Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Indonesia Volume 6 (1) 10 - 15; Juni 2020

p-ISSN: 2460-6669 e- ISSN: 2656-4645

Kualitas Sosis Daging Ayam Dengan Penambahan Tepung Tapioka

(Nutritional Quality of Chicken Sausage with Addition of Tapioca Flour)

Bulkaini, Djoko Kisworo, Sukirno, Rani Wulandani dan Maskur


Fakultas Peternakan Universitas Mataram
Jl. Majapahit No. 62 Mataram Nusa Tenggara Barat
Email: b_kaini@yahoo.coom

Diterima : 5 Maret 2020/Disetujui : 8 Mei 2020

ABSTRAK
Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh level penambahan tepung tapioka
terhadap kualitas kimia sosis daging ayam dengan penambahan tepung tapioka. Rancangan
penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap Pola Searah dengan 4 perlakuan
yaitu penambahan tepung tapioka: 0%, 10%, 20 % dan 30% dan setiap perlakuan terdapat 3
ulangan. Data hasil penelitian kualitas sosis dianalisa menggunakan Analisa Variansi dan
dilanjutkan dengan uji jarak Ganda (Duncan). Hasil analisa varian menunjukkan bahwa
penambahan tepung tapioka dalam proses pembuatan sosis daging ayam memberikan pengaruh
yang nyata (P<0.05) terhadap kadar air dan protein, sedangkan terhadap kadar lemak dan abu
tidak berpengaruh nyata (P>0,05). Penambahan tepung tapioka sebanyak 10% dalam pembuatan
sosis daging ayam dapat memberikan nilai gizi (protein) yaitu 17,67±0,93% yang lebih tinggi
dibandingkan dengan penambahan 20% dan 30%.

Kata Kunci: Tepung tapioka, kualitas sosis, daging ayam

ABSTRACT
The study was aimed to determine the effect of tapioca flour addition atvarious levels on the
quality of chicken sausage. The research was design based on a Completely Randomized Design
(CRD) with 4 treatments and 3 replications. The treatment of tapioca flour addition level were:
0%, 10%, 20% and 30%. Data ofsausage quality were analyzed using Analysis of Variance and
continued with Duncan's Multiple Range Test. The results showed that the addition of tapioca
flour in the process of chicken sausage making were significantly affect (P <0.05) moisture and
protein content, while the fat and ash content were not significantly effected (P> 0.05) by the
treatment. The addition of 10% tapioca flour obtained the highest nutritional value of protein
(17.67 ± 0.93) % as compared to the other levels.

Keywords: tapioca flour, quality of sausage, chicken meat.

PENDAHULUAN pasaran antara lain sosis, nugget dan


Industri olahan daging bakso. Keberhasilan membuat produk
berkembang dengan pesatnya. Banyak olahan daging yang palatable, bergizi
produk-produk olahan daging beredar di dan harganya relatif murah, salah satunya

10
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Indonesia Volume 6 (1) 10 - 15; Juni 2020
p-ISSN: 2460-6669 e- ISSN: 2656-4645

adalah karena formulasi produk yang dalam menentukan tekstur makanan,


semakin maju dan penggunaan bahan dimana campuran granula pati dan air
pengisi pangan ataupun bahan fungsional bila dipanaskan akan membentuk gel.
seperti tepung terigu, tapioka, beras Pati yang berubah menjadi gel bersifat
jagung, sagu dan kacang hijau (Soeparno, irreversible dimana molekul-molekul pati
2009). saling melekat membentuk suatu
gumpalan sehingga viskositasnya
semakin meningkat (Handershot, 1970
Sosis merupakan salah satu
dalam Maharaja, 2013). Suparti (2003)
produk olahan daging yang mempunyai
menyatakan tepung tapioka dapat
nilai tambah tinggi dan banyak
berfungsi sebagai bahan perekat dan
perusahaan yang memproduksi sosis.
bahan pengisi adonan bakso atau sosis,
Bahan baku utama pembuatan sosis
sehingga jumlah bakso atau sosis yang
adalah daging sapi bagian forequarter.
dihasilkan menjadi meningkat. Jumlah
Sosis dapat juga diproduksi dengan bahan
penggunaan tepung tapioka sebagai
baku daging ayam dan bahan tambahan
campuran dalam pembuatan sosis atau
lainnya berupa tepung tapioka
bakso bervariasi.
(Zulkarnain, 2013). Tepung tapioka
diperoleh dari hasil ekstraksi umbi ketela Sosis sebagai salah satu produk
pohon (Manihot utilisima) yang olahan daging yang sangat bermanfaat
umumnya terdiri dari tahap pengupasan, dalam meningkatkan asupan gizi anak
pencucian, pemarutan, pemerasan, usia sekolah karena sosis mengandung
penyaringan, pengendapan, pengeringan protein sebesar 9,84% dengan kandungan
dan penggilingan (Maharaja, 2008). lemak sebesar 7,91%. Jumlah
Tepung tapioka memiliki kandungan pati penggunaan tepung tapioka sebagai
yang tinggi dibandingkan dengan tepung campuran dalam pembuatan sosis atau
maizena, tepung beras dan tepung ketan bakso bervariasi. Penggunaan 25%
(Ramona Jayana dkk., 2011 dalam tepung tapioka dalam pembuatan bakso
Zulkarnain, 2013). Tapioka adalah pati memberikan rasa bakso yang paling
yang berasal dari ekstra umbi ketela disukai oleh konsumen (Zulkarnain,
pohon (Manihot utilissima Pohl) yang 2013).
telah mengalami pencucian dan
pengeringan. Kandungan utama tepung MATERI DAN METODE
tapioka adalah pati. Pati mempunyai rasa Materi Penelitian
yang tidak manis, tidak larut dalam air Materi penelitian yang digunakan
dingin, tetapi di dalam air panas dapat adalah daging ayam, tepung tapioka,
membentuk sol atau gel yang bersifat sejumlah jenis bumbu-bumbu penyedap
kental. Pati memegang peranan penting

11
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Indonesia Volume 6 (1) 10 - 15; Juni 2020
p-ISSN: 2460-6669 e- ISSN: 2656-4645

rasa dan bahan-bahan kimia untuk lemak dan abu dianalisa dengan
analisis kualitas sosis seperti petroleum menggunakan analisa varian berdasarkan
benzene, K2SO4, CuSO4, H2SO4, H2BO3 Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola
3% sebanyak 30 ml, BCG, NaOH 40%, searah dan dilanjutkan dengan uji jarak
aquadest dan batu didih. Penelitian ganda (Duncan Multiple New Range
diawali dengan pembuatan tepung Test) (Steel and Torrie, 2010).
tapioka dan dilanjutkan dengan
HASIL DAN PEMBAHASAN
pembuatan sosis dengan metode
konvensional (Mega, 2010). Kualitas Hasil penelitian tentang
sosis berupa kandungan nilai gizi diukur komposisi kimia sosis daging ayam
dengan metode Analisis Proksimat dengan tambahan bahan nabati (tepung
((AOAC, 2005). Data hasil penelitian tapioka) disajikan pada tabel 1.
berupa kandungan protein, kadar air,

Tabel 1. Komposisi Kimia Sosis Daging Ayam Perlakuan


Persentase tepung tapioka
Komposisi Kimia Sosis P
0% 10% 20% 30%
a a b
Kadar air 73,01±0,84 71,46±0,85 70,63±1,57 66,09±1,99c S
Protein Kasar 21,09±0,26a 17,67±0,93b 14,76±0,75c 14,27±1,30c S
Lemak Kasar 2,82±0,24 1,63±0,55 0,70±0,21 0,67±0,08 NS
Abu 4,38±0,42 4,80±0,37 5,32±0,61 5,76±0,93 NS
Keterangan: S = Signifikan; NS = Non Signifikan.
Superskrip yang berbeda pada baris yang sama menunjukkan perbedaan yang nyata (P<0,05).

Pada Tabel 1 terlihat bahwa berpengaruh sangat nyata (P<0,01)


komposisi kimia sosis daging ayam terhadap kadar air dan kadar protein.
dengan tambahan tepung tapioka Setelah dilakukan uji lanjut kadar air
bervariasi, baik kadar air, protein kasar, terdapat perbedaan nyata (P<0,05) antar
lemak kasar maupun kadar abunya. perlakuan yaitu antara kontrol dengan
Kadar air sosis daging ayam berdasarkan penambahan tepung tapioka 20% dan
persentase penambahan tepung tapioka 30%, dan berbeda nyata (P<0,05) antara
berkisar antara 66,09±1,99% - perlakuan 20% dengan 30%. Uji lanjut
73,01±0,84%, protein kasar berkisar terhadap kadar protein menunjukkan
antara 14,27±1,30% - 21,09±0,26%, bahwa terdapat perbedaan yang nyata
lemak kasar berkisar antara 0,67±0,08% - (P<0,05) antar perlakuan kecuali tidak
2,82±0,24% dan kadar abu berkisar berbeda nyata (P>0,05) antara
antara 4,38±0,42% -5,76±0,93%. Hasil penambahan tepung tapioka 20% dengan
analisis varian menunjukkan bahwa 30%.
persentase penambahan tepung tapioka Kandungan air sosis bervariasi
12
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Indonesia Volume 6 (1) 10 - 15; Juni 2020
p-ISSN: 2460-6669 e- ISSN: 2656-4645

tergantung pada jumlah air yang lebih tinggi (21,09±0,26%) dibandingkan


ditambahkan dan macam daging yang dengan sosis daging ayam yang ditambah
digunakan. Fungsi air adalah untuk tepung tapioka yaitu berkisar 14,27±1,30-
meningkatkan keempukan dan jus 21,09±0,26%. Hasil penelitian ini
daging, menggantikan sebagian air yang mencerminkan bahwa penambahan
hilang selama proses pembuatan, tepung tapioka dalam pembuatan sosis
melarutkan protein yang mudah larut menyebabkan kandungan protein, lemak
dalam air, membentuk larutan garam dan kadar air menurun sedangkan kadar
yang diperlukan untuk melarutkan abunya meningkat. Peningkatan kadar
protein larut garam, berperan sebagai fase abu kemungkinan disebabkan karena
kontinu dari emulsi daging, menjaga tepung tapioka ditinjau dari kandungan
temperatur produk serta mempermudah protein hanya sebesar 1,1% dengan
penetrasi bahan-bahan curing (Soeparno, kandungan karbohidrat tinggi yaitu
2009). Selanjutnya dikatakan bahwa pada sebesar 88,2%.
proses pembuatan sosis biasanya Lemak berperan sebagai fase
ditambahkan air dalam bentuk es diskontinu pada emulsi sosis dan kadar
sebanyak 20-30%. Sosis daging ayam lemak berpengaruh pada keempukan dan
setelah mendapatkan penambahan tepung jus daging. Hasil penelitian (Tabel 1)
tapioka kandungan kadar airnya memperlihatkan bahwa perlakuan tanpa
cenderung meningkat. Hal ini disebabkan penambahan tepung tapioka (0%),
karena penambahan kadar air sosis tidak memberikan kadar lemak sosis yang
sepenuhnya berasal dari tepung tapioka paling tinggi yaitu 2,82±0,24, baru diikuti
melainkan karena dalam pembuatan sosis penambahan tepung tapioka sebesar 10%
tersebut diberi potongan es batu yang dari total bahan pembuatan sosis
berbentuk butiran-butiran es sehingga memberikan nilai sebesar 1,63±0,55%,
secara langsung berpengaruh terhadap sosis dengan tepung tapioka 20%
kandungan kadar air sosis daging ayam. (0,70±0,21%) dan yang terendah adalah
Komponen daging yang sangat penambahan 30% tepung tapioka
penting dalam pembuatan sosis adalah (0,67±0,08%). Hasil penelitian ini
protein. Protein daging berperan dalam mencerminkan bahwa penambahan
peningkatan kualitas sosis sehingga tepung tapioka sampai 30% masih
membentuk struktur produk yang menghasilkan sosis daging ayam dengan
kompak. Peran protein yang lain adalah kandungan lemak di bawah SNI yang
pembentukan emulsi daging yaitu protein menetapkan bahwa kandungan lemak
yang berfungsi sebagai zat pengemulsi sosis yang masih aman untuk dikonsumsi
lemak (Mega, 2010). Protein sosis daging yaitu sebesar 25% (BSN., 2015) sebesar
ayam tanpa penambahan tepung tapioka 30%. Kadar lemak sosis daging ayam

13
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Indonesia Volume 6 (1) 10 - 15; Juni 2020
p-ISSN: 2460-6669 e- ISSN: 2656-4645

berdasarkan perlakuan menunjukkan yang beredar di swalayan mempunyai


bahwa kadar lemak sosis yang ditambah kandungan protein 7,53% (Sukirno dkk.,
dengan tepung tapioka masih di bawah 2010).
kadar lemak sosis yang beredar di pasar
tradisional Kota Mataram sebesar 7,91% KESIMPULAN DAN SARAN
(Sukirno dkk., 2010), sedangkan sosis Kesimpulan
yang dijual di Swalayan memiliki lemak
Penambahan tepung tapioka
sebesar 11,37%. Selanjutnya dikatakan
dalam proses pembuatan sosis daging
bahwa jika dibandingkan dengan kadar
ayam memberikan pengaruh yang nyata
lemak sosis luar negeri, terdapat
(P<0,05) terhadap kadar air dan protein,
perbedaan cukup signifikan karena kadar
sedangkan terhadap kadar lemak dan abu
lemak sosis luar negeri berkisar 19,8% -
tidak berbeda nyata (P>0,05).
50,8%.
Penambahan tepung tapioca sebanyak
Kadar abu sosis daging ayam 10% dalam pembuatan sosis daging sapi
dengan penambahan tepung tapioka 30% dapat memberikan nilai gizi (protein)
ternyata mengandung kadar abu yang yaitu 17,67±0,93% yang lebih tinggi
paling tinggi yaitu sebesar 5,76±0,93%, dibandingkan dengan penambahan 20%
baru diikuti penambahan tepung tapioka dan 30%.
20% (5,32±0,61%), penambahan 10%
Saran
(4,80±0,37%), dan yang terendah pada
Dalam pembuatan sosis daging
penambahan 0% (4,38±0,42%). Hasil
sapi dengan penambahan tepung tapioka
penelitian ini menunjukkan bahwa
direkomendasikan menggunakan 10%
penambahan tepung tapioka sebesar 10%
dari total bahan.
saja sudah dapat menghasilkan sosis
daging ayam yang mengandung kadar DAFTAR PUSTAKA
abu lebih besar dari 3% sesuai ketentuan AOAC (Association of Official
kandungan kadar abu menurut SNI yaitu Analytical Chemist). 2005.
sebesar 3%. Official Method ofAnalysis of The
Association of Official Analytical
Hasil penelitian ini mencerminkan of Chemist. Arlington, Virginia.
bahwa kandungan protein sosis daging USA: Association of Official
ayam dengan penambahan tepung tapioka Analytical Chemist, Inc.
lebih tinggi dibandingkan dengan
kandungan protein sosis daging ayam Badan Standarisasi Nasional. 2015.
yang beredar di pasar tradisional Kota Standar Nasional Indonesia (SNI)
3820 : 2015 Tentang Syarat. Mutu
Mataram dengan kandungan protein
Sosis Daging.
sebesar 9,84% dan sosis daging ayam

14
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Indonesia Volume 6 (1) 10 - 15; Juni 2020
p-ISSN: 2460-6669 e- ISSN: 2656-4645

Hardinsyah, H. Riyadi dan V. 23-25 Mei 2010, Bengkulu.


Napitupulu, 2012. Kecukupan
Energi, Protein, Lemak Dan Suparti, L., 2003. Membuat Bakso
Karbohidrat. Departemen Gizi Daging dan Bakso Ikan, Kanisius,
Masyarakat FEMA IPB, Yogyakarta.
Departemen Gizi, FK
Sukirno, Yulianto, W., Hakim. 2010.
UI.IPB.Bogor. Khotimah KH.,
Studi Sifat Fisik, Komposisi Kimia
dan E.S. Hartatie. 2013. Kualitas
dan Kandungan Mikroba Produk
Fisika Kimia Sosis Ayam dengan
Olahan Daging Yang Beredar di
Penggunaan Labu Merah
Kota Mataram. Laporan
(Cucurbita Moschata) sebagai
Penelitian. Lembaga Penelitian
Alternatif Pengganti Pewarna dan
Universitas Mataram. Mataram
Antioksidan. Jurnal Ilmu
NTB.
Ternak13 (1):35-38.
Steel, R.G., D. J.H. Torrie. 2010. Prinsip
Maharaja L., 2013. Penggunaan
dan Prosedur Statistika, Suatu
Campuran tepung Tapioka
Pendekatan Biometrik, Edisi ke
dengan Tepung Sagu dan Natrium
5. Penetbit PT. Gamedia Pustaka
Nitrit dalam Pembuatan Bakso
Utama, Jakarta.
Daging Sapi. Fakultas Pertanian,
Universitas Sumatra Utara. Soeparno, 2009. Ilmu Teknologi Daging.
Medan. Gadjah Mada University
Press.Yogyakarta.
Mega, O. 2010. Beberapa Sifat Fisiko
Kimia Nikumi (Surimi-like) Zulkarnain, J., 2013. Pengaruh
Kerbau dengan Beberapa Level Perbedaan Komposisi Tepung
Sukrosa Sebagai Antidenaturan. Tapioka Terhadap Kualitas Bakso
Prosiding Seminar Nasional dan Lele. Fakultas Teknik Universitas
Rapat Tahunan Dekan (Semirata) Negeri.
Bidang Ilmu Pertanian.
BKSPTN.Wilayah Barat. Fakultas
Pertanian Universitas Bengkulu

15

Anda mungkin juga menyukai