Anda di halaman 1dari 17

Pengaruh Penambahan Karagenan Terhadap Nilai Stabilitas Emulsi dan Daya Ikat ISSN:2599-1337 (online)

Air Pada Sosis Ikan Patin ISSN:2089-3205 (cetak)

Pengaruh Penambahan Karagenan Terhadap Nilai Stabilitas Emulsi dan Daya Ikat
Air Pada Sosis Ikan Patin

Adikka Qia Fitriasholikah1*, Ellyna Hafizah2, Mella Mutika Sari3


1,2,3Program Studi Pendidikan IPA, FKIP, Universitas Lambung Mangkurat. , Jalan. Brigjend H. Hasan
Basri, Kayu Tangi.
Email*: adikkaqia@gmail.com

Abstrak
Sosis ikan patin merupakan salah satu produk makanan sistem emulsi yang membutuhkan
emulsifier yang baik untuk menjaga kestabilan emulsi dalam adonannya agar tidak mudah pecah saat
proses pengolahan atau penyimpananya. Karagenan termasuk emulsifier alami karena memiliki peran
sebagai pembentuk gel yang baik dalam makanan sistem emulsi. Keterlaksaan penelitian ini dilakukan
sebagai upaya untuk mengetahui pengaruh konsentrasi karagenan pada nilai stabilitas emulsi, daya ikat
air (DIA) dan hasil uji organoleptik dari sosis ikan patin yang telah diolah. Penelitian ini bersifat
eksperimen dengan percobaan di rancang menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) sebanyak 3 buah
perlakuan yang berbeda dari pemberian karagenan pada adonan sosis ikan patin yaitu 0%; 1,5% dan
2,5% dengan data dianalisis menggunakan aplikasi SPSS menggunakan uji One-Way ANOVA untuk hasil
uji stabilitas emulsi dan uji daya ikat air (DIA) serta menggunakan uji Kruskal-Wallis untuk hasil data uji
organoleptik. Berdasarkan hasil dan analisis penelitian menyatakan terdapat pengaruh nyata dari
penambahan konsentrasi karagenan terhadap nilai stabilitas emulsi (0,00<0,05) dan sifat organoleptik
seperti kenampakan, rasa dan tekstur sosis ikan patin. Sedangkan penambahan karagenan pada sosis ikan
patin tidak berpengaruh nyata terhadap hasil daya ikat air (0,522>0,05) dan sifat organoleptik bau
(0.772>0,05).

Kata Kunci: Ikan patin, Karagenan, Sosis ikan

pengolahan sosis (Rifa'i, Muzdalifah, &


PENDAHULUAN
Sosis merupakan salah satu produk Kudsiah, 2020).

makanan sistem emulsi dengan bahan Pemilihan ikan patin sebagai bahan

utamanya berupa daging giling yang utama dalam pengolahan sosis ikan dirasa

ditambahkan bumbu-bumbu, bahan pengisi tepat karena ikan patin mengandung protein

dan bahan pengikat yang dimasukkan ke miofbril yang memiliki peran yang penting

dalam casing sosis atau selongsong sosis dalam penggumpalan dan pembentukan gel

(Ismanto, et al, 2020). Sosis umumnya terbuat (Natsir & Latifa, 2018). Adanya

dari bahan utama yang berasal dari hewan penggumpalan dan pembentukan gel yang baik

ternak seperti ayam dan sapi, selain itu sosis dalam adonan sosis akan membuat tekstur

saat ini juga dapat berasal dari bahan utama sosis menjadi kenyal dan sarat. Selain hal

yang berasal dari daging ikan (Zamriyetti, tersebut, pengolahan ikan patin menjadi sosis

Havena, & Sulardi, 2020). Ikan patin merupakan bentuk diversifikasi pangan dan

(Pangasius hypopthalmus) termasuk jenis ikan sebagai bentuk memperdayakan budidaya ikan

yang dapat digunakan sebagai bahan utama patin di Kalimantan Selatan (Rifa'i,
Muzdalifah, & Kudsiah, 2020).
11 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi Volume 11 Nomor 2 November 2022
Pengaruh Penambahan Karagenan Terhadap Nilai Stabilitas Emulsi dan Daya ISSN:2599-1337 (online)
Ikat Air Pada Sosis Ikan Patin ISSN:2089-3205 (cetak)

Sistem emulsi dalam adonan sosis ikan penurunan kualitas fisik sosis. Sistem emulsi
dapat stabil dengan baik apabila globula lemak yang tidak stabil pada sosis, dapat terjadi
dapat terdispersi dengan baik pada protein karena sistem emulsi pada adonan sosis yang
dalam daging yang dimantapkan oleh binder pecah saat proses pengolahan ataupun
dan filler. Tepung pati singkong atau tapioka penyimpanannya (Rifani, Ma'ruf, &
merupakan salah satu bahan yang dapat di Romadhon, 2016). Adiaprana, Ma'ruf, &
tambahkan pada adonan sosis yang berfungsi Anggo, (2016) menyatakan untuk memenuhi
sebagai bahan pengikat (binder). Tepung persyaratan suatu kualitas mutu fisik, sosis
tapioka mengandung kadar pati yang tinggi membutuhkan sebuah stabilitas emulsi yang
yaitu sekitar 90% (Apriantini, et al, 2021), baik, oleh sebab itu, diperlukan penambahan
Tepung tapioka selain mengandug pati dalam emusifier untuk meningkatkan kualitas fisik
100 gram nya juga mengandung karbohidrat sosis menjadi lebih baik. Karagenan adalah
sebesar 84,20% (Sembong, et al, 2019). hidrokoloid yang dapat berperan sebagai
Kandungan karbohidrat yang terdapat dalam emulsifier alami yang berasal dari ektraksi
tepung tapioka tersebut merupakan campuran rumput laut merah (Kappaphycus alvarezii)
dari dua polisakarida diantaranya yaitu, yang memiliki sifat hidrofilik (Kumayanjati &
amilopektin sebesar 79,59-79,99% dan Dwimayasanti, 2018). Karagenan mampu
amilosa sebesar 20,01-20,47%. Besarnya menstabilkan emusi dan mampu membentuk
fraksi amilosa-amilopektin dalam tepung gel pada suatu produk bentuk emulsi
tapioka tersebutlah yang sangat mempengaruhi (Herawati, 2018).
profil gelatinisasi pati. Proses gelatinisasi pada Karagenan dalam suatu sistem emulsi
tepung tapioka terjadi ketika proses mampu berikatan dengan makromulekul
pemanasan, yaitu seiring dengan pemanasan bermuatan contohnya seperti protein (Safitri,
yang berlangsung maka pergerakkan air Sudarno, & Kusdarwati, 2017). Nurwin, et al,
semakin lebih kuat dari pada pergerakkan pati (2019) dan Kharisma, et al, (2016)
pada granula, yang mengakibatkan molekul air menyatakan kenaikan pemberian karagenan
masuk ke struktur pati dan menyebabkan berpotensi menstabilkan emulsi daging melalui
kekentalan pati meningkat (Sembong, et al, pengikatan air pada jaringan protein dan
2019). membentuk ikatan gel. Suatu gel terbentuk
Permasalahan dalam pengolahan sosis akibat adanya ikatan rantai-rantai polimer pada
yang sering dijumpai adalah tidak stabilnya karagenan dan protein yang membentuk
sistem yang dapat berpengaruh terhadap struktur 3 dimensi (3D) yang bersambung.

12 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi Volume 11 Nomor 2 November 2022


Pengaruh Penambahan Karagenan Terhadap Nilai Stabilitas Emulsi dan Daya ISSN:2599-1337 (online)
Ikat Air Pada Sosis Ikan Patin ISSN:2089-3205 (cetak)

Struktur 3D yang terbentuk akan pengujian organoleptik dan angket


memerangkap air dan akan membentuk gel keterlaksanaan kegiatan penelitian.
yang padat. Prosedur penelitian yang pertama
Keberadaan ion merupakan salah satu adalah mempersiapkan alat dan bahan, alat-
faktor pembentukan zona pengkaitan dalam alat yang dipergunakan dalam penelitian ini
proses pembentukan gel anatara karagenan berupa timbangan, alat penggiling daging
dengan protein (Sitanggang, 2020). Ion K+ sekaligus pengisi adoanan ke dalam casing
dan Na+ merupakan 2 jenis ion yang dapat sosis (grinder), blender, pisau, panci, kompor,
membentuk gel yang kuat, adapun penggunaan dan tambahan peralatan memasak lainnya.
ikan patin dinilai tepat dalam pengolahan sosis Alat yang digunakan untuk analisis dalam
+ +
karena mengandung K dan Na yang dapat pengujian nilai stabilitas emulsi pada sosis
membantu dalam proses ikatan gel (Izwardy, ikan patin ini mengacu pada alat-alat yang
2018). Berdasarkan hasil dari berbagai kajian digunakan oleh Rifani, Ma'ruf, & Romadhon,
tersebut peneliti tertarik untuk membuat sosis (2016) diantaranya yaitu mortar, alu,
ikan patin yang ditambahkan karagenan dan timbangan analitik, oven, freezer dan kertas
tepung tapioka dengan berbagai persentase serap, sedangkan pada pengujian daya ikat air
yang berbeda untuk melihat sinergisitas antara pada sosis ikan patin mengacu pada alat-alat
perpaduan pati (tepung tapioka) dan yang digunakan oleh Suardana & Swacita,
hidrokoloid (karagenan) dalam meningkatkan (2015) seperti timbangan analitik, sentrifugasi
emulsi dan daya ikat air pada sosis ikan patin. dan kertas saring. Bahan primer yang
digunakan berupa ikan patin, tepung pati
METODE (tapioka) dan karagenan, sedangkan bahan
Pelaksanaan penelitian ini bertempat di tambahan lainnya berupa bawang putih,
Laboratorium Pendidikan IPA, FKIP, ULM merica bubuk, gula pasir, garam, kaldu jamur,
Banjarmasin, tanggal 3 Januari 2022 - 9 minyak kelapa sawit dan air es.
Januari 2022. Metode penelitian yang Prosedur yang dilakukan selanjutnya
digunakan berupa ekperimen dan rancangan adalah mengolah sosis ikan patin, terdapat 3
penelitian berupa rancangan acak lengkap buah perlakukan yang dilakukan dalam
(RAL). Alat instrument penelitian yang pengolahan sosis ikan patin ini yaitu dengan
digunakan berupa angket sebanyak 3 buah pemberian persentase karagenan dan tepung
jenis diantaranya yaitu angket wawancara tapioka yang berbeda disetiap perlakuannya.
panelis untuk uji organoleptik, angket Berikut ini merupakan tiga formulasi yang

13 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi Volume 11 Nomor 2 November 2022


Pengaruh Penambahan Karagenan Terhadap Nilai Stabilitas Emulsi dan Daya ISSN:2599-1337 (online)
Ikat Air Pada Sosis Ikan Patin ISSN:2089-3205 (cetak)

berbeda dari pengolahan sosis ikan patin 8. Pengukusan adonan sosis ikan patin
tersebut. selama 30 menit
Tabel 1. Komposisi formulasi bahan sosis ikan 9. Pendinginan sosis ikan patin dan
patin yang diolah pemotongan ikatan tali sosis
Komposisi formulasi bahan
(% karagenan: % tepung tapioca) 10. Penyimpanan sosis ikan patin.
Bahan F1(g) F2(g) F3(g)
(0:10) (1,5:8,5) (2,5:7,5)
% (gram) % (gram) % (gram) Tahap selanjutnya adalah dengan
Ikan patin 100 100 (500) 100 (500) melakukan pengujian nilai stabilitas emulsi
(500)
Tepung 10 (50) 8,5 (42, 5) 7,5 (37,5) dan daya ikat air pada sosis ikan patin, dimana
tapioka
Karagenan 0 (0) 1,5 (7,7) 2,5 (12,5) proses pengulangan pengambilan data dalam 2
Bawang 2 (10) 2 (10) 2 (10)
putih pengujian tersebut pada penelitian ini
Merica 0,4 (2) 0,4 (2) 0,4 (2)
bubuk
menggunakan rumus Federer yang dikutip
Gula pasir 2 (10) 2 (10) 2 (10) dalam Wikanda, Hendrayana & Pinatih (2019)
Garam 2 (10) 2 (10) 2 (10)
Kaldu jamur 1 (5) 1 (5) 1 (5) sebagai berikut: (p-1) (u-1) ≥ 15.
Minyak 5 (25) 5 (25) 5 (25)
kelapa sawit Simbol p dalam rumus tersebut
Air es 20 (100) 20 (100) 20 (100)
Keterangan: Presentase bahan dihitung berdasarkan 500 mengartikan perlakuan dan simbol u
gram daging ikan patin
mengartikan ulangan. Hasil perhitungan
Pengolahan sosis ikan patin pengulangan sampel uji nilai stabilitas emulsi
berdasarkan tabel komposisi 3 formulasi bahan dan daya ikat air pada penelitian tersebut
sosis ikan patin pada tabel 2.1 diatas adalah adalah lebih dari sama dengan 8,5 kali
sebagai berikut: pengulangan dengan keputusan akhir
1. Pemisahan daging ikan patin dengan dilakukan pengulangan pengujian sebanyak 9
tulang dan kulitnya kali pengulangan. Pengujian nilai stabilitas
2. Pencucian daging ikan patin emulsi pada sosis ikan patin dilakukan
3. Pelumatan atau penggilingan daging ikan berdasarkan prosedur menurut AOAC (2007)
patin hingga halus yang termuat dalam Rifani, Ma'ruf, &
4. Penimbangan seluruh bahan Romadhon, (2016), sedangkan pada uji daya
5. Pencampuran seluruh bahan ikat air menggunakan metode sentrifugasi atau
6. Pemasukkan adonan sosis ikan patin pada pemusingan (Suardana & Swacita, 2015) dan
selongsong sosis uji organoleptik pada sosis ikan patin ini
7. Pengikatan selongsong sosis yang berisi dilakukan oleh panelis tidak terlatih sebanyak
adonan sosis dengan panjang sosis
35 orang baik pria dan wanita dari berbagai
persatuannya ± 5 cm
usia dan pekerjaan. Proses pengujian

14 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi Volume 11 Nomor 2 November 2022


Pengaruh Penambahan Karagenan Terhadap Nilai Stabilitas Emulsi dan Daya ISSN:2599-1337 (online)
Ikat Air Pada Sosis Ikan Patin ISSN:2089-3205 (cetak)

organoleptik ini, panelis diharuskan untuk Tabel 2. Data uji stabilitas emulsi pada
masing-masing sampel formulasi
menyatakan penilaian pada sampel sesuai
sosis ikan patin
dengan ketentuan angket yang telah dibuat Ulangan Nilai stabilitas emulsi (%)
ke- F0 F1 F2
dengan menggunakan standar penilaian oleh 1 68,4 86,6 80
Badan Standarisasi Nasional, (2013) yang 2 63,2 80 80
3 68 80 84,2
telah diadaptasi sesuai kebutuhan data yang 4 74,2 83,2 80
5 68,6 82,6 83
dibutuhkan.
6 72 77,8 80
Teknis analisis data untuk hasil uji nilai 7 67,6 80 83,8
8 73 80 86
stabilitas emulsi dan uji daya ikat air adalah uji 9 74 80 82,8
One-Way ANOVA dan apabila menghasilkan Jumlah 629 730,2 739,8
Rata- rata 69,89 81,133 82,2
nilai signifikan (P<0,05) yang mengartikan
berbeda secara nyata maka dilakukanlah uji Berdasarkan data hasil perhitungan uji

lanjutan berupa dengan uji Tukey, Adapun nilai stabilitas emulsi maka di analisislah data

hasil uji organoleptik di anlisis melalui uji tersebut menggunakan One-Way ANOVA dan

Kruskal-Wallis dan nilai signifikan (P<0,05) didapatkanlah data nilai signifikan rata-rata

yang mengartikan terdapat perbedaan nyata nilai stabilitas emulsi dari masing-masing

maka dilakukanlah uji lanjutan dengan formulasi sosis ikan patin. Berikut data hasil

hypothesis test summary dan melihat analisis analisis tersebut tersaji pada tabel 3 berikut ini.

data bagian perbandingan berpasangan Tabel 3. Data One-Way ANOVA hasil


pengujian stabilitas emulsi
(pairwise comparisons) dari nilai rata-rata data Pengujian Rata-rata ± Standar deviasi
Sig.
F0 F1 F2
yang akan dianalisis.
Nilai 69,89 ± 81,13± 82,0 ± 0,00*
stabilitas 3,658 2,594 2,274
emulsi
HASIL DAN PEMBAHASAN (60%) (%)
Nilai Stabilitas Emulsi Keterangan: Data nilai yang diikuti tanda (*)
menunjukkan perbedaan yang
Perolehan nilai stabilitas emulsi signifikan.

didapatkan dari 9 sampel sosis ikan patin dari


Hasil analisis tersebut menerangkan
3 formulasi sosis ikan patin. Hasil nilai uji
bahwa terdapat peningkatan nilai rata-rata
kestabilitas emulsi pada 3 formulasi sosis ikan
stabilitas emulsi seiring pemberian karagenan
patin tersaji pada tabel 2 berikut.
yang semakin besar, yaitu secara berturut-turut
dari F0, F1 dan F2 adalah 69,89 %, 81,13% dan
82,20%. Priyanto & Djajati (2020) dalam hasil
penelitiannya mengungkapkan penambahan

15 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi Volume 11 Nomor 2 November 2022


Pengaruh Penambahan Karagenan Terhadap Nilai Stabilitas Emulsi dan Daya ISSN:2599-1337 (online)
Ikat Air Pada Sosis Ikan Patin ISSN:2089-3205 (cetak)

konsentrasi pemberian karagenan pada produk Tabel 4. Hasil analisis pengujian stabilitas
emulsi pada uji Tukey
emulsi seperti sosis akan meningkatkan
Perbandingan Formulasi Sosis
kekentalan fase kontinu karena sifat Ikan Patin Sig.
molekulnya yang hidrofilik sehingga membuat Pembanding 1 Pembanding 2
F1 0,00*
sistem emulsi pada adonan sosis menjadi lebih F0
F2 0,00*
stabil. Menurut Nurwin, et al., (2019) dalam F0 0,00*
F1
F2 0,719
penelitiannya penambahan karagenan mampu F0 0,00*
F2
meningkatkan emulsi daging dengan cara F1 0,719
Keterangan: Data nilai yang diikuti tanda (*) menunjukkan
berikatan dengan protein dan mengikat air perbedaan yang signifikan.Data nilai yang tidak
diikuti tanda (*) menunjukkan tidak perbedaan
yang terdapat dalam jaringan protein. yang signifikan.

Kemampuan karagenan dapat menstabilkan Data uji Tukey menyatakan hanya


emulsi dengan baik dari pada tepung tapioka perbandingan formulasi sosis ikan patin F1
(Bulkaini, et al., 2020). Putra, Agustini, & dengan F2 yang nilai signifikannya diatas 0,05
Wijayanti (2015) dan Tarigan (2020) juga yaitu 0,719 yang berarti tidak ada beda nyata
menyatakan bahwa pati dalam tapioka pada rata-rata nilai stabilitas emulsi antara F1
memiliki kemampuan emulsi yang rendah, dan F2. Hal tersebut dikarenakan pemberian
namun disamping itu tapioka memiliki karagenan antara formulasi sosis ikan patin
kemampuan yang baik dalam mengikat air pada F1 dan F2 tidak terlalu besar
dalam adonan produk makanan emulsi. perbedaannya yaitu hanya selisih 1 % sehingga
Hasil analisis One-Way ANOVA pada dalam uji statistika pada uji Tukey tidak
data nilai stabilitas emulsi yang menunjukkan terlihat perbedaan yang signifikan, adapun
terdapat perbedaan nyata yang signifikan perbedaan nilai rata-ratanya yaitu hanya selisih
(0,00<0,05) mengartikan bahwa terdapat 1,07 %.
berbedaan nyata antar kelompok data sehingga
Nilai Daya Ikat Air (DIA)
dilanjutkan pengujian lanjut data tersebut
Perolehan nilai DIA didapatkan dari 9
dengan uji Tukey. Berikut adalah hasil
sampel sosis ikan patin dari 3 formulasi sosis
perolehan analisis uji Tukey terhadap hasil uji
ikan patin Penilaian DIA pada formulasi sosis
stabilitas emulsi sosis ikan patin.
ikan patin dari hasil perhitungan menggunakan
rumus DIA terdapat pada data tabel 5 dibawah
ini.

16 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi Volume 11 Nomor 2 November 2022


Pengaruh Penambahan Karagenan Terhadap Nilai Stabilitas Emulsi dan Daya ISSN:2599-1337 (online)
Ikat Air Pada Sosis Ikan Patin ISSN:2089-3205 (cetak)

Tabel 5. Perolehan perhitungan nilai DIA pada karagenan dapat berikatan dengan protein
masing-masing formulasi sosis ikan
dalam daging untuk mengikat air. Namun
patin
Daya ikat air (%) berdasarkan nilai signifikan di dapat 0,522
Ulangan ke-
F0 F1 F2
1 101,6 103,4 104 yang mengartikan bahwa 0,522 > 0,00
2 101,8 101,3 104,8 sehingga tidak terdapat berbedaan rata-rata
3 98,8 99,9 100,1
4 98,8 99,7 99,9 yang signifikan antar kelompok data daya ikat
5 91 96 95,6
air. Pernyataan dari hasil pengambilan
6 90,1 93,5 94,2
7 88 86,4 90,1 keputusan hipotesis tersebut juga mengartikan
8 87,1 89,6 89,7
9 82,5 89,9 91,7 bahwa analisis data daya ikat air sosis ikan
Jumlah 839,7 859,7 870,1 patin tidak dilanjutkan pada tahap analisis uji
Rata- rata 93,3 95,52 96,67
lanjutan sebab pada pengujian One-Way
Berdasarkan data hasil perhitungan uji ANOVA rata-rata data tidak menunjukkan
nilai DIA maka di analisislah data tersebut adanya perbedaan secara signifikan.
menggunakan One-Way ANOVA guna Berdasarkan hasil analisis data daya
mendapatkan informasi keterbedaan nilai ikat air yang menyatakan tidak adanya
signifikan. Data hasil analisis tersebut tertera perbedaan nyata secara signifikan, hal tersebut
tabel 6 berikut ini. dikarenakan tapioka memiliki kemampuan
Tabel 6. Perolehan hasil analisis One-Way yang baik juga dalam mengikat air dalam
ANOVA pada hasil pengujian DIA
Pengujian Rata-rata±Standar deviasi adonan sosis ikan patin. Putra, Agustini, et al.,
Sig.
F0 F1 F2
(2015) dan Bulkaini, et al., (2020) menyatakan
Daya ikat 93,30 95,52 96,68 ± 0,522
air (%) ± ± 5,763 pati pada tepung tapioka dapat mengikat air
7,074 5,982
Keterangan: Nilai signifikan yang tidak diikuti tanda (*) dengan baik pada produk olahan makanan
menunjukkan tidak terdapat perbedaan rata- rata
yang signifikan.
emulsi, namun hanya saja pati memiliki
kemampuan emulsi yang rendah, sehingga dari
Data analisis One-Way ANOVA pada
hal tersebut penambahan karagenan pada sosis
hasil pengujian DIA mengartikan bahwa
ikan patin tidak memiliki pengaruh yang
seiring banyaknya penambahan karagenan
signifikan terhadap daya ikat air pada sosis
pada adonan sosis ikan patin maka semakin
ikan patin yang telah diolah.
besar nilai DIA secara berturut-turut F0, F1 dan
Uji Organoleptik
F2 adalah 93,30%, 95,52% dan 96,68%. Hal
Perolehan nilai uji organoleptic sosis
tersebut sesuai penelitian Safitri, et al. (2017)
ikan patin dilakukan oleh panelis sebanyak 35
dan Kharisma, et al, (2016) yang menyatakan
orang dengan berbagai usia, dan pekerjaan

17 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi Volume 11 Nomor 2 November 2022


Pengaruh Penambahan Karagenan Terhadap Nilai Stabilitas Emulsi dan Daya ISSN:2599-1337 (online)
Ikat Air Pada Sosis Ikan Patin ISSN:2089-3205 (cetak)

yang terdiri dari pria dan Wanita. Data Tabel 8. Data analisis perbandingan berpasangan
(pairwise comparisons) dari data nilai
organoleptik (kenampakan, bau, rasa dan kenampakan, rasa dan tekstur pada
tekstur) dari analisis uji Kruskal-Wallis tertera masing-masing formulasi sosis ikan patin.
Perbandingan
di tabel 7 berikut ini. Parameter formulasi sosis ikan patin Sig.
Pembanding 1 Perbanding 2
Tabel 7. Data organoleptik dari analisis uji F0 F1 1.000
Kruskal-Wallis Kenampakan F0 F2 0,00*
Rata-rata ± Standar Syarat F1 F2 0,002*
Parameter deviasi Sig. mutu F0 F1 0,00*
F0 F1 F2 SNI Rasa F0 F2 0,00*
Kenampakan 7,74 8,03 8,89 0,000* Min 7 F1 F2 1.000
± ± ± F0 F1 0,04*
Testur F0 F2 0,03*
1,462 1,124 0,471
Bau 7,34 7,80 7,51 0,772 Min 7 F1 F2 1.000
± ± ± Keterangan: Nilai signifikan yang diikuti tanda (*)
1,909 1,302 1,837 menunjukkan perbedaan yang
Rasa 7,57 8,60 8,66 0,000* Min 7 signifikan. Nilai signifikan yang tidak
± ± ± diikuti tanda (*) yang sama
1,243 0,812 0,765 menunjukkan perbedaan yang tidak
Tekstur 7,80 8,37 8,54 0,003* Min 7 signifikan.
± ± ±
0,994 0,942 0,980 a. Penampilan/Kenampakan
Keterangan: Nilai signifikan yang diikuti tanda (*)
menunjukkan perbedaan yang signifikan. Penampilan termasuk unsur penting
Nilai signifikan yang tidak diikuti tanda
(*) yang sama menunjukkan perbedaan dalam penilaian produk makanan (Sipahutar,
yang tidak signifikan. et al, 2021). Umumnya konsumen akan
Hasil analisis uji Kruskal-Wallis terkesan pada suatu produk yang memiliki
tersebut menyatakan nilai rata-rata parameter bentuk rupa yang menarik (Larasati, Patang, &
bau antar formulasi sosis ikan patin (F0, F1 dan Lahming, 2017). Kriteria penilaian pada
F2) tidak terdapat perbedaan yang signifikan parameter kenampakan masing-masing
(0,772>0,05) sehingga pada hasil nilai rata- formulasi sosis ikan patin tersebut adalah rapi,
rata parameter bau tidak dilakukan uji lanjut, permukaan rata dan tidak berlendir dengan
sedangkan pada nilai rata-rata parameter poin penilaian 9, rapi, permukaan tidak rata
kenampakan, rasa dan tekstur dilakukan uji dan tidak berlendir dengan poin penilaian 7,
lanjut hypothesis test summary dengan melihat rapi, permukaan tidak rata, dan sedikit
perbandingan formulasi berpasangan (pairwise berlendir dengan poin penilaian 5 dan tidak
comparisons). Tabel 8 di bawah merupakan rapi, permukaan tidak rata serta berlendir
hasil perbandingan berpasangan (pairwise dengan poin penilaian 3.
comparisons) dari data nilai kenampakan, rasa Berdasarkan analisis Kruskal-Wallis,
dan tekstur per formulasi sosis ikan patin. nilai rata-rata kenampakan semakin meningkat
seiring penambahan karagenan, secara

18 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi Volume 11 Nomor 2 November 2022


Pengaruh Penambahan Karagenan Terhadap Nilai Stabilitas Emulsi dan Daya ISSN:2599-1337 (online)
Ikat Air Pada Sosis Ikan Patin ISSN:2089-3205 (cetak)

berurutan nilai masing-masing penampilan Hasil pengujian perbedaan rata-rata


sosis ikan patin pada F0, F1, dan F2 yaitu 7,74 ; nilai kenampakan secara berpasangan dengan
8,03 8,89. Berdasarkan analisis statistik ringkasan uji hipotesis (hypothesis test
perbedaan rata-rata kenampakan dari masing- summary) untuk melihat hasil analisis data
masing formulasis sosis ikan patin dengan bagian perbandingan berpasangan (pairwise
menggunakan uji Kruskal-Wallis comparisons) formulasi sosis ikan patin
menunjukkan bahwa nilai signifikasi yang menunjukkan bahwa perbandingan antara F0
diperolah adalah 0,00 sehingga terdapat dan F1 mendapatkan nilai signifikan sebesar
perbedaan rata-rata nilai kenampakan yang 1.000 sehingga mengartikan bahwa tidak
signifikan (0,00<0,05) antar masing-masing adanya perbedaan yang signifikan
formulasi sosis ikan patin. Berdasarkan hal (1.000>0.05) antar kedua nilai rata-tara data
tersebut dapat dimaknai bahwa pemberian kenampakan tersebut. Hasil tersebut dapat
karagenan berpengaruh terhadap kenampakan terjadi karena pemberian karagenan pada
sosis ikan patin yaitu dapat meningkat kualitas formulasi sosis ikan patin F1 hanya 1,5 % atau
kenampakan sosis ikan patin menjadi lebih setara dengan 7,7 gram dari 500 gram daging
baik, adapun penambahan karagenan yang ikan yang telah dibuat sehingga nilai rata-
semakin tinggi membuat sosis ikan patin ratanya tidak terlalu jauh berbeda secara
terlihat lebih rapi dengan permukaan luar yang signifikan dengan formulasi sosis ikan patin F0
rata sebab karagenan dapat meningkatkan yang tidak ditambahkan karagenan.
kemampuan gel dalam adonan sosis ikan patin, b. Bau
sehingga adonan sosis menjadi lebih padat Bau termasuk dalam kategori penting
yang membuat kenampakan sosis ikan patin dalam penilaian makanan. Apabila pada suatu
menjadi lebih rapi dan memiliki permukaan makanan ditambahkan bumbu-bumbu
yang terlihat mulus dan rata. Adapun Rifani, makanan tertentu yang semakin banyak maka
Ma’ruf & Romahdon (2016) dan Sipahutar, et akan semakin memperkuat aroma produk
al., (2021) dalam perolehan penelitiannya makanan tersebut (Nurwin, Dewi, &
menyatakan pemberian konsentrasi karagenan Romadhon, 2019). Menurut Larasati, Patang &
dapat menaikkan kinerja gel dan menyebabkan Lahming (2017) perubahan strutur lemak,
sosis yang terbentuk menjadi lebih kompak, protein dan karbohidrat dari suatu proses
padat dan berisi yang membuat kenamapakan masakan akan memberikan aroma gurih secara
sosis terlihat rapi dan bagus. alami.

19 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi Volume 11 Nomor 2 November 2022


Pengaruh Penambahan Karagenan Terhadap Nilai Stabilitas Emulsi dan Daya ISSN:2599-1337 (online)
Ikat Air Pada Sosis Ikan Patin ISSN:2089-3205 (cetak)

Kriteria penilaian bau pada penelitian yaitu penambahan karagenan pada suatu
ini diantaranya yaitu bau atau aroma ikan patin produk makanan tidak berpengaruh nyata
dan bumbu seimbang dengan poin penilaian 9, secara signifikan terhadap bau atau aroma
aroma ikan patin kurang dan dominan aroma sebab karagenan tidak memiliki bau atau
bumbu dengan poin penilaian 7, sedikit amis aroma yang tajam. Berdasarkan hal tersebut
dengan poin penilaian 5 dan amis dengan poin dapat dimaknai bahwa adanya penambahan
penilaian 3. Rata-rata penilaian bau pada karagenan tidak berpengaruh berhadap
seluruh formulasi sosis ikan patin berkisar parameter aroma atau bau pada sosis ikan
7,80-7,51. Hasil penilaian bau atau aroma pada patin.
masing-masing formulasi sosis ikan patin c. Rasa
tersebut memenuhi standar minimum penilaian Rasa termasuk tolak ukur dalam
bau atau aroma sosis ikan yang baik yaitu pengujian makanan, dimana penilaian rasa
melebihi 7 poin yang mengartikan bahwa suatu makanan sangat berkaitan erat dengan
seluruh formulasi sosis ikan patin yang telah selera seorang konsumen (Tarigan, 2020).
diolah memenuhi standar dalam aspek bau. Apabila produk makanan memiliki rasa yang
Berdasarkan uji Kruskal-Wallis kurang disenangi oleh banyak masyarakat,
menyatakan bahwa perbedaan rata-rata walaupun makanan tersebut memiliki
penilaian bau terhadap penambahan karagenan kandungan gizi yang baik, maka kemungkinan
pada sosis ikan patin tidak berbeda nyata target untuk mengenalkan makanan baru dan
secara signifikan ( 0,772 ˃ 0,05) hal tersebut tujuan peningkatkan gizi masyarakat melalui
terjadi karena rentang perbedaan nilai rata-rata produk makanan tersebut tidak akan tercapai
bau pada masing-masing formulasi sosis ikan serta produk tersebut akan sulit untuk laku
patin tidak berbeda jauh, hasil dari analisis (Sipahutar, 2021). Rasa dalam suatu makanan
tersebut terjadi karena karagenan tidak dapat dirasakan dengan lidah sebagai indra
memiliki bau yang khas. Handoko (2018) perasa, adapun terdapat empat jenis rasa utama
menyatakan hidrokoid seperti karagenan tidak yang dapat dirasakan oleh lidah diantaranya
mengandung bahan volatil yang dapat adalah rasa asam, asin, pahit dan manis
menimbulkan bau ataupun aroma tertentu (Nurwin, Dewi, & Romadhon, 2019). Suatu
sehingga penambahannya dalam makanan rasa dalam makanan muncul akibat adanya
tidak mempengaruhi bau atau aroma dari perubahan kimia dari berbagai bahan makanan
makanan itu sendiri. Hasil analisis tersebut yang ditambahkan, sehingga menimbulkan
juga didukung oleh Harsyam, et al., (2020) rasa tertentu pada indra perasa (Ismanto, et al,

20 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi Volume 11 Nomor 2 November 2022


Pengaruh Penambahan Karagenan Terhadap Nilai Stabilitas Emulsi dan Daya ISSN:2599-1337 (online)
Ikat Air Pada Sosis Ikan Patin ISSN:2089-3205 (cetak)

2020). Menurut Nurwin, Dewi & Romadhon pahami bahwa nilai rasa sosis khas ikan patin
(2019) terdapat beberapa faktor lain yang menjadi lebih gurih. Rasa gurih yang semakin
dapat memunculkan rasa tertentu pada kuat pada sosis ikan patin tersebut adalah
makanan diantaranya kandungan zat kimia, karena rasa asin yang semakin meningkat.
banyaknya suatu bahan yang ditambahkan dan Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
perpaduan dari komponen satu bahan dengan Larasati, Patang & Lahming (2017)
komponen bahan lainnya. Ismanto, et al., menyatakan bahwa rasa yang tercipta dengan
(2020) juga menyatakan bahwa formulasi seiring ditambahkannya karagenan pada sosis
persentase pemberian bahan makanan pada memberikan rasa yang semakin asin.
suatu produk makanan juga dapat Widowati & Larasati (2018) juga menyatakan
mempengaruhi rasa dari makanan itu sendiri. bahwa karagenan dapat meningkatkan rasa
Skor parameter penilaia rasa pada sosis asin yang berasal dari NaCl.
ikan patin pada angket, yaitu terasa ikan patin Berdasarkan hasil perbandingan
dan gurih dengan poin penilaian 9, kurang berpasangan (pairwise comparisons) pada uji
terasa ikan patin dan kurang gurih dengan poin lanjut ringkasan uji hipotesis (hypothesis test
penilaian 7, agak masam dengan poin summary) didapatkanlah nilai signifikasi
penilaian 5 dan masam dengan poin penilaian perbandingan berpasangan formulasi sosis
3. Berdasarkan data nilai rata-rata rasa pada ikan patin antara F1 dan F2 ataupun sebaliknya
analisis Kruskal-Wallis memperlihatkan adalah 1.000 sehingga dari hal tersebut
terdapat peningkatan nilai seiring menyatakan tidak ada perbandingan rata-rata
ditambahkannya karagenan, secara berurutan rasa yang signifikan (1.000>0,05). Penyebab
nilai parameter rasa dari formulasi sosis ikan tidak adanya perbedaan secara signifikan pada
patin F0, F1 dan F2 yaitu 7,57 ; 8,60 dan 8,66 parameter rasa pada F1 dengan F2 tersebut
nilai signifikasi yang diperoleh pun sebesar dikarenakan perbedaan pemberian karagenan
0,00 yang mengartikan terdapat perbedaan antara F1 dengan F2 hanya berbeda 1 %
rata-rata nilai rasa yang signifikan (0,00<0,05) sehingga secara stastika hasil analisis rata-
antar masing-masing formulasi ikan patin ratanya tidak terlihat berbeda secara
akibat dari penambahan karagenan pada signifikan, yaitu memiliki rasa yang cukup
adonan sosis ikan patin tersebut. Hasil analisis kuat pada rasa asinnya, sedangkan pada F0
statistik tersebut yang menyatakan terdapat tidak ditambahkan karagenan sehingga rasa
perbedaan yang signifikan pada parameter rasa asinnya tidak terasa terlalu kuat dibandingan
ketika ditambahkan karagenan, maka dapat di dengan formulasi sosis ikan patin F1 dan F2.

21 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi Volume 11 Nomor 2 November 2022


Pengaruh Penambahan Karagenan Terhadap Nilai Stabilitas Emulsi dan Daya ISSN:2599-1337 (online)
Ikat Air Pada Sosis Ikan Patin ISSN:2089-3205 (cetak)

d. Tekstur sosis ikan patin, struktur antar polimer pada


Tekstur dari suatu makanan dapat karagenan dan protein akan bergabung
dinilai melalui indra peraba ataupun indra menjadi ikatan heliks, kemudian double heliks
pencicip. Aspek-aspek yang terkait dengan tersebut akan saling bergabung membentuk
baiknya suatu tekstur makanan diantaranya jaringan 3D yang dapat memerangkap air di
adalah kekerasan, kekenyalan dan kelembekan dalam adonan sosis. Hal ini didukung oleh
(Sipahutar, 2021). Menurut Sipahutar (2021) Sitanggang (2020) dan Herawati (2018) yang
tekstur pada sosis dapat dipengaruhi oleh menyatakan bahwa karagenan mampu
berbagai faktor diantaranya adalah formulasi menghasilkan gel, melalui ikatan polimer
dari bahan-bahan yang ditambahkan, kondisi dengan zat yang terikat dan menyebabkan
kehomogenisan dari sumber bahan, peralatan pembentukan jaringan 3D yang dapat
yang digunakan dan proses pengolahan memerangkap air dalam sostem adonannya,
makanan itu sendiri. Uji organoleptik pada sehingga adonan sosis ikan patin yang
masing-masing formulasi sosis ikan patin terbentuk akan semakin kuat dan kokoh.
untuk penilaia parameter tekstur sosis ikan Terjadinya proses pengikatan air dalam
patin menggunakan kriteria penilaian yaitu adonan sosis ikan patin antara karagenan dan
kenyal, padat dan tidak lembek dengan poin protein dalam daging ikan patin dibantu
penilaian 9, kenyal, kurang padat dan tidak dengan adanya kation (ion positif) dari K+ dan
lembek dengan poin penilaian 7, agak lembek Na+ yang berasal dari daging ikan patin dan
dengan poin penilaian 5 dan lembek dengan garam yang digunakan dalam proses
poin penilaian 3. Terkait hasil analisis tekstur pengolahan sosis ikan patin. Berdasarkan
pada tabel 7 menunjukkan bahwa semakin penelitian Safitri, et al., (2017) dan Sitanggang
ditambahkannya konsentrasi karagena pada (2020) meyatakan bahwa ikan patin memiliki
adonan sosis nilai rata-rata tekstur pada sosis kandungan ion K+ dan Na+ dan berdasarkan
ikan patin semakin meningkat secara berturut- hasil penelitian Izwardy (2018) juga yang
turut F0; F1; F2 besar nilai rata-rata patarameter menyatakan bahwa garam (NaCl) memiliki
testur adalah 7,80; 8,37; 8, 54. kandungan K+ dan Na+ yang mana kedua ion
Tekstur sosis ikan patin yang semakin tersebut dapat menarik fraksi protein ketika
padat seiring ditambahkannya konsentrasi berikatan dengan karagenan untuk menangkap
karagenan tersebut dikarenakan karagenan air pada saat perebusan sosis ikan patin.
dapat berikatan dengan protein yang dapat Hasil ringkasan uji hipotesis
menghasilkan gel, ketika proses pembuatan (hypothesis test summary) pada tabel 1.8

22 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi Volume 11 Nomor 2 November 2022


Pengaruh Penambahan Karagenan Terhadap Nilai Stabilitas Emulsi dan Daya ISSN:2599-1337 (online)
Ikat Air Pada Sosis Ikan Patin ISSN:2089-3205 (cetak)

analisis perbandingan berpasangan (pairwise Tabel 9. Data penilaian keterlaksanaan


kegiatan penelitian
comparisons) memperlihatkan formulasi sosis
No. Komponen Tingkat Keterangan
ikan patin F1 dan F2 mendaptkan nilai kegiatan keberhasilan
(%)
signifikan sebesar 1.000 sehingga tidak adanya 1. Pengolahan 91,6 % SB
perbedaan yang signifikan (1.000>0.05) dari sosis ikan
patin
perbandingan antar kedua nilai rata-tara data 2. Pengujian 96,4 % SB
nilai stabilitas
tekstur tersebut, hal tersebut terjadi karena emulsi
hanya terdapat selisih 1 % pemberian 3. Pengujian 90,0 % SB
daya ikat air
karagenan pada adonan sosis ikan patin antar 4. Pengujian 95,8 % SB
organoleptik
kedua formulasi tersebut, sehingga nilai rata-
rata teksturnya tidak terlalu jauh berbeda
Terdapat kolom kritik dan saran yang
secara signifikan dan terlihat dari penilaian
ditambahkan peneliti pada lembar
teksturnya tidak terlalu berbeda yaitu kurang
keterlaksanaan kegiatan penelitian sebagai
lebih sama yaitu memiliki tekstur yang kenyal
langkah guna mengetahui perihal yang perlu
dan padat.
dievaluasi dan diperbaiki. Berikut beberapa
4. Keterlaksanaan penelitian pada sosis
kritik dan saran dari observer telihat pada tabel
ikan patin
Skala skor penilaian pada angket 10 dibawah ini.
keterlaksaan penelitian adalah 1,2, 3 dan 4. Tabel 10. Kritik dan saran dari observer
Final skor keberhasilan pada masing-amsing No. Observer
Kritik dan Saran
(penilai)
komponen kegiatan ditetapkan pada tingkat 1. P1 1. Proses pengikatan harus lebih
rata
penilaian 86% hingga 100% berarti sangat 2. Penambahan bumbu harus
lebih teliti (diperhatikan)
baik (SB), 71% hingga 85% berarti baik (B),
2. P2 1. Ada sampel sosis yang asin
55% hingga 70% berarti cukup baik (CB) dan 2. Terdapat produk sosis yang
gagal produksi karena proses
0% hingga 55% berati cukup (C). Tingkat pengemasan yang belum
konsisten
keberhasilan kegiatan penelitian dari keempat 3. P3 1. Lebih diperhatikan lagi ketika
proses pengikatan diusahakan
aspek tersebut berdasarkan hasil penilaian dari adonan dalam casing ketika
3 orang observer dapat dilihat pada tabel 9 proses pengikatan tidak
terlalu terisi penuh agar sosis
berikut ini. tidak pecah ketika di kukus
2. Mengurangi pemberian garam
pada formula sosis yang
ditambahkan karagenan

Nilai pada masing-masing komponen


kegiatan dalam penilaian keterlaksanaan

23 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi Volume 11 Nomor 2 November 2022


Pengaruh Penambahan Karagenan Terhadap Nilai Stabilitas Emulsi dan Daya ISSN:2599-1337 (online)
Ikat Air Pada Sosis Ikan Patin ISSN:2089-3205 (cetak)

penelitian berkriteria sangat baik, namun kenampakan, rasa dan tekstur semakin
terdapat kritik dan saran yang diberikan oleh meningkat, dimana nilai tertinggi pada
observer terkait keterlaksaan penelitian yang parameter kenampakan, rasa dan tekstur
berhubungan dengan pengolahan sosis ikan adalah pada formulasi sosis ikan patin F2
patin yang berkaitan tentang pengemasan sosis dengan penamabahan karagenan sebanyak
ikan patin dan pengujian organoleptik yang 2,5 % dan tepung tapioka sebanyak 7,5 %.
berkaitan dengan rasa sosis ikan patin, dimana
saran dan kritik tersebut dapat dijadikan DAFTAR PUSTAKA
sebagai evaluasi penelitian pengolahan sosis Adiaprana, R., Ma'ruf, W. F., & Anggo, A. D.
(2016). Kajian Kualitas Stabilitas
dimasa mendatang. Emulsi Semi Refined Carrageenan
(SRC) dan Tepung Konjak pada Sosis
Ikan Nila (Oreochromis sp.). J. Peng.
KESIMPULAN & Biotek. Hasil Pi, 5 (1), 23-27.
Terkait hasil dan analisis pada Agustin, A., Saputri, A. I., & Harianing.
(2017). Optimasi Pembuatan
penelitian didapatkanlah 3 poin utama hasil Karagenan dari Rumput Laut
penelitian secara singkat yaitu: Aplikasinya Untuk Perenyah Biskuit.
Jurnal Inovasi Teknik Kimia, 2 (2), 42-
1. Penambahan karagenan pada sosis ikan 47.
patin berpengaruh nyata terhadap hasil nilai Agustini, T. W., Putra, D. A., & Wijayanti, I.
(2015). Pengaruh Penambahan
stabilitas emulsi. Semakin di tambahkannya Karagenan Sebagai Stabilizer Terhadap
persentase pemberian karagenan nilai Karakteristik Otak- Otak Ikan Kurisi
(Nemipterus nematophorus). Jurnal
stabilitas emulsi sosis ikan patin semakin Pengolahan dan Bioteknologi Hasil
meningkat. Perikanan, 4 (2), 1-10.
Alhanannasir, & Sanjaya, D. B. (2018).
2. Penambahan karagenan pada sosis ikan Mempelajari Frekuensi Pencucian
patin dapat meningkatkan nilai daya ikat air Surimi Terhadap Nilai Sensoris
Pempek Ikan Tenggiri Pasir
pada sosis ikan patin, namun tidak (Scomberomorus guttatus) yang
bepengaruh nyata secara signifikan. Dihasilkan. EDIBLE, 7 (1),12-32.
Apriantini, A., Afriadi, D., Febriyani, N., &
3. Penambahan karagenan pada sosis ikan Arief, I. I. (2021). Fisikokimia,
patin memiliki pengaruh nyata secara Mikrobiologi dan Organoleptik Sosis
Daging Sapi dengan Penambahan
signifikan terhadap hasil uji organoleptik Tepung Biji Durian (Durio zibethinus
kenampakan (penampilan), rasa dan tekstur, Murr). Jurnal Ilmu Produksi dan
Teknologi Hasil Peternakan, 9 (2, )79-
dan tidak berbeda secara signifikan 88.
terhadap bau, adapun semakin Arief, R. W., Mustikawati, D. R., & Asnawi,
R. (2020). Karakteristik Mutu Lada
ditambahkannya karagenan nilai Hitam dan Lada Putih dari Beberapa

24 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi Volume 11 Nomor 2 November 2022


Pengaruh Penambahan Karagenan Terhadap Nilai Stabilitas Emulsi dan Daya ISSN:2599-1337 (online)
Ikat Air Pada Sosis Ikan Patin ISSN:2089-3205 (cetak)

Kabupaten Sentra Lada di Lampung. Ismanto, A., Lestyanto, D. P., Haris, M. I., &
Prosiding Seminar Nasional dalam Erwanto, Y. (2020). Komposisi Kimia,
Rangka Dies Natalis ke-44 UNS Tahun Karakteristik Fisik, dan Organoleptik
2020, 4 (1), 111-116. Sosis Ayam dengan Penambahan
BSN (Badan Standarisasi Nasional). (2013). Karagenan dan Transglutaminase.
Sosis Ikan (SNI 7755-2013). Jakarta: Sains Peternakan, 18 (1), 73-80.
Badan Standarisasi Nasional. Izwardy, D. (2018). Tabel Komposisi Pangan
Bulkaini, Kisworo, D., Sukirno, Wulandani, Indonesia 2017. Jakarta: Kementerian
R., & Maskur. (2020). Kualitas Sosis Kesehatan Rebuplik Indonesia.
Daging Ayam Dengan Penambahan Kadir. (2016). Statistika Terapan (Konsep,
Tepung Tapioka. Jurnal Ilmu dan Contoh dan Analisis Data dengan
Teknologi Peternakan Indonesia, 6 (1), Program SPSS/Lisrel dalam
10-15. Penelitian). Depok: PT RajaGrafindo
Direktorat Gizi. (2014). Komposisi Zat Gizi Persada.
Makanan Indonesia. Bogor: Badan Kharisma, M., Dewi, E. N., & Wijayanti, I.
Penelitian dan Pengembangan (2016). Pengaruh Penambahan Isolat
Kesehatan, Pusat Penelitian dan Protein Kedelai yang Berbeda dan
Pengembangan Gizi. Karagenan Terhadap Karakteristik
Ernasari, Patang, & adirman. (2018). Sosis Ikan Patin (Pangasius pangasius).
Pemanfaatan Sari Tebu (Spaccharum Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi
oficinarum) dan Lama Fermentasi Hasil Perikanan, 5 (1), 44-48.
Kacang Tunggak Terhadap Kualitas Kumayanjati, B., & Dwimayasanti, R. (2018).
Kecap Manis Kacang Tunggak (Vigna Kualitas Karaginan dari Rumput Laut
Unguiculata). Jurnal Pendidikan Kappaphycus alvarezii pada Lokasi
Teknologi Pangan, 4, 88-100. Berbeda di Perairan Maluku Tenggara.
Farida, & Amalia, A. R. (2018). Uji JPB Kelautan dan Perikanan , 13 (1),
Organoleptik Sosis Berbahan Dasar 21-32.
Ikan Cakalang (Katsuwonus pelamis). Larasati, K., Patang, & Lahming. (2017).
SNITT- Politeknik Negeri Balikpapan, Analisis Kandungan Kadar Serat dan
ISBN: 978-602-51450-1-8, 378-384. Karakteristik Sosis Tempe dengan
Handoko, D. (2018). Pengaruh Penambahan Fortifikasi Karagenan Serta
Karagenan Terhadap Mutu Otak-Otak Penggunaan Tepung Terigu Sebagai
Ikan Patin (Pangasius hypopthalmus). Bahan Pengikat. Jurnal Pendidikan
Pekanbaru: Universitas Riau. Teknologi Pertanian, 3 (1), 67-77.
Harsyam, D. I., Ansharullah, & Asyik, N. Maulana, K. D., & et al. (2017). Peningkatan
(2020). Pengaruh Penambahan Kualitas Garam Bledug Kuwu Melalui
Karagenan Terhadap Kualitas Proses Rekristalisasi dengan Pengikat
Organoleptik, Sifat Kimia dan Pengotor CaO, Ba(OH)2, dan
Aktivitas Antioksidan Selai Lembaran (NH4)2CO3. Journal of Creativity
Berbahan Baku Ubi Jalar Ungu Student, 2 (1), 42-46.
(Ipomoea batatas L.). Jurnal Sains dan Moulia, M. N. (2018). Antimikroba Ekstrak
Teknologi Pangan, 5 (4), 3006-3020. Bawang Putih. PANGAN, 27 (1). 55 –
Herawati, H. (2018). Potensi Hidrokoloid 66.
Sebagai Bahan Tambahan Pada Produk Mulyani, S. (2016). Petunjuk Praktikum Mata
Pangan dan Nonpangan Bermutu. Kuliah Pengembangan Mutu.
Jurnal Litbang Pertanian, 37 (1), 17- Denpasar: Jurusan Teknologi Industri
25. Pertanian, Fakultas Teknologi
Pertanian, Universitas Udayana.

25 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi Volume 11 Nomor 2 November 2022


Pengaruh Penambahan Karagenan Terhadap Nilai Stabilitas Emulsi dan Daya ISSN:2599-1337 (online)
Ikat Air Pada Sosis Ikan Patin ISSN:2089-3205 (cetak)

Natsir, N. A., & Latifa, S. (2018). Analisis Rifa'i, M. A., Muzdalifah, & Kudsiah, H.
Kandungan Protein Total Ikan Kakap (2020). Pemberdayaan Istri Kelompok
Merah dan Ikan Kerapu Bebek. Jurnal Pembudidaya Ikan Patin dengan
Biology Science & Education, 7 (1), Pengembangan Produk Fillet. Jurnal
49-55. Panrita Abdi, 4 (3), 369-379.
Nurwin, A. F., Dewi, E. N., & Romadhon. Rifani, A. N., Ma'ruf, W. F., & Romadhon.
(2019). Pengaruh Penambahan Tepung (2016). Pengaruh Perbedaan
Karagenan Pada Karakteristik Bakso Konsentrasi Karagenan Terhadap
Kerang Darah (Anadara granosa). Karakteristik Empek- Empek Udang
Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan, Windu (Penaeus monodon). J. Peng.&
1 (2), 39-46. Biotek, 5 (1), 79-87.
Oktavianawati, I., & Palupi, N. W. (2017). Roziana, Fitriani, & Marlina, Y. (2020).
Pengolahan Ikan Patin Menjadi Produk Pengaruh Pemberian Mi Basah Ikan
Makanan Patin Presto, Bakso dan Patin Terhadap Intake Energi, Protein
Nugget di SEMBORO-JEMBER. dan Berat Badan Siswa SD di
Jurnal ABDI, 2 (2), 40 – 44. Pekanbaru. Journal of Nutrition
Prasetyaningsiha, Y., Sari, M. W., & College, 9 (4), 285-289.
Ekawandani, N. (2018). Pengaruh Sá Vieira, P. H., & et al. (2019). Development
Suhu Pengeringan dan Laju Alir Udara and Characterization of Fresh Sausages
terhadap Analisis Proksimat Penyedap Made with Marine Catfish Sciades
Rasa Alami Berbahan Dasar Jamur Herzbergii (Bloch, 1794). Acta
untuk Aplikasi Makanan Sehat Scientiarum. Technology, 5 (41), 1-9.
(Batagor). Eksergi, 15 (2), 41-47. Safitri, E., Sudarno, & Kusdarwati, R. (2017).
Priyanto, A. D., & Djajati, S. (2020). Pengaruh Pengaruh Penambahan Karagenan
Jenis Bahan Pengikat dan Terhadap Kandungan Serat Kasar dan
Konsentrasinya pada Formulasi Sosis Peningkatan Nilai Gel Strength Pada
dari Kerang Hijau dan Tepung Tempe. Produk Kamaboko dari Komposit Ikan
Jurnal Ilmu Pangan dan Hasil Belanak (Mugil cephalus) dan Ikan
Pertanian, 4 (1), 28-42. Mujair (Oreochromis mossambicus).
Putra , D. A., Agustini, T. W., & Wijayanti, I. Journal of Marine and Coastal
(2015). Pengaruh Penamabahan Science, 6 (2), 101-114.
Karagenan Sebagai Stabilizer Terhadap Sembong, R. S., Peka, S. M., Kale, P. R., &
Karakteristik Otak-Otak Ikan Kurisi Malelak, G. E. (2019). Kualitas Sosis
(Nemipterus nematophorus). Jurnal Babi yang Diberi Tepung Talas
Pengolahan dan Bioteknologi Hasil Sebagai Pengganti Tepung Tapioka.
Perikanan, 4 (2),1-10. Jurnal Nukleus Peternakan , 6 (1), 1–
Rauf , N. H., Sulistijowati, R. S., & Harmain, 9.
R. M. (2015). Mutu Organoleptik Sosis Sipahutar, Y. H. (2021). Karakteristik Sosis
Ikan Lele yang Disubstitusi dengan Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Rumput Laut. Jurnal Ilmiah Perikanan dengan Penambahan Tepung Rumput
dan Kelautan, 3 (3), 125-129. Laut (Gracilaria sp). Jurnal
Rifa’i, M. A., & dkk. (2021). Transfer Penyuluhan Perikanan dan Kelautan,
Teknologi Pengolahan Sosis Ikan Patin 15 (1), 69-84.
(Pangasius sp) bagi Kelompok Sitanggang, A. B. (2020). Peran Penting
Pembudidaya Ikan dan Keluarganya. Hidrokoloid Dalam Produk
PANRITA_ABDI Jurnal Pengabdian Konfeksioneri. FOODREVIEW
Kepada Masyarakat, 5 (4), 589-599. INDONESIA, 15 (5), 50-55.

26 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi Volume 11 Nomor 2 November 2022


Pengaruh Penambahan Karagenan Terhadap Nilai Stabilitas Emulsi dan Daya ISSN:2599-1337 (online)
Ikat Air Pada Sosis Ikan Patin ISSN:2089-3205 (cetak)

Sitompul, R., Darmanto, Y., & Romadhon. Wikanda, I. A., Hendrayana, M. A., & Pinatih,
(2017). Aplikasi Karagenan Terhadap K. P. (2019). Efek Antibakteri Ekstrak
Kekuatan Gel pada Produk Kamboko Ethanol Kulit Batang Tanaman
dari Ikan yang Berbeda. Jurnal Cempaka Kuning (M. champaca
Pengolahan dan Bioteknologi Hasil L.)Terhadap Pertumbuhan
Perikanan, 6 (1), 38-45. Staphyloccocus. E-Jurnal Medika, 8
Sofyan, I., Ikrawan , Y., & Yani, L. (2018). (5), 1-5.
Pengaruh Konsentrasi Bahan Pengisi Wulandari, R., Indriana, D., & Amalia A, A.
dan Sodium Tripolyphosphate N. (2019). Kajian Penggunaan
(Na5P3O10) Terhadap Karakteristik Hidrokoloid sebagai Emulsifier pada
Sosis Jamur Tiram Putih (Pleurotus Proses Pengolahan Cokelat. Jurnal
ostreatus) . Pasundan Food Industri Hasil Perkebunan, 14 (1), 28-
Technology Journal, 5 (1). 40.
Suardana, I. W., & Swacita, I. B. (2015). Zamriyetti, Havena, M., & Sulardi. (2020). Uji
Penuntun Praktikum Food Hygiene. Jenis dan Jumlah Bahan Pengisi
Denpasar: Laboratorium Kesehatan Terhadap Hasil Jadi Sosis Ikan Gabus
Masyarat Veteriner, Fakultas (Canna striata) di Laboratorium
Kedokteran Hewan, Universitas Universitas Pembangunan Pasca Budi.
Udayana. Jurnal of Animal Science and
Suhara, A. (2019). Teknik Budidaya Agronomy Panca Budi, 5 (1), 41- 45.
Pembesaran dan Pemilihan Bibit Ikan
Patin (Studi Kasus di Lahan Luas Desa
Mekar Mulya, Kec. Teluk Jambe Barat,
Kab. Karawang). Jurnal Buana
Pengabdian, 1 (2), 1-8.
Suryono, C., Ningrum, L., & Dewi, T. R.
(2018). Uji Kesukaan dan Organoleptik
Terhadap 5 kemasan dan Produk
Kepulauan Seribu Secara Deskriptif.
Jurnal Pariwisata, 5 (2), 95-106.
Tarigan, N. (2020). Mutu Bakso Ikan Kakap
(Lutjanus bitaeniatus) dengan
Penambahan Bubur Rumput Laut
(Euchema Cottoni). Agrisaintifika
Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian, 4 (2),128-
135.
Wahyuningrum, M. R., & Probosari, E.
(2012). Pengaruh Pemberian Buah
Pepaya (Carica papaya L.) Terhadap
Kadar Trigliserida pada Tikus Sprague
Dawley dengan Hiperkolesterolemia.
Journal of Nutrition College, 1 (1),
192-198.
Widowati, E. H., & Larasati, D. (2018).
Konsentrasi Karagenan Terhadap
Fisitokimia dan Organoleptik Jelydrink
Krai. Jurnal Litbang Provinsi Jawa
Tengah, 16 (2), 153-164.

27 Oryza Jurnal Pendidikan Biologi Volume 11 Nomor 2 November 2022

Anda mungkin juga menyukai