Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN DAN SKENARIO SIMULASI

CODE PURPLE

(PENANGGULANGAN GEMPA BUMI,


KEBAKARAN, dan EVAKUASI)

SILOAM HOSPITALS LIPPO VILLAGE


2021

1
Lippo Village

Penanggulangan Bencana Gempa dan Kebakaran


Siloam Hospitals Lippo Village “

1. PENDAHULUAN =
Bencana adalah suatu gangguan terhadap kehidupan dan penghidupan
masyarakat yang diakibatkan oleh faktor alam di antaranya bencana gempa bumi,
tsunami, longsor, angin topan, banjir, letusan gunung berapi, kekeringan, epidemi, dan
wabah penyakit. Bencana karena faktor non alam di antaranya kebakaran dan gagal
teknologi. Bencana karena faktor manusia mencakup peristiwa kerusuhan sosial, teroris,
dan kerusakan lingkungan, sehingga menyebabkan kerusakan lingkungan hidup,
kerugian harta benda, dampak psikologis, bahkan sampai menimbulkan korban jiwa
manusia. Bencana dapat terjadi dimana-mana tanpa mengenal orang, tempat dan waktu.
Gempa Bumi merupakan salah satu bencana yang paling mungkin terjadi di
rumah sakit. Gempa bumi merupakan bencana yang memiliki nilai resiko yang tinggi
akibat dampak yang dihasilkannya. Dampak akibat bencana tersebut bisa berupa korban
jiwa, kerusakan alat dan kerusakan bangunan. Rumah sakit wajib melakukan pendidikan
dan pelatihan yang berkaitan dengan penanggulangan bencana. Gempa bumi juga bisa
berdampak kebakaran di area rumah sakit. Oleh karena itu, rumah sakit juga wajib
melakukan simulasi bencana, seperti bencana gempa bumi dan kebakaran. Seringkali
bencana gempa bumi dan kebakaran menyebabkan terjadinya suatu evakuasi besar-
besaran. Evakuasi di rumah sakit tentu saja tidak boleh dipandang sebelah mata, karena
evakuasi di rumah sakit berbeda dari bidang pekerjaan lain. Evakuasi rumah sakit wajib
dilakukan dengan sebaik-baiknya karena berkaitan dengan pasien-pasien yang
kebanyakan dalam kondisi sakit dan lemah, sehingga butuh penanganan khusus.
Simulasi penanggulangan bencana kebakaran gempa bumi, dan evakuasi perlu
dilakukan secara berkala. Harapannya ketika sering dilakukan, rumah sakit bisa benar-
benar sigap dalam melakukan kegiatan tanggap darurat bencana. Selain itu, simulasi ini
diharapkan melatih staf agar tetap bisa memberikan pelayanan yang profesional meski
dalam kondisi darurat sekalipun.
Belajar dari hal diatas, Siloam Hospitals Lippo Village telah mempersiapkan
berbagai macam cara untuk mengatasi bencana yang mungkin terjadi di Rumah Sakit.
Salah satu upaya tersebut adalah dengan melakukan simulasi penanggulangan bencana
gempa bumi.

2
2. PENGERTIAN

Pada dasarnya kegiatan simulasi adalah kegiatan yang diciptakan seolah sebagai
suatu kegiatan yang nyata dengan maksud untuk menguji sesuatu. Simulasi tanggap
bencana merupakan alat atau instrumen untuk menguji tingkat pengetahuan,
pemahaman, respon dan tindakan staf sebelum, pada saat dan setelah terjadi
bencana.

3. TUJUAN
Simulasi ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut ini =
a. Melatih, meningkatkan kewaspadaan dan kesiagaan bersama antara SHLV
dengan aparat Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang dan intitusi
kesehatan lainnya sebagai mitra kerja, dan institusi lain yang terkait dalam
menanggulangi bencana gempa dan kebakaran yang mungkin terjadi
dimana saja dan kapan saja.
b. Mempererat hubungan, meningkatkan intensitas komunikasi dan
koordinasi antar institusi kesehatan dan institusi lainnya diwilayah
Kabupaten Tangerang.
c. Mengetahui kesiapan sarana dan prasarana, fisik peralatan, sumber daya
manusia, serta sistem penanggulangan bencana di Rumah Sakit, yang telah
ada untuk disempurnakan khususnya yang ada di SHLV.

4. LOKASI & WAKTU

Simulasi Gempa dan kebakaran akan diselenggarakan pada =


Hari/Tanggal = Kamis, 25 November 2021
Waktu = Pukul 08.00 WIB s/d selesai
Tempat = Siloam Hospitals Lippo Village
Jln. Siloam No. 6, Lippo Karawaci, Tangerang, Banten.

3
5. GAMBARAN UMUM & URUTAN KEJADIAN

( Gempa – Kebakaran – Evakuasi )

Waktu Rundown Acara Pembuka Simulasi


08.00 Pembuka oleh MC
08.10 Doa Pembuka
08.13 Kata Sambutan dari Ka-Dinkes Kabupaten
08.20 Kata Sambutan Direktur
08.25 Menyaksikan Video Simulasi GEMPA sebelumnya
08.32 Persiapan bagi pemeran simulasi sebagai (Pasien/Korban, Tim Tanggap Darurat Lantai)
menuju ke ruangan masing-masing.
08.45 Seluruh  Tim  mempersiapkan  peralatan  dan  perlengkapan  simulasi,  pemeran  simulasi
code red dan code purple sudah  berada di posisi masing-masing.
Urutan Kejadian Bencana
08.45 Berawal dari kejadian Gempa Bumi dengan 10 skala richter, sebagian bangunan retak-
retak rambut. Ada bagian plafon lantai 11 yang ambruk dan rusak, dan sehingga
menimpa beberapa orang penghuni gedung. Pada saat terjadi guncangan, seluruh
karyawan, pengunjung spontan melakukan Drop, Hold dan Cover. (berlindung di
struktur yang kuat di sekitar area)
*diasumsikan kekuatan gempa 10 SR
08.48 Setelah Gempa Bumi mereda, KOTI menginstruksikan ke KOLAK dan Tim Inti K3,
untuk melakukan penyisiran Internal Gedung. Pada saat penyisiran gedung di lantai 11
dan lantai 10, Tim Inti K3 melihat ada beberapa korban (5 korban) yang tertimpa
reruntuhan bangunan/kejatuhan barang.
08.52 Ketika penyisiran gedung, ada paging Code Red di Ruang OK 4 Lnt 3, info dari laporan
staf OT.
Penyebab kebakaran berasal dari hubungan arus pendek listrik, api menjalar di ruangan
OK4, ke bahan mudah terbakar dan membesar.
Kolak menginstruksikan ke Tim Inti K3 utk menuju ke Lokasi Kebakaran di Lantai 3.
(Dan yang akan menuju ke TKP Pertama kali adalah Tim Inti Pemadam dan Tim Inti
Keamanan ).
08.57 Api berhasil dipadamkan.
Penyebab kebakaran berasal dari percikan api dari stop kontak di kamar 525. Kolak
beserta Tim Inti K3 menuju ke Ruangan Carmel, di Lantai 5.
09.00 Kolak menginformasikan pada KOTI bahwa sedang dilakukan pemadaman Api dengan 3
tabung Apar, namun Api tidak dapat di kuasai, api semakin membesar dan menyebarkan

4
asap menghalangi pandangan dan mengganggu pernafasan, mulai menggunakan hydrant
gedung. Segera dilakukan Evakuasi Horisontal, pasien dan keluarga pasien diarahkan
menuju Efrata.
KOTI berkoordinasi dengan Instansi terkait. (BPBD, TMD, Makorem, Dinkes, RS
Jejaring, dan Polsek)
09.08 Tim Inti K3 bersama petugas peran kebakaran lantai memadamkan api dengan
menggunakan hydrant gedung di tangga darurat barat lantai 5, namun kondisi api
semakin membesar, asap makin banyak, kondisi makin sulit.
(Penggunaan Hydrant kali ini hanya disemprotkan ke arah luar saja )
KOLAK berkoordinasi dengan KOTI, api makin meluas ke area lain di Carmel.
09.12 KOTI intruksikan pada KOLAK untuk membunyikan “Code Purple
Vertikal”/Evakuasi Vertikal melalui paging system sebanyak 3 kali.
Seluruh Tim Inti K3 dibantu oleh tim peran kebakaran lantai, melakukan evakuasi
seluruh penghuni menuju titik kumpul (Assembly Point).
KOLAK, Tim evakuasi dan Tim Inti K3 Keamanan akan memandu jalannya evakuasi.
Info evakuasi bertahap dilakukan lewat paging system, dimulai dari Lantai 5, Lantai 6,
Lantai 3, Lantai 9.
09.13 Tim BPBD tiba di lokasi Siloam Hospitals Lippo Village, kemudian Kolak menyerah
terimakan tindakan penanganan pemadaman dan Evakuasi kepada petugas BPBD.
Tim inti K3 Pemadam dan Keamanan selanjutnya memandu Tim BPBD menuju lokasi
kebakaran.
09.15 Tim Makorem tiba di lokasi untuk mendirikan Rumah Sakit Lapangan di Assembly Point.
Dibantu oleh Tim Inti K3 Keamanan dan Sipil ABK/MTC
09.18 Tim BPBD dibantu Tim Inti Evakuasi K3RS melakukan evakuasi pasien yang masih
terjebak.
09.20 Tim Polisi tiba di lokasi untuk membantu penanganan lalu lintas dan mengamankan area
Assembly Point.
09.25 Tim Dinas kesehatan tiba di lokasi untuk membantu di area rumah sakit lapangan.
09.30 Seluruh korban Gempa dan Kebakaran sudah semuanya di evakuasi ke Assembly Point,
dan semua korban dilakukan triage oleh Tim Medis SHLV.
Tim SHLV dan Tim Dinkes melakukan pengiriman pasien ke rumah sakit jejaring.
(Siloam Hospitals Kebon Jeruk).
09.35 KOLAK menginfokan KOTI, api sudah berhasil dipadamkan. KOTI menginstruksikan
agar dilakukan penelusuran ulang ke setiap ruangan RS.
09.47 KOLAK melaporkan ke KOTI hasil penelusuran ruangan-ruangan. Sudah tidak ada lagi
api dan asap. Retakan-retakan rambut ada di lantai 11, 10, 6, 5. Tidak ada struktur
bangunan yang roboh.
KOTI menginstruksikan Code Purple dan Code Red selesai.

5
Perlahan-lahan dan secara bertahap, staf, pasien, dan pengunjung pasien mulai diarahkan
kembali ke ruangan semula.
10.00 Seluruh peserta berkumpul di Ballroom, lantai 11.
- Evaluasi / Masukan dari perwakilan Instansi terkait. (BPBD, Dinkes, Makorem,
Polsek Kelapa Dua)
- Pengarahan dari Ketua K3RS dan Dir.Rumah Sakit Siloam Lippo Village
10.30 Penutupan

SKENARIO

Hari Kamis, tanggal 25 November 2021, pukul 08.45, terjadi Gempa Bumi dengan 10
skala richter di Siloam Hospitals Lippo Village berlangsung selama 30 detik. Karyawan
dan pengunjung berlindung di bawah meja dan benda kuat lainnya sampai dengan
getaran selesai. Namun ada beberapa pasien dan keluarga pasien berusaha untuk keluar

6
dari gedung menggunakan lift, beberapa karyawan berusaha untuk menenangkan pasien
agar tetap tenang dan tidak menggunakan lift dan tetap berlindung di bawah meja atau
berlindung di benda kuat lainnya. Setelah getaran selesai pihak RS dalam hal ini KOTI
(Komando Tertinggi) mengecek di BMKG apps untuk memastikan status Gempa.
KOTI segera menghubungi Pihak BPBD/seismologist, untuk menanyakan berapa
besar kekuatan gempa yang terjadi, kemungkinan adanya gempa susulan dan tsunami,
serta dampaknya ke wilayah sekitar berapa besar. Setelah mendapatkan informasi
tersebut, KOTI kemudian menganalisa dan mempertimbangkannya dengan kekuatan
dan ketahanan Gedung LV. Kekuatan dan ketahanan Gedung LV terhadap gempa
adalah 10 SR.

Ada Dialog
KOTI = Selamat pagi Pak. Saya Sri, Duty Manager RS Siloam Karawaci.
BPBD = Kantor BPBD , ada yang bisa saya bantu?
KOTI = Bagaimana perkembangan gempa bumi yang terjadi barusan Pak? Apa ada
kemungkinan gempa susulan atau tsunami?
BPBD = Diketahui Gempa bertekanan 10 SR pukul 08.45 WIB terjadi di Samudera
Hindia selatan Pulau Jawa. Kondisi pemantauan hingga kini, tidak ada potensi tsunami,
namun masih akan dicek kemungkinan adanya gempa susulan. Sekitar 1 jam lagi, baru
dapat dipastikan.
KOTI = Baik Pak. Kalau begitu 1 jam lagi saya akan menghubungi BPBD Kembali.
Terima kasih informasinya.
KOTI menginfokan kepada KOLAK, dan meminta tim untuk tetap waspada selama 1
jam ke depan, hingga dinyatakan tidak ada gempa susulan. Lakukan penyisiran Gedung,
dan laporkan tingkat kerusakan yang terjadi.

Hasil penelusuran lapangan, terdapat retak-retak rambut di lantai 12 dan 11. Beberapa
retak di jembatan menuju Mezzanine dari lantai 6.
KOLAK meminta Tim FCC untuk menginfokan via paging =
“Pengunjung RS yang terhormat, menginfokan masih dilakukan pemantauan gempa
bumi yang terjadi. Bila terjadi gempa kembali, mohon untuk bersembunyi di bawah
meja/struktur bangunan yang kuat, dan menjauhi kaca. Tidak diperkenankan

7
menggunakan lift, namun menggunakan tangga darurat bila ingin berpindah lantai.
Setelah gempa selesai, dapat keluar dari tempat berlindung sementara dan melanjutkan
aktivitas. Kondisi sementara ini bangunan RS masih tahan terhadap gempa yang
barusan terjadi.”

Setelah semuanya beraktifitas seperti biasa tiba-tiba Fire Alarm berbunyi dan
pihak security memastikan di MCFA menunjukan Zona 1 Lantai 3. Salah satu security
di Pos Jaga lantai 3 mengecek keadaan tersebut. Tidak lama berselang petugas security
FCC (Fire Command Centre) menerima telepon melalui ext.1451 bahwa ada kebakaran
di Ruang OK 4 lantai 3 yang bersumber dari konsleting listrik dan api sudah mulai
membesar. FCC mengintruksikan Danru dan petugas security terdekat di lantai 3 dan
lantai lainnya untuk mengecek sekaligus bermaksud melakukan pemadaman awal
menggunakan Apar.
Setelah sampai di lokasi petugas security melihat api sudah mulai besar dan
menjalar membakar barang – barang di OK 4. Kemudian atas perintah KOLAK, salah
satu petugas kembali menghubungi FCC untuk dipagingkan Code Red.
Petugas OT (Yuliana) yang berada di ruang nurse station kemudian mengikuti perintah
KOLAK untuk telepon ke FCC agar dipaging kan “Code Red” dan segera menuju ke
pesawat telepon dan menghubungi ext.1451.
Petugas OT (Yuliana) = “Selamat siang Pak, saya Yuliana dari OT. Sekarang
sedang terjadi ‘Code Red’ di Ruangan OK 4.”
Sekuriti FCC (Moses W) = “Baik, ini dengan siapa?”
Petugas OT1 (Yuliana) = “Dengan Yuliana perawat OT, Pak.”
Sekuriti FCC (Moses W) = “Siap, segera dilakukan paging prosedur code red,
terima kasih.”
[Sekuriti yang menerima laporan segera melakukan paging system]
Sekuriti FCC (Moses W) =“Code Red Ruang OK4 lantai 3, Code Red Ruang OK4
lantai 3, Code Red Ruang OK4 lantai 3.” (paging sebanyak 3X)

Petugas OT1 (Yuliana) kemudian bergegas menyiapkan dokumen penting ruangan


(absensi manual staf OT dan Medical Record pasien), untuk diselamatkan.

8
Selama api belum berhasil dipadamkan menggunakan APAR yang ada, maka
Kordinator Tim Kebakaran Lantai memerintahkan ke petugas helm biru, dan
petugas helm orange, langsung bergerak melakukan evakuasi pasien yang sedang
dilakukan tindakan operasi menuju lokasi titik kumpul yang terdekat (belakang koridor
OT), dengan Langkah-langkah sebagai berikut= 
1. Pasien sedang dalam tindakan langsung dilakukan persiapan untuk evakuasi
tandu, kemudian dibawa menuju ke lokasi aman sementara (evakuasi
horizontal) dengan didampingi dokter dan perawat.
2. Petugas atau perawat yang bertanggung jawab memastikan bahwa di ruangan tidak
terdapat staf yang tertinggal di kamar bedah ruangan OK.

[SECARA BERSAMAAN]
1. Staf rumah sakit di beberapa ruangan lain yang mendengar paging Code Red
(bertugas sebagai Tim Petugas Kebakaran Lantai/PPKL) segera melaksanakan
tupoksinya  TANPA DIALOG.
 Tim MERAH langsung mengambil APAR di dekat kotak K3, memecahkan
kaca box K3 dengan menggunakan APAR (hanya berpura – pura saja dan
sudah dipersiapkan), mengambil helm dan perlengkapan lainnya, berlari
menuju ke lokasi api  TANPA DIALOG.
 Tim BIRU langsung berlari ke kamar pasien yang menggunakan oksigen,
mengenakan oksigen portable ke pasien kemudian menuju ke katup gas
medis dan segera mematikan alirannya. Kemudian berlari ke kotak K3,
memecahkan kaca, mengambil helm dan perlengkapan lainnya, berlari
menuju ke lokasi api  TANPA DIALOG.
 Tim ORANGE langsung memberikan instruksi kepada perawat jaga
lainnya untuk segera membuat skala prioritas evakuasi pasien Hijau,
Kuning, Biru dan mempersiapkan diri sewaktu waktu ada intruksi Code
Purple/Evakuasi
 Tim KUNING segera mengamankan dokumen-dokumen penting daftar
absensi manual dan barang barang berharga yang bisa dibawa sewaktu
waktu ada perintah Code Purple. (persiapan)

9
Meskipun aliran listrik tidak dipadamkan, kondisi ini secara langsung
menimbulkan dampak kepanikan yang luar biasa dari para pasien dan
keluarganya, tetapi berhasil ditenangkan oleh para perawat dan Security dengan
menunjukkan profesionalisme mereka menjelaskan situasi yang sedang terjadi
dan meminta semua tenang dan tidak panik.
2. Di beberapa lantai, diperlihatkan bahwa satu persatu petugas PPKL (Petugas
Peran Kebakaran Lantai) berdatangan, yang pertama kali sampai, langsung
mengambil APAR di samping kotak K3.  TANPA DIALOG.
Diperlihatkan juga petugas pemadam lantai 3 dan Tim Inti K3 dari Lantai 1 mengambil
perlengkapan dan alat pelindung diri/baju tahan api, breathing Apparatus kemudian
berlari menuju ke lokasi kebakaran. (Breathing Aparatus diambil dari Box K3 depan
SFG)
Sedangkan KOLAK langsung menuju ke lokasi kebakaran, melihat situasi, dan
melaporkan ke KOTI  ADA DIALOG.
KOLAK = “KOTI monitor .. KOTI monitor .. KOLAK memanggil.”
KOTI = “Di sini KOTI. Ya KOLAK, silakan melapor.”
KOLAK = Siap, terjadi “Code Red” di Ruangan OK 4 lantai 3. Saat ini api
sedang dicoba untuk kita padamkan.
KOTI = “Baik KOLAK, lanjutkan sesuai prosedur.”
KOLAK = ”Siap, segera laksanakan perintah.”

Setelah tim inti K3 tiba di lokasi kebakaran, maka tim inti K3 langsung mengambil alih
tindakan pemadaman api dan menginstruksikan kepada staf lantai 3 untuk segera
meninggalkan lokasi dan segera membantu tim pendukung lantai lainnya dalam
persiapan evakuasi pasien yang ada di dekat lokasi terjadinya kebakaran ke area yang
lebih aman.

Api di Ruang OK 4 berhasil dipadamkan. KOLAK meminta tim inti K3 menelusur


ruangan-ruangan OT lain memastikan tidak ada api dan asap lagi.
KOLAK melaporkan kepada KOTI. “KOTI monitor, KOLAK hendak lapor.”
KOTI = “Ya KOLAK, di sini KOTI. Silakan.”
KOLAK = “Api di Ruang OK 4 sudah berhasil dipadamkan.”
KOTI = “Bagus. Terima kasih Pak.”

10
Bersamaan dengan itu, di ruangan Carmel terjadi keadaan berikut ini secara bersamaan
=
Segmen 1 ( TKP )
Ns 1 (Tim Dokumen) dan Ns 2 (Tim Pemadam Ruangan) memeriksa pasien setelah
gempa reda. Tiba-tiba Ns 1 melihat percikan api dari stop kontak di Kamar 525,
kemudian Ns 1 berteriak Code Red 3x, "Code Red 525, Code Red 525, Code Red 525".
Di depan kamar 526 tampak Ns 2 yang sedang menulis obat di IMR, mendengar
teriakan Code Red tsb, segera berlari mengambil APAR terdekat menuju kamar 525,
kemudian memadamkan api dengan menggunakan APAR sampai dengan Tim Inti K3
datang. (tidak meninggalkan TKP sebelum Tim Inti K3 datang). Sementara itu, Ns 1
menuju nurse station merapihkan dan mempersiapkan dokumen-dokumen yang perlu
diselamatkan. (rekam medis pasien dan absensi manual staf)

Segmen 2 (Nurse station)


Ns 3 (Tim Keamanan) yang berada di nurse station bersama Ns 4 (Tim Evakuasi) serta
RMO 1 yang mendengar teriakan Code Red, segera memerintahkan Ns 3 menghubungi
Emergency Call 1451. "Selamat pagi, saya Petty perawat Carmel Lantai 5, menginfokan
ada Code Red di Carmel kamar 525.”
Ns 5 (Tim Pemadam Ruangan) juga berlari mengambil APAR dan menuju kamar 525.
HN 1 selaku koordinator tim tanggap darurat Ward Carmel memerintahkan Ns 4 untuk
memindahkan pasien kamar 525 ke depan koridor, dibantu oleh RMO 1 (dokter jaga
ruangan Carmel). Tampak Ns 2 masih menyemprotkan APAR untuk memadamkan Api,
dibantu oleh Ns 5 (Tim Pemadam Ruangan).
Ns 3 (Tim Keamanan) segera mematikan Gas Medis.
Api tidak dapat dipadamkan hingga Tim Inti K3 datang.
HN 1 memerintahkan memindahkan pasien Ajeng yang pasca operasi (Bedah
Appendiktomi) yang berdekatan dengan area api ke tempat yang lebih aman, di koridor
ward Carmel (dekat tangga darurat) di zona utara.

Segmen 3 ( Tim Inti K3 )

11
Pak Moses Wangge (Tim Keamanan) yang berada di FCC, setelah menerima informasi
dari NS 3 segera mengaktivasi paging Code Red di kamar 525, lantai 5. " CODE RED
Lantai 5, Carmel 525 - CODE RED Lantai 5, Carmel 525 - CODE RED Lantai 5,
Carmel 525.”
Setelah melakukan Paging, segera menghubungi KOLAK (Pak Zakarias Gheta),
"KOLAK monitor, dari Bravo 00, melaporkan terjadi CODE RED di lantai 5, ruangan
Carmel kamar 525.”
KOLAK (Pak Zakarias Gheta) = “Ya Bravo 00, di sini KOLAK. Tim Inti K3 segera
menuju ke Carmel kamar 525.” Juga berkoordinasi dengan KOTI " KOTI monitor,
KOTI monitor, KOLAK memanggil. Terjadi Code Red kamar 525 lnt 5.” “Tim Inti K3
sedang menuju ke TKP.”
DM (KOTI) "Ya KOLAK, di sini KOTI. Baik, lakukan pemadaman sesuai prosedur.”
KOTI segera menuju ke FCC.
KOLAK (Pak Zakarias Gheta) = “Siap laksanakan.” KOLAK sambil bergegas menuju
ke Carmel kamar 525 lnt 5.
Pak Khotibul Umam (Petugas Keamanan/Pos Jaga Lantai 5) setelah mempersiapkan
perlengkapan APD dari Box K3 di lantai 5 untuk Tim Inti K3= kemudian menuju ke
ward Carmel. untuk membantu mengarahkan dan menenangkan keluarga pasien dan
pengunjung rumah sakit yang panik, supaya berkumpul sementara di area Lobby bed lift
(jangan sampai mengganggu proses mobilisasai penanganan kebakaran).
Pak Tri dan Pak Subandi/RSU ( Tim Inti Pemadam ) datang dengan APD lengkap dan
membawa APAR.
Setelah menerima perintah dari KOLAK langsung menuju TKP mengambil alih
Pemadaman dengan menggunakan APAR hingga tiga (3) tabung APAR. Api belum
dapat dipadamkan.
KOTI = “KOLAK monitor, ini KOTI. Bagaimana proses pemadaman di Carmel, Pak?“
KOLAK = “Ya KOTI, di sini KOLAK. Masih dalam penanganan tim inti pemadam K3.
Api belum berhasil dipadamkan.”
KOLAK menginstruksikan Tim Inti K3 Pemadam segera mempersiapkan hydran untuk
kemungkinan api yang semakin membesar dan tidak dapat dikuasai dengan 3 tabung
APAR.

12
KOLAK (Zakarias Gheta) = “Pak Tri Mulyono, Pak Asep M dan Pak Subandi (RSU)
segera ambil alih proses pemadaman, gunakan hydrant.”
Tri M = “Pak Asep segera siapkan hidrant dan perlengkapan untuk antisipasi
api yang tidak padam dengan APAR.” (hydrant di ward lantai 5, disiapkan, menuju ke
525. Ini hanya berpura – pura menggunakan hydrant tidak mengeluarkan air).
Asep & Subandi = “Siap laksanakan perintah.”

[API SEMAKIN MEMBESAR] KOLAK segera melaporkan kondisi ini ke KOTI, dan
memberikan instruksi kepada tim inti K3 segera menggunakan hidran untuk
memadamkan api (Hydrant yang digunakan yaitu hydrant di ward carmel lnt 5) zona
utara.

KOLAK = “Pak Bayu, segera putuskan aliran listrik di lantai 5, kita sedang siapkan
hydrant.”
Bayu (Tekhnisi/MTC) = “Siap Pak, dilaksanakan.”
[PETUGAS MAINTENANCE MEMUTUSKAN ALIRAN LISTRIK DI LANTAI
TERSEBUT]
KOLAK = “KOTI monitor .. KOTI monitor .. KOLAK memanggil.”
KOTI = “Silahkan masuk KOLAK, di sini KOTI.”
KOLAK = “Api semakin membesar, tidak bisa dipadamkan dengan APAR, saat
ini, kami sedang berusaha memadamkan api dengan Hydrant.”
KOTI = “Baik KOLAK. Silakan lanjutkan sesuai prosedur. Tetap update
perkembangan selanjutnya.”
KOLAK = “Siap laksanakan.”
KOLAK = “Tim inti K3, segera gunakan hidran untuk memadamkan api.”
Tim Inti K3 serempak menjawab, “Siap laksanakan perintah.”

Ada telepon masuk dari OT ke FCC, rencana perlu merujuk pasien yang perlu
operasi cito.
Tim OT segera mempersiapkan kelengkapan rujukan pasien. Menghubungi RS
rujukan (SHKJ) dan mempersiapkan tenaga perujuk (RMO dan perawat), serta
koordinasi dengan ambulance ED, namun belum dapat.

13
OT 1 = “Selamat pagi Pak. Saya …, Incharge OT. Kami perlu merujuk 1 pasien
operasi cito segera, pasien dr. Lutfi, Sp.BS ke SHKJ. Tidak bisa ditunda terlalu
lama. Persiapan rujukan sudah siap, Tim SHKJ sudah terinfo.”
Pak Subandi = “Baik Pak. Akan segera saya infokan ke KOTI.”
Setelah koordinasi dengan KOTI. KOTI menghubungi ruangan OT kembali, dan
memastikan RS Rujukan mana yang sesuai kebutuhan pasien, dan apa persiapan
rujukan bisa dilakukan dari tim internal RS atau perlu bantuan dari Dinas
Kesehatan. Diputuskan untuk merujuk pasien ke SHKJ. (tidak terdampak gempa
besar, dan operasional di sana tetap berjalan), dan perwakilan tim perujuk dari
ED.

KOTI sudah berada di FCC, mulai menghubungi ke Instansi External terkait.


1. BPBD
KOTI = “Selamat pagi Pak. Perkenalkan saya Sri, Duty Manager Siloam
Karawaci. Di Rumah Sakit kami sekarang sedang terjadi kebakaran, yang belum
bisa dipadamkan. Minta bantuan untuk mengirimkan Damkar ke RS kami.”
Tim BPBD = “ Selamat pagi, Bu. Baik, sudah saya catat. Mohon maaf tadi ini
dengan siapa?”
KOTI = “Saya Sri, Pak, Duty Manager RS Siloam Karawaci. Terima kasih
Pak.”
2. Makorem
KOTI = “Selamat pagi Tim Makorem. Perkenalkan saya Sri, Duty Manager
Siloam Karawaci. Menginfokan, di Rumah Sakit kami sekarang sedang terjadi
kebakaran, yang belum bisa dipadamkan. Mohon bantuan untuk mendirikan
Rumah Sakit Lapangan di RS kami, dan bed portable berjumlah 7.”
Tim Makorem = “ Selamat pagi Bu Sri. Baik. Akan kami support mendirikan
rumah sakit lapangan di Siloam Karawaci, dan bed portable 7 buah.”
KOTI = “Terima kasih Pak.”
3. TMD
KOTI = “Selamat pagi Tim TMD. Perkenalkan saya Sri, Duty Manager Siloam
Karawaci. Menginfokan, di Rumah Sakit kami sekarang sedang terjadi kebakaran,
yang belum bisa dipadamkan. Mohon bantuan untuk mengirimkan 1 unit Damkar

14
dan membantu mengamankan area lalu lintas menuju dan keluar dari Siloam
Karawaci.”
TMD = “Selamat pagi Bu Sri. Baik Bu Sri. Akan kami bantu.”
4. Dinkes
KOTI = “Selamat pagi Tim Dinkes Kabupaten Tangerang. Perkenalkan saya
Sri, Duty Manager Siloam Karawaci. Menginfokan, di Rumah Sakit kami
sekarang sedang terjadi kebakaran, yang belum bisa dipadamkan. Mohon bantuan
untuk mengirimkan 1 unit ambulance, dengan driver, dan tim perujuk ke RS
kami.”
Dinkes = “Selamat pagi Ibu. Ok, kami siap membantu.”
5. Polsek
KOTI = “Selamat pagi Pak. Perkenalkan saya Sri, Duty Manager Siloam
Karawaci. Menginfokan, di Rumah Sakit kami sekarang sedang terjadi kebakaran,
yang belum bisa dipadamkan. Mohon bantuan untuk mengamankan area RS
Lapangan kami.”
Polsek = “Pagi, Bu Sri. Siap, kami berangkat menuju Siloam Karawaci.”

KOLAK = “KOTI monitor .. KOTI monitor .. KOLAK memanggil.”


KOTI = “Di sini KOTI, silakan masuk KOLAK. Bagaimana kondisi
sekarang?”
KOLAK = “Api semakin membesar, tidak bisa dipadamkan dengan Hydrant,
mohon instruksi dan petunjuk lebih lanjut.”
KOTI = Pertahankan penggunaan hydrant, sambil menunggu Tim BPBD
datang ke RS kita. Aktifkan CODE PURPLE.”
KOLAK = “Siap laksanakan perintah.”
Kemudian KOLAK melanjutkan komunikasi HT ke Tim FCC, “Bravo 00, di sini
KOLAK. Segera bunyikan paging system CODE PURPLE Vertikal di seluruh
lantai. Mari persiapkan evakuasi vertikal menuju Assembly Point.”
Tim FCC = ”Baik Komandan, siap dilaksanakan.” Kemudian membunyikan
paging, “CODE PURPLE VERTIKAL.. CODE PURPLE VERTIKAL.. CODE
PURPLE VERTIKAL”

15
[Code Purple dilaksanakan, Evakuasi gedung dimulai dari 5,lantai 3, 2, 1 menuju
Assembly Point]. Tim Inti K3 Keamanan yang akan memandu evakuasi
pengunjung, pasien dan staf.

Di Ruangan Carmel =
Sementara menunggu Tim BPBD (DAMKAR), tim Inti K3 masih berusaha
memadamkan api, dan sterilisasi area sekitar kebakaran. HN 1 (Kordinator Tim
Ruangan) mendengar ada aktivasi CODE PURPLE, 3x.
Kemudian HN 1 langsung memerintahkan = Ns 4, dibantu Ns 3 dan RMO 1
(dokter jaga ruangan Carmel), melakukan evakuasi vertikal pasien Ajeng yang
pasca operasi (Bedah Appendiktomi) menggunakan skisheet menuju tangga
darurat --- ext tangga darurat belakang MCR menuju Assembly Point.
Tampak kedatangan tim DAMKAR, bergerak mulai dari bawah menuju ke lokasi
kebakaran di lantai 5 menggunakan tangga darurat belakang MCR. Setelah itu,
terjadi pemindahan tanggung jawab dari tim inti K3 ke tim dinas pemadam
kebakaran

KOLAK = “Tim BPBD sudah tiba di lokasi kebakaran, mohon tim inti K3
mendampingi Tim BPBD di lokasi kebakaran, pemadaman api akan diambil alih
oleh tim BPBD.” (Tim Inti K3 tetap di tempat membantu/mendampingi Tim
BPBD).
KOLAK = “Tim inti K3 (Evakuasi dan Keamanan) segera membantu tugas tim
pendukung lantai.”
KOLAK memerintahkan ke Tim Inti K3 Pemadam lainnya yaitu Pak Holil (RSU),
Pak Umaedi, Pak Bibit Iryanto, dan Pak Daud (SHLV) untuk menggunakan
Hydrant Taman (depan Server Sky Parking), untuk dilakukan penyemprotan
(benaran menggunakan air) ke atas dinding lantai 5.
Unit DAMKAR = Melakukan penyemprotan air dari luar ke arah dinding di lantai
5 (Ruangan Carmel). Penyemprotan tertuju ke arah atas yang ada asap buatan
(menggunakan mesin fogging).
Baik Tim Inti K3 dan Tim BPBD bahu membahu memadamkan api.

16
Tanpa Dialog = Wartawan ( Tim dari TMD ) datang di lokasi untuk mendapatkan
informasi terkait kejadian yang terjadi pihak security menghalangi wartawan
untuk masuk di Area kebakaran menunggu informasi dari pihak HUMAS untuk
memberikan keterangan ke Media.

Tampak bahwa api tidak dapat dikuasai oleh tim DAMKAR, disampaikan bahwa
harus dilakukan pengosongan gedung. KOLAK segera melaporkan kondisi ini ke
KOTI.

Pada saat yang bersamaan setelah Code purple di bunyikan maka KOLAK langsung
memberikan instruksi pada Ketua Tim Pengendali Lalin untuk mengatur lalu
lintas kendaraan yang keluar maupun yang masuk jangan sampai terjadi kemacetan
maupun kendala pada saat sedang berlangsung evakuasi.
KOLAK = ”Marka 01 monitor”
Marka = ”Masuk, silahkan taruna dibongkar KOLAK”
KOLAK = ”Silahkan kendalikan arus lalulintas kendaraan di parkiran jangan
sampai terjadi kemacetan selama evakuasi berlangsung”
Ridwan = ”Baik perintah dilaksanakan"

Di lantai 3 OT
Setelah mendengar paging “Code Purple” berbunyi, maka Tim Medis, Paramedis dan
Tim Keamanan yang bertugas di ruangan saat itu langsung melakukan evakuasi, dengan
menggunakan skala prioritas, dimulai dari pasien/keluarga pasien dengan warna hijau,
kuning, dan biru. yang memiliki angka harapan hidup lebih besar.

17
TOKOH DAN PERANAN

Evakuasi mulai dilakukan terhadap pasien OK 4 yang berada di koridor belakang OT,
oleh para perawat anastesi, perawat scrub, dokter anastesi, dokter bedah, disusul
kemudian, evakuasi dilakukan terhadap pasien Febris dan staf RS (Pasien Tidak
Terdaftar), yang mengalami luka –luka akibat tertimpa plafon gedung. Tim Medis,
Paramedis dan tim evakuasi ruangan membantu proses evakuasi dan mengarahkannya
ke Pintu Tangga Darurat Barat (Belakang Musholla) dibantu oleh Tim Keamanan.

Evakuasi I --- 4 Pasien Febris /Mandiri/ km. 530


Nama Karakter Peran
Cecilia (Farmasi) Pasien yang dapatt mobilisasi
Pasien Febris / Demam
sendiri
Mengalami kerepotan
Tim medis & paramedis
persiapkan pasien u/
1 RMO, Perawat Bangsal
dievakuasi
Khotibul Umam/Sec Berusaha untuk tenang Tim Keamanan di Lt 5
mengarahkan Pasien/Kel. ke
Tangga darurat Timur

Evakuasi II --- 3 Pasien Tidak Terdaftar (Staf RS luka-luka akibat reruntuhan


Gedung) /Nurse station dan coridor lantai 3
Nama Karakter Peran
Umaedi /Sec Staf RS yang sedang
Staf RS yang luka-luka
Erlinda/OT bertugas
akibat reruntuhan gedung
Dira/OT
Megawati Mengalami kerepotan
Tim medis & paramedis
persiapkan pasien u/
1 RMO, Perawat Bangsal
dievakuasi
........ /Sec Berusaha untuk tenang Tim Keamanan di Lt 3
mengarahkan Pasien/Kel.
ke Tangga darurat Timur

Setelah selesai melakukan evakuasi kepada pasien-pasien dengan angka harapan hidup
lebih besar/yang dapat mobilisasi sendiri, kemudian evakuasi dilanjutkan kepada
pasien-pasien yang tidak dapat mobilisasi sendiri/memerlukan bantuan Tandu &
Skisheet.

Evakuasi III- Tandu 1 – Pasien Fraktur (terdapat di koridor lantai ) 528


Nama Karakter Peran

18
Riska / ISS Pasien Patah Tulang Post- Pasien
Operasi
Dr. .........(RMO) Mengalami kerepotan
Tim medis & paramedis
Suswanto persiapkan pasien u/
1 RMO, Perawat Bangsal
dievakuasi
.../Sec Kesan Kecapaian Tim Evakuasi
.../Sec Kesan Kepayahan Tim Evakuasi
.../Sec Terlihat lelah Tim Evakuasi
.../Sec Terlihat cemas Tim Evakuasi
Khotibul Umam/Sec Berusaha untuk tenang Tim Keamanan di Lt 5
mengarahkan ke Tangga
darurat utara

Kemudian Tim Inti K3 yang terdiri dari 4 orang membawa tandu I, dibantu tim medis
& paramedis untuk melakukan evakuasi melalui tangga darurat timur (MCR).
Sementara evakuasi ketiga dilakukan, tim medis dan paramedis di ruangan membantu
mempersiapkan pasien lain untuk proses evakuasi selanjutnya. Kemudian setelah
evakuasi pasien Tandu 1 sampai di Assembly Point, maka langsung dilakukan evakuasi
yang keempat.

Evakuasi IV -- Tandu 2 – Pasien Kecelakaan Lalu Lintas (Cedera Kepala Berat)


528
Nama Karakter Peran
Vinka/ HRD Pasien Spinal Anastesi Pasien
Anton/Cathlab Mengalami kerepotan
Tim medis & paramedis
persiapkan pasien u/
1 RMO, Perawat Bangsal
dievakuasi
Zakarias/Sec Kesan Kecapaian Tim Evakuasi
.........../Sec Kesan Kepayahan Tim Evakuasi
.........../ISS Terlihat lelah Tim Evakuasi
.........../ISS Terlihat cemas Tim Evakuasi
............/Sec Berusaha untuk tenang Tim Keamanan di Lt 5
mengarahkan ke Tangga
darurat Timur

Kemudian, Tim Inti K3 yang terdiri dari 4 orang yang membawa tandu II, dibantu tim
medis & paramedis untuk melakukan evakuasi melalui tangga darurat barat (belakang
musholla). Sementara evakuasi keempat dilakukan, tim medis dan paramedis di ruangan
membantu mempersiapkan pasien lain untuk proses evakuasi selanjutnya. Setelah
evakuasi pasien yang keempat sampai di Assembly Point, maka langsung dilakukan
evakuasi yang kelima.

19
Evakuasi V -- Tandu 3 -- Pasien Post SC + Bayi (LDS)?
Nama Karakter Peran
Christin (CS) Pasien Post SC beserta Pasien
Bayinya
Dr. RMO Mengalami kerepotan
Tim medis & paramedis
Erita Manalu persiapkan pasien u/
1 RMO, 4 Perawat Bangsal
dievakuasi
Alga/Sec Kesan Kecapaian Tim Evakuasi
Irfan/Maintenance Kesan Kepayahan Tim Evakuasi
Hendri/Maintenance Terlihat lelah Tim Evakuasi
Padli P/Sec Terlihat cemas Tim Evakuasi
M.holil/Sec Berusaha untuk tenang Tim Keamanan di Lt 3
mengarahkan ke Tangga
darurat Utara

Kemudian, Tim Inti K3 yang terdiri dari 4 orang yang membawa tandu III, dibantu tim
medis & paramedis untuk melakukan evakuasi melalui tangga darurat barat (Belakang
Musholla). Sementara evakuasi kelima dilakukan, tim medis dan paramedis di ruangan
membantu mempersiapkan pasien lain untuk proses evakuasi selanjutnya. Setelah
evakuasi pasien yang kelima sampai di Assembly Point, maka langsung dilakukan
evakuasi yang keenam menggunakan Skisheet.

Evakuasi VI -- Skisheet 1 -- Pasien ...527


Nama Karakter Peran
Hendri/MTC Pasien Stroke Pasien
Dr. RMO Mengalami kerepotan
Tim medis & paramedis
Henik/ICU persiapkan pasien u/
1 RMO, Perawat Bangsal
dievakuasi
Topik/Sec Kesan Kecapaian Tim Evakuasi
...../Sec Kesan Kepayahan Tim Evakuasi
Galih/ Sec Terlihat lelah Tim Evakuasi
Husni M/Sec Berusaha untuk tenang Tim Keamanan
mengarahkan ke Tangga
darurat Timur

Kemudian, Tim Inti K3 yang terdiri dari 4 orang yang membawa Skisheet 1, dibantu
tim medis & paramedis untuk melakukan evakuasi melalui tangga darurat timur
(MCR). Sementara evakuasi menggunakan Skisheet 1 dilakukan, tim medis dan
paramedis di ruangan membantu mempersiapkan pasien lain untuk proses evakuasi
selanjutnya. Setelah evakuasi pasien menggunakan Skisheet 1 sampai di Assembly
Point, maka evakuasi pasien dengan Skisheet 2 langsung dilakukan.

20
Evakuasi VII -- Skisheet 2 -- Pasien Post PCI ?Pasien kamar 529
Nama Karakter Peran
/ Pasien post operasi Jantung Pasien
(Pemasangan Ring)
RMO Tim medis &
Terry Lucky Mengalami kerepotan persiapkan paramedis
pasien u/ dievakuasi (1 RMO, Perawat
Bangsal)
.............../Sec Kesan Kecapaian Tim Evakuasi
.............../Sec Kesan Kepayahan Tim Evakuasi
................Arif/ Sec Terlihat lelah Tim Evakuasi
.............../Sec Berusaha untuk tenang mengarahkan Tim Keamanan
ke Tangga darurat Timur

Setting di sepanjang jalur evakuasi menuju Assembly Point


Nama Karakter Peran
Asep M/Sec Mengarahkan penghuni Tim Keamanan di Tangga
gedung dan proses evakuasi Darurat Lt 3,
di Lt 3
A.Subandi/Sec Mengarahkan penghuni Tim Keamanan di Tangga
gedung menuju Tangga Darurat Lt 3, SHLV
Darurat Timur (MCR)
Husni M/Sec Mengarahkan dan membantu Tim Keamanan di Pintu
penghuni gedung keluar Tangga Darurat Timur
dari Tangga Darurat Timur (MCR)
(MCR)
Afrizal & Rama/Sec Mengarahkan penghuni Tim Keamanan, yang
Gedung yang Keluar dari berada diluar Tangga
MCR menuju ke Assembly Darurat MCR kearah
Point. Assembly Point
Subandi, A.Subandi, Membantu proses evakuasi Tim Keamanan, yang
Fauzi /Sec dan mengamankan lokasi berada di Titik Assembly
Assembly Point serta Point.
pendataan korban

Pada saat evakuasi sedang berlangsung maka Tim Keamanan mengarahkan jalannya
evakuasi disepanjang jalur sampai ke Assembly Point terutama pada saat Tim evakuasi
baru keluar dari tangga darurat. Selain itu, juga mengatur jalannya evakuasi.

(Tim Keamanan) Asep M, = “Ikuti petunjuk arah sampai ke Assembly Point, di


Rama, Afrizal & Husni M lapangan upacara. Mari ikuti jalan ini.”
Tim Evakuasi = “Baik Pak”

Setting di Assembly Point

21
Nama Karakter Berperan
Sri Tenang KOTI
Anda/HK Terburu-buru smbil berlari Tim Inti K3 Mtc

Dari Tim Inti K3 yang terdiri dari Maintenace, Security, dan HK lainnya yang di
mendapatkan peran langsung menuju ke Assembly Point untuk mempersiapkan
mendirikan tenda dan mempersiapkan perlengkapan yang lain sesuai dengan
intruksi dari KOTI melalui Handy Talky.
Yang harus dilakukan oleh HK (Anda) dan Tim ABK di Assembly Point dkk =
Pada saat yang bersamaan maka Tim Inti K3 langsung ambil alih tugas di Assembly
Point yaitu mendirikan tenda, menyiapkan tempat tidur (matras), alirkan listrik
menggunakan genset portable, menyiapkan fasilitas air bersih dan perlengkapan yang
lain. Percakapannya sbb =
KOTI = ”Breker 02 monitor, ini KOTI.”
Anda = ”Di sini Breaker 2, silakan masuk KOTI.”
KOTI = ”Tolong persiapkan pendirian tenda, perlengkapan di dalamnya, juga salurkan
listrik di area transit. Kemudian langsung bantu proses evakuasi.”
Anda = ”Baik, perintah dilaksanakan”

Setting di Assembly Point


Nama Karakter Berperan
Sri Tenang KOTI
Adib Terburu-buru smbil berlari Tim Inti K3 Mtc

Pada saat yang bersamaan maka Tim Inti K3 dari maentenance & Tim Emergensi
langsung ambil alih tugas di Emergency Assembly Point yaitu menyiapkan peralatan
Medis, menyiapkan fasilitas peralatan kesehatan yang lain, dan oksigen portable.
Percakapannya sbb =
KOTI = “Breker 01 monitor”
Adib = “Masuk”
KOTI = ”Siapkan peralatan medis di Emergency
Assembly Point dan peralatan pendukung
lainnya”
Adib = ”Siap perintah dilaksanakan”

22
Setting di Assembly Point
Nama Karakter Berperan
Sri Tenang KOTI
Sugianto /MTC Terburu-buru smbil berlari Tim Inti K3 Mtc

Pada saat yang bersamaan maka Tim Inti K3 dari maentenance langsung ambil alih
tugas di Assembly Point yaitu menyiapkan fasilitas air bersih, toilet umum, kipas
angin dan perlengkapan yang lain.

Percakapannya sbb =
KOTI = “Breker 03 monitor, ini KOTI”
Sugianto = “Ya KOTI, di sini Breaker 03, silakan masuk”
KOTI = “Pak, tolong siapkan air bersih, toilet umum pendingin / kipas angin di
area Assembly Point”
Sugianto = ”Baik, perintah dilaksanakan”

Setting di Assembly Point


Nama Karakter Berperan
Sri Tenang dan pasti KOTI
Dewi Dengan sigap menyiapkan Penyedia Logistik
perlengkapan & logistik

Pada saat yang bersamaan maka KOTI akan memberikan intruksi melalui alat
komunikasi HP pada bagian logistik untuk menyediakan berbagai kebutuhan dan
perlengkapan dapur umum untuk para pasien maupun yang lainnya.
KOTI = ”Selamat pagi Bu Dewi, ini KOTI”
Dewi = ”Pagi KOTI.”
KOTI = ”Tolong sediakan kebutuhan logistik untuk pasien dan staf sementara waktu
ini di Assembly Point”
Dewi = ”Siap KOTI, perintah dilaksanakan”

Setting di Assembly Point


Nama Karakter Berperan
Sri Tenang KOTI
Grace Terburu-buru sambil berlari membawa Farmasi
Box P3K

23
Setiap hari Farmasi harus mempersiapkan obat-obatan dalam Box P3K yang sewaktu-
waktu dapat dibawa dengan cepat saat terjadi bencana. Kemudian Box P3K yang sudah
disiapkan nantinya akan di evakuasi oleh Tim penyelamat Dokumen. KOTI akan
memberikan informasi pada Farmasi untuk menyediakan obat-obatan di Assembly
Point.
KOTI = ”Selamat pagi Bu Grace, ini KOTI.”
Tuti = ”Iya KOTI, ada yang bisa dibantu?”
KOTI = ”Tolong siapkan obat-obatan emergensi untuk pasien dan staf kita di
Assembly Point sekarang.”
Tuti = ”Baik KOTI, akan segera disiapkan.”

Setting di Assembly Point


Nama Karakter Peran
Dr. Antonius Tenang memberikan intruksi Ketua Tim Medis ED
RMO ED Sibuk memberikan pertolongan RMO di Assembly
dibantu oleh Tim Paramedis yang lain Point
Dikcy/AE Sigap dan cepat memberikan Perawat di Assembly
Rheo /AE pertolongan kepada pasien Point
Nana/Siloam
Tajudin/AE, dengan Dengan sigap dan tanggap menunggu Driver Ambu 1
Tim Dokumentasi instruksi – merefer pasien ke SHKJ

Kemudian yang di evakuasi sampai di Assembly Point maka korban / pasien langsung
masuk ke tenda emergency yang sudah di persiapkan oleh Tim Inti K3 dan Makorem.
Tim medis bertugas mengurus korban / pasien sesuai dengan kondisinya masing-
masing. Pada saat pasien ada indikasi untuk dilakukan tindakan medis di Assembly
Point, maka Tim medis melakukan tindakan sesuai dengan kondisi korban / pasien. Dan
ternyata ada korban / pasien yang perlu dilakukan tindakan segera, sehingga harus
pindah ke Rumah Sakit lain. Maka Tim Medis akan mempersiapkan pemindahan korban
/ pasien tersebut dan kordinasi/komunikasi dengan rumah sakit jejaring, apakah pasien
bisa dirujuk ke SHKJ.
Kemudian Tim Ambu 1 membawa korban keluar dari Assembly Point ke Siloam Kebon
Jeruk dan kemudian dibawa kembali ke Assembly Point dan begitu seterusnya.

Setting di ruang perawatan dan jalur evakuasi

24
(Seluruh peserta sedang melakukan tugas dan fungsinya masing-masing dengan serius
dan tetap tenang)
Tampak kegiatan evakuasi pasien dengan menggunakan peralatan tandu, skisheet dan
peralatan evakuasi lainnya dan sebagian dengan proses pendampingan, menuju ke
Assembly Point dengan melalui tangga darurat belakang Musholla exit Gas Elpiji,
tangga darurat belakang OT menuju keluar exit ex lapangan Volley.

Sepanjang proses evakuasi berlangsung, secara bersamaan tim sekuriti sudah


mengamankan jalur evakuasi dan bersama tim dari makorem menyiapkan tenda di
Assembly Point untuk bisa segera digunakan. Selain itu, KOLAK juga berkoordinasi
dengan ED untuk mempersiapkan mobil ambulance di sekitar Assembly Point.

Setelah menyampaikan informasi terkini terkait proses pemadaman dan data-data


korban yang dianggap perlu dilakukan pencarian dan penyelamatan. Dari hasil
investigasi masih ada 2 korban yang terjebak dalam gedung,

Tim Rescue DAMKAR untuk melakukan misi pencarian dan Penyelamatan Korban, di
mana tim Rescue RS bertugas di lantai 3.
Tim Rescue RS = dengan bergerak cepat mendobrak pintu dan mengeluarkan korban
dari ruangan tersebut lalu memeriksa kondisi fisik dan mental korban.
Tanpa menunggu lama, Tim Rescue langsung mengevakuasi korban ke Assembly Point.

Setting di lapangan
KOLAK = ED monitor...ED monitor...KOLAK memanggil.
dr.Anton = Di sini ED, silakan masuk KOLAK.
KOLAK = Mohon untuk melakukan tindak lanjut dengan mengirimkan 1 unit
mobil ambulans untuk standby Assembly Point.
dr Anton = Baik KOLAK, akan segera kami luncurkan 1 unit mobil ambulan
menuju ke Assembly Point.
dr. Anton = Perawat, tolong segera siapkan pengemudi dan 1 unit ambulance
dan keperluan darurat lainnya, segera meluncur ke Assembly Point.
Ns. Agus = Siap laksanakan dok.

25
[Rekam prosesi ini, diikuti dengan perjalanan mobil ambulan dari ED menuju ke
Assembly Point].

Setting di Assembly Point


Tampak proses beberapa orang perawat sedang membawa pasien dengan menggunakan
tandu, skisheet, dan perlengkapan evakuasi lainnya. Juga dilakukan proses
pendampingan oleh Tim Inti K3 menuju ke Assembly Point. Di Assembly Point, sudah
siap beberapa orang perawat dari ED untuk membantu menangani pasien dan beberapa
korban yang terluka akibat gempa ataupun saat proses evakuasi berlangsung.

Bila memungkinkan, manfaatkan penggunaan mobil ambulance yang sudah di-standby-


kan oleh ED untuk memindahkan pasien atau korban menuju ke rumah sakit jejaring
terdekat (sebelumnya harus ada proses komunikasi antara pihak Siloam Hospitals Lippo
Village dengan pihak dari rumah sakit tsb).

[Tampak kondisi kesibukan tim ED, keluarga pasien yang panik, dan tim sekuriti
yang bertugas untuk mengamankan lokasi Assembly Point].
Tim ED bertugas mengurus korban/pasien sesuai dengan kondisinya masing-masing.
Bila ada indikasi untuk dilakukan tindakan medis segera di Assembly Point, maka Tim
ED melakukan tindakan sesuai dengan kondisi korban/pasien. Bila diperlukan, dapat
dirujuk ke Rumah Sakit jejaring. Tim ED akan mempersiapkan pemindahan
korban/pasien tersebut.
dr. Anton = Ambulance 1 monitor..Ambu 1 monitor..
Tajudin = Silahkan masuk.
dr. Anton = Tolong Ambulan 1 bersiap untuk transfer pasien/korban.
Tajudin = Siap laksanakan perintah.
Dr. Anton = (tertuju ke teman perawat) Tolong siapkan proses transfer pasien ke rumah
sakit jejaring terdekat.
Ns. Agus =Baik dok.

26
Assembly Point
Incident Commander dengan didampingi KOTI dan KOLAK menyampaikan kepada
seluruh staf, bahwa situasi telah berhasil dikendalikan. Incident Commander (BPBD)
menyerahkan kembali komando ke KOTI dan KOLAK.

KOTI menginstruksikan agar dilakukan penelusuran ulang ke setiap ruangan RS.


KOLAK melaporkan ke KOTI hasil penelusuran ruangan-ruangan. Sudah tidak ada lagi api dan
asap. Retakan-retakan rambut ada di lantai 11, 10, 6, 5. Tidak ada struktur bangunan yang
roboh.
KOTI menginstruksikan Code Purple dan Code Red selesai.
Sebelum seluruh staf diizinkan kembali ke dalam gedung, KOTI bersama Tim
Manajemen melakukan rapat menentukan area rumah sakit yang masih dapat
difungsikan untuk memberikan layanan rawat inap dan mengalihkan kamar perawatan
bagi pasien yang sebelumnya berada di area yang terdampak.
Perlahan-lahan dan secara bertahap, staf, pasien, dan pengunjung pasien mulai
diarahkan kembali ke ruangan semula.

***************selesai**************

Seluruh peserta diarahkan agar berkumpul di Ballroom, lantai 11.


- Evaluasi / Masukan dari perwakilan Instansi terkait. (BPBD, Dinkes, Makorem, Polsek
Kelapa Dua)
- Pengarahan dari Ketua K3RS dan Dir.Rumah Sakit Siloam Lippo Village

27

Anda mungkin juga menyukai