalu
suka minum susu. Selain itu, keju juga dapat menjadi alternatif lain dari cara
mengkonsumsi susu karena pada dasarnya keju adalah susu yang sudah difermentasi.
Selain memgandung protein, keju juga diketahui banyak mengandung Vitamin B dan
lemak.

8. Konsumsi Sayuran Hijau


Dewasa ini menjadi vegetarian menjadi sangat populer Hal ini tidak mengherankan
karena informasi gaya hidup sehat telah banyak diketahui oleh masyarakat. Bagi
seorang vegetarian tidak perlu kuatir akan kekurangan sumber makanan protein
karena dengan mengonsumsi sayuran, khusunya sayuran hijau seperti sawi, bayam,
dan brokoli maka asupan protein tetap terpenuhi. Selain itu, kandungan kalsium dalam
sayuran hijau juga sangat baik untuk pertumbuhan tulang dan gigi, seperti fungsi dari
protein itu sendiri. Rasa kenyang pun dapat diperoleh hanya dengan mengonsumsi
satu porsi sayuran hijau karena sudah memenuhi kalori yang dibutuhkan oleh tubuh.

9. Konsumsi Kedelai
Kedelai merupakan salah satu sumber protein hebat yang dapat diolah menjadi
berbagai makanan yang lezat seperti tempe, tahu, dan sari kedelai. Kedelai adalah
sumber protein nabati yang sangat baik. Seperti yang telah disinggung di atas, jika di
dalam tubuh terdapat cukup protein, maka metabolisme dalam tubuh akan lancar.
Dengan demikian, protein dalam kedelai dapat membantu menjaga kesehatan sel
dalm tubuh. Kedelai juga kaya akan kalsium sehingga baik untuk dikonsumsi dalam
mencapai pertumbuhan tulang yang baik.

Materi Ilmu Gizi “windarti-2A” Page 11

Anda mungkin juga menyukai