Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. VIII No.

1 /Juni 2017 (165-173)

PENAMBAHAN KARAGENAN
TERHADAP TINGKAT KESUKAAN
PEMPEK LELE

Nawang Nila Ririsanti, Evi Liviawaty, Yudi Nurul Ihsan, dan Rusky Intan Pratama
Universitas Padjadjaran
E-mail: ririsantinawang@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan karagenan terhadap tingkat kesukaan
panelis pada produk pempek lele. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Perikanan
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan dan Laboratorium Nutrisi Ternak Ruminansia dan Kimia Makanan
Ternak Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran pada bulan Maret 2017. Metode penelitian yang digunakan
adalah metode eksperimental, dengan 15 panelis semi terlatih dan lima perlakuan penambahan tepung karagenan
sebesar 0%, 0,25%, 0,50%, 0,75%, dan 1,00% dari berat surimi ikan lele. Uji yang diamati dalam penelitian
yaitu uji hedonik dengan parameter karakteristik organoleptik meliputi kenampakan, aroma, tekstur, dan rasa
pempek lele, uji lipat (Folding test), dan kadar air pada perlakuan penambahan tepung karagenan sebesar 0% dan
0,5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua perlakuan penambahan tepung karagenan masih disukai
penelis, namun perlakuan penambahan tepung karagenan sebesar 0,5% menghasilkan pempek lele dengan
tingkat kesukaan yang lebih baik dibandingkan dengan perlakuan lainnya, dengan nilai median karakteristik
kenampakan, aroma dan tektur yaitu 7 (disukai) dan rasa yaitu 9 (sangat disukai), nilai rata-rata kekenyalan 5
(sangat kenyal) serta kadar air 48,22%.

Kata Kunci: pempek lele, tepung karagenan, tingkat kesukaan, uji hedonik

Abstract
The purpose of this research was to utilize carrageenan flour in producing Catfish Pempek and to
determine the effects of additional carrageenan towards the preference level of the panelists on Catfish Pempek.
This research was conducted at the Laboratorium Teknologi Hasil Perikanan dan Ilmu Kelautan and at the
Laboratorium Nutrisi Ternak Ruminansia dan Kimia Makanan Ternak Fakultas Peternakan, Universitas
Padjadjaran in March 2017. Methods of the research was the experimental method with 15 semi-trained panelists
and 5 additional carrageenan flour treatments which were 0%, 0,25%, 0,50%, 0,75%, and 1,00% of the weight of
surimi catfish. Observed parameters were the organoleptic characteristic with the hedonic test which includes
appearance, aroma, texture, and taste of the Catfish Pempek; folding test; and water content of the Catfish
Pempek. The result of the research showed that all of the additional carrageenan flour treatments were liked by
the panelists but the 0,5% treatment had the highest preference level of Catfish Pempek compared with other
treatments. This result were proved by the median score of the organoleptic characteristic of appearance, aroma
and texture is 7 (preferred) and taste is 9 (most preferred), the folding test score 5 (most elastic), and water
content 48,22%.

Keywords: catfish pempek, carrageenan flour, preference level, hedonic test

165
Nawang Nila: Penambahan karagenan terhadap tingkat kesukaan.....

Pendahuluan pangan utamanya, mengendalikan tekstur, dan


menstabilkan makanan (Peranginangin 2014).
Ikan lele dumbo merupakan salah satu
Daging lele juga disurimi dengan
komoditas penting perikanan budidaya yang
tujuan meningkatkan kualitas pembentukan
sedang berkembang. Kenaikan rata-rata
gel ikan lele serta menghilangkan bau yang
produksi ikan lele di Indonesia sejak tahun
tidak diinginkan pada daging (Yakhin 2013).
2010 hingga tahun 2014 sebesar 26,43% (KKP
Kegunaan pencucian surimi adalah untuk
2013). Hal yang disayangkan yaitu ikan
meningkatkan kemampuan membentuk gel
merupakan komoditi yang cepat mengalami
karena meningkatnya konsentrasi aktomiosin
pembusukan (perishable food). Kadar air ikan
serta berkurangnya protein sarkoplasma yang
segar yang tinggi mempercepat proses
menghambat pembentukan gel, maka pempek
perkembangbiakan mikroorganisme pembusuk
yang disurimi akan memiliki tektur yang lebih
yang terdapat di dalamnya. Selain itu lemak
kenyal dan berkurang baunya. Pempek dengan
ikan banyak mengandung asam lemak tidak
tekstur yang baik, namun tidak disukai oleh
jenuh yang sifatnya sangat mudah teroksidasi
masyarakat maka fungsi perbaikan teksturnya
sehingga menimbulkan bau tengik (Latifah
akan tidak berfungsi karena kurang diminati,
2010). Pengolahan pascapanen ikan penting
maka dari itu perlu dilakukan uji hedonik
dilakukan karna bertujuan untuk mengurangi
untuk mengetahui berapa banyak penambahan
kadar air pada daging ikan. Pengembangan
tepung karagenan pada pempek lele yang lebih
produk merupakan suatu proses untuk
disukai panelis.Tujuan dilakukannya penelitian
menciptakan produk-produk baru yang
ini yaitu untuk mengetahui pengaruh
biasanya dikaitkan dengan kebutuhan
penambahan karagenan terhadap tingkat
konsumen atau pasar, dapat berupa produk
kesukaan panelis pada produk pempek lele.
inovatif, modifikatif dan imitatif. Salah satu
Bahan dan Metode
produk olahan pada pengembangan produk
perikanan adalah pempek dengan bahan baku Waktu dan Tempat Penelitian
ikan lele. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
Lele Dumbo dipilih karena harganya Maret 2017 di Laboratorium Pengolahan Hasil
yang lebih terjangkau dibanding ikan tenggiri, Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu
selain itu ikan lele ini juga mudah diperoleh, Kelautan dan di Laboratorium Nutrisi Ternak
dagingnya tebal dan memiliki ras khas serta Ruminansia dan Kimia Makanan Ternak,
durinya yang sedikit. Ikan lele merupakan Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran.
salah satu ikan air tawar yang kapasitas
pembentuk gelnya rendah, hal ini disebabkan Alat dan Bahan
oleh kandungan protein sarkoplasmik dan Alat yang digunakan antara lain Pisau
lemak yang tinggi sehingga gel yang fillet, talenan, baskom, timbangan mekanik,
dihasilkan kurang bagus (Yakhin 2015). Bahan meat grinder, food Processor, piring dan
pengenyal berupa hidrokoloid, oleh karenanya wadah, kain blacu, cobek, panci, serok, dan
perlu ditambahkan untuk memberikan hasil kompor. Bahan yang digunakan antara lain
pempek dengan tekstur yang lebih kenyal ikan lele, tepung karagenan, tepung tapioka,
sesuai permintaan pasar. Menurut Rifani tepung terigu, garam, bawang putih, penyedap
(2015) pempek terkenal dengan terksturnya rasa dan air es.
yang kenyal, namun pempek merupakan
produk emulsi di mana sistem emulsi pada Metode Penelitian
pempek mudah rusak, sistem emulsi yang
Penelitian ini terdiri dari dua tahap
mudah pecah disebabkan oleh proses
yaitu pembuatan surimi daging lele pembuatan
pengolahan. Upaya pencegahan agar sistem
pempek dengan penambahan tepung
emulsi tersebut tidak pecah adalah dengan
karagenan. Pembuatan surimi diawali dengan
penambahan penstabil yaitu karagenan.
membuat filet kemudian dikuliti, setelah itu
Karagenan merupakan senyawa yang termasuk
daging dicuci dan dilumatkan dengan
kelompok polisakarida galaktosa hasil
menggunakan meat grinder, proses selanjutnya
ekstraksi dari rumput laut. Polisakarida
pencucian menurut Parmanto (2012) yaitu
tersebut digunakan dalam industri pangan
daging yang telah dilumatkan dicuci dengan air
karena fungsi karakteristiknya yang dapat
es bersuhu 5-10 0C sebanyak dua kali dengan
mengendalikan kandungan air dalam bahan
perbandingan air dan daging ikan 4:1, daging

166
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. VIII No. 1 /Juni 2017 (165-173)

dan air es diaduk secara periodik selama 15 H1 = perlakuan memberi perbedaan


menit kemudian di saring dengan kain blacu yang nyata pada taraf α = 0,05
0
dan pada pencucian terakhir ditambahkan Harga < α(k-1) maka terima H
garam dapur (NaCl) 0,3% lalu dilakukan dan tolah H1, < α(k-1) maka tolah H0 dan
penyaringan kembali. terima H1. Apabila hasil analisis varians dua
Tahap selanjutnya yaitu pembuatan arah Friedman signifikan maka untuk
pempek dengan daging yang telah disurimi dan mengetahui perbedaan tiap perlakuan
dengan penambbahantepung karagenan. dilakukan uji lanjutan perbandingan berganda.
Metode penelitian yang digunakan adalah Rumus uji perbandingan berganda sebagai
metode eksperimental, dengan 15 panelis semi berikut :
terlatih dan lima perlakuan penambahan
tepung karagenan sebesar 0%, 0,25%, 0,50%,
0,75%, dan 1,00% dari berat surimi ikan lele.
Parameter yang diamati dalam penelitian yaitu
karakteristik organoleptik dengan uji hedonik Keterangan :
yang meliputi kenampakan, aroma, tekstur, dan = selisih rata-rata rangking
rasa pempek lele, uji lipat (Folding test), dan = experiment wise error rate
kadar air pada pempek lele. (0,05)
N = bayaknya data pengamatan
AnalisaData = banyaknya sampel
Data hasil uji organoleptik dianalisis =
dengan menggunakan statistik non parametrik Pengambilan keputusan panelis
2 arah Friedman untuk mengetahui penerimaan terhadap kriteria produk yang disukai
panelis terhadap karakteristik organoleptik dilakukan perbandingan berpasangan
pempek ikan lele dengan tepung kappa- (Pairwise Comparison). Kemudian dilakukan
karagenan dilakukan perlakuan yang berbeda dengan metode Bayes. Metode Bayes
yaitu sebanyak lima perlakuan. Statistik yang digunakan untuk menentukan perlakuan
digunakan dalam analisis Friedman yaitu terbaik. Metode Bayes merupakan salah satu
menggunakan rumus sebagai berikut: teknik yang digunakan untuk melakukan
analisis dalam pengambilan keputusan terbaik
dari sejumlah alternatif atau perlakuan dengan
Keterangan : mempertimbangkan kriteria (Marimin 2004).
X2 : Statistik Uji Friedman
k : Banyaknya sampel Hasil dan Pembahasan
b : Jumlah data pengamatan Kenampakan
Rj : Total rank setiap perlakuan Kenampakan merupakan faktor yang
Apabila data hasil penelitian utama dalam penilaian panelis terhadap suatu
menunjukkan angka yang sama, maka produk (Soekarto 1985), karena kenampakan
dilakukan perhitungan faktor koreksi sebagai pada suatu produk akan memunculkan kesan
berikut : baik dan disukai panelis ataupun sebaliknya
FK = 1 - pada produk tersebut. Hal yang pertama
diperhatikan oleh panelis yaitu warna dan
Keterangan :
permukaan pempek. Nilai rata-rata uji hedonik
Ti = ti3 – ti
terhadap kenampakan pempek lele disajikan
Ti = Banyaknya angka yang sama untuk suatu
pada Tabel 1:
peringkat dalam blok ke-i
Aturan keputusan :
Nilai signifikan observasi dapat diketahui
menggunakan tabel chi kuadrat dengan db = k-
1, α = 0,05. Kaidah keputusan untuk menguji
hipotesis yaitu :
Ho = perlakuan tidak memberi
perbedaan nyata pada taraf α = 0,05

167
Nawang Nila: Penambahan karagenan terhadap tingkat kesukaan.....

Tabel 1. Rata-rata Kenampakan Pempek Lele diterima oleh hidung dan otak lebih banyak
Berdasarkan Perlakuan Penambahan Tepung merupakan perpaduan empat bau utama yaitu
Karagenan harum, asam, tengik, dan hangus (Winarno
Penambahan Rata- 1997). Nilai rata-rata uji hedonik terhadap
Median
Karagenan (%) rata aroma pempek lele disajikan pada Tabel 2:
0 7 7,00 a
Tabel 2. Rata-rata Aroma Pempek Lele
0,25 7 6,73 a Berdasarkan Perlakuan Penambahan
0,5 7 7,67 a Tepung Karagenan
0,75 7 6,60 a Penambahan Rata-
Median
Karagenan (%) rata
1,00 7 6,60 a
0 7 6,87 a
Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama
menunjukkan tidak berbeda nyata menurut uji 0,25 7 6,07 a
Perbandingan Berganda pada taraf kesalahan 5%
0,5 7 7,27 a
Berdasarkan penilaian panelis terhadap
kenampakan pempek lele diketahui bahwa 0,75 7 6,47 a
seluruh perlakuan disukai oleh panelis dengan
1,00 7 7,13 a
kisaran rata-rata 6,60 hingga 7,67. Nilai rata-
rata tertinggi tingkat kesukaan panelis terhadap Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama
kenampakan pempek lele yaitu pada menunjukkan tidak berbeda nyata menurut uji
penambahan tepung karagenan sebesar 0,5% Perbandingan Berganda pada taraf kesalahan 5%
dengan kenampakan warna putih tulang dan
permukaan yang lebih halus dan rata, Berdasarkan penilaian panelis
sedangkan rata-rata terendah yaitu pada terhadap aroma pempek lele dengan
penambahan tepung karagenan sebesar 0,75% penambahan tepung karagenan diketahui
dan 1,00% dengan kenampakan warna coklat bahwa seluruh perlakuan disukai oleh panelis
muda dan permukaan yang kurang merata dan dengan kisaran rata-rata 6,07 hingga 7,27.
berpori. Warna yang dihasilkan pempek lele Nilai rata-rata aroma tertinggi yaitu pada
cenderung putih dikarenakan penggunaan penambahan tepung karagenan sebanyak
daging lele yang telah disurimi. Surimi dapat 0,50% dengan aroma daging ikan lele agak
memperbaiki warna dan penampakan daging tercium, sedangkan nilai rata-rata terendah
lumat menjadi lebih putih karena proses yaitu pada penambahan tepung karagenan
pencucian yang dapat mengurangi kadar darah 0,25% dengan aroma ikan yang lebih tercium
dalam daging. dibandingkan dengan perlakuan 0,50%.
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa Penambahan tepung karagenan pada
semua perlakuan tidak berbeda nyata, artinya pempek lele tidak mempengaruhi aroma
penambahan tepung karagenan pada pempek pempek lele karena aroma daging lele lebih
tidak memberikan pengaruh terhadap dominan tercium dibandingkan dengan aroma
kenampakan pempek lele terutama dari segi tepung karagenan yang mempunyai aroma
warna, karena warna tepung karagenan yang netral atau tidak berbau. Menurut Aruan
putih sehingga bersifat netral, namun dari segi (2009) aroma pempek lele dipengaruhi juga
penampakan permukaan berdasarkan hasil oleh penambahan bumbu lainnya seperti
penelitian Santoso (2007), perlakuan bawang putih dan penyedap rasa yang
penambahan konsentrasi karagenan berkompetisi dengan aroma ikan. Menurut
memberikan pengaruh terhadap penampakan Yamaguchi et al (1988) dalam Pratama (2011)
sosis ikan. Hal ini karena karagenan dapat kandungan asam amino yang berperan dalam
meningkatkan kekuatan gel sehingga aroma adalah fenilalanin, tirosina, dan
penampakan sosis lebih kompak dan berisi. triptophan, namun yang terkandung dalam ikan
Aroma lele yaitu hanya asam amino fenilalanin dan
Aroma pada produk pangan sebagian triptophan. Selain itu surimi yang digunakan
besar berasal dari bahan baku yang digunakan dalam pembuatan pempek juga berpengaruh
dan bumbu yang ditambahkan pada saat terhadap aroma, menurut Caharley (1992)
membuat adonan (Soekarto 1985). Bau yang dalam Machmud (2012) surimi mengandung
asam lemak dan asam amino esensial yang
168
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. VIII No. 1 /Juni 2017 (165-173)

bersifat volatil sehingga jika komponen artinya tekstur dari seluruh perlakuan pada
tersebut bercampur maka akan memberikan pempek lele yaitu netral dan disukai panelis.
aroma gurih. Nilai rata-rata tekstur pempek lele cenderung
meningkat seiring semakin bertambahnya
Hasil uji statistik Friedman konsentrasi tepung karagenan, namun pada
menunjukkan bahwa semua perlakuan tidak perlakuan penambahan tepung karagenan
berbeda nyata, artinya penambahan tepung 0,75% dan 1,00% tekstur pempek lele menurut
karagenan tidak memberikan pengaruh kembali. Nilai rata-rata tekstur pempek lele
terhadap aroma pempek lele. Hasil ini sesuai yang tertinggi yaitu pada penambahan
dengan hasil penelitian Febiando (2014) dalam konsentrasi sebesar 0,5% yang memiliki
Nurhuda (2016) yang menambahkan tekstur kenyal, padat dan kompak, sedangkan
karagenan pada bakso ikan nila merah juga rata-rata terendah memiliki tekstur agak kenyal
dengan hasil penelitian Yakhin (2015) dan padat yaitu pada penambahan tepung
mengenai penabahan karagenan pada sosis karagenan sebesar 0%.
ikan lele, hasil aroma dari penelitian keduanya Penambahan tepung karagenan pada
menunjukan hasil yang tidak signifikan atau pempek lele memberikan perbedaan yang
tidak berbeda nyata dalam kriteria aroma. nyata terhadap tekstur pempek lele, yaitu pada
Penambahan tepung karagenan tidak perlakuan penambahan tepung karagenan
mempengaruhi aroma karena karagenan sebesar 0% dan 0,5%. Hasil ini sama dengan
cenderung memiliki aroma yang netral, selain hasil penelitian yang diperoleh Dijayantie
itu penambahanya juga dalam skala kecil. (2012) mengenai penambahan tepung
Tekstur karagenan pada nugget udang yang
Tekstur merupakan sensasi tekanan menunjukan hasil berbeda nyata pada kriteria
yang dapat diamati dengan mulut yaitu pada tekstur. Hal ini dikarenakan karagenan
saat digigit, dikunyah dan ditelan, ataupun memiliki sifat sebagai pembentuk gel. Menurut
perabaan dengan jari (Kartika dkk 1988 dalam Winarno (1996) karagenan dapat digunakan
Surawan (2007). Tekstur dari produk fish jelly sebagai pembentuk gel karena mengandung
pada umumnya memiliki tekstur yang lebih ester sulfat yang lebih kuat, yaitu 25-30 %.
kenyal dan mudah dikunyah. Rata-rata uji Dengan ester yang tinggi, karagenan dapat
hedonik terhadap tekstur pempek lele disajikan membentuk gel dengan baik, namun menurut
pada Tabel 3: Fardiaz (1989) dalam Nurhuda (2016)
pembentukan gel oleh karagenan adalah
Tabel 3. Rata-rata Tekstur Pempek Lele fenomena penggabungan atau persilangan
Berdasarkan Perlakuan Penambahan Tepung rantai polimer yang membentuk jala tiga
Karagenan dimensi yang kuat dan kaku, sehingga
penambahan karagenan dengan skala besar
Penambahan Rata- diduga dapat menyebabkan pembentukan gel
Median terlalu keras. Seperti yang terjadi pada pempek
Karagenan (%) rata
lele dengan perlakuan 0,75% dan 1,00%
0 5 5,53 a
mempunyai nilai lebih rendah dibandingan
6,60 perlakuan penambahan tepung karagenan
0,25 7
ab dengan jumlah yang lebih rendah.
0,5 7 7,40 b Selain penambahan karagenan,
6,47 penggunaan bahan pengisi yaitu tepung
0,75 7 tapioka juga ikut andil dalam pembentukan
ab
6,60 gel. Granula-granula pati yang terkandung
1,00 7 dalam tapioka akan mengembang saat proses
ab
perebusan, hingga mencapai suhu gelatinisasi
Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang yang membuat tekstur menjadi kenyal dan
berbeda menunjukkan berbeda nyata menurut uji kompak, ada pula pencucian daging lumat atau
Perbandingan Berganda pada taraf kesalahan 5% surimi pada penelitian ini untuk
mengoptimalkan tekstur pempek lele. Surimi
Berdasarkan penilaian panelis terhadap memiliki sifat yang salah satunya yaitu dapat
tekstur pempek lele diketahui bahwa nilai rata- membentuk gel yang elastis dan kuat dengan
rata tekstur berkisar antara 5,53 hingga 7,40 perlakuan panas (Ramirez et al 2002). Menurut

169
Nawang Nila: Penambahan karagenan terhadap tingkat kesukaan.....

Roussel (1988) gel yang fleksibel dan elastis


tersebut terbentuk jika surimi dicampur dengan Berdasarkan penilaian panelis terhadap
garam, yang melalui proses pelumatan dan rasa pempek lele diketahui bahwa nilai rata-
akan terbentuk sol, dengan pembentukan dan rata tekstur berkisar antara 6,07 hingga 8,07
pemanasan akan terbentuk gel. Proses leaching artinya rasa dari seluruh perlakuan pada
atau pembilasan juga dapat melarutkan protein pempek lele masih diterima atau disukai
sarkoplasma yang larut air dan dapat panelis. Nilai rata-rata rasa tertinggi terdapat
mengganggu pembentukkan gel sehingga pada penambahan tepung karagenan sebesar
kemampuan pembentukkan gelnya menjadi 0,50% dengan rasa yang gurih dan terasa khas
meningkat (Tan et al 1988 dalam Susanto ikannya, sedangkan nilai rata-rata terendah
2011). Pembentukan gel dipengaruhi oleh 6,07 (netral) yaitu pada perlakuan penambahan
beberapa faktor diantaranya bahan baku yang tepung karagenan sebesar 0,25% rasa khas
digunakan, kekuatan ion, suhu dan laju ikannya agak kuat.
pemanasan, serta jenis ikan (Lan et al 1995). Penambahan tepung karagenan pada
Hasil uji statistik Friedman pempek lele memberikan perbedaan yang
menunjukkan bahwa perlakuan penambahan nyata terhadap rasa pempek lele, yaitu pada
tepung karagenan sebesar 0,50% tidak berbeda perlakuan penambahan tepung karagenan
nyata dengan semua perlakuan kecuali dengan sebesar 0,25% dan 0,5%. Hal ini sama dengan
perlakuan tanpa penambahan tepung karagenan hasil yang diperoleh pada penelitian Prabowo
atau perlakuan 0%. Perlakuan 0% memiliki (2011) bahwa penambahan rumput laut
nilai median 5 (netral/ biasa) berbeda dengan Eucheuma cottonii memberikan pengaruh yang
perlakuan lainnya yaitu dengan nilai median 7 nyata pada rasa baso ikan lele. Menurut
(disukai). Tekstur pempek lele dengan Suryaningrum et al. (2002) dalam Priangga
penambahan tepung karagenan sampai dengan (2015), cita rasa makanan dipengaruhi oleh
konsentrasi 1,00% masih diterima/ disukai oleh komponen-komponen yang terdapat di dalam
panelis. makanan seperti protein, lemak, dan
Rasa karbohidrat yang menyusunnya. Rasa dari
Rasa merupakan faktor yang juga pempek lele gurih dan disukai oleh panelis.
penting dalam penilaian organoleptik suatu Ikan dengan kandungan lemak yang tinggi
produk karena bila faktor lainnya baik, namun memiliki rasa yang lebih gurih tergantung pada
rasanya tidak disukai maka produk akan jenis ikan (Josephson 1986 dalam Yakhin
ditolak konsumen. Rasa ini biasanya dijadikan 2008), kandungan lemak pada ikan lele
sebagai faktor penentu daya terima konsumen menurut Astawan (2008) ialah sebesar 4,8%.
terhadap produk makanan. Penilaian rasa Selain mengandung lemak ikan lele juga
bertujuan untuk menentukan penilaian panelis mengandung asam amino yang berperan
terhadap suatu produk dengan menggunakan terhadap pembentukkan rasa yaitu diantaranya
indera pengecap. Rata-rata uji hedonik arginin, metionin dan valin (Astawan 2009).
terhadap rasa pempek lele disajikan pada Tabel Hasil uji statistik Friedman
4. menunjukkan bahwa penambahan tepung
karagenan memberikan pengaruh nyata
Tabel 4. Rata-rata Rasa Pempek Lele terhadap tingkat penerimaan panelis pada rasa
Berdasarkan Perlakuan Penambahan Tepung pempek lele yang dihasilkan. Penambahan
Karagenan tepung karagenan hingga perlakuan 0,50%
Penambahan Rata- cenderung meningkat dan menurun kembali
Median
Karagenan (%) rata pada perlakuan 0,75% dan 1,00%, namun rasa
0 7 6,87 ab pempek lele dengan penambahan tepung
karagenan pada semua perlakuan masih
0,25 5 6,07 a diterima atau disukai oleh panelis.
0,5 9 8,07 b Pengambilan Keputusan dengan Metode Bayes
Hasil perhitungan dalam menentukan
0,75 7 6,60 ab perlakuan terbaik dengan mempertimbangkan
1,00 7 6,87 ab kriteria kenampakan, aroma, tekstur, dan rasa
Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang pempek lele disajikan pada Tabel 5.
berbeda menunjukkan berbeda nyata menurut uji
Perbandi-ngan Berganda pada taraf kesalahan 5%

170
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. VIII No. 1 /Juni 2017 (165-173)

Tabel 5. Matriks Keputusan Penilaian Pempek Lele dengan Matedo Bayes


Perlakuan Kriteria
Penambahan
Nilai Nilai
Tepung
Kenampakan Aroma Tekstur Rasa Alternatif Prioritas
Karagenan
(%)
0 7 7 5 7 6,802 0,195
0,25 7 7 7 5 5,893 0,169
0,50 7 7 7 9 8,107 0,233
0,75 7 7 7 7 7,000 0,201
1,00 7 7 7 7 7,000 0,201
Bobot
0,19 0,16 0,10 0,55
Kriteria
Berdasarkan perhitungan bobot kriteria dengan penambahan tepung karagenan pada
mulai dari kenampakan hingga rasa dari semua perlakuan masih disukai panelis.
pempek lele didapatkan hasil bahwa penilaian Uji Lipat
rasa merupakan kriteria terpenting yang Uji lipat dilakukan dengan tujuan yaitu
menentukan keputusan akhir panelis dalam untuk mengetahui tingkat kekenyalan pada
memilih produk pempek lele dengan nilai suatu produk. Kekenyalan adalah gaya yang
bobot kriteria sebesar 0,553. Hal ini diperlukan untuk kembali lagi ke bentuk
menunjukkan bahwa walaupun penilaian semula (Ranggana 1986 dalam Prabowo
lainnya baik namun apabila rasa dari pempek 2011). Menurut Muljanah et,.al (1986) dalam
lele tidak disukai panelis maka produk akan Parmanto (2012) pempek yang disukai
ditolak panelis. Perhitungan dengan metode konsumen umumnya memiliki tingkat
Bayes didapatkan hasil bahwa penambahan kekenyalan dengan kriteria cukup kenyal
tepung karagenan pada pempek lele sebesar hingga kenyal. Rata- rata kekenyalan pada
0,5% memperoleh nilai alternatif tertinggi pempek lele yang telah ditambahkan
yaitu 8,107, namun secara keseluruhan pempek karagenan disajikan pada Tabel 6:

Tabel 6. Rata- rata Kekenyalan Pempek Lele Berdasarkan Perlakuan Penambahan Tepung Karagenan
Perlakuan
Penambahan Tingkat
Rata-rata Nilai Peringkat
Tepung Karagenan Kekenyalan
(%)
0 4,67 5 AA Sangat Kenyal
0,25 4,67 5 AA Sangat Kenyal
0,50 5,00 5 AA Sangat Kenyal
0,75 5,00 5 AA Sangat Kenyal
1,00 5,00 5 AA Sangat Kenyal

Berdasarkan nilai rata-rata kekenyalan meningkatkan bakso ikan patin dilihat dari
pempek lele yang ditambahkan karagenan meningkatnya daya ikat air dan kekuatan gel.
memiliki nilai rata-rata dengan kisaran antara Surimi lele yang digunakan juga berpengaruh
4,67 hingga 5. Penambahan tepung karagenan dalam pengoptimalan pembentukkan gel,
pada semua perlakuan masuk ke dalam kriteria menurut Ramirez et al (2002) salah satu sifat
sangat kenyal dengan nilai 5 dan masuk ke surimi yaitu membentuk gel yang elastis dan
dalam peringkat AA. Hal ini disebabkan oleh kuat pada proses pemanasan.
penambahan tepung karagenan juga Kadar Air
penggunaan tepung tapioka pada adonan Kadar air dalam bahan pangan ikut
pempek yang dapat menimbulkan terjadinya menentukan kesegaran dan daya awet bahan
proses gelatinisasi. Berdasarkan hasil pangan tersebut, kadar air yang tinggi
penelitian Stefany (2013) penambahan tepung mengakibatkan mudahnya bakteri, kapang, dan
karagenan pada bakso ikan patin terbukti dapat khamir untuk berkembang biak, sehingga akan

171
Nawang Nila: Penambahan karagenan terhadap tingkat kesukaan.....

terjadi perubahan pada bahan pangan Perikanan dan Ilmu Kelautan,


(Winarno, 1997). Uji kadar air dilakukan pada Universitas Padjadjaran. Jatinangor.
dua sample pempek lele yaitu pempek lele Astawan, M. 2009. Ensiklopedia Gizi Pangan
dengan tanpa penambahan tepung karagenan Untuk Keluarga. Dian Rakyat.
(0%) dan pempek lele dengan perlakuan Jakarta.
terbaik yaitu penambahan tepung karagenan Dijayantie, I. 2012. Penambahan Tepung
sebesar 0,5%. Hasil analisis kadar air pada Karagenan Sebagai Sumber Serat
pempek lele dengan perlakuan kontrol yaitu Terhadap Tingkat Kesukaan Nugget
sebesar 54,24%, sedangkan pempek lele Udang. Skripsi. Fakultas Perikanan
dengan penambahan tepung karagenan 0,5% dan Ilmu Kelautan, Universitas
memiliki hasil sebesar 48,22%. Menurut Railia Padjadjaran. Jatinangor.
(2010) kadar air yang terkandung dalam Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2013.
pempek berkisar antara 50-60%. Penurunan Warta pasar ikan, yang diunduh dari:
kadar air pada pempek lele dengan perlakuan http://www.wpi.kkp.go.id/index.php/
0,50% diakibatkan oleh adanya penambahan 84-serial-manfaat-ikan/107-
tepung karagenan juga penggunaan tepung kontribusi-protein-ikan-2
tapioka, keduanya memiliki sifat mengikat air Lan YH., Novakofski J., McCusker RH.,
sehingga pada perlakuan 0,50% kadar airnya Brewer MS., Carr TR, and McKeith
lebih rendah karena adanya penambahan FK.1995. Thermal Gelation Of
tepung karagenan yang mengikat air lebih Myofibril From Pork, Beef, Fish,
banyak dari perlauan 0%. Chicken And Turkey. J Food Sci 60
(5):941-945.
Simpulan Latifah, N Lubis. Pembuatan Abon Ikan
Gulamah (Johnuis spp) dan daya
Berdasarkan hasil penelitian
terimanya. 2010. Skripsi. Fakultas
penambahan tepung karagenan terhadap
kesehatan Masyarakat Universitas
tingkat kesukaan pempek lele, semua
Sumatera Utara. Medan.
perlakuan penambahan tepung karagenan pada
Machmud, N. F., N. Kurniawati dan K.
pempek lele masih disukai panelis, namun
Haetami. 2012. Pengkayaan Protein
perlakuan penambahan karagenan sebesar
Surimi Lele Dumbo Brownies
0,50% dari bobot surimi ikan lele lebih disukai
terhadap Tingkat Kesukaan. Jurnal
dari pada perlakuan lainnya pada pempek lele,
Perikanan dan Kelautan. 3 (3).
dengan nilai median uji kesukaan terhadap
Marimin. 2004. Teknik dan Aplikasi
kenampakan, aroma dan tekstur adalah 7 yaitu
Pengambilan Keputusan Kriteria
disukai dan rasa adalah 9 berarti sangat
Majemuk. Jakarta: PT Gramedia
disukai, nilai uji lipat sebesar 5 atau sangat
Widiasarana Indonesia. Hlm 17-21.
kenyal dan kadar air 48,22%.
Nurhuda, H. S., Junianto, dan E. Rochima.
2016. The Addition of Carrageenan
Saran
Flour on the Fondness Level of Sea
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari
Catfish (Arius thalassinus)
penelnitian ini dapat disarankan beberapa hal,
Meatballs. Journal of Aquatropica
antara lain:
Asia. 2 (2).
1. Untuk menghasilkan pempek lele yang
Parmanto, H. D. 2012. Pengaruh Jumlah
disukai, sebaiknya penambahan tepung
Pencucian Surimi Daging Lele
karagenan yaitu sebesar 0,5% dari
terhadap Tingkat Kesukaan Empek-
bobot surimi ikan
empek. Skripsi. Fakultas Perikanan
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut
dan Ilmu Kelautan Universitas
mengenai uji proksimat lebih lengkap
Padjadjaran. Jatinangor.
pada pempek lele dengan penambahan
Peranginangin, R., E. Sinurat, dan M.
tepung karagenan.
Darmawan. 2014. Memproduksi
Karaginan dari Rumput Laut.
Daftar Pustaka
Penebar Swadaya.
Aruan, R. S. 2009. Pengaruh Penambahan Pratama, R. I. 2011. Karakteristik Flavor
Karagenan Terhadap Karakteristik Beberapa Jenis Produk Ikan Asap di
Nugget Lele. Skripsi. Fakultas Indonesia. Tesis. Sekolah

172
Jurnal Perikanan dan Kelautan Vol. VIII No. 1 /Juni 2017 (165-173)

Pascasarjana Institut Pertanian Stefany., J. Santoso, L. A. Yakhin. 2013.


Bogor. Bogor. Pengaruh Penambahan Tepung
Priangga, D. A., T. W. Agustini, I. Wijayanti. Rumput Laut (Eucheuma cottonii)
2015. Pengaruh Penambahan terhadap Karakteristik Bakso Ikan
Karagenan Sebagai Stabilizer Patin. Jurnal Universitas Pelita
terhadap Karakteristik Otak-otak Harapan. PA-22.
Ikan Kurisi (Nemipterus Surawan, F. E. 2007. Penggunaan Tepung
nematophorus). Jurnal Pengolahan Terigu, Tepung Beras, Tepung
dan Bioteknologi Hasil Perikanan, Tapioka dan Tepung Maizena
Universitas Diponegoro. 4 (2). terhadap Tekstur dan Sifat Sensoris
Railia, Karneta. 2013. Difusivitas Panas dan Fish Nugget Ikan Tuna. Jurnal Sain
Umur Simpan Pempek Lenjer. Jurnal Peternakan Indonesia. 2 (2).
Keteknikan Pertanian. 27 (2) :131- Susanto, H. 2011. Studi Kelayakan Usaha
141. Produksi Mesin Surimi (Kasus PT.
Ramirez, J. A., A. M. Barrera, Samudera Teknik Mandiri). Skripsi.
J.J.Gonzalezcabriales and M. Fakultas Teknologi Pertanian Institut
Vazquez. 2002. Effect of pectins on Pertanian Bogor. Bogor.
the gelling properties of surimi from Winarno, F.G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi.
silver carp. Food Hydrocolloids 16: Gamedia Pustaka Utama, Jakarta.
441–447. Yakhin, L. A., Santoso, J dan Tirtajaya , I.
Rifani, A. N., W. Farid dan Romadhon. 2015. 2008. Pengaruh Penambahan Kappa-
Pengaruh Penambahan Konsentrasi Karagenan terhadap Karakteristik
Karagenan terhadap Karakteristik Bakso Ikan Nila Hitam (Oreochromis
Empek-empek Udang Windu niloticus) dan Bakso Ikan Lele
(Penaeus monodon). Jurnal Dumbo (Clarias gariepinus). Jurnal
Universitas Diponegoro. 5 (1). Ilmu dan Teknologi Pangan. 1(6).
Roussel H., and Cheftel JC., 1988. Yakhin, L.A., Santoso, J., Stefany. 2013.
Characteristic of Surimi and Pengaruh Penambahan Tepung
Kamaboko From Sardines. Int J of Rumput Laut (Eucheuma Cottonii)
Food and Technol 23:607 – 623. Terdahap Karakteristik Bakso Ikan
Santoso, D. 2007. Pemanfaatan Karagenan Patin. Semnaskan_UGM/Pasca
pada Pembuatan Sosis dari Surimi Panen. PA-22.
Ikan Bawal Tawar (Colossoma Yakhin, L. A., Wijaya, K. M dan J. Santoso.
macropomum). Skripsi. Departemen 2015. The Effect of Seaweed Powder
Teknologi Hasil Perikanan Fakultas (Eucheuma cottonii) Addition in
Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Catfish Sausage. Journal Dept. Of
Pertanian Bogor. Bogor. Food Tecnology, Faculty of Fisheries
Soekarto, S. T. 1985. Penilaian Organoleptik and Marine Sciences. Bogor
untuk Industri Pangan dan Hasil Agricultural University. ISSN 2413-
Pertanian . Penerbit Bharata Karya 0877 Vol. 1.
Aksara. Jakarta.

173

Anda mungkin juga menyukai