HIJRAH WULANDARI
UNIVERSITAS PANCASAKTI
MAKASSAR
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kalsium adalah zat gizi mikro dan mineral yang paling banyak dalam tubuh
dan termasuk paling penting. Tubuh membutuhkan kalsium untuk membentuk dan
memperbaiki tulang dan gigi, membantu fungsi syaraf, kontraksi otot, pembentukan
darah dan berperan dalam fungsi jantung. (Kurniawan, 2015) . Kurangnya konsumsi
osteoporosis , yaitu kondisi dimana tulang menjadi kurang kuat, mudah bengkok dan
(27,7%), Jawa Tengah (24,02%), Yogyakarta (23,5%), Sumatera Utara (27,7%) dan
sebesar 254 mg per hari. Padahal kebutuhan kalsium yang dianjurkan menurut
Widyakarya Pangan dan Gizi LIPI (2010) adalah 500-800 mg per hari. Menurut
Permenkes no.28 Tahun 2019 jumlah asupan kalsium perhari yang dianjurkan
untuk remaja dan dewasa 1000-1200mg , untuk anak-anak 650mg dan untuk wanita
hamil dan menyusui dianjurkan sekitar 1000-1200mg. Selain dari makanan dan
minuman alami, suplemen kalsium bisa dimanfaatkan untuk mengatasi dan
mengurangi resiko kekurangan kalsium. Salah satu contoh obat yang sudah beredar
sekarang ini untuk mengatasi kekurangan kalsium adalah Calsium Lactate Tablet 500
mg .
Susu merupakan sumber kalsium yang telah banyak diketahui, tetapi tidak
dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat. Tahu, tempe, sayuran hijau dan beberapa
jenis ikan merupakan sumber kalsium yang dapat dijangkau, tetapi mengandung asam
oksalat yang dapat menghambat absorbsi kalsium (Rinta, 2008) . Oleh karena itu,
agar kebutuhan kalsium terpenuhi dan mudah dijangkau oleh masyarakat, maka kita
menengah kebawah. Salah satu sumber kalsium yang mudah dijangkau masyarakat
Kandungan kalsium pada ikan tidak hanya pada dagingnya, tetapi juga pada
tulangnya. Tulang ikan merupakan salah satu limbah yang belum dimanfaatkan
dengan baik padahal mengandung kalsium yang tinggi. Tulang ikan yang dapat
dimanfaaatkan salah satunya adalah tulang ikan bandeng (chanos chanos). Dari
hasil penelitian Imra,dkk 2019 nilai kalsium tepung tulang ikan bandeng tanpa duri
yang didapat lebih tinggi dari nilai kalsium yang didapat Darmawangsyah et al
(2016) sebesar 141600 mg/kg pada sampel tulang bandeng. Oleh karena itu, perlu
adanya pengolahan produk baru agar tulang sebagai limbah dapat digunakan
secara maksimal. Salah satu upaya adalah dengan mengolah limbah tulang ikan
gelembung sebagai hasil reaksi kimia dalam larutannya. Produk dalam effervescent
diantaranya praktis, mempunyai rasa yang menarik dan mudah larut dalam air
(Rosmala Dewi et al., (2014). Kandungan kalsium dalam ikan bandeng bersifat
asam sitrat dan asam tartrat maka kalsium akan larut dalam pelarutnya .
A. Rumusan Masalah
B. Tujuan Penelitian
b. Untuk menguji mutu fisik granul meliputi uji organoleptis, uji pH, uji kadar
1. Bagi masyarakat
berkalsium timggi .
2. Bagi peneliti
A. Jenis Penelitian
limbah tulang ikan bandeng dan untuk menguji mutu fisik granul effervescent
meliputi uji organoleptis, uji pH, uji kadar air, uji waktu larut, uji alir serbuk .
1. Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu timbangan analitik, batang
pengaduk, beaker glass, cawan porselin, pH meter, sarung tangan, ayakan mesh 80,
coper/blender, corong, kompor, presto, lumpang dan alu, oven listrik, sendok tanduk,
sudip .
2. Bahan
Bahan yang akan digunakan yaitu tulang ikan bandeng, aquadest, natrium
Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai selesai 2022 di Laboratorium
D. Prosedur Penelitian
1. Pengumpulan Bahan
Kota Palopo. Setelah bahan baku terkumpul lalu dicuci dengan air bersih dan
Tulang ikan bandeng direbus dalam air mendidih , kemudian diangkat lalu
dicuci bersih kembali untuk menghilangkan sisa daging ikan yang masih
menempel. Setelah itu tulang ikan direbus kembali dalam panci presto untuk
kering. Kemudian diblender tulang ikan sampai halus dan diayak menggunakan
ukuran 80 mesh .
a. Acuan Formula
Bahan Formula
I II III IV V
FI FII FIII
%
tulang ikan
bandeng
Bikarbonat (BSN1995
(BSN
1995)
(Exp
2012)
Aspartam 3% 3% 3% 4% Pemanis
(Exp
2012)
(Exp
2012)
Dekstrin Ad 5 Ad 5 Ad 5 - Pengisi
gr gr gr
Disiapkan semua alat dan bahan yang digunakan. Ditimbang semua bahan
yang akan digunakan. Dimasukkan kedalam lumpang tepung tulang ikan, natrium
bikarbonat, asam sitrat, dan aspartam lalu digerus hingga homogen kemudian
ditambahkan PVA 10% sedikit demi sedikit, diaduk hingga terbentuk massa
granul yang dapat dikepal. Lalu ditambahkan dekstrin untuk mencukupkan volume
sediaan. Kemudian diayak dengan menggunakan ukuran mesh 16. Granul basah
Setelah granul kering kemudian digerus kembali lalu diayak dengan ayakan mesh
a. Uji Organoleptik
Di lihat secara langsung mulai dari bentuk, warna, bau, dan rasa dari
formula) ke dalam gelas yang berisi 200 ml air. Granul effervescent yang
yang jernih. Dengan kata lain residu yang tidak larut harus seminimal
mungkin .
pengukur melalui tepi corong. Setelah itu penutup corong dibuka dan
Lieberman, H. A, 1989).
Popvich, N.G, Allen, L.V, 1995). Kadar air dapat mempengaruhi aliran dan
Persyaratan kadar air untuk granul effervescent yang baik antara 0,4%-0,7%
(Dash, 2000).
e. Uji pH
PERHITUNGAN
0,5 gr
×100 gr =3,5 gr
14,16 gr
Perhitungan bahan :
Formula 1
5 25.000
Asam Sitrat 5% : ×5.000 mg= =250 mg
100 100
5 25.000
Asam Tartrat 5% : ×5.000 mg= =250 mg
100 100
15 75.000
Natrium Bikarbonat 15% : ×5.000 mg= =750 mg
100 100
3 15.000
Aspartam 3% : ×5.000 mg= =150 mg
100 100
5 25.000
PVA 5% : ×5.000 mg= =250 mg
100 100
Formula 2
10 50.000
Asam Sitrat 10% : ×5.000 mg= =500 mg
100 100
5 25.000
Asam Tartrat 5% : ×5.000 mg= =250 mg
100 100
15 75.000
Natrium Bikarbonat 15% : ×5.000 mg= =750 mg
100 100
3 15.000
Aspartam 3% : ×5.000 mg= =150 mg
100 100
5 25.000
PVA 5% : ×5.000 mg= =250 mg
100 100
Formula 3
15 75.000
Asam Sitrat 15% : ×5.000 mg= =750 mg
100 100
5 25.000
Asam Tartrat 5% : ×5.000 mg= =250 mg
100 100
15 75.000
Natrium Bikarbonat 15% : ×5.000 mg= =750 mg
100 100
3 15.000
Aspartam 3% : ×5.000 mg= =150 mg
100 100
5 25.000
PVA 5% : ×5.000 mg= =250 mg
100 100
DAFTAR PUSTAKA
Agustini TW, Fahmi AS, Widowati I, Sarwono. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan
Indonesia , Volume XIV Nomor 1 Tahun 2011: 8-13 . Pemanfaatan Cangkang
Kerang Simping (Amusium pleuronectes) Dalam Pembuatan Cookies Kaya
Kalsium .
Amiza F, R.Baskara K.A, Siswanti. Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, Vol. IX, No.2,
Agustus 2016 . Penggunaan Daging dan Tulang Ikan Bandeng (Chanos
chanos) pada Stik Ikan Sebagai Makanan Ringan Berkalsium dan Berprotein
Tinggi .
Ayun R.A, Raisha S. Jurnal Ilmiah Mahasiswa, Vol.4 No.1, April 2014 . Serburia
Suplemen Tulang Ikan Bandeng dengan Cakalang Kapsul Alginat Untuk
Mencegah Osteoporosis .
Badan Standarisasi Nasional. 2015. Standar Nasional Indonesia (SNI). SNI 3708-
2015. Jakarta: Dewan Standarisasi Indonesia.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. 2014. Persyaratan
Mutu Obat Tradisional. Jakarta: Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 1200.
Bakhtiar, Syarifah R., Hanif M.A. Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian
Indonesia, Vol 11, No.01, 2019 . Penambahan tepung Tulang Ikan Bandeng
(chanos-chanos) Sebagai Sumber Kalsium dan Fosfor Pada Pembuatan Donat
Panggang.
Sandrasari, D. A., dan Abidin, Z. Penentuan Konsentrasi Natrium Bikarbonat dan
Asam Sitrat pada Pembuatan Serbuk Minuman Anggur Berkarbonasi
Minuman (Effervescent). Jurnal Teknologi Industri Pertanian. 21(2):
113- 117.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
722/MENKES/PER/IX/88 Tentang Bahan Tambahan Makanan.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2019 Tentang
Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan Untuk Masyarakat