Anda di halaman 1dari 30

ANGKA KECUKUPAN

GIZI (AKG)
AKG
 suatu nilai yang menunjukkan kebutuhan rata-rata zat
gizi tertentu yang harus dipenuhi setiap hari bagi hampir
semua orang dengan karakteristik tertentu yang meliputi
umur, jenis kelamin, tingkat aktivitas fisik, dan kondisi
fisiologis, untuk hidup sehat (PMK No 28 tahun 2019
tentang AKG)
 AKG digunakan pada tingkat konsumsi yang meliputi
kecukupan energi, protein, lemak, karbohidrat, serat, air,
vitamin, dan mineral
PENGGUNAAN AKG
1. menghitung kecukupan gizi penduduk di daerah;
2. menyusun pedoman konsumsi pangan;
3. menilai konsumsi pangan pada penduduk dengan karakteristik
tertentu;
4. menghitung kebutuhan pangan bergizi pada penyelenggaraan
makanan institusi;
5. menghitung kebutuhan pangan bergizi pada situasi darurat;
6. menetapkan Acuan Label Gizi (ALG);
7. mengembangkan indeks mutu konsumsi pangan;
8. mengembangkan produk pangan olahan;
9. menentukan garis kemiskinan;
10. menentukan besaran biaya minimal untuk pangan bergizi
dalam program jaminan sosial pangan;
11. menentukan upah minimum; dan
12. kebutuhan lainnya.
ANGKA KECUKUPAN ENERGI, PROTEIN, LEMAK,
KARBOHIDRAT, SERAT, DAN AIR YANG DIANJURKAN (PER
ORANG PER HARI)
ANGKA KECUKUPAN VITAMIN YANG
DIANJURKAN (PER ORANG PER HARI)
ANGKA KECUKUPAN MINERAL YANG
DIANJURKAN (PER ORANG PER HARI)
PERBEDAAN KEBUTUHAN DAN KECUKUPAN
 Kebutuhan Gizi (Nutrient Requirement / NR) :
 Zat Gizi minimal yg diperlukan individu yg hrs
dipenuhi dari kons.makanan utk hidup sehat
Angka Kebutuhan Gizi (Dietary Requirement) :
 banyaknya zat-zat gizi yang secara fisiologis
dibutuhkan oleh individu untuk mencapai dan
mempertahankan status gizi cukup atau jumlah zat
gizi minimal yang diperlukan seseorang (individu)
untuk hidup sehat (Almatsier 2011).
Angka Kebutuhan Gizi digunakan utk m’hitung byknya
zat gizi yg dibutuhkan 0leh individu bukan
populasi.
7
PERBEDAAN KEBUTUHAN DAN KECUKUPAN
 Kecukupan Gizi (Recommended Dietary Allowance / RDA)
 Sejumlah zat gizi yg hrs dipenuhi seseorang agar hampir
semua orang (97.5% populasi) hidup sehat (Penuntun
Praktikum IGD).
 Angka Kecukupan Gizi (Recommended Dietary
Allowance/RDA)
 nilai yang menunjukkan jumlah zat gizi yang diperlukan
tubuh untuk hidup sehat setiap hari bagi hampir semua
orang dalam populasi (97,5%) menurut kelompok umur,
jenis kelamin, dan kondisi fisiologis tertentu seperti hamil
dan menyusui untuk mencapai derajat kesehatan yang
optimal (Kartono 2012).
AKG mencerminkan asupan rata-rata sehari yang dikonsumsi
oleh populasi bukan perorangan.
8
MENAKSIR KECUKUPAN ZAT GIZI

Dapat dilakukan dg 2 pendekatan:


1. Energi yang digunakan tubuh u/ berbagai
aktivitas. (perlu diketahui E yang dikeluarkan
u/ setiap kegiatan  lebih baik, tapi sulit).
2. Energi yang dikonsumsi orang sehat &
mampu mempertahankan kesehatannya
(biasanya didasarkan pada hasil penelitian
berskala besar)
9
PRINSIP PENILAIAN KONSUMSI
PANGAN
 Konsumsi pangan merupakan informasi ttg jenis
& jumlah pangan yg dimakan seseorang atau
sekelompok orang pada waktu tertentu
 Penilaian thd kandungan zat gizi dari beragam
pangan mrpk penjumlahan dari masing2 zat gizi
pangan
 Selanjutnya data tsb dikonversikan mjd satu atau
lebih zat gizi, sesuai tujuan penilaian.
Prinsip Penilaian Konsumsi Pangan

 Penilaian konsumsi pangan didasarkan pd 3 jenis


data:
 Data konsumsi pangan
 Data kandungan gizi bahan makanan
 Data kecukupan gizi makanan yang dikonsumsi

 Penilaian konsumsi pangan adalah penjumlahan


dari masing-masing zat gizi pangan, kemudian
dibandingkan dengan AKG (Angka Kecukupan Gizi)
Prinsip Penilaian Konsumsi Pangan

 Penilaian terhadap tingkat konsumsi pangan 


dilakukan thd makanan yang dikonsumsi dengan
satuan per orang per hari, yaitu mrpk penjumlahan
dari
 makan pagi
 makan siang dalam kurun waktu 24 jam
 makan malam
 makan selingan

 Satuan akhir pengolahan data konsumsi pangan


harus sama untuk setiap jenis pangan, yaitu gram
per hari, karena satuan kecukupan gizi adalah per
hari.
Prinsip Penilaian Konsumsi Pangan
 2 Cara pengumpulan data konsumsi
pangan :
 Metode penilaian langsung,
 cth : weighing method, food inventory
method
 Metode penilaian tidak langsung
 Cth : food recall method, metd pengeluaran
pangan (food expenditure method), metode
pendaftaran pangan (food list method),
frekuensi pangan
PRINSIP METODE RECALL
 Recall merupakan salah satu metode
penimbangan tidak langsung yaitu dengan
mengingat dan mencatat semua makanan yang
dikonsumsi selama 2x24 jam ke belakang melalui
wawancara.
 Pencatatan yang Dilakukan:
- Jenis bahan makanan yang dikonsumsi
- Jumlah bahan makanan
Prinsip Metode Recall
 Prakteknya
 Responden disuruh menceritakan semua yang dimakan
dan diminum selama 24 jam yang lalu (kemarin)
 Biasanya dimuali pagi – tidur malam harinya.
 Atau dari saat wawancara mundur ke belakang sampai
24 jam penuh
 Wawancara menggunakan kuisioner terstruktur
 Sifat data kualitatif
 Seluruh makanan dicatat (makanan utama, snack, jajan
luar rumah dll)
 Termasuk pencatatan konsumsi suplemen (jika ada)
Prinsip Metode Recall
 Hal yang penting untuk diperhatikan
 Penggalian informasi harus rinci dan sedetail mungkin
(URT, Menu, Jenis Pangan, menaksir berat pangan)
 Coba untuk memacu responden mengingat
konsumsinya dengan pendekatan menjelaskan waktu
kegiatan sebelumnya seperti waktu baru bangun,
pulang sekolah/bekerja dll.
 Dalam menaksir berat pangan, enumerator
menggunakan berbagai alat bantu sepertigelas,
sendok, mangkuk, dll.
 Enumerator harus jeli dalam melakukan recall, dapat
melihat apakan responden berbohong atau tidak.
Food recal
Waktu Makan Nama Makanan (Menu) Jumlah URT

Bubur 1 mangkuk
Ayam 1 potong
Pagi Kacang Kedelai 1 genggam
Kerupuk 1 buah
Sayur asam 1 gelas
Nasi 2 centong
Siang Telor Ceplok 1 butir
Peyek 1 buah
Mie Goreng 1 piring
Ampela Ayam 1 tusuk
Sore -
Malam Usus Ayam 1 tusuk
Roti 1 buah
Minyak Kelapa Sawit  
Berat Energi KH
Nama Makanan Kode Jumlah URT P (g) L (g)
(g) (Kal) (g)
Bubur 1 mangkuk 200
Ayam 1 potong 65
Kacang Kedelai 1 genggam 36
Kerupuk 1 buah 5
Sayur asam 1 gelas 250
Nasi 2 centong 200
Telor Ceplok 1 butir 58.4
Peyek 1 buah 20
Mie Goreng 1 piring 150
Ampela Ayam 1 tusuk 60
Usus Ayam 1 tusuk 47.5
Roti 1 buah 100
M. Kelapa Sawit   10
TOTAL

KGij = (Bj/100) x Gij x (BDD/100)………….(1)


PERHITUNGAN TINGKAT KONSUMSI
• Penilaian untuk mengetahui tingkat konsumsi gizi
dilakukan dengan membandingkan antara konsumsi zat
gizi aktual (nyata) dengan kecukupan zat gizi yang
dinyatakan dalam persen. Penilaian tersebut dapat
digunakan baik pada individu maupun keluarga.
• Secara umum tingkat konsumsi dapat dirumuskan sebagai
berikut :
TKGi = (Ki/AKGi) x 100%

Keterangan :
TKGi = Tingkat Konsumsi Zat Gizi i
Ki = Konsumsi zat gizi i
AKGi = Kecukupan zat gizi i yang dianjurkan.
Perhitungan Tingkat Konsumsi
• Khusus untuk energi dan protein, kecukupan energi dan
protein dikoreksi dengan rumus :

AKGi = (Ba/Bs) x AKGi (tabel)


Keterangan :
AKGi = angka kecukupan energi atau protein yang dikoreksi
dengan berat badan aktual sehat
Ba = Berat badan aktual sehat (kg) yang diperiksa berdasarkan
BB/TB
Bs = Berat badan rata rata-rata yang tercantum dalam Daftar
kecukupan zat gizi (DKG) yang dianjurkan (telah diberikan
pada pokok bahasan energi dan protein)
AKGi (tabel) = Angka kecukupan energi atau protein yang tercantum pada
DKG
Perhitungan Tingkat Konsumsi
Contoh soal :

Diketahui seorang wanita umur 20 tahun memiliki berat badan 50 kg. Dalam
satu hari dia mengkonsumsi makanan sumber energi sebesar 1561 Kal.
Hitung Tingkat Konsumsi Energi?
Jawab :
BB aktual = 50 kg
BB standar = 55 kg
AKG Energi = 2250 Kal

AKG energi = (50/55) x 2250 = 2045


Tingkat Konsumsi Energi = (1561/2045) X 100% =76.3% (Defisit tingkat sedang)
KLASIFIKASI TINGKAT KONSUMSI
ENERGI DAN ZAT GIZI

< 70% : Defisit tingkat berat


70 – 79% : Defisit tingkat sedang
80 - 89% : Defisit tingkat ringan
90 -119% : Normal
≥ 120% : Kelebihan

Vitamin dan mineral (Gibson):


≥ 2/3 dari kebutuhan (≥70%) : cukup
< 2/3 dari kebutuhan (< 70%) : kurang

Sumber : Hardinsyah, Briawan, Retnaningsih, Herawati & Wijaya (2002)


TUMPENG GIZI SEIMBANG
GIZI SEIMBANG

 Susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat


gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan
kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip :
1. Keanekaragaman pangan
2. Aktivitas fisik
3. Perilaku hidup bersih
4. Mempertahankan berat badan normal untuk
mencegah masalah gizi.
GIZI SEIMBANG UNTUK BERBAGAI
KELOMPOK
1. Gizi Seimbang untuk Ibu Hamil dan Ibu Menyusui
 GiziSeimbang untuk Ibu Hamil dan Ibu Menyusui
mengindikasikan bahwa konsumsi ibu hamil harus memenuhi
kebutuhan untuk dirinya dan untuk pertumbuhan serta
perkembangan janin/bayinya.
2. Gizi Seimbang untuk Bayi 0-6 bulan
 Gizi seimbang untuk bayi 0-6 bulan cukup hanya dari ASI
3. Gizi Seimbang untuk Anak 6-24 bulan
 ASI dan perlu ditambah dengan Makanan Pendamping ASI
atau MP-ASI
GIZI SEIMBANG UNTUK BERBAGAI
KELOMPOK
4. Gizi Seimbang untuk Anak usia 2-5 tahun
 jumlah dan variasi makanan harus mendapatkan perhatian
secara khusus dari ibu atau pengasuh anak, terutama dalam
“memenangkan” pilihan anak agar memilih makanan yang
bergizi seimbang.
5. Gizi Seimbang untuk Anak 6-9 tahun
 Anak pada kelompok usia ini merupakan anak yang sudah
memasuki masa sekolah dan banyak bermain diluar, sehingga
pengaruh kawan, tawaran makanan jajanan, aktivitas yang
tinggi dan keterpaparan terhadap sumber penyakit infeksi
menjadi tinggi.
 Oleh karenanya, pemberian makanan dengan gizi seimbang
untuk anak pada kelompok usia ini harus memperhitungkan
kondisi-kondisi tersebut diatas.
GIZI SEIMBANG UNTUK BERBAGAI
KELOMPOK
6. Gizi Seimbang untuk Remaja (10-19 tahun)
 Kondisi penting yang berpengaruh terhadap kebutuhan zat gizi
kelompok ini adalah pertumbuhan cepat memasuki usia pubertas,
kebiasaan jajan, menstruasi dan perhatian terhadap penampilan fisik
“Body image” pada remaja puteri.
 Khusus pada remaja puteri, perhatian harus lebih ditekankan terhadap
persiapan mereka sebelum menikah..
7. Gizi Seimbang untuk Dewasa
 Perilaku konsumsi pangan bergizi seimbang dapat terganggu oleh pola
kegiatan kelompok usia dewasa saat ini yaitu persaingan tenaga kerja
yang ketat, ibu bekerja diluar rumah, tersedianya berbagai makanan
siap saji dan siap olah, dan ketidak-tahuan tentang gizi menyebabkan
keluarga dihadapkan pada pola kegiatan yang cenderung pasif atau
“sedentary life”, waktu di rumah yang pendek terutama untuk ibu, dan
konsumsi pangan yang tidak seimbang dan tidak higienis
GIZI SEIMBANG UNTUK BERBAGAI
KELOMPOK
8. Gizi Seimbang untuk Usia Lanjut
 Menurunnya kinerja fisiologi tubuh
 Kebutuhan zat gizi pada kelompok usia lanjut agak berbeda
pada kelompok dewasa, sehingga pola konsumsi agak
berbeda, misalnya membatasi konsumsi gula, garam dan
minyak, makanan berlemak dan tinggi purin.
 Mengonsumsi sayuran dan buah-buahan dalam jumlah yang
cukup
PESAN GIZI SEIMBANG
1. Syukuri dan nikmati anekaragam makanan
2. Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan
3. Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein
tinggi
4. Biasakan mengonsumsi anekaragam makanan pokok
5. Batasi konsumsi pangan manis, asin dan berlemak
6. Biasakan Sarapan
7. Biasakan minum air putih yang cukup dan aman
8. Biasakan membaca label pada kemasan pangan
9. Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih mengalir
10. Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat
badan normal
deni.alam@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai