DISUSUN OLEH :
i
KATA PENGANTAR
Assalammu’alaikum Wr.Wb.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya
sehingga makalah yang berjudul ‘ASUHAN KEPERAWATAN DMD PADA ANAK”dapat
diselesaikan sesuai yang diharapkan. Makalah dapat terselaisaikan tidak lebih karena bantuan
dari pihak pihak yang sudah mendukung.
Makalah ini dibuat berdasarkan banyak sumber diamana sumber satu dengan sumber
yang lain yang terpercaya dan bisa dipertanggungjawabkan.dalam pembuatan makalah ini
diharapkan agar mahasiswa yang sudah membaca dapat mengetahui ilmu ilmu baru yang
berguna bagi kehidupan kedepannya.
Kami selaku tim penyusun masih sangat terbuka terhadap kritikan konstruktif
terhadap segala kekurangan yang terdapat dalam penulisan makalah ini, sehingga dapat
menjadi lebih sempurna dimasa yang akan datang.Semoga Allah SWT memberikan segala
kemudahan kepada kita semua dalam mengembangkan ilmu yang sudah kita peroleh agar
berguna bagi orang lain
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER ..................................................................................................................... i
1.4 Manfaat.................................................................................................................5
iii
BAB I
PENDAHULUAN
4
khas, pertama mereka menempatkan lengan di lantai sebagaimana anak hendak
merangkak, kemudian tungkai diluruskan dan tangan bergerak setapak demi setapak
kearah kaki, setelah kaki terpegang, kedua tangan memanjat tungkai, demikianlah
akhirnya tubuh dapat digerakkan.
1.4 TUJUAN
1.5 MANFAAT
Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini, adalah mengetahui apa itu penyakit DMD
dan bagaimana cara mencegah terjadinya penyakit tersebut terutama pada anak.kemudian
diharapkan pula agar mahasiswa yang sudah membaca makalah ini dapat membagikan
pengetahunnya terhadap orang lain agar berguna di kehidupan sehari-hari.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Musculardystrophy (MD) adalah suatu kelompok yang terdiri lebih dari 30 penyakit
genetik yang ditandai dengan kelemahan progresif dan degenerasi pada otot rangka yang
mengendalikan gerakan.
6
2.3 PATHWAY DUCHENNE MUSCULAR DYSTRROPHY
7
menggambarkan ini varian dari DMD pada 1950-an. Duchennemusculardistrofi (DMD)
adalah bentuk progresif cepat distrofi otot yang terjadi terutama pada anak laki-laki.
Hal ini disebabkan oleh perubahan (mutasi) pada gen, yang disebut gen DMD
yang dapat diwariskan dalam keluarga dengan cara yang resesif X-linked. Dalam DMD,
anak-anak mulai menunjukkan tanda-tanda kelemahan otot sejak usia 3 tahun.
Penyakit ini secara bertahap melemahkan kerangka otot, yang di lengan, kaki dan
punggung. Pada remaja awal atau bahkan lebih awal, otot jantung dan otot pernafasan
juga mungkin dapat terpengaruh , munculnya kelemahan berjalan pada awal dekade
kedua, dan biasanya akan meninggal pada usia 20 tahun. Diagnosis pasti dari penyakit
ini dapat dilakukan melalui pemeriksaan analisis DNA atau pemeriksaan distrofin.
Tindakan pembedahan dan rehabilitasi, dapat membantu pasien untuk mampu lebih lama
berjalan dan duduk.
1. Kelemahan otot yang progresif bahkan dapat terjadi kehilangan masa otot
2. Gangguan keseimbangan
3. Mudah merasa lelah
4. Kesulitan dalam aktifitas motorik
5. Peningkatan lumbal lordosis yang berakibat pada pemendekan otot panggul
6. Sering jatuh
7. Kesulitan berjalan, cara berjalan yang aneh
8. Waddling Gait
9. CalfPain
10. Deformitas jaringan ikat otot
11. pseudohipertrophy (mengalami pembesaran pada lidah dan betis), dimana terjadi
pengisisan oleh jar ikat dan jaringan lemak.
12. Mengalami kesulitan belajar
8
13. Jangkauan gerak terbatas
14. Kontraktur otot (biasanya pada tendon Achilles dan kerusakan otot hamstring) karena
serat otot memendek dan mengalami fibrosis yang muncul pada jaringan ikat.
15. Gangguan respiratori
16. Ptosis
17. Atrofi Gonad.
18. Scoliosis
19. Beberapa jenis MD dapat menyerang jantung, menyebabkan cardiomyopathy atau
aritmia
9
dalam aktifitas motorik, peningkatan lumbal lordosis yang berakibat pada
pemendekan otot panggul.
b. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan radiologi
Pemeriksaan laboratorium darah tepi
Pemeriksaan histopatologis otot
2. Diagnosa Keperawatan
3. Perencanaan
Kriteria hasil :
10
Kolaborasi: fisioterapi
Kriteria hasil :
4. Pelaksanaan
11
Tindakan yang dilakukan oleh perawat apabila perawata bekerja dengan anggota
perawatan kesehatan yang lain dalam membuat keputusan bersama yang bertahan
untuk mengatasi masalah klien
4. Evaluasi Keperawatan
Langkah evaluasi dari proses keperawatan mengukur respons klien terhadap
tindakan keperawatan dan kemajuan klien kearah pencapaian tujuan. Evaluasi terjadi
kapan saja perawat berhubungan dengan klien. Penekanannya adalah pada hasil
klien. Perawat mengevaluasi apakah perilaku klien mencerminkan suatu kemunduran
atau kemajuan dalam diagnose keperawatan.
O : Data obyektif merupakan tanda klinik dan fakta yang berhubungan dengan
diagnose keperawatan
P : Perencanaan merupakan pengembangan rencana untuk yang akan datang dari
intervensi
12
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil, diantaranya :
Musculardystrophy (MD) adalah suatu kelompok yang terdiri lebih dari 30 penyakit
genetik yang ditandai dengan kelemahan progresif dan degenerasi pada otot rangka
yang mengendalikan gerakan.
DMD adalah bentuk tersering dari MD dan terutama menyerang anak laki-laki.
Dikarenakan karena kurangnyadystrophin, suatu protein yang mempertahankan
integritas otot.
Gejala yang paling tersering adalah kelemahan otot (sering jatuh, gangguan berjalan,
kelopak mata yang jartuh), kelainan rangka dan otot.
3.2 SARAN
13
DAFTAR PUSTAKA
http://indonesia.digitaljournals.org/index.php/idnmed/article/view/537
14