PENGEMBANGAN PRODUK
PENGARUH PENAMBAHAN ESKTRAK LABU KUNING TERHADAP
SIFAT ORGANOLEPTIK PUDING LABU KUNING
Dosen Pengampu
1.3 Tujuan
Tujuan dari proposal ini, yaitu:
1) Mengetahui esktrak labu kuning
2) Dapat mngetahui produk pudding
3) Dapat mengetahui kandungan gizi labu kuning
4) Dapat mengetahui cara pengolahan labu kuning
5) Dapat mengetahui pengaruh takaran ekstrak labu kuning terhadap sifat
organoleptik pudding
1.4 Luaran Yang Diharapkan
1.5 Hipotesis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Puding biasanya disajikan sebagai makanan pencuci mulut atau makanan
penutup yang diproses dengan cara penambahan air sehingga dapat
membentuk gel dengan tekstur yang lembut dan padat. Puding umumnya
terbuat dari bahan dasar rumput laut yang diekstrak menjadi karagenan dan
agar-agar. Bahan-bahan lainnya dalam pembuatan puding yaitu telur, gula, dan
susu. Karagenan dan telur berperan penting dan berpengaruh terhadap
kekuatan gel, suhu pembentukan gel, suhu pelelehan gel dan derajat putih dari
puding (Webster, 1966).
melibatkan proses pemanasan karena keduanya bersifat tidak larut dalam air
dingin. Pada dasarnya puding juga dapat dibuat dari fikokoloid lainnya seperti
1996).
2.3 Agar-Agar
Agar-agar adalah karbohidrat dengan berat molekul tinggi yang mengisi
dinding sel rumput laut. Agar-agar tergolong dalam kelompok pektin dan
merupakan suatu polimer yang tersusun dari monomer galaktosa. Agar-agar yang
terbuat dari rumput laut dibentuk sebagai bubuk dan berwarna putih
(Poncomulyo, 2006).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.4 Prosedur
1. Pembuatan esktrak labu kuning
2. Pembuatan Pudding
3.5 Parameter yang Diamati
Rancangan percobaan penelitian ini menggunakan RAL ( rancangan Acak
Lengkap) dengan perlakuan sebanyak 3 variabel. Variabelnya adalah variasi
jumlah ekstrak labu kuning yang digunakan pada pembuatan pudding. Pada
pembuatan pudding ini parameter yang diamati terdiri dari: warna, tekstur dan
rasa pada roti.
3.6 Uji Organoleptik
Uji organoleptik ini dilakukan oleh mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian
yang sudah menempuh mata kuliah Evaluasi Sensori. Pemilihan mahasiswa
Teknologi hasil Pertanian dengan kriteria khusus dimaksudkan karena mahasiswa
tersebut telah memperoleh dasar-dasar ilmu penilaian sensoris terhadap suatu
makanan seperti penilaian warna, rasa, dan tekstur. Uji kesukaan dilakukan pada
uji panelis terbatas dan pameran, dan diharapkan dapat memberikan penilaian
yang valid (Ratnaningsih, 2010). Uji organoleptik untuk uji mutu hedonik
dilakukan terhadap parameter rasa, aroma, tekstur dan penerimaan keseluruhan
(uji Hedonik).